More annual reports from Telkom Indonesia:
2023 ReportPeers and competitors of Telkom Indonesia:
Alaska Communications Systems Group Inc.2019 2019 Laporan Laporan Tahunan Tahunan I Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianII PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019Committed to Sustainable Growth and Better Profitability in Capturing Digital Opportunities 2019 2019 Laporan Laporan Tahunan Tahunan Saat ini, berbagai aspek kehidupan bertransformasi tanpa henti menuju digitalisasi. Sejalan dengan itu, berbagai tantangan dan risiko di era disrupsi digital semakin besar. Situasi tersebut memberikan tekanan kepada industri telekomunikasi untuk berinovasi dalam mengadopsi teknologi informasi dan digital. TelkomGroup memahami kondisi yang ada, namun di sisi lain, melihat peluang digitalisasi baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. Untuk merespon dinamika industri di era digital, Telkom dan anak perusahaan dalam beberapa tahun terakhir kemudian mengantisipasi tantangan dan risiko bisnis secara strategis. Beragam inisiatif dan inovasi dilakukan TelkomGroup dalam kerangka transformasi yang strategik menuju perusahaan telekomunikasi digital secara menyeluruh, baik dalam hal produk, jasa, proses bisnis, pengembangan usaha, dan sumber daya manusia. Pada tahun 2019, seluruh upaya tersebut membuahkan hasil yang baik dengan profitabilitas yang cukup menggembirakan di tengah berbagai tekanan dunia usaha di tingkat nasional maupun global. Memasuki tahun-tahun yang akan datang, TelkomGroup akan terus mewujudkan komitmennya untuk tumbuh secara berkelanjutan, dan meraih profitabilitas yang tetap baik di tengah berbagai tantangan dan peluang digital yang ada. DISCLAIMER Laporan ini berisi data dan informasi yang bersifat material bagi para pemangku kepentingan, seperti investor, pelanggan dan pemerintah. Secara umum, isi Laporan ini berasal dari analisis internal serta sumber dokumen dan narasumber yang dapat dipercaya. Istilah “Telkom” yang digunakan dalam laporan ini menekankan pada entitas induk, sedangkan penyebutan “Telkom dan anak perusahaan” atau “TelkomGroup” mengacu pada keseluruhan perusahaan induk dan anak serta entitas afiliasi secara bersama-sama. Meski demikian, penggunaan istilah “Telkom” tidak menghilangkan entitas anak dan afiliasi dalam lingkup isi dan pembahasan Laporan. Selain menerbitkan laporan ini, Telkom sebagai perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) juga wajib menyampaikan SEC Form 20-F sebagai bentuk laporan tahunan kepada Securities and Exchange Commission (SEC). Oleh sebab itu, sebagian informasi dalam laporan ini dapat ditemukan juga dalam SEC Form 20-F. Meski Laporan Tahunan 2019 ini dengan SEC Form 20-F bukanlah satu kesatuan laporan yang sama. Beberapa bagian dari Laporan ini memuat data dan informasi tentang pandangan Telkom ke depan, yang bersifat forward-looking statement, seperti target, harapan, perkiraan, estimasi, prospek, atau proyeksi atas kinerja operasional dan kondisi usaha Telkom di masa mendatang. Sebelum dimuat di dalam Laporan, Telkom telah mempertimbangkan data dan informasi tersebut dengan matang. Telkom memahami bahwa resiko dan ketidakpastian yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti perubahan situasi ekonomi, sosial dan politik di Indonesia, dapat mempengaruhi kinerja operasional dan kondisi usaha yang akan datang. Oleh sebab itu, Telkom mengingatkan pembaca bahwa Telkom tidak dapat menjamin data dan informasi mengenai pandangan ke depan yang dinyatakan dalam Laporan ini adalah benar dan akurat, dan dapat terpenuhi seluruhnya. Telkom menyediakan Laporan ini dalam bentuk softcopy yang dapat diunduh pada http://www.telkom.co.id Para pemangku kepentingan Telkom dapat menyampaikan pertanyaan dan saran atas Laporan ini melalui: UnIT InveSTor reLATIon Andi Setiawan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Telkom Landmark Tower, Lantai 39, The Telkom Hub Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia Tel. +62-21-5215 109 Fax. +62-21-5220 500 E-mail Facebook Instagram Twitter : investor@telkom.co.id : TelkomIndonesia : telkomindonesia : @telkomindonesia PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 1 Daftar Isi 1 1 2 5 6 8 TeMA DISCLAIMER DAFTAr ISI HIGHLIGHT TeLKoM Kaleidoskop 2019 43 TenTAnG TeLKoM 44 Visi, Misi, dan Strategi 46 Riwayat Singkat Telkom 48 Kegiatan Usaha 50 Penghargaan dan Sertifikasi 56 Struktur Organisasi Telkom Profil Telkom dan Entitas Anak 58 Profil Dewan Komisaris 10 Infrastruktur dan Layanan 68 Profil Direksi 12 13 14 18 21 23 25 Produk dan Pelanggan Tanggung Jawab Sosial Ikhtisar Data Keuangan Penting Informasi Saham Informasi Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi dan Medium Term Notes (MTN) LAPorAn DeWAn KoMISArIS DAn DIreKSI Laporan Dewan Komisaris 31 Laporan Direksi 40 Surat Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2019 untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.telkom.co.id 78 83 86 Karyawan Telkom Komposisi Pemegang Saham Entitas Anak, Perusahaan Asosiasi, dan Perusahaan Ventura Bersama 91 Kronologi Pencatatan Saham 93 Kronologi Pencatatan Efek Lainnya 95 Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal 99 AnALISA DAn PeMBAHASAn MAnAJeMen 100 Tinjauan Lingkungan Bisnis 2019 103 Tinjauan Operasi per Segmen Usaha 119 Aspek Pemasaran 127 Kinerja Keuangan Komprehensif 144 Kemampuan Membayar Utang 145 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal 146 Realisasi Barang Modal 147 Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal 150 Tingkat Kolektibilitas Piutang 151 Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan 152 Prospek Usaha dan Keberlangsungan Perusahaan 157 Perbandingan Target pada Awal Tahun dengan Realisasi 157 Target atau Proyeksi untuk Satu Tahun Mendatang 158 Dividen 159 Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum 160 161 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan, Transaksi dengan Pihak Afiliasi, Investasi, Divestasi dan Akuisisi Perubahan Ketentuan Peraturan Perundang- undangan 161 Perubahan Kebijakan Akuntansi 2 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 163 TATA KeLoLA PerUSAHAAn 249 TAnGGUnG JAWAB SoSIAL PerUSAHAAn 164 Prinsip dan Landasan Tata Kelola 169 Struktur Tata Kelola Perusahaan 170 Penilaian Tata Kelola Perusahaan 171 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 182 Dewan Komisaris 196 Komite Audit 201 Komite Nominasi dan Remunerasi 205 Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko 209 Direksi 221 Sekretaris Perusahaan 224 Unit Audit Internal 250 Bisnis Berintegritas dan Menghargai Hak Asasi Manusia 255 Tanggung Jawab Barang atau Jasa 258 Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja 262 Pengembangan Sosial Kemasyarakatan 265 Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup 269 270 ProGrAM KeMITrAAn DAn BInA LInGKUnGAn (PKBL) Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) 277 LAMPIrAn 228 Sistem Pengendalian Internal 278 Lampiran 1 : Daftar Istilah 230 Sistem Manajemen Risiko 283 Lampiran 2 : Daftar Singkatan 237 240 Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) 286 Lampiran 3 : Referensi Silang Surat Edaran OJK No. 30/SEOJK.04/2016 Kebijakan Pelaporan Kepemilikan Saham Direksi dan Dewan Komisaris 240 Program Kepemilikan Saham Karyawan Telkom 241 Perkara Penting yang Dihadapi 241 Informasi tentang Sanksi Administratif 242 Akses Informasi dan Data Perusahaan kepada Publik 243 Kode Etik Perusahaan 245 Budaya Perusahaan 301 LAPorAn KeUAnGAn KonSoLIDASIAn 302 Laporan Keuangan Konsolidasian Auditan 2019 dan Laporan Keuangan PKBL Auditan 2019 TIPS MeMBACA ISI LAPorAn Pembaca yang ingin memahami Telkom secara singkat dapat membaca Laporan ini dari awal hingga bagian “Laporan Dewan Komisaris dan Direksi”. Pembaca lain yang ingin mengetahui Telkom secara rinci dapat melanjutkan membaca Laporan ini hingga akhir Laporan. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 3 4 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 01 HIGHLIGHT TELKOM 6 8 10 12 13 14 18 21 Kaleidoskop 2019 Profil Telkom dan Entitas Anak Infrastruktur dan Layanan Produk dan Pelanggan Tanggung Jawab Sosial Ikhtisar Data Keuangan Penting Informasi Saham Informasi Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi dan Medium Term Notes (MTN) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 5 01 Januari Peresmian neuCentrIX Manado ID-10 yang tergabung dalam cloud data center ke-14 yang dibangun dan dioperasikan oleh TelkomGroup untuk melayani pelanggan di seluruh Indonesia. Februari Sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setianya, IndiHome mempersembahkan pengundian grand prize IndiHome Family vaganza yang berhadiah rumah, mobil dan tiket perjalanan ke Eropa. KALEIDOSKOP 2019 Maret • IndiHome terus berkiprah turut serta membangun masyarakat digital Indonesia dengan meluncurkan The Next Indihome: Digital Movement #WujudkanDarirumah. • Telin mengadakan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2019 dengan tema Navigating the Borderless Digital World yang menghadirkan lebih dari 500 partisipan dari 170 perusahaan global. Mei Menyambut Idul Fitri 1440 H TelkomGroup kembali menggelar mudik bersama dengan memberangkatkan tidak kurang dari 8.250 pemudik yang dilaksanakan di berbagai daerah. Program ini merupakan bagian dari kegiatan BUMn Mudik Bareng 2019. 6 April Pergelaran Telkom Digisummit 2019 yang menyajikan produk-produk digital Telkom yang fokus pada inovasi untuk membangun ekosistem digital seperti digital edutainment, game, konten video, dan musik. Juni • Pencatatan Saham Perdana Whispir, startup yang diinvestasikan anak usaha Telkom MDI Ventures di Australia Stock Exchange. Whispir bergerak dalam bisnis pengembangan platform teknologi automasi dan cloud. • Grand Launching LinkAja yang dihadiri Bapak Wakil Presiden, Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan. LinkAja merupakan produk kerjasama antara Telkom dan HIMBARA untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan Gerakan Nasional Non Tunai. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianJuli Dalam rangka Hari Ulang Tahun Telkom Indonesia ke 54, CEO TelkomGroup bersama jajaran Direksi lainnya melakukan kunjungan ke berbagai daerah untuk melaksanakan program Corporate Social Responsibility yang dikemas dalam tema “AnniverSafari”. Agustus Telkom berpartisipasi dalam Program BUMn Hadir Untuk negeri 2019 dengan melaksanakan program elektrifikasi di Provinsi Kalimantan Utara dan program Siswa Mengenal Nusantara di Telkom Digital Experience (TDX). September oktober Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan nasional 2019, CEO TelkomGroup menyambut pelanggan yang berkunjung ke Plasa Telkom guna mendengar secara langsung kebutuhan dan memberikan solusi bagi permasalahan pelanggan terkait produk dan layanan Telkom. Telkom memperkuat bisnis penyediaan menara melalui Mitratel, dengan mengakuisisi 2.100 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo guna meningkatkan kesiapan penyediaan teknologi 5G di Indonesia. november • Peresmian Proyek SKKL SLM (Sabang Lhokseumawe Medan) yang membentang sepanjang 625 km guna memperkuat layanan komunikasi di area barat Indonesia. • CEO TelkomGroup meresmikan Shared Service Operation Center di Lantai 10 Gedung Grha Merah Putih, The Telkom Hub. Desember • IndiHome meluncurkan layanan internet berkekuatan 1 Gbps guna memenuhi kebutuhan pelanggan atas akses internet berkecepatan tinggi. • Telkom menggelar IndiHome eSports League Games yang menjadi liga eSports terbesar dan terluas di Indonesia, diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia. 7 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROFIL TELKOM DAN ENTITAS ANAK ProFIL TeLKoM nama Perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Status Perusahaan Perusahaan Terbuka, Badan Usaha Milik Negara nama Komersial Telkom Bidang Usaha, Jenis Barang dan Jasa Penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan. Kepemilikan 52,09% Pemerintah Republik Indonesia 47,91% Publik Legalitas NPWP 01.000.013.1-093.000 TDP 101116407740 SIUP 0029/IUP-UB/X/2017/DPMPTSP NIB 9120304490415 Media Sosial Facebook Instagram Twitter : TelkomIndonesia : telkomindonesia : @telkomindonesia Tanggal Pendirian Perusahaan 19 November 1991 Alamat dan Kontak Kantor Pusat Graha Merah Putih Jl. Japati No. 1, Bandung Jawa Barat, Indonesia - 40133 Telepon : +62-22-4521404 Faksimili : +62-22-7206757 Website : www.telkom.co.id E-mail : corporate_comm@telkom.co.id investor@telkom.co.id Landasan Hukum Pendirian Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi Perseroan Terbatas milik Negara (“Persero”) berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No.128, tanggal 24 September 1991 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2 6870.HT.01.01.Tahun 1991 tanggal 19 November 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No.210. Pencatatan Saham Persero mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) pada 14 November 1995 Kode Saham Bursa Efek Indonesia: TLKM New York Stock Exchange: TLK Modal Dasar 1 saham Seri A Dwiwarna 399.999.999.999 saham Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1 saham Seri A Dwiwarna 99.062.216.599 saham Seri B Jenis Saham Saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B rating Internasional : Baa1 (stable) dari Moody’s BBB (stable) dari Fitch Ratings Domestik : idAAA dari Pefindo 8 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian ProFIL enTITAS AnAK Telkom adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan: Entitas anak dengan kepemilikan langsung, tidak aktif beroperasi 10 Entitas anak dengan kepemilikan langsung, aktif beroperasi 1 24 Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung 11 Entitas afiliasi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) adalah operator seluler dengan jaringan terluas yang dapat menjangkau lebih dari 90% populasi Indonesia, dengan bisnis inti jasa telekomunikasi seluler dan penyelenggaraan jaringan www.telkomsel.com telekomunikasi seluler. PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) adalah perusahaan investasi dan sub holding, melakukan ekspansi ke berbagai layanan dasar layanan digital dan industri ICT melalui akuisisi, partnership, dan membangun ekosistem www.metra.co.id bisnis yang kuat. PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) adalah perusahaan dengan portofolio bisnis satelit yang memberikan layanan digital berbasis satelit dari hulu sampai hilir dengan fokus pada kebutuhan pelanggan (customer- www.telkomsat.co.id oriented). PT PINS Indonesia (PINS) aktif dalam bisnis integrasi perangkat, jaringan, sistem, proses dan Internet of Things (IoT). Bisnis intinya adalah penyedia berbagai peralatan sarana teknologi, informasi dan komunikasi serta sarana pins.co.id IoT. PT Telkom Akses (Telkom Akses) bergerak dalam jasa penggelaran dan pengelolaan infrastruktur jaringan akses fixed-broadband, dengan bisnis inti jasa konstruksi penggelaran jaringan akses fixed broadband, managed www.telkomakses.co.id service & operation maintenance jaringan akses fixed broadband. PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) adalah operator telekomunikasi global yang menyediakan solusi layanan telekomunikasi & IT di luar negeri. Saat ini Telin memiliki 7 anak perusahaan semuanya di luar www.telin.net negeri. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) adalah penyedia layanan infrastruktur menara telekomunikasi (tower provider) yang berskala nasional, dengan bisnis inti meliputi tower construction dan tower managed www.mitratel.co.id services (collocation & reseller). PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra) adalah penyedia jasa pengelolaan infrastruktur telekomunikasi (service and solution) domestik dan internasional. Bisnis inti dari Telkom Infra adalah jasa telkominfra.co.id infrastruktur telekomunikasi dan submarine cable services. PT Metranet (Metranet) adalah penyedia media dan konten digital terintegrasi, dengan bisnis inti media online, digital content dan digital www.metranet.co.id billing. PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) adalah penyedia jasa properti dengan mengedepankan leverage asset idle Telkom. Bisnis intinya adalah property management, property development, project management dan telkomproperty.co.id facility management. 9 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianINFRASTRUKTUR DAN LAYANAN Data Center 22 data center yang terdiri dari: • 5 data center (luar negeri) • 14 data center neuCentrIX (dalam negeri) • 3 data center tier 3 dan 4 (dalam negeri) id-Con Digital Platform Big Data & Analytics, API Factory & Internet of Things Telkom mengemban misi untuk mengembangkan dan memelihara jaringan yang gesit dan tangguh serta infrastruktur TI untuk mendukung inovasi layanan digitalnya. Fiber Optic Backbone Network 164.769 km meliputi: • 100.069 km serat optik domestik • 64.700 km serat optik internasional Point of Presence (PoP) 119 PoP meliputi: • 56 PoP di jaringan domestik • 63 PoP di jaringan internasional id-Ring Satelit 3 Satelit dengan total kapasita 133 TPE yang terdiri dari: • Satelit Merah Putih (60 TPE) • Telkom 3S (49 TPE) • Telkom-2 (24 TPE) Merah Putih (1080BT) Telkom-3S (1180BT) SHM MOS MAN LON LUX AMS PRS MRS MDR FRA SWI MLN PAL WRS KIV VNA SOF IST DUB LSB EIG ALG CAI RYD DUB ND DJI IMEWE BBG SEA-ME-WE 5 SEA-ME-WE 4 BTM DUM JHB 10 SEO SHI TWN TYO C2C APCN-2 SHA HKG MAC RGN BKK HAN SJC DVO BSW SG MDO SMPCS JKT SBYDPS IGG DIL SJ TOR CHG NYX SLO LAX ASH FASTER TNG-IA AAG HWI JUS UNITY GUA SEA-US Point of Presence (POP) Sambungan Langsung Internasional (SLI) Serat Optik Bawah Laut (SEA-ME-WE 4) Serat Optik Bawah Laut (SEA-ME-WE 5) Serat Optik Bawah Laut APCN-2 Serat Optik Bawah Laut EIG Serat Optik Bawah Laut SEA - US Serat Optik Bawah Laut IGG Serat Optik Bawah Laut SMPCS Telekomunikasi Indonesia Internasional (TELIN) SP TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian id-Access Mobile Network 212.235 BTS, di antaranya: • 50.297 BTS 2G • 82.104 BTS 3G • 79.834 BTS 4G 33.892 tower di antaranya: • 18.000 tower Telkomsel • 15.892 tower Mitratel Fiber Optic Access Network • 500 Telkom Cloud • 26,6 juta Homes Passed • 10,9 juta Optical Port Wi-Fi 386.420 Access Point: • 140.169 Managed Access Point • 246.251 Homespot Telkom-2 (1570BT) 7 61 Kantor Telkom Regional Wilayah Telekomunikasi 408 Outlet Plasa Telkom 9 Global offices di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Malaysia, Taiwan, Amerika Serikat, Myanmar, dan Selandia Baru. 5 GraPARI Internasional di Hong Kong, Arab Saudi, dan Taiwan. 422 GraPARI di Indonesia, termasuk 9 GraPARI TelkomGroup di Jakarta, Tangerang, Bandung, dan Medan dan yang dikelola pihak ketiga 324 Unit Mobile GraPARI 1.078 Unit Sales Car IndiHome SJ TOR CHG NYX SLO LAX ASH FASTER TNG-IA JUS UNITY GUA SEA-US AAG HWI Point of Presence (POP) Sambungan Langsung Internasional (SLI) Serat Optik Bawah Laut (SEA-ME-WE 4) Serat Optik Bawah Laut (SEA-ME-WE 5) Serat Optik Bawah Laut APCN-2 Serat Optik Bawah Laut EIG Serat Optik Bawah Laut SEA - US Serat Optik Bawah Laut IGG Serat Optik Bawah Laut SMPCS Telekomunikasi Indonesia Internasional (TELIN) SP 11 SHM MOS MAN LON LUX AMS DUB LSB PRS MRS MDR WRS KIV FRA SWI VNA SOF MLN PAL IST EIG ALG CAI RYD SEO SHI TWN TYO C2C APCN-2 SHA HKG MAC RGN BKK HAN SJC DVO BSW SG MDO SMPCS JKT SBYDPS IGG DIL DUB ND DJI IMEWE BBG SEA-ME-WE 5 SEA-ME-WE 4 BTM DUM JHB TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian PRODUK DAN PELANGGAN Untuk dapat menciptakan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan, Telkom mengatur bisnis dengan berbasis pada segmen pelanggan, atau Customer Facing Unit (CFU). Dengan demikian, Telkom mengategorikan portofolio produk menjadi lima segmen: mobile, consumer, enterprise, wholesale international business, dan segmen “lainnya”. ConSUMer Menyediakan layanan fixed voice, fixed broadband, IP-TV dan digital. Pelanggan Telepon Tetap 9,4 juta Pelanggan Fixed Broadband 9,0 juta Pelanggan IndiHome 7,0 juta Pelanggan Speedy 2,0 juta MoBILe Menyediakan layanan legacy seluler termasuk voice dan SMS, mobile broadband, dan layanan mobile digital yang mencakup IoT, big data, layanan keuangan, VOD, musik, permainan, dan iklan digital. Pelanggan Seluler 171,1 juta Pelanggan Pascabayar 6,4 juta Pelanggan Prabayar 164,7 juta Pelanggan Mobile Broadband 110,3 juta Melon 33,9 juta pengguna aktif LAIn-LAIn Menyediakan smart platform, konten digital, e-commerce, dan manajemen properti dalam upaya meningkatkan aset properti Telkom di seluruh Indonesia. enTerPrISe Menyediakan layanan ICT dan platform yang mencakup konektivitas, layanan TI, data center dan cloud, proses bisnis outsourcing, perangkat, bisnis satelit, layanan digital dan layanan yang berdekatan (seperti layanan e-health dan manajemen ATM). Pelanggan Korporasi Pelanggan UKM 1.917 300.416 Pelanggan Institusi Pemerintah 975 WHoLeSALe & InTernATIonAL BUSIneSS Menyediakan layanan wholesale telecommunication carrier, bisnis internasional, bisnis tower/menara telekomunikasi, dan layanan infrastruktur dan manajemen jaringan. Pelanggan Other Licensed operator (oLo) 9 Pelanggan Transponder & Closed User Group 25 Pelanggan Internet Service Provider 167 Pelanggan Global Partner 220 Keterangan: Data yang disajikan pada halaman ini adalah data sampai dengan tanggal 31 Desember 2019. 12 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTANGGUNG JAWAB SOSIAL Customer Experience Skor nPS Telkom Kenaikan Poin Kontribusi Kepada Masyarakat Uraian 2019 2018 2H 2019 1H 2019 2H 2018 1H 2018 43 2 41 2 39 0 39 - 2019 2018 2017 rp Miliar Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 368,70 385,86 385,58 Program Kemitraan 253,44 279,98 303,67 Program Bina Lingkungan Corporate Social Responsibility 115,26 49,50 105,88 39,80 81,91 28,50 Total 418,20 425,66 414,08 Penggunaan Air dan energi Uraian Satuan 2019 2018 2017 Jaringan Tetap (STO) Operasional Gedung Jaringan Seluler (BTS) Jumlah Pemakaian Listrik Konsumsi Air Jumlah Konsumsi Air Jaringan Tetap (STO) Kendaraan Operasional Jaringan Seluler (BTS) Jumlah Konsumsi BBM kWh kWh kWh kWh m3 m3 Liter Liter Liter Liter 310.351.518 327.744.883 338.902.852 73.244.675 71.226.285 69.556.971 1.776.077.129 2.159.673.322 1.679.150.702 1.549.658.684 2.078.121.870 1.958.118.507 1.881.747 1.779.662 2.034.740 1.881.747 1.779.662 2.034.740 1.583.986 N/A N/A 1.463.650 4.799.513 ± 10.000.000 ± 12.000.000 2.545.689 ± 15.000.000 ± 13.047.636 ± 16.799.513 ± 17.545.689 *Penggunaan listrik mencakup STO, BTS dan operasional gedung *Penggunaan BBM mencakup STO, BTS dan kendaraan operasional *Penggunaan air Telkom untuk kebutuhan domestik 13 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianIKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Laporan Laba rugi Komprehensif (dalam miliar Rupiah, kecuali untuk laba per lembar saham dan laba per ADS disajikan dalam Rupiah) Tahun yang berakhir 31 Desember 2019 2018 2017 2016 2015 Pendapatan Beban* EBITDA Laba bruto 135.567 130.784 128.256 116.333 102.470 93.913 93.009 84.093 75.367 69.589 64.832 59.181 64.609 59.498 51.415 42.394 38.845 43.933 39.195 32.418 Laba tahun berjalan 27.592 26.979 32.701 29.172 23.317 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 18.663 18.032 22.145 19.352 15.489 Kepentingan non pengendali 8.929 8.947 10.556 9.820 7.828 Total laba komprehensif tahun berjalan 25.400 31.921 30.369 27.073 23.948 Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 16.624 22.844 19.952 17.331 16.130 Kepentingan non pengendali 8.776 9.077 10.417 9.742 7.818 Laba bersih per saham 188,40 182,03 223,55 196,19 157,77 Laba bersih per ADS (1 ADS : 100 saham biasa) 18.840 18.203 22.355 19.619 15.777 *Disajikan kembali, tanpa memperhitungkan beban lain-lain. Laporan Posisi Keuangan (neraca) Konsolidasian (dalam miliar Rupiah) Tahun yang berakhir 31 Desember 2019 2018 2017 2016 2015 Aset Liabilitas 221.208 206.196 198.484 179.611 166.173 103.958 88.893 86.354 74.067 72.745 Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 99.561 98.910 92.713 84.384 75.136 Modal kerja bersih (aset lancar- kewajiban lancar) (16.647) (2.993) 2.185 7.939 12.499 Investasi pada entitas asosiasi 1.944 2.472 2.148 1.847 1.807 Pengeluaran Modal (dalam miliar Rupiah) Tahun yang berakhir 31 Desember 2019 2018 2017 2016 2015 Total 36.585 33.620 33.156 29.199 26.401 14 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian rasio Keuangan dan operasi Konsolidasian Tahun yang berakhir 31 Desember 2019 2018 2017 2016 2015 Rasio Laba terhadap Aset (ROA) (%)(1) 12,5 13,1 16,5 16,2 14,0 Rasio Laba terhadap Ekuitas (ROE) (%)(2) 23,5 23,0 29,2 27,6 25,0 Rasio Laba terhadap Pendapatan (Marjin Usaha) (%)(3) Rasio Lancar (%)(4) 31,3 71,5 29,7 34,3 33,7 31,6 93,5 104,8 120,0 135,3 Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%)(5) 88,7 75,8 77,0 70,2 77,9 Rasio Liabilitas terhadap Aset (%)(6) 47,0 43,1 43,5 41,2 43,8 Rasio Utang terhadap Ekuitas (x)(7) 0,44 0,38 0,32 0,30 0,37 Rasio Utang terhadap EBITDA (x)(8) 0.80 0,74 0,55 0,53 0,67 Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga (x)(9) 15,3 16,9 23,3 21,2 20,7 Keterangan: (1) ROA merupakan laba tahun berjalan dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun. (2) ROE merupakan laba tahun berjalan dibagi total ekuitas pada 31 Desember akhir tahun. (3) Marjin usaha merupakan laba bruto dibagi total pendapatan. (4) Rasio lancar merupakan aset lancar dibagi liabilitas jangka pendek pada 31 Desember akhir tahun. (5) Rasio liabilitas terhadap ekuitas merupakan jumlah liabilitas dibagi total ekuitas pada 31 Desember akhir tahun. (6) Rasio liabilitas terhadap jumlah aset merupakan jumlah liabilitas dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun. (7) Rasio utang terhadap ekuitas merupakan debt (termasuk utang sewa pembiayaan) dibagi total ekuitas. (8) Rasio utang terhadap EBITDA merupakan debt (termasuk utang sewa pembiayaan) dibagi jumlah EBITDA. (9) Rasio EBITDA terhadap beban bunga merupakan jumlah EBITDA dibagi biaya pendanaan. 15 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPendapatan (Rp Miliar) EBITDA (Rp Miliar) 51.415 59.498 64.609 59.181 64.832 102.470 116.333 128.256 130.784 135.567 150.000 100.000 50.000 0 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Laba Bersih (Rp Miliar) Laba Bersih per Saham (Rp) 15.489 19.352 22.145 18.032 18.663 157,8 196,2 223,6 182,0 188,4 300,0 200,0 100,0 0 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 16 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianEBITDA Margin Net Income Margin 60,0 50,0 40,0 50,2 51,1 50,4 47,8 45,3 17,3 16,6 13,8 13,8 20,0 15,1 15,0 10,0 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Profitability Ratio Leverage Ratio ROA ROE 29,2 27,6 25,0 30,0 25,0 20,0 16,2 16,5 15,0 14.0 10,0 23,0 23,5 13,1 12,5 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 Rasio Utang terhadap EBITDA Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER) 0,67 0,37 0,53 0,55 0,30 0,32 0,80 0,74 0,44 0,38 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 17 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianINFORMASI SAHAM InForMASI SAHAM TeLKoM DI BeI Berikut laporan harga saham tertinggi, terendah, penutupan, volume perdagangan, jumlah saham beredar serta kapitalisasi pasar dari saham biasa yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode yang tertera: Harga Saham Tahun Kalender Tertinggi Terendah Penutupan (dalam rupiah) volume (lembar saham) Jumlah Saham Beredar Tidak Termasuk Treasury Stock Kapitalisasi Pasar (rp miliar) 2015 2016 2017 3.170 2.485 3.105 18.742.850.400 98.198.216.600 312.984 4.570 3.045 3.980 23.017.915.300 99.062.216.600 401.184 4.840 3.780 4.440 21.225.443.500 99.062.216.600 447.552 Triwulan pertama 4.190 3.780 4.130 4.560.626.200 99.062.216.600 416.304 Triwulan kedua 4.670 4.010 4.520 4.954.694.500 99.062.216.600 455.616 Triwulan ketiga 4.840 4.500 4.680 4.320.051.800 99.062.216.600 471.744 Triwulan keempat 4.710 3.910 4.440 7.390.071.000 99.062.216.600 447.552 2018 4.460 3.250 3.750 24.436.003.500 99.062.216.600 371.483 Triwulan pertama 4.460 3.520 3.600 6.414.771.900 99.062.216.600 362.880 Triwulan kedua 3.890 3.250 3.750 6.052.816.300 99.062.216.600 378.000 Triwulan ketiga Triwulan keempat 4.110 4.110 3.250 3.460 3.640 6.605.907.500 99.062.216.600 360.586 3.750 5.362.507.800 99.062.216.600 371.483 2019 4.500 3.480 3.970 20.656.298.500 99.062.216.600 393.277 Triwulan pertama 4.050 3.690 3.950 4.878.089.700 99.062.216.600 391.296 Triwulan kedua 4.200 3.480 Triwulan ketiga 4.500 4.050 Triwulan keempat 4.400 3.800 September 4.450 4.150 Oktober November Desember 4.400 4.060 4.200 3.800 4.140 4.310 3.970 4.310 4.110 3.930 5.154.944.000 99.062.216.600 410.118 5.234.147.400 99.062.216.600 426.958 5.389.117.400 99.062.216.600 393.277 1.662.481.700 99.062.216.600 426.958 1.623.971.000 99.062.216.600 407.146 2.161.815.600 99.062.216.600 389.315 4.110 3.900 3.970 1.603.330.800 99.062.216.600 393.277 Harga saham Telkom di hari perdagangan terakhir pada tanggal 30 Desember 2019 di BEI ditutup di level Rp3.970. Dengan harga saham tersebut kapitalisasi pasar Telkom mencapai Rp393,3 triliun atau 5,41% dari total kapitalisasi Bursa Efek Indonesia (BEI). 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0 ) p R ( a g r a H Triwulan 1 2018 Triwulan 2 2018 Triwulan 3 2018 Triwulan 4 2018 Triwulan 1 2019 Triwulan 2 2019 Triwulan 3 2019 Triwulan 4 2019 ) m a h a S r a b m e L ( e m u o V l 400.000.000 350.000.000 300.000.000 250.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 50.000.000 0 18 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian InForMASI AMerICAn DePoSITArY SHAreS (ADS) TeLKoM DI nYSe Pada hari terakhir perdagangan di NYSE untuk tahun 2019, yaitu tanggal 31 Desember, harga penutupan untuk 1 ADS Telkom adalah sebesar US$28,50. Berikut laporan harga tertinggi, terendah, penutupan serta volume perdagangan ADS Telkom yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) untuk periode yang tertera. Tahun Kalender Tertinggi Terendah Penutupan volume (ADS) Harga Per ADS (dalam US$) 2015 2016 2017 2018 2019 Triwulan pertama Triwulan kedua Triwulan ketiga Triwulan keempat Triwulan pertama Triwulan kedua Triwulan ketiga Triwulan keempat September Oktober November Desember 23,54 34,65 36,19 32,51 32,51 28,31 28,41 28,00 31,48 28,55 29,49 31,48 30,70 30,85 30,70 30,01 29,08 17,05 21,22 28,10 21,75 25,96 23,66 21,75 23,11 24,27 25,75 24,27 28,24 27,18 29,54 28,58 27,18 27,46 22,20 29,16 32,22 26,21 26,42 26,01 24,48 26,21 28,50 27,46 29,24 30,11 28,50 30,11 28,88 27,67 28,50 87.438.232 110.532.172 76.122.383 98.313.215 23.643.043 33.909.842 22.674.248 18.086.082 58.515.643 17.397.564 16.129.872 13.689.830 11.298.377 4.015.363 4.065.384 3.467.009 3.765.984 Efektif mulai tanggal 26 Oktober 2016, Telkom melakukan perubahan rasio Depositary Receipt (DR) dari 1 Depositary Shares (DS) mewakili 200 saham menjadi 1 DS mewakili 100 saham. ) S D A ( e m u o V l 2.000.000 1.800.000 1.600.000 1.400.000 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 0 Triwulan 1 2018 Triwulan 2 2018 Triwulan 3 2018 Triwulan 4 2018 Triwulan 1 2019 Triwulan 2 2019 Triwulan 3 2019 Triwulan 4 2019 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0 ) $ S U ( a g r a H 19 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian InForMASI AKSI KorPorASI TerKAIT SAHAM Pada periode Laporan kali ini, Telkom tidak melakukan aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham. Oleh sebab itu, Laporan ini tidak memuat informasi mengenai tanggal pelaksanaan aksi korporasi, rasio stock split, penggabungan saham, dividen saham, saham bonus, jumlah saham sebelum dan sesudah aksi korporasi, dan nilai saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. 20 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianINFORMASI OBLIGASI, SUKUK ATAU OBLIGASI KONVERSI DAN MEDIUM TERM NOTES (MTN) nama obligasi Jumlah (rp juta) Tanggal Terbit Tanggal Jatuh Tempo Jangka Waktu (tahun) Tingkat Bunga (%) Penjamin Wali Amanat Peringkat (Pefindo) 1.995.000 25 Juni 6 Juli 2020 10 10,20 PT Bahana 2010 2.200.000 23 Juni 2015 23 Juni 2022 Sekuritas; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas 7 9,93 PT Bahana idAAA PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk idAAA PT Bank Permata Tbk Sekuritas; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas: PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 2.100.000 23 Juni 2015 23 Juni 2025 10 10,25 1.200.000 23 Juni 2015 23 Juni 2030 15 10,60 1.500.000 23 Juni 2015 23 Juni 2045 30 11,00 Obligasi II Telkom Tahun 2010 seri B Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri A Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri B Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri C Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri D nama MTn Jumlah (rp juta) Tanggal Terbit Tanggal Jatuh Tempo Jangka Waktu (tahun) Tingkat Bunga (%)/Cicilan Imbalan Per Tahun (rp juta) Arranger Pemantau Peringkat (Pefindo) MTN I Telkom Tahun 2018 seri B 200.000 4 September 2018 4 September 2020 2 8,00% PT Bahana MTN I Telkom Tahun 2018 seri C MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 seri B MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 seri C 296.000 4 September 2018 296.000 4 September 2018 182.000 4 September 2018 4 September 2021 4 September 2020 4 September 2021 3 2 3 8,35% Rp24.000 Rp15.000 Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas idAAA PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk idAAA Sy 21 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 22 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 02 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 25 31 40 Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi Surat Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 23 02“ Kinerja yang positif semakin mengokohkan posisi Telkom sebagai pemimpin pasar dalam industri fixed broadband maupun selular di Indonesia. ” Rhenald Kasali Komisaris Utama 24 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianLAPORAN DEWAN KOMISARIS Kinerja operasional yang sangat baik ini menunjukkan kemampuan Direksi dalam memahami industri dengan membuat dan melaksanakan program-program kerja yang tepat, sehingga diharapkan dapat mewujudkan visi dan misi Perseroan untuk bertransformasi menuju digital telco company yang dapat memberikan pengalaman digital terbaik bagi para pelanggan. Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat, PENGAWASAN DAN PENILAIAN KINERJA DIREKSI SEPANJANG TAHUN 2019 Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Secara keseluruhan, kami menilai bahwa Direksi telah Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena TelkomGroup telah berhasil melalui tahun 2019 dengan mencatat kinerja yang cukup baik ditengah situasi yang menantang. PANDANGAN UMUM TERHADAP MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI menjalankan tugas dan perannya dengan baik sepanjang tahun 2019. Direksi telah menyusun rencana kerja dan menjalankan strategi yang tepat untuk mencapai sasaran- sasaran strategis Perseroan. Sebagai hasilnya, baik pendapatan, EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, Indonesia mencatat pertumbuhan Dari sisi operasional, Perseroan juga mencatatkan kinerja ekonomi yang cukup baik, yaitu sebesar 5,02%. Secara yang sangat baik. Pelanggan fixed broadband IndiHome umum, indikator makro utama terutama nilai tukar mata dan pelanggan layanan selular khususnya mobile uang Rupiah terhadap USD dan tingkat suku bunga relatif broadband terus tumbuh. Kinerja operasional yang positif stabil sepanjang tahun 2019. tersebut semakin mengokohkan posisi Telkom sebagai pemimpin pasar dalam industri fixed broadband maupun Bagi industri telekomunikasi khususnya di seluler, selular di Indonesia. perubahan dinamis terus terjadi sejalan dengan berubahnya cara berkomunikasi. Ini ditandai dengan Perseroan juga terus mengembangkan kapabilitas penurunan bisnis legacy yang terdiri dari voice dan SMS infrastruktur. Jaringan backbone dan akses berbasis serat digantikan oleh bisnis digital, baik data maupun layanannya optik terus diperkuat, demikian pula BTS berteknologi (digital services), yang tumbuh tinggi. Di sisi lain, kami 4G. Kinerja operasional yang sangat baik ini menunjukkan juga melihat potensi pertumbuhan yang tinggi dalam kemampuan Direksi dalam memahami industri dengan industri fixed broadband. Permintaan terhadap layanan ini membuat dan melaksanakan program-program kerja dengan konten semakin meningkat terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan connectivity berkualitas tinggi di rumah-rumah. yang tepat, sehingga diharapkan dapat mewujudkan visi dan misi Perseroan untuk bertransformasi menuju digital telco company yang dapat memberikan pengalaman digital terbaik bagi para pelanggan. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 25 TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianDari Kiri ke Kanan: Margiyono Darsasumarja (Komisaris Independen), Rhenald Kasali (Komisaris Utama), Marsudi Wahyu Kisworo (Komisaris Independen). 26 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019Ismail (Komisaris), Cahyana Ahmadjayadi (Komisaris Independen), Marcelino Rumambo Pandin (Komisaris). PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA PENILAIAN ATAS KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Kami memandang bahwa prospek usaha Perseroan ke depan cukup baik. Jaringan infrastruktur Perseroan yang Dewan Komisaris PT Telkom memiliki 3 (tiga) Komite yang lengkap dan terintegrasi, seperti kabel serat optik, data membantu dalam melaksanakan tugas pengawasannya, center, jaringan BTS 3G/4G hingga satelit, menjadikan yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan berada di posisi terdepan untuk menangkap (KNR) serta Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan berbagai peluang agar dapat tumbuh secara berkelanjutan dan Resiko (KEMPR). Dalam pandangan kami, ketiga di masa mendatang. Peluang-peluang tersebut terutama Komite tersebut telah melaksanakan perannya dengan datang dari layanan fixed broadband yang ruang baik sesuai dengan yang diharapkan. Komite membuat penetrasinya masih terbuka, layanan bisnis digital di kajian-kajian dan memberikan rekomendasi kepada mobile seiring tingginya pengguna smartphone, dan juga Dewan Komisaris dan memberikan dukungan penuh layanan enterprise solutions yang semakin dibutuhkan sehingga mekanisme pengawasan terhadap Direksi dapat kalangan korporasi maupun lembaga pemerintah. berjalan dengan baik. Strategi ke depan juga dapat terlihat pada kerangka Komite Audit membantu kami dalam mengawasi dan bisnis utama yaitu digital connectivity, digital platform turut memastikan efektivitas pelaksanaan pengendalian dan digital service yang masing-masing diharapkan internal dalam penyusunan laporan keuangan, melakukan akan menjadi mesin pendorong pertumbuhan. Layanan penelaahan atas informasi keuangan, melakukan digital connectivity seperti mobile broadband dan fixed penelaahan atas pemeriksaan Unit Internal Audit broadband menjadi layanan inti Perseroan. Sedangkan dan memantau proses audit Program Kemitraan dan digital platform mencakup berbagai infrastruktur Bina Lingkungan. Selanjutnya, Komite Nominasi dan pendukung (infrastructure as a service) dan solusi seperti Remunerasi telah memberikan berbagai rekomendasi data center, cloud dan cyber security. Sementara digital penting terkait kebijakan, kriteria dan seleksi jabatan services dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para strategis di lingkungan Perseroan dan anak usaha, pelanggan untuk memberikan berbagai kemudahan, serta remunerasi Direksi. Sedangkan Komite Evaluasi seperti layanan digital di bidang fintech, musik, video dan Monitoring Perencanaan dan Risiko memberikan games dan sebagainya. rekomendasi terkait aspek strategis dan manajemen risiko Perseroan serta melakukan evaluasi secara komprehensif Selain hal-hal di atas, peluang pertumbuhan juga datang atas usulan Direksi terkait Rencana Kegiatan Anggaran dari pendekatan inorganik dalam rangka meningkatkan Perseroan dan memantau pelaksanaannya. nilai tambah, memperkuat kapabilitas digital atau menciptakan sinergi bagi Perseroan. Dalam hal ini, Dewan Komisaris mendukung upaya Direksi untuk mengeksplorasi peluang-peluang tersebut. PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG UNGGUL Aspek tata kelola merupakan salah satu fokus pengawasan Dewan Komisaris, dan kami memiliki komitmen untuk memastikan pelaksanaan tata kelola di TelkomGroup berstandar tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris secara aktif mengawasi dan memberikan saran atas berbagai aspek pengelolaan perusahaan, termasuk dalam hal manajemen risiko. Salah satu praktik tata kelola yang telah dilakukan Telkom adalah Whistleblowing System (WBS). Telkom telah memiliki mekanisme Whistleblowing System yang berjalan baik pada tahun 2019. Dengan adanya mekanisme ini, Perseroan secara lebih baik dapat mengidentifikasi dan meminimalkan adanya potensi fraud serta penyimpangan kebijakan atau pelanggaran internal. 28 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS APRESIASI KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PENUTUP Susunan anggota Dewan Komisaris Telkom mengalami Sebagai penutup, kami atas nama Dewan Komisaris perubahan sesuai dengan keputusan RUPST tanggal 24 mengucapkan terima kasih kepada seluruh Direksi, jajaran Mei 2019. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk manajemen dan karyawan yang telah berkontribusi dengan Tahun Buku 2018 memutuskan untuk mengakhiri dengan sepenuh hati untuk mengelola kegiatan usaha Telkom dan hormat masa jabatan Anggota Dewan Komisaris sebagai Anak Perusahaan. Kami juga menyampaikan apresiasi berikut: kami kepada segenap pemegang saham, pelanggan, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan lainnya yang Hendri Saparini, jabatan terakhir sebagai Komisaris telah mendukung Telkom menjadi perusahaan digital Utama. telecommunication yang unggul saat ini dan di masa Rinaldi Firmansyah, jabatan terakhir sebagai Komisaris. depan. Pamijati Pamela Johanna Waluyo, jabatan terakhir sebagai Komisaris Independen. Kami yakin dan percaya, dengan adanya kolaborasi yang baik, Telkom dapat terus tumbuh dan meningkatkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun profitabilitasnya secara berkelanjutan di masa depan. Buku 2018 juga memutuskan penunjukan empat anggota Dewan Komisaris baru yaitu Rhenald Kasali, Marsudi Jakarta, 27 Mei 2020 Wahyu Kisworo, Ismail, dan Marcelino Rumambo Pandin. Selain itu, 2 (dua) anggota komisaris yaitu Edwin Hidayat Abdullah dan Isa Rachmatarwata, berhenti sebagai komisaris karena diangkat oleh Pemegang Saham menjadi Direksi dan Komisaris di BUMN lainnya. Sehingga pada tanggal 31 Desember 2019, susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: Rhenald Kasali Komisaris Utama Rhenald Kasali : Komisaris Utama Ismail : Komisaris Marcelino Rumambo Pandin : Komisaris Cahyana Ahmadjayadi : Komisaris Independen Margiyono Darsasumarja : Komisaris Independen Marsudi Wahyu Kisworo : Komisaris Independen 29 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian“ Committed to Sustainable Growth and Better Profitability in Capturing Digital Opportunities ” IndiHome pada tahun 2019 semakin mengukuhkan posisinya sebagai mesin pertumbuhan baru, dengan profitabilitas mendekati standar global. Ririek Adriansyah Direktur Utama 30 30 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianLAPORAN DIREKSI Telkom berhasil mencatatkan total Pendapatan sebesar Rp135,6 triliun atau tumbuh sebesar 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya. EBITDA margin meningkat secara signifikan menjadi 47,8% dari 45,3% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, Laba Bersih tercatat sebesar Rp18,7 triliun, atau tumbuh sebesar 3,5% dari Laba Bersih tahun 2018. Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan seluruh berdampak positif terhadap industri telekomunikasi, pemangku kepentingan yang terhormat, terutama dengan terus tumbuhnya penggunaan ponsel pintar (smartphone) dan konsumsi data. Atas nama segenap Direksi dan jajaran manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom” atau Dari sisi politik, kegiatan Pemilu yang dilangsungkan pada “Perseroan”), kami ucapkan puji dan syukur ke hadirat bulan April 2019 berhasil terselenggara dengan lancar, Tuhan Yang Maha Esa karena Perseroan telah berhasil aman dan damai. Hal ini turut memberikan keyakinan melewati tahun 2019 dengan cukup baik. kepada para pelaku bisnis untuk merealisasikan rencana bisnis mereka, yang mungkin sempat tertunda akibat Dalam kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan ketidakpastian politik pada tahun sebelumnya. intisari upaya dan pencapaian kami sepanjang tahun 2019, khususnya terkait upaya Telkom dalam mewujudkan Industri fixed broadband sepanjang tahun 2019 tumbuh transformasi menuju digital telecommunication company sekitar 22%, yang mengacu pada 2 pemain fixed broadband yang berstandar global. utama dengan pangsa pasar diperkirakan meliputi 93%. Layanan fixed broadband masih memberikan peluang KONDISI EKONOMI, POLITIK DAN INDUSTRI pertumbuhan yang cukup tinggi, mengingat penetrasi layanan ini masih sangat rendah sekitar kurang dari 15% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2019 pada akhir tahun 2019. Permintaan terhadap layanan tumbuh cukup baik mencapai 5,02%. Kontribusi terbesar ini juga semakin meningkat seiring dengan kebutuhan dari pertumbuhan ekonomi, yaitu sekitar 56%, masih berasal akan connectivity berkualitas tinggi dan beraneka ragam dari konsumsi rumah tangga. Hal ini menandakan bahwa konten yang semakin diminati. Di samping itu, secara daya beli masyarakat relatif cukup baik, yang di antaranya umum persaingan pada industri fixed broadband relatif disebabkan pembangunan infrastruktur yang cukup longgar, namun kebutuhan sumber daya yang cukup tinggi masif dalam beberapa tahun terakhir. Adapun tantangan menjadi pembatas bagi pelaku usaha untuk berekspansi ekonomi yang dihadapi sepanjang tahun 2019 adalah masih secara agresif. berlanjutnya perang dagang China—Amerika Serikat. Hal ini berdampak pada pelemahan ekonomi di beberapa negara Industri seluler yang mengacu pada 3 operator seluler termasuk Indonesia khususnya kinerja ekspor. terbesar, tumbuh di kisaran sebesar 5,1% atau relatif seiring dengan pertumbuhan PDB. Pertumbuhan yang Dari sisi indikator makro utama, nilai tukar mata uang cukup tinggi berasal dari bisnis digital, baik itu layanan Rupiah terhadap USD sepanjang tahun 2019 relatif stabil data maupun digital services. Persaingan yang ketat bahkan cenderung menguat, dengan kurs transaksi pada layanan data masih mewarnai industri seluler Bank Indonesia senilai Rp14.465 per USD pada tanggal 2 yang didukung oleh meluasnya adopsi penggunaan Januari 2019 dan pada 31 Desember 2019 ditutup dengan smartphone. Disisi lain, penggunaan layanan legacy yaitu nilai kurs sebesar Rp13.901. Demikian pula halnya dengan voice dan SMS semakin menurun, sebagai konsekuensi tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-day Repo Rate), yang cenderung menurun dari 6% pada bulan dari semakin banyaknya pelanggan yang beralih menggunakan layanan berbasis data untuk menggantikan Januari 2019 dan berada di level 5% pada bulan Desember layanan voice dan SMS. 2019. Situasi makro yang kondusif tersebut tentunya turut 31 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2019 Di segmen Consumer, IndiHome terus melanjutkan momentum positif dan menjadi pendorong pertumbuhan Pada tahun 2019, secara konsolidasian Telkom berhasil Perseroan. Sepanjang tahun 2019, pelanggan IndiHome mencatatkan total Pendapatan sebesar Rp135,6 triliun atau tumbuh sebesar 37,2% atau bertambah 1,9 juta menjadi tumbuh sebesar 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya. 7 juta pelanggan. Hal ini mencerminkan permintaan EBITDA mampu tumbuh 9,5% mencapai Rp64,8 triliun, yang kuat akan layanan internet berkualitas tinggi dan dengan EBITDA margin meningkat secara signifikan juga aneka ragam konten yang menarik dari masyarakat menjadi 47,8% dari 45,3% pada tahun sebelumnya. Indonesia. Dari jumlah pelanggan IndiHome, komposisi Sementara itu, Laba Bersih tercatat sebesar Rp18,7 triliun, pelanggan layanan triple play, yang terdiri dari fixed atau tumbuh sebesar 3,5% dari Laba Bersih tahun 2018. voice, fixed broadband dan IP-TV, adalah sebesar 48% Arus kas bersih dari kegiatan operasi mencapai Rp54,9 sedangkan pelanggan dual play sebesar 52%. Pendapatan triliun, dibandingkan Rp45,7 triliun pada tahun 2018. segmen Consumer tumbuh cukup tinggi sebesar 27,5% Dapat kami sampaikan bahwa kinerja yang cukup baik menjadi Rp17,7 triliun, dan memberikan kontribusi sebesar tersebut kami capai ditengah kondisi yang masih cukup 13,1% terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan. menantang pada tahun 2019, seperti industri seluler yang Profitabilitas IndiHome juga semakin baik dengan EBITDA sangat kompetitif, agenda politik pemilihan Presiden dan mencapai 33,9% mendekati standar profitabilitas global. Wakil Presiden, serta perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang masih berlanjut. Pada segmen Mobile, Telkom melalui entitas anak Pada segmen Enterprise, di tahun 2019 Perseroan melakukan perubahan kebijakan bisnis dengan berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi Telkomsel, masih mengukuhkan diri sebagai operator yang bersifat recurring terutama pada layanan enterprise dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia, yaitu 171,1 solutions seperti enterprise connectivity, data center juta pelanggan dengan pengguna mobile data tercatat dan cloud, dan secara selektif mengurangi dan tidak sebanyak 110,3 juta pelanggan. Semakin besarnya memprioritaskan solusi bisnis yang memiliki tingkat margin kebutuhan layanan data di tengah masifnya gaya hidup relatif rendah dan non-recurring. Sehingga meskipun digital, telah mendorong trafik data tumbuh sebesar 54% sepanjang tahun 2019 pendapatan dari segmen Enterprise menjadi 6.558 petabyte. Sebagai hasilnya, Pendapatan tercatat sebesar Rp18,7 triliun, atau turun 11,2% dari tahun Digital Business Telkomsel tumbuh cukup signifikan sebelumnya, namun dari sisi profil bisnis menjadi lebih sebesar 23% atau Rp10,9 triliun dimana secara absolut baik. Segmen Enterprise memberikan kontribusi sebesar pertumbuhan pendapatan Digital Business tersebut 13,8% terhadap pendapatan konsolidasian. tercatat sebagai pertumbuhan tertinggi secara industri di tahun 2019 sehingga pendapatan Digital Business Segmen Wholesale and International Business pada Telkomsel menjadi Rp58,2 triliun yang sekaligus menjadi tahun 2019 menunjukkan kinerja yang cukup baik. Di katalis dalam pergeseran bisnis Legacy ke layanan Digital segmen ini, kami memberikan layanan kepada operator Business. Pendapatan Digital Business ini didukung telekomunikasi, internet service provider dan digital oleh pertumbuhan Data sebesar 22% dan pertumbuhan player baik domestik maupun global. Perseroan mencatat Digital Services sebesar 29% seiring upaya Telkomsel pendapatan sebesar Rp10,6 triliun dari Wholesale and dalam mengembangkan berbagai Digital Services seperti International Business pada tahun 2019, atau tumbuh Digital Lifestyle, Digital Advertising, Big Data, Digital 5,2% dari tahun sebelumnya. Segmen Wholesale and Enterprise Solution dan Mobile Payment. Pada tahun 2019 International Business memberikan kontribusi sebesar kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat 7,9% terhadap pendapatan konsolidasian. menjadi 64% dari total pendapatan, dari 53% pada tahun sebelumnya. Secara konsolidasi, termasuk pendapatan Melalui berbagai segmen bisnis di atas, Telkom dari bisnis Legacy yang mengalami penurunan sekitar menyediakan beragam layanan digital yang dapat kami 22%, Telkomsel mencatatkan Pendapatan sebesar Rp87,9 kategorikan ke dalam Digital Platform dan Digital Services triliun atau tumbuh sebesar 3,0% dari tahun sebelumnya, baik untuk B2B maupun B2C seperti video, games, music, dan memberikan kontribusi sebesar 65,1% terhadap advertising dan lain sebagainya. Kami terus berupaya pendapatan konsolidasian Perseroan. Telkomsel sendiri untuk mengembangkan berbagai layanan digital tersebut juga berhasil melakukan pengendalian biaya dengan baik, sesuai kebutuhan para pelanggan dan senantiasa sehingga mampu meningkatkan EBITDA margin menjadi memberikan pengalaman terbaik. Meskipun saat ini 54,0% dari sebelumnya 53,2%. kontribusi pendapatan dari layanan digital ini masih 32 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasianrelatif kecil yaitu sekitar 6% dari pendapatan konsolidasi, Terdapat empat pilar pengembangan SDM yang dilakukan namun memiliki tingkat pertumbuhan cukup tinggi yaitu Perseroan. Pertama yaitu pengembangan karakter The hampir 30%, dan kami berkeyakinan bahwa lini bisnis ini Telkom Way di era digital. Untuk itu, Philosophy to Be the merupakan salah satu sumber pendorong pertumbuhan Best, Principles To Be The Star dan Practices To Be The bagi Telkom di masa mendatang. Winner tetap menjadi landasan filosofi The Telkom Way. Kedua, pengembangan leadership yang menekankan pada Dalam rangka mempertahankan dominasi di industri kompetensi digital leader. Ketiga, pengembangan aspek telekomunikasi, Telkom terus memperkuat infrastruktur soft skills para profesional pada level manager & middle seperti jaringan akses maupun backbone, menara management leader, yang antara lain mencakup decision telekomunikasi, infrastruktur pendukung lainnya dan making, people development, teamwork, organization sistem IT yang mendukungnya. Sepanjang tahun 2019, awareness, serta analytical & conceptual thinking di era Perseroan membangun 23 ribu BTS yang seluruhnya 4G digital. Keempat, Telkom terus berkomitmen melakukan sehingga total BTS mencapai 212.235 unit, dengan 161.938 pengembangan kemampuan dan keahlian teknis SDM unit di antaranya adalah BTS 3G dan 4G, membangun 3.117 berdasarkan job family, job functions dan job role yang km jaringan backbone berbasis fiber optik sehingga total relevan dengan kompetensi digital. panjang backbone mencapai 164.769 km. Di akhir tahun 2019 Telkom memiliki 1,1 juta unit Optical Distribution Point Di dalam praktiknya, transformasi digital membutuhkan (ODP) dan 33 ribu unit Optical Distribution Cabinet (ODC), perubahan fundamental budaya kerja dalam organisasi. lebih dari 15 ribu unit menara telekomunikasi dan berbagai infrastruktur pendukung lainnya. Dalam rangka penguatan Seluruh karyawan Telkom didorong untuk memiliki agility yang tinggi dalam bekerja dengan melibatkan infrastruktur tersebut, Perseroan merealisasikan belanja dan membentuk tribe dan squad lintas-fungsi dan modal sebesar Rp36,6 triliun. Selain itu, Perseroan juga lintas keahlian dalam pengembangan produk layanan. melakukan penguatan melalui aktivitas inorganik dengan Perseroan juga terus meningkatkan kompetensi talent- mengakuisisi 95% kepemilikan PT Persada Sokka Tama talent digital yang memiliki kemampuan terbaik dalam yang memiliki 1.017 menara telekomunikasi dan membeli mengembangkan inovasi produk digital. 2.100 menara telekomunikasi dari PT Indosat Tbk. Komitmen Untuk Terus Tumbuh dan Mempertahankan Profitabilitas Yang Sehat Penerapan Standar Akuntansi Sebagai perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE), Telkom terikat dengan regulasi United Kinerja yang baik sebagaimana diuraikan di atas tidak States Securities and Exchange Commission (US SEC) terlepas dari telah dijalankannya program-program kerja yang telah menerapkan IFRS 15 dan IFRS 9 sejak 1 Januari tahun 2019 secara optimal dan efektif, yang meliputi tiga 2018 dan IFRS 16 mulai 1 Januari 2019. IFRS 15 mengatur program utama yaitu customer experience, intensifying terkait prinsip pengakuan pendapatan dari kontrak digital business, dan cost effectiveness initiative. Perseroan dengan pelanggan, IFRS 9 mengatur terkait instrumen berkeyakinan bahwa keberhasilan menjalankan program- keuangan terutama untuk cadangan kerugian penurunan program yang telah dilakukan sepanjang tahun 2019 akan nilai aset keuangan seperti penyisihan piutang dan IFRS semakin diperkuat dengan kapabilitas Telkom sebagai 16 mengatur terkait transaksi sewa. digital telco company, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan seluruh segmen pelanggan untuk memastikan Telkom telah melakukan pemutakhiran kebijakan, bisnis Perseroan dapat terus tumbuh dan mempertahankan proses, persiapan data dan sistem serta kesiapan sumber profitabilitas yang sehat di masa yang akan datang. daya manusia sebagai pelaku aktivitas dan proses serta kontrol dalam memastikan ketepatan penerapan standar- Membangun Kompetensi Digital standar IFRS yang cukup kompleks. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor Dengan berbagai proses yang dilakukan secara kunci Perseroan dalam bertransformasi menjadi digital terintegrasi untuk menyesuaikan laporan keuangan telco company yang unggul dan kompetitif di tingkat global sesuai standar internasional IFRS tersebut, baik untuk di masa depan. Telkom secara konsisten mengembangkan Telkom maupun di anak-anak perusahaan, maka laporan SDM sekaligus membangun budaya digital sebagai bagian keuangan konsolidasian TelkomGroup yang disampaikan dari komponen penting transformasi digital Perseroan. ke US SEC sudah sesuai dgn IFRS 9, IFRS 15 dan IFRS 16, serta dapat dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan lain di dunia yang juga telah menerapkan ketiga standar tersebut. 33 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianDari Kiri ke Kanan: Harry Mozarta Zen (Direktur Keuangan), Edwin Aristiawan (Direktur Wholesale & International Service), Achmad Sugiarto (Direktur Strategic Portfolio), Zulhelfi Abidin (Direktur Network & IT Solution), Faizal Rochmad Djoemadi (Direktur Digital Business). Ririek Adriansyah (Direktur Utama), Siti Choiriana (Direktur Consumer Service), Bogi Witjaksono (Direktur Enterprise & Business Service), Edi Witjara (Direktur Human Capital Management). GAMBARAN ATAS PROSPEK USAHA Perseroan memperkirakan bahwa trafik data akan terus tumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan seiring Seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin beragamnya layanan digital, seperti games, semakin mengadopsi gaya hidup digital, kebutuhan video, advertising dan payment yang masih dalam fase akan berbagai digital services yang memberikan awal pertumbuhan. Selain itu, Perseroan juga menjalankan berbagai solusi dan kemudahan akan terus meningkat. strategi untuk meningkatkan potensi pertumbuhan Untuk mengembangkan berbagai digital services sesuai pada High Value Customer dan layanan mobile solution kebutuhan konsumen, diperlukan infrastruktur dan untuk segmen Enterprise. Saat ini, High Value Customer kapabilitas digital platform. Untuk mengembangkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan digital service dan membangun digital platform, Telkomsel. Kami menjaga loyalitas mereka dengan diperlukan fondasi infrastruktur konektivitas digital yang memberikan pengalaman terbaik, di antaranya dengan handal (digital connectivity). Telkom, dengan infrastruktur menawarkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan fasilitas yang lengkap dan mumpuni, berada di posisi personal mereka dengan memanfaatkan big data analytic terdepan untuk mengambil peluang-peluang di masa kami. Kami juga terus mengembangkan solusi digital datang untuk memastikan pertumbuhan Perusahaan yang untuk segmen Enterprise termasuk mobile security, berkelanjutan. NB-IoT dan berbagai solusi lainnya. Di saat yang sama, Perseroan juga mengembangkan produk untuk memenuhi Seiring dengan kebutuhan layanan broadband yang kebutuhan dan tuntutan segmen youth sesuai gaya hidup terus meningkat dan perubahan perilaku konsumen yang semakin mengadopsi gaya hidup digital baik pada mereka karena dalam beberapa tahun kedepan kalangan kaum muda masih akan mendominasi struktur demografi segmen konsumer maupun solusi-solusi ICT pada segmen di Indonesia. korporasi, maka saat ini dunia telekomunikasi sedang mengantisipasinya dan tengah mengalami pergeseran Di segmen Consumer, penetrasi layanan fixed broadband di strategis menuju dunia digital. Telkom melihat dinamika Indonesia masih sangat rendah, yaitu kurang dari 15% dari perubahan tersebut dalam 3 perspektif domain bisnis populasi rumah tangga, jauh lebih rendah dibandingkan digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan negara tetangga seperti Thailand atau Malaysia dengan digital service. Sebagai sebagai penyedia utama pada penetrasi sekitar 40%. Ditunjang oleh jumlah rumah layanan bradband di Indonesia, Telkom tetap terus tangga kelas menengah yang semakin bertambah dari memperkuat posisinya sebagai market leader pada tahun ke tahun, dan inovasi produk dengan harga menarik domain digital connectivity dengan menghadirkan untuk menyasar rumah tangga menengah ke bawah, kami layanan berkualitas dengan jangkauan terluas. Telkom berkeyakinan bahwa permintaan akan layanan IndiHome juga mengakselerasi domain digital platform dengan masih akan tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang. cara mengembangkan layanan data center & cloud pada Melalui IndiHome, Telkom memberikan layanan fixed tahap awal untuk kemudian menyediakan smart platform broadband berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan di atasnya sebagai enabler berbagai layanan dan solusi internet sekaligus mendukung aneka layanan digital service ICT. Selanjutnya produk-produk digital service akan yang menarik. Dalam jangka panjang, IndiHome juga akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi dikembangkan untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan maupun kemitraan, didukung secara sinergis oleh digital untuk mendukung aktivitas dan efektivitas di rumah platform dan digital connectivity yang telah dibangun tangga seperti smart home dan kebutuhan edutainment sehingga pelanggan mendapatkan pengalaman terbaik. yang mendidik, menginspirasi sekaligus menghibur. Di segmen Mobile, potensi pertumbuhan di masa Sementara itu di segmen Enterprise, Perseroan akan fokus mendatang akan sejalan dengan semakin tingginya pada penyediaan enterprise solutions, seiring dengan pengguna mobile data, dimana saat ini penetrasi semakin besarnya kebutuhan pelanggan-pelanggan pengguna mobile data mencapai 64% dan diperkirakan segmen Enterprise untuk mendigitalisasi proses bisnisnya masih tetap akan tumbuh seiring penggunaan smartphone agar lebih berdaya saing. Penggunaan connectivity dan yang semakin luas. Namun demikian, rata-rata konsumsi solusi digital di kalangan UMKM juga masih sangat rendah, mobile data masih relatif rendah yaitu 5,2 GB per sehingga menawarkan potensi pertumbuhan yang cukup pelanggan per bulan, dibandingkan negara lain seperti besar kedepan. Di saat yang sama, lembaga pemerintah Thailand atau India yang masing-masing mencapai 13 GB dan pemerintah daerah semakin gencar memanfaatkan dan 11 GB per pelanggan per bulan. Melihat hal tersebut, solusi digital dalam meningkatkan pelayanan kepada 36 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasianmasyarakat melalui kebutuhan konektivitas dan platform Program dan Sasaran Kinerja Tahun 2020 smart city sebagaimana yang telah digunakan di 470 kota di seluruh Indonesia. Secara bersamaan, dalam Pada tahun 2020, Perseroan melanjutkan komitmen rangka meningkatkan margin profitabilitas pada segmen untuk terus dapat tumbuh secara sehat dengan tingkat Enterprise, Perseroan akan tetap fokus pada pertumbuhan profitabilitas yang baik sejalan dengan penguatan bisnis yang lebih mengutamakan layanan solusi yang kapabilitas digital perusahaan. Sebagai kesinambungan bersifat recurring dengan marjin keuntungan yang tahun sebelumnya, pada tahun 2020 Perseroan lebih baik. Pada segmen Wholesale and International Business, Perseroan fokus sebagai enabler yaitu penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi, data center, infrastruktur tower, infrastructure manage service dan power solution bagi penyelenggara jaringan/jasa telekomunikasi dan mencanangkan 3 program utama, yaitu: 1. Deliver best quality of digital connectivity services with improved customer experience, dimana Perseroan akan memperkuat posisi leadership pada layanan digital connectivity sebagai bisnis yang mendukung kinerja keuangan melalui infrastruktur dan operasional yang semakin efisien, serta meningkatkan kualitas layanan ekosistem digital baik domestik maupun regional. dan pengalaman pelanggan. Dengan kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) milik Perseroan yang menghubungkan kabel bawah laut SEA- ME-WE5 dengan kabel bawah laut SEA–US menjadikan Perseroan sebagai Global Digital Hub yang menyediakan direct broadband connectivity antara kawasan Eropa, 2. Develop digital talent and establish digital platform business by leveraging group collaboration & synergy, dimana Perseroan akan terus mengembangkan talenta-talenta digital dan mempercepat pertumbuhan digital platform sebagai sumber pertumbuhan baru dengan memanfaatkan potensi kolaborasi dan sinergi Asia dan Amerika. Sebagai enabler, maka Perseroan di TelkomGroup. akan menjadi gerbang utama konektivitas digital yang 3. Drive portfolio optimization along with cost leadership membawa trafik domestik ke global, trafik global ke domestik dan juga membawa trafik antar negara and lean organization, untuk mendorong peningkatan nilai bisnis melalui penataan portfolio sehingga (hubbing), baik itu trafik voice maupun A2P (Application- terbentuk organisasi yang lincah dan produktif. to-Person) SMS. Perseroan memperkuat bisnis tower baik melalui inisiatif beberapa tahun terakhir serta melalui strategi dan organic maupun inorganic. Selain itu memberikan layanan program-program yang disusun dan dijalankan secara power solution, infra manage service serta pemeliharaan, sistematis, pada tahun 2020 kami berharap kinerja perbaikan dan penggelaran infrastruktur kabel laut di Perseroan dapat terus bertumbuh secara kompetitif dan perairan Indonesia dan infrastruktur kabel laut milik meraih tingkat profitabilitas yang baik. Dengan kapabilitas yang telah kami bangun dalam konsorsium kabel regional. Beberapa inisiatif Perseroan untuk pengembangan Digital Platform, seperti Carrier Neutral Data Center PERKEMBANGAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN dan pembangunan Hyperscale Data Center, Content Perseroan senantiasa berupaya menjunjung tinggi Delivery Network (CDN), Cloud services dan CPaaS penerapan tata kelola yang baik sesuai dengan lima prinsip (Communication Platform as a Service). Untuk Good Corporate Governance (GCG) yaitu transparansi, pengembangan digital service beberapa inisiatif telah akuntabilitas, tanggung jawab, independen dan keadilan, dilakukan dengan menyediakan layanan U Poin dan U Ads, serta mengacu pada delapan prinsip pengelolaan dan inisiatif lain yang akan terus dikembangkan untuk perusahaan sesuai dengan Penerapan Pedoman Tata mendukung Perseroan sebagai Digital Ekosistem Hub. Kelola Perusahaan Terbuka dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kami menyadari sepenuhnya bahwa tata kelola yang baik berdasarkan nilai-nilai best practices berperan penting untuk membangun keberlanjutan Perseroan dalam jangka panjang. Tata kelola yang baik sekaligus dapat memelihara kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Telkom. 37 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianUpaya Telkom dalam implementasi tata kelola, mendapatkan penghargaan dari pemangku kepentingan. Pada tahun 2019, Telkom memperoleh penghargaan sebagai Best State-Owned Enterprise Big Cap dalam ajang The 11th IICD CG Conference and Award yang diselenggarakan oleh IICD. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN SERTA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyadari pentingnya keberadaan masyarakat yang berkelanjutan serta kualitas lingkungan hidup yang baik dimasa depan. Oleh sebab itu, Telkom berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui “Telkom Indonesia Untuk Indonesia” dalam tiga pilar, yaitu Lingkungan Digital, Masyarakat Digital, dan Ekonomi Digital. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kami melaksanakan berbagai program di bawah kerangka Ekonomi Digital guna mendukung usaha mikro, kecil dan menengah, terutama industri kreatif, berupa pelatihan untuk “go digital”, “go online”, dan “go global” serta penyelenggaraan eksibisi produk-produk UKM. Selanjutnya, sebagai Badan Usaha Milik Negara PERUBAHAN SUSUNAN ANGGOTA DIREKSI TAHUN 2019 Pada tanggal 24 Mei 2019, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan menetapkan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan. Keputusan RUPST tersebut menetapkan Direksi Telkom yang dihentikan masa jabatannya yaitu: Alex Janangkih Sinaga : Direktur Utama David Bangun : Direktur Digital & Strategic Portfolio Dian Rachmawan : Direktur Enterprise & Abdus Somad Arief Business Service : Direktur Wholesale & International Service Herdy Rosadi Harman : Direktur Human Capital Management Komposisi Direksi Telkom per 31 Desember 2019 setelah pergantian tersebut menjadi: Ririek Adriansyah : Direktur Utama Harry Mozarta Zen : Direktur Keuangan Zulhelfi Abidin : Direktur Network and IT Solution (BUMN), kami melaksanakan Program Kemitraan dan Siti Choiriana : Direktur Consumer Service Bina Lingkungan (PKBL). Pada tahun 2019, dana PKBL sebesar Rp418,2 miliar kami salurkan untuk program- Faizal Rochmad Djoemadi : Direktur Digital Business program peningkatan kesejahteraan dan kehidupan Achmad Sugiarto : Direktor Strategic Portfolio sosial masyarakat yang dilaksanakan dan berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN. Khusus untuk Program Kemitraan, pada tahun 2019, Telkom telah menyalurkan dana sebesar Rp253,4 miliar untuk 5.543 mitra binaan yang berusaha di sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan lain-lain. Kemudian, dana Bina Lingkungan yang telah direalisasikan Edwin Aristiawan : Direktur Wholesale and International Service Edi Witjara : Direktur Human Capital Management Bogi Witjaksono : Direktur Enterprise & Business Service pada tahun 2019 adalah sebesar Rp115,3 miliar yang Atas peran dan kontribusi anggota Direksi yang telah dimanfaatkan untuk 7 bidang, yaitu Bantuan Korban berakhir masa jabatannya, kami menyampaikan apresiasi Bencana Alam, Bantuan Pendidikan, Bantuan Peningkatan yang sebesar-besarnya. Kami berharap nilai-nilai positif Kesehatan, Bantuan Pengembangan Prasarana atau yang dibangun selama ini dapat terus dipelihara dan Sarana Umum, Bantuan Sarana Ibadah, Bantuan dikembangkan untuk kemajuan Perseroan. Pelestarian Alam dan Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan. 38 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPENUTUP Mewakili Direksi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan setia, mitra bisnis, media, masyarakat secara luas, dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang diberikan kepada Telkom sepanjang tahun 2019. Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada manajemen dan karyawan Telkom dan anak perusahaan atas dedikasi dan kerja kerasnya di sepanjang tahun 2019 yang dinamis dan penuh tantangan. Menutup Laporan ini, kami mengajak manajemen dan karyawan semakin produktif dan berinovasi tanpa henti agar dapat meraih peluang digital yang lebih besar, guna mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas yang lebih baik di masa depan. Jakarta, 27 Mei 2020 Ririek Adriansyah Direktur Utama 39 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019 PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 27 Mei 2020 Dewan Komisaris Rhenald Kasali Komisaris Utama Ismail Komisaris Marcelino Rumambo Pandin Komisaris Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen Marsudi Wahyu Kisworo Komisaris Independen SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019 PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 27 Mei 2020 Direksi Ririek Adriansyah Direktur Utama Harry Mozarta Zen Direktur Keuangan Zulhelfi Abidin Direktur Network & IT Solution Siti Choiriana Direktur Consumer Service Faizal Rochmad Djoemadi Direktur Digital Business Achmad Sugiarto Direktur Strategic Portfolio Edwin Aristiawan Direktur Wholesale & International Service Edi Witjara Direktur Human Capital Management Bogi Witjaksono Direktur Enterprise & Business Service 42 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 03 TENTANG TELKOM 44 46 48 50 56 58 68 78 83 86 91 93 95 Visi, Misi, dan Strategi Riwayat Singkat Telkom Kegiatan Usaha Penghargaan dan Sertifikasi Struktur Organisasi Telkom Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Karyawan Telkom Komposisi Pemegang Saham Entitas Anak, Perusahaan Asosiasi, dan Perusahaan Ventura Bersama Kronologi Pencatatan Saham Kronologi Pencatatan Efek Lainnya Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 43 03VISI, MISI, DAN STRATEGI Setelah melalui proses review terhadap visi dan misi perusahaan oleh Direksi dan Dewan Komisaris, maka Telkom menetapkan purpose, visi, misi dan strategi baru yang tercantum dalam rencana jangka panjang dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada 9 Desember 2019, sebagai berikut: Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan Purpose Visi Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat Misi Mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik 44 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianStrategi Telkom menerjemahkan kerangka strateginya ke dalam strategi portfolio direction yang mencakup pengembangan 3 (tiga) domain bisnis, yaitu digital connectivity, digital platform dan digital services. Strategi domain bisnis tersebut didukung oleh strategi value delivery model yang mencakup strategi optimalisasi portofolio, teknologi, organisasi, sinergi dan keunggulan operasional, pengelolaan talenta dan budaya perusahaan, inisiatif inorganic, serta tata kelola perusahaan. WIN BROADBAND CONNECTIVITY BUSINESS TO MAXIMIZE CASHFLOW INVEST TO SCALE DC/IaaS AND SMART PLATFORM BIZ TO MAXIMIZE VALUE NURTURE SELECTIVE DIGITAL SERVICES TO MAXIMIZE SYNERGY Drive continuous and strict optimization of business and asset portfolio Increase group technology integration and digitization Gear up for streamlined lean digital ready organization Improve synergy and quality for cost leadership and better customer experience Transform digital telco talents and incorporate digital culture Acquire digital capabilities inorganically and accelerate ecosystem partnership Link up group strategic planning and implementation and enhance risk management and compliance TRANSFORM AND DIGITIZE Sepanjang tahun 2019, Telkom menjalankan program utama embracing best in class digital experience, intensifying digital business, dan driving smart initiatives on cost effectiveness. Pelaksanaan program utama tersebut diarahkan pada transformasi Telkom menuju digital telecommunication company yang unggul. Telkom memperkuat produk dan layanan untuk pelanggan, membangun daya saing bisnis broadband dan digital, serta menciptakan lean operation yang berkesinambungan serta berbasiskan digitalisasi proses dan manajemen. Telkom terus berupaya menjadi yang terbaik dalam menghadirkan digital customer experience dengan menjadikan pemahaman atas kebutuhan pelanggan sebagai landasan untuk merumuskan dan memberikan pengalaman yang melebihi batas ekspektasi. Hal yang tidak kalah pentingnya, pada tahun 2019, Telkom terus membangun kepemimpinan yang berorientasi pada budaya digital, efektifitas kerja, kecepatan, ketelitian, dan kolaborasi para pihak. Untuk memastikan pelaksanaan langkah-langkah strategis transformasi bisnisnya, Telkom membentuk organisasi Group Corporate Transformation (GCT) dengan perannya sebagai unit yang mengawal dan melakukan percepatan transformasi, khususnya dalam penyiapan TelkomGroup menjadi perusahaan yang digital ready, ramping, lincah dan streamlined. Dalam implementasinya, Telkom tidak hanya melakukan pengaturan model operasi dan struktur baik di Telkom maupun di anak perusahaan, namun juga melakukan penataan portofolio bisnis yang lebih efisien dan memberikan value maksimal bagi TelkomGroup melalui program Subsidiary Streamlined serta mengimplementasikan Shared Service Operation (SSO) di tahun 2020. 45 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianRIWAYAT SINGKAT TELKOM Memasuki enam dekade, Telkom saat ini menghadapi tantangan yang besar di era digital seiring dengan berkembangnya Over the Top Application (OTT) atau aplikasi digital berbasis internet sejak tahun 2000-an. Untuk menghadapi disrupsi digital, Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi perlu melakukan transformasi. Telkom kemudian beradaptasi mengikuti perkembangan inovasi dan teknologi digital, menyesuaikan portofolio produk, membangun customer centric organization, dan mengembangkan jaringan infrastruktur bisnis digital. Melewati tahun 2019, Telkom berhasil mempertahankan pertumbuhan usaha dengan meraih dan menciptakan peluang bisnis baru. Telkom bertransformasi dan melakukan ekspansi usaha untuk menghadapi disruptive competitive growth dengan visi utama menjadi salah satu digital telecommunication company terbesar di Asia Pasifik. Pada tahun 2019, sejalan dengan upaya transformasi yang telah dijalankan, Telkom memiliki pencapaian yang cukup memuaskan. Salah satunya yaitu mendapatkan pengakuan dunia internasional dalam ajang Frost & Sullivan 2019 Asia Pacific Best Practices Awards. Pencapaian Telkom di era digital tidak terlepas dari pengalaman sepanjang enam dekade menghadapi dinamika dunia usaha. Dimulai pada tahun 1965, sejarah Telkom ditandai dengan pemisahan layanan pos dan telekomunikasi oleh Pemerintah, yang membagi PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos Giro (PN Pos Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Telkom terus mengalami berbagai perubahan dan tumbuh berkembang, termasuk juga dalam hal perubahan nama perusahaan dan perubahan organisasi. Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) dan memisahkan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) sebagai perusahaan independen yang memproduksi peralatan telekomunikasi. Kemudian pada 1991, Perumtel berubah menjadi perseroan terbatas milik negara dengan nama resmi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau disebut Telkom. Sejak tahun 1995, Telkom menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Sampai dengan 31 Desember 2019 nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp393,3 triliun di BEI dan US$28,23 miliar di NYSE. Perubahan Nama 1965, Perusahaan Negara Telekomunikasi, disebut PN Telekomunikasi. 1974, Perusahaan Umum Telekomunikasi, disebut Perumtel. 1991, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), disebut Telkom. 2019 Melalui Mitratel, Telkom mengakuisisi 2.100 menara milik Indosat Ooredoo dan 95% saham PT Persada Sokka Tama yang memiliki 1.017 menara. Selain itu Telkomsel juga menambah 23.162 BTS atau tumbuh 12,25% dari tahun sebelumnya. Pelanggan IndiHome juga tumbuh 1,9 juta atau 37,2% menjadi 7,0 juta pelanggan. Pada November 2019, Telkom dinobatkan menjadi “2019 Indonesia IoT Services Provider of the Year” oleh Frost and Sullivan pada Asia-Pacific Best Practices Awards. Telkom menetapkan purpose, visi, misi dan strategi baru yang tercantum dalam rencana jangka panjang dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada 9 Desember 2019. 46 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian2018 2017 2016 Telkom meluncurkan Satelit Merah Telkom meluncurkan Satelit Telkom Telkom menyelesaikan pembangunan Putih dan meresmikan the Telkom 3S dan menyelesaikan jalur kabel kabel laut South East Asia-Middle Hub sebagai Center of Excellence serat optik bawah laut Southeast East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE and Source of Inspiration to Build Asia-United States (SEA-US). Anak 5). Digital Indonesia. Telkom juga perusahaan Telkom, Telkomsel, menyelesaikan pembangunan kabel memenangkan tambahan spektrum laut Indonesia Global Gateway (IGG), sebesar 30 MHz di frekuensi 2,3 GHz. yang menghubungkan dua sistem kabel laut utama yaitu the South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) dan the Southeast Asia-United States (SEA- US) Submarine Cable Systems. Pada akhir tahun ini, pelanggan IndiHome tercatat mencapai 5,1 juta pelanggan. 1999-2010 2011-2015 Telkom meluncurkan satelit Telkom-1 Tahun 2011, Telkom menyelesaikan proyek Super Nusantara Highway dan proyek dan Telkom-2, serta menyelesaikan True Broadband Access yang menyediakan akses internet dengan kapasitas 20 proyek kabel serat optik bawah laut Mbps hingga 100 Mbps. Telkom menjadi operator pertama di Indonesia yang JaKaLaDeMa. menyediakan layanan 4G LTE pada tahun 2014. Setahun sesudahnya, Telkom meluncurkan IndiHome paket layanan yang terdiri internet broadband, fixed wireline telepon dan layanan TV interaktif. 1991-1995 1974 1965 Perumtel menjadi PT Telekomunikasi PN Telekomunikasi berubah menjadi Pemerintah Indonesia memisahkan Indonesia (Persero) atau Telkom Perusahaan Umum Telekomunikasi layanan pos dan telekomunikasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991 yang menetapkan yang Indonesia menyediakan layanan telekomunikasi. (Perumtel), dengan membagi PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos Giro (PN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, Pos Giro) dan Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Perseroan. yang memproduksi peralatan Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Tahun 1995, Telkom mendirikan telekomunikasi, menjadi perusahaan entitas anak Telkomsel sebagai independen dan terpisah dari operator seluler. Pada tahun yang Perumtel. sama, Telkom melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, mendaftarkan saham di NYSE dan LSE, dan secara terbuka menawarkan saham tanpa listing di Bursa Efek Tokyo. 47 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKEGIATAN USAHA KEGIATAN USAHA BERDASARKAN ANGGARAN DASAR PERUSAHAAN Kegiatan usaha yang dijalankan pada tahun buku, serta jenis barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh Telkom mengacu pada Anggaran Dasar perusahaan. Anggaran Dasar terakhir dengan akta No.32 tanggal 21 Juni 2019 telah menetapkan maksud dan tujuan kegiatan usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, yaitu melakukan usaha di bidang penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapat/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip Perseroan Terbatas. Berdasarkan hal tersebut, maka bidang usaha yang memuat kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir, yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut: Bidang Usaha Utama 1. Merencanakan, membangun, menyediakan, Bidang Usaha Penunjang 1. Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan/ pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan menjual/menyewakan dan memelihara jaringan informatika. telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas- 2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan, perundangan. antara lain pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva 2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan/menjual dan meningkatkan layanan jasa bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, fasilitas pemeliharaan dan perbaikan. telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas- luasnya dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan. 3. Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya sejalan dengan dan untuk 3. Bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka optimalisasi sumber daya informatika, komunikasi atau teknologi yang dimiliki oleh pihak lain pelaku industri informatika, komunikasi dan teknologi, sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan. mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Telkom melihat bahwa era digital saat ini berdampak pada efisiensi proses produksi dan menurunnya kebutuhan tempat dan ruang. Berbagai perlengkapan dan peralatan elektronik semakin ringkas sehingga memberi kelonggaran bagi Telkom untuk dapat memberdayakan aset dan ruang yang idle, atau tidak terpakai. Oleh sebab itu, sejak tahun 2018, anak perusahaan Telkom yaitu PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) melakukan asset leverage (pendayagunaan aset) melalui dua pendekatan, yaitu Synergy Group (internal group costumer) dan Strategic & Retail Partnership (external group costumer). Adanya Synergy Group mendorong efisiensi biaya sedangkan Strategic & Retail Partnership meningkatkan pendapatan melalui layanan pengembangan properti, penyewaan properti, fasilitas properti, dan manajemen properti. 48 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPORTOFOLIO PRODUK DAN/ATAU JASA Pada tahun 2019 kegiatan usaha Telkom telah dijalankan sesuai dengan Anggaran Dasarnya, yaitu penyediaan jasa telekomunikasi, informatika, dan jaringan. Telkom kemudian mengembangkan kegiatan usaha pada berbagai segmen sesuai dengan strategi transformasi digital dan perkembangan industri telekomunikasi. Pada setiap segmen usaha, Telkom memiliki portofolio produk/jasa yang dihasilkan sebagai berikut: Segmen Lini Bisnis Produk Mobile Legacy Data Digital Mobile voice, mobile SMS Mobile broadband IoT, big data, financial service, VoD, music, gaming, digital advertising Consumer Fixed Services Fixed voice, fixed broadband, home digital (IPTV, gaming, Enterprise advertising) Connectivity Satellite IT Services Fixed voice, fixed broadband, enterprise data, CPE networks Upstream, link, downstream System integration, IT service management Data Center & Cloud Enterprise data center, internet data center, cloud (IaaS, Paas, SaaS) BPO Traditional BPO, digital BPO, shared service operation service Device, Digital Service, & CPE trading, CPE managed service, IoT, cyber security, Adjacent service financial service, big data, digital advertising, e-health, managed ATM, professional services Wholesale Carrier Wholesale Voice, Managed Services, A2P SMS, IP Transit, IP Connectivity, Data Center & Cloud, CDN, Security, Value Added Service, Digital Business International MVNO, MNO, call center Tower & Infrastructure Tower built to suit, colocation & reseller, microcell, network & infra managed service, submarine cable service, construction solution, power solutions Lain-lain Smart Platform & Big data, financial service, IoT, cyber security, digital E-Commerce advertising, e-commerce, digital content Digital Content Music, gaming Property Property development, property management, project management, facility management 49 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI PENGHARGAAN Bulan Tanggal Nama Acara Penghargaan Januari 25 Millennials Top Brand Award 2019 Februari 14 Top Brand Award 22 Indonesia Digital Innovation Award 2019 IndiHome meraih 1st Millennial's Choice in Provider & TV Cable Category IndiHome memperoleh Outstanding Achievement in Building Top Brand Category: Internet Service Provider Fixed Telkom memperoleh penghargaan sebagai Innovative Company in Providing Technology Education Facilities Badan atau Lembaga yang Memberikan Warta Ekonomi Marketing Magazine Warta Ekonomi Maret 6 Women's Obsession Award 13 Apresiasi & Penghargaan Wajib Pajak 26 CFO BUMN Award 2019 Siti Choiriana sebagai Direktur Consumer Service Telkom memperoleh penghargaan sebagai Professional Women's Obsession Telkom memperoleh penghargaan dalam kontribusi terhadap Penerimaan Pajak Tahun 2018 (Wajib Pajak Besar Empat) Harry M. Zen sebagai Direktur Keuangan Telkom meraih The Best CFO in Compliance & Governance Obsession Media Group Direktorat Jendral Pajak Bisnis Indonesia April 8 Anugerah Indonesia Maju 2018-2019 Telkom meraih penghargaan sebagai Penggerak Konektivitas Broadband Indonesia Rakyat Merdeka & Warta Ekonomi 50 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Bulan Tanggal Nama Acara Penghargaan Badan atau Lembaga yang Memberikan Mei 27 Anugerah PKBL Indonesia 2019 Telkom memperoleh penghargaan sebagai PKBL Terbaik Industri Telekomunikasi Program Unggulan “Go Digital” Indonesia Most Admired Companies Award 2019 Telkom meraih penghargaan sebagai Top 5 Most Admired Company Category Business Group Warta Ekonomi Juni 12 14 17 28 Top 100 Indonesia Most Valuable Brand 2019 Telkom mendapatkan peringkat 1 Indonesia Most Valuable Brand 2019 SWA & Brand Finance Best Companies to Work for 2019 Telkom meraih penghargaan sebagai Best Companies to Work for 2019 HR Asia Indonesia Most Creative Companies 2019 Telkom meraih penghargaan sebagai Most Creative Company 2019 SWA & PPM Manajemen 9th Asian Excellence Award 2019 Telkom meraih penghargaan sebagai Best CEO, Best CFO, Best Investor Relation Company dan Best Investor Relation Professional Corporate Governance Asia Juli 16 Selular Award 19 Contact Center World (CCW) Award in APAC Region Selular.id Contact Center World IndiHome mendapat penghargaan sebagai Best Home Internet dan Telkom mendapat penghargaan sebagai Best Digital Transformation Company Telkom meraih 1 Gold Medal kategori Best Customer Loyalty Program (Inhouse), 1 Silver Medal kategori Best Contact Centre- Large (Inhouse), dan 3 Bronze Medal kategori Best Helpdesk (Inhouse), Best Contact Center Design Award (Inhouse), dan Best Use of Self-service Technology 51 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Bulan Tanggal Nama Acara Penghargaan Badan atau Lembaga yang Memberikan 31 Indonesia Original Brand Award Telkom meraih penghargaan dalam kategori SLI 007 dan kategori Fixed Broadband SWA & Business Diggest Agustus 21 Top Brand Award IndiHome medapatkan penghargaan sebagai Outstanding Achievement in Building the Top Brand Frontier 23 IAEI Awards 2019 Telkom dinobatkan sebagai Mitra Terbaik IAEI September 25 Asia Money Award 2019 26 Pro3 RRI BUMN Award 2019 27 Internasional IPRA Golden World Award (GWA) 2019 Telkom mendapatkan penghargaan Outstanding Company Award in Telecommunication Sector for Indonesia Telkom mendapatkan penghargaan Gold dalam kategori Market Dominance, Brand Strength, dan Social Economy Contribution Telkom meraih penghargaan dalam kategori Crisis Management in House dan Sponsorship in House Asia Money RRI & Iconomics IPRA Oktober 14 The 11th IICD CG Conference and Award Telkom mendapat penghargaan sebagai Best State-Owned Enterprise Big Cap IICD 52 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianBulan Tanggal Nama Acara Penghargaan Badan atau Lembaga yang Memberikan November 10 Anugerah Wira Adhibrata 14 Asia-Pacific Best Practices Awards 2019 15 The Stevie Awards Institut Teknologi Sepuluh Nopember Frost & Sullivan Stevie International Telkom mendapatkan apresiasi sebagai Perusahaan yang Telah Memberikan Kontribusi Besar dalam Pengembangan ITS Telkom dinobatkan sebagai 2019 Indonesia IoT Services Provider of the Year Siti Choiriana sebagai Direktur Consumer Service meraih Gold Stevie Winner pada Female Executive of the Year–Consumer Services–More Than 2,500 Employees 18 21 Wi-Fi NOW Awards 2019 Telkom dinobatkankan sebagai Best Wi-Fi Service Provider Wi-Fi NOW International Customer Experience Award (ICXA) 2019 Telkom meraih penghargaan Gold Medal untuk Kategori Best CX Strategy dan Best CX Team serta Bronze Medal untuk Kategori Best CX Transformation ICXA Desember 4 CNBC Indonesia Award 2019 Indonesia Marketing Association Award 2019 Contact Center World (CCW) Award Tokoh Finansial Indonesia & BUMN Terbaik 2019 6 12 CNBC Indonesia Indonesia Marketing Association Contact Center World Majalah Investor Telkom meraih penghargaan sebagai The Best Digital Human Capital Development dan The Best Corporate Strategy Siti Choiriana sebagai Direktur Consumer Service meraih penghargaan sebagai The Best Industry Marketing Champion. Telkom meraih 2 Gold Medal pada kategori Best Contact Center-Large (Inhouse) dan Best Customer Loyalty Program (Inhouse). Telkom meraih penghargaan sebagai BUMN Terbaik 2019 Kategori Bidang Non Keuangan Sektor Telekomunikasi & Penyiaran, serta Penerbit Obligasi Terbaik 2019 Kategori Obligasi Sektor Non Keuangan 53 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian SERTIFIKASI Telkom berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan melalui penerapan sertifikasi sesuai standar internasional. Berikut daftar sertifikasi dan ISO yang dimiliki Telkom: No Penerima Tahun perolehan Sertifikasi Badan atau Lembaga yang memberikan Masa Berlaku 1. Telkom 2. 3. Laboratorium Penguji (Divisi Digital Service) Laboratorium Kalibrasi (Divisi Digital Service) 4. Telkomsel 5. 6. 7. 8. 9. AdMedika MD Media Infomedia Finnet Telkomsigma 2018 2018 2018 2018 2018 2016 SNI ISO/IEC 27001:2013 TUV Rheinland ISO 9001:2015 QMS TUV Rheinland ISO 27001:2013 ISMS TUV Rheinland ISO 22301:2012 BCMS TUV Rheinland ISO 20000-1:2011 ITSMS TUV Rheinland ISO 17025:2008 Komite Akreditasi Nasional 2016 ISO 17025:2008 Komite Akreditasi Nasional 2013 2014 2016 2018 2016 2017 2014 ISO/IEC 27001:2013 BSI ISO 9001:2015 TUV-NORD ISO/IEC 27001:2013 British Standards Institution (BSI) IT IL Foundation Certificate in IT Service Management IT IL Foundation ISO 27001:2013 TUV NORD Indonesia ISO/IEC 27001:2005 TUV Rheinland EMS ISO 14001:2015 2014 ISO 20000-1 2014 ITMS 621081 2016 BS OHSAS 18001:2007 2016 PAS 99:2012 2016 ISO 27001 2016 ISO 9001:2015 British Standard Institution (BSI) British Standard Institution (BSI) British Standards Institution (BSI) British Standards Institution (BSI) British Standards Institution (BSI) British Standards Institution (BSI) United Registration of System (URS) TUV Rheinland Payment Card Industry Data Security Data Center Tier III Uptime Institute Data Center Tier IV Uptime Institute 2021 2021 2021 2021 2021 2019 2019 2022 *) 2019 NA 2019 2020 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 - - 2017 2017 2018 54 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo Penerima Tahun perolehan Sertifikasi Badan atau Lembaga yang memberikan Masa Berlaku 10. Telin 11. Telin Singapore 12. Graha Sarana Duta 13. Telkomsat 14. Telkom Akses 15. 16. 17. PINS SSI Dayamitra Telekomunikasi 18. Telkomtelstra 19. ILCS 2016 2018 2018 2016 2019 2019 2019 2017 2019 2017 2017 2019 2018 2017 2019 2019 2019 ISO 20000 - 1:2011 ISO 27000-1:2013 ISO 20000-1:2011 Tier IV Data Center Certification SGS Intertek Intertek Uptime Institute ISO 9001: 2015 LLOYD Register OHSAS 18001:2007 SMK3 SUCOFINDO SUCOFINDO BS OHSAS 18001:2007 TUV Rheinland ISO 9001:2015 ISO 9001:2015 OHSAS 18001:2007 TUV Rheinland British Standards Institution (BSI) British Standards Institution (BSI) CISQ 2000:2008 TPCC ISO 9001:2015 ISO 9001:2015 ISO 9001:2015 ISO/IEC 20000 Service Management System URS Services Indonesia Lloyd’s Register LRQA SGS Intertek ISO 27001:2013 Bureau Veritas Indonesia 2019 2019 2021 2019 2022 2022 2022 2020 2022 2019 2019 2022 2019 2020 2022 *) - Keterangan: *) Dilakukan proses update setiap tahun. 55 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianStruktur organisasi Telkom per tanggal 31 Desember 2019, dengan pengungkapan paling sedikit sampai dengan struktur 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, disajikan dengan bagan sebagai berikut. Direktur Utama (Ririek Adriansyah) Direktur Enterprise & Business Service (Bogi Witjaksono) Direktur Consumer Service (Siti Choiriana) Direktur Wholesale & International Service (Edwin Aristiawan) Direktur Network & IT Solution (Zulhelfi Abidin) Direktur Digital Business (Faizal Rochmad Djoemadi) AVP Sekretariat Direktorat EBIS (Nur Firman Yudhi Wirawan) AVP Sekretariat Direktorat CONS (Fitriansyah Nasution) AVP Sekretariat Direktorat WINS (Heri Kurniawan) AVP Sekretariat Direktorat NITS (Agung Kertioso) AVP Sekretariat Direktorat DB VP Enterprise Planning Strategy (A. Hartono) VP Planning & Resource Management (Soewiyarso) VP Strategy & Planing (Mohamad Ramzy) VP Infrastructure Strategy & Governance (Era Kamali Nasution) OVP Group of Digital Strategy (Asli Brahmana) VP Enterprise Business Development (Dudy Effendi) VP Marketing Management (Aulia E. Marinto) VP Traffic Product & Solution (Tri Nugroho B. W.) VP IT Strategy & Governance (Rizal Akbar) OVP Group of Digital Business Performance & Tribe (Riza Agung Nugraha Rukmana) VP Enterprise Parenting Operation (Yusron Hariyadi) OVP Consumer Fulfillment (Sujito) VP Network Infastructure Product & Solution (Bastian Sembiring) VP Infrastructure & Service Performance (Admiral Dasrin) EVP Digital & Next Business (Joddy Hernady) Deputy EVP CX & Digitalization BUMN Deputy EVP Digital Exploration (Ery Punta Hendraswara) Deputy EVP Digital Platform & Enabler (Komang Budi Aryasa) VP Enterprise Performance Integration (Joni Heri) OVP Consumer Assurance (Agus Winarno) VP Infrastructure Management (Moh. Riza Sutjipto) EVP Divisi Enterprise Service (Judi Achmadi) EGM Divisi TV Video (Anak Agung Gede Mayun Wirayuda) EVP Divisi Wholesale Service (Priyono) EVP Divisi Business Service (Indrawan Ditapradana) EVP Divisi Government Service (Mohammad Salsabil) EGM Divisi Service Operation (Lukman Hakim Abd. Rauf) EGM Divisi Service Solution (Abdi Mulyanta Ginting) EGM Divisi Planning & Deployment (M. Amperandus Simanjuntak) EGM Divisi Information Technology (Alip Priyono) Kepala Project TelkomGroup Data Center & Cloud (Dewa Made Widartha Bonha) CRO EVP Telkom Regional I (I Ketut Budi Utama) EVP Telkom Regional II (Teuku Muda Nanta) EVP Telkom Regional III (Pontjo Suharwono) s r o t c e r i D f o d r a o B E C I F F O E T A R O P R O C S I N S I B T I N U Y R O T I R E T T I N U 56 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian STRUKTUR ORGANISASI TELKOM Direktur Strategic Portfolio (Achmad Sugiarto) Direktur Keuangan (Harry M. Zen) Direktur Human Capital Management (Edi Witjara) SVP Corporate Secretary (Afriwandi) SVP Internal Audit (Harry Suseno Hadisoebroto) Koordinator Project Management Office (Ikhsan) CEO’S Office AVP Sekretariat Direktorat DSP (Suhartono) AVP Sekretariat Direktorat KEU (Setio Nuranto) AVP Sekretariat Direktorat HCM (Prayudi Nugroho) VP Corporate Strategy Planning (Torkis Ropinda Sihombing) VP Financial Controller CFU Enterprise (Devindra Kamal) VP HC Strategic Management (PGS) (Erfizal Fikri Yusmansyah) SVP Portfolio & Synergy (Pramasaleh Hario Utomo) VP Financial Controller CFU Non Enterprise (Irphan Wijaya) VP HC Development (Nizar) VP Integrated Portfolio Management (Saiful Hidajat) VP Corporate Finance & Investor Relation (Andi Setiawan) VP HC Organizational Effectiveness (Danang Baskoro Dwinugroho) Personal Assistant Direksi VP Planning & Development Audit (Imam Santoso) VP Corporate Communication (Arif Prabowo) VP Infrastructure & Operation Audit (Purwadi Siswana) VP Regulatory Management (Chairudin Mirza) VP Information Technology Audit (Umar Syahid) VP Corporate Office Support (Hardi Purwanto) VP Integrated & Financial Audit (Agus Widjajanto) VP Synergy (Kukuh Pribadijanto) VP Financial & Procurement Policy (Achmad Aliyadin) VP Telkom Smart Office (Erfizal Fikri Yusmansyah) VP Legal & Compliance (Junian Sidharta) Project Controller Group Project Support Group EVP Strategic investment VP Strategic Invesment Digital Telco (Yusuf Wibisono) VP Strategic Invesment ICT & Services (Bhimo Aryanto) SGM SSO Finance Center (Muchamad Noor Hidayat) SGM Assesment Center Indonesia (Teuku Zilmahram) SGM SSO Procurement & Sourcing (Weriza) SGM Community Development Center (Sindhu Aryanto) SGM Asset Management Center (Heru Kurniawan) Kepala Project CX Transformation (Sri Safitri) SGM HC Business Partner (Sendy Aditya Kamesvara) SGM Telkom Corporate University (Bambang Budiono) Kepala Project SSO TelkomGroup (Devi Alzy) Kepala Project IFRS (Martinus Wisnu Adji) EVP Telkom Regional IV (Djatmiko) EVP Telkom Regional V (Suparwiyanto) EVP Telkom Regional VI (Rijanto Utomo) EVP Telkom Regional VII (Aris Dwi Tjahjanto) 57 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROFIL DEWAN KOMISARIS ANGGOTA DEWAN KOMISARIS YANG MENJABAT PER 31 DESEMBER 2019 Rhenald Kasali Komisaris Utama Ismail Komisaris Pribadi : Jakarta, 13 Agustus 1960 Lahir : 59 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Pribadi Lahir : Mataram, 10 Agustus 1969 Usia/Umur : 50 tahun Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1985 1993 Sarjana Ekonomi, Universitas Indonesia. Master of Science in Business Administration, University of Illinois at Urbana & Champaign, Amerika Serikat. Ph.D, University of Illinois at Urbana & Champaign, Amerika Serikat. 1998 Riwayat Pendidikan 1993 1999 2010 Sarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Magister Teknik Elektro, Universitas Indonesia. Doktor Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2009 – sekarang Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2015 – 2019 Komisaris Utama Angkasa Pura II. 2007 Founder Yayasan Rumah Perubahan. 58 Riwayat Jabatan 2016 – sekarang Direktur Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2015 – 2016 Direktur Pengembangan Pita Lebar, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2014 – 2015 Direktur Telekomunikasi Khusus, Penyiaran Publik dan Kewajiban Pelayanan Universal, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2012 – 2014 Direktur Telekomunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2008 – 2012 Direktur Operasional Sistem IT, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Marcelino Rumambo Pandin Komisaris Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen : Ujung Pandang, 23 Maret 1966 Pribadi Lahir Usia/Umur : 53 tahun Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1991 1999 Sarjana Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Master of Philosophy, Judge Business School University of Cambridge, Inggris. 2005 Graduate Diploma in Company Director Course, Australian Institute of Company Director (GAICD), Australia. Diploma in Company Direction (Chartered Director Level II), The Institute of Directors 2007 (IoD), London, Inggris. Ph.D. of Technology and Innovation, the University of Queensland, Australia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2018 – 2019 Committee, World Observatory Government Finance and Investment OECD Paris, Perancis. Subnational on 2017 – 2019 Senior Policy Adviser on City Finance, United City and Local Government (UCLG) Asia Pacific. Pribadi Lahir : Klaten, 14 September 1976 : 43 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 2008 2012 Sarjana Hukum, Universitas Indonesia. Master in Cyber Law, School of Law, University of Leeds, Inggris. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 17 April 2015. Riwayat Jabatan 2012 – 2015 Advocat Coordinator untuk Reform the Reformers Program pada Komitmen untuk Pembaharuan Pemerintahan. 2012 – 2014 Pengajar Hukum Media & Internet di Universitas Bakrie. 2001 – 2011 Manajer Pengembangan Media, Voice of Human (VHR) Media. 59 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen Marsudi Wahyu Kisworo Komisaris Independen Pribadi : Garut, 12 Juli 1955 Lahir : 64 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Bandung dan Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1980 Sarjana Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. 2004 Magister Hukum Teknologi/Hukum Bisnis, Universitas Padjajaran, Bandung. Doktor Hukum Cyber, Unversitas Padjajaran, Bandung. 2010 Pribadi Lahir Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Kediri, 29 Oktober 1958 : 61 tahun : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1983 1990 1992 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Post Graduate Diploma in Computer Science, Curtin University of Technology, Australia. Ph.D. in Computer Science, Curtin University of Technology, Australia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 21 April 2017. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2010 – 2013 Komisaris, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2011 Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Polkam, Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2006 Founder Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). 2005 Dirjen Aplikasi Telematika, Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2002 Deputi Bidang Jaringan Komunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika. 1993 Direktur Regional Telkom Wilayah V-Jawa Barat. Riwayat Jabatan 2019 – sekarang Guru Besar Ilmu Komputer Universitas Prasetiya Mulya dan Universitas Bina Darma. 2017 – sekarang Tenaga Ahli Telematika dan Pertahanan Siber, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2016 – sekarang Tim Pembimbing Gerakan Menuju 100 Smartcity, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2015 – sekarang Anggota Balai Pertimbangan Permasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. 2015 Anggota Dewan Pembina, Ikatan Ahli Ekonomi Islam. 2013 Ketua Bidang Industri Kreatif, Asosiasi Profesor Indonesia. 2010 – 2018 Rektor Perbanas Institute Jakarta. 2005 – 2010 Pro-Rector Swiss German University Asia. 1998 – 2004 Deputi Rektor Universitas Paramadina. 60 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian ANGGOTA DEWAN KOMISARIS YANG BERAKHIR JABATANNYA PADA TAHUN 2019 Hendri Saparini Komisaris Utama Rinaldi Firmansyah Komisaris Pribadi Lahir : Kebumen, 16 Juni 1964 Usia/Umur : 55 tahun Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Pribadi Lahir : Tanjung Pinang, 10 Juni 1960 : 59 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1988 1997 1999 Sarjana Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Master International Development Policy, University of Tsukuba, Jepang. Doktor International Political Economy, University of Tsukuba, Jepang. Riwayat Pendidikan 1985 1988 2014 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Master of Business Administration, Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta, Indonesia. Doktor Manajemen, Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom tanggal 19 Desember 2014. Riwayat Jabatan 2016 – sekarang Anggota Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN). 2015 – sekarang Ketua Komite Kebijakan Publik Kementerian BUMN. 2014 – sekarang Anggota Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah OJK. 2009 – sekarang Pengajar Tamu Lembaga Administrasi Negara (LAN), Lemhanas dan beberapa Institusi Pemerintah. 2013 – 2016 Founder dan Executive Director CORE Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 17 April 2015. Riwayat Jabatan 2016 – sekarang Advisory Board Member Daestrum Capital. 2014 – sekarang Komisaris PT Elnusa, Tbk. 2015 Komisaris PT Indosat, Tbk. 2013 – 2016 Komisaris PT Bluebird, Tbk. 2013 – 2016 Komisaris Utama PLN Batam. 2007 – 2012 Direktur Utama Telkom. 2004 – 2007 Direktur Keuangan Telkom. 61 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Pamijati Pamela Johanna Waluyo Komisaris Independen Edwin Hidayat Abdullah Komisaris Pribadi Lahir Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, 20 Juni 1958 : 61 tahun : Tangerang, Indonesia Riwayat Pendidikan 1981 1983 Sarjana dari University of Technology Delft, Belanda. Master dari University of Technology Delft, Belanda. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 17 April 2015. Riwayat Jabatan 2014 – 2015 Direktur Pemasaran Korporasi, Obession Media Group. 2006 – 2014 Asisten Direktur Penjualan dan Pemasaran, Metro TV. 2000 – 2006 Humas Korporasi, Metro TV & Media Group. 62 Pribadi Lahir : Jakarta, 28 April 1971 : 48 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1995 Sarjana Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. 2005 Master of Public Management, Lee Kuan Yew School of Public Policy, NUS (in cooperation with Kennedy School of Government, Harvard University) di Singapura dan Amerika Serikat. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 27 April 2018. Riwayat Jabatan 2018 – sekarang Komisaris Utama Indonesia Comnets Plus (Icon+). 2015 – sekarang Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata. 2016 – 2018 Komisaris PT Pertamina (Persero). 2015 – 2016 Komisaris Telkomsel. 2004 – 2015 Komisaris Independen PT Bumi Serpong Damai, Tbk. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Isa Rachmatarwata Komisaris Pribadi Lahir : Jombang, 30 Desember 1966 Usia/Umur : 53 tahun Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1990 1994 Sarjana Matematika, Ilmu Pasti & Alam, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Master of Mathematic Actuarial Science, University of Waterloo, Kanada. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 27 April 2018. Riwayat Jabatan 2017 – sekarang Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2013 – 2017 Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2013 Pegawai Tinggi pada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2006 – 2012 Kepala Biro Perasuransian, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BPPMLK), Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 63 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian PENDIDIKAN, PELATIHAN, SEMINAR DAN KONGRES Dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi para anggota Dewan Komisaris, Telkom memberikan kesempatan bagi para anggota Dewan Komisaris untuk mengembangkan pengetahuan dan keahliannya sepanjang tahun 2019. Berikut ini pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku 2019: Nama Komisaris Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Negara Rhenald Kasali Visit Silicon Valley Inorganic Summit 2019 Huawei Invitation and Visit IoT Experience 3-9 Agustus 22 Agustus 14-18 November Amerika Serikat Indonesia Republik Rakyat Tiongkok Marcelino Rumambo Pandin Inorganic Panel Discussion 2019 9 Desember Risk Beyond dan Digital Risk Management in Insurance 25-27 September Inorganic Summit 2019 22 Agustus Certification in Audit Committee Practices (CACP) 5-7 November CLSA Investor Forum 2019 11-13 September A Joint Conference of ADB, KDI Korea, Argentina & Asian Development Banks 25-28 Agustus Asia Pacific Urban Forum 7 16-17 Oktober Inorganic Panel Discussion 2019 9 Desember Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) 12 Desember United Nations ESCAP 16-18 Desember Ismail Inorganic Summit 2019 22 Agustus 2019 Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Hong Kong Argentina Malaysia Indonesia Indonesia Thailand Indonesia Embrace Change and Innovation in Internal Audit Conference Certification in Audit Committee Practices (CACP) 18-20 September Luksemburg 5-7 November Indonesia Inorganic Panel Discussion 2019 9 Desember Indonesia Marsudi Wahyu Kisworo Visit Silicon Valley Pemahaman Pancasila Inspiring Talks from Prominent Alumni Inorganic Summit 2019 FGD Penyusunan Kebijakan Manajemen Krisis Siber Diskusi Panel LKDI "Peran Komisaris Independen dalam Pengawasan atas Kendala Laporan Keuangan" Seminar Nasional Terorisme di Era Digital 3-9 Agustus 15 Agustus 16 Agustus 22 Agustus 26 Agustus Amerika Serikat Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia 5 September Indonesia 11 September Indonesia ICA International Conference 13 September FGD “Manajemen Krises Siber” BSSN 10 Oktober Indonesia Indonesia 64 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Nama Komisaris Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Negara 5G Summit Qualcomm 14-16 Oktober 23 Oktober Spanyol Indonesia Great Territory Leaders Academy Workshop Teknologi Informasi Badan Intelijen Negara Seminar Digital dan Sosial Media Marketing (Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi Universitas Bandar Lampung) Forum Konsultasi Publik Kementerian Perindustrian 06 November Indonesia 12 November Indonesia 13 November Indonesia Forum Diskusi SESPIM POLRI 19 November Workshop BUMN “Executive Club: Leadership di Era Digital" 21 November Inorganic Panel Discussion 2019 9 Desember Property Outlook 2020 18 Desember Margiyono Darsasumarja Full Day Seminar Auditor's Talk untuk penguatan peran Satuan Pengawas Internal (SPI) 9 Mei Cahyana Ahmadjayadi Mobile World Congress 2019 25 - 28 Februari Inorganic Panel Discussion 2019 9 Desember 19-21 September Inggris 22 Agustus 5 September 3-9 Agustus 22 Agustus 5 September Inorganic Summit 2019 Diskusi Panel LKDI "Peran Komisaris Independen dalam Pengawasan atas Kendala Laporan Keuangan" Gartner Security and Risk Management Summit Visit Silicon Valley Inorganic Summit 2019 Diskusi Panel LKDI "Peran Komisaris Independen dalam Pengawasan atas Kendala Laporan Keuangan" Huawei invitation and Visit IoT Experience Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Spanyol Amerika Serikat Indonesia Indonesia 14-23 November Republik Rakyat Tiongkok Inorganic Panel Discussion 2019 9 Desember Indonesia 65 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian HUBUNGAN AFILIASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Telkom mengungkapkan hubungan afiliasi sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham utama dan pengendali, termasuk juga nama pihak yang terafiliasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG. Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan Nama Jabatan Terakhir Anggota Dewan Komisaris Anggota Direksi Pemegang Saham Utama dan Pengendali(1) Anggota Dewan Komisaris Anggota Direksi Pemegang Saham Utama dan Pengendali(1) Rhenald Kasali(2) Komisaris Utama Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ismail(2) Komisaris Tidak Tidak Tidak Komisaris Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Marcelino Rumambo Pandin(2) Margiyono Darsasumarja Cahyana Ahmadjayadi Marsudi Wahyu Kisworo Hendri Saparini(3) Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Utama Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Rinaldi Firmansyah(3) Komisaris Tidak Tidak Tidak Pamijati Pamela Johanna Waluyo(3) Komisaris Independen Tidak Tidak Tidak Edwin Hidayat Abdullah(4) Komisaris Tidak Tidak Tidak Isa Rachmatarwata(5) Komisaris Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Keterangan: (1) Pemegang saham pengendali dalam hal ini adalah Pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri BUMN sebagai pemegang saham utama. (2) Menjabat sejak 24 Mei 2019. (3) Tidak menjabat lagi sejak 24 Mei 2019. (4) Tidak menjabat lagi sejak 18 November 2019. (5) Tidak menjabat lagi sejak 23 Desember 2019. PERNYATAAN INDEPENDENSI Penegakan prinsip tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dilakukan oleh Telkom dengan mewajibkan Komisaris Independen menandatangani Pernyataan Independensi Komisaris Independen, terutama bagi Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) periode. Hingga saat disusunnya Laporan ini, Komisaris Independen Telkom baru menjabat sejak tahun 2015 dan 2016 sehingga belum menjabat lebih dari 2 (dua) periode. Meski demikian, Komisaris Independen Telkom saat ini, yaitu Margiyono Darsasumaria, Cahyana Ahmadjayadi, dan Marsudi Wahyu Kisworo telah menandatangani pernyataan independensi sejak diangkat pertama kali. 66 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian67 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROFIL DIREKSI DIREKSI YANG MENJABAT PER 31 DESEMBER 2019 Ririek Adriansyah Direktur Utama Harry Mozarta Zen Direktur Keuangan Pribadi : Yogyakarta, 2 September 1963 Lahir : 56 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1989 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2015 – 2019 Direktur Utama Telkomsel. 2014 Direktur Wholesale & International Service Telkom. 2012 – 2013 Direktur Compliance & Risk Management Telkom. 2011 – 2012 Direktur Utama Telin. 2010 – 2011 Direktur Marketing & Sales Telin. 2008 – 2010 Direktur International Carrier Service Telin. 68 Pribadi Lahir : Tanjung Pinang, 9 Januari 1969 : 50 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1993 1996 Sarjana Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Master of Business and Administration, Corporate Finance and Financial Institutions & Market, State University of New York, Buffalo, Amerika Serikat. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 22 April 2016. Riwayat Jabatan 2008 – 2015 Direktur Utama Credit Suisse Securities Indonesia. 2007 – 2008 Direktur Barclays Capital. 2001 – 2007 Co-Head Investment Banking Bahana Sekuritas. 1996 – 2001 Assistant Vice President Global Corporate Banking Citibank. 1993 – 1994 Official Assistant Global Consumer Banking Citibank. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Zulhelfi Abidin Direktur Network & IT Solution Siti Choiriana Direktur Consumer Service Pribadi Lahir : Bukittinggi, 1 Januari 1962 Usia/Umur : 57 tahun Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Pribadi Lahir : Magetan, 28 Mei 1970 : 49 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1987 1996 Sarjana Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Master in Computer Science, University of Wollongong, Australia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 21 April 2017. Riwayat Jabatan 2015 – 2017 Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI). 2014 – 2015 Senior Executive Vice President BRI. 2012 – 2015 Komisaris BRI Syariah. 2007 – 2014 Kepala Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI. Riwayat Pendidikan 1993 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Indonesia. 2005 Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 27 April 2018. Riwayat Jabatan 2013 – 2018 Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom. 2017 – 2018 Komisaris Telkom Sigma. 2016 – 2017 Komisaris Utama Patrakom. 2016 Komisaris Admedika. 2013 – 2015 Komisaris Finnet Indonesia. 2012 – 2013 Deputy Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom. 69 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Faizal Rochmad Djoemadi Direktur Digital Business Achmad Sugiarto Direktur Strategic Portfolio Pribadi : Blitar, 12 Desember 1967 Lahir : 52 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Bandung, Indonesia Pribadi Lahir : Jakarta, 22 Agustus 1965 : 54 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1984 1998 Sarjana Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia. Magister Management, Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2017 – 2019 Direktur Sigma Cipta Caraka. 2015 – 2017 SVP Synergy & Portfolio Telkom. 2014 – 2015 EGM Divisi Digital Business Telkom. Riwayat Pendidikan 1991 Sarjana Teknik Elektro-Telekomunikasi, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Indonesia. Master of Electrical Engineering, University of Sasakatchewan, Kanada. Doktor Management, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia 1998 2019 Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2016 – 2019 Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia Internasional. 2015 – 2016 EVP Divisi Wholesale Service Telkom. 2012 – 2014 Deputy Executive General Manager Divisi Wholesale Service Telkom. 70 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Edwin Aristiawan Direktur Wholesale & International Service Edi Witjara Direktur Human Capital Management Pribadi Lahir : Surabaya, 14 Oktober 1969 : 50 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Surabaya, Indonesia Riwayat Pendidikan 1993 Sarjana Elektro Umum, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Indonesia. 2002 Magister Management, Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis, Bandung, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2019 Executive Vice President Telkom Regional III Jawa Barat. 2016 – 2019 Executive Vice President Telkom Regiona VI Kalimantan. Pribadi Lahir : Kediri, 17 November 1972 : 47 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Bandung, Indonesia Riwayat Pendidikan 1995 Sarjana Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung, Indonesia. 2009 Magister Hukum Bisinis, Universitas Padjajaran, 2018 Bandung, Indonesia. Doktor Manajemen Strategik Bisinis, Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2018 – 2019 SVP Group Financial Planning Analysis and Control Telkom. 2015 – 2016 Deputy EVP Infrastructure Telkom Regional II Jabodetabek & Serang. 2017 – 2018 Kepala Program Bisnis Shared Service Organization Telkom. 2014 – 2015 Deputy Executive General Manager Telkom Regional IV 2016 – 2018 SVP Financial Planning & Analysis Telkom. Jateng & DIY. 2013 – 2016 Komisaris Telkom Akses. 2013 – 2016 VP Management Accounting Telkom. 71 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Bogi Witjaksono Direktur Enterprise & Business Service Pribadi Lahir : Surabaya, 8 Februari 1967 Usia/Umur : 52 tahun Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Bogor, Indonesia Riwayat Pendidikan 1989 1995 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Indonesia. Magister Teknik Telekomunikasi (Mobile Communication), Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 24 Mei 2019. Riwayat Jabatan 2018 – 2019 Deputy President Director (COO) Telkom Satelite. 2015 – 2019 Direktur Utama Patrakom. 2012 – 2019 Managing Director Metrasat. 72 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian ANGGOTA DIREKSI YANG BERAKHIR JABATANNYA PADA TAHUN 2019 Alex Janangkih Sinaga Direktur Utama David Bangun Direktur Digital & Strategic Portfolio Pribadi Lahir : Pematang Siantar, 27 September 1961 : 58 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Pribadi Lahir : Bandung, 5 September 1965 : 54 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Bandung, Indonesia Riwayat Pendidikan 1986 1994 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Master of Science in Telematics, University of Surrey, Guildford, Inggris. Riwayat Pendidikan 1989 1999 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Master of Engineering in Electrical Engineering, Cornell University, New York, Amerika Serikat. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom tanggal 19 Desember 2014. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 21 April 2017. Riwayat Jabatan 2012 – 2014 Direktur Utama Telkomsel. 2007 – 2012 Direktur Utama Multimedia Nusantara. Riwayat Jabatan 2014 – 2017 Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). 2013 – 2014 Executive General Manager Network of Broadband Telkom. 2005 – 2007 Executive General Manager Divisi Enterprise Service Telkom. 2011 – 2014 Komisaris Telekomunikasi Indonesia International (Telin). 2002 – 2005 Executive General Manager Divisi Fixed Wireless Network Telkom. 2011 – 2013 Executive General Manager Infratel. 2009 – 2011 Vice President Infrastructure & Service Planning Telkom. 73 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Dian Rachmawan Direktur Enterprise & Business Service Herdy Rosadi Harman Direktur Human Capital Management Pribadi Lahir : Surabaya, 14 Mei 1964 Usia/Umur : 55 tahun Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Bogor, Indonesia Pribadi Lahir : Bandung, 28 Juni 1963 : 56 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1986 1993 1998 Sarjana Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia. Master of Business Administration dari Asian Institute Management, Philippines and Institute Management Telkom University. Master of Law (LLM), Washington College of Law, American University, Washiongton DC, Amerika Serikat. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom tanggal 19 Desember 2014. Riwayat Jabatan 2012 – 2014 Direktur Human Capital Management Telkomsel. 2007 – 2012 VP Regulatory Management Telkom. 2006 – 2007 VP Legal & Compliance Telkom. Riwayat Pendidikan 1987 1994 Sarjana Teknik Elektro dan Telekomunikasi, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Indonesia. Master of Science in Communication and Real Time System, Telecommunications Engineering, University of Bradford, Inggris. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 21 April 2017. Riwayat Jabatan 2014 – 2017 Direktur Consumer Service Telkom. 2011 – 2014 Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Limited. 2007 – 2011 Direktur Network Operation & Engineering Business & Partnership Development Telin. 2005 – 2007 Executive General Manager Divisi Fixed Wireless Network Telkom. 74 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Abdus Somad Arief Direktur Wholesale & International Service Pribadi Lahir : Sidoarjo, 25 September 1963 : 56 tahun Usia/Umur Kewarganegaraan: Indonesia Domisili : Jakarta, Indonesia Riwayat Pendidikan 1988 Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. 2000 Magister Sistem Teknologi dan Informasi, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Dasar Penunjukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 21 April 2017. Riwayat Jabatan 2018 – 2019 Komisaris Utama Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). 2012 – 2014 Direktur Network Telkomsel. 2017 – 2019 Komisaris Utama Telkom Indonesia International (Telin). 2012 – 2014 Komisaris Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel). 2015 – 2017 Komisaris Utama Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra). 2015 – 2017 Komisaris Utama Teltranet Aplikasi Solusi (Telkom Telstra). 2014 – 2017 Direktur Network & IT Solution Telkom Indonesia. 2015 Komisaris Sigma Cipta Caraka (Telkom Sigma). 2015 Komisaris Telekomunikasi Selular (Telkomsel). 2011 – 2012 Komisaris Utama Pramindo Ikat Nusantara. 2009 – 2012 Executive General Manager Divisi Enterprise Service Telkom Indonesia. 2010 – 2011 Komisaris Infomedia Nusantara. 2008 – 2009 Vice President of Business Development Telkom Indonesia. 2007 – 2008 Deputy Executive General Manager Divisi Enterprise Service Telkom Indonesia. 75 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian PENDIDIKAN, PELATIHAN, SEMINAR DAN KONGRES Telkom memberikan kesempatan bagi para anggota Direksi untuk untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan, pelatihan, seminar, kongres, maupun kegiatan lainnya yang dapat mengembangkan pengetahuan dan keahlian sepanjang tahun 2019. Berikut ini pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Direksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku 2019. Nama Direksi Nama Kegiatan Waktu Tempat Ririek Adriansyah Pembicara pada Celular Congress 2019 15 Juli Pembicara pada Indonesianisme Summit - IA ITB 13 Agustus Indonesia Indonesia Rapat Konsultasi Rencana Pembangunan Jangka 19 September Indonesia Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024 Rakor BUMN bersama Menteri BUMN 5 – 8 Oktober Indonesia Rapat Kerja Kedeputian Energi, Logistik, 23 – 24 Oktober Indonesia Kawasan, dan Pariwisata Pembicara pada IndoTelko Forum 27 November Indonesia Pembicara pada Kompas 100 CEO Forum 2019 28 November Indonesia Harry Mozarta Zen Pembicara pada Forum Diskusi Implementasi Standar 9 Mei Indonesia Keuangan Baru PSAK 71, 72, dan 73 Executive Training: High Performance Leadership 14- 18 Oktober Amerika Serikat Program Siti Choiriana Keynote Speech DataGov AI: Industri High-Speed November Indonesia Broadband Cable to The Home & Rural Area Keynote Speech World Telecommunication Day 2019: Mei Indonesia 5G for Growth of Telecommunication Industry Indonesia Zulhelfi Abidin CIIP-ID SUMMIT 2019 (Critical Information 28 Agustus Indonesia Infrastructure Protection) CTO Meeting and ITU Telecom World 2019 8-9 September Hungaria Leading with Advanced Analytics and Artificial 16-20 September Amerika Serikat Intelligence Program Faizal Rochmad Raker Kedeputian Energi, Logistik, Kawasan & 23 Oktober Indonesia ICT Sector Cyber Security Roundtable 16 Oktober Indonesia Indonesia Djoemadi Pariwisata Achmad Sugiarto Driving Profitable Growth Harvard Business School 13-16 November Amerika Serikat Edwin Aristiawan Palapa Ring Non-KPBU untuk Mendukung Mitigasi 14 November Indonesia Bencana di Indonesia Bandung ICT Expo 2019 Edi Witjara The Digital Transformation Conference BUMN in Disruptive Digital Era Gartner Annual Executive Retreat for HR Leader Telco in Indonesia on Welcoming 5G FGD Cyber Sovereignty Indonesia 24 Oktober Indonesia 2019 2019 2019 2019 2019 Inggris Indonesia Singapura Indonesia Indonesia Bogi Witjaksono Seminar Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas 27 September Indonesia Bumi, “Supporting Digital dalam Industri Hilir Migas” 76 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianHUBUNGAN AFILIASI ANGGOTA DIREKSI Sesuai dengan prinsip transparansi dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG, Telkom mengungkapkan hubungan afiliasi anggota Direksi dengan sesama Direksi, Komisaris, dan pemegang saham utama dan pengendali, termasuk juga nama pihak yang terafiliasi. Nama Jabatan Terakhir Hubungan Keuangan dengan Hubungan Keluarga dengan Anggota Dewan Komisaris Anggota Direksi Pemegang Saham Utama dan Pengendali(1) Anggota Dewan Komisaris Anggota Direksi Pemegang Saham Utama dan Pengendali(1) Ririek Adriansyah* Direktur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Utama Harry Mozarta Zen Direktur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Zulhelfi Abidin Siti Choiriana Keuangan Direktur Network & IT Solution Direktur Consumer Service Faizal Rochmad Djoemadi* Direktur Digital Business Achmad Sugiarto* Direktur Strategic Portfolio Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Edwin Aristiawan* Direktur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Edi Witjara* Bogi Witjaksono* Wholesale & International Service Direktur Human Capital Management Direktur Enterprise & Business Service Alex Janangkih Sinaga** Direktur Utama David Bangun** Direktur Digital & Service Portfolio Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Dian Rachmawan** Direkctur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Abdus Somad Arief** Herdy Rosadi Harman** Enterprise & Business Service Direktur Wholesale & International Service Direktur Human Capital Management Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Keterangan: (1) Pemegang saham pengendali dalam hal ini adalah Pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri BUMN sebagai pemegang saham utama. * Mulai menjabat tanggal 24 Mei 2019 ** Tidak menjabat lagi sejak 24 Mei 2019. 77 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKARYAWAN TELKOM Bagi Telkom dan anak perusahaan, para karyawan berperan sebagai salah satu kelompok pemangku kepentingan utama yang berkontribusi pada keberlangsungan perusahaan. Selain menjalankan kegiatan usaha TelkomGroup sehari- hari, karyawan juga menentukan keberhasilan perusahaan mencapai visi dan misinya. Untuk itu, TelkomGroup menjaga relasi dan melakukan pelibatan karyawan (employee engagement) dengan baik dan strategis. Hal ini penting untuk diperhatikan, khususnya pada masa transisi Telkom menuju digital telecommunication company yang berkelas dunia. Karyawan Telkom juga didorong untuk memiliki agility yang tinggi dalam bekerja, termasuk dengan melibatkan dan membentuk tribe dan squad lintas-fungsi dan lintas keahlian dalam pengembangan produk layanan. Secara umum, sepanjang tahun 2019, TelkomGroup melihat karyawan di perusahaan induk maupun anak perusahaan telah bekerja dengan baik sesuai dengan arahan strategi manajemen. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan manajemen TelkomGroup dalam menjamin lingkungan kerja yang profesional, aman, nyaman, dan sejahtera. Selain itu, jaminan keberagaman tanpa diskriminasi sesuai dengan hak asasi manusia juga mendukung karyawan agar bekerja dengan sepenuh hati tanpa merasa terganggu atau khawatir. Total Karyawan 54,4% 13.213 Usia 38,4% 9.313 Karyawan Telkom Karyawan Entitas Anak 45,6% 11.059 23,8% 5.784 < 30 tahun 30-45 tahun > 45 tahun 37,8% 9.175 Pendidikan 12,2% 2.972 Gender 25,9% 6.285 Pra Kuliah Diploma Sarjana Pasca sarjana (S2 dan S3) Pria Wanita 21,8% 5.285 8,4% 2.027 57,6% 13.988 74,1% 17.987 Posisi Jabatan Status Kepegawaian 19,1% 4.635 1,3% 310 Manajemen Senior Manajemen Madya Pengawas Lainnya 26,3% 6.377 93,2% 22.624 53,4% 12.950 78 Pegawai Tetap Tenaga Profesional Rehire Masa Persiapan Pensiun Tugas Belajar 3,7% 895 2,0% 474 0,9% 222 0,2% 57 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROFIL KARYAWAN Pada akhir tahun 2019, TelkomGroup tercatat memiliki 24.272 karyawan, terdiri dari 11.059 karyawan yang bekerja untuk perusahaan induk Telkom dan 13.213 karyawan terdaftar di anak perusahaan. Total jumlah karyawan tahun 2019 lebih tinggi 0,84% dari tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 24.071 orang. Perubahan tersebut karena adanya peningkatan jumlah karyawan di entitas anak sebesar 1.907 dibanding tahun sebelumnya. Jumlah Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan per 31 Desember untuk Tahun 2017-2019 Karyawan Telkom Karyawan Entitas Anak Total 2019 2018 2017 11.059 13.213 24.272 12.765 11.306 24.071 13.956 10.109 24.065 JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN SEBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA KARYAWAN Karyawan Telkom pada akhir periode pelaporan 2019 terdiri dari 7.382 orang atau 66,8% yang berlatar belakang sarjana atau pascasarjana, serta 3.677 orang atau 33,2% yang pra kuliah atau memiliki ijasah diploma. Di sisi lain, anak perusahaan memiliki 9.578 orang atau 72,5% karyawan sarjana atau pascasarjana, serta 3.635 orang atau 27,5% karyawan pra kuliah atau diploma. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, total jumlah karyawan TelkomGroup berlatar belakang sarjana atau pascasarjana naik dari 16.590 orang pada tahun 2018 menjadi 16.960 orang pada akhir tahun 2019. Jumlah karyawan Telkom dan anak perusahaan pada tahun 2017 hingga 2019 berdasarkan pendidikan dapat dilihat sebagai berikut. Jumlah Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan Berdasarkan Pendidikan per 31 Desember untuk Tahun 2017-2019 2019 2018 2017 Telkom Entitas Anak Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2.185 1.492 5.602 1.780 3.100 535 5.285 2.027 8.386 13.988 1.192 2.972 21,8 8,4 57,6 12,2 3.630 3.851 13.609 2.981 15,1 16,0 56,5 12,4 4.077 4.228 13.017 2.743 16,9 17,6 54,1 11,4 Pra Kuliah Diploma Sarjana Pascasarjana (S2 dan S3) Total 11.059 13.213 24.272 100,0 24.071 100,0 24.065 100,0 Selanjutnya, ditinjau dari usia karyawan, sebesar 61,6% atau 14.959 orang karyawan TelkomGroup pada akhir tahun 2019 didominasi oleh karyawan berusia 45 tahun ke bawah. Jumlah tersebut naik sebesar 58,4% pada tahun sebelumnya. Dengan adanya komposisi tersebut, TelkomGroup menjamin adanya proses regenerasi yang baik pada jumlah karyawan yang akan berakhir masa kerjanya. 79 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTabel berikut menyajikan data mengenai jumlah karyawan Telkom dan anak perusahaan berdasarkan usia pada tiga tahun terakhir. Jumlah Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan Berdasarkan Usia per 31 Desember untuk Tahun 2017-2019 2019 2018 2017 Telkom Entitas Anak Jumlah % Jumlah % Jumlah % < 30 tahun 30-45 tahun > 45 tahun 2.386 1.768 6.905 3.398 7.407 2.408 5.784 9.175 9.313 23,8 37,8 38,4 5.548 8.514 10.009 23,0 35,4 41,6 4.572 8.490 11.003 19,0 35,3 45,7 Total 11.059 13.213 24.272 100,0 24.071 100,0 24.065 100,0 JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN POSISI JABATAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN TelkomGroup memiliki beberapa tingkatan jabatan, yaitu manajemen senior, manajemen madya, pengawas, dan tingkat jabatan lainnya. Pada tahun 2019, total jumlah karyawan Telkom dan anak perusahaan yang terbanyak yaitu pada jabatan pengawas, sebanyak 12.950 orang atau 53,3%, naik dari 45,9% pada tahun sebelumnya. Perubahan komposisi karyawan tersebut dipicu oleh pengisian formasi di tingkat pengawas yang diperoleh dari rekrut fresh graduate. Berikut ini tabel yang menampilkan data jumlah karyawan Telkom dan anak perusahaan berdasarkan posisi jabatan per akhir tahun 2017, 2018 dan 2019. Jumlah Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan Berdasarkan Posisi Jabatan per 31 Desember untuk Tahun 2017-2019 2019 2018 2017 Telkom Entitas Anak Jumlah % Jumlah % Jumlah % Manajemen Senior Manajemen Madya Pengawas Lainnya Total 128 3.383 5.969 1.579 182 2.994 6.981 3.056 310 6.377 12.950 4.635 1,3 26,3 53,3 19,1 403 6.093 11.050 6.525 1,7 25,3 45,9 27,1 655 5.585 11.547 6.278 2,7 23,2 48,0 26,1 11.059 13.213 24.272 100,0 24.071 100,0 24.065 100,0 Selanjutnya, dilihat dari status kepegawaian, Telkom dan anak perusahaan per akhir Desember 2019 secara total mempekerjakan 22.903 orang atau 94,3% karyawan tetap dan 1.369 orang atau 5,7% karyawan tidak tetap. Sebanyak 10.090 orang karyawan tetap bekerja di Telkom dan selebihnya sebanyak 12.813 orang di entitas anak, sedangkan untuk karyawan tidak tetap, sebanyak 969 orang bekerja untuk Telkom dan 400 orang pada entitas anak. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, komposisi total karyawan tidak tetap dibandingkan total karyawan meningkat, yaitu sebesar 5,7% pada tahun 2019 dibandingkan dengan 2,7% pada tahun 2018. 80 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianData lebih rinci mengenai jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian per 31 Desember 2017, 2018 dan 2019 dapat dilihat di bawah ini. Jumlah Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan Berdasarkan Status Kepegawaian Per 31 Desember untuk Tahun 2017-2019 2019 2018 2017 Telkom Entitas Anak Jumlah % Jumlah % Jumlah % Pegawai Tetap 9.816 12.808 22.624 93,2 22.970 95,5 23.207 96,4 Tenaga Profesional Rehire Masa Persiapan Pensiun Tugas Belajar 503 466 218 56 392 8 4 1 895 474 222 57 3,7 2,0 0,9 0,2 538 115 368 80 2,2 0,5 1,5 0,3 408 0 411 39 1,7 0,0 1,7 0,2 Total 11.059 13.213 24.272 100,0 24.071 100,0 24.065 100,0 JAMINAN KESETARAAN GENDER DAN JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN GENDER Sebagai perusahaan telekomunikasi digital yang berorientasi global, Telkom dan anak perusahaan menjamin kesetaraan gender di lingkungan operasi perusahaan. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Direksi PD.201.01/r.00/PS150/ COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup. Pada akhir tahun 2019, dari sisi gender, jumlah karyawan pria TelkomGroup tercatat 17.987 orang, lebih banyak dari jumlah karyawan wanita yaitu 6.285 orang, dengan perbandingan 74,1% dan 25,9%. Telkom dan anak perusahaan tidak pernah menetapkan kuota jumlah karyawan berdasarkan gender maupun mendiskriminasi pria dan wanita dalam ketenagakerjaan, namun TelkomGroup melihat bahwa minat pria untuk bekerja di sektor telekomunikasi lebih tinggi daripada minat wanita. Tabel yang ditampilkan di bawah ini menyajikan jumlah karyawan Telkom dan anak perusahaan berdasarkan gender per 31 Desember 2019. Jumlah Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan Berdasarkan Gender per 31 Desember untuk Tahun 2017-2019 2019 2018 2017 Telkom Entitas Anak Jumlah % Jumlah % Jumlah % Pria Wanita Total 8.188 2.871 9.799 3.414 17.987 6.285 74,1 25,9 18.021 6.050 74,9 25,1 18.231 5.834 75,8 24,2 11.059 13.213 24.272 100,0 24.071 100,0 24.065 100,0 Selanjutnya, kesetaraan gender di lingkungan kerja Telkom dan anak perusahaan juga terbuka pada berbagai posisi jabatan. Saat ini terdapat total 23 orang wanita yang memegang jabatan manajemen senior di TelkomGroup. Kemudian 1.038 dan 3.360 orang wanita berada pada posisi manajemen madya dan pengawas. 81 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTabel berikut memberikan gambaran sebaran karyawan pria dan wanita yang bekerja di Telkom dan anak perusahaan pada berbagai posisi jabatan per 31 Desember 2019. Jumlah Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan Berdasarkan Posisi Jabatan dan Gender per 31 Desember Tahun 2019 Telkom Entitas Anak Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total Manajemen Senior 119 9 128 168 14 182 287 23 310 Manajemen Madya 2.784 599 3.383 2.555 439 2.994 5.339 1.038 6.377 Pengawas 4.349 1.620 5.969 5.241 1.740 6.981 9.590 3.360 12.950 Lainnya Total 936 643 1.579 1.835 1.221 3.056 2.771 1.864 4.635 8.188 2.871 11.059 9.799 3.414 13.213 17.987 6.285 24.272 PERSAMAAN KESEMPATAN DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI Pengembangan kompetensi sumber daya manusia merupakan hal penting untuk dilakukan oleh TelkomGroup agar inovasi dan kreativitas karyawan dapat terus mendukung pertumbuhan perusahaan. Di dalam mengembangkan kompetensi karyawan, Telkom dan anak perusahaan menjamin kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan. Sepanjang tahun 2019, tidak kurang dari Rp118,3 miliar telah dikucurkan oleh TelkomGroup untuk pengembangan kompetensi karyawan, tidak termasuk dana beasiswa pendidikan. Jumlah tersebut lebih rendah Rp12,3 miliar atau 9,4% dibandingkan dengan Rp130,6 miliar dana pengembangan yang telah dimanfaatkan pada tahun 2018. Sebanyak 12.775 peserta (unik) telah mengikuti pelatihan pada tahun 2019, sedangkan yang mengikuti sertifikasi mencapai 1.784 peserta (unik) pada tahun 2019. Jumlah tersebut lebih rendah 16,4% dari 15.282 total kepesertaan dalam pelatihan tahun 2018, yang disebabkan oleh pelatihan lebih banyak diarahkan dengan menggunakan sistem online atau e-learning. Pengembangan Kompetensi Karyawan Telkom dan Anak Perusahaan Tahun 2017-2019 Program Pengembangan Kompetensi 2019 2018 2017 Telkom Entitas Anak Jumlah % Jumlah % Jumlah % Pelatihan Sertifikasi 8.079 4.696 12.775 87,7 15.282 91,6 23.034 96,7 Beasiswa Pendidikan 16 0 16 0,1 72 1.469 315 1.784 12,2 1.340 8,0 0,4 657 133 2,8 0,5 Total 9.564 5.011 14.575 100,0 16.694 100,0 23.824 100,0 Lebih jauh lagi, program pelatihan yang diselenggarakan oleh Telkom dan anak perusahaan mencakup pelatihan reguler dan leadership development program serta pelatihan persiapan untuk mendapatkan sertifikasi. Pelatihan reguler terdiri dari pelatihan teknis operasional dan pelatihan manajemen. Baik karyawan pria maupun wanita telah menjadi peserta pada berbagai jenis pelatihan tersebut. 82 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Struktur saham Telkom per 31 Desember 2019 dapat dilihat pada diagram berikut. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Publik (47,91%) Saham Seri B Pemerintah Republik Indonesia (52,09%) Saham Seri A Saham Seri B Pemilik Saham Asing (36,93%) Pemilik Saham Lokal (10,98%) Saham Telkom terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna, dan 99.062.216.599 lembar saham Seri B (saham biasa) dengan modal dasar yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sebanyak 99.062.216.600 lembar saham. Satu lembar saham Seri A Dwiwarna dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. Dengan kepemilikan Saham Seri A Dwiwarna dan persentase kepemilikan saham total sebesar 52,09% maka Pemerintah Republik Indonesia menjadi pemegang saham utama dan pengendali. Komposisi Pemegang Saham Telkom Pada Tanggal 31 Desember 2019 Saham Seri A Dwiwarna Saham Seri B (Saham Biasa) % Pemerintah Republik Indonesia Publik Total 1 1 51.602.353.559 47.459.863.040 99.062.216.599 Berikut ini data dan informasi komposisi mengenai pemegang saham Telkom per tanggal 31 Desember 2019. 1. Pemegang Saham dengan Kepemilikan Lebih dari 5% (Pemegang Saham Utama/Pengendali) Jenis Saham Identitas Orang atau Kelompok Jumlah Saham % Seri A Seri B Pemerintah Republik Indonesia 1 Pemerintah Republik Indonesia 51.602.353.559 52,09 47,91 100,00 0 52,09 83 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian2. Kepemilikan Saham oleh Direktur dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2019 tidak ada Komisaris atau Direktur yang memiliki lebih dari 1,0% saham Telkom. Komisaris dan Direksi Jumlah Saham % Komisaris Direksi Total – Ririek Adriansyah Harry Mozarta Zen Faizal Rochmad Djoemadi Bogi Witjaksono Edi Witjara Siti Choiriana – 1.156.955 474.692 126.800 55.000 32.500 540 1.846.487 – <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 3. Pemegang Saham dengan Kepemilikan Kurang dari 5% Pemegang Saham Biasa Telkom dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 5%, pada tanggal 31 Desember 2019. Asing Lokal Total Kelompok Jumlah Saham % Badan usaha/Institusi Perorangan/ Individu Badan usaha/Institusi Perusahaan terbatas Reksa dana Perusahaan asuransi Dana Pensiun Lain-lain Perorangan/ Individu 36.563.859.662 19.105.655 3.079.097.739 2.829.912.204 2.786.336.897 1.460.458.100 150.781.460 570.311.323 47.459.863.040 36,91 0,02 3,11 2,86 2,81 1,47 0,15 0,58 47,91 4. Persentase Saham yang Dimiliki di Indonesia dan di Luar Indonesia Pada tanggal 31 Desember 2019, sebanyak 81.677 pemegang saham (termasuk Pemerintah Republik Indonesia), terdaftar sebagai pemegang saham biasa. Jumlah tersebut termasuk 36.582.965.317 saham biasa yang dimiliki oleh 2.225 pemegang saham di luar negeri. Dengan demikian 36,93% saham Telkom dimiliki oleh pemegang saham di luar negeri dan sisanya dikuasai oleh pemegang saham dalam negeri. Pada tanggal yang sama terdapat 78 pemegang saham ADS yang memiliki 46.018.374 ADS (1 ADS setara dengan 100 saham biasa). 84 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian5. Daftar 20 Pemegang Saham Publik Terbesar Daftar 20 pemegang saham publik terbesar per 31 Desember 2019 dapat dilihat sebagai berikut. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Institusi % DJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM JHT GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE BNYM RE BNYMLB RE EMPLOYEES PROVIDENTFD JPMCB NA RE-VANGUARD TOTAL INTERNATIONAL JPMCB NA RE - VANGUARD EMERGING MARKETS PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE - REF BBH BOSTON S/A MATTHEWS PACIFIC TIGER FU RBC S/A COMGEST GROWTH PLC COMGEST GROWT BNYM RE VIRTUS VONTOBEL EMERGING MARKETS GIC S/A MONETARY AUTHORITY OF SINGAPORE RBC S/A VONTOBEL FUND - MTX SUITANABLE E SSB 2Q27 S/A ISHARES CORE MSCI EMERGING DJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM JP PT. TASPEN BNYMSANV RE BNYM RE PEOPLE’S BANK OF CHI JPMBL SA UCITS CLT RE-JPMORGAN FUNDS CACEIS BANK/NON TREATY UCITS CLIENTS PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES S/A MA PT TASPEN (ASURANSI) - AFS 20 CITIBANK NEW YORK S/A GOVERNMENT OF NORW 2,61 2,49 0,99 0,76 0,69 0,58 0,54 0,53 0,49 0,48 0,45 0,44 0,42 0,40 0,37 0,37 0,36 0,35 0,35 0,31 85 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianENTITAS ANAK, PERUSAHAAN ASOSIASI, DAN PERUSAHAAN VENTURA BERSAMA Per 31 Desember 2019, Telkom memiliki total 34 entitas anak dengan kepemilikan langsung dan tidak langsung yang aktif beroperasi dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%, sehingga laporan keuangannya terkonsolidasi dengan Telkom sebagai perusahaan induk. Pemerintah indonesia 52,09% Publik 47,91% 69,04% 100% 100% 65% 30,95% 0,01% 100% 51% 49% 60% 51% 49% 60% 51% 100% 26,6% Fintek Karya Nusantara 0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 30,4% 52% 48% 99,9% 99,9% 99,9% 60% 99,9% 60% Keterangan : Kepemilikan Langsung (Terkonsolidasi) 10 Anak Perusahaan (Kepemilikan Langsung) Kepemilikan Tidak Langsung (Terkonsolidasi) 24 Anak Perusahaan (Kepemilikan Tak Langsung) Tidak Terkonsolidasi 11 Perusahaan Afiliasi 86 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Selain itu terdapat juga 11 entitas anak yang tidak terkonsolidasi (afiliasi). Salah satu anak perusahaan, yaitu Telkomtelstra, tidak terkonsolidasi laporan keuangannya meski kepemilikan saham secara tidak langsung mencapai 51%. Entitas yang baru pada tahun 2019 yaitu PT Telkomsel Mitra Inovasi dan PT Fintek Karya Nusantara yang merupakan perusahaan asosiasi Telkomsel, serta PT Persada Sokka Tama yang merupakan anak perusahaan Mitratel. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 24% 100% 100% 100% 100% 51% 100% 55% 95% 100% USA 70% 70% 15,67% 25% 33% 6,32% 5% 2,11% 4,33% 87 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2019, Telkom telah mengonsolidasikan Laporan Keuangan semua entitas anak yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut: ENTITAS ANAK DENGAN KEPEMILIKAN LANGSUNG Perusahaan Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status Operasi Jumlah Aset (Rp miliar) Alamat Beroperasi 82.730 Telkom Landmark Tower lt. 1-20, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia PT Telekomunikasi Selular Jakarta, Indonesia 65% 100% 100% PT Dayamitra Telekomunikasi Jakarta, Indonesia PT Multimedia Nusantara Jakarta, Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia International Jakarta, Indonesia Telekomunikasi – operator fasilitas telekomunikasi dan jasa telepon seluler menggunakan teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) Penyewaan menara telekomunikasi dan jasa telekomunikasi lainnya Beroperasi Jasa jaringan telekomunikasi dan multimedia Beroperasi 100% Telekomunikasi Beroperasi PT Graha Sarana Duta Jakarta, Indonesia 100% PT Telkom Akses Jakarta, Indonesia 100% PT Telkom Satelit Indonesia Jakarta, Indonesia 100% Penyewaan kantor dan manajemen gedung dan jasa pemeliharaan, konsultan sipil dan pengembang Pembangunan, jasa dan perdagangan bidang telekomunikasi Telekomunikasi– menyediakan sistem komunikasi satelit, jasa dan sarana terkait Beroperasi Beroperasi PT PINS Indonesia Jakarta, Indonesia 100% Jasa dan pembangunan telekomunikasi Beroperasi PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia Jakarta, Indonesia 100% Pembangunan, jasa dan perdagangan bidang telekomunikasi Beroperasi 88 Beroperasi 6.055 Graha Telkom Property. 20.114 Telkom Landmark Tower lt. 25-27, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 16.478 Telkom Landmark Tower lt. 22 & 41, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 10.970 Telkom Landmark Tower lt. 16-17, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 10, Jakarta 10110, Pusat, Indonesia 4.436 Gedung Telkom Jakarta Barat. Jl. S. Parman Kav. 8 Jakarta Barat, 11440, Indonesia 3.309 Telkom Landmark Tower lt. 21, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 2.995 Telkom Landmark Tower lt. 42, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 1.706 Telkom Landmark Tower lt. 19, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPerusahaan Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status Operasi Jumlah Aset (Rp miliar) Alamat PT Metra-Net Jakarta, Indonesia 100% Jasa portal multimedia Beroperasi 996 Mulia Business Park, Gedung J. Jl. Letjen MT Haryono Kav. 58 – 60 Pancoran, Jakarta, 12780, Indonesia 5 - PT Napsindo Primatel Internasional Jakarta, Indonesia 60% Telekomunikasi - menyediakan Network Access Point (NAP), Voice Over Data (VOD) dan jasa terkait lainnya Berhenti beroperasi pada tanggal 13 Januari 2006 ENTITAS ANAK DENGAN KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG Perusahaan Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status Operasi Jumlah Aset (Rp miliar) Alamat PT Sigma Cipta Caraka Tangerang, Indonesia 100% Beroperasi Jasa teknologi informatika-implementasi dan integrasi sistem, outsourcing, dan pemeliharaan lisensi piranti lunak Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd. Singapura 100% Telekomunikasi Beroperasi 6.796 Telkom Landmark Tower lt. 23, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 3.635 Maritime Square, #09-63 Harbour Front Centre, Singapore – 099253 PT Infomedia Nusantara Jakarta, Indonesia 100% PT Telkom Landmark Tower Jakarta, Indonesia Telekomunikasi Indonesia International Ltd., Hong Kong PT Metra Digital Investama Jakarta, Indonesia 55% 100% PT Metra Digital Media Jakarta, Indonesia 100% Jasa data dan informasi- menyediakan jasa informasi telekomunikasi dan jasa informasi lainnya dalam bentuk media cetak dan elektronik, dan jasa call center Jasa pengembangan dan manajemen properti Beroperasi Beroperasi 100% Telekomunikasi Beroperasi Jasa perdagangan Informasi dan teknologi multimedia, hiburan dan investasi Jasa layanan informasi dalam bentuk direktori khusus Beroperasi Beroperasi 2.626 PT Infomedia Nusantara RS. Head Office. Fatmawati 77-81 Jakarta, 12150, Indonesia Jl. 2.056 Telkom Landmark Tower, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 1.830 Suite 905, 9/F, Ocean Centre, 5 Canton Road, Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong 1.475 Telkom Landmark Tower lt. 21, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 1.146 Telkom Landmark Tower lt. 18, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 89 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPerusahaan Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status Operasi Jumlah Aset (Rp miliar) Alamat 100% Telekomunikasi Beroperasi 706 Timor Plaza Lt. 4. Rua PT Finnet Indonesia Jakarta, Indonesia PT Persada Sokka Tama Jakarta, Indonesia 60% 95% Jasa teknologi informatika Beroperasi Penyediaan sarana prasarana jaringan telekomunikasi Beroperasi 70% Jasa satelit Beroperasi TS Global Network Sdn. Bhd. Petaling Jaya, Malaysia Telekomunikasi Indonesia International S.A. Dili, Timor Leste PT Melon Indonesia Jakarta, Indonesia 100% Jasa penjualan konten digital Beroperasi PT Telkomsel Mitra Inovasi Jakarta, Indonesia PT Swadharma Sarana Informatika Jakarta, Indonesia PT Administrasi Medika Jakarta, Indonesia 100% 51% 100% Jasa konsultan manajemen bisnis dan investasi modal Beroperasi Jasa pengisian kas dan pemeliharaan ATM Beroperasi Jasa administrasi asuransi kesehatan Beroperasi 1.001 Telkom Landmark Tower lt. 18, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia 870 Graha Persada 2 Lt.1, Jalan Kyai Haji Noor Alie No. 89, Kalimalang, Kota Bekasi, Jawa Barat 17148, Indoneias 732 Jalan Teknorat 1/2, Cyber 3, 6300 Cyberjaya, Selangor Darul Ehsan, Malaysia Presidente Nicolao Lobato, Comoro, Dili, Timor Leste 578 Telkom Landmark Tower lt. 45, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta Selatan 12710, Indonesia 569 Telkomsel Smart Office Lt 8, Jl Gatot Subroto Kav 52, RT 6/RW 1, Kuningan Barat, Kec Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 12710, Indonesia 520 St Arteri JORR, No. 70, Jati Melati, Pondok Melati, Bekasi, Indonesia. 395 STO Telkom Gambir Gedung C Lt. 3. Jl. Medan Merdeka Selatan No. 12, Jakarta Pusat, 10110, Indonesia 51% Jasa pariwisata Beroperasi 288 Jl. Cimanuk No. 33 Bandung, 100% Jasa dan perdagangan Beroperasi 60% 60% Jasa jaringan & e-commerce Beroperasi Jasa penyedia sistem integrator Beroperasi 100% Telekomunikasi Beroperasi 100% Telekomunikasi Beroperasi 70% Telekomunikasi Beroperasi 100% Jasa satelit Beroperasi Indonesia 272 Menara Multimedia, Gedung Annex, Lt. 2. Jl. Kebon Sirih No 10-12, Jakarta Pusat, Indonesia 214 Mulia Business Park, Gedung J. Jl. Letjen MT Haryono Kav. 58 – 60 Pancoran, Jakarta 12780, Indonesia 177 Jl. Tanjung Barat Raya No. 17 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12510, Indonesia 89 800 Wilshire Boulevard, Suite 620 Los Angeles, California 90017, Amerika Serikat 86 Level 4, 241 Commonwealth Street Surry Hills NSW 2010, Australia 67 Suite 7-3, Level 7, Wisma UOA II No. 21, Jalan Pinang, KLCC, 50450, Kuala Lumpur, Malaysia. 16 Telkom Landmark Tower lt. 41, The Telkom Hub. Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia PT Graha Yasa Selaras Jakarta, Indonesia PT Nusantara Sukses Investasi Jakarta, Indonesia PT Metraplasa Jakarta, Indonesia PT Nutech Integrasi Jakarta, Indonesia Telekomunikasi Indonesia International Inc., Los Angeles, USA Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty. Ltd. Sydney, Australia Telekomunikasi Indonesia International (Malaysia) Sdn. Bhd. Kuala Lumpur, Malaysia PT Satelit Multimedia Indonesia Jakarta, Indonesia 90 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRONOLOGI PENCATATAN SAHAM Saham Telkom sejak 14 November 1995 hingga saat ini tercatat dan diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan masing-masing kode saham TLKM dan TLK. Tanggal Tindakan Korporasi Komposisi Kepemilikan Saham Pemerintah Republik Indonesia Publik 13/11/1995 Pra-Penawaran Umum Perdana 8.400.000.000 - Penjualan Saham Milik Pemerintah (933.334.000) 933.334.000 Emisi Saham Baru Telkom - 933.333.000 Komposisi Kepemilikan Saham 7.466.666.000 1.866.667.000 11/12/1996 Block Sale Saham Milik Pemerintah (388.000.000) 388.000.000 Komposisi Kepemilikan Saham 7.078.666.000 2.254.667.000 15/05/1997 Pemerintah Membagikan Saham Insentif Kepada Para Pemegang Saham Publik (2.670.300) 2.670.300 Komposisi Kepemilikan Saham 7.075.995.700 2.257.337.300 7/5/1999 Block Sale Saham Milik Pemerintah (898.000.000) 898.000.000 Komposisi Kepemilikan Saham 6.177.995.700 3.155.337.300 2/8/1999 Pembagian Bonus Saham (Emisi) (Setiap 50 Saham Mendapatkan 4 Saham) 494.239.656 252.426.984 Komposisi Kepemilikan Saham 6.672.235.356 3.407.764.284 7/12/2001 Block Sale Saham Milik Pemerintah (1.200.000.000) 1.200.000.000 Komposisi Kepemilikan Saham 5.472.235.356 4.607.764.284 16/07/2002 Block Sale Saham Milik Pemerintah (312.000.000) 312.000.000 Komposisi Kepemilikan Saham 5.160.235.356 4.919.764.284 1/10/2004 Pemecahan Nilai Nominal Saham dengan Rasio 1:2 10.320.470.712 9.839.528.568 21/12/2005 Program Pembelian Saham Kembali (I)(1) - (211.290.500) Komposisi Kepemilikan Saham 10.320.470.712 9.628.238.068 29/06/2007 Program Pembelian Saham Kembali (II)(2) - (215.000.000) Komposisi Kepemilikan Saham 10.320.470.712 9.413.238.068 20/06/2008 Program Pembelian Saham Kembali (III)(3) - (64.284.000) Komposisi Kepemilikan Saham 10.320.470.712 9.348.954.068 91 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTanggal Tindakan Korporasi Komposisi Kepemilikan Saham Pemerintah Republik Indonesia Publik 19/05/2011 Program Pembelian Saham Kembali (IV)(4) - (520.355.960) Komposisi Kepemilikan Saham 10.320.470.712 8.828.598.108 14/06/2013 Pengalihan Program Pembelian Saham Kembali III Kepada Karyawan Melalui Program ESOP - 59.811.400 Komposisi Kepemilikan Saham 10.320.470.712 8.888.409.508 30/07/2013 Pengalihan Program Pembelian Saham Kembali I Melalui Private Placement - 211.290.500 Komposisi Kepemilikan Saham 10.320.470.712 9.099.700.008 2/9/2013 Pemecahan Nilai Nominal Saham dengan Rasio 1:5 51.602.353.560 45.498.500.040 13/06/2014 Pengalihan Program Pembelian Saham Kembali II Melalui Private Placement - 1.075.000.000 Komposisi Kepemilikan Saham 51.602.353.560 46.573.500.040 21/12/2015 Pengalihan Sisa Program Pembelian Saham Kem- bali III Melalui Private Placement - 22.363.000 Komposisi Kepemilikan Saham 51.602.353.560 46.595.863.040 29/06/2016 Pengalihan Sisa Program Pembelian Saham Kem- bali IV Melalui Private Placement - 864.000.000 Komposisi Kepemilikan Saham 51.602.353.560 47.459.863.040 2017 Tidak ada tindakan korporasi - - Komposisi Kepemilikan Saham 51.602.353.560 47.459.863.040 02/07/2018 Pengalihan Saham Hasil Pembelian Kembali Melalui Penarikan Kembali Dengan Cara Pengurangan Modal - 1.737.779.800 Komposisi Kepemilikan Saham 51.602.353.560 47.459.863.040 2019 Tidak ada tindakan korporasi - - Komposisi Kepemilikan Saham 51.602.353.560 47.459.863.040 Keterangan: 1. Program pembelian kembali saham tahap pertama dimulai pada tanggal 21 Desember 2005 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Juni 2007. 2. Program pembelian kembali saham tahap kedua dimulai pada tanggal 29 Juni 2007 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Juni 2008. 3. Program pembelian kembali saham tahap ketiga dimulai pada tanggal 20 Juni 2008 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Desember 2009. 4. Program pembelian kembali saham tahap keempat dimulai pada tanggal 19 Mei 2011 (bertepatan dengan RUPST ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan November 2012. 92 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRONOLOGI PENCATATAN EFEK LAINNYA Untuk pertama kalinya, Telkom menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 miliar pada tanggal 16 Juli 2002 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya. Kemudian, pada tanggal 16 Juli 2007, Telkom membayar seluruh utang obligasi tersebut. Obligasi kedua Telkom diterbitkan pada tanggal 25 Juni 2010, dengan nilai masing-masing sebesar Rp1.005 miliar untuk Seri A dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rp1.995 miliar untuk Seri B dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pelunasan Obligasi II Seri A telah dilakukan Telkom saat jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2015. Selanjutnya, Telkom kembali menerbitkan obligasi berkelanjutan I Telkom Tahap I pada tanggal 16 Juni 2015, dengan masing-masing sebesar Rp2.200 miliar untuk Seri A yang berjangka waktu 7 (tujuh) tahun, Rp2.100 miliar untuk Seri B yang berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun, Rp1.200 miliar untuk Seri C yang berjangka waktu 15 (lima belas) tahun, dan Rp1.500 miliar untuk Seri D yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun. Seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan dan diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia. Pada 26 September 2018, Wali Amanat Obligasi berganti dari semula PT Bank CIMB Niaga Tbk menjadi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Obligasi II Telkom Tahun 2010. Nama Obligasi Jumlah (Rp juta) Tanggal dan Tahun Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Jangka Waktu (tahun) Tingkat Bunga Penjamin Wali Amanat Tanggal Pelunasan 16 Juli 2007 6 Juli 2015 PT BNI Tbk, PT BRI Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk Obligasi I Telkom Tahun 2002 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri A Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 Seri D 1.000.000 16 Juli 2002 16 Juli 2007 5 17,00% PT Danareksa 1.005.000 25 Juni 2010 6 Juli 2015 5 1.995.000 25 Juni 2010 6 Juli 2020 10 2.200.000 23 Juni 23 Juni 2022 7 2015(1) 2.100.000 23 Juni 2015(1) 23 Juni 2025 10 Sekuritas 9,60% PT Bahana Sekuritas; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas 10,20% PT Bahana Sekuritas; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas 9,93% PT Bahana Sekuritas; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas; PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 10,25% 1.200.000 23 Juni 2015(1) 23 Juni 2030 15 10,60% 1.500.000 23 Juni 2015(1) 23 Juni 2045 30 11,00% Keterangan: (1) Obligasi Berkelanjutan I Telkom tahun 2015 Seri A diterbitkan tanggl 16 Juni 2015 namun transaksi penjualan resmi di tanggal 23 Juni 2015. 93 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPada 4 September 2018, Telkom telah menerbitkan Medium Term Notes I Telkom Tahun 2018 dengan nilai pokok Rp758.000.000.000 (tujuh ratus lima puluh delapan miliar Rupiah) dan Medium Term Notes Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 dengan sisa imbalan ijarah Rp742.000.000.000 (tujuh ratus empat puluh dua miliar Rupiah). Keduanya masing-masing diterbitkan dalam tiga seri dan Telkom menunjuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai Agen Pemantau. Selama periode pelaporan, Telkom telah melunasi MTN I Telkom Tahun 2018 seri A dan MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 seri A yang jatuh tempo pada tanggal 14 September 2019. Nama MTN Jumlah (Rp juta) Tanggal Terbit Tanggal Jatuh Tempo Jangka Waktu (tahun) Tingkat Bunga (%)/ Cicilan Imbalan Per Tahun (Rp juta) Arranger Pemantau Tanggal Pelunasan 8,00% 7,25% PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CGS- CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas 8,35% Rp19.000 14 September 2019 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 14 September 2019 Rp24.000 Rp15.000 MTN I Telkom Tahun 2018 seri A MTN I Telkom Tahun 2018 seri B MTN I Telkom Tahun 2018 seri C MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 seri A MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 seri B MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 seri C 262.000 4 September 2018 200.000 4 September 2018 296.000 4 September 2018 264.000 4 September 2018 296.000 4 September 2018 182.000 4 September 2018 14 September 2019 4 September 2020 4 September 2021 14 September 2019 4 September 2020 4 September 2021 1 2 3 1 2 3 94 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNAMA DAN ALAMAT LEMBAGA DAN/ATAU PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Profesi Penunjang Pasar Modal Alamat Jasa Fee Tahun 2019 Periode Penugasan Auditor Eksternal/ Akuntan Publik KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 53 Jakarta - 12190 Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 35 Jakarta - 10220 Melakukan audit terintegrasi atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan Indonesian Financial Accounting Standards (“IFAS”) dan International Financial Reporting Standards (“IFRS”) dan efektifitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Melakukan audit penggunaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Melaksanakan audit dan melaporkan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (“SPKN”) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (“BPK”) atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian internal (Audit PSA 62). Melakukan Jasa Prosedur yang disepakati terhadap Laporan Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati-hatian (Laporan KPPK). Melakukan Jasa Perikatan prosedur yang disepakati atas pengukuran dan penilaian capaian Key Performance Index (KPI). Bertindak sebagai lembaga penyimpanan (Kustodian) saham biasa Telkom yang diperdagangkan di BEI. Rp59,1 miliar 2019 2018 2017 2016 2015* 2014 2013 2012 Rp136 juta Sejak 1995 Wali Amanat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Menara Bank BTN Jl. Gajah Mada No. 1 Jakarta - 10130 Mewakili kepentingan pemegang obligasi dengan Perusahaan untuk obligasi II Telkom. Rp75 juta Sejak September 2018 Mewakili kepentingan pemegang obligasi dengan Perusahaan untuk MTN & Sukuk Ijarah I Telkom 2018. Mewakili kepentingan pemegang obligasi dengan Perusahaan untuk obligasi berkelanjutan tahap I Telkom. Rp75 juta Rp75 juta Sejak 2015 PT Bank Permata Tbk. Gedung WTC II Lt. 28 Jl. Jend Sudirman Kav. 29 31 Jakarta - 12920 *) Pada tahun 2015 KAP Purwantono, Suherman & Surja berubah menjadi KAP Purwantono, Sungkoro & Surja sehubungan dengan perubahan atas komposisi para Rekan. 95 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianProfesi Penunjang Pasar Modal Alamat Jasa Kustodian Sentral PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Agen Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia Moody’s Fitch Ratings Bank Kustodian ADS The Bank of New York Mellon Corporation Agen Resmi Pelayanan di Amerika Serikat Puglisi and Associates Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners Baker & McKenzie. Wong & Leow Fee Tahun 2019 Periode Penugasan Rp125 juta Sejak 1995 Rp175 juta Sejak 2012 Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi saham di BEI. Layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek, distribusi hasil corporate action. Menyediakan peringkat atas risiko kredit atas penerbitan obligasi Telkom. Menyediakan peringkat atas risiko kredit Telkom US$72.000 Sejak 2018 Menyediakan peringkat atas risiko kredit Telkom US$65.000 Sejak 2018 Bertindak sebagai lembaga penyimpanan (Kustodian) saham ADS yang diperdagangkan di NYSE. US$73.000 Sejak 1995 Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 53 Jakarta - 12190 Panin Tower Senayan City, Lt. 17 Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta – 10270 Moody’s Investors Service Singapore Pte. Ltd, 50 Raffles Place #23-06, Singapore Land Tower, Singapura - 048623 Fitch (Hong Kong) Limited 19/F Man Yee Building 68 Des Voeux Road Central, Hong Kong. +852 2263 9963 Corporate Headquarters 240 Greenwich Street New York, NY 10286 United States +1 212 495 1784 850 Library Ave# 204, Newark Amerika Serikat - 19711 Bertindak sebagai perwakilan resmi di Amerika Serikat berkaitan dengan sekuritas sesuai dengan persyaratan undang-undang. US$500 Sejak 2012 Bertindak sebagai konsultan hukum perseroan terkait pasar modal. Rp187 juta Sejak 1995 Bertindak sebagai konsultan hukum perseroan terkait pasar modal Amerika Serikat. US$225.000 Sejak 2013 Pacific Century Place, Level 35 Sudirman Central Business District Lt. 10 Jl. Jend.Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia 8 Marina Boulevard #05-01 Marina Bay Financial Centre Tower 1 Singapura 018981 Notaris Notaris/PPAT Ashoya Ratam, SH, MKn Jl. Suryo No. 54 Kebayoran Baru Jakarta - 12180 Bertindak sebagai notaris Rp25 juta Sejak 2012 96 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianDalam lima tahun terakhir, Telkom telah melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi. Biaya yang kami keluarkan untuk fee jasa lainnya, tidak pernah melebihi fee untuk jasa audit. Berikut rincian fee akuntan publik selama lima tahun terakhir: No. Tahun Buku yang Diaudit Kantor Akuntan Publik Akuntan Publik Fee (Rp juta) Jasa Lainnya Jasa Asurans Total 1 2019 KAP Purwantono, Handri Tjendra 57.070 2.055 59.125 Sungkoro & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) 2 2018 KAP Purwantono, David Sungkoro 51.826 2.819 54.645 Sungkoro & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) 3 2017 KAP Purwantono, David Sungkoro 41.618 2.042 43.660 Sungkoro & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) 4 2016 KAP Purwantono, Feniwati Chendana 36.655 1.405 38.060 Sungkoro & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) 5 2015 KAP Purwantono, Feniwati Chendana 39.943 400 40.343 Sungkoro & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) 97 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian98 98 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 20190404 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 100 103 119 127 144 145 146 147 150 151 152 157 157 158 159 160 161 161 Tinjauan Lingkungan Bisnis 2019 Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Aspek Pemasaran Kinerja Keuangan Komprehensif Kemampuan Membayar Utang Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Realisasi Barang Modal Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Tingkat Kolektibilitas Piutang Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Prospek Usaha dan Keberlangsungan Perusahaan Perbandingan Target pada Awal Tahun dengan Realisasi Target atau Proyeksi untuk Satu Tahun Mendatang Dividen Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan, Transaksi dengan Pihak Afiliasi, Investasi, Divestasi, dan Akuisisi Perubahan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perubahan Kebijakan Akuntansi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 99 99 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk04 TINJAUAN LINGKUNGAN BISNIS 2019 EKONOMI GLOBAL DAN INDONESIA Kondisi makro ekonomi sepanjang tahun 2019 masih mengalami ketidakpastian yang dipicu oleh berbagai dinamika geopolitik dan gejolak perekonomian dunia. Di wilayah Eropa, beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakpastian tersebut yaitu proses Brexit yang belum tuntas dan kekhawatiran akan meningkatnya krisis utang negara-negara di wilayah tersebut. Selanjutnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga masih berlanjut sampai dengan akhir tahun 2019. Meski sebagian besar kebijakan perang dagang tersebut ditujukan untuk saling menyerang di antara kedua negara, namun dampaknya berimbas tidak hanya pada supply chain kedua belah pihak, namun termasuk juga negara-negara Asia lainnya. Selain itu, mencuatnya kasus awal virus COVID-19 pada akhir Desember 2019 di Tiongkok juga memberikan dampak pada situasi perekonomian dunia. Ketidakpastian pasar keuangan makin meningkat pasca pernyataan WHO tentang COVID-19 sebagai pandemi global. Investor cenderung menarik penempatan dananya di pasar keuangan negara berkembang dan mengalihkan kepada aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman seperti US T-Bond dan emas. Kondisi ini kemudian menekan pasar keuangan dunia dan memberikan tekanan depresiasi pada banyak mata uang global termasuk Indonesia. Adapun tantangan ekonomi yang dihadapi sepanjang tahun 2019 adalah masih berlanjutnya perang dagang China— Amerika Serikat. Hal ini berdampak pada pelemahan ekonomi di beberapa negara termasuk Indonesia khususnya kinerja ekspor. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2019 tumbuh cukup baik mencapai 5,02%. Kontribusi terbesar dari pertumbuhan ekonomi, yaitu sekitar 56%, masih berasal dari konsumsi rumah tangga. Hal ini menandakan bahwa daya beli masyarakat relatif cukup baik, yang di antaranya disebabkan pembangunan infrastruktur yang cukup masif dalam beberapa tahun terakhir. Inflasi cukup terkendali sebesar 2,72% dan mampu menjaga daya beli masyarakat. Dari sisi indikator makro utama, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD sepanjang tahun 2019 relatif stabil bahkan cenderung menguat, dengan kurs transaksi Bank Indonesia senilai Rp14.465 per USD pada tanggal 2 Januari 2019 dan pada 31 Desember 2019 ditutup dengan nilai kurs sebesar Rp13.901. Demikian pula halnya dengan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-day Repo Rate), yang cenderung menurun dari 6% pada bulan Januari 2019 dan berada di level 5% pada bulan Desember 2019. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan. Namun demikian, secara umum kondisi perekonomian Indonesia cukup kuat dan hal tersebut masih dianggap positif oleh lembaga pemeringkat ekonomi dunia. Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor memberi rating BBB (Stable) pada tanggal 31 Mei 2019 dan Fitch Rating menetapkan BBB/F2 untuk rating Indonesia pada 14 Maret 2019. Dengan peringkat tersebut, maka Indonesia masih dianggap memiliki perekonomian yang stabil dan layak menjadi tujuan investasi (investment grade). Dari sisi politik, kegiatan Pemilu yang dilangsungkan pada bulan April 2019 berhasil terselenggara dengan lancar, aman dan damai. Hal ini turut memberikan keyakinan kepada para pelaku bisnis untuk merealisasikan rencana bisnis mereka, yang mungkin sempat tertunda akibat ketidakpastian politik pada tahun sebelumnya. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA Pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terutama didorong oleh pertumbuhan pelanggan fixed dan mobile broadband. Penggerak utama pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia adalah peningkatan penggunaan data karena harga yang lebih terjangkau, peningkatan pelayanan, dan penetrasi smartphone. Pergeseran dari layanan legacy (seperti voice dan SMS) ke layanan data terus berlanjut, didukung oleh ketersediaan smartphone yang lebih murah serta adanya perkembangan segmen youth. Layanan data terus tumbuh, namun layanan SMS dan voice mengalami penurunan secara signifikan. Aplikasi Over The Top telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk panggilan voice dan video, didukung oleh keunggulan aplikasi-aplikasi tersebut dibandingkan layanan konvensional, seperti penggunaan yang lebih mudah serta ragam dan kualitas layanan terus meningkat. Akan tetapi di sisi lain, peningkatan aktivitas ekonomi digital di masyarakat Indonesia juga menyebabkan perubahan besar dalam kegiatan seluruh aspek ekonomi. Industri telekomunikasi, khususnya segmen mobile, masih pada intensitas persaingan yang ketat dalam beberapa tahun terakhir. Promosi intensif oleh operator, seperti pemberian bonus data untuk menarik pelanggan baru, masih dilakukan meskipun intensitasnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pelanggan masih cukup peka terhadap harga data, dan margin yang rendah masih menjadi tekanan bagi operator telekomunikasi. Sepanjang tahun 2019, industri seluler yang mengacu pada 3 operator seluler terbesar, tumbuh di kisaran sebesar 5,1%. 100 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianBerdasarkan perhitungan internal dan data yang tersedia untuk umum, penetrasi kartu SIM di industri seluler di Indonesia lebih dari 100% sehingga ruang pertumbuhannya terbatas. Jumlah pelanggan, berdasarkan data yang diungkapkan oleh para pemain pasar dan data internal perusahaan, tiga operator seluler terbesar di Indonesia adalah Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Mereka menyumbang lebih dari 80% pangsa pasar pada tanggal 31 Desember 2019, dan Telkomsel tetap menjadi penyedia seluler terbesar di Indonesia, dengan sekitar 171,1 juta pelanggan, tumbuh 5,0% dengan pangsa pasar diantara tiga operator tersebut sekitar 59,6%. Konsumsi data di segmen mobile terus meningkat, dan diharapkan tingkat konsumsi per pengguna akan terus bertambah setiap tahunnya. Pertumbuhan konsumsi data ini membutuhkan dukungan belanja modal yang signifikan guna menyediakan peningkatan kapasitas dan cakupan yang diperlukan untuk mengakomodasi pertumbuhan tersebut. Data adalah pendorong pendapatan utama bagi perusahaan telekomunikasi, dalam bentuk volume trafik terutama didorong oleh streaming video HD/Ultra HD, video on demand, game, dan peningkatan jumlah perangkat lain yang terhubung ke jaringan. Untuk mendukung peningkatan trafik data tersebut, perusahaan terus berinvestasi pada tambahan BTS, core network dan tower, baik dalam bentuk tower makro atau mikro. Pertumbuhan trafik data didukung oleh teknologi 4G dan operator seluler berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan jangkauan layanan ini. Perusahaan telekomunikasi memiliki cakupan 3G/4G yang meliputi seluruh Jawa dan pulau-pulau yang berdekatan. Operator biasanya memulai dengan cakupan tertentu kemudian berinvestasi dalam kapasitas untuk memenuhi permintaan akibat adopsi pelanggan dan peningkatan penggunaan. Margin yang lebih rendah untuk perusahaan telekomunikasi yang disebabkan oleh pergeseran fokus ke bisnis data dari layanan legacy mengharuskan operator telekomunikasi untuk melakukan penghematan biaya. Sementara itu, industri fixed broadband sepanjang tahun 2019 tumbuh sekitar 22%, yang mengacu pada 2 pemain fixed broadband utama dengan pangsa pasar diperkirakan meliputi 93%. Permintaan layanan fixed broadband di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2019, baik di kota-kota besar, menengah maupun kecil. Hal ini ditandai oleh peningkatan jumlah pelanggan fixed broadband, meskipun untuk Indonesia ada tantangan geografis untuk menghubungkan populasi yang tersebar di seluruh kepulauan. Pengguna Indonesia semakin mengharapkan konektivitas internet berkualitas tinggi ke rumah mereka, sehingga mendorong operator fixed broadband untuk melakukan investasi pengembangan jaringan serat optik. Saat ini, pasar fixed broadband nasional masih didominasi oleh beberapa perusahaan penyedia layanan ini. Penetrasi layanan ini juga masih sangat rendah sekitar kurang dari 15% pada akhir tahun 2019. Mengingat bahwa untuk membangun jaringan fiber optik memerlukan biaya yang cukup besar dan waktu yang relatif lama, maka hambatan untuk masuk ke pasar fixed broadband masih tetap tinggi. Per 31 Desember 2019, Telkom memiliki 7 juta pelanggan fixed broadband IndiHome dan sekitar 2 juta pelanggan fixed broadband non IndiHome. Untuk menarik pelanggan baru, para operator menawarkan bundel TV berbayar dan TV on demand, serta paket dengan layanan bernilai tambah lainnya. PERSAINGAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI Telkom memiliki beragam produk dan layanan diantaranya adalah layanan seluler, fixed broadband dan fixed voice, enterprise, interkoneksi hingga layanan satelit dengan gambaran umum persaingan sebagai berikut. Bisnis Seluler (Mobile Business) Pada tanggal 31 Desember 2019, Telkomsel tetap menjadi provider seluler terbesar di Indonesia, dengan sekitar 171,1 juta pelanggan seluler dan pangsa pasar sekitar 59,6% berdasarkan estimasi internal kami dari jumlah total pelanggan. Kami percaya bahwa provider terbesar berikutnya adalah Indosat dan XL Axiata, berdasarkan jumlah pelanggan pada tanggal 31 Desember 2019. Beberapa operator kecil lainnya juga menyediakan layanan seluler di Indonesia, termasuk Hutchison, yang merupakan bagian dari Hutchison Asia Telecom Group dan beroperasi di bawah merek “3” atau “Tri”, dan Smartfren Telecom, yang merupakan bagian dari Sinar Mas Group. Penetrasi kartu SIM di industri seluler di Indonesia cukup tinggi, lebih dari 100%, membuat pertumbuhan penetrasi yang terus menerus semakin terbatas. Ada sekitar 341 juta pelanggan seluler di Indonesia pada tanggal 31 Desember 2019, naik sekitar 6,6% dari sekitar 320 juta pada tanggal 31 Desember 2018. Tren pergeseran dari layanan legacy (seperti voice dan SMS) ke layanan data terus berkembang, didorong oleh harga smartphone yang lebih murah serta segmen pelanggan muda yang berkembang pesat. Trafik data telah tumbuh secara signifikan, sementara service traffic terus mengalami penurunan. Sejak 2017, Telkomsel juga telah mengalami penurunan tajam dalam penggunaan voice. Menit penggunaan per pelanggan seluler juga mulai menurun pada paruh kedua 2017. Tren ini berlanjut pada 2019 dan kemungkinan akan masih terjadi pada beberapa tahun mendatang akibat substitusi layanan voice dan SMS tradisional ke layanan over the top yang didukung oleh peningkatan penetrasi smartphone. 101 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Bisnis Fixed Voice & Broadband (Fixed Business) Dalam industri fixed broadband, Telkom dihadapkan pada pesaing-pesaing utama diantaranya brand First Media, BizNet Home, MNC Play, dan MyRepublic. Diantara beberapa pesaing Telkom, First Media memiliki jumlah pelanggan paling besar. Dalam beberapa tahun terakhir, Telkom juga menghadapi persaingan dari MNC Play dan My Republic yang fokus pada target pasar rumah tangga yang mapan di wilayah Jabodetabek. BizNet cukup kompetitif di segmen korporat dan bisnis, khususnya di Jawa dan Bali. Namun demikian, Telkom masih lebih unggul dari segi coverage dan infrastruktur yang telah tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Dalam dua tahun terakhir Telkom juga berupaya melakukan migrasi teknologi DSL menjadi fiber- based broadband untuk memberikan kualitas layanan yang lebih baik dan memperluas layanan digital. Persaingan semakin ketat memasuki tahun 2019 dengan munculnya pendatang baru, diantaranya anak usaha perusahaan listrik milik negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan brand ICON+ dan Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan brand Gasnet yang mulai menawarkan layanan Internet dan TV secara komersil. Didukung oleh jaringan distribusi yang telah dimiliki oleh induk usahanya, kompetitor-kompetitor ini berpotensi mendapatkan manfaat di luar pulau Jawa. Di penghujung tahun, perubahan pasar terus berlanjut dengan adanya pengumuman dari MNC Vision untuk mengakuisisi Link Net. Selain itu, XL Axiata dan Indosat juga mulai masuk ke layanan rumah dengan meluncurkan produk XL Home dan Indosat GIG. Data Center Kami berkomitmen untuk memberikan solusi data center pada tingkat tertinggi kepada pelanggan kami, baik di Indonesia dan di region Asia Tenggara. Didukung oleh jaringan kabel submarine milik kami, layanan co-location komprehensif kami dirancang untuk menjadi fleksibel, modular, seamless dan dapat diskalakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis pelanggan kami. Sejumlah perusahaan lain, termasuk DCI Indonesia, Indosat Ooredoo, Moratelindo, IDC Indonesia, NTT Communication, Global Axcess System, Biznet, Centrin Online, Cyber TechTonic Pratama, dan JupiterDC juga menyediakan data center di Indonesia. Pada pasar internasional, anak perusahaan kami, Telin, bersaing dengan penyedia data center utama lainnya seperti Equinix, Global Switch, SGX, dan Epsilon di Singapura. Di Hong Kong, Telin bersaing dengan penyedia data center utama lainnya seperti SUNeVision, Equinix, OneAsia Network, HKCOLO, dan HK Exchange and Clearing. Bisnis International Traffic dan Interconnection Operator layanan international traffic SLI tradisional (non-VoIP) di Indonesia saat ini hanya Telkom dan Indosat. Namun persaingan pada lini bisnis ini justru pada kehadiran OTT atau layanan komunikasi digital seperti Skype, Line dan WhatsApp, ataupun penyedia jasa VoIP yang membuka akses internasional. Kontribusi terhadap pendapatan Telkom dari international traffic SLI tradisional (non-VoIP) terus mengalami penurunan secara signifikan tergerus dengan adanya OTT. Dalam menghadapi persaingan ini, Telkom lebih memilih untuk menyediakan platform bagi layanan OTT daripada menghadapi persaingan secara langsung. Telkom menekankan pada perolehan pendapatan dan laba dari penggunaan broadband melalui digital hub dan Content Delivery Network (CDN). Bisnis Infrastruktur Network dan Satelit Di lini bisnis infrastruktur, khususnya tower, Telkom bersaing dengan para pemain utama lainnya seperti Tower Bersama Infrastructure, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, dan Solusi Tunas Pratama serta operator telekomunikasi Indosat dan XL Axiata. Kegiatan usaha Telkom untuk bisnis tower dikelola anak perusahaannya, yaitu Mitratel dan Telkomsel. Strategi pada lini bisnis ini yaitu dengan membangun tower baru atau co-location dengan menyewa tower yang sudah ada kepada para operator seluler. Sebagai operator yang memiliki jaringan backbone, Telkom juga memberikan layanan traffic carrier. Pada 2019, permintaan sewa lebih stabil sebagai akibat dari ekspansi mobile broadband. Wilayah Asia Pasifik, dan terutama Asia Tenggara, terus membutuhkan satelit untuk infrastruktur telekomunikasi dan penyiaran, karena karakteristik wilayah tersebut sebagai negara kepulauan. Kemampuan yang disediakan oleh satelit meliputi cellular backhaul, broadband backhaul, enterprise network, TV penggunaan sesekali, jaringan militer dan pemerintah, distribusi video, televisi DTH, komunikasi penerbangan, dan pemulihan bencana. Dalam manajemen bisnis satelit, Telkom bersaing dengan sejumlah operator satelit lainnya dengan satelit yang mencakup Asia Tenggara dan Asia Selatan, dan beberapa operator sedang dalam proses mengembangkan satelit dengan cakupan wilayah ini. Satelit Telkom-3S mulai beroperasi pada April 2017 dan Satelit Merah Putih beroperasi pada September 2018. Satelit Telkom-3S, beroperasi di slot orbital 118 E, Satelit Telkom-2 beroperasi di slot orbital 157 E dan Satelit Merah Putih beroperasi di slot orbital 108 E. 102 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA CONSUMER MOBILE ENTERPRISE WHOLESALE & INTERNATIONAL BUSINESS Lain - Lain • Menyediakan • Menyediakan • Menyediakan • Menyediakan • Menyediakan konektivitas terbaik bagi mobilitas tinggi bagi pelanggan layanan enterprise layanan wholesale berbagai layanan connectivity, satelit telecommunication yang terkait digital pelanggan dengan TelkomGroup dan digital platform carrier services, payment solutions, memanfaatkan dengan system untuk tower, infrastructure big data & smart internet berkecepatan memanfaatkan layanan mobile pelanggan korporat, & network platform, digital institusional dan management advertising, music, tinggi, yaitu layanan voice, SMS, mobile bisnis. Market serta international gaming, dan fixed voice, fixed data services, dan leader yang telah business. e-commerce. broadband, IP-TV mobile digital melayani klien 1.917 • Layanan di 9 negara • Mengoperasikan dan digital. services merupakan perusahaan, 300.416 melalui 7 anak venture capital fund • Per 31 Desember operator jaringan UKM dan 975 perusahaan Telin melalui PT Metra 2019, memiliki 9,0 seluler terbesar di institusi pemerintah yang beroperasi di Digital Innovation juta pelanggan Indonesia dengan per akhir tahun luar negeri. untuk berinvestasi fixed broadband cakupan nasional 2019. (termasuk 7,0 juta pelanggan IndiHome) dan yang menjangkau lebih dari 90% populasi dan menguasai 86,5% didukung 212.235 pangsa pasar, yang terbesar di Indonesia. total BTS. pada digital startups. PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) melakukan asset leverage (pendayagunaan aset) melalui dua pendekatan, yaitu Synergy Group (internal group costumer) dan Strategic & Retail Partnership (external group costumer). Adanya Synergy Group mendorong efisiensi biaya sedangkan Strategic & Retail Partnership meningkatkan pendapatan melalui layanan pengembangan properti, penyewaan properti, fasilitas properti, dan manajemen properti. 103 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianIKHTISAR KINERJA PER SEGMEN USAHA Kontribusi terbesar pendapatan Telkom dan anak perusahaan yaitu 65,1% dari segmen mobile sebesar Rp87.897 miliar, sedangkan yang terendah yaitu dari segmen bisnis lain-lain sebesar Rp197 miliar atau 0,1%. Dari sisi pertumbuhan pendapatan, Pertumbuhan pendapatan terbesar pada periode pelaporan yaitu pendapatan dari segmen usaha consumer sebesar 27,5%, sedangkan pertumbuhan pendapatan terendah tercatat pada segmen usaha enterprise yang tumbuh negatif 11,2%. Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar kinerja per segmen usaha Grup Telkom tahun 2017 hingga 2019. Hasil Operasi Berdasarkan Segmen Pertumbuhan Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember, 2019-2018 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Mobile Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Total pendapatan segmen Total beban segmen Hasil segmen Consumer Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Total pendapatan segmen Total beban segmen Hasil segmen Enterprise Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Total pendapatan segmen Total beban segmen Hasil segmen WIB Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan segmen Total beban segmen Hasil segmen Lain-lain Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan segmen Total beban segmen Hasil segmen 104 3,0 (18,5) 2,1 2,6 1,3 27,5 (65,7) 14,3 2,4 87.897 3.163 91.060 6.331 228 6.559 85.338 3.880 89.218 (56.864) (4.096) (55.449) 34.196 2.463 33.769 17.706 786 18.492 1.275 57 1.332 13.891 2.290 16.181 (15.904) (1.146) (15.531) 298,2 2.588 186 650 (11,2) (6,5) (9,0) (2,8) 18.701 16.834 35.535 1.347 1.213 21.054 17.995 2.560 39.049 (36.768) (2.649) (37.833) (201,4) (1.233) (89) 1.216 5,2 (2,5) 0,4 2,3 (6,0) 51,5 45,5 46,3 44,1 (5,3) 10.609 16.265 26.874 (21.111) 5.763 197 1.289 1.486 (1.546) (60) 764 1.172 10.084 16.678 1.936 26.762 (1.521) (20.634) 415 6.128 14 93 107 (111) (4) 130 886 1.016 (1.073) (57) 90.073 3.086 93.159 (53.834) 39.325 11.105 287 11.392 (11.923) (531) 19.130 16.801 35.931 (35.680) 252 7.439 15.305 22.744 (17.944) 4.800 126 602 728 (1.049) (321) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianIKHTISAR OPERASIONAL Satuan Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 2018 2017 PELANGGAN Pelanggan Seluler Pasca bayar (kartuHalo) (000) pelanggan (000) pelanggan Pra bayar (simPATI, Kartu As, Loop, by.U) (000) pelanggan (000) pelanggan (000) pelanggan (000) pelanggan Pelanggan Broadband Fixed broadband 1) IndiHome Mobile broadband 2) Pelanggan Telepon Tetap Fixed wireline (POTS) INFRASTRUKTUR Kapasitas Satelit Point of Presence Domestik Internasional BTS BTS 2G BTS 3G BTS 4G Tower Fiber Optic Backbone Network Domestik Internasional Wi-Fi Services LAYANAN PELANGGAN PlasaTelkom 3) GraPARI TelkomGroup Plasa Telkom Digital GraPARI Internasional Domestik GraPARI Mobile IndiHome Sales Car PEGAWAI (000) pelanggan 110.253 106.553 105.808 (000) pelanggan (000) pelanggan 9.369 9.369 171.105 6.376 164.729 119.290 9.037 7.003 162.987 196.322 5.400 157.587 113.813 7.260 5.104 4.739 191.583 111.074 5.266 2.965 11.111 11.111 133 118 46 72 10.957 10.957 73 99 42 57 133 119 56 63 212.235 189.081 160.705 50.297 82.104 79.834 33.892 164.769 100.069 64.700 50.310 82.118 56.653 30.485 161.652 96.952 64.700 50.324 82.228 28.153 29.061 155.524 90.854 64.670 TPE PoP PoP PoP unit unit unit unit unit km km km access point 386.420 382.361 352.642 lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi lokasi unit unit Orang 408 9 11 427 5 422 324 1.078 422 7 10 440 11 429 761 1.142 535 4 - 442 10 432 761 1.142 24.272 24.071 24.065 Keterangan: 1) Pelanggan fixed broadband terdiri dari pelanggan IndiHome dan pelanggan high speed internet (HIS) 2) Mobile broadband termasuk Flash user, Blackberry user, dan PAYU 3) PlasaTelkom outlet adalah layanan face-to-face dengan pelanggan yang terdiri dari GraPARI TelkomGroup, Plasa Telkom Digital dan Plasa lain yang tersebar di seluruh Indonesia 105 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian SEGMEN MOBILE Trafik data tahun 2019 meningkat 53,6% menjadi 6.715.227 TB 212,2 ribu total BTS, meningkat 23,2 ribu BTS TelkomGroup memiliki portofolio produk dan layanan pada Per 31 Desember 2019, Telkomsel memiliki total basis segmen Mobile yang terdiri dari mobile voice dan SMS, pelanggan seluler sebesar 171,1 juta, naik 5,0% atau 8,1 mobile data services, serta mobile digital services. Khusus juta dari 163,0 juta pelanggan di tahun sebelumnya. untuk layanan seluler, TelkomGroup melalui anak perusahaan Pada tahun 2019, tercatat 96,3% pelanggan seluler Telkomsel saat ini mengusung teknologi GSM, 3G, dan 4G / Telkomsel merupakan pengguna prabayar, sedangkan LTE. Berikut ini beragam produk dan layanan yang tersedia 3,7% pelanggan adalah pengguna pascabayar. Sepanjang bagi masyarakat yang ditawarkan oleh Telkomsel: 1. simPATI, merupakan produk dan layanan prabayar bagi pengguna kelas menengah yang menyediakan layanan tahun 2019, jumlah pengguna prabayar naik dari 157,6 juta menjadi 164,7 juta, sedangkan jumlah pengguna pascabayar naik dari 5,4 juta menjadi 6,4 juta pelanggan. telekomunikasi berkualitas tinggi melalui pembelian Suksesnya program registrasi SIM prabayar menyebabkan paket perdana dan voucher isi ulang. churn pelanggan yang lebih rendah, efisiensi produksi 2. Kartu As, merupakan produk dan layanan prabayar bagi pengguna kelas menengah ke bawah dengan SIM Card dan program pemasaran serta peningkatan ARPU dari Rp41.000 di tahun 2018 menjadi Rp46.000 di harga yang lebih terjangkau dibandingkan tahun 2019. dengan simPATI. 3. Loop, merupakan produk dan layanan prabayar bagi pengguna kaum muda dengan berbagai opsi paket Kemudian, dalam hal penyediaan layanan mobile broadband, Telkomsel memiliki produk dan layanan yang data yang menarik dan disesuaikan dengan kebutuhan didukung oleh teknologi 4G / LTE / HSDPA / 3G / EDGE generasi muda saat ini. / GPRS. Terdapat 110,3 juta pelanggan layanan mobile 4. By.U, merupakan produk dan layanan prabayar digital end-to-end untuk seluruh kebutuhan telekomunikasi broadband yang tercatat pada 31 Desember 2019, naik 3.5% atau 3,7 juta dari 106,6 juta pada akhir tahun 2018. bagi pengguna segmen Gen Z yang menjalani keseharian Konsumsi data juga mengalami peningkatan sebesar dengan gaya hidup digital. Pengalaman digital end- 53,6% menjadi 6.715.227 TB. Faktor yang mendukung to-end yang dihadirkan melalui aplikasi digital by.U pertumbuhan ini antara lain kampanye pemasaran yang yang ter-install pada smartphone meliputi seluruh efektif dengan inisiatif mempertahankan pelanggan, serta proses penggunaan layanan, mulai dari pemilihan opsi dukungan registrasi SIM prabayar yang mengarah pada pesan antar, nomor telepon by.U, kuota internet, kuota pergeseran perilaku pelanggan dengan tingkat churn tambahan (topping) hingga pembayaran. yang lebih rendah. 5. kartuHalo, merupakan produk dan layanan telekomunikasi seluler pascabayar bagi pengguna kelas premium, profesional, dan korporasi. kartuHalo menawarkan berbagai pilihan paket, seperti HaloKick dan HaloFit My Plan, yang bervariasi dari sisi harga dan kuota data yang disesuaikan dengan kebutuhan. 106 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianDiagram berikut menggambarkan jumlah data yang Kami juga memperluas penggunaan LinkAja, termasuk digunakan oleh pelanggan tahun 2017-2019 penggunaan LinkAja oleh selain pelanggan Telkomsel Diagram Trafik Data Seluler Tahun 2017-2019 taksi, pompa bensin, makanan dan minuman untuk dan berkolaborasi dengan mitra baru seperti layanan Trafik Data ( TB ) 2.168.245 4.373.077 6.715.227 2017 2018 2019 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 0 penggunaan LinkAja sebagai alat pembayaran. Selanjutnya, dalam rangka memperkuat layanan mobile digital di masa depan, Telkom telah membentuk dua anak usaha baru, yaitu PT Telkomsel Mitra Inovasi dan PT Fintek Karya Nusantara. PT Telkomsel Mitra Inovasi akan diposisikan untuk melakukan aktivitas investasi serta proses sinergi dan kolaborasi di berbagai unit bisnis Telkomsel untuk mendorong aspek transformasi digital perusahaan dalam rangka mengakselerasi pengembangan berbagai layanan baru, meningkatkan pengalaman pelanggan dan optimalisasi proses bisnis perusahaan. Kemudian, PT Fintek Karya Nusantara dibentuk dengan tujuan untuk mendukung ekosistem Fintech yang sudah Lebih jauh lagi, terkait dengan produk dan layanan ada sebelumnya di Telkomsel. mobile digital, Telkomsel menawarkan antara lain VideoMAX, paket data broadband yang dipasarkan Sejalan dengan filosofi kami untuk menjadi leader dalam dengan sistem bundling, dan akses ke layanan video penyediaan jaringan termasuk di luar Jawa, serta untuk OTT, dan electronic money service LinkAja (sebelumnya mempertahankan dan mengembangkan Bisnis Digital TCASH). Untuk memperkuat posisi MAXStream dalam kami, pada tahun 2019, kami menambah 23.162 BTS baru industri streaming video, kami bermitra dengan untuk mendukung layanan 4G / LTE di lebih banyak penyedia konten video untuk memperkaya konten kota dan memiliki 88,4 juta pelanggan 4G / LTE. Secara dan platformnya. Terkait game, kami meluncurkan total, kami memiliki 79.834 BTS 4G dari 212.235 total BTS game kedua kami, Lord of Estera. Selain itu kami juga dengan jangkauan mencakup lebih dari 90% populasi di memiliki Langitmusik sebagai layanan streaming musik. Indonesia pada tanggal 31 Desember 2019. Berikut ini perbandingan jumlah BTS yang dimiliki TelkomGroup dalam tiga tahun terakhir. Diagram Jumlah BTS TelkomGroup Tahun 2017-2019 Jumlah BTS (unit) 50.324 82.228 28.153 50.310 82.118 56.653 50.297 82.104 79.834 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 2017 2018 2019 2G 3G 4G 107 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKinerja Keuangan Segmen Mobile Tahun 2017 - 2019 Sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2019 ini pendapatan segmen Mobile sebesar Rp87.897 miliar (US$6.331 juta), masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan konsolidasi TelkomGroup, yaitu 65,1%. Kinerja segmen Mobile selama tiga tahun terakhir dapat dilihat sebagai berikut: Segmen Mobile 2019-2018 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Pendapatan Beban Hasil 3,0 2,4 3,5 87.897 (41.019) 46.878 6.331 85.338 (2.955) (40.041) 3.376 45.297 90.073 (39.452) 50.621 Sepanjang tahun 2019, segmen Mobile mencatat pendapatan sebesar Rp87.897 miliar (US$6.331 juta). Pencapaian tersebut naik Rp2.559 miliar, atau 3,0% dari pendapatan pada periode kinerja sebelumnya. Peningkatan pendapatan segmen Mobile tahun 2019 terutama dipicu oleh kenaikan traffic pada mobile data sebesar 54%, yang mendorong pertumbuhan positif pendapatan data dan internet seluler tahun 2019. Kenaikan trafik data ini didorong oleh program pemasaran yang efektif dengan menawarkan berbagai paket data yang menarik dengan harga yang kompetitif. Di sisi lain, terdapat penurunan pendapatan dari voice dan SMS. Penurunan ini secara natural disebabkan beralihnya pelanggan voice ke layanan data dan dampak kanibalisasi layanan OTT. Pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh cukup signifikan sebesar 23% sekaligus mampu mengkompensasi pelemahan bisnis legacy yang turun sebesar 22%. Pendapatan Digital Business ini didukung oleh pertumbuhan data sebesar 22% dan pertumbuhan Digital Services sebesar 29% seiring upaya Telkomsel dalam mengembangkan berbagai Digital Services seperti Digital Lifestyle, Digital Advertising, Big Data, Digital Enterprise Solution dan Mobile Payment. Pada tahun 2019 kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat menjadi 64% dari total pendapatan, dari 53% pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, beban pada segmen Mobile tahun 2019 tercatat naik sebesar Rp978 miliar dari tahun 2018, menjadi Rp41.019 miliar (US$2.955 juta). Telkomsel berhasil melakukan pengendalian biaya dengan baik, sehingga mampu meningkatkan EBITDA margin menjadi 54,0% dari sebelumnya 53,2%. Perubahan pendapatan dan beban sepanjang tahun 2019 menyebabkan adanya pertumbuhan positif pada hasil segmen Mobile menjadi Rp46.878 miliar (US$3.376 juta). Pada periode 2018, pendapatan segmen Mobile tercatat sebesar Rp85.338 miliar turun Rp4.735 miliar atau 5,3% dari tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari voice sebesar Rp6.815 miliar atau 18,3% dan penurunan pendapatan SMS sebesar Rp4.007 miliar atau 30,4% dari tahun sebelumnya. Namun demikian, penurunan pendapatan dari voice dan SMS ini dikompensasi oleh peningkatan pendapatan yang signifikan data dan internet seluler tahun 2018 sebesar Rp7.193 miliar atau tumbuh 18,9% dari tahun 2017, yang didorong oleh traffic pada mobile data yang tumbuh sebesar 101,7%. Sementara itu, beban untuk segmen Mobile tahun 2018 naik sebesar 1,5% dibandingkan tahun 2017, menjadi Rp40.041 miliar, yang terutama disebabkan oleh kenaikan beban operasi dan pemeliharaan seiring dengan pembangunan BTS baru sepanjang tahun 2018. Peningkatan ini dikompensasi dengan adanya penurunan beban depresiasi dan beban pemasaran karena pemilihan program pemasaran yang lebih selektif. Segmen Mobile mencatatkan laba sebesar Rp45.297 miliar pada tahun 2018. 108 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSEGMEN ENTERPRISE 1.917 pelanggan korporasi, 300.416 pelanggan UMKM, dan 975 pelanggan institusi pemerintah 3 satelit dengan kapasitas 133 TPE 3 data center dengan spesifikasi tier 3 dan 4 (dalam negeri) Secara umum, Segmen Enterprise melayani pelanggan Kemudian, layanan keuangan yang terdiri dari bill payment korporasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta institusi aggregator, electronic payment platform services, online pemerintahan dalam menyediakan solusi end-to-end dan payment solutions, dan switching services. Per 31 Desember ekosistem teknologi informasi. Layanan ini meliputi enterprise 2019, sekitar 23.000 ATM di seluruh Indonesia dikelola oleh grade connectivity services (termasuk satelit), data center & entitas anak kami, Swadharma Sarana Informatika (SSI). Selain cloud, IT services, business process outsourcing, dan other itu, Telkom juga membeli 70% saham PT Collega Inti Pratama, adjacent services. perusahaan yang fokus pada layanan core banking system. Kedua akuisisi ini berperan penting dalam memperluas Pada layanan connectivity, kami menawarkan layanan fixed strategi bisnis TelkomGroup pada sektor financial technology. broadband, Wi-Fi, Ethernet, dan data communication, termasuk leased channels seperti metro ethernet, VPN-IP, Layanan system integration and IT service management kami solusi jaringan data berkapasitas tinggi yang menyediakan meliputi business process management, business process koneksi point-to-point, dan layanan fixed voice. Per 31 as-a-service, dan customer relationship management. Kami Desember 2019, TelkomGroup menyediakan total bandwidth berencana untuk melakukan digitalisasi atas layanan tersebut in service sebesar 2.996 Gbps, dengan rincian 1.571 Gbps untuk memenuhi kebutuhan masa depan, oleh karena itu kepada pelanggan corporate internet dan 1.425 Gbps untuk kami terus berfokus pada penguatan kemampuan TI kami. pelanggan data communication. Jumlah tersebut naik 3,3% Kami juga menyediakan layanan smart enabler platform dari tahun sebelumnya. untuk mempromosikan inovasi melalui next-gen technology solution, ekosistem industri terintegrasi, dan mendorong Kami mengintegrasikan layanan satelit sebagai bagian dari perubahan perilaku konsumen di Indonesia. Layanan layanan connectivity dan terus memperkuat kehadiran adjacent services terdiri dari beragam layanan yang berkaitan kami di sektor ini yang menyediakan penyewaan kapasitas dengan penjualan hardware & software termasuk layanan IT transponder dan layanan pendukung lainnya. Operasi satelit support nya. Pada layanan digital advertising agency, kami kami terdiri dari penyewaan kapasitas transponder satelit memberikan layanan untuk media placement dan integrated untuk penyiar dan operator VSAT, telepon seluler, dan ISP, digital media seperti mobile advertising, online advertising, serta menyediakan layanan up-link dan down-link satelit dan digital printing. stasiun bumi untuk pengguna domestik dan internasional. Total kapasitas transponder yang digunakan pelanggan Terkait big data dan data analytics, layanan kami berupa meningkat menjadi 195,25 TPE dibandingkan 182,83 TPE di platform yang menghasilkan insight untuk menganalisis tahun sebelumnya. Layanan satelit ini kami penuhi melalui perilaku konsumen dan membentuk marketing campaigns 3 satelit kami yang memiliki kapasitas 133 TPE dan juga untuk mendukung iklan. Selanjutnya, layanan Internet of Things menyewa dari pihak ketiga. (IoT) yang menawarkan solusi IoT untuk bangunan, aplikasi IoT untuk smart energy monitoring and management, fleet Kami juga terus meningkatkan fasilitas data center dan management, IT security services, unified communication, layanan cloud kami untuk memenuhi peningkatan permintaan. and collaboration services. Solusi e-Health kami menyediakan Layanan yang kami tawarkan mencakup enterprise data layanan administrasi klaim perawatan kesehatan center, collocation, hosting, disaster recovery center, managed terintegrasi terus menjadi pemimpin pasar melalui anak operation, dan berbagai layanan cloud seperti private cloud, usaha kami Admedika. cloud hybrid, dan cloud public. Dari total kapasitas tiga data center di Indonesia yang kami miliki melalui entitas anak kami Telkom Sigma, 74% kapasitas sudah terpakai. 109 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKeunggulan utama TelkomGroup dalam memberikan layanan pada bisnis Enterprise karena beberapa hal, salah satunya yaitu memiliki jaringan infrastruktur berbasis serat optik dengan jangkauan terluas. Dengan adanya infrastruktur yang baik, TelkomGroup sanggup menyediakan connectivity berkualitas tinggi. Selain itu, TelkomGroup mengelola berbagai produk dan layanan yang dapat dipadukan dalam rangka memberikan total solutions. Hal ini seiring dengan semakin besarnya kebutuhan pelanggan-pelanggan segmen Enterprise untuk mendigitalisasi proses bisnisnya agar lebih berdaya saing. Penggunaan connectivity dan solusi digital di kalangan UMKM juga masih sangat rendah, sehingga menawarkan potensi pertumbuhan yang cukup besar kedepan. Di saat yang sama, lembaga pemerintah dan pemerintah daerah semakin gencar memanfaatkan solusi digital dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui kebutuhan konektivitas dan platform smart city sebagaimana yang telah digunakan di 470 kota di seluruh Indonesia. Dengan berbagai keunggulan tersebut, sampai dengan 31 Desember 2019, pelanggan segmen Enterprise TelkomGroup mencapai 303.308 pelanggan, yang terdiri dari 1.917 pelanggan korporasi, 300.416 pelanggan UKM dan 975 pelanggan institusi Pemerintah. Masih tingginya permintaan layanan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dan pada tahun-tahun yang akan datang tentunya membangun rasa optimis bahwa segmen Enterprise akan terus bertumbuh dengan baik. Pada tahun 2019, kami melakukan perubahan kebijakan bisnis dengan berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi yang bersifat recurring terutama pada layanan enterprise solutions seperti enterprise connectivity, data center dan cloud, dan secara selektif mengurangi dan tidak memprioritaskan solusi bisnis yang memiliki tingkat margin relatif rendah dan non-recurring. Sejalan dengan strategi tersebut, meskipun pendapatan segmen enterprise mengalami penurunan, namun pendapatan dari layanan Connectivity dan Data Center & Cloud tetap dapat tumbuh pada tahun 2019. Kinerja Keuangan Segmen Enterprise Tahun 2017 - 2019 Jika dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasi TelkomGroup, pada tahun 2019 pendapatan Segmen Enterprise memberikan kontribusi sebesar 13,8%. Kinerja segmen Enterprise selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Segmen Enterprise 2019-2018 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Pendapatan Beban Hasil (11,2) (4,3) (213,9) 18.701 (20.782) (2.081) 1.347 (1.497) (150) 21.054 (21.717) (663) 19.130 (20.653) (1.523) Per akhir tahun 2019, pendapatan dari segmen Enterprise turun Rp2.353 miliar atau 11,2% menjadi Rp18.701 miliar (US$1.347 juta) dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan negatif tersebut disebabkan karena perubahan strategi bisnis kami yang mengurangi layanan yang memiliki tingkat margin relatif rendah dan non reccurring. Kemudian, beban segmen Enterprise tercatat sebesar Rp20.782 miliar (US$1.497 juta), lebih rendah 4,3% atau Rp935 miliar dari Rp21.717 miliar pada periode kinerja tahun 2018. Penurunan beban sepanjang tahun 2019 merupakan dampak positif dari strategi kami yang mengurangi porsi layanan yang memiliki margin rendah. Dengan pendapatan dan beban yang terjadi pada tahun 2019, kinerja segmen Enterprise menunjukkan adanya rugi hasil segmen sebesar Rp2.081 miliar (US$150 juta). Kinerja tahun 2019 tercatat lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencatat rugi hasil segmen sebesar Rp663 miliar. Pendapatan segmen Enterprise tahun 2018 tercatat sebesar Rp21.054 miliar, naik Rp1.924 miliar atau 10,1% dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut berasal dari pendapatan internet, komunikasi data dan jasa teknologi informatika sebesar Rp1.741 miliar, terutama didorong pertumbuhan pendapatan IT service. Tingginya pertumbuhan tersebut seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk mendigitasi proses bisnisnya agar lebih kompetitif, institusi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat, serta UKM dalam rangka mendukung perkembangan bisnisnya. Di sisi lain, beban untuk segmen Enterprise tahun 2018 naik sebesar 5,2% dibandingkan tahun 2017, menjadi Rp21.717 miliar. Peningkatan beban tersebut sejalan dengan peningkatan volume bisnis. Setelah memperhitungkan alokasi beban antar segmen, segmen Enterprise mencatatkan rugi hasil usaha, namun mengalami perbaikan dengan mencatatkan rugi hasil usaha sebesar Rp663 miliar, turun sebesar Rp860 miliar atau 56,5% dibandingkan rugi hasil usaha di tahun sebelumnya. 110 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSEGMEN CONSUMER 7,0 juta pelanggan IndiHome, meningkat 37,2% dari tahun sebelumnya 10,9 juta optical port sebagai akses broadband berbasiskan serat optik Pada segmen Consumer, portofolio produk dan layanan Dengan berbagai strategi yang telah dijalankan, Per 31 utama TelkomGroup yaitu terdiri dari fixed voice, fixed Desember 2019, pelanggan IndiHome tercatat tumbuh broadband, IP-TV dan digital yang dipasarkan dengan merek IndiHome. 1,9 juta pelanggan atau 37,2% dari 5,1 juta pelanggan pada tahun 2018 menjadi 7,0 juta pelanggan di tahun 2019. ARPU pada tahun 2019 sebesar Rp257.000 Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup terus berupaya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun lalu mengembangkan IndiHome menjadi produk dan layanan yang mencapai Rp256.000. Untuk lebih meningkatkan unggulan melalui program “more for less”. Program pendapatan IndiHome, kami terus mendorong pelanggan berjalan secara konsisten melalui penawaran bundling untuk membeli berbagai layanan tambahan, seperti yang mencakup internet broadband, IP-TV dan telepon untuk upgrade kecepatan, tambahan set-topbox dan tidak bergerak, dengan tujuan untuk memberikan manfaat berlangganan paket minipack. Permintaan atas minipack lebih kepada pelanggan dengan harga yang kompetitif, mencapai 3 juta transaksi sepanjang tahun 2019. diantaranya promo Sensasi Extra Akhir Tahun, Fantastic Deal, Semarak Kebahagiaan, dan Promo Rumah Ceria. Pertumbuhan IndiHome yang positif dalam beberapa tahun terakhir tidak terlepas dari dukungan infrastruktur jaringan, Sebagai upaya memenuhi kebutuhan pelanggan dan perbaikan proses bisnis terus-menerus dan teknisi yang meningkatkan customer experience, kami meluncurkan handal. Dalam hal infrastruktur jaringan, anak perusahaan IndiHome 200Mbps, 300Mbps dan 1Gbps. Kami juga Telkom, yaitu Telkom Akses, berperan penting dalam meluncurkan IndiBox, layanan OTT berbasis Android TV mengembangkan jaringan serat optik yang menggantikan Box sehingga pelanggan dapat menikmati StreamingTV, jaringan tembaga. Kemudian, penguatan Mean Time To Musik, Games, Application dan Video on demand. Kami Install atau MTTI terus dilakukan dengan meningkatkan terus memperkaya beragam saluran UseeTV kami dengan kapasitas teknisi dan memperbaiki proses bisnis. Per saluran baru seperti Warner Bros TV, tvN, IDX Channel, akhir tahun 2019, MTTI yang kurang dari 1 hari mencapai dan Champions TV yang menyiarkan pertandingan 94,7%, lebih baik dari tahun 2018 yang mencapai 85,1%. Liga Champions UEFA. Kami juga menawarkan kepada Penyelesaian gangguan di bawah 3 jam naik menjadi 72,4% pelanggan untuk meningkatkan kecepatan internet dan pada tahun 2019, naik dari 50,6% pada tahun sebelumnya. akses konten OTT seperti iflix, HOOQ dan CATCHPLAY+. Waktu rata-rata perbaikan gangguan atau Mean Time To Untuk menyesuaikan pilihan minipack sesuai dengan Repair (MTTR) turun dari 9,8 jam pada tahun 2018 menjadi preferensi dan kemampuan pelanggan, kami menambah 7,1 jam pada tahun 2019. jumlah minipack menjadi 20, lebih banyak dari 18 minipack pada tahun sebelumnya. Selain pengembangan produk dan layanan IndiHome tersebut di atas, para pelanggan IndiHome masih terus dapat menikmati nilai tambah, yaitu keleluasaan mengakses wifi.id tanpa batas di seluruh titik akses di Indonesia. Per akhir Desember 2019, terdapat 140.169 manage access point Wi-Fi yang tersebar di 32 propinsi di Indonesia yang dapat dijangkau pelanggan IndiHome. 111 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianLebih jauh lagi, TelkomGroup terus meningkatkan kualitas layanan pelanggan dengan melakukan shutdown STO serta mentransformasi STO menjadi Telkom Cloud atau T-Cloud. Dengan pendekatan ini, TelkomGroup memodernisasi STO menjadi Node yang seluruhnya menggunakan serat optik. Terdapat 504 STO telah di-shutdown pada tahun 2019 sehingga shutdown STO telah dilakukan 100% dari total 1.234 STO. Sampai dengan tahun 2019, TelkomGroup telah memiliki 500 T-Cloud yang siap memberikan kualitas layanan lebih baik kepada seluruh pelanggan. TelkomGroup menargetkan proses transformasi seluruh STO menjadi Telkom Cloud akan selesai dilakukan pada tahun 2023. Upaya dan strategi Telkom dan anak perusahaan yang dilakukan saat ini dapat menjadikan IndiHome sebagai pemimpin pasar pada bisnis fixed broadband di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 86,5% per tahun 2019. Tumbuhnya populasi dan bertambahnya populasi keluarga kelas menengah, memberikan peluang besar bagi produk dan layanan fixed broadband di masa depan. Untuk itu TelkomGroup telah memiliki 10,9 juta optical port dengan serat optik yang menjadi sebagai basis jaringan akses fixed broadband. Kinerja Keuangan Segmen Consumer Tahun 2017 - 2019 Pada tahun 2019, pendapatan dari segmen Consumer mencapai Rp17.706 miliar (US$1.275 juta), yang berkontribusi pada total pendapatan konsolidasian TelkomGroup sebesar 13,1%. Berikut tabel kinerja segmen Consumer selama tiga tahun terakhir: Segmen Consumer 2019-2018 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Pendapatan Beban Hasil 27,5 (1,4) 184,8 17.706 (11.577) 6.129 1,275 (834) 441 13.891 (11.739) 2.152 11.105 (10.360) 745 Pertumbuhan segmen Consumer pada tahun 2019 sangat baik, dengan tingkat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp3.815 miliar atau 27,5%, naik dari Rp13.891 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp17.706 miliar (US$1.275 juta) pada tahun 2019. Pendorong pertumbuhan segmen Consumer adalah IndiHome yang terus melanjutkan momentum positifnya. Sepanjang tahun 2019, pelanggan IndiHome tumbuh sebesar 37,2% atau bertambah 1,9 juta menjadi 7 juta pelanggan. Dari jumlah pelanggan IndiHome, komposisi pelanggan layanan triple play, yang terdiri dari fixed voice, fixed broadband dan IP-TV, adalah sebesar 48% sedangkan pelanggan dual play sebesar 52%. Pendapatan IndiHome tumbuh sebesar 28,1% menjadi Rp18,3 triliun, dan memberikan kontribusi sebesar 13,5% terhadap keseluruhan pendapatan Perseroan. Profitabilitas IndiHome juga semakin baik dengan EBITDA mencapai 33,9% mendekati standar profitabilitas global yaitu 35%. Sebesar 89% dari pendapatan IndiHome berasal dari segmen Consumer, dan 11% berasal dari segmen Enterprise. Kemudian, dari sisi beban, segmen Consumer tercatat beban yang turun sebesar Rp162 miliar atau 1,4% dari tahun sebelumnya menjadi Rp11.577 miliar (US$834 juta). Dari hasil tersebut, segmen Consumer membukukan laba hasil usaha segmen sebesar Rp6.129 miliar (US$441 juta), naik 184,8% dibandingkan tahun 2018. Kinerja keuangan segmen Consumer pada tahun 2018 ditandai dengan pencapaian pendapatan sebesar Rp13.891 miliar, tumbuh Rp2.786 miliar atau 25,1% dibanding tahun 2017. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan IndiHome yang tumbuh 72,2% menjadi 5,1 juta pelanggan di akhir tahun 2018, peningkatan pelanggan minipacks, dan up-sell layanan seperti penambahan kecepatan internet. Pada tahun 2018, pendapatan IndiHome tumbuh positif menjadi Rp14.310 miliar. Sementara itu, beban tahun 2018 untuk segmen Consumer tercatat Rp11.739 miliar, mengalami peningkatan sebesar 13,3% dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan aktivitas ekspansi bisnis IndiHome. Namun demikian, kenaikan beban segmen Consumer lebih rendah dibandingkan peningkatan pendapatan, yang menunjukkan efektivitas pengendalian biaya. Setelah alokasi beban antar segmen, hasil usaha segmen Consumer pada tahun 2018 tercatat meningkat cukup tinggi sebesar 188,9% menjadi Rp2.152 miliar. 112 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSEGMEN WHOLESALE AND INTERNATIONAL BUSINESS (WIB) $$ $$ $$ $$ $$ $$ 164.769 km Total Jaringan backbone serat optik (100.069 km domestik dan 64.700 km internasional) 119 Point of Presence (PoP) (63 PoP internasional & 56 PoP domestik) 5 data center (luar negeri) & 14 data center neuCentrIX (dalam negeri) 33.892 unit tower Segmen Wholesale and International Business (WIB) Per akhir Desember 2019, TelkomGroup telah memiliki melayani pelanggan antara lain Other Licensed Operator 14 data center neuCentrIX di 10 kota di Indonesia. Selain (OLO), Service Provider, Digital Player di dalam maupun di itu, entitas anak Telkom yaitu Telin memiliki 5 data center luar negeri. Segmen Wholesale and International Business di luar negeri yang berada di Singapura (Telin-1, Telin-2 (WIB) saat ini memiliki beberapa lini bisnis, yaitu layanan dan Telin-3), Timor Leste (1 lokasi) dan Hong Kong (1 carrier, tower, infrastructure, dan international business. lokasi). Tingkat occupancy data center neuCentrIX rata- Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai lini bisnis rata mencapai 63% dari total kapasitasnya, sedangkan pada segmen WIB. 1. Layanan Carrier Layanan utama pada lini bisnis ini mencakup layanan jaringan (network), data dan internet, serta layanan interkoneksi. Selain itu, TelkomGroup juga menyediakan value-added services, signaling, voice hubbing, pusat data (data center), platform, dan solutions. Layanan occupancy data center yang berada di luar negeri rata-rata sekitar 62% dari total kapasitasnya. Pada tahun 2019, TelkomGroup menambah kapasitas data center neuCentrIX di Indonesia untuk mengakomodasi permintaan pelanggan dan mulai membangun pusat data baru neuCentrIX di Jakarta yang diharapkan dapat selesai pada 2021. carrier pada tahun 2019 tercatat tumbuh positif didorong oleh pertumbuhan layanan voice internasional. TelkomGroup memiliki 119 Point of Presence (PoP), yang terdiri dari 63 PoP Global dan 56 PoP Domestik. PoP Global ini tersebar di 48 kota besar dunia di 29 negara. Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup melanjutkan inisiatif Global Digital Hub yang dimulai pada tahun PoP Global mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya karena adanya penutupan beberapa 2018. Dengan kabel laut Indonesia Global Gateway PoP yang kurang efektif. Untuk PoP Domestik, (IGG) yang menghubungkan kabel bawah laut SEA-ME- tersebar di 45 kota di Indonesia. Selama tahun 2019, WE 5 dengan kabel bawah laut SEA–US menjadikan terdapat penambahan 10 PoP domestik. Kami juga TelkomGroup sebagai Global Digital Hub yang mengoperasikan Content Delivery Networks (CDN) menyediakan direct broadband connectivity antara dengan kapasitas sebesar 6.525 Gbps berkolaborasi kawasan Eropa, Asia dan Amerika. Sebagai enabler, dengan Google, Facebook, Akamai, Edgecast, Level3, maka kami akan menjadi gerbang utama konektifitas ChinaNet, Yahoo dan penyedia konten video seperti digital yang membawa trafik domestik ke global, trafik iFlix dan HOOQ. global ke domestik dan juga membawa trafik antar negara (hubbing), baik itu trafik voice maupun A2P (Application-to-person) SMS. 113 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 2. Layanan Tower Layanan tower merupakan penyediaan penempatan benua Eropa, Asia dan Amerika. Yang terdiri dari Thailand-Indonesia-Singapore (TIS), Batam-Singapore peralatan telekomunikasi bagi operator lain dengan Cable System (BSCS), Dumai-Malacca Cable System sistem sewa. Per akhir tahun 2019, sekitar 33.892 (DMCS), Asia-America Gateaway (AAG), Southeast tower yang dimiliki oleh TelkomGroup. Sebanyak Asia-Japan Cable System (SJC), South East Asia- 15.892 unit dimiliki oleh anak perusahaan Telkom, yaitu Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5), dan Mitratel, dan sebanyak 18.000 tower dimiliki oleh anak Southeast Asia-United States (SEA-US). perusahaan Telkom lainnya, yaitu Telkomsel. Mitratel melakukan penawaran untuk colocation maupun Sedangkan untuk jaringan domestik, pada tahun bisnis reseller tower milik operator pada tahun 2019. 2019, beberapa sistem kabel bawah laut domestik Saat ini Mitratel mengelola 22.854 tenant dan 6.651 telah dibangun dan beroperasi untuk memperkuat reseller tower. backbone serat optik nasional, di antaranya kabel laut SLM (Sabang-Lhokseumawe-Medan), PATARA Pada tahun 2019, Telkom melalui Mitratel mengakuisisi (Papua Utara) yang akan menghubungkan Sentani 95,0% modal saham di PT Persada Sokka Tama. dan Sarmi, dan MATANUSA (Mangkajang-Takisung- Perusahaan ini bergerak dalam bisnis menara Nunukan-Sangatta). Jaringan domestik kabel bawah telekomunikasi dengan kapasitas 1.017 menara yang laut diharapkan dapat mendorong pemerataan akses berlokasi di seluruh Indonesia. Kemudian, pada bulan komunikasi dan informasi berkualitas baik di seluruh Oktober 2019, Mitratel menandatangani perjanjian untuk membeli 2.100 menara telekomunikasi dari PT wilayah Indonesia. Indosat Tbk. Selain kabel bawah laut, Telkom dan anak perusahaan saat ini terlibat dengan Badan Usaha Milik Negara Dengan akuisisi tersebut, TelkomGroup menguasai (BUMN) untuk memelihara mesin diesel hingga tahun pangsa pasar sebesar 23,9% per akhir tahun 2019. 2021. Pekerjaan tersebut merupakan kelanjutan dari Berbagai akuisisi yang dilakukan sepanjang tahun pembangunan pembangkit listrik bertenaga diesel 2019 diharapkan dapat memperkuat lini bisnis tower untuk jaringan telekomunikasi yang telah selesai pada dan membuka peluang yang lebih besar lagi untuk tahun 2018 lalu di Kalimantan dan Sulawesi. memperluas pangsa pasar di masa yang akan datang. Keunggulan lain yang perlu dikembangkan pada lini bisnis ini yaitu efisiensi pemeliharaan dan penggunaan 4. Bisnis Internasional Telkom, melalui anak perusahaan PT Telekomunikasi energi terbarukan pada tower yang berada jauh Indonesia International (“Telin”), memiliki sejumlah dari grid listrik PLN, serta digitalisasi proses kegiatan usaha di sembilan negara di luar Indonesia, bisnis internal. 3. Layanan Infrastruktur dan Manajemen Jaringan TelkomGroup menyediakan dan mengelola diantaranya menawarkan layanan wholesale, cloud and connectivity, data center and managed services, satellite transponder services, retail mobile services (MVNO), IP transit dan business process outsourcing infrastruktur serta layanan jaringan, yang mencakup services. Sembilan global office tersebut berlokasi di juga pembangunan dan pemeliharaan jaringan. Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Myanmar, Salah satu di antaranya yaitu pemasangan Malaysia, Taiwan, Amerika Serikat, dan Selandia Baru. dan pemeliharaan kabel bawah laut, dan penyediaan energy infrastruktur telekomunikasi. solutions untuk ekosistem Selama tahun 2019, kami juga melakukan beberapa inisiatif seperti pengembangan Digital Platform baik domestik maupun internasional, seperti Carrier Neutral Per akhir tahun 2019, TelkomGroup memiliki jaringan backbone berbasis serat optik sepanjang 164.769 Data Center dan pembangunan Hyperscale Data Center, Content Delivery Network (CDN), Cloud services, km, terdiri dari 64.700 km jaringan internasional A2P SMS dan CPaaS (Communication Platform as a dan 100.069 km jaringan domestik, yang secara Service). Untuk pengembangan digital service beberapa keseluruhan memiliki kapasitas jaringan transmisi inisiatif telah dilakukan dengan menyediakan layanan sebesar 129.600 Gbps. Infrastruktur kabel bawah laut U Poin dan U Ads, dan inisiatif lain yang akan terus global yang dimiliki TelkomGroup menghubungkan dikembangkan untuk mendukung TelkomGroup sebagai Digital Ekosistem Hub. 114 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Kinerja Keuangan Segmen Wholesale and International Business Tahun 2017-2019 Segmen WIB berperan untuk memperoleh pendapatan eksternal melalui penyediaan berbagai layanan seperti jaringan (network), interkoneksi, internet, submarine cable, data center, tower dan infrastruktur. Disamping itu WIB juga berperan sebagai enabler and katalisator terhadap segmen bisnis TelkomGroup lainnya agar dapat menciptakan value terbaik bagi TelkomGroup secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan pendapatan eksternal segmen WIB lebih kecil dibandingkan pendapatan internal. Kontribusi pendapatan segmen WIB pada tahun 2019 mencapai 7,9% dari total pendapatan konsolidasian Telkom dan anak perusahaan, dengan nilai pendapatan WIB sebesar Rp10.609 miliar (US$764 juta). Tabel berikut menggambarkan kinerja segmen WIB selama tahun 2017 hingga 2019. Segmen WIB 2019-2018 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Pendapatan Beban Hasil 5,2 7,3 10.609 (15.691) (11,9) (5.082) 764 (1.130) (366) 10.084 (14.624) (4.540) 7.439 (12.333) (4.894) Segmen WIB mengalami pertumbuhan total pendapatan segmen sebesar Rp112 miliar atau tumbuh 0,4% menjadi Rp26.874 miliar (US$1.936 juta) per akhir tahun 2019. Sedangkan pendapatan konsolidasian pada tahun 2019 adalah sebesar Rp10.609 miliar (US$764 juta) atau 39,5% dari total pendapatan segmen, tumbuh sebesar Rp525 miliar atau 5,2%. Pertumbuhan pendapatan segmen WIB tahun 2019 ditopang antara lain dari pertumbuhan layanan wholesale voice international, A2P SMS, Data Center dan pertumbuhan bisnis tower yang berasal dari peningkatan colocation dan akuisisi aset. Total beban segmen WIB mencatat adanya kenaikan sebesar Rp477 milar atau tumbuh 2,3% menjadi Rp21.111 miliar (US$1.521 juta) per akhir tahun 2019. Sedangkan beban konsolidasian pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp1.067 miliar atau tumbuh 7,3% menjadi Rp15.691 miliar (US$1.130 juta). Naiknya beban pada segmen WIB tersebut terutama terkait dengan kenaikan beban langsung (direct cost) wholesale voice international serta peran utama segmen ini sebagai enabler segmen lainnya khususnya segmen Mobile, melalui penyediaan infrastruktur diantaranya penyediaan tower dan pembangunan kabel laut domestik. Segmen WIB pada tahun 2018 membukukan pendapatan sebesar Rp10.084 miliar, naik cukup tinggi sebesar Rp2.645 miliar atau 35,6% dari Rp7.439 miliar pada tahun 2017. Kontribusi bisnis digital pada segmen ini di tahun 2018 meningkat menjadi 57% dari 53% di tahun 2017. Pencapaian tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan interkonesi internasional dari bisnis voice traffic antar negara yang dikelola oleh Telin sebesar Rp1.241 miliar. Peningkatan Pendapatan lainnya juga dikontribusikan oleh managed service solution dari Telkom Infra sebesar Rp996 miliar dan pendapatan jaringan berupa lease line dan transponder sebesar Rp319 miliar. Di sisi lain, beban segmen WIB tercatat Rp14.624 miliar untuk tahun 2018, mengalami peningkatan sebesar Rp2.291 miliar atau 18,6% dibandingkan tahun 2017. Peningkatan tersebut seiring dengan penguatan infrastruktur Telkom baik domestik maupun global, seperti pembangunan kabel bawah laut berbasis serat optik dan pembangunan menara telekomunikasi. Oleh karena model bisnisnya sebagai enabler bagi segmen lainnya, kinerja WIB memberikan hasil segmen yang positif yaitu Rp5.763 miliar di tahun 2019, Rp6.128 miliar di tahun 2018 dan Rp4.800 miliar di tahun 2017, sesuai dengan tabel pada halaman 104. Sementara hasil segmen WIB konsolidasian sebesar minus Rp5.082 miliar di tahun 2019, minus Rp4.540 miliar di tahun 2018 dan minus Rp4.894 miliar di tahun 2017 karena pendapatan antar segmen pada laporan konsolidasian dilakukan eliminasi, sementara beban ke eksternalnya tidak dieliminasi. Hasil segmen WIB ini mencerminkan peran WIB yang sangat penting dan strategis dalam memberikan dukungan kepada internal TelkomGroup yang tercermin dalam hasil TelkomGroup secara konsolidasi, selain di saat yang sama juga harus melayani pelanggan eksternal. 115 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSEGMEN LAIN-LAIN 62,9 ribu monthly active user di BLANJA.com 33,9 juta active user MelOn Segmen Digital menawarkan beragam produk dan Terkait dengan layanan e-commerce, Telkom memiliki layanan digital yang berbasiskan pada big data and smart BLANJA.com yang merupakan online marketplace yang platform, digital advertising, music and gaming, dan memfasilitasi penjualan consumer-to-consumer, business- e-commerce. Untuk big data dan smart platform, kami to-consumer dan business-to-business. Selain melalui menawarkan platform Internet of Things (IoT). Melalui laman BLANJA.com, penjualan atau pembelian produk platform ini, developer dapat membuat dan menguji dapat dilakukan melalui IndiHome Store pada IP-TV dan produk IoT. Alfamind@IndiHome yang merupakan kemitraan antara toko ritel Alfa dan IndiHome. Dengan sekitar 62,9 ribu Pada bisnis digital advertising, kami menyediakan monthly active users, jumlah GMV BLANJA.com mencapai advertising media solutions untuk kegiatan pemasaran. Rp188,3 miliar pada tahun 2019. Strategi yang dilakukan Kami juga menyediakan ad exchange platform, yaitu untuk mengembangkan BLANJA.com antara lain platform yang mempertemukan penerbit, pengiklan, meningkatkan penggunaan mobile application, melakukan dan agency untuk melakukan aktivitas periklanan digital integrasi dengan LinkAja dalam satu akun, meluncurkan secara efektif dan efisien. seller application, mengintensifkan penggunaan QR code, Kemudian untuk layanan music and gaming, PT Melon Indonesia atau disebut “MelOn”, menjadi penyedia produk dan layanan konten digital music. Per akhir tahun 2019, MelOn memiliki database music dan aplikasi online digital music content dengan 33,9 juta pengguna aktif, sedangkan jumlah transaksi di aplikasi online digital music content MelOn mencapai 220,3 juta transaksi. Layanan music dan gaming pada MelOn ini menopang pertumbuhan portofolio Digital Lifestyle & Content Telkom sebesar 70%. Pada tahun 2019, Telkom dan anak perusahaan secara intensif, mengembangkan customer experience dengan meluncurkan online game dan mengembangkan komunitas gaming. Strategi ini akan terus dikembangkan pada tahun 2020. dan meningkatkan pemanfaatan big data. Pada praktiknya, produk dan layanan pada segmen ini dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen di era digital saat ini. Terkait hal tersebut, pada tahun 2019, TelkomGroup terus melanjutkan program Digital Amoeba dan Indigo Creative Nation. Digital Amoeba bertujuan untuk menjaring dan mengakselerasi inovasi dari internal Telkom dan anak perusahaan. Di sisi lain, Indigo Creative Nation merupakan program open innovation Telkom bekerja sama dengan digital startup untuk membangun industri kreatif digital Indonesia sekaligus mengembangkan portofolio bisnis digital Telkom. Anak perusahaan Telkom, yaitu PT Metra Digital Investama atau dikenal dengan MDI Ventures mengelola dan menginvestasikan dana ventura pada digital startup yang potensial. 116 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianDi akhir tahun 2019, 41 tim Digital Amoeba yang masih aktif melakukan validasi produk baru dan proses baru, 12 di antaranya siap untuk diakselerasi lebih jauh menjadi portofolio bisnis potensial. Kemudian, sejak tahun 2013, Indigo Creative Nation telah menginkubasi 153 startup. Saat ini sekitar 60 startup telah komersial di pasar, bahkan 23 startup di antaranya telah mendapatkan pendanaan tambahan dari para investor dalam dan luar negeri. Sejumlah startup telah bersinergi dengan Telkom dalam penyediaan produk dan solusi digital seperti eTab, PrivyID, Kofera, Run System, Opsigo, Goers, Nodeflux, dan Sonar. Terkait dengan MDI Venture, saat ini sudah berinvestasi di 35 startup di 11 negara dan sampai saat ini sudah melakukan 7 exit dengan gain yang cukup tinggi. Selain itu terdapat 2 startup yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) yaitu Whispir di Australian Securities Exchange (ASX) dan Geniee di Tokyo Stock Exchange (TSE). Pada tahun 2019, MDI Ventures bersama dengan KB Financial Group asal Korea Selatan telah meluncurkan perusahaan dana modal ventura Centauri Fund. Centauri Fund bertujuan untuk mengembangkan pengalaman kedua perusahaan terhadap ekosistem teknologi di Asia Tenggara, termasuk mendukung startup Indonesia dan kawasan. Kinerja Keuangan Segmen Lain-lain Tahun 2017-2019 Pendapatan pada segmen lain-lain pada tahun 2019 memberi kontribusi sebesar 0,1% pada pendapatan TelkomGroup. Kinerja segmen lain-lain selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Segmen Lain-lain 2019-2018 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Pendapatan Beban Hasil 51,5 42,4 (41,1) 197 (1.484) (1.287) 14 (107) (93) 130 (1.042) (912) 126 (979) (853) Pada tahun 2019, segmen lain-lain mencatat pendapatan sebesar Rp197 miliar (US$14 juta) dengan beban Rp1.484 miliar (US$107 juta). Hal tersebut menyebabkan segmen lain-lain mencatat kerugian sebesar Rp1.287 miliar (US$93 juta). Jika dibandingkan dengan kinerja keuangan periode pelaporan sebelumnya, pendapatan mengalami peningkatan sebesar Rp67 miliar atau 51,5%, sedangkan beban meningkat sebesar Rp442 miliar atau 42,4%. Sepanjang tahun 2018, kinerja segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp130 miliar, naik 3,2% dari pendapatan tahun 2017. Peningkatan pendapatan ini terjadi karena peningkatan transaksi di BLANJA.com maupun MelOn. Beban segmen lain-lain mencapai Rp1.042 miliar untuk tahun 2018, meningkat 6,4% dibandingkan beban tahun 2017 yang ini disebabkan peningkatan investasi di bisnis digital. Berbagai situasi tersebut, menyebabkan rugi segmen Lain-lain tahun 2018 menjadi Rp912 miliar, meningkat 6,9% dibandingkan rugi tahun 2017. 117 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROGRAM LEVERAGE ASSET Telkom memanfaatkan aset properti berupa lahan dan atau bangunan milik perusahaan melalui pendayagunaan properti (asset leveraging). Sejauh ini Telkom telah berkolaborasi dengan pemain lokal dan global terkemuka dalam pengembangan bisnis Food & Beverage (F&B), perhotelan, coworking space dan industri ritel dalam kerangka bisnis “Strategic & Retail Partnership”. Tujuan dari program ini adalah untuk menggali potensi pendapatan dari aset yang belum optimal, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya pemeliharaan aset. Dalam kerja sama, Telkom menyediakan solusi layanan dalam penyediaan konektivitas data atau akses internet, call center, security dan produk lainnya sebagai fasilitas tambahan sehingga secara tidak langsung memberi peningkatan nilai aset dan membantu diversifikasi ekosistem digital Telkom. Pendayagunaan aset di lingkungan TelkomGroup sebagian besar dilakukan oleh anak perusahaan Telkom yaitu PT Graha Sarana Duta (Telkom Property). Dalam prakteknya, manajemen properti Telkom juga melayani kebutuhan group dalam penyediaan ruang kerja yang efisien, ruangan perangkat jaringan, dan ruang perkantoran yang kondusif bagi karyawan dan mitra. Jenis layanan ini masuk kedalam proyek “Synergy Group”. Aset yang dimanfaatkan berupa bangunan dengan fungsi node jaringan Telkom, titik penjualan (sales point), pusat layanan pelanggan (customer service center), kantor pusat dan cabang, dan bisnis lainnya. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mencapai skala ekonomi (economic of scale) dan efisiensi biaya (cost efficiency). Pada tahun 2019, asset leveraging program telah membukukan external revenue sebesar Rp455,2 miliar dengan kontribusi paling besar bersumber dari bisnis retail (penyewaan lahan dan bangunan untuk tenant diluar TelkomGroup) sebesar 27,4%. Nilai tersebut diperoleh dari hasil pendayagunaan beberapa proyek properti komersial, seperti pengembangan bisnis jaringan hotel (Nexa Makassar), F&B (McDonald’s di Jambi, Pizza Hut di Bandung) dan kerja sama retail lain (SPBU di Semarang). Nexa – Mercure Makassar McDonald’s Jambi Pizza Hut Setiabudi - Bandung SPBU Semarang 118 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianASPEK PEMASARAN PANGSA PASAR Persaingan untuk meningkatkan pangsa pasar di industri telekomunikasi digital sangat dipengaruhi oleh teknologi yang berubah pesat. Oleh sebab itu, Telkom dan anak perusahaan selalu memantau perkembangan teknologi dan merespon dinamika pasar dengan mengadopsi teknologi baru. Pada praktiknya, TelkomGroup terus menyesuaikan dan menciptakan produk, layanan, standar, dan model bisnis yang baru sejalan dengan perubahan teknologi. Lebih jauh lagi, Telkom dan anak perusahaan melakukan investasi yang substansial untuk mengembangkan produk dan layanan tambahan, sehingga dapat memberikan value yang berbeda dibandingkan dengan value produk dan layanan kompetitor. Pangsa Pasar Segmen Mobile Anak perusahaan Telkom, yaitu Telkomsel, memiliki 171,1 juta pelanggan seluler tahun 2019, termasuk 110,3 juta pelanggan mobile broadband. Jumlah tersebut naik dari 163,0 juta pelanggan seluler pada tahun 2018. Berdasarkan jumlah pelanggan, kami mengestimasi pangsa pasar Telkomsel pada tahun 2019 untuk segmen seluler mencapai 59,6% naik dari 59,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Indosat dan XL Axiata merupakan pesaing utama Telkomsel pada segmen Mobile. Selain kedua operator tersebut, pada tahun 2019 Telkomsel melihat adanya peningkatan persaingan di Indonesia dari operator seluler lainnya. Beberapa di antaranya yaitu PT Hutchison 3 Indonesia (“Hutchison”) yang merupakan bagian dari Hutchison Asia Telecom Group dan beroperasi di bawah merek “3” atau “Tri”, serta kelompok usaha Sinar Mas Group, yaitu PT Smartfren Telecom Tbk. (“Smartfren Telecom”). Diagram Market Share Pelanggan Seluler Telkomsel dengan Kompetitor Tahun 2017-2019 Market Share Pelanggan Seluler (%) 45,5% 54,5% 40,9% 59,1% 40,4% 59,6% 150,0 % 100,0 % 50,0 % 0,0 % 2017 2018 2019 Kompetitor Telkomsel Persaingan pada segmen Mobile, selain dipengaruhi oleh perubahan teknologi, juga dipengaruhi oleh penggabungan usaha, akuisisi dan konsolidasi di antara penyedia layanan seluler. Para operator seluler berpotensi untuk melakukan hal-hal tersebut untuk mengurangi biaya operasi dan meningkatkan alokasi spektrum yang lebih luas. Dengan demikian, operator seluler memiliki sumber daya dan peluang yang lebih besar untuk menambah keunggulan usaha. Dari sisi Pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung upaya penggabungan, akuisisi dan konsolidasi dengan tidak menerbitkan lisensi baru atau tambahan bagi operator seluler. Salah satu contoh yang terjadi yaitu akuisisi XL Axiata terhadap saham mayoritas PT Axis Telekom yang telah dilakukan sejak tahun 2014. Setelah akuisisi, XL Axiata memperoleh alokasi frekuensi tambahan untuk menyediakan layanan 4G / LTE. XL Axiata juga memperbesar basis pelanggannya dengan serta mengambil alih pelanggan PT Axis Telekom. 119 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSelain teknologi, pangsa pasar segmen Mobile juga dipengaruhi berbagai faktor lainnya, seperti persaingan harga, persaingan dengan OTT yang menyediakan layanan voice dan text, serta kemampuan memperluas jaringan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, intensitas persaingan harga pada tahun 2019 sedikit berkurang. Meski demikian, tekanan harga dapat berlanjut di masa depan seiring dengan semakin meningkatnya persaingan operator seluler dengan OTT yang didukung oleh penetrasi penggunaan smartphone di Indonesia. Dalam menghadapi persaingan pada tahun 2019, beberapa kompetitor juga berupaya meningkatkan cakupan layanan dengan melakukan ekspansi ke luar Jawa. Dari seluruh tantangan yang harus dihadapi, tantangan terbesar Telkom dan anak perusahaan pada segmen Mobile yaitu persaingan menghadapi OTT. Telkomsel menghadapi peningkatan akuisisi pelanggan oleh OTT yang sangat cepat, yang didukung oleh maraknya teknologi baru yang lebih efektif dan efisien dalam memberikan layanan voice dan text. Hal ini berisiko pada hilangnya pangsa pasar dan dapat merugikan bisnis, keuangan, dan operasi Telkomsel. Pangsa Pasar Segmen Consumer Pada segmen Consumer, TelkomGroup memiliki produk dan layanan utama IndiHome yang bersaing dengan penyedia layanan fixed broadband lainnya dengan brand First Media, BizNetHome, MNC Play dan MyRepublic. Di antara pesaing, First Media memiliki jumlah pelanggan terbesar. Dalam hal segmentasi pelanggan, MNC Play dan MyRepublic menjadi pesaing yang menargetkan pelanggan rumah tangga kelas menengah dan atas di Jabodetabek, sedangkan BizNet sangat kompetitif pada pasar korporat, khususnya di Jawa dan Bali. Selain itu, XL Axiata dan Indosat juga mulai masuk ke layanan rumah dengan meluncurkan produk XL Home dan Indosat GIG. Sepanjang tahun 2019, pemasaran dan penjualan IndiHome tetap fokus pada potensi pelanggan di berbagai segmen di seluruh Indonesia. Meski menghadapi persaingan yang kompetitif, per akhir tahun 2019, TelkomGroup berhasil meraih 1,9 juta tambahan pelanggan baru, sehinggal total jumlah pelanggan IndiHome menjadi 7,0 juta pelanggan. Dengan pencapaian tersebut, pangsa pasar fixed broadband yang dikuasai sebesar 86,5% berdasarkan perhitungan internal kami. Posisi ini lebih besar dari tahun sebelumnya dengan penguasaan pasar 84,5%. Keberhasilan meningkatkan pangsa pasar ini didukung oleh peningkatan jangkauan infrastruktur akses, strategi pemasaran yang tepat dan pemanfaatan teknologi informasi yang mampu meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Diagram Market Share Fixed Broadband Telkom dan Kompetitor Tahun 2017-2019 Market Share Fixed Broadband (%) 18,9% 81,1% 15,5% 84,5% 13,5% 86,5% 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 0,0 % 2017 2018 2019 Kompetitor Telkom Berbeda halnya dengan fixed broadband, produk dan layanan fixed voice mengalami pertumbuhan negatif selama tahun 2019. Jumlah pelanggan dari fixed wireline (POTS) mengalami penurunan sebesar 15,7% atau 1,7 juta pelanggan pada tahun 2019. Dalam beberapa tahun terakhir, melalui produk IndiHome, TelkomGroup telah mengupayakan migrasi para pelanggan dari produk dan layanan home legacy ke IndiHome yang memadukan fixed voice dengan fixed broadband, IP-TV dan digital dalam satu produk dan layanan. Meski demikian, TelkomGroup masih menghadapi tantangan yang besar dari pertumbuhan OTT yang masif. 120 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPangsa Pasar Segmen Enterprise Persaingan pasar pada segmen Enterprise mencakup beberapa jenis produk dan layanan, di antaranya yaitu connectivity, satellite, IT services, serta data center dan cloud. Terdapat perubahan strategi yang memasukkan digital service seperti Internet of Things (IoT), cyber security, big data, dan digital ads sebagai bagian dari segmen Enterprise. Untuk segmen Enterprise, TelkomGroup diperkirakan memiliki pangsa pasar bandwidth in service sebesar 74% pada tahun 2019, naik dari 73% pada tahun sebelumnya. Melalui anak perusahaan Telkom Sigma, estimasi kami atas pangsa pasar untuk system integration yang diraih mencapai 41,3% pada tahun 2019, turun dari 55,4% pada tahun 2018. Diagram Market Share System Integration Telkom Sigma dan Kompetitor Tahun 2017-2019 Market Share System Integration (%) 41,0% 59,0% 44,6% 55,4% 58,7% 41,3% 100,0 % 75,0 % 50,0 % 25,0 % 0,0 % 2017 2018 2019 Kompetitor Telkom Sigma Kemudian dari perhitungan internal kami, pangsa pasar Business Process Outsourcing (BPO) yang diperoleh anak perusahaan Telkom, yaitu Infomedia naik dari 41% pada periode pelaporan 2018 menjadi 43% pada tahun 2019. Dalam hal produk dan layanan satelit, per 31 Desember 2019, TelkomGroup tercatat menguasai 44% pangsa pasar bisnis satelit, naik dari 37% pada tahun 2018. Pada tanggal 31 Desember 2019, TelkomGroup menyediakan bandwidth secara total 1.571 Gbps kepada pelanggan broadband dan 1.425 Gbps untuk pelanggan layanan komunikasi data. Jumlah tersebut secara total meningkat sebesar 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa Pasar Segmen Wholesale & International Business Pangsa pasar pada segmen Wholesale & International Business secara umum mencakup pasar carrier traffic, carrier network, tower, dan managed infrastructure services. Carrier Traffic - Berdasarkan data dan perhitungan internal, Telkom masih menjadi pemimpin pasar interkoneksi voice dengan menguasai pangsa pasar sebesar 74%, meskipun dari sisi produksi Telkom mengalami penurunan sebesar 16,3%. Demikian juga dengan pasar terminasi/ originasi voice, Telkom menguasai pangsa pasar sebesar 71% dengan penurunan produksi sebesar 27,5%. Carrier Network – Berdasarkan data dan perhitungan internal, Telkom masih menjadi pemimpin pasar wholesale network dengan pangsa pasar sebesar 60% (untuk produk-produk seperti Metro E, Leased line dll dan juga termasuk pasar Telkomsel). Adapun pangsa pasar wholesale domestic untuk produk IP Transit saat ini adalah sebesar 10,6% (mengalami kenaikan dari tahun 2018 yang sebesar 9,3% sesuai data internal). 121 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTower - Mitratel sebagai anak perusahaan Telkom bersaing dengan berbagai perusahaan dalam menyediakan produk dan layanan tower. Beberapa perusahaan kompetitor diantaranya PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Solusi Tunas Pratama Tbk., PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk., PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. Pangsa pasar Mitratel pada tahun 2019 naik 4.1%, dari 19,8% pada tahun 2018 menjadi 23,9% pada tahun 2019 berdasarkan perhitungan internal. Meningkatnya pangsa pasar tersebut dipicu oleh pembelian 1.017 tower Persada Sokka Tama pada Bulan Maret 2019 dan 2.100 tower Indosat oleh Mitratel pada Bulan Oktober 2019 Diagram Market Share Tower Mitratel dan Kompetitor Tahun 2017-2019 Market Share Tower (%) 80,5% 19,5% 80,2% 19,8% 76,1% 23,9% 120,0 % 100,0 % 80,0 % 60,0 % 40,0 % 20,0 % 2017 2018 2019 Kompetitor Mitratel Selanjutnya, TelkomGroup akan menghadapi tantangan besar terkait rencangan regulasi yang mewajibkan perusahaan telekomunikasi untuk berbagi infrastruktur dan kapasitas jaringan. Saat ini, TelkomGroup memiliki kapasitas infrastruktur jaringan terluas di Indonesia. Adanya regulasi tersebut akan mengurangi daya saing TelkomGroup karena kompetitor dapat menggunakan jaringan infrastruktur Telkom dan anak perusahaan dengan modal dan beban yang lebih terjangkau. Pangsa Pasar Segmen Digital dan Lainnya Persaingan pada segmen digital sangat luas dan dapat mencakup berbagai sektor usaha, seperti transportasi, retail dan keuangan. TelkomGroup memiliki platform e-commerce BLANJA.com yang memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk membeli produk secara online, termasuk dari penjual di seluruh dunia melalui ebay. Estimasi kami pada tahun 2019, BLANJA.com tercatat memiliki pangsa pasar 1,2% dari seluruh nilai transaksi e-commerce di Indonesia. Dengan sekitar 62,9 ribu monthly active users, jumlah transaksi BLANJA.com mencapai Rp188,3 miliar pada tahun 2019. Pada tahun 2018, TelkomGroup telah mengakuisisi 51% saham PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) yang telah berpengalaman selama 20 tahun mengelola layanan manajemen ATM bagi bank-bank besar di Indonesia. Per 31 Desember 2019, SSI tercatat mengelola tidak kurang dari 23.000 ATM di seluruh Indonesia. Dengan jumlah yang cukup signifikan tersebut, Telkom dan anak perusahaan dapat memanfaatkan portofolio usaha tersebut secara strategis. 122 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSTRATEGI PEMASARAN Strategi pemasaran Telkom dan anak perusahaan dilakukan secara strategis dan komprehensif, yang menekan pada penguatan brand dan pertumbuhan sales. Dengan dukungan jalur distribusi produk dan layanan yang kompetitif, TelkomGroup menjalankan berbagai strategi pemasaran sesuai dengan segmen dan sasaran serta target pasar produk dan layanannya. Sepanjang tahun 2019, strategi pemasaran Telkom dan anak perusahaan mencakup strategi Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL), antara lain iklan media cetak dan elektronik, promosi dan sponsorship kegiatan acara atau events. Consumer Pada segmen Consumer, IndiHome yang menawarkan fixed voice, fixed broadband, IP-TV dan digital merupakan produk dan layanan utama TelkomGroup. Melanjutkan strategi tahun sebelumnya, TelkomGroup menerapkan strategi pemasaran IndiHome yang komprehensif, antara lain melalui digital channel, pemberian harga promo serta kampanye dan promosi seperti Sensasi Extra Akhir Tahun, Fantasic Deal, Semarak Kebahagiaan, dan Promo Rumah Ceria. Strategi pemasaran IndiHome juga menerapkan program point bagi tenaga penjualan untuk meningkatkan kinerja sales, terutama di akhir pekan dan di hari libur saat calon pelanggan tidak beraktivitas di luar rumah. Dalam menghadapi pesaing, TelkomGroup menawarkan program bundling yang memberikan nilai lebih kepada pelanggan IndiHome. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan customer experience, kami meluncurkan IndiHome 200Mbps, 300Mbps dan 1Gbps. Kami juga meluncurkan IndiBox, layanan OTT berbasis Android TV Box sehingga pelanggan dapat menikmati StreamingTV, Musik, Games, Application dan Video on demand. Kami terus memperkaya beragam saluran UseeTV kami dengan saluran baru seperti Warner Bros TV, tvN, IDX Channel, dan Champions TV yang menyiarkan pertandingan Liga Champions UEFA. Kami juga menawarkan kepada pelanggan untuk meningkatkan kecepatan internat dan akses konten OTT seperti iflix, HOOQ dan CATCHPLAY+. Untuk menyesuaikan pilihan minipack sesuai dengan preferensi dan kemampuan pelanggan, kami menambah jumlah minipack menjadi 20, lebih banyak dari 18 minipack pada tahun sebelumnya. Segmen Consumer memperkuat pemasaran produk dan layanan IndiHome pada pelanggan residensial, termasuk pelanggan apartemen dan premium cluster dengan melakukan pemasaran yang intensif dan meningkatkan retensi pelanggan secara strategis. Penggunaan basis data pelanggan yang kuat membuat IndiHome mampu menyediakan layanan yang lebih menarik sesuai dengan profil dan karakter pelanggan untuk meningkatkan customer experience. TelkomGroup juga menerapkan customer relations management yang sanggup mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pelanggan secara proaktif sehingga memberikan rasa nyaman bagi pelanggan IndiHome. Dengan strategi pemasaran yang telah dijalankan, sepanjang tahun 2019, TelkomGroup berhasil meningkatkan jumlah pelanggan fixed broadband dan IndiHome menjadi 9,0 juta dan 7,0 juta pelanggan. Di sisi lain, jumlah pelanggan fixed wireline atau POTS tumbuh negatif menjadi 9,4 juta pelanggan. Mobile Untuk segmen Mobile, pada tahun 2019 kami memfokuskan strategi pemasaran kami agar selaras dengan segmen pelanggan tertentu dan penawaran yang dipersonalisasi disampaikan melalui saluran digital untuk implementasi yang efisien. Telkomsel juga fokus dalam meningkatkan pertumbuhan muatan dan memperoleh pengguna data serta mendorong mereka untuk menghabiskan lebih banyak, terutama untuk data dan produk digital, sambil terus mendukung penggunaan produk lawas. Untuk merangsang penggunaan yang lebih tinggi, Telkomsel bermitra dengan beberapa pihak untuk memperkaya konten pada platform yang ada dan terus menawarkan program “more for more”, yang pada akhirnya akan mendorong penciptaan nilai dan peningkatan ARPU. Kami juga meluncurkan program OMG! (Oh My Gigabyte!) Yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses aplikasi populer. Upaya kami untuk meningkatkan ARPU kami termasuk menyediakan gaya hidup digital dan layanan pembayaran digital yang kami sediakan sebagai layanan kehidupan digital berbasis mobile. Pada tahun 2019, kami terus memperkenalkan produk- produk baru dan mengubah opsi paket seluler kami untuk menarik minat berbagai kelompok pelanggan kami. Misalnya, kami meluncurkan by.U sebagai layanan prabayar yang menargetkan pengguna muda yang menawarkan pengalaman “customer-centric” kepada pelanggan karena mereka bebas untuk memilih dari berbagai layanan. untuk memperkuat posisi MAXStream dalam industri streaming video, kami bermitra dengan penyedia konten video untuk memperkaya konten dan platformnya. Terkait game, kami meluncurkan game kedua kami, Lord of Estera. Selain itu kami juga memiliki Langitmusik sebagai 123 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasianlayanan streaming musik. Kami juga meningkatkan Wholesale and International Business peluang bagi pelanggan untuk menggunakan LinkAja, termasuk memperluas kemampuan untuk menggunakan Segmen Wholesale and International Business melayani LinkAja kepada non-pelanggan dan berkolaborasi dengan Other License Operators (OLO), service providers, digital mitra tambahan seperti layanan taksi, pompa bensin player global wholesaler and carrier, dan perusahaan dan operator makanan dan minuman untuk penggunaan yang terkait dengan produk atau layanan Telkom seperti LinkAja sebagai pembayaran. international data center atau International Private Leased Circuit (IPLC) selain pelanggan ritel Mobile Network Per tanggal 31 Desember 2019, TelkomGroup tercatat Operator (MNO) dan Mobile Virtual Network Operator memiliki 171,1 juta pelanggan seluler, yang terdiri dari (MVNO) internasional. Strategi pemasaran yang dijalankan 164,7 juta pelanggan prabayar dan 6,4 juta pelanggan pada segmen ini, antara lain: pascabayar. Dari total jumlah tersebut, pelanggan • Menawarkan skema bisnis yang menarik untuk broadband seluler mencapai 110,3 juta pelanggan. Enterprise portofolio voice traffic, yaitu melalui bundling produk dan layanan voice traffic dengan harga kompetitif yang sesuai dengan kualitas layanan. • Meningkatkan layanan, seperti kualitas dan Strategi pemasaran TelkomGroup untuk segmen jangkauan, untuk pusat data internasional dan Enterprise sepanjang tahun 2019 menggunakan beberapa pelanggan connectivity. pendekatan. Bagi pelanggan korporasi besar, terdapat Account Manager yang menjadi jalur interaksi utama dalam menyediakan layanan end-to-end, dimulai dari inisiasi awal sampai layanan purna jual. Kemudian, untuk pelanggan • Menawarkan solusi tower yang end-to-end kepada pelanggan, seperti built to suit (penyewaan tower yang disesuaikan lokasi dan spesifikasinya), co- location, pemeliharaan tower yang berdekatan, pemerintah, TelkomGroup menempatkan Government dan layanan lainnya. Relationship Officer (GRO) yang bertanggung jawab untuk • Menggarap pasar digital platform seperti CDN mengelola relasi dengan lembaga Pemerintah, termasuk (Content Delivery Network), Data Center dan layanan juga dalam hal pengelolaan dan perpanjangan kontrak digital platform lainnya. pekerjaan. Yang ketiga, Telkom dan anak perusahaan • Menjajaki pasar regional yang terkait dengan memiliki Business Account Manager (BAM) yang melayani ketersediaan kabel bawah laut. pelanggan unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Tele Account Management (TAM) yang melayani usaha kecil, Selanjutnya, dalam menerapkan strategi pemasaran, serta mekanisme Value-added Reseller yang melayani Telkom dan anak perusahaan memiliki beberapa usaha mikro. pendekatan manajemen layanan pelanggan untuk pelanggan wholesale and international business. Pada tahun 2019, Telkom dan anak perusahaan Pendekatan tersebut di antaranya yaitu menyediakan merumuskan dan menjalankan program “Disruptive seperti Account Manager, OLO care center, wholesale Digitized Nation” sebagai payung besar strategi digital touch point Apps (domestik dan internasional), pemasaran segmen Enterprise, yang terdiri dari: • Ignite DISRUPTIVE Government Initiatives; di mana Telkom bertujuan menjadi mitra Pemerintah di bidang penyediaan teknologi dan layanan Informasi dan dan World Hub Operation Command Center (WHOCC) yang mendukung kegiatan usaha segmen ini selama 24 jam setiap hari. Komunikasi (ICT) berkolaborasi pada proyek strategis Pelanggan Layanan Digital dan Lainnya ICT yang berfokus pada digital customers experience; • Lead End to End Enterprise DIGITIZED Ecosystem; di mana Telkom memasarkan solusi end-to-end digital ICT kepada pelanggan korporat dengan menyediakan solusi khusus dan segmented untuk setiap pelanggan; dan; • Build NATION’s Digital-Driven SMB; di mana Telkom memasarkan solusi dasar ICT dalam bentuk massifikasi Strategi pemasaran Telkom untuk layanan digital services fokus pada strengthening dan improving digital innovation, yaitu: • Memperkaya konten digital; • Menciptakan layanan digital dengan fitur yang unik; • Meningkatkan brand, platform, operasional dan customer experience; layanan connectivity dan paket-paket solusi kepada • Membangun model bisnis digital guna mendukung UKM di Indonesia melalui penyediaan digital platform yang tepat untuk memberikan pengalaman. ekonomi digital nasional; • Memanfaatkan aset dan inventori untuk meningkatkan layanan digital dan customer experience; Pada tahun 2019, strategi pemasaran pada segmen Enterprise dapat mendorong pertumbuhan basis • Mengembangkan portofolio bisnis digital dan menjadi Indonesia dengan bagian dari ekosistem digital pelanggan TelkomGroup menjadi 303.308 pelanggan. berinvestasi pada digital startup. 124 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPada praktiknya, penerapan strategi pemasaran dan menyediakan informasi layanan pembelian paket dan penjualan oleh TelkomGroup sepanjang tahun 2019 produk serta sebagai account management. pada segmen ini disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan. TelkomGroup memiliki customer Untuk pelanggan Enterprise, kami menawarkan My Telkom care dan channel management, termasuk contact center Digital Solution (MyTDS), digital touch point yang berpusat dan dedicated account management untuk perusahaan pada pengguna yang mendigitalkan dan menyederhanakan besar, website, dan media sosial. proses bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja Selain itu, terdapat juga layanan e-commerce melalui BLANJA.com sebagai online marketplace yang memfasilitasi penjualan customer-to-customer, business- to-customer dan business-to-business. Kemudian, TelkomGroup menyediakan layanan konten digital melalui MelOn sebagai penyedia konten digital untuk music database dan aplikasi konten digital music secara online. JARINGAN DISTRIBUSI Digital Touch Point dalam memberikan layanan kepada pelanggan. MyTDS juga meningkatkan pengalaman pengguna bagi Pelanggan Korporat. Pengguna berinteraksi dengan kami di aplikasi seluler dan platform web. MyTDS memberikan akses ke katalog produk, menghasilkan kutipan digital, melacak tiket pengiriman, dan memungkinkan pelanggan untuk meminta dukungan karena pelanggan dapat melaporkan gangguan layanan dengan menggunakan MyTDS untuk menghasilkan tiket rilis yang membuat catatan gangguan. Pelanggan Korporat juga dapat mengakses SLG dan MRTG. TelkomGroup menyediakan jaringan distribusi digital touch Digital Touch Point bukan hanya upaya TelkomGroup membuka jaringan distribusi yang luas dengan memanfaatkan point yang berbasis aplikasi web dan mobile, khususnya digitalisasi. Di sisi lain, Digital Touch Point juga dimaanfatkan bagi pelanggan IndiHome dan korporat. Untuk pelanggan oleh Telkom untuk mengukur pengalaman pelanggan IndiHome, TelkomGroup menyediakan layanan self-care dengan metode standar Net Promoter Score (NPS). Dengan berbasis aplikasi mobile yang disebut myIndiHome, yang demikian, Telkom dan anak perusahaan memiliki data dan memungkinkan pelanggan melakukan permintaan pasang informasi yang akurat guna meningkatkan kualitas produk baru, pengelolaan tagihan dan pembayaran. Lebih jauh dan layanan serta pengalaman pelanggan ke depan. lagi, pelanggan juga dapat menyampaikan laporan dan memonitor masalah jaringan, serta mengakses layanan Saat ini, sebanyak 5 juta pengguna telah mengunduh dan video on demand dan program reward pelanggan. Selain memanfaatkan myIndiHome. Kemudian untuk MyTelkomsel, IndiHome, anak perusahaan Telkom yaitu Telkomsel terdapat 18 juta pengguna sudah memanfaatkan berbagai menyediakan MyTelkomsel. Layanan ini merupakan fitur layanan aplikasi tersebut. aplikasi self-care mobile bagi pelanggan Telkomsel yang myIndiHome MyTelkomsel MyTDS 125 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Customer Service Point Sales Specialist Customer Service Point merupakan salah satu bentuk Dalam memenuhi kebutuhan teknis pelanggan korporat, upaya TelkomGroup untuk menjangkau pelanggan secara TelkomGroup memiliki sales specialist yang bertugas langsung untuk memberikan solusi layanan dan produk mengidentifikasi dan merancang kebutuhan teknis Telkom dan anak perusahaan. Pada akhir tahun 2019, pelanggan. Dalam menjalankan tugasnya, sales specialist TelkomGroup memiliki 408 outlet Plasa Telkom dan 422 bekerja sama dengan account manager. Per akhir tahun GraPARI center di Indonesia, serta 5 GraPARI luar negeri 2019, terdapat 186 orang yang menjadi sales specialist (Saudi Arabia, Hong Kong dan Taiwan) dan 9 GraPARI untuk Telkom dan anak perusahaan. TelkomGroup. Selain itu, Telkom dan anak perusahaan juga mengoperasikan 324 unit mobile GraPARI dan 1.078 Channel Partner unit IndiHome Sales Car. Bagi pelanggan enterprise, Telkom bekerja sama dengan Authorized Dealers, Retail Outlets dan Modern Channel VAR (Value Added Reseller) yang melaksanakan aktifitas penjualan dan pemasaran untuk memenuhi permintaan pelanggan enterprise yang spesifik dan bagi pelanggan Telkom dan anak perusahaan mengoperasikan jaringan retail untuk menawarkan paket retail. Telkom juga authorized dealers and retail outlets di seluruh Indonesia, bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melakukan khususnya untuk menyediakan produk Telkomsel, seperti aktifitas penjualan melalui event tertentu. kartu perdana, kartu SIM prabayar dan top-up voucher. Jaringan distribusi ini bersifat non-eksklusif dengan Website diskon pada semua produk yang dipasarkan. Partnership Stores Laman www.telkom.co.id, www.telkomsel.com dan www. indihome.co.id merupakan jalur yang bisa diakses secara digital untuk memudahkan pelanggan TelkomGroup Selain mengoperasikan sendiri jaringan distribusi, untuk mendapatkan produk dan layanan yang diinginkan. TelkomGroup juga bekerjasama dengan berbagai outlet Beberapa fitur layanan yang tersedia pada laman tersebut pemasaran pihak ketiga. Melalui skema ini, TelkomGroup antara lain e-billing, registrasi, informasi collective billing, memperluas jaringan distribusinya, antara lain melalui dan pengajuan keluhan. toko komputer, toko elektronik, jaringan ATM perbankan, serta jaringan bisnis lainnya. Social Media Contact Center Di era digital saat ini, pemanfaatan media sosial menjadi kebutuhan bagi perusahaan untuk menjangkau TelkomGroup memiliki contact center yang membantu pelanggannya secara luas dan efisien. Sama halnya dengan pelanggan untuk mengakses produk dan layanan. Melalui TelkomGroup yang memanfaatkan social media seperti contact center, pelanggan dapat mengecek tagihan, Facebook, Instagram dan Twitter, untuk memberikan mendapatkan informasi promosi, menyampaikan keluhan informasi dan berkomunikasi mengenai produk dan serta mengakses fitur layanan. Contact center 24 jam layanan dengan pelanggan. TelkomGroup saat ini beroperasi di Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, dan Malang. LinkAja Account Management Team TelkomGroup memiliki aplikasi digital wallet yang memudahkan pelanggan untuk membeli paket layanan TelkomGroup memiliki account management team yang data atau suara. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan bertanggung jawab untuk mengelola relasi dan portofolio fitur pembayaran tagihan dan pembelian produk dan pelanggan, khususnya untuk pelanggan korporat, UKM, layanan tertentu dari Telkom dan anak perusahaan. Institusi Pemerintah, dan Wholesale. Saat ini Telkom dan anak perusahaan memiliki account management team yang seluruhnya beranggotakan 879 orang. 126 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKINERJA KEUANGAN KOMPREHENSIF TINJAUAN POSISI KEUANGAN Secara umum, TelkomGroup memiliki total aset sebesar Rp221.208 miliar (US$15.934 juta) per akhir tahun 2019, naik 7,3% dari Rp206.196 miliar per akhir tahun periode pelaporan sebelumnya. Kenaikan total aset ini terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap sejalan dengan belanja modal perseroan. Dari sisi liabilitas, tercatat total liabilitas Telkom dan anak perusahaan sebesar Rp103.958 miliar (US$7.488 juta) per 31 Desember 2019. Jumlah tersebut naik 16,9% atau Rp15.065 miliar dari total liabilitas akhir tahun 2018 sebesar Rp88.893 miliar, yang terjadi karena peningkatan utang bank, pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, liabilitas diestimasi manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya serta utang pajak. Posisi keuangan konsolidasian TelkomGroup selama tiga tahun terakhir, dapat dilihat sebagai berikut. Tabel Posisi Keuangan Konsolidasian 2019-2018 2019 2018 2017 Pertumbuhan Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember Jumlah Aset Lancar Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Perbandingan Posisi Keuangan (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) (3,6) 41.722 3.005 43.268 47.561 10,2 7,3 26,2 6,9 16,9 0,7 179.486 12.929 162.928 150.923 221.208 15.934 206.196 198.484 58.369 45.589 103.958 99.561 4.205 3.283 7.488 7.172 46.261 45.376 42.632 40.978 88.893 86.354 98.910 92.713 Dalam hal perbandingan posisi keuangan, diagram berikut menggambarkan komposisi aset dan liabiltas TelkomGroup selama tiga tahun terakhir, sebagai berikut. Komposisi Aset 2017-2019 (Rp miliar) (2019) (2018) (2017) 18,9% 41.722 21,0% 43.268 24,0% 47.561 81,1% 179.486 79,0% 162.928 76,0% 150.923 Aset Tidak Lancar Aset Lancar Komposisi Liabilitas 2017-2019 (Rp miliar) (2019) 56,1% 58.369 (2018) 52,0% 46.261 (2017) 52,5% 45.376 43,9% 45.589 48,0% 42.632 47,5% 40.978 Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang 127 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPerbandingan Posisi Keuangan, untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018. 1. Aset Pada tahun pelaporan 2019, terjadi peningkatan total aset TelkomGroup sebesar 7,3%, atau Rp15.012 miliar, • Peningkatan aset tidak lancar lainnya sebesar Rp1.553 miliar atau 16,1% karena peningkatan tagihan restitusi pajak jangka panjang sebesar dari Rp206.196 miliar tahun 2018 menjadi Rp221.208 Rp1.216 miliar dan sewa dibayar dimuka sebesar miliar (US$15.934 juta) tahun 2019. Faktor yang menyebabkan perubahan tersebut yaitu: a. Aset Lancar Aset lancar per 31 Desember 2019, turun Rp1.546 miliar, atau 3,6%, dari Rp43.268 miliar tahun sebelumnya menjadi Rp41.722 miliar (US$3.005 juta), yang merupakan dampak dari: • Penurunan aset lancar lainnya sebesar Rp1.330 miliar atau 16,7% karena penurunan uang muka, • Penurunan aset keuangan lancar lainnya sebesar Rp750 miliar atau 57,5%, • Penurunan piutang lain-lain setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang sebesar Rp435 miliar atau 59,8%, yang disebabkan oleh kenaikan penyisihan piutang, dan • Penurunan aset tersedia untuk dijual sebesar Rp301 miliar atau 88,5%. Penurunan ini dikompensasi oleh: • Peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp803 miliar atau 4,6% karena peningkatan penerimaan kas dari pelanggan, hasil dari penjualan aset tetap, hasil dari penempatan aset keuangan Rp508 miliar, dan • Peningkatan aset pajak tangguhan bersih sebesar Rp394 miliar atau 15,7%. Peningkatan ini dikompensasi oleh penurunan penyertaan jangka panjang sebesar Rp528 miliar atau 21,4% karena penurunan nilai penyertaan jangka panjang pada Tiphone sebesar Rp1.172 miliar. Di sisi lain terdapat penambahan penyertaan jangka panjang ke Finarya sebesar Rp267 miliar dan penyertaan jangka panjang lainnya dari MDI dan Jalin masing-masing sebesar Rp172 miliar dan Rp77 miliar. 2. Liabilitas Total liabilitas TelkomGroup per 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp103.958 miliar (US$7.488 juta), naik 16,9% atau Rp15.065 miliar dari tahun 2018. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai liabilitas Telkom. a. Liabilitas Jangka Pendek Posisi liabilitas jangka pendek Telkom dan anak perusahaan mencapai Rp58.369 miliar (US$4.205 juta) per akhir tahun 2019. Jumlah tersebut naik lancar lainnya dan hasil dari pelepasan anak Rp12.108 miliar atau 26,2% dibandingkan Rp46.261 perusahaan, • Peningkatan tagihan restitusi pajak sebesar Rp396 miliar atau 66,4% karena peningkatan tagihan restitusi PPh Badan, dan • Peningkatan piutang usaha setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang sebesar Rp383 miliar pada 31 Desember 2018. Peningkatan liabilitas jangka pendek TelkomGroup terutama disebabkan oleh: • Peningkatan utang bank jangka pendek sebesar Rp4.662 miliar atau 115,3% karena tambahan utang bank dari Mandiri, BNI, HSBC dan MUFG miliar atau 3,4% karena peningkatan piutang dari Bank untuk keperluan modal kerja bagi Telkom pihak ketiga. dan entitas anak, b. Aset Tidak Lancar Pada tahun 2019, TelkomGroup memiliki aset tidak lancar sebesar Rp179.486 miliar (US$12.929 juta), • Peningkatan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp3.214 miliar atau 51,0%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan obligasi dan wesel bayar serta naik Rp16.558 miliar atau 10,2% dari Rp162.928 utang bank yang jatuh tempo pada tahun 2020, miliar pada tahun 2018. Hal-hal yang menyebabkan peningkatan aset tidak lancar yaitu: • Peningkatan aset tetap sebesar Rp13.725 miliar atau 9,6% sejalan dengan peningkatan masing-masing sebesar Rp1.966 miliar dan Rp962 milar. Obligasi dan wesel bayar yang jatuh tempo pada tahun 2020 adalah Obligasi Telkom 2010 Seri B sebesar Rp1.995 miliar, MTN I Telkom pembangunan infrastruktur terutama jaringan Tahun 2018 Seri B sebesar Rp200 miliar dan MTN kabel dan transmisi, Syariah Ijarah I Telkom sebesar Rp296 miliar, • Peningkatan aset tak berwujud setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp1.414 miliar atau 28,1% karena peningkatan software, goodwill dari • Peningkatan utang pajak sebesar Rp2.251 miliar atau 190,8% terutama disebabkan peningkatan Utang PPh Badan Telkom sebesar Rp1.065 miliar akuisisi PT Persada Sokka Tama dan aset tak dan Utang PPN Telkomsel sebesar Rp842 miliar, berwujud lainnya, 128 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian • Peningkatan pendapatan diterima dimuka • Peningkatan pinjaman jangka panjang - setelah sebesar Rp2.162 miliar atau 41,7% terutama terkait dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu peningkatan kartu pulsa prabayar sebesar Rp838 tahun sebesar Rp121 miliar atau 0,4% karena miliar dan jasa telekomunikasi lainnya sebesar peningkatan utang bank sebesar Rp2,418 miliar Rp1.039 miliar, dan atau 12,9% dan pinjaman lainnya sebesar Rp1.163 • Peningkatan beban yang masih harus dibayar miliar atau 59,6%. Peningkatan ini dikompensasi Rp967 miliar atau 7,6% terutama untuk beban oleh penurunan obligasi dan wesel bayar operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi sebesar Rp2.489 miliar atau 25,0%, utang sewa sebesar Rp437 miliar dan beban umum, pembiayaan sebesar Rp762 miliar atau 32,6% administrasi dan pemasaran sebesar Rp359 dan pinjaman penerusan sebesar Rp209 miliar miliar. atau 27,8%. Peningkatan tersebut dikompensasi oleh: • Penurunan utang usaha sebesar Rp869 miliar atau 5,9% karena penurunan utang usaha dari pihak ketiga, dan • Penurunan uang muka pelanggan sebesar Rp280 miliar atau 17,8%. b. Liabilitas Jangka Panjang Posisi liabilitas jangka panjang per 31 Desember 2019 sebesar Rp45.589 miliar (US$3.284 juta), naik 3. Ekuitas Sejalan dengan perolehan laba perusahaan dan pembayaran dividen yang berpengaruh pada nilai ekuitas perusahaan, Telkom dan anak perusahaan mencatat penurunan jumlah ekuitas tahun 2019 sebesar Rp53 miliar, turun 0,05% dari ekuitas 2018 sebesar Rp 117.303 milar. Dengan penurunan tersebut, nilai ekuitas per 31 Desember 2019 menjadi Rp117.250 miliar (US$8.446 juta). Turunnya ekuitas sepanjang tahun 2019 dipengaruhi oleh penurunan kepentingan 6,9% atau Rp2.957 miliar dari total liabilitas jangka non pengendali sebesar Rp704 miliar atau 3,8%. panjang pada akhir tahun sebelumnya yang tercatat Penurunan tersebut dikompensasi oleh peningkatan total laba ditahan sebesar Rp494 miliar atau 0,5%. sebesar Rp42.632 miliar. Peningkatan jangka panjang tersebut terjadi karena: • Peningkatan liabilitas diestimasi manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya sebesar Rp2.523 liabilitas miliar atau 45,4% karena peningkatan manfaat pasti Telkom sebesar Rp1.281 miliar, manfaat pensiun Telkomsel sebesar Rp668 miliar dan imbalan kesehatan pasca kerja sebesar Rp801 miliar, • Peningkatan liabilitas diestimasi penghargaan masa kerja sebesar Rp214 miliar atau 25,1%, dan 129 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Perbandingan Posisi Keuangan, untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2017 1. Aset a. Liabilitas Jangka Pendek TelkomGroup memiliki total aset sebesar Rp206.196 miliar per 31 Desember 2018, meningkat 3,9% dari Rp198.484 miliar pada tahun 2017. a. Aset Lancar Posisi aset lancar mencapai Rp43.268 miliar pada tanggal 31 Desember 2018, turun Rp4.293 miliar atau 9,0% dari Rp47.561 miliar pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan aset lancar Telkom dan anak perusahaan terutama disebabkan oleh: • Penurunan kas dan setara kas sebesar Rp7.706 miliar atau 30,6% terkait pembayaran dividen, pengeluaran belanja modal dan pembayaran utang bank, • Penurunan aset keuangan lancar lainnya sebesar Rp869 miliar atau 40,0% karena penurunan aset keuangan tersedia untuk dijual, dan Pada tanggal 31 Desember 2018, posisi liabilitas jangka pendek TelkomGroup mencapai Rp46.261 miliar, naik 2,0% dibandingkan Rp45.376 miliar pada 31 Desember 2017. Peningkatan liabilitas jangka pendek Telkom dan anak perusahaan terutama disebabkan oleh: • Peningkatan utang bank jangka pendek sebesar Rp1.754 miliar atau 76,6% yang sebagian disebabkan oleh peningkatan utang bank jangka pendek dari pihak ketiga yaitu yaitu DBS dan MUFG Bank, untuk keperluan modal kerja bagi Telkom dan entitas anak, • Peningkatan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp1.087 miliar atau 20,9% karena obligasi dan wesel bayar yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp525 miliar, dan • Peningkatan uang muka pelanggan sebesar Rp329 • Penurunan tagihan restitusi pajak sebesar Rp312 miliar atau 26,5%. miliar atau 34,4%. Penurunan tersebut dikompensasi oleh: • Peningkatan piutang usaha sebesar Rp2.192 miliar atau 23,8% yang disebabkan peningkatan piutang usaha dari pihak ketiga sebesar Rp1.611 miliar, • Peningkatan pajak dibayar dimuka sebesar Rp802 miliar atau 41,2% karena adanya peningkatan pajak pertambahan nilai dibayar dimuka, Peningkatan tersebut dikompensasi oleh: • Penurunan utang pajak sebesar Rp1.610 miliar atau 57,7% disebabkan penurunan pajak pertambahan nilai di entitas anak, • Penurunan utang usaha sebesar Rp808 miliar atau 5,2% disebabkan penurunan utang usaha pada pihak ketiga sebesar Rp905 miliar, dan • Penurunan pendapatan diterima dimuka sebesar • Peningkatan aset lancar lainnya sebesar Rp799 Rp237 miliar atau 4,4%. miliar atau 11,1%, • Peningkatan piutang lain-lain sebesar Rp385 miliar b. Liabilitas Jangka Panjang atau 112,6%, dan • Peningkatan aset tersedia untuk dijual sebesar Rp330 miliar atau 3.300,0%. b. Aset Tidak Lancar Pada tanggal 31 Desember 2018, posisi aset tidak lancar mencapai Rp162.928 miliar, naik Rp12.005 miliar atau 8,0% dibandingkan Rp150.923 miliar pada 2017. Peningkatan aset tidak lancar terutama disebabkan oleh: • Peningkatan aset sebesar Rp13.077 tetap miliar atau 10,0% sejalan dengan peningkatan pembangunan infrastruktur, • Peningkatan aset tak berwujud sebesar Rp1.502 miliar atau 42,5% karena peningkatan goodwill dari akuisisi Swadharma Sarana Informatika, Collega Inti Pratama dan Telin Malaysia, dan • Peningkatan penyertaan jangka panjang sebesar Rp324 miliar atau 15,1% karena akuisisi Cellum dan penyertaan jangka panjang lainnya. Peningkatan tersebut dikompensasi oleh: • Penurunan aset tidak lainnya sebesar Rp2.598 miliar atau 21,2% yang sebagian besar disebabkan oleh penurunan uang muka pembelian aset tetap, lancar • Penurunan aset pajak tangguhan sebesar Rp300 miliar atau 10,7%. 2. Liabilitas Telkom dan anak perusahaan memiliki liabilitas per 31 Desember 2018 dengan total Rp88.893 miliar, naik 2,9% dari Rp86.354 miliar pada 2017. 130 Posisi liabilitas jangka panjang Telkom dan anak perusahaan per 31 Desember 2018 mencapai Rp42.632 miliar, naik Rp1.654 miliar atau 4,0% dari Rp40.978 miliar per tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan liabilitas jangka panjang TelkomGroup disebabkan oleh: • Peningkatan pinjaman jangka panjang sebesar Rp5.774 miliar atau 20,6% yang disebabkan oleh peningkatan utang bank sebesar Rp4.859 miliar, obligasi dan wesel bayar sebesar Rp974 miliar dan pinjaman lainnya sebesar Rp754 miliar. Peningkatan ini dikompensasi oleh penurunan utang sewa pembiayaan sebesar Rp672 miliar serta pinjaman penerusan sebesar Rp141 miliar, • Peningkatan liabilitas pajak tangguhan sebesar Rp319 miliar atau 34,2%. Peningkatan ini dikompensasi oleh penurunan liabilitas diestimasi manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya sebesar Rp4.640 miliar atau 45,5% karena penurunan manfaat pensiun sebesar Rp2.405 dan imbalan kesehatan pasca kerja sebesar Rp2.224. 3. Ekuitas TelkomGroup mencatat jumlah ekuitas meningkat Rp5.173 miliar atau 4,6% dari Rp112.130 miliar pada 31 Desember 2017 menjadi Rp117.303 miliar per 31 Desember 2018. Peningkatan jumlah ekuitas terutama disebabkan saldo laba ditahan meningkat sebesar Rp6.099 miliar atau 7,2% karena peningkatan total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp22.844 miliar. Peningkatan tersebut dikompensasi oleh penurunan kepentingan non pengendali sebesar Rp1.024 miliar. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian TINJAUAN LABA RUGI Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Telkom dan Anak Perusahaan Tahun 2019, total pendapatan konsolidasian sebesar Rp135.567 miliar (US$9.765 juta), atau tumbuh positif sebesar 3,7% dari pendapatan konsolidasian periode sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan pada tahun 2019 dikontribusi oleh pendapatan bisnis digital yang tumbuh positif dari peningkatan internet dan data seluler sebesar 23,3% dan peningkatan pada pendapatan IndiHome sebesar 28,1%. Sedangkan bisnis legacy tahun 2019 tumbuh negative, yang dikontribusi dari penurunan pendapatan telepon sebesar 16,8% dan pendapatan SMS sebesar 23,1%. Hal ini sejalan dengan perubahan pola komunikasi masyarakat yang menuju era komunikasi digital. Selanjutnya total beban Telkom dan anak perusahaan tahun 2019, yaitu sebesar Rp93.913 miliar (US$6.765) atau mengalami peningkatan sebesar 1,0% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban depresiasi dan amortisasi tahun 2019, sebesar 8,3% atau Rp1.772 miliar, dari Rp21.406 miliar tahun 2018 menjadi Rp23.178 miliar. Selisih total nilai transaksi pendapatan dan beban sepanjang tahun 2019 menghasilkan laba bersih sebesar Rp18.663 miliar (US$1.344 juta), tumbuh 3,5%, dan EBITDA sebesar Rp64.832 miliar, tumbuh 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Laporan Laba Rugi Komprehensif Telkom dan anak perusahaan selama tiga tahun dari tahun 2017 sampai dengan 2019 disajikan pada tabel berikut. Tabel Laba Rugi Komprehensif Pertumbuhan 2019-2018 Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Pendapatan Pendapatan telepon Selular Tidak Bergerak Pendapatan interkoneksi Pendapatan data, internet dan jasa teknologi Internet dan data seluler SMS Internet komunikasi, data dan jasa teknologi informatika Lain-lain Pendapatan jaringan Pendapatan IndiHome Pendapatan telekomunikasi lainnya Penjualan periferal Sewa menara telekomunikasi Call center service E-Payment E-Health CPE dan terminal Lain-lain 3,7 (16,8) (17,6) (9,6) 15,1 135.567 27.978 25.090 2.888 6.286 11,0 72.788 9.765 2.015 1.807 208 453 5.243 130.784 33.626 30.431 3.195 5.463 128.256 41.004 37.246 3.758 5.175 65.552 60.131 23,3 (23,1) (13,1) 23,7 8,3 28,1 (17,6) (40,1) 36,3 (24,0) 26,1 (7,1) 19,4 (38,4) 55.675 4.010 45.154 37.961 7.063 9.027 1.023 1.848 18.325 8.342 1.109 1.239 800 566 523 1.732 2.373 509 650 74 133 1.320 601 80 89 58 41 38 125 170 9.185 10.386 827 1.707 14.310 10.126 1.851 909 1.052 449 563 1.450 3.852 13.192 8.645 333 1.857 11.326 8.763 2.292 796 970 505 470 536 3.194 131 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTabel Laba Rugi Komprehensif Pertumbuhan 2019-2018 Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) 1,0 8,3 93.913 23.178 (3,6) 42.226 6.765 1.670 3.042 93.009 21.406 84.093 20.446 43.791 36.603 (3,2) 4,8 (6,5) 3,2 (40,4) 4,9 (19,2) 12,8 33,5 27,5 (20,1) (1,3) (1,6) 7,5 (25,0) 80,1 (50,1) 20,4 3,1 31,3 18,5 (11,6) 9,1 (7,8) 32,4 24.410 1.758 25.214 22.577 5.736 4.793 2.370 1.109 1.102 618 466 641 246 735 13.012 7.945 3.538 840 290 167 136 33 63 5.077 3.724 6.696 1.653 2.283 413 345 171 80 79 45 34 46 18 53 937 572 255 61 21 12 10 2 4 366 268 482 119 164 5.473 5.125 2.297 1.860 1.051 765 413 480 193 920 13.178 8.077 3.292 1.120 161 335 113 32 48 4.283 4.214 6.137 1.792 1.724 4.276 2.607 2.249 1.544 1.037 914 301 472 294 332 13.529 7.821 3.339 1.700 255 276 62 42 34 2.987 5.268 5.260 1.449 1.494 Beban Beban penyusutan dan amortisasi Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Operasi dan pemeliharaan Beban pemakaian frekuensi radio Sewa sirkit dan CPE Beban hak penyelenggaraan dan Kewajiban Pelayanan Universal Beban pokok penjualan handset Listrik, gas dan air Beban pokok penjualan kartu SIM dan vaucer Sewa kendaraan dan fasilitas pendukung Sewa menara Asuransi Lain-lain Beban karyawan Gaji dan tunjangan Cuti, insentif dan tunjangan lainnya Beban pensiun Beban LSA Beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala Imbalan karyawan lainnya Beban imbalan pasca kerja lainnya Lain-lain Beban interkoneksi Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Beban umum Provisi penurunan nilai piutang 132 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTabel Laba Rugi Komprehensif Pertumbuhan 2019-2018 Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 2018 2017 (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Pelatihan, pendidikan dan rekrutmen Beban penagihan Perjalanan Jasa profesional Rapat Sumbangan sosial Lain - lain Rugi (laba) selisih kurs bersih Penghasilan (beban) lain-lain Laba Usaha Penghasilan pendanaan Biaya pendanaan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Rugi penurunan nilai investasi Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan Laba Tahun Berjalan Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain - Bersih Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali Laba komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Laba komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali (0,4) 12,1 (1,2) (3,6) 18,5 10,5 27,2 (226,5) (17,6) 9,1 7,7 20,9 (413,2) - 4,1 9,4 2,3 144,4 461 176 410 793 276 200 444 86 826 42.394 1.092 (4.240) (166) (1.172) 37.908 (10.316) 27.592 (2.192) 33 13 30 57 20 14 32 6 59 3.054 79 (306) (12) (84) 2.731 (743) 1.988 (158) 463 157 415 823 233 181 349 (68) 1.002 38.845 1.014 531 135 475 498 241 197 240 (51) (281) 43.933 1.434 (3.507) (2.769) 53 - 36.405 (9.426) 26.979 4.942 61 - 42.659 (9.958) 32.701 (2.332) (20,4) 25.400 1.830 31.921 30.369 18.663 1.344 18.032 22.145 8.929 644 8.947 10.556 16.624 1.197 22.844 19.952 8.776 633 9.077 10.417 133 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Perbandingan Laba Rugi Komposisi pendapatan dan beban selama tiga tahun terakhir dapat dilihat sebagai berikut. Komposisi Pendapatan 2017-2019 (Rp miliar) (2019) 1,4% 1.848 13,5% 18.325 53,7% 72.788 6,2% 8.342 50,1% 65.552 (2018) 1,3% 1.707 (2017) 1,4% 1.857 8,8% 11.326 10,9% 14.310 7,8% 10.126 46,9% 60.131 6,8% 8.763 32,1% 41.004 4,0% 5.175 20,6% 27.978 4,6% 6.286 4,2% 5.463 25,7% 33.626 Data, Internet dan Teknologi Informasi Jaringan IndiHome Telepon Telekomunikasi Lainnya Interkoneksi Komposisi Beban 2017-2019 (Rp miliar) (2019) (2018) (2017) 7,0% 6.696 4,0% 3.724 5,4% 5.077 24,7% 23.178 6,6% 6.137 23,0% 21.406 4,5% 4.214 4,6% 4.283 6,3% 5.260 24,3% 20.446 6,3% 5.268 3,6% 2.987 13,9% 13.012 14,2% 13.178 16,0% 13.529 45,0% 42.226 47,1% 43.791 43,5% 36.603 Penyusutan dan Amortisasi Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi Karyawan Pemasaran Interkoneksi Umum dan Administrasi 134 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPerbandingan Laba Rugi Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 1. Pendapatan Peningkatan ini dikompensasi dengan: Telkom dan anak perusahaan mencatat pendapatan • Penurunan pendapatan SMS sebesar Rp2.122 tahun 2019 sebesar Rp135.567 miliar (US$9.765 miliar atau 23,1% akibat peralihan dari penggunaan juta), naik 3,7% atau Rp4.783 miliar, dari Rp130.784 SMS ke layanan Over The Top (OTT), dan miliar tahun 2018. Peningkatan tersebut terutama • Penurunan pendapatan internet, komunikasi disebabkan oleh pendapatan data, internet dan jasa data dan jasa teknologi sebesar Rp1.359 miliar teknologi informasi, serta pendapatan IndiHome. atau 13,1% karena penurunan bisnis Enterprise yang mengurangi layanan yang memiliki tingkat a. Pendapatan Telepon Seluler margin relatif rendah. Dilihat dari total pendapatan TelkomGroup tahun 2019, pendapatan voice seluler memberi kontribusi d. Pendapatan Interkoneksi pendapatan sebesar 18,5%. Pendapatan voice seluler TelkomGroup memperoleh pendapatan interkoneksi tersebut tumbuh negatif dari Rp30.431 miliar tahun dari sambungan telepon tidak bergerak Telkom, 2018 menjadi Rp25.090 miliar (US$1.807 juta) tahun termasuk sambungan langsung international 2019, atau turun sebesar 17,6%. Dalam beberapa incoming dari layanan SLI 007, dan jaringan seluler tahun terakhir, pendapatan dari voice seluler terus mengalami pertumbuhan negatif seiring dengan Telkomsel. Pada tahun 2019, Telkom dan anak perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan beralihnya pola masyarakat pada penggunaan interkoneksi sebesar Rp823 miliar atau 15,1% layanan Over The Top (OTT) yang menyediakan dari Rp5.463 miliar tahun 2018 menjadi Rp6.286 fasilitas komunikasi dan menjadi produk substitusi miliar (US$453 juta) tahun 2019. Meningkatnya layanan seluler. pendapatan layanan voice internasional. ini disebabkan oleh pertumbuhan b. Pendapatan Telepon Tidak Bergerak Pendapatan telepon tidak bergerak tumbuh negatif pada tahun 2019 sebesar Rp307 miliar atau 9,6%, dari Rp3.195 miliar pada tahun 2018 menjadi e. Pendapatan Jaringan 2019, tahun TelkomGroup mencatat Pada pertumbuhan positif pendapatan jaringan sebesar Rp2.888 miliar (US$208 juta). Pertumbuhan Rp141 miliar atau 8,3%, dari Rp1.707 miliar pada negatif tidak dapat dihindari sebagai dampak tahun 2018 menjadi Rp1.848 miliar (US$133 juta) dari tren perilaku konektivitas masyarakat yang semakin mobile. c. Pendapatan Data, Internet, dan Jasa Teknologi Informatika jasa teknologi Pendapatan data, informatika memberikan kontribusi yang besar internet dan pada total pendapatan TelkomGroup tahun 2019, yaitu sebesar Rp72.788 miliar (US$5.243 juta). Jumlah tersebut naik 11,0% atau Rp7.236 miliar dari Rp65.552 miliar pada tahun 2018. Pendapatan dari kegiatan usaha ini menyumbang 53,7% dari pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir 31 Desember 2019. Tumbuhnya pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika didorong oleh peningkatan pendapatan internet dan data seluler yang tumbuh positif sebesar Rp10.521 miliar atau 23,3% yang dipicu oleh pertumbuhan penggunaan data sebesar 54% dengan total penggunaan 6.715.227 TB. tahun 2019. Pertumbuhan positif tersebut terjadi karena peningkatan pendapatan VSAT di segmen enterprise. f. Pendapatan IndiHome Pendapatan positif sebesar Rp4.015 miliar atau 28,1%, dari IndiHome mencatat pertumbuhan Rp14.310 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp18.325 miliar (US$1.320 juta) tahun 2019. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pertumbuhan positif pelanggan IndiHome sebesar 37,2% dari 5,1 juta menjadi 7,0 juta. g. Pendapatan Jasa Telekomunikasi Lainnya TelkomGroup memiliki pendapatan jasa telekomunikasi lainnya yang tercatat turun sebesar Rp1.784 miliar atau 17,6% pada tahun 2019. Total pendapatan tahun 2019 yaitu Rp8.342 miliar (US$601 juta), turun dari Rp10.126 miliar pada tahun periode pelaporan 2018, yang disebabkan oleh: 135 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian • Penurunan pendapatan lain-lain sebesar c. Beban Karyawan Rp1.479 miliar atau 38,4% terutama berasal dari Beban karyawan turun sebesar Rp166 miliar atau penurunan pendapatan perangkat dan konstruksi 1,3%, dari Rp13.178 miliar pada tahun 2018 menjadi TelkomInfra sebesar Rp1.126 miliar, dan Rp13.012 miliar (US$937 juta) pada tahun 2019. • Penurunan pendapatan penjualan peripheral Penurunan tersebut berasal dari penurunan beban sebesar Rp742 miliar atau 40,1% sejalan dengan pensiun berkala sebesar Rp280 miliar atau 25,0%, strategi bisnis enterprise yang mengurangi terutama karena penurunan biaya manfaat pensiun layanan yang memiliki tingkat margin relatif berkala bersih yang terjadi pada tahun 2019. rendah. Penurunan ini dikompensasi oleh peningkatan beban cuti, insentif dan tunjangan lainnya sebesar Peningkatan ini dikompensasi oleh peningkatan Rp246 miliar atau 7,5%. pendapatan sewa tower sebesar Rp330 miliar atau 36,3% sejalan dengan peningkatan jumlah tenant. d. Beban Interkoneksi 2. Beban TelkomGroup mencatat beban interkoneksi meningkat sebesar Rp794 miliar atau 18,5%, TelkomGroup mencatat jumlah beban yang meningkat dari Rp4.283 miliar pada tahun 2018 menjadi dari Rp93.009 miliar pada tahun 2018, naik sebesar Rp5.077 miliar (US$366 juta) pada tahun Rp904 miliar atau 1,0% menjadi Rp93.913 miliar 2019. Peningkatan sejalan dengan peningkatan (US$6.765) pada tahun 2019. Pertumbuhan beban diantaranya disebabkan oleh: pendapatan interkoneksi. Pemeliharaan, a. Beban Operasi, Telekomunikasi TelkomGroup mencatat beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi sebesar 45,0% dari total Jasa dan beban tahun 2019, atau senilai Rp42.226 miliar (US$3.042 juta). Beban ini turun sebesar Rp1.565 miliar atau 3,6% dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh hal-hal berikut: • Penurunan beban operasi dan pemeliharaan sebesar Rp804 miliar atau 3,2% sejalan dengan penurunan pendapatan di Telkom Sigma dan Telkom Infra, • Penurunan beban pokok penjualan handset sebesar Rp751 miliar atau 40,4% sejalan dengan penurunan penjualan peripheral, dan • Penurunan beban sewa sirkuit dan CPE sebesar Rp332 miliar atau 6,5%, seiring dengan penurunan pendapatan segmen enterprise dalam e. Beban Pemasaran Beban pemasaran Telkom dan anak perusahaan pada tahun 2019 turun Rp490 miliar atau 11,6%, dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp4.214 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp3.724 miliar (US$268 juta) pada tahun 2019. Penurunan beban pemasaran terutama terjadi di Telkomsel sejalan dengan strategi pemasaran yang efektif. f. Beban Umum dan Administrasi Telkom dan anak perusahaan secara konsolidasi memiliki beban umum dan administrasi yang meningkat sebesar Rp559 miliar atau 9,1%, dari Rp6.137 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp6.696 miliar (US$482 juta) pada tahun 2019. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan provisi penurunan nilai piutang sebesar Rp559 miliar atau 32,4% dari Telkom Metra dan PINS. penyediaan end-to-end IT Solution. 3. Laba (Rugi) Selisih Kurs-Bersih Penurunan ini dikompensasi peningkatan beban pemakaian frekuensi radio sebesar Rp263 miliar atau 4,8% terkait pembayaran performance bond setiap tahunnya untuk pita frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz oleh Telkomsel. b. Beban Penyusutan dan Amortasi Pada tahun 2019, beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar Rp1.772 miliar atau 8,3%, dari Rp21.406 miliar di tahun 2018 menjadi Rp23.178 miliar (US$1.670 juta). Kenaikan tersebut terkait dengan naiknya nilai aset tetap dan aset tak berwujud yang diakui pada tahun 2019. Dampak dari fluktuasi kurs pada tahun 2019 yaitu adanya rugi selisih kurs bersih sebesar Rp86 miliar (US$6 juta) tahun 2019, dibandingkan laba selisih kurs sebesar Rp68 miliar tahun 2018. yang tercatat pada 4. Penghasilan (Beban) Lain-lain TelkomGroup mengalami penurunan pendapatan lain- lain sebesar Rp176 miliar atau 17,6% dari Rp1.002 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp826 miliar pada tahun 2019. 136 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 5. Laba Usaha dan Marjin Laba Usaha 9. Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Berbagai transaksi sepanjang tahun 2019 telah mendorong pertumbuhan positif laba usaha Pemilik Entitas Induk Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada TelkomGroup sebesar Rp3.549 miliar atau 9,1% pemilik entitas induk naik sebesar Rp631 miliar atau dibandingkan dengan laba usaha tahun sebelumnya. 3,5%, dari Rp18.032 miliar pada tahun 2018 menjadi Laba usaha pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp42.394 Rp18.663 miliar (US$1.344 juta) pada tahun 2019. miliar (US$3.054 juta) dengan marjin laba usaha tahun tersebut sebesar 31,3%, naik jika dibandingkan dengan 10.Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada marjin tahun 2018 sebesar 29,7%. Kepentingan Non Pengendali Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada 6. Laba Sebelum Pajak Penghasilan dan Marjin Laba kepentingan non pengendali mengalami pertumbuhan Sebelum Pajak Penghasilan Telkom dan anak perusahaan mencatat kenaikan laba negatif sebesar Rp18 miliar atau 0,2%, dari Rp8.947 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp8.929 miliar ($644 sebelum pajak sebesar Rp1.503 miliar atau 4,1%, dari juta) pada tahun 2019. Rp36.405 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp37.908 miliar (US$2.731 juta) pada tahun 2019. Kemudian, 11. Laba Komprehensif Tahun Berjalan marjin laba sebelum pajak naik dari 27,8% pada tahun Laba komprehesif tahun berjalan tercatat sebesar 2018 menjadi 28,0% pada tahun 2019. Rp25.400 miliar (US$1.830 juta), turun sebesar 7. Beban Pajak Penghasilan Rp6.521 miliar atau 20,4%, dari Rp31.921 miliar pada tahun 2018. Beban pajak penghasilan tahun 2019 tercatat naik sebesar Rp890 miliar atau 9,4%, dari Rp9.426 miliar 12.Laba per Saham pada tahun 2018 menjadi Rp10.316 miliar (US$743 juta) pada tahun 2019. Kenaikan tersebut mengikuti Pada tahun 2019, laba bersih per saham yang dibukukan Telkom yaitu sebesar Rp188,40. Nilai tersebut lebih pertumbuhan anak perusahaan. laba sebelum pajak Telkom dan tinggi Rp6,37 atau 3,5%, dari Rp182,03 yang dibukukan pada tahun 2018. 8. Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup mencatat beban komprehesif lain sebesar Rp2.192 miliar (US$158 juta), dibandingkan dengan pendapatan komprehensif lain sebesar dari Rp4.942 miliar yang tercatat pada tahun sebelumnya. Beban komprehensif lain ini disebabkan rugi aktuaria sebesar Rp2.109 miliar. 137 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Perbandingan Laba Rugi Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2017 1. Pendapatan TelkomGroup mencatat kenaikan pendapatan sebesar Rp2.528 miliar atau 2,0%, dari Rp128.256 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp130.784 miliar pada tahun Peningkatan ini dikompensasi dengan: • Penurunan pendapatan sebesar Rp4.007 miliar atau 30,4% karena pergeseran layanan preferensi pelanggan dari SMS ke SMS 2018. Peningkatan tersebut terutama disebabkan Over The Top (OTT). oleh pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika. d. Pendapatan Interkoneksi a. Pendapatan Telepon Seluler Pendapatan voice seluler menyumbang 23,3% tahun 2018. dari pendapatan konsolidasian Pendapatan telepon seluler turun sebesar Rp6.815 miliar atau 18,3%, dari Rp37.246 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp30.431 miliar pada tahun 2018. Penurunan ini disebabkan karena pelanggan lebih memilih untuk menggunakan layanan Over the Top yang merupakan salah satu substitusi dari layanan seluler. b. Pendapatan Telepon Tidak Bergerak telepon tidak bergerak menurun Pendapatan sebesar Rp563 miliar atau 15,0%, dari Rp3.758 milliar pada tahun 2017 menjadi Rp3.195 miliar pada tahun 2018 karena penurunan penggunaan layanan voice akibat terkanibalisasi layanan seluler. Pendapatan perusahaan terdiri dari pendapatan interkoneksi dari interkoneksi Telkom dan anak sambungan telepon tidak bergerak TelkomGroup dan pendapatan interkoneksi dari jaringan seluler Telkomsel. Pendapatan interkoneksi termasuk sambungan langsung international incoming dari layanan SLI 007. Pendapatan interkoneksi pada tahun 2018 meningkat sebesar Rp288 miliar atau 5,6% dari Rp5.175 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp5.463 miliar tahun 2018, yang disebabkan peningkatan pendapatan dari layanan voice traffic yang menyasar dan mengambil ceruk pasar transit global dengan mengalirkan trafik antarnegara. e. Pendapatan Jaringan Telkom memiliki pendapatan jaringan yang turun sebesar Rp150 miliar atau 8,1%, dari Rp1.857 miliar pada 2017 menjadi Rp1.707 miliar pada tahun 2018. c. Pendapatan Data, Internet, dan Jasa Teknologi f. Pendapatan IndiHome Informatika Telkom dan pendapatan data, informatika sebesar Rp65.552 miliar pada tahun anak perusahaan memperoleh jasa teknologi internet dan 2018, meningkat Rp5.421 miliar atau 9,0% dari Rp60.131 miliar pada 2017. Pendapatan dari kegiatan usaha ini menyumbang 50,1% dari pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir 31 Desember 2018. Peningkatan pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika terutama dikontribusi oleh: • Peningkatan pendapat internet dan data seluler sebesar Rp7.193 miliar atau 18,9% yang dipicu oleh pertumbuhan penggunaan Data sebesar 101,7% menjadi 4.373.077 TB, • Peningkatan pendapatan internet, komunikasi data dan jasa teknologi informatika sebesar Rp1.741 miliar atau 20,1% disebabkan oleh peningkatan pendapatan IT service dari segmen enterprise, dan Pendapatan positif sebesar Rp2.984 miliar atau 26,3%, dari IndiHome mencatat pertumbuhan Rp11.326 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp14.310 miliar di tahun 2018. Pertumbuhan positif tersebut sejalan dengan pertumbuhan pelanggan IndiHome sebesar 72,1% dari 2,9 juta menjadi 5,1 juta. g. Pendapatan Jasa Telekomunikasi Lainnya Pendapatan jasa telekomunikasi lainnya meningkat sebesar Rp1.363 miliar atau 15,6%, dari Rp8.763 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp10.126 miliar pada tahun 2018. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh: • Peningkatan pendapatan CPE dan terminal sebesar Rp914 miliar atau 170,5% berasal dari layanan ICT solution pelanggan enterprise, dan • Peningkatan pendapatan lain-lain sebesar Rp658 miliar atau 20,6%. Peningkatan ini dikompensasi oleh penurunan • Peningkatan pendapatan lain-lain sebesar Rp494 miliar atau 148,3%. penjualan atau 19,2%. periferal sebesar Rp441 miliar 138 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 2. Beban b. Beban Penyusutan dan Amortasi Jumlah beban meningkat sebesar Rp8.916 miliar atau Beban penyusutan dan amortisasi meningkat 10,6%, meningkat dari Rp84.093 miliar pada tahun sebesar Rp960 miliar atau 4,7%, dari Rp20.446 2017 menjadi Rp93.009 miliar pada tahun 2018. miliar pada tahun 2017 menjadi Rp21.406 miliar di tahun 2018 sejalan dengan peningkatan nilai a. Beban Operasi, Telekomunikasi Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Pemeliharaan, Jasa dan yang berkontribusi sebesar 47,1% dari total beban Perseroan. Peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi sebesar Rp7.188 miliar atau 19,6%, naik dari Rp36.603 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp43.791 miliar pada tahun 2018. Peningkatan ini disebabkan oleh hal-hal berikut: • Peningkatan beban operasi dan pemeliharaan sebesar Rp2.637 miliar atau 11,7% disebabkan oleh peningkatan beban terkait pemeliharaan jaringan untuk meningkatkan layanan broadband, baik seluler maupun fixed, • Peningkatan beban sewa sirkit dan CPE sebesar Rp2.518 miliar atau 96,6%, seiring dengan peningkatan pendapatan segmen enterprise dalam penyediaan end-to-end IT Solution, • Peningkatan frekuensi radio sebesar Rp1.197 miliar atau 28,0% terkait pemakaian beban pembayaran performance bond setiap tahunnya sebesar Rp20 miliar dan Rp1.030 miliar masing- masing untuk pita frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz oleh Telkomsel, • Peningkatan beban lainnya sebesar Rp588 miliar atau 177,1%, dan • Peningkatan beban pokok penjualan handset sebesar Rp316 miliar atau 20,5%. Peningkatan ini dikompensasi oleh penurunan beban pokok penjualan kartu SIM dan voucher sebesar Rp149 miliar atau 16,3% disebabkan oleh penurunan biaya produksi dan distribusi kartu karena penerapan rregistrasi SIM Card yang mengubah model bisnis penjualan akan lebih berorientasi pada penjualan paket isi ulang pulsa daripada penjualan kartu perdana. aset tetap. c. Beban Karyawan Beban karyawan menyumbang 14,2% dari total beban Perusahaan. Beban karyawan turun sebesar Rp351 miliar atau 2,6%, dari Rp13.529 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp13.178 miliar pada tahun 2018. Penurunan tersebut berasal dari penurunan beban pensiun sebesar Rp580 miliar atau 34,1% karena pada tahun ini tidak ada beban jasa lalu seperti tahun 2017. Penurunan tersebut dikompensasi oleh peningkatan beban gaji dan tunjangan karyawan sebesar Rp256 miliar atau 3,3%. d. Beban Interkoneksi Beban interkoneksi meningkat sebesar Rp1.296 miliar atau 43,4%, dari Rp2.987 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp4.283 miliar pada tahun 2018, sejalan dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan interkoneksi. e. Beban Pemasaran Beban pemasaran mengalami penurunan sebesar Rp1.054 miliar atau 20,0%, dari Rp5.268 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp4.214 miliar pada tahun 2018 karena strategi program pemasaran yang efektif dan efisien, terutama di layanan seluler seiring model bisnis penjualan akan lebih berorientasi pada penjualan paket isi ulang pulsa daripada penjualan kartu perdana. f. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi tercatat meningkat sebesar Rp877 miliar atau 16,7%, dari Rp5.260 miliar pada 2017 menjadi Rp6.137 miliar pada tahun 2018. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh: • Peningkatan beban umum sebesar Rp343 miliar atau 23,7%, • Peningkatan beban jasa profesional sebesar Rp325 miliar atau 65,3%, dan • Peningkatan provisi penurunan nilai piutang sebesar Rp230 miliar atau 15,4%. 139 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 3. Laba (Rugi) Selisih Kurs-Bersih 8. Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain Laba selisih kurs bersih sebesar Rp68 miliar Pada tahun 2018, Telkom memiliki pendapatan pada tahun 2018, dibandingkan Rp51 miliar pada komprehesif lain sebesar Rp4.942 miliar sedangkan tahun 2017. 4. Penghasilan (Beban) Lain-lain Pada tahun 2018, TelkomGroup mencatatkan penghasilan lain-lain sebesar Rp1.002 miliar. Sedangkan pada tahun 2017, mencatatkan beban lain-lain sebesar Rp281 miliar. 5. Laba Usaha dan Marjin Laba Usaha pada tahun sebelumnya, Telkom mencatatkan beban komprehensif lain sebesar Rp2.332 miliar. 9. Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar Rp4.113 miliar atau 18,6%, dari Rp22.145 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp18.032 miliar tahun 2018. Dengan adanya berbagai peningkatan dan penurunan 10.Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada transkasi tersebut di atas, TelkomGroup mencatat penurunan laba usaha sebesar Rp5.088 miliar atau 11,6%, dari Rp43.933 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp38.845 miliar pada tahun 2018. Marjin laba usaha turun dari 34,3% pada tahun 2017 menjadi 29,7% pada Kepentingan Non Pengendali Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali turun sebesar Rp1.609 miliar atau 15,2%, dari Rp10.556 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp8.947 miliar pada tahun 2018. tahun 2018. 6. Laba Sebelum Pajak Penghasilan dan Marjin Laba Sebelum Pajak Penghasilan Telkom dan anak perusahaan mencatat laba sebelum pajak mengalami penurunan sebesar Rp6.254 miliar atau 14,7%, dari Rp42.659 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp36.405 miliar pada tahun 2018. Marjin laba sebelum pajak turun dari 33,3% pada tahun 2017 menjadi 27,8% pada tahun 2018. 7. Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan turun sebesar Rp532 miliar atau 5,3%, dari Rp9.958 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp9.426 miliar pada tahun 2018, sejalan dengan penurunan laba sebelum pajak. 11. Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba komprehesif tahun berjalan meningkat sebesar Rp1.552 miliar atau 5,1% dari Rp30.369 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp31.921 miliar pada tahun 2018. 12. Laba per Saham Telkom dan anak perusahaan membukukan laba bersih per saham turun sebesar Rp41,52 atau 18,6%, dari Rp223,55 pada tahun 2017 menjadi Rp182,03 pada tahun 2018. 140 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian TINJAUAN ARUS KAS Berikut ini tabel yang menampilkan informasi tentang arus kas konsolidasi Telkom, sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2017 hingga 2019. Tabel Arus Kas 2019-2018 2019 2018 2017 Pertumbuhan Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember (%) (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Arus Kas Bersih: Dari kegiatan operasi Untuk kegiatan investasi Untuk kegiatan pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas 20,3 2 (1,1) 54.949 3.958 45.671 49.405 (35.791) (2.578) (35.090) (33.007) (18.247) (1.314) (18.458) (21.052) (111,6) 911 66 (7.877) (4.654) (163,2) (108) (8) 171 32 Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun (30,6) 4,6 17.439 18.242 1.256 1.314 25.145 29.767 17.439 25.145 Perbandingan Arus Kas Komposisi arus kas masuk dan arus kas keluar selama tiga tahun terakhir, ditampilkan dalam bentuk diagram berikut. Komposisi Arus Kas Masuk 2017 - 2019 (Rp miliar) (2019) 15,8% 26.583 (2018) 21,1% 35.398 (2017) 2,0% 3.333 0,6% 962 82,2% 138.673 78,3% 131.469 Operasi Investasi Pendanaan 8,6% 12.219 1,1% 1.550 Komposisi Arus Kas Keluar 2017 - 2019 (Rp miliar) (2019) (2018) 26,7% 44.830 30,7% 53.856 (2017) 22,7% 33.271 49,9% 83.724 48,8% 85.798 23,7% 34.557 23,4% 39.124 20,5% 36.052 Operasi Investasi Pendanaan 90,3% 127.669 53,6% 78.264 141 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Perbandingan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 Per 31 Desember 2019, TelkomGroup membukukan total kas dan setara kas sebesar Rp18.242 miliar atau US$1.314 juta. Jika dibandingkan dengan total kas dan setara kas tahun sebelumnya sebesar Rp17.439 miliar, jumlah tersebut naik sebesar Rp803 miliar atau 4,6%. Kemudian, penerimaan kas terbesar tahun 2019 berasal dari kegiatan operasi sebesar Rp138.673 miliar, yang mencakup 82,2% dari total penerimaan kas Telkom dan anak perusahaan. Penerimaan kas terbesar lainnya yaitu Rp26.583 miliar, berasal dari pendanaan yang berkontribusi sebesar 15,8% dari total penerimaan kas. Penerimaan kas dari investasi memiliki kontribusi terkecil yaitu 2,0% dengan nilai Rp3.333 miliar. Dalam hal pengeluaran kas, sebesar 49,9% dari total pengeluaran kas atau Rp83.724 miliar digunakan untuk kegiatan operasional. Pengeluran kas lainnya untuk kegiatan pendanaan dan investasi yaitu Rp44.830 miliar dan Rp39.124 miliar, atau 26,7% dan 23,4% dari total pengeluaran kas. Berikut ini penjelasan lebih rinci dari kinerja arus kas Telkom dan anak perusahaan untuk periode pelaporan tahun 2019. 1. Arus Kas Kegiatan Operasi Arus kas bersih dari kegiatan operasi yang dibukukan pada tahun 2019 yaitu sebesar Rp54.949 miliar (US$3.958 juta), dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar Rp45.671 miliar. Penerimaan kas dari kegiatan operasi tahun 2019 tercatat sebesar Rp138.673 miliar, lebih tinggi 5,5% atau Rp7.204 miliar dari Rp131.469 miliar yang diterima pada tahun 2018. Penerimaan kas tersebut diperoleh dari: • Penerimaan pendapatan dari pelanggan dan operator lain sebesar Rp135.372 miliar, • Penerimaan dari pendapatan bunga dsebesar Rp1.093 miliar, • Penerimaan restitusi pajak sebesar Rp1.446 miliar, dan • Penerimaan kas lainnya – bersih sebesar Rp762 miliar. Di sisi lain, pengeluaran kas untuk kegiatan operasi tahun 2019 tercatat sebesar Rp83.724 miliar. Jika dibandingkan dengan pengeluaran kas sebesar Rp85.798 miliar pada tahun 2018, maka pengeluaran kas tahun 2019 turun 2,4% atau Rp2.074 miliar. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan: • Pembayaran kas untuk beban sebesar Rp56.787 miliar, sebesar kepada • Pembayaran karyawan kas Rp11.370 miliar, • Pembayaran pajak penghasilan badan dan final sebesar Rp10.348 miliar, • Pembayaran beban bunga sebesar Rp4.358 miliar, dan • Pembayaran pajak pertambahan nilai bersih sebesar Rp861 miliar. 2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi Telkom dan anak perusahaan membukukan arus kas bersih untuk kegiatan investasi sebesar minus Rp35.791 miliar (US$2.578 juta) pada tahun 2019, dibandingkan arus kas bersih untuk kegiatan investasi tahun sebelumnya yang dibukukan sebesar minus Rp35.090 miliar. 142 Penerimaan kas dari kegiatan investasi tahun 2019 tercatat naik 246,5% atau Rp2.371 miliar, dari Rp962 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp3.333 miliar pada tahun 2019. Penerimaan kas berasal berasal dari: • Hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp1.496 miliar, • Hasil dari aset keuangan lancar lainnya - bersih sebesar Rp1.147 miliar, • Hasil dari pelepasan anak perusahaan sebesar Rp395 miliar, • Hasil dari klaim asuransi sebesar Rp197 miliar, • Kenaikan uang muka dan aset lainnya sebesar Rp87 miliar, dan • Penerimaan dividen dari entitas asosiasi sebesar Rp11 miliar. Telkom dan anak perusahaan membukukan pengeluaran kas kegiatan investasi tahun 2019 sebesar Rp39.124 miliar, naik 8,5% atau Rp3.072 miliar dari pengeluaran kas kegiatan investasi tahun sebelumnya sebesar Rp36.052 miliar. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan: • Pembelian aset tetap sebesar Rp35.218 miliar, • Pembelian aset tak berwujud sebesar Rp2.008 miliar, • Akuisisi bisnis setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp1.166 miliar, dan • Penambahan dari penyertaan jangka panjang sebesar Rp732 miliar. 3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan Per 31 Desember tahun 2019, arus kas bersih TelkomGroup yang dibukukan terkait kegiatan pendanaan yaitu sebesar minus Rp18.247 miliar (US$1.314 juta), dibandingkan dengan periode pelaporan sebelumnya sebesar minus Rp18.458 miliar. Penerimaan kas dari kegiatan pendanaan tahun 2019 tercatat sebesar Rp26.583 miliar, lebih rendah 24,9% atau Rp8.815 miliar dari Rp35.398 miliar yang diterima pada tahun 2018. Penerimaan kas tersebut berasal dari: • Pencairan utang bank dan pinjaman lainnya sebesar Rp26.524 miliar, dan • Penerimaan setoran modal pada entitas anak dari pemegang saham non pengendali sebesar Rp59 miliar. Kemudian, pada tahun 2019, Telkom dan anak perusahaan membukukan sejumlah pengeluaran kas untuk kegiatan pendanaan sebesar Rp44.830 miliar, yang turun 16,8% atau Rp9.026 miliar dari Rp53.856 miliar tahun sebelumnya. Pengeluaran kas digunakan untuk kegiatan: • Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham Perusahaan dan pemegang saham non pengendali entitas anak masing-masing sebesar Rp16.229 miliar dan Rp9.618 miliar, dan • Pembayaran utang bank dan pinjaman lainnya sebesar Rp18.983 miliar. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Perbandingan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2017 Telkom dan anak perusahaan memiliki total kas dan setara kas pada 31 Desember 2018 sebesar Rp17.439 miliar, turun Rp7.706 miliar atau 30,6% dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp25.145 miliar. Penerimaan kas terbesar senilai Rp131.469 miliar atau 78,3% berasal dari kegiatan operasi, diikuti dengan penerimaan dari kegiatan pendanaan sebesar Rp35.398 miliar atau 21,1% dan penerimaaan dari kegiatan investasi sebesar Rp962 miliar atau 0,6%. Kas yang diterima sebagian besar TelkomGroup gunakan untuk kegiatan operasi sebesar Rp85.798 miliar atau 48,8%, kegiatan pendanaan sebesar Rp53.856 miliar atau 30,7% dan kegiatan investasi sebesar Rp36.052 miliar atau 20,5%. 1. Arus Kas Kegiatan Operasi Pada tahun 2018, Telkom dan anak perusahaan mencatat arus kas bersih dari kegiatan operasi sebesar Rp45.671 miliar, dibandingkan Rp49.405 miliar pada tahun 2017. Penerimaan kas kegiatan operasi sebesar Rp131.469 miliar, mengalami peningkatan Rp3.800 miliar atau 3,0% dibandingkan tahun 2017. Penerimaan kas tersebut berasal berasal dari: • Penerimaan pendapatan dari pelanggan dan operator lain sebesar Rp127.855 miliar, diterima • Pendapatan bunga sebesar Rp1.036 miliar, dan • Penerimaan restitusi pajak sebesar Rp2.578 miliar. Pengeluaran kas kegiatan operasi sebesar Rp85.798 miliar pada tahun 2018, mengalami peningkatan Rp7.534 miliar atau 9,6% dibandingkan tahun 2017. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan: • Pembayaran sebesar beban untuk kas Rp54.099 miliar, • Pembayaran kas kepada karyawan sebesar Rp12.657 miliar, • Pembayaran pajak penghasilan badan dan final sebesar Rp10.375 miliar, • Pembayaran beban bunga sebesar Rp3.735 miliar, • Pembayaran pajak pertambahan nilai bersih sebesar Rp3.434 miliar, dan • Pembayaran kas Rp1.498 miliar. lainnya - bersih sebesar 2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi Pada tahun 2018 arus kas bersih terkait kegiatan investasi mencapai minus Rp35.090 miliar dibandingkan minus Rp33.007 miliar pada tahun 2017. Penerimaan kas dari kegiatan investasi sebesar Rp962 miliar pada tahun 2018, dibandingkan dengan Rp1.550 miliar pada tahun 2017. Jumlah tersebut menurun sebesar Rp588 miliar atau 37,9%. Penerimaan kas tersebut berasal dari: • Hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp629 miliar, • Penempatan deposito berjangka dan aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp171 miliar, asuransi klaim atas dari • Hasil sebesar Rp153 miliar, dan • Penerimaan dividen dari entitas asosiasi sebesar Rp9 miliar. Pengeluaran kas kegiatan investasi sebesar Rp36.052 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp1.495 miliar atau 4,3% dibandingkan Rp34.557 miliar pada tahun 2017. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan: • Pembelian aset tetap sebesar Rp35.218 miliar, • Pembelian berwujud sebesar aset tak Rp2.972 miliar, • Kenaikan uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp761 miliar, • Pembelian bisnis setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp420 miliar, dan • Penambahan penyertaan jangka panjang sebesar Rp337 miliar. 3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan TelkomGroup mencatat arus kas bersih terkait kegiatan pendanaan pada tahun 2018 sebesar minus Rp18.458 miliar dibandingkan dengan minus Rp21.052 miliar pada tahun 2017. Penerimaan kas kegiatan pendanaan sebesar Rp35.398 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp23.179 miliar atau 189,7% dari Rp12.219 miliar yang diterima pada tahun 2017. Penerimaan kas tersebut berasal dari: • Pencairan utang bank dan pinjaman lainnya sebesar Rp35.364 miliar, dan • Penerimaan setoran modal pada entitas anak dari pemegang saham non pengendali sebesar Rp34 miliar. Pada tahun 2018, Telkom dan anak perusahaan memiliki pengeluaran kas untuk kegiatan pendanaan sebesar Rp53.856 miliar. Jika dibandingkan dengan Rp33.271 miliar pada tahun 2017, jumlah tersebut naik sebesar Rp20.585 miliar atau 61,9%. Pengeluaran kas tersebut digunakan untuk kegiatan: • Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham Perusahaan dan pemegang saham non pengendali entitas anak masing-masing sebesar Rp16.609 miliar dan Rp10.134 miliar, serta • Pembayaran utang bank dan pinjaman lainnya sebesar Rp27.113 miliar. 143 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Laporan keuangan konsolidasian Telkom tahun 2019 yang telah diaudit mengindikasikan Telkom memiliki likuiditas keuangan dan kemampuan membayar utang yang cukup baik. Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup dapat menjaga aliran dana sehingga utang jangka pendek dan jangka panjang dapat terkelola sesuai harapan. Untuk menjaga likuiditas, Telkom memanfaatkan arus kas dari berbagai sumber, antara lain dari ketersediaan dana internal, laba usaha tahun berjalan, instrument utang, fasilitas pinjaman dana perbankan, atau sumber lainnya yang sah sesuai dengan perangkat hukum di Indonesia. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG JANGKA PENDEK Kemampuan TelkomGroup untuk membayar utang jangka pendek dapat dilihat dari rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio) dan rasio kas (cash ratio) tahun 2019. Rasio-rasio tersebut selalu diawasi dengan ketat guna memastikan likuiditas dan ketersediaan dana untuk pembayaran utang jangka pendek yang jatuh tempo dapat dipenuhi. Di sisi lain, Telkom dan entitas anak juga perlu menjaga likuiditas yang optimal dan dapat dimanfaatkan dengan produktif. Pada periode kinerja tahun 2019, strategi Telkom untuk menjaga kemampuan membayar utang jangka pendek, antara lain yaitu menjaga rasio lancar di atas rasio lancar rata-rata industri dan mempertahankan tersedianya fasilitas pinjaman yang dapat ditarik jika diperlukan. Rasio likuiditas jangka pendek Telkom dan entitas anak ditampilkan dalam tabel berikut: Rasio 2019 2018 2017 Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Kas 71,5% 52,9% 32,2% 93,5% 66,8% 40,5% 104,8% 81,3% 60,2% KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG JANGKA PANJANG Dalam mengukur kemampuan membayar utang jangka panjang, Telkom dan entitas anak mengawasi rasio utang terhadap ekuitas, rasio utang terhadap EBITDA dan rasio EBITDA terhadap beban bunga. Laporan keuangan konsolidasian Telkom dan anak perusahaan per akhir tahun 2019 menunjukkan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,44 kali, rasio utang terhadap EBITDA sebesar 0,80 kali dan rasio EBITDA terhadap beban bunga sebesar 15,3 kali. Kinerja rasio-rasio tersebut menunjukkan kemampuan membayar utang jangka panjang yang baik dengan risiko gagal bayar yang relatif rendah. Saat ini, indikator kondisi keuangan cukup kuat dan dalam rangka menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan meningkatkan efektifitas pengelolaan pendanaan dan modal kerja, Telkom merasa perlu untuk melakukan strategi reprofiling utang, yaitu memperbaiki profil utang dengan merubah sebagian porsi utang berbunga floating menjadi berbunga tetap. Adapun tujuan utama dari upaya reprofiling utang ini adalah mengurangi beban bunga dan eksposure fluktuasi suku bunga di masa datang. Beberapa strategi yang telah dilakukan sebagai berikut: • Mengoptimalikan penggunaan sumber dana internal untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan. • Menyeimbangkan proporsi suku bunga antara suku bunga mengambang (floating) dan suku bunga tetap (fixed). Tabel berikut menyajikan data rasio utang terhadap ekuitas, rasio utang terhadap EBITDA, dan rasio EBITDA terhadap beban bunga. Rasio 2019 2018 2017 Rasio Utang Terhadap Ekuitas Rasio Utang Terhadap EBITDA Rasio EBITDA Terhadap Beban Bunga 0,44X 0,80X 15,3X 0,38X 0,74X 16,9X 0,32X 0,55X 23,3X Secara lebih rinci, data dan informasi mengenai “Likuiditas” terkait dengan pembahasan mengenai utang Telkom dan entitas anak dapat dilihat pada catatan 15 dan 16 pada laporan keuangan konsolidasian TelkomGroup tahun 2019. 144 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSTRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL STRUKTUR MODAL Sama seperti tahun sebelumnya, TelkomGroup memiliki kebijakan untuk memanfaatkan sumber pendanaan dari utang jangka pendek, utang jangka panjang dan ekuitas. Jika dibandingkan dengan utangnya, komposisi terbesar struktur modal TelkomGroup berasal dari ekuitas. Berikut tabel dan diagram yang menggambarkan komposisi dan struktur modal Telkom selama tiga tahun terakhir. Struktur Modal 2017-2019 (Rp miliar) (2019) 28,6% 43.379 (2018) 28,0% 40.044 (2017) 25,9% 33.183 5,7% 8.705 2,8% 4.043 1,8% 2.289 65,7% 99.561 69,2% 98.910 72,3% 92.713 Utang Jangka Pendek Utang Jangka Panjang Ekuitas Struktur Modal 2019 2018 2017 (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Jangka Pendek Jangka Panjang Utang Ekuitas 8.705 43.379 52.084 99.561 627 3.125 3.752 7.172 4.043 40.044 44.087 98.910 2.289 33.183 35.472 92.713 Jumlah modal yang diinvestasikan 151.645 10.924 142.997 128.185 KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL Sebagai perusahaan terbuka, TelkomGroup memiliki kepentingan untuk menjaga creditworthiness yang tercermin dalam peringkat kredit dan struktur modal. Secara umum, struktur modal TelkomGroup tahun 2019 dipertahankan pada tingkat utang di bawah rata-rata industri yang tercermin dalam rasio Debt to Equity dan rasio Debt to EBITDA. Tujuan kebijakan atas struktur modal yaitu untuk menetapkan komposisi pendanaan dari modal dan utang yang optimal serta menjadi landasan dalam mengambil keputusan penambahan atau pembayaran utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sejalan dengan itu, sepanjang tahun 2019, TelkomGroup terus mengoptimalkan biaya modal (weighted average cost of capital) serta manfaat pajak, serta menjaga keseimbangan struktur modal dengan menggunakan rasio keuangan sebagai mekanisme pengawasan. TelkomGroup dapat memperbaharui skema pembiayaan jika dianggap lebih efisien dan menguntungkan. Pada tahun 2019, TelkomGroup memiliki rasio utang terhadap modal (DER) sebesar 0,44 kali, dibandingkan 0,38 kali tahun sebelumnya. Kemudian debt service coverage ratio Telkom per akhir 2019 tercatat sebesar 2,8 kali, dibandingkan 1,9 kali di tahun 2018. Informasi kebijakan manajemen atas manajemen modal dapat dilihat di Catatan 36 Manajemen Modal pada Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2019 TelkomGroup. 145 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianREALISASI BARANG MODAL Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup merealisasikan barang modal sesuai dengan kebutuhan dan strategi perusahaan, serta untuk mengantisipasi perubahan teknologi yang dinamis. Denominasi investasi barang modal yaitu dalam mata uang Rupiah dan US Dollar. STRATEGI DAN TUJUAN INVESTASI BARANG MODAL Strategi dan tujuan investasi barang modal yang dilakukan Telkom dan anak perusahaan pada tahun 2019 mengacu pada strategi bisnis perusahaan dalam rangka membangun infrastruktur dan memperluas portofolio bisnis di era digital guna mempertahankan pertumbuhan bisnis berbasiskan connectivity dan produk digital baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, kesinambungan investasi barang modal juga penting mengingat perubahan teknologi saat ini yang begitu cepat di era digital. JENIS INVESTASI BARANG MODAL Jenis investasi barang modal Telkom dan anak perusahaan terdiri dari: • Broadband services, terdiri dari mobile (4G) dan fixed access broadband. • Network infrastructure, terdiri dari jaringan transmisi, metro ethernet and Regional Metro Junction (RMJ), dan IP backbone. • Data Center, IT, aplikasi dan konten, serta service node, dan • Investasi barang modal pendukung lainnya, seperti tower. NILAI INVESTASI BARANG MODAL Total realisasi investasi barang modal Telkom dan anak perusahaan sepanjang tahun 2019 bernilai sebesar Rp36.585 miliar atau US$2.636 juta, naik 8,8% dari nilai tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp33.620 miliar. Berikut ini beberapa investasi barang modal Telkom dan anak usahanya selama tahun 2019: • Membangun BTS sebanyak 23.162 buah. • Membangun proyek kabel laut di antaranya kabel laut SLM (Sabang-Lhokseumawe-Medan), PATARA (Papua Utara) yang akan menghubungkan Sentani dan Sarmi, dan MATANUSA (Mangkajang-Takisung-Nunukan-Sangatta). • Pembelian 95% saham PT Persada Sokka Tama. • Pembelian 2.100 tower PT Indosat Tbk. Tabel berikut menyajikan data dan informasi mengenai nilai investasi barang modal Telkom dan anak perusahaan dalam tiga tahun terakhir. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2019 2018 2017 (Rp miliar) (US$ juta) (Rp miliar) (Rp miliar) Jumlah untuk TelkomGroup 36.585 2.636 33.620 33.156 146 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianIKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL TUJUAN IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Sebagai perusahaan telekomunikasi digital, Telkom dan anak perusahaan perlu melakukan investasi yang berkesinambungan, antara lain untuk peralatan transmisi dan jaringan serta infrastruktur digital lainnya. Terkait hal tersebut, per 31 Desember 2019, terdapat ikatan material untuk investasi barang modal yang cukup signifikan oleh Telkom dan Telkomsel sebagai anak perusahaan. Ikatan material tersebut sebagian besar bukanlah ikatan pendanaan, namun berbentuk perjanjian proyek, seperti yang disajikan dalam tabel berikut. Telkom Pihak yang terkait dengan kontrak Tanggal perjanjian awal Bagian yang signifikan dari perjanjian Telkom, TII dan NEC Corporation 12 Mei 2016 Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Sistem Komunikasi Kabel Laut (“SKKL”) Indonesia Global Gateway Telkom dan PT Datacomm Diangraha 19 November 2018 Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Ekspan Metro Ethernet Platform Nokia-ALU Telkom dan PT NEC Indonesia 26 Maret 2019 Telkom dan PT Lintas Teknologi Indonesia 6 April 2019 Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Radio IP Backhaul Node-B Telkomsel Platform NEC Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Dual Wavelength Division Multiplexing ("DWDM") Platform Nokia 2018 Telkom dan PT Huawei Tech Investment 18 September 2019 Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan OTN VCN Platform Huawei Fase II Telkom dan PT ZTE Indonesia 10 Oktober 2019 Telkom dan PT ZTE Indonesia 16 Desember 2019 Telkom dan PT Pembangunan Deltamas 19 Desember 2019 Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan OLT Platform ZTE Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan DWDM dan OTN Platform ZTE Perjanjian Pembelian Tanah di Greenland International Industrial Center (“GIIC”) - Kota Deltamas Telkom dan PT Huawei Tech Investment 23 Desember 2019 Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan DWDM Platform Huawei Telkom dan PT ZTE Indonesia 27 Desember 2019 Telkom dan PT NEC Indonesia 31 Desember 2019 Perjanjian pengadaan dan pemasangan VIMS Platform ZTE Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Ekspan ISP SKKL Platform NEC Transport PoP Tahap-2 147 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTelkomsel Pihak yang terkait dengan kontrak Tanggal perjanjian awal Bagian yang signifikan dari perjanjian Telkomsel, PT Ericsson Indonesia, Ericsson AB, PT Nokia Siemens Networks, NSN Oy, dan Nokia Siemens Network GmbH & Co. KG 17 April 2008 Perjanjian Pembangunan Jaringan Kombinasi 2G dan 3G Telkomsel, PT Ericsson Indonesia dan PT Nokia Siemens Networks 17 April 2008 Perjanjian untuk Dukungan Teknik (TSA) untuk Jaringan Kombinasi 2G dan 3G Telkomsel, Software Amdocs Solutions Limited Liability Company dan PT Application Solutions 8 Februari 2010 Perjanjian Online Charging System (“OCS”) and Service Control Points (“SCP”) System Solution Development Telkomsel dan PT Application Solutions 8 Februari 2010 Perjanjian Technical Support untuk Menyediakan Jasa technical support untuk OCS dan SCP Telkomsel dan PT Huawei 25 Maret 2013 Perjanjian untuk Dukungan Teknik (“TSA”) untuk Pengadaan Gateway GPRS Support Node (“GGSN”) Service Complex Telkomsel dan Wipro Limited, and PT WT Indonesia 23 April 2013 Perjanjian Pengembangan dan Pengadaan OSDSS Solution Telkomsel dan PT Ericsson Indonesia 22 Oktober 2013 Perjanjian Pengadaan GGSN Service Complex Rollout Telkomsel, PT NSNI, NSN Oy, PT Huawei dan PT ZTE Indonesia 1 Februari 2018 Perjanjian Pengadaan Ultimate Radio Network Infrastructure ROA dan TSA Telkomsel, PT Dimension Data Indonesia, dan PT Huawei Tech Investment 1 April 2018 Telkomsel, PT Sigma Solusi Integrasi, Oracle Corporation dan PT Phincon 5 Juli 2019 Perjanjian untuk Pengadan Infrastruktur Mobile Network Router Perjanjian Pengadaan, Pengembangan dan Dukungan Teknis untuk Customer Relationship Management (“CRM”) System Integrator TII Pihak yang terkait dengan kontrak Tanggal perjanjian awal Bagian yang signifikan dari perjanjian Telin Hong Kong dan Measat Satellite System Sdn. Bhd. 1 Desember 2015 Perjanjian Pengadaan Jasa Sewa Transponder Telin Singapore dan LSK Engineering (S) Pte Ltd 1 Agustus 2019 Perjanjian Design Pembangunan Data Center Singapore. Pengadaan dan TII dan HKT Global Singapore Pte. Ltd. 12 September 2019 Perjanjian Pengadaan Entitlement of PLCN Cable System 148 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSUMBER DANA UNTUK MEMENUHI IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup memiliki tingkat leverage yang baik untuk mendanai belanja modal. Di masa depan, TelkomGroup dapat menggunakan sumber dana internal dan eksternal, seperti pendanaan perbankan, instrument utang atau penambahan modal saham untuk investasi barang modal sesuai dengan perencanaan bisnisnya. MATA UANG YANG MENJADI DENOMINASI DALAM IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Sesuai dengan karakteristik investasinya, Telkom menggunakan beberapa denominasi mata uang dalam ikatan material untuk investasi barang modal, yaitu mata uang Rupiah dan mata uang asing US Dollar, Euro, dan HKD. Nilai ikatan terbesar yaitu dalam mata uang Rupiah sebesar Rp9.412 miliar. Per 31 Desember 2019, komposisi nilai ikatan material untuk investasi barang modal dalam mata uang Rupiah dan asing dapat dilihat sebagai berikut: Tabel Ikatan Material berdasarkan Mata Uang Jumlah Mata Uang Asing Setara Rupiah (dalam jutaan) (dalam miliar) Rupiah US Dollar Euro HKD Total 87,78 1,06 0,77 9.412 1.219 16 1 10.648 MITIGASI RISIKO DARI MATA UANG ASING DALAM IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Penggunaan mata uang asing, khususnya dalam ikatan material barang modal, memiliki risiko dan peluang dari naik turunnya nilai tukar. Untuk itu, Telkom menetapkan deposito berjangka dan piutang dalam mata uang asing minimal 25% dari liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing yang terutang. Dengan kebijakan tersebut, Telkom dapat melakukan offsetting antara keuntungan kurs deposito berjangka dan piutang dengan kerugian kurs dari ikatan material untuk investasi barang modal untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Penjelasan mengenai ikatan material untuk investasi barang modal dan risiko nilai tukar mata uang asing dapat dilihat pada Catatan 33 Ikatan dan Perjanjian Signifikan dan Catatan 35 Manajemen Risiko Keuangan pada Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2019. 149 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianTINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup memiliki tingkat kolektibilitas piutang yang cukup baik, dengan nilai piutang jatuh tempo konsolidasi per 31 Desember 2019 dan 2018 yang tidak diturunkan nilainya atau yang dapat tertagih sebesar Rp3.942 miliar dan Rp4.296 miliar. Pada tahun 2019, rasio perputaran piutang usaha sebesar 11,7%, sedangkan rasio lama penagihan rata-rata tahun 2019 yaitu 31,2 hari. Analisis terhadap piutang TelkomGroup tahun 2019, dapat dilihat pada tabel berikut: Rasio Rasio Lama Penagihan Rata-rata (%) 2019 2018 2017 Rasio lama penagihan rata-rata (hari) Rasio perputaran piutang (%) 31,2 11,7 28,8 12,7 23,6 15,5 Risiko kredit pelanggan dikelola dengan memantau saldo piutang dan penagihannya secara berkala. Untuk mengantisipasi piutang tidak tertagih pada tahun 2019, Telkom melakukan berbagai usaha dalam melakukan penagihan piutang diantaranya melakukan kunjungan dan proses penagihan langsung kepada pelanggan yang memiliki tunggakan besar, melakukan kerjasama dengan mitra terkait jasa tenaga pencairan piutang, serta aktif menghubungi pelanggan via telepon, surat dan email. Sepanjang tahun 2019, TelkomGroup telah membentuk provisi penurunan nilai piutang usaha berdasarkan tingkat penurunan nilai historis secara kolektif dan historis kredit para pelanggan secara individual. Provisi penurunan nilai piutang tahun 2019 sebesar Rp6.203 miliar, lebih besar daripada provisi tahun 2018 sebesar Rp5.029 miliar. Pembahasan mengenai piutang TelkomGroup secara rinci dapat lihat pada Catatan 5 Piutang Usaha pada laporan keuangan konsolidasian Telkom dan anak perusahaan tahun 2019. 150 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianINFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Guna memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), Telkom mengungkapkan informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan per 31 Desember 2019, sebagai berikut: No Informasi dan Fakta Material 1 2 3 4 5 6 Perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan (share buyback), dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1.500 miliar dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak tanggal 30 Maret 2020 sampai dengan 29 Juni 2020. Pada tanggal 11 Januari 2020, Telkomsel melakukan pelunasan pinjaman kepada Bank Mandiri sebesar Rp3.000 miliar. Pada tanggal 11 Mei 2020, TII telah melakukan pelunasan pinjaman kepada MUFG Bank sebesar US$6,7 juta atau setara dengan Rp101 miliar. Pada bulan Januari 2020, Perusahaan menerima restitusi pajak atas PPN masa pajak Februari dan Agustus 2011 dan Januari s.d Desember 2017 masing-masing senilai Rp29,6 miliar dan Rp747 miliar. Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu. Tarif pajak yang baru tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pengukuran aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan mulai tahun pajak 2020. Sejak awal tahun 2020, penyebaran pandemik COVID-19 telah berdampak terhadap aktivitas bisnis dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, akibat adanya pembatasan aktivitas dan kegiatan sosial. Dalam hal ini Pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan untuk menyikapi dan mengantisipasi dampak dari pandemik ini. Grup telah menentukan, bahwa kejadian ini adalah peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan, sehingga laporan keuangan konsolidasian ini tidak disesuaikan dengan dampak pandemik COVID-19 karena proses penanganan oleh Pemerintah masih berlangsung dan tidak dapat ditentukan jangka waktunya, sehingga dampak-dampak spesifik seperti misalnya terhadap bisnis, pendapatan dan nilai terpulihkan dari aset dan liabilitas Grup, belum dapat ditentukan secara andal. Operasi Perusahaan telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus COVID-19 yang dimulai di Cina dan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Efek virus COVID-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk efek terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Efek masa depan dari virus COVID-19 terhadap Indonesia dan Perusahaan masih belum dapat ditentukan saat ini. Peningkatan jumlah infeksi COVID-19 yang signifikan atau penyebaran yang berkepanjangan dapat mempengaruhi Indonesia dan Perusahaan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari virus COVID-19 dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, telah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (“IHSG”) dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang sebagian disebabkan oleh dampak virus COVID-19. Untuk mengatasi kondisi-kondisi di atas, Perusahaan telah dan berencana melakukan hal-hal sebagai berikut: i. Menyesuaikan beberapa program dan inisiatif untuk memberikan layanan kepada pelanggan dengan mempercepat digitalisasi penjualan untuk memastikan ketersediaan produk dan layanan. ii. Mempertahakan arus kas Perusahaan untuk menjadi positif dan memitigasi risiko fluktuasi mata uang asing. iii. Mengintensifkan efisiensi memprioritaskan program dan inisiatif. iv. Memastikan kesiapan sistem dan jaringan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Penjelasan mengenai hal tersebut di atas dapat ditemukan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Telkom tahun 2019, khususnya pada Catatan 38 Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan. 151 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROSPEK USAHA DAN KEBERLANGSUNGAN PERUSAHAAN INFORMASI KEBERLANGSUNGAN USAHA Telkom memiliki Direktorat Keuangan yang bertanggung 13. Peningkatan risiko terhadap Pengendalian jawab untuk menyelenggarakan assessment manajemen Internal (ICOFR) perlu diwaspadai seiring dengan atas hal-hal asumsi yang digunakan terkait keberlangsungan pengembangan operasi bisnis ke depan. usaha. Pada tahun 2019, assessment dilaksanakan dengan 14. Risiko keuangan yang sangat dinamis terkait risiko pendekatan risk management dan mengacu pada metode likuiditas, risiko valuta asing yang fluktuatif, risiko framework COSO yang diterbitkan pada tahun 2014. kredit, dan risiko suku bunga perlu dikelola oleh Telkom Hasil assessment mengindikasikan hal-hal yang dapat agar tidak berdampak negatif pada Telkom, seperti berpengaruh pada keberlangsungan usaha Telkom, baik turunnya nilai aset dan naiknya nilai kewajiban. dari aspek internal maupun eksternal, yaitu: 1. Dinamika lingkungan makro yang berpotensi berubah Terkait dengan kelangsungan usaha Telkom sepanjang ke arah yang negatif dan kurang menguntungkan tahun 2019, beberapa kejadian penting yang menjadi bagi sektor industri digital dan telekomunikasi, perhatian dan dapat meningkatkan atau menurunkan seperti likuiditas yang buruk, ketidakpastian kebijakan risiko keberlangsungan Telkom antara lain: moneter, dan perang dagang. 1. Gejolak geopolitik yang masih memanas akibat perang 2. Penurunan reputasi, terutama jika kinerja keuangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Perang dan tata kelola tidak berjalan baik. 3. Tekanan Over The Top (OTT) yang tinggi mendorong cepat pendapatan legacy lebih penurunan dari perkiraan. 4. Risiko dari ketidakpastian dalam digital business karena perubahan di era digital sangat cepat. 5. Risiko dari ketidakpastian dalam pengembangan usaha melalui inisiatif in-organik, yaitu melalui strategy alliance & acquisition, yang membutuhkan investasi yang besar. 6. Upaya monetisasi investasi organik untuk menutupi penurunan pendapatan akibat tekanan OTT belum sesuai dengan harapan. 7. Potensi kegagalan operasional infrastruktur karena beragam hal, baik oleh bencana alam maupun ulah manusia. 8. Ancaman cyber yang semakin meningkat terhadap tarif, sanksi, perubahan regulasi untuk melindungi teknologi, ketidakpastian supply chain, dan ancaman gangguan kebocoran data akibat persaingan global menjadi ancaman serius bagi Telkom. 2. Di dalam negeri, Indonesia telah melaksanakan Pemilu 2019 dengan baik. Meski indeks kerawanan Pemilu di Indonesia cukup baik, namun para investor mengambil sikap untuk mewaspadai jika terjadi ketidakstabilan politik dan ekonomi. 3. Telkom masih menghadapi perkara penting dari tahun sebelumnya, antara lain terkait gugatan PT Citra Sari Makmur terkait pemutusan hubungan kerja sama pemanfaatan Jaringan Tetap dan Sarana Penunjang (Transponder) dan ahli waris H.Ali terkait tanah yang di atasnya berdiri STO Telkom Pettarani. Dalam hal ini Telkom terus berupaya melakukan upaya hukum yang terbaik dalam mengawal jalannya sidang gugatan. infrastruktur, aplikasi atau layanan Telkom. 4. Dari sisi regulasi, beberapa hal yang menjadi perhatian 9. Adanya kebocoran pendapatan dan fraud yang ditimbulkan oleh Fraud SIMBOX, Toll Fraud dan SMS A2P. Telkom, yaitu: • Revisi Peraturan Pemerintah No.52 dan 53 tahun 2000 terkait network (backbone) sharing dan frequency sharing akan kontra produktif terhadap Telkom. Implementasi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 13 Tahun 2019 yang mengubah Keputusan Menteri Perhubungan No.21 tahun 2001 tentang Penyelenggaran Jasa Telekomunikasi berpotensi industri telekomunikasi mengubah dinamika dan informasi. Implementasi Undang-undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, khususnya terkait retribusi pengendalian menara telekomunikasi maksimal 2% dari nilai jual objek pajak (NJOP). • • 10. Tantangan dalam mengembangkan digital capability dan Entropy di dalam organisasi, khususnya terkait dengan kinerja sumber daya manusia. regulasi telekomunikasi di dalam negeri yang dapat menyebabkan meningkatnya 11. Perubahan beban, menurunnya pendapatan, dan membatasi operasi Telkom. 12. Meski belum mengganggu keberlangsungan usaha Telkom secara signifikan, adanya perkara penting yang dihadapi Telkom perlu terus dipantau dan dikelola dengan baik agar tidak terjadi dampak negatif yang terus berlanjut atau berkembang lebih jauh. 152 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian • Implementasi Peraturan Daerah (Perda) 4. Telkom menilai pertumbuhan sektor informasi dan Kota Surabaya No.5 tahun 2017 tentang komunikasi tahun 2019 cukup baik, yaitu sekitar 9,41%, Penyelenggaraan Jaringan Utilitas terhadap seluruh (sumber: BPS - Berita Resmi Statistik, 2020) lebih operator telekomunikasi. tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar • Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 71 5,02%. Hal ini menunjukkan sektor industri ini masih Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan terus bergerak maju seiring dengan berkembangnya Transaksi Elektronik (PSTE) yang menyebutkan era digital. bahwa penyelenggara sistem elektronik 5. Telkom berpendapat bahwa sejak diberlakukannya lingkup publik dapat menempatkan data di luar registrasi kartu pra bayar pada tahun sebelumnya, wilayah Indonesia. kompetisi antar operator semakin sehat dengan jumlah • Beberapa rancangan peraturan kominfo lainnya customer base lebih kecil, tetapi lebih stabil dan terkait layanan Over The Top (OTT), teknis menunjukkan potensi pasar yang sebenarnya. infrastruktur bersama telekomunikasi, dan penetapan tarif penyelenggaraan jasa telekomunikasi. 5. Tantangan ekonomi makro Indonesia yang tumbuh di kisaran 5%, namun masih mengalami defisit anggaran. Meski Indonesia memiliki postur perekonomian terbesar di Asia Tenggara, namun hal ini perlu diwaspadai karena dapat berdampak negatif pada stabilitas ekonomi nasional, khususnya dalam jangka panjang. Terkait dengan hal-hal tersebut di atas, dampak terhadap Telkom yaitu meningkatnya profil risiko Telkom pada tahun 2019 yang mencakup risiko strategis, operasional dan kepatuhan. Selain itu, dari sisi keuangan, Telkom memiliki risiko dengan meningkatnya piutang tidak tertagih. Selanjutnya, di dalam menganalisa keberlangsungan usaha perusahaan, Telkom menggunakan beberapa asumsi dalam pengambilan keputusan strategis tahun 2019 yaitu: 1. Telkom memandang bahwa masyarakat telah menjadikan digital sebagai kebutuhan sehari- hari. Oleh sebab itu transformasi Telkom menuju digital telecommunication company merupakan kebijakan yang strategis karena potensi pasar yang terbuka lebar. 2. Telkom melihat secara positif tujuan Pemerintah untuk membangun pondasi pertumbuhan ekonomi yang kuat melalui empat aspek, yaitu investasi infrastruktur yang tinggi, pembaruan anggaran yang konsisten, struktur ekonomi baru, dan memanfaatkan potensi eknomi yang besar dan stabil. 3. Telkom merespon dinamika global dengan melihat ketidakpastian sebagai suatu risiko sekaligus peluang. Kondisi makro akan tetap bergejolak dalam frekuensi yang berbeda dan Telkom memiliki kemampuan dan sumber daya yang cukup untuk mengantisipasi secara strategis. Merespon dinamika yang ada, Telkom kemudian melakukan penyesuaian dan mengambil keputusan untuk mengatasi hal yang berpotensi berpengaruh signifikan pada kelangsungan usaha, antara lain: 1. Menata pengalaman digital terbaik untuk pelanggan (embracing best in class digital customer experience), yaitu mentransformasi pengalaman terbaik untuk pelanggan dengan interaksi secara digital pada setiap tahapnya, yang didukung oleh proses-proses internal perusahaan yang terdigitisasi. Telkom menghadirkan pengalaman yang berkesan bagi pelanggan melalui interaksi digital yang simple, intuitif dan progresif sesuai dengan harapan dan kebutuhan. Pelanggan terhubung lebih intim ke Telkom secara digital dan mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya secara self service, sehingga meningkatkan kinerja penyediaan layanan (service delivery) dan menambah jumlah pelanggan setia yang akan terus menggunakan layanan-layanan TelkomGroup (high value customers). Sistem dan tools pendukungnya dirancang untuk cukup responsif dan fleksibel memenuhi kebutuhan pelanggan, serta memungkinkan perubahan desain layanan secara dinamis yang menyatu dengan insight tentang pelanggan secara real-time pada setiap journey pelanggan. Proses-proses internal juga ditransformasi dan diuji secara iteratif berdasarkan feedback pelanggan dan evaluasi atas kinerja proses. Aktivitas tersebut didukung oleh standar perilaku dan keahlian yang dibutuhkan, dan Telkom terus mengasah dan melatih ulang sumber daya manusianya serta membina talenta-talenta digital untuk memenuhi standar tersebut. Telkom tidak hanya akan berfokus pada pencapaian target Net Promoter Score (NPS), melainkan juga mengeksploitasi siklus feedback to action yang tersistem untuk menghadirkan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan Telkom dalam memberikan advokasi kepada pelanggan sebagai bagian integral layanannya. 153 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 2. Mengintensifkan bisnis digital (intensifying digital 3. Mendukung inisiatif-inisiatif cerdas untuk meningkatkan business), yaitu melanjutkan ekspansi konektivitas efektivitas biaya (driving smart initiatives on jaringan pita lebar serta meningkatkan layanan dan cost effectiveness), yaitu mengeksekusi inisiatif- solusi bisnis digital untuk mengamankan dominasi inisiatif cerdas yang berdampak maksimal terhadap perusahaan di pasar. performansi perusahaan melalui penguatan proses, compliance, skala sistem dan organisasi, Telkom terus mengintensifkan bisnis digital serta pemanfaatan kapabilitas secara Grup untuk sejalan dengan penjualan yang berkualitas untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. mempertahankan dominasinya di pasar dan memastikan keberlangsungan pertumbuhan bisnisnya. Program ini mendorong berbagai inisiatif cerdas untuk Ekspansi broadband connectivity pada segmen bisnis meningkatkan efektivitas atas biaya yang dikeluarkan (enterprise & SME) dan retail (home & personal) sehingga mampu menghadirkan kinerja finansial diarahkan agar Telkom Grup menjadi yang terdepan yang lebih sehat dan memastikan pertumbuhan yang dalam bisnis digital. Telkom melakukan berbagai berkelanjutan. Kompleksitas lini bisnis di lingkungan inisiatif untuk menjangkau pasar vertikal maupun TelkomGroup membutuhkan pendekatan yang lebih horizontal pada semua segmen melalui keahlian dan detail (granular) pada analisis struktur biaya dan kemampuannya yang unggul serta bersinergi secara implementasi inisiatif-inisiatif tersebut. Lingkup inisiatif terpadu dengan layanan broadband yang superior, tersebut meliputi berbagai aspek, baik beban cash infrastruktur yang cerdas, serta platform intermediasi (cloud, big-data, IoT, payment, cybersecurity) yang maupun non-cash, biaya produk (cost of product), optimasi proses bisnis dan organisasi, optimasi handal. Di sisi internal, Telkom terus meningkatkan biaya operasi dan pemeliharaan, procurement, efektivitas operasional dan memastikan pengelolaan tax, biaya bunga, depresiasi dan amortisasi, dan profitabilitas lini bisnisnya (business line) melalui sebagainya. Keunggulan Telkom dalam skala bisnis penyelarasan sinergi Customer Facing Unit, sehingga atau keunggulan posisi tawar lainnya didayagunakan Telkom akan tetap memegang keunggulan kompetitif untuk mencapai efisiensi biaya atau benefit lainnya. bahkan layanannya semakin relevan dengan kebutuhan Program peningkatan efektivitas biaya dan milestone- pasar di tengah dinamika industri yang disruptif. nya ditetapkan mencakup berbagai aspek, seperti Inisiatif inorganik, termasuk di dalamnya partnership pengelolaan overhead cost, evaluasi atas business dan akuisisi, menjadi bagian yang penting dalam model yang ada saat ini, peningkatan shared service program ini terutama untuk menguatkan kapabilitas operation, pengelolaan workforce secara efektif, serta meningkatkan value secara Grup. Sejalan dengan rekayasa ulang proses bisnis, eksploitasi value of dinamika di lingkungan aksi korporasi, Telkom akan synergy, serta risk sharing pada kemitraan. terus mendorong eksekusi inorganik yang smart untuk mendukung pencapaian target tahun 2019. 154 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian155 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianGAMBARAN PROSPEK USAHA Telkom berkeyakinan bahwa peluang untuk dapat terus tumbuh di masa mendatang masih sangat menjanjikan. Konektivitas data dan layanan digital saat ini telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat, dan bahkan penggunaannya sudah merambah di kota-kota kecil dan pedesaan. Sedangkan untuk institusi maupun pelaku usaha, layanan digital telah menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan pelayanan maupun dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Telkom, dengan seluruh infrastruktur dan fasilitasnya, berada di posisi terdepan untuk mengambil peluang-peluang tersebut dan terus tumbuh di masa mendatang. Untuk segmen Mobile, terdapat potensi bisnis pada tiga area fokus yaitu meningkatkan potensi pertumbuhan pada high value customer, layanan mobile solution untuk segmen enterprise, dan pengembangan berbagai layanan digital seperti mobile financial service, game dan video. Saat ini, high value customer memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan Telkomsel. Untuk memberikan pengalaman terbaik dalam rangka menjaga loyalitas sekaligus meningkatkan jumlah high value customer, kami melakukan profiling terhadap high value customer dan memanfaatkan big data analytic sehingga dapat menawarkan layanan yang beraneka ragam dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan personal mereka. Kami juga mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan segmen youth melalui produk by.U sesuai gaya hidup mereka karena dalam beberapa tahun kedepan kalangan kaum muda masih akan mendominasi struktur demografi di Indonesia. Telkom juga terus mengembangkan produk-produk inovatif dan solusi digital untuk segmen enterprise atau B2B termasuk mobile security, NB-IoT dan solusi seluler lainnya yang memanfaatkan portofolio produk Telkomel myBusiness. Sementara itu pada layanan digital, kami fokus pada penyediaan pengalaman gaya hidup seperti video, game dan musik. Seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone, pada akhir tahun 2019 169,5 juta pelanggan kami telah menggunakan smartphone (naik 4,6% dari tahun lalu), dan diharapkan akan terus bertambah. Penggunaan smartphone yang semakin luas juga akan mendorong pertumbuhan digital service & solution dimana Telkomsel sudah menyiapkan platform, aplikasi dan konten untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan ini. Secara global bisnis seluler mengalami tekanan pada data yield (harga data per gigabytes), dimana di Indonesia termasuk yang cukup rendah dibandingkan benchmark global. Hal ini terjadi karena tingkat persaingan yang masih kompetitif. Pada segmen enterprise, peluang untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis masih terbuka cukup lebar. Kami senantiasa berupaya untuk mencari sumber pertumbuhan baru yang sifatnya berkelanjutan (recurring). Salah satu lini bisnis yang akan kami kembangkan adalah data center. Kami meyakini bahwa bisnis data center memiliki potensi demand tinggi seiring dengan semakin berkembangnya layanan digital seperti e-commerce dan berbagai solusi digital lainnya serta memberikan tingkat profitabilitas cukup baik. Kami juga meyakini bahwa tren digitalisasi proses bisnis di kalangan korporasi akan terus semakin menguat, demikian pula di lembaga dan institusi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Selain itu, penetrasi layanan ICT di kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM) masih relatif rendah. Kami berharap kehadiran kami dengan penyediaan layanan ICT dapat membantu pengembangan bisnis di kalangan UKM mengingat besarnya manfaat yang dihasilkan, dan sekaligus merupakan peluang pasar bagi kami untuk dapat tumbuh bersama-sama. Kami juga secara aktif mengeksplorasi peluang-peluang peningkatan kapabilitas digital melalui aktifitas inorganik untuk memperkuat layanan digital yang terintegrasi. Pada segmen Consumer, peluang untuk terus tumbuh masih terbuka lebar. Di samping itu, tingkat persaingan juga relatif rendah hal ini disebabkan penyedia layanan fixed broadband memerlukan kebutuhan belanja modal (capital expenditure) yang relatif tinggi, yang mana menjadi salah satu penghalang masuk (barrier to entry) bagi para pendatang baru atau bagi operator eksisting untuk berekspansi ke berbagai wilayah. Dari sisi produk dan layanan, Telkom senantiasa memberikan tambahan pilihan bagi pelanggan dengan menawarkan layanan dan produk yang lebih bervariasi sehingga dapat menjangkau ceruk pasar yang lebih luas sesuai kebutuhan pelanggan. Diantaranya kami mengembangkan produk Indihome Lite yang menawarkan harga terjangkau untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Untuk segmen Wholesale and International Business, dengan terhubungnya jalur konektivitas SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US melalui Indonesia Global Gateway (IGG) yang merupakan sistem komunikasi kabel laut yang dimiliki Telkom, maka dengan ini menjadikan Telkom semakin kuat untuk berperan menjadi Hub yang memungkinkan Telkom menyediakan koneksi direct broadband alternative antara kawasan Eropa, Asia dan Amerika. Kami terus mengembangkan bisnis data center. Setelah pada tahun 2019, TelkomGroup menambah kapasitas data center neuCentrIX di Indonesia untuk mengakomodasi permintaan pelanggan, kami juga membangun pusat data baru neuCentrIX di Jakarta yang diharapkan dapat selesai pada 2021. Selain itu, kami juga memperkuat bisnis penyediaan tower. Pada tahun 2019, Telkom melalui Mitratel mengakuisisi 95,0% modal saham di PT Persada Sokka Tama, yang memiliki 1.017 tower yang berlokasi di seluruh Indonesia. Kemudian, pada bulan Oktober 2019, Mitratel menandatangani perjanjian untuk membeli 2.100 menara telekomunikasi dari PT Indosat Tbk. Pengembangan tower baik secara organik atau melalui kegiatan akuisisi akan memperkuat lini bisnis tower dan membuka peluang yang lebih besar lagi, terlebih diperkirakan dalam beberapa tahun mendatang akan berkembang teknologi seluler baru yaitu 5G yang memerlukan kepadatan tower lebih tinggi. 156 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPERBANDINGAN TARGET PADA AWAL TAHUN DENGAN REALISASI Sepanjang tahun 2019, Telkom mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 3,7% menjadi Rp135.567 miliar. Kemudian EBITDA dan Laba Bersih Telkom tahun 2019 masing-masing tercatat sebesar Rp18.663 miliar, dengan margin EBITDA dan margin Laba Bersih sebesar 47,8% dan 13,8%. Sesuai dengan strategi bisnis yang bertujuan memperkuat bisnis digital, Telkom membelanjakan Rp36.585 miliar untuk belanja modal pada tahun 2019, terutama untuk pengembangan infrastruktur bisnis digital. Perbandingan antara target/proyeksi awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) tahun 2019 dapat dilihat sebagai berikut: Indikator Realisasi Tahun 2019 Target pada Awal Tahun 2019 Pertumbuhan Pendapatan Pendapatan tumbuh sebesar 3,7%. Pertumbuhan pendapatan atau penjualan di atas rata-rata industri dan pendapatan dari bisnis digital terus meningkat. Margin EBITDA dan Margin Net Income Margin EBITDA naik menjadi 47,8% sedangkan Margin Net Income sebesar 13,8%. Margin EBITDA dan Margin Net Income diproyeksikan sedikit menurun sejalan dengan infrastruktur broadband, baik untuk mobile maupun porsi disertai seluler, pendapatan dari bisnis digital. pembangunan peningkatan Belanja Modal Realisasi belanja modal sebesar Rp36.585 miliar atau 27% dari pendapatan dengan fokus investasi pada infrastruktur bisnis digital. Belanja modal sekitar 25-30% dari pendapatan dengan fokus investasi pada infrastruktur bisnis digital. TARGET ATAU PROYEKSI UNTUK SATU TAHUN MENDATANG Kegiatan usaha Telkom bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Telkom menerjemahkan Framework 2020-2024 ke dalam strategi korporat yang menekankan pada pengembangan tiga pilar kompetensi utama sebagai value proposition atau portfolio direction, yaitu digital connectivity, digital platform dan digital services. Ketiga pilar tersebut didukung oleh tujuh pilar lainnya yang menjadi delivery direction, yaitu optimalisasi portofolio, teknologi, organisasi, sinergi dan keunggulan operasional, individu dan budaya perusahaan, inorganic, serta tata kelola. Pada tahun 2020, Telkom menargetkan pendapatan untuk dapat tetap tumbuh secara kompetitif dengan meningkatkan kontribusi IndiHome bagi pendapatan Telkom. Selain itu, Telkom masih mempertahankan dominasi di pasar seluler, dan secara agresif mengembangkan bisnis digital. Pada tahun yang akan datang, seiring peran Telkom di era digitalisasi, pendapatan dari bisnis digital akan terus meningkat sedangkan pendapatan dari layanan voice dan SMS akan menurun. Dengan penurunan kontribusi pendapatan dari layanan voice dan SMS, margin EBITDA diproyeksikan sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Alokasi capital expenditure direncanakan kurang lebih sekitar 25% dari pendapatan untuk membangun infrastruktur broadband baik di segmen seluler maupun fixed-line. Secara umum target Telkom untuk tahun 2020 dapat dilihat berikut ini: Indikator Target Tahun 2020 Pertumbuhan Pendapatan Dengan dampak Covid 19, kami memperkirakan perusahaan masih bisa mencetak sedikit pertumbuhan positif, dimana Indihome kami yakini tumbuh double digit, segmen mobile melalui Telkomsel akan mencetak pertumbuhan single digit, namun segmen enterprise akan kembali mengalami tekanan. Margin EBITDA dan Margin Net Income Belanja Modal Margin EBITDA dan Margin Net Income diproyeksikan sedikit menurun sejalan dengan pembangunan infrastruktur broadband, baik untuk mobile maupun seluler, disertai peningkatan porsi pendapatan dari bisnis digital. Belanja modal direncanakan sekitar 25% dari pendapatan dengan fokus investasi pada infrastruktur bisnis digital. 157 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian DIVIDEN Kebijakan pembagian dividen diambil berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan melalui agenda penetapan penggunaan laba bersih perseroan. Dalam lima tahun terakhir, kebijakan dividen Telkom menetapkan rasio pembayaran dividen berkisar antara 60% sampai 90%. Untuk kinerja tahun 2019, Telkom akan menetapkan rasio pembayaran, jumlah dividen, dan total dividen final pada saat RUPST yang akan diselenggarakan pada tahun 2020. Dividen yang dibayarkan pada tahun 2019 untuk kinerja usaha tahun 2018 sebesar Rp16.228.619 juta, yang mencakup dividen tunai dan dividen spesial. Pembayaran dividen telah dilaksanakan pada 27 Juni 2019 kepada Pemegang Saham Utama dan Pengendali, serta pemegang saham lainnya. Berikut ini data dan informasi pembayaran dividen tahun 2015 hingga 2019. Tahun Dividen Kebijakan Dividen Tanggal Pembayaran Dividen Kas dan/atau Tanggal Distribusi Dividen Non Kas Rasio Pembayaran / Payout ratio (%)1 Jumlah Dividen per tahun yang dibayar (Rp Juta) Jumlah Dividen Per Saham (kas dan/atau non kas) Stock Split (Rp) 2014 2015 2016 2017 2018 RUPST, 17 April 2015 21 Mei 2015 RUPST, 22 April 2016 26 Mei 2016 RUPST, 21 April 2017 26 Mei 2017 RUPST, 27 April 2018 31 Mei 2018 RUPST, 24 Mei 2019 27 Juni 2019 60 60 70 75 90 8.782.8122 9.293.1843 13.546.4114 16.608.7515 16.228.6196 89,46 94,64 136,75 167,66 163,82 (1) Rasio pembayaran merupakan persentase laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dibayar ke pemegang saham sebagai dividen. (2) Terdiri dari dividen tunai sebesar sejumlah Rp7.319.010 juta dan dividen tunai spesial sebesar Rp1.463.802 juta. (3) Terdiri dari dividen tunai sebesar sejumlah Rp7.744.304 juta dan dividen tunai spesial sebesar Rp1.548.880 juta. (4) Terdiri dari dividen tunai sebesar sejumlah Rp11.611.211 juta dan dividen tunai spesial sebesar Rp1.935.200 juta. (5) Terdiri dari dividen tunai sebesar sejumlah Rp13.286.997 juta dan dividen tunai spesial sebesar Rp3.321.754 juta. (6) Terdiri dari dividen tunai sebesar sejumlah Rp10.819.080 juta dan dividen tunai spesial sebesar Rp5.409.540 juta. 158 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianREALISASI PENGGUNAAN DANA PENAWARAN UMUM Telkom telah menerbitkan sejumlah obligasi yang saat ini masih beredar dan dimiliki investor, dengan status per 31 Desember 2019 sebagai berikut: Nama Obligasi Jumlah (Rp juta) Tanggal Terbit Tanggal Jatuh Tempo Jangka Waktu (tahun) Realisasi Penggunaan Dana Saldo Akhir (Rp Juta) Tahun Obligasi II Telkom Tahun 2010 seri B 1.995.000 25 Juni 2010 6 Juli 2020 Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri A Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri B Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri C Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahun 2015 seri D 2.200.000 23 Juni 2.100.000 1.200.000 1.500.000 2015 23 Juni 2015 23 Juni 2015 23 Juni 2015 23 Juni 2022 23 Juni 2025 23 Juni 2030 23 Juni 2045 10 7 10 15 30 0 0 0 0 0 2011 2016 2016 2016 2016 Penjamin pelaksana emisi obligasi tersebut yaitu PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Tbk., sedangkan PT Bank Permata Tbk. dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. ditunjuk menjadi Wali Amanat. Telkom menjamin seluruh obligasi dengan aset dan PEFINDO memberikan rating idAAA terhadap seluruh obligasi Telkom. Per akhir tahun 2019, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum sudah direalisasikan Telkom sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum, dengan pencatatan sisa dana tercatat nihil. Tidak ada perubahan realisasi penggunaan dana dari yang direncanakan sebelumnya. Detail terkait informasi obligasi dapat dilihat pada Catatan 15 Utang Bank Jangka Pendek Dan Pinjaman Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun, dan Catatan 16 Pinjaman Jangka Panjang Dan Pinjaman Lainnya pada Laporan Keuangan Konsolidasian. 159 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianINFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN, TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI, INVESTASI, DIVESTASI DAN AKUISISI Sepanjang periode tahun 2019, Telkom telah menjalankan kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas: transaksi material yang mengandung benturan kepentingan; transaksi dengan pihak afiliasi; serta transaksi investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, dan restrukturisasi utang/modal. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-06/ BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. Melalui Laporan Tahunan 2019, Telkom menyampaikan hasil mekanisme review, khususnya terhadap transaksi yang dapat mempengaruhi harga saham atau keputusan investasi. Dari hasil review tersebut, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, sedangkan transaksi dengan pihak berelasi telah dilakukan dengan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha. Berikut review atas transaksi yang terjadi selama tahun 2019: Transaksi Benturan Kepentingan (Y/T) Transaksi Afiliasi (Y/T) Penjelasan Kewajaran Transaksi Pemenuhan Ketentuan Terkait Tanggal 22 Februari 2019 telah dilakukan penyetoran modal nontunai (inbreng) PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) oleh PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Inbreng yang disetorkan tersebut berupa bisnis layanan uang elektronik TCASH. Atas pengalihan tersebut, TCASH yang semula dikelola oleh Telkomsel menjadi dikelola oleh Finarya dan berubah menjadi LinkAja. Tanggal 6 Maret 2019 telah ditandatangani Akta Jual Beli Saham antara PT Dayamitra Telekomunikasi (“Mitratel”) dengan Para Pemegang Saham Lama PT Persada Sokka Tama (“PST”) atas saham PST (“Akta Jual Beli Saham”). Dengan ditandatanganinya Akta Jual Beli Saham ini, Mitratel akan memiliki 95% saham PST. Tanggal 19 Juni 2019, telah ditandatangani Akta Jual Beli Saham atas saham Telkom pada Jalin sejumlah 654.804 lembar saham yang mewakili kurang lebih 67% kepemilikan Jalin dengan nilai Rp394.589.700.000 kepada Danareksa. Tanggal 27 Juni 2019 telah ditandatangani perjanjian rencana transaksi penyetoran saham bersyarat dari para investor kepada Finarya. Finarya saat ini dimiliki oleh Telkomsel. Setelah seluruh tahapan penyetoran saham dilaksanakan, total kepemilikan Telkomsel di Finarya menjadi 25%. Pihak yang melakukan rencana transaksi penyetoran modal adalah Telkomsel, Entitas dalam Grup Mandiri, Entitas dalam Grup BRI, Entitas dalam Grup BNI, Jiwasraya, Entitas dalam Grup Danareksa, Entitas dalam Grup Pertamina, Entitas dalam Grup BTN dan Investor BUMN Lainnya. Tanggal 14 Oktober 2019 telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/ SPA) antara PT Dayamitra Telekomunikasi (“Mitratel”) dengan PT Indosat Tbk. (“Indosat”) atas 2.100 menara telekomunikasi Indosat senilai total Rp4.443.861.000.000. T T T T T Y (dikecualikan sesuai pera- turan No.IX.E) T Y Y - - Ya Ya Wajar Ya Wajar Ya - Ya Y (dikecualikan sesuai pera- turan No.IX.E) 160 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPERUBAHAN PERUNDANG-UNDANGAN KETENTUAN PERATURAN Telkom telah melakukan review atau kajian terhadap perubahan ketentuan dan peraturan perundang-undangan di Indonesia pada tahun 2019, serta dampaknya terhadap kegiatan usaha Telkom dan anak perusahaan. Hal tersebut dijalankan sesuai dengan praktik Good Corporate Governance (GCG). Hasilnya menunjukkan tidak ada perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan tahun 2019 yang berdampak pada proses bisnis dan/atau strategi manajemen Telkom, termasuk dalam hal pelaporan keuangan atau pelaporan non-finansial. Namun demikian, Telkom memiliki catatan penting untuk Peraturan OJK No.51/POJK.03/2017 yang mewajibkan perusahaan terbuka untuk menerbitkan laporan keberlanjutan mulai periode tahun 2020. Dengan adanya peraturan tersebut, maka mekanisme pelaporan Telkom secara mandatori akan mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan secara komprehensif sesuai regulasi. Tahun 2019 merupakan waktu yang tepat bagi Telkom untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti regulasi tersebut, antara lain dalam hal pengembangan kapasitas dan mekanisme pengumpulan data serta penyusunan laporan. No 1. Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan N/A N/A PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Telkom dan Anak Perusahaan dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat KEP347/BL/2012. Selain mengacu pada SAK, sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang tercatat di New York Stock Exchange, Telkom juga wajib menerapkan standar akuntansi International Financial Reporting Standard (IFRS) berdasarkan ketentuan Securities and Exchange Commission (SEC). Sepanjang periode laporan, ada perubahan kebijakan akuntansi terkait dengan penerapan IFRS 16 Leases yang mulai efektif berlaku pada 1 Januari 2019. IFRS 16 Leases akan diadopsi menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73 Sewa, yang telah diterbitkan oleh DSAK dan akan diterapkan secara luas di Indonesia mulai 1 Januari 2020. No Kebijakan Akuntansi Alasan Perubahan 1 pesewa sewanya IFRS 16 Leases Model akuntansi sewa yang sebelumnya diatur dalam IAS 17: Leases mensyaratkan untuk penyewa dan mengklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda. Model tersebut dikritisi tidak mampu memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan karena tidak selalu memberikan representasi yang tepat atas transaksi penyewaan. Khususnya, model tersebut tidak mensyaratkan penyewa untuk mengakui aset dan liabilitas yang timbul dari sewa operasi. Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan Tahun Buku 2019 Laporan Keuangan SAK N/A Laporan Keuangan IFRS IFRS 16 memperkenalkan model akuntansi penyewa tunggal (single lessee) dan mewajibkan penyewa untuk mengakui aset dan liabilitas untuk semua sewa dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan, kecuali untuk aset pendasar yang bernilai rendah. Penyewa mengakui aset hak guna yang mewakili haknya untuk menggunakan aset sewaan dan liabilitas sewa yang mewakili kewajibannya untuk melakukan pembayaran sewa. Penyewa terpisah akan mengakui beban bunga atas kewajiban sewa dan mengakui biaya penyusutan pada aset sewa. secara juga Penjelasan mengenai perubahan kebijakan akuntansi pada laporan keuangan Telkom untuk tahun berjalan diungkapkan di Catatan 2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan pada Laporan Keuangan Konsolidasian. 161 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian162 162 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 201905 TATA KELOLA PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan Prinsip dan Landasan Tata Kelola Struktur Tata Kelola Perusahaan Penilaian Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Dewan Komisaris Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi 164 169 170 171 182 196 201 205 Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko 209 Direksi 221 224 Unit Audit Internal 228 230 237 240 Kebijakan Pelaporan Kepemilikan Saham Direksi dan Dewan Komisaris 240 Program Kepemilikan Saham Karyawan Telkom 241 241 242 Akses Informasi dan Data Perusahaan kepada Publik 243 Kode Etik Perusahaan 245 Budaya Perusahaan Sistem Pengendalian Internal Sistem Manajemen Risiko Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) Perkara Penting yang Dihadapi Informasi tentang Sanksi Administratif PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 163 163 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk05PRINSIP DAN LANDASAN TATA KELOLA Sejak tahun 2011, Telkom berkomitmen untuk membangun 3. Prinsip Tanggung Jawab (Responsibility) landasan kuat bagi penerapan prinsip tata kelola • Mematuhi undang-undang dan/atau peraturan perusahaan yang baik dan benar (good corporate perpajakan, persaingan yang sehat, hubungan governance) atau GCG. Hal tersebut tercermin dalam industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, standar Surat Keputusan Direksi tentang Pedoman GCG Group penggajian, dan peraturan terkait lainnya. No. 602/2011 sebagai acuan bagi Telkom dan anak • Memiliki mekanisme dan prosedur yang perusahaan beroperasi dan bertransaksi sesuai etika dan mengatur dan mengevaluasi kepatuhan terhadap prinsip GCG. ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menerapkan prinsip-prinsip korporasi Dari tahun ke tahun, penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang sehat. yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) di • Memiliki fungsi VP Legal and Compliance yang seluruh level organisasi. Tujuannya agar Telkom dapat bertugas untuk memastikan pemenuhan seluruh terus menjaga dan meningkatkan akuntabilitas dan ketentuan peraturan dan perundangan. kinerja sesuai harapan para pemangku kepentingan. Penerapan prinsip GCG tentunya juga dapat membangun 4. Prinsip Independensi (Independency) dan meningkatkan kepercayaan investor. • Menjalankan profesionalisme di dalam perusahaan IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP DASAR GCG Sejak mencatatkan sahamnya di bursa, Telkom terus memastikan pengembangan implementasi prinsip-prinsip dasar GCG di dalam Perusahaan. 1. Prinsip Transparansi (Transparency) • Publikasi laporan keuangan dan laporan tahunan serta informasi material lainnya seperti proses pengambilan keputusan sebagai sarana bagi investor untuk mengakses informasi penting dengan mudah. • Akses informasi berbentuk website Perusahaan, media cetak, dan press release, pertemuan tatap muka dengan para investor, public expose, dan press gathering. 2. Prinsip Akuntabilitas (Accountability) • Tersedianya piagam (charter), panduan, atau manual yang memuat kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite, dan Sekretaris Perusahaan. • Melaksanakan mekanisme check and balances kewenangan dan peran dalam pengelolaan Perusahaan. • Memiliki Key Performance Indicator (KPI) dan target operasional dengan jelas. tanpa benturan kepentingan dan bebas dari pengaruh tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan regulasi serta bertentangan dengan prinsip korporasi yang sehat. • Mencantumkan aturan-aturan/wewenang pengambilan keputusan korporasi dalam board charter maupun Anggaran Dasar Perusahaan yang menekankan pada independensi. • Memiliki kebijakan tambahan dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang berorientasi pada prinsip independensi, seperti kebijakan transaksi benturan kepentingan, larangan donasi partai politik, dan larangan hubungan afiliasi. 5. Prinsip Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness) • Menerapkan prinsip kesetaraan dan kewajaran dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menghormati hak pemegang saham minoritas. • Melarang insider trading. • Menerapkan manajemen kinerja berdasarkan balanced scorecard. • Melakukan lelang terbuka dalam pengadaan barang/ jasa dan mengimplementasikan e-procurement. 164 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianIMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN GCG – OJK Telkom telah menerapkan 8 (delapan) prinsip pengelolaan Perusahaan sesuai Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai berikut: Prinsip Rekomendasi Implementasi Status 1. Cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan pemegang saham. Perseroan telah memiliki prosedur teknis pengumpulan suara yang terdapat dalam tata tertib Rapat Umum Pemegang Saham. Comply 2. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Hadir dalam RUPS Tahunan. Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris hadir dalam RUPS. Comply 3. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web paling sedikit 1 tahun. Telkom menyediakan Ringkasan Risalah RUPS dalam website Perseroan dalam bagian Investor Relation. Comply Prinsip 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Prinsip 2 Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor. 1. Memiliki kebijakan Perusahaan pemegang saham atau investor. Terbuka komunikasi dengan 2. Mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dalam situs web. Prinsip 3 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris. 1. Penentuan Jumlah anggota Dewan mempertimbangkan Komisaris Kondisi Perusahaan. Telkom memiliki kebijakan komunikasi kepada Investor melalui Non Deal Roadshow, One on One Meeting, Earnings Call, Public Expose, Conference, dan Investor Summit. Telkom telah menyediakan bahan dari setiap Earnings Call, Conference dan materi presentasi dengan investor di website Perseroan untuk memberikan kesetaraan pada Pemegang Saham atau Investor atas pelaksanaan Komunikasi dengan Perseroan. Comply Comply Telkom telah memenuhi ketentuan yang berlaku bagi Perseroan sebagai Perusahaan ditentukan Terbuka dalam Pasal 20 Peraturan OJK No. 33/ POJK.04/2014 yaitu jumlah anggota Dewan Komisaris lebih dari 2 (dua) orang. sebagaimana Comply Prinsip 4 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. 2. Penentuan Komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Berdasarkan kebijakan Pemegang Saham, Dewan Komisaris telah dipilih dengan memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, pengalaman serta kondisi, dan kompleksitas bisnis Telkom. Comply 1. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. 2. Kebijakan diungkapkan Tahunan. penilaian dalam sendiri Laporan Pada dasarnya penilaian untuk menilai kinerja Dewan Perseroan dilakukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham. Komisaris Explain Telkom belum memiliki kebijakan penilaian sendiri sehingga tidak terdapat kebijakan penilaian sendiri yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan. Explain 165 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPrinsip Rekomendasi Implementasi Status Comply Comply Comply Comply Comply 3. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan pengunduran diri apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. 4. Dewan Komisaris KNR menyusun kebijakan suksesi dalam Proses Nominasi anggota Direksi. atau Prinsip 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. 1. Penentuan Jumlah anggota Direksi mempertimbangkan Kondisi Perusahaan serta efektivitas dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan Anggaran Dasar Telkom, jo. Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 setiap Dewan Komisaris yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi Anggota Dewan Komisaris yang disebutkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 termasuk di dalamnya adalah terlibat kejahatan keuangan maka jabatannya sebagai Dewan Komisaris akan batal demi hukum. Dalam hal Anggota Dewan Komisaris tersebut mengundurkan diri maka akan diputuskan melalui mekanisme RUPS. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam Charter Komite Nominasi dan Remunerasi menyebutkan salah satu tugasnya adalah untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengenai salah satunya adalah Perencanaan Suksesi Anggota Direksi. Selain itu sebagai BUMN kebijakan suksesi Direksi mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang persyaratan, tata cara pengangkatan, dan pemberhentian anggota Direksi BUMN. Penentuan jumlah Direksi Perseroan mengacu pada ketentuan Perundang- undangan yang berlaku dimana berdasarkan Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang anggota Direksi, yang 1 (satu) di antaranya diangkat menjadi Direktur Utama. 2. Penentuan Komposisi anggota memperhatikan Direksi keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Berdasarkan kebijakan Pemegang Saham, Direksi Perseroan telah dipilih dengan memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, pengalaman serta kondisi, dan kompleksitas bisnis Perseroan. 3. Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki dan/atau keahlian pengetahuan di bidang akuntansi. Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan dalam Perseroan adalah yang memiliki Direktur Keuangan yang pengetahuan dan pengalaman cukup di bidang akuntansi dan keuangan sebagaimana dapat dilihat dalam riwayat jabatan dan pendidikan Direksi pada bagian Profil Direksi. 166 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPrinsip Rekomendasi Implementasi Status Prinsip 6 Meningkatkan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. 1. Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri untuk menilai kinerja Direksi. Direksi telah memiliki kebijakan Penilaian Sendiri yang tercantum dalam bagian Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Kebijakan diungkapkan Tahunan. penilaian dalam sendiri Laporan Hasil Penilaian Sendiri Direksi diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan dalam bagian tata Kelola Perusahaan. 3. Direksi mempunyai kebijakan pengunduran diri apabila terlibat kejahatan keuangan. Prinsip 7 Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan Melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. 1. Memiliki Kebijakan untuk mencegah terjadinya Insider Trading. 2. Memiliki Kebijakan Anti Korupsi dan Anti Fraud. 3. Memiliki Kebijakan tentang Seleksi Kemampuan dan Peningkatan Pemasok dan Vendor. Berdasarkan Anggaran Dasar Telkom jo. Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014, setiap Anggota Direksi yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi Anggota Direksi yang disebutkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 termasuk di dalamnya adalah tidak terlibat kejahatan keuangan maka jabatannya sebagai Direksi akan batal demi hukum. Dalam hal Anggota Direksi tersebut mengundurkan diri maka akan diputuskan melalui mekanisme RUPS. Berdasarkan pada Peraturan Direktur Human Capital Management No. PR 209.05.r.00/PS800/COP-A4000000/2017 Etika Kepatuhan Karyawan tentang kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading terdapat dalam Pasal 7 mengenai Pelanggaran Berat yang salah satunya adalah penyalahgunaan wewenang atau jabatan. Telkom untuk selalu berkomitmen mencegah terjadinya Korupsi di lingkungan Perusahaan. Hal ini diwujudkan melalui adanya pakta integritas yang diisi oleh seluruh karyawan Telkom dan adanya website tersendiri sebagai portal integritas seluruh karyawan Telkom yaitu myintegrity. telkom.co.id. seleksi vendor Telkom melakukan dan pemasok berdasarkan kebijakan procurement yang ada di internal Telkom yang dikelola melalui Departemen Share Service Operation Procurement yang dilaksanakan dengan berpedoman kepada Keuangan Direktur Peraturan No.PR.301.08/r.01/COP-A00110000/2016 tentang pedoman pelaksanaan Pengadaan. Comply Comply Comply Comply Comply Comply 167 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPrinsip Rekomendasi Implementasi Status Comply Comply Comply 4. Memiliki Kebijakan pemenuhan hak- hak Kreditur. Telkom memiliki kebijakan untuk memenuhi hak-hak dari kreditur Telkom melalui Corporate Finance Unit yang mengatur dan mengelola pembayaran hak-hak kreditur Telkom. 5. Memiliki Kebijakan sistem whistleblowing. Melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 08/ KEP/DK/2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang Kebijakan Prosedur Penanganan Pengaduan (Whistleblower) PT Telkom Indonesia, Tbk dan entitas anak terkonsolidasi yang kemudian diratifikasi dengan Peraturan Direksi PD.618.00/r.00/HK200/ COP-C0000000/2016 tanggal 21 Desember 2016, Telkom menjamin dan memastikan adanya perlindungan kerahasiaan pelapor, baik karyawan maupun pihak ketiga yang menyampaikan laporan keluhan dugaan tindak pelanggaran. atau No. 6. Memiliki Kebijakan pemberian insentif jangka panjang Direksi dan Karyawan. Dalam menentukan insentif yang didapat oleh Direksi, Telkom berpedoman kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/ MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara beserta perubahannya, sedangkan untuk Karyawan mengenai insentif ini terdapat dalam Perjanjian Kerja Bersama Bab VI mengenai Kompensasi dan Benefit. Selain itu Telkom juga memberikan insentif jangka panjang berupa Employee Stock Option Plan (ESOP) yang terakhir dilakukan pada tahun 2013. 1. Memanfaatkan penggunaan teknologi lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi. informasi secara 2. Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan, paling sedikit 5% selain Pemegang Saham Utama dan Pengendali. Telkom juga aktif dalam berbagai sosial media sebagai media keterbukaan informasi itu kita dan promosi produk. Selain juga menggunakan sistem mailing list sebagai media keterbukaan informasi dan komunikasi kepada investor. Telkom mengungkapkan siapa pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan dengan kepemilikan 5% atau lebih dalam Laporan tahunan Telkom di bagian Komposisi Kepemilikan Saham. Comply Comply Prinsip 8 Meningkatkan Keterbukaan Informasi. 168 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSTRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Sesuai dengan ketentuan di pasar modal dan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Telkom memiliki tata kelola yang terdiri dari: • Organ Utama, yaitu terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. • Organ Pendukung, yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko, Sekretaris Perusahaan, dan Internal Auditor. Diagram berikut ini menjelaskan struktur tata kelola Telkom. ORGAN UTAMA DIREKSI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) DEWAN KOMISARIS SEKRETARIS PERUSAHAAN KOMITE AUDIT ORGAN PENDUKUNG INTERNAL AUDITOR KOMITE NOMINASI & REMUNERASI KOMITE EVALUASI & MONITORING PERENCANAAN DAN RISIKO 169 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPENILAIAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pedoman praktik tata kelola perusahaan merupakan panduan dalam membangun, melaksanakan, dan mengkomunikasikan praktek tata kelola kepada pemangku kepentingan. Hal ini berisi hal-hal sangat prinsip yang semestinya menjadi landasan bagi perusahaan yang ingin mempertahankan kesinambungan usahanya dalam jangka panjang dalam koridor etika bisnis yang berlaku. Tata kelola perusahaan diterapkan guna menjamin kesehatan dari perusahaan atau bisnis yang sedang berjalan. Hal ini diterapkan sebagai komitmen yang kuat terhadap penerapan GCG. Penilaian atas pengungkapan praktik tata kelola Telkom dilakukan melalui metodologi ASEAN Corporate Governance Scorecard, dengan mengulas informasi yang tersedia di publik dan dapat diakses oleh masyarakat umum, serta mencakup informasi yang dimuat dalam laporan tahunan, website, anggaran dasar, pengumuman, dan informasi publik lain yang relevan yang dibuat oleh Telkom. lnformasi yang digunakan dalam penilaian adalah informasi yang disajikan dalam Bahasa lnggris. Pada tahun 2019, terdapat penilaian yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) terhadap 200 emiten dengan market kapitalisasi terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana emiten-emiten dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 100 emiten dengan market kapitalisasi terbesar (BigCap) dan 100 emiten dengan market kapitalisasi menengah (MidCap), yang didukung oleh 10 asesor dan 4 pengulas. Instrumen yang dipergunakan untuk menilai 200 emiten tersebut adalah Corporate Governance Scorecard dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Principle yang meliputi: 1. Hak-hak Pemegang Saham; 2. Perlakuan yang setara terhadap Pemegang Saham; 3. Peran pemangku kepentingan; 4. Pengungkapan dan transparansi; dan 5. Tanggung jawab Dewan. IICD telah melakukan penilaian Corporate Governance terhadap ratusan emiten sejak tahun 2005, dengan metode Corporate Governance Scorecard OECD, yang merupakan prinsip Corporate Governance berstandar internasional, yang sudah diimplementasi di negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Ke depannya, IICD akan mempertimbangkan memasukan komponen anti korupsi dan kinerja keuangan sebagai faktor penentu dalam penilaian kinerja Corporate Governance emiten. Atas penilaian ini, bersama 2 emiten lain, Telkom meraih “The Best State Owned Enterprise” untuk kategori BigCap. Telkom dianggap sebagai BUMN yang dinilai telah melakukan penerapan Good Corporate Governance dengan baik, transparan, dan bisa menjelaskan serta memberikan pertanggungjawaban kepada publik terkait keputusan-keputusan publik. 170 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Telkom melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai salah satu organ tata kelola tertinggi yang memfasillitasi para pemegang saham untuk membuat keputusan-keputusan penting dan strategis. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Telkom dan peraturan perundang-undangan, RUPS Tahunan (RUPST) diselenggarakan satu kali setiap tahun dengan agenda pembahasan rutin sebagai berikut: 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. 2. Pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, serta Pembebasan Tanggung Jawab Anggota Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan, termasuk pembagian dividen pada tahun buku. 4. Penetapan Remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. 5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan termasuk Audit Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan dan Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan memeriksa Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 6. Agenda lainnya yang diajukan oleh satu atau lebih Pemegang Saham yang mewakili 1/20 atau lebih dari seluruh saham yang memiliki hak suara. KEPUTUSAN RUPS TAHUN BUKU 2017 Selain itu, Telkom telah melaksanakan RUPST tanggal 27 April 2018 untuk kinerja tahun buku 2017 dengan rincian agenda dan realisasi keputusan RUPST tahun buku 2017 sebagai berikut: Agenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST 1 2 Menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2017, yaitu mengenai keadaan dan jalannya serta pengawasan Perseroan, sebagaimana isi pokoknya telah disampaikan dalam Rapat oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Keputusan langsung berlaku. Keputusan langsung berlaku. 1. Mengesahkan: a. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) sesuai dengan laporannya Nomor: RPC-5841/ PSS/2018 tanggal 12 Maret 2018 dengan opini laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun berakhir pada tanggal tersebut sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; b. Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2017, yang disusun berdasarkan peraturan Menteri BUMN yang merupakan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) sesuai dengan laporannya Nomor RPC-5580/PSS/2018 tanggal 24 Januari 2018 dengan opini laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik; 171 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST • Pembagian dilaksanakan tanggal 31 Mei 2018. dividen pada • Keputusan cadangan berlaku. mengenai langsung • Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2017 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2017 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2017, maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2017 atas tindakan pengurusan Perseroan dan tindakan pengawasan Perseroan, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2017 serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2017. 2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna terkait kewenangan RUPS sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-02/MBU/7/2017 dan perubahan-perubahannya 3 1. Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 sejumlah Rp22.144.990.327.956 (dua puluh dua triliun seratus empat puluh empat miliar sembilan ratus sembilan puluh juta tiga ratus dua puluh tujuh ribu sembilan ratus lima puluh enam Rupiah) sebagai berikut: a. Dividen tunai sebesar 60% dari laba bersih atau sejumlah Rp13.286.997.175.681,50 (tiga belas triliun dua ratus delapan puluh enam miliar sembilan ratus sembilan puluh tujuh juta seratus tujuh puluh lima ribu enam ratus delapan puluh satu koma lima nol Rupiah) atau sebesar Rp134,1278 (seratus tiga puluh empat koma satu dua tujuh delapan Rupiah) per saham, jumlah saham yang telah dikeluarkan (tidak berdasarkan termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan) per tanggal Rapat, yaitu sebanyak 99.062.216.600 (sembilan puluh sembilan miliar enam puluh dua juta dua ratus enam belas ribu enam ratus) saham; b. Dividen spesial sebesar 15% dari laba bersih atau sejumlah Rp3.321.754.247.031,20 (tiga triliun tiga ratus dua puluh satu miliar tujuh ratus lima puluh empat juta dua ratus empat puluh tujuh ribu tiga puluh satu koma dua nol Rupiah) atau sebesar Rp33,5320 (tiga puluh tiga koma lima tiga dua nol Rupiah) per saham berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan (tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan) per tanggal Rapat, yaitu sebanyak 99.062.216.600 (sembilan puluh sembilan miliar enam puluh dua juta dua ratus enam belas ribu enam ratus) saham. c. Dibukukan sebagai Laba Ditahan sebesar 25% dari laba bersih atau sejumlah Rp5.536.238.905.243,30 (lima triliun lima ratus tiga puluh enam miliar dua ratus tiga puluh delapan juta sembilan ratus lima ribu dua ratus empat puluh tiga koma tiga nol Rupiah) yang akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha Perseroan. 172 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST 4 5 6 2. Menyetujui pembagian Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tahun Buku 2017 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Yang berhak menerima Dividen Tunai dan Dividen Spesial adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 11 Mei 2018 sampai dengan pukul 16.15 WIB. b. Dividen Tunai dan Dividen Spesial akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada tanggal 31 Mei 2018. 3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen tersebut dan mengumumkannya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku pada bursa efek di tempat saham Perseroan dicatatkan. 1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2017 serta menetapkan honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi anggota Dewan Komisaris untuk Tahun 2018. 2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2017 serta menetapkan gaji, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi anggota Direksi untuk tahun 2018. 1. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk melaksanakan Integrated Audit yang mencakup audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan termasuk Audit Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan untuk Tahun Buku 2018 dan audit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2018. 2. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk: a. Menunjuk Kantor Akuntan Publik pengganti dan menetapkan kondisi dan persyaratan penunjukannya jika Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk tersebut tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan tugasnya karena sebab apapun, termasuk alasan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal atau tidak tercapai kata sepakat mengenai besaran jasa audit. Telah dilaksanakan. Persetujuan KAP langsung berlaku. b. Menetapkan besaran jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik tersebut. imbalan Keputusan berlaku sejak perubahan Anggaran Dasar disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 2 Juli 2018. Menyetujui pengalihan saham hasil pembelian kembali melalui penarikan kembali sejumlah 1.737.779.800 (satu miliar tujuh ratus tiga puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus) saham yang merupakan seluruh saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan, dengan cara pengurangan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar Rp5.039.999.820.000 (lima triliun tiga puluh sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus dua puluh ribu rupiah) menjadi sebesar Rp4.953.110.830.000 (empat triliun sembilan ratus lima puluh tiga miliar seratus sepuluh juta delapan ratus tiga puluh ribu Rupiah). Dengan demikian guna memenuhi ketentuan Pasal 33 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka menyetujui pengurangan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp20.000.000.000.000 (dua puluh triliun Rupiah) menjadi sebesar Rp19.500.000.000.000 (sembilan belas triliun lima ratus miliar Rupiah). 173 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda 7 Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST 1. Menyetujui Perubahan Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3) Anggaran Dasar Perseroan tentang Modal Ditempatkan dan Disetor, serta Modal Dasar Perseroan. 2. Menyetujui perubahan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan Perubahan Anggaran Dasar telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM pada tanggal 2 Juli 2018. lainnya. 3. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) dan butir 2 (dua) keputusan tersebut di atas. 4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara Rapat ini, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris dan menyampaikan kepada Instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/ atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang. 5. Menyetujui, dalam hal pengurangan modal ditempatkan dan disetor Perseroan tidak mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, maka keputusan Agenda Keenam terkait dengan persetujuan atas pengalihan saham hasil pembelian kembali melalui penarikan kembali dengan cara pengurangan modal menjadi batal dengan sendirinya tanpa diperlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan karenanya Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan tidak mengalami perubahan, sehingga Modal Dasar Perseroan tetap seperti semula. Menyetujui ratifkasi Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-03/MBU/08/2017 tentang Pedoman Kerja Sama Badan Usaha Milik Negara dan Nomor PER-04/MBU/09/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-03/MBU/08/2017 tentang Pedoman Kerja Sama Badan Usaha Milik Negara, termasuk perubahan-perubahannya. 1. Mengukuhkan pemberhentian nama-nama tersebut dibawah ini: 1) Sdri DEVY WILDASARI sebagai Komisaris Perseroan, terhitung sejak pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT ANGKASA PURA I (Persero) berdasarkan keputusan Menteri BUMN Nomor SK-289/ MBU/12/2017 tanggal 22 Desember 2017; 2) Sdr HADIYANTO sebagai Komisaris Perseroan, sehubungan dengan pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris PT BANK BRI (Persero) Tbk. 3) Sdr MAS’UD KHAMID sebagai Direktur Consumer Service Perseroan terhitung sejak pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur Pemasaran Retail PT PERTAMINA (Persero) berdasarkan keputusan Menteri BUMN Nomor SK-97/ MBU/04/2018 tanggal 20 April 2018; Dengan ucapan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Komisaris dan Direksi Perseroan. terimakasih atas sumbangan 8 9 Keputusan langsung berlaku. Keputusan langsung berlaku. 174 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST 2. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan: 1) Sdri SITI CHOIRIANA sebagai Direktur Consumer Service; 2) Sdr EDWIN HIDAYAT ABDULLAH sebagai Komisaris; dan 3) Sdr ISA RACHMATARWATA sebagai Komisaris; Masa jabatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dimaksud sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi RUPS memberhentikan sewaktu waktu. 3. Bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang diangkat se- bagaimana dimaksud pada angka 2 yang masih menjabat pada jabatan lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap dengan jabatan Direksi dan Dewan Komisaris BUMN, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut. 4. Dengan adanya pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2, maka susunan keanggotaan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi: A. Direksi: 1) Bapak ALEX JANANGKIH SINAGA sebagai Direktur Utama; 2) Bapak HARRY MOZARTA ZEN sebagai Direktur Keuangan; 3) Bapak DAVID BANGUN sebagai Direktur Digital and Strategic Portfolio; 4) Bapak DIAN RACHMAWAN sebagai Direktur Enterprise & Business Service; 5) Bapak ABDUS SOMAD ARIEF sebagai Direktur Wholesale & International Service; 6) Bapak HERDY ROSADI HARMAN sebagai Direktur Human Capital Management; 7) Bapak ZULHELFI ABIDIN sebagai Direktur Network & Information Technology Solution; 8) Ibu SITI CHOIRIANA sebagai Direktur Consumer Service. B. Dewan Komisaris: 1) Ibu HENDRI SAPARINI sebagai Komisaris Utama; 2) Bapak MARGIYONO DARSA SUMARJA sebagai Komisaris Independen; 3) Bapak DOLFIE OTHNIEL FREDRIC PALIT sebagai Komisaris Independen; 4) Ibu PAMIJATI PAMELA JOHANNA W. sebagai Komisaris Independen; 5) Bapak CAHYANA AHMADJAYADI sebagai Komisaris Independen; 6) Bapak EDWIN HIDAYAT ABDULLAH sebagai Komisaris; 7) Bapak RINALDI FIRMANSYAH sebagai Komisaris; 8) Bapak ISA RACHMATARWATA sebagai Komisaris. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan agenda ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM. Catatan: Seluruh keputusan RUPST di atas telah sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan dan tercantum dalam panggilan RUPST 175 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKEPUTUSAN RUPST TAHUN BUKU 2018 Selain itu, Telkom telah melaksanakan RUPST tanggal 24 Mei 2019 untuk kinerja tahun buku 2018 dengan rincian agenda dan realisasi keputusan RUPST tahun buku 2018 sebagai berikut: Agenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST Keputusan langsung berlaku. Keputusan langsung berlaku. • Pembagian dividen dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2019. • Keputusan mengenal cadangan langsung berlaku. 1 2 3 Menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2018 sepanjang bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan. 1. Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) sesuai dengan laporannya Nomor 00910/2.1032/AU.1/06 /0691-2/1/IV/2019 tanggal 29 April 2019 dengan opini laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, dan sepanjang bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan; 2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2018, dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2018 yang disusun berdasarkan peraturan Menteri BUMN yang merupakan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah diaudit KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) sesuai dengan laporannya Nomor 00046/2.1032/AU.2/11/0687-2/2/1/I/2019 24 Januari 2019 dengan opini laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, dan sepanjang bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan; tanggal 3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2018 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan. 1. Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2018 yang seluruhnya berjumlah Rp18.031.796.084.638,- (delapan belas triliun tiga puluh satu miliar tujuh ratus sembilan puluh enam juta delapan puluh empat ribu enam ratus tiga puluh delapan Rupiah) diperuntukkan sebagai berikut: a. Dividen Tunai sebesar 60% dari laba bersih atau sejumlah Rp10.819.079.985.969,- (sepuluh triliun delapan ratus sembilan belas miliar tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh lima ribu sembilan ratus enam puluh sembilan Rupiah) atau sebesar Rp109,2150,- (seratus sembilan koma dua satu lima nol Rupiah) per saham, berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan per tanggal Rapat, yaitu sebanyak 99.062.216.600 (sembilan puluh sembilan miliar enam puluh dua juta dua ratus enam belas ribu enam ratus) saham; 176 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST b. Dividen spesial sebesar 30% dari laba bersih atau sejumlah Rp5.409.539.992.984,50,- (lima triliun empat ratus sembilan miliar lima ratus tiga puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu sembilan ratus delapan puluh empat koma lima nol Rupiah) atau sebesar Rp54,6075 (lima puluh empat koma enam nol tujuh lima Rupiah) per saham berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan per tanggal Rapat, yaitu sebanyak 99.062.216.600 (sembilan puluh sembilan miliar enam puluh dua juta dua ratus enam belas ribu enam ratus) saham; c. Dibukukan sebagai Laba Ditahan sebesar 10% dari laba bersih atau sejumlah Rp1.803.176.105.684,50 (satu triliun delapan ratus tiga miliar seratus tujuh puluh enam juta serratus lima ribu enam ratus delapan puluh empat koma lima nol Rupiah) yang akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha Perseroan. 2. Pembagian Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tahun Buku 2018 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Yang berhak menerima Dividen Tunai dan Dividen Spesial adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 13 Juni 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB; b. Dividen Tunai dan Dividen Spesial akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada tanggal 27 Juni 2019. 3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen tersebut dan mengumumkannya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku pada bursa efek di tempat saham Perseroan dicatatkan. 1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2018 serta menetapkan honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi anggota Dewan Komisaris untuk Tahun 2019; 2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2018 serta menetapkan gaji, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi anggota Direksi untuk tahun 2019. 1. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk melakukan jasa Integrated Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan termasuk Audit Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan dan audit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019; 4 5 Telah dilaksanakan. Persetujuan KAP langsung berlaku. 177 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST Keputusan langsung berlaku. 6 2. Memberikan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besaran imbalan jasa audit, penambahan ruang lingkup pekerjaan yang diperlukan dan persyaratan lainnya yang wajar bagi kantor akuntan publik tersebut; 3. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited), karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan Tahun Buku 2019. 1. Menyetujui Perubahan Pasal 3 tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan, Pasal 12 ayat 7i huruf b tentang Batasan Kewenangan atas Perbuatan Direksi Yang Harus Mendapatkan Persetujuan Dewan Komisaris Dalam Hal Kerja Sama, Pasal 12 ayat 7i huruf g tentang Batasan Kewenangan atas Perbuatan Direksi Yang Harus Mendapatkan Persetujuan Dewan Komisaris Dalam Hal Pengusulan Wakil Perseroan Untuk Menjadi Calon Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan; 2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) keputusan tersebut di atas; 3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara Rapat ini, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang. 178 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST 7 A 1. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di Keputusan langsung berlaku bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan: 1) Sdr. Alex J. Sinaga - sebagai Direktur Utama 2) Sdr. David Bangun - sebagai Direktur Digital & Strategic Portfolio 3) Sdr. Abdus Somad Arief - sebagai Direktur Wholesale & International Service 4) Sdr. Herdy Rosadi Harman - sebagai Direktur Human Capital Management 5) Sdr. Dian Rachmawan - sebagai Direktur Enterprise & Business Service 2. Mengubah nomenklatur jabatan Anggota-Anggota Direksi Perseroan sebagai berikut: No. Semula Menjadi 1 2 Direktur Digital & Direktur Digital Business Strategic Portfolio - Direktur Strategic Portfolio 3. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan: 1) Sdr. Ririek Adriansyah - sebagai Direktur Utama 2) Sdr. Edwin Aristiawan - sebagai Direktur Wholesale & International Service 3) Sdr. Edi Witjara - sebagai Direktur Human Capital Management 4) Sdr. Faizal R. Djoemadi - sebagai Direktur Digital Business 5) Sdr. Achmad Sugiarto - sebagai Direktur Strategic Portfolio 6) Sdr. Bogi Witjaksono - sebagai Direktur Enterprise & Business Service 4. Masa jabatan yang diangkat anggota Direksi sebagaimana angka 3, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. 179 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST 5. Dengan adanya pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, dan pengangkatan anggota Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, dan angka 3, maka susunan Anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: No. Nama Jabatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ririek Adriansyah Direktur Utama Harry Mozarta Zen Direktur Keuangan Siti Choiriana Direktur Consumer Service Bogi Witjaksono Zulhelfi Abidin Edwin Aristiawan Edi Witjara Direktur Enterprise & Business Service Direktur Network & IT Solution Direktur Wholesale & International Service Direktur Human Capital Management Faizal R. Djoemadi Direktur Digital Business Achmad Sugiarto Direktur Strategic Portfolio 6. Anggota-Anggota Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 3 yang masih menjabat pada jabatan lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap dengan jabatan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut. 7. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan ini sesuai dengan peraturan perundang- agenda undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM. B 1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Dolfie Othniel Fredric Palit sebagai Komisaris Independen Perseroan, terhitung sejak tanggal 20 September 2018. 2. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan: 1) Sdri. Hendri Saparini - sebagai Komisaris Utama 2) Sdri. Pamijati Pamela Johanna Waluyo - sebagai Komisaris Independen 3) Sdr. Rinaldi Firmansyah - sebagai Komisaris 180 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda Keputusan RUPST Realisasi Keputusan RUPST 3. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan: 1) Sdr. Rhenald Kasali - sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen 2) Sdr. Marsudi Wahyu Kisworo - sebagai Komisaris Independen 3) Sdr. Ismail - sebagai Komisaris 4) Sdr. Marcelino Pandin - sebagai Komisaris 4. Masa jabatan anggota-anggota Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana angka 3, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. 5. Dengan adanya pengukuhan pemberhentian, pemberhentian, dan pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, dan angka 3, maka susunan Anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: No. Nama Jabatan 1 2 3 4 5 6 7 8 Rhenald Kasali Komisaris Utama/ Komisaris Independen Marsudi Wahyu Kisworo Komisaris Independen Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen Edwin Hidayat Abdullah Komisaris Isa Rachmatarwata Komisaris Ismail Marcelino Pandin Komisaris Komisaris 6. Anggota-Anggota Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 3 yang masih menjabat pada jabatan lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap dengan jabatan Anggota Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut. 7. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan agenda ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM. Catatan: Seluruh keputusan RUPST di atas telah sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan dan tercantum dalam panggilan RUPST 181 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianDEWAN KOMISARIS Telkom memiliki Dewan Komisaris yang bertugas dan 6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengawasi Tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani jalannya perusahaan dan memberikan nasihat kepada Laporan Tahunan; Direksi. Hal tersebut sejalan dengan penerapan prinsip- prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good 7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta; Corporate Governance (GCG) principles. 8. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan PIAGAM/BOARD CHARTER DEWAN KOMISARIS Sejak tahun 2013, Telkom telah memiliki Piagam atau Board Charter Dewan Komisaris yang disahkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 16/KEP/ DK/2013 tanggal 17 Desember 2013. Hingga disusunnya Laporan ini, Piagam atau Board Charter tersebut belum direvisi kembali. Piagam atau Board Charter Dewan Komisaris merupakan pedoman dan tata tertib kerja yang mengatur wewenang, tugas, tanggung jawab, kewajiban, pembagian tugas, rapat, ketentuan benturan kepentingan, kepemilikan saham, dan hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi dan RUPS. Selain melalui Piagam atau Board Charter, tugas, dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris juga diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan surat keputusan bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi. WEWENANG, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS menyimpan salinannya; 9. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan perseroan lain; 10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; 11. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan khususnya yang berlaku di bidang Pasar Modal; 12. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS. Adapun kewenangan Dewan Komisaris yaitu sebagai berikut: 1. Memeriksa buku, surat, serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; 2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut Anggaran Dasar Telkom menetapkan kewajiban Dewan pengelolaan Perseroan; Komisaris untuk: 4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam dan akan dijialankan oleh Direksi; melaksanakan pengurusan Perseroan; 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah 2. Memberikan pendapat dan persetujuan Rencana Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan serta rencana menghadiri rapat Dewan Komisaris: kerja lainnya yang disiapkan Direksi, sesuai dengan 6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris ketentuan Anggaran Dasar; Dewan Komisaris; 3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai memberikan pendapat dan saran kepada RUPS dengan ketentuan Anggaran Dasar; mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan; 8. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite lain jika 4. Melaporkan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan; perusahaan; 5. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan jika buku Perseroan; dianggap perlu; 182 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; 11. Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Perusahaan dan/atau Kepala Satuan Pengawas Intern; 12. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan terhadap hal yang dibicarakan; 13. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS. Dalam hal terjadi kerugian perusahaan, anggota Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab secara kolektif atas kesalahan atau kelalaian dalam menjalankan tugasnya, kecuali dapat dibuktikan: 1. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; 2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; 3. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan 4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS Pada tahun 2019, komposisi Dewan Komisaris berubah karena Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Anggota Dewan Komisaris sebagai berikut: 1. Ibu Hendri Saparini dari jabatan Komisaris Utama; 2. Ibu Pamijati Pamela Johanna Waluyo dari jabatan Komisaris Independen; dan 3. Bapak Rinaldi Firmansyah dari Jabatan Komisaris. Selain perubahan tersebut, Bapak Edwin Hidayat Abdullah ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Angkasa Pura II pada tanggal 18 November 2019 dan Bapak Isa Rachmatarwata sebagai Komisaris Pertamina pada tanggal 23 Desember 2019, sehingga keduanya sudah tidak menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Selain itu, RUPST juga memutuskan untuk mengangkat nama-nama sebagai berikut: 1. Bapak Rhenald Kasali sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen; 2. Bapak Marsudi Wahyu Kisworo sebagai Komisaris Independen; 3. Bapak Ismail sebagai Komisaris; dan 4. Bapak Marcelino Rumambo Pandin sebagai Komisaris. Dengan demikian, komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2018 dan 2019 dapat dilihat sebagai berikut: Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2018 No. Nama Jabatan Diangkat Berakhir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hendri Saparini Rinaldi Firmansyah Edwin Hidayat Abdullah Isa Rachmatarwata Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen Pamijati Pamela Johanna Waluyo Komisaris Independen 2014 2015 2018 2018 2015 2017 2015 RUPST 2019 RUPST 2019 RUPST 2023 RUPST 2023 RUPST 2020 RUPST 2022 RUPST 2019 Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2019 No. Nama Jabatan Diangkat Berakhir 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rhenald Kasali Komisaris Utama/ Komisaris Independen Marsudi Wahyu Kisworo Komisaris Independen Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen Ismail Marcelino Rumambo Pandin Komisaris Komisaris 2019 2019 2015 2017 2019 2019 RUPST 2024 RUPST 2024 RUPST 2020 RUPST 2022 RUPST 2024 RUPST 2024 183 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKEBERAGAMAN DEWAN KOMISARIS Secara umum, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan integritas yang sesuai dengan kebutuhan. Meski belum (RUPST) Telkom memastikan mekanisme pemilihan ada kebijakan tertulis mengenai hal ini, Pemegang Saham dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris Telkom Utama dan Pengendali Telkom, dalam hal ini Pemerintah memenuhi aspek keberagaman, non-diskriminasi Indonesia yang diwakili Kementerian Badan Usaha Milik dan hak asasi manusia, serta mengacu pada prinsip Negara (BUMN), selalu memperhatikan penerapan prinsip fairness. Anggota Dewan Komisaris dipilih dan diangkat GCG dan UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang, kompetensi, keahlian, dan di dalam mekanisme tersebut. Komposisi Keberagaman Dewan Komisaris per 31 Desember 2019 No. Nama Jabatan Gender Latar Belakang Keahlian & Kecakapan Tingkat Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rhenald Kasali Komisaris Utama/ Komisaris Independen Pria Manajemen Marsudi Wahyu Kisworo Komisaris Independen Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen Pria Pria Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen Pria Ismail Marcelino Rumambo Pandin Komisaris Komisaris Pria Pria Teknologi Informasi Media, Hukum Media dan Internet Teknik Telekomunikasi, Hukum dan Aplikasi Konten Teknik Elektro dan Teknik Telekomunikasi Manajemen Bisnis, dan Teknologi Doktor Doktor Magister Doktor Doktor Doktor Keberagaman Komposisi Jabatan Dewan Komisaris Keberagaman Komposisi Tingkat Pendidikan Dewan Komisaris 33% Independen Non Independen 83% Doktor Magister 67% 17% 184 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianRANGKAP JABATAN DEWAN KOMISARIS Sebagai bagian dari penerapan prinsip transparansi, Telkom mengungkapkan rangkap jabatan Dewan Komisaris per 31 Desember tahun 2019, sebagai berikut: Rangkap Jabatan Dewan Komisaris No. Nama Telkom Entitas Anak Jabatan Jabatan Lainnya 1. 2. 3. 4. 5. Rhenald Kasali Komisaris Utama/ Komisaris Independen Tidak ada Marsudi Wahyu Kisworo Komisaris Independen 1. Anggota KNR 2. Anggota KEMPR Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen 1. Ketua Komite Audit Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen Ismail Komisaris 1. Ketua KNR 2. Anggota KEMPR 1. Anggota Komite Audit 2. Anggota KNR 3. Anggota KEMPR 1. Anggota Komite Audit 2. Anggota KNR 6. Marcelino Rumambo Pandin Komisaris Keterangan: KEMPR KNR : Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko : Komite Nominasi dan Remunerasi REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris Telkom ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN beserta perubahannya. Sesuai dengan peraturan tersebut, remunerasi Dewan Komisaris memiliki komponen yang terdiri dari: 1. Gaji/Honorarium; 2. Tunjangan; 3. Fasilitas; dan 4. Tantiem/Insentif Kinerja. PROSEDUR DAN MEKANISME REMUNERASI DEWAN KOMISARIS 1 3 Dewan Komisaris Meminta KNR* Menyusun draft remunerasi. Hasilnya diajukan ke RUPS. 5 4 RUPS KNR meminta masukan dari pihak independen 2 Pihak independen memberikan masukan kepada KNR. *KNR: Komite Nominasi dan Remunerasi 185 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Lebih jauh lagi, prosedur pengusulan sampai dengan 3. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan penetapan remunerasi Dewan Komisaris Telkom dijelaskan kerangka dimaksud kepada Dewan Komisaris. sebagai berikut: 4. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi 1. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan anggota Dewan Komisaris kepada RUPS. Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan 5. RUPS melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada remunerasi Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat 2. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna independen untuk menyusun kerangka kerja untuk untuk menetapkan remunerasi bagi anggota remunerasi Dewan Komisaris. Dewan Komisaris. Selama tahun 2019, Telkom telah membayar remunerasi bagi Dewan Komisaris dengan nilai total Rp92,7 miliar dengan pajak penghasilan dari remunerasi ditanggung oleh Telkom sebesar Rp27,0 miliar. Secara lebih detail, struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat sebagai berikut: Rekapitulasi Remunerasi Dewan Komisaris No. Dewan Komisaris Honorarium & Tunjangan Lainnya Tantiem & THR(1) Total (Rp juta) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Rhenald Kasali (2) Marsudi Wahyu Kisworo (2) Margiyono Darsasumarja Cahyana Ahmadjayadi Edwin Hidayat Abdullah (4) Isa Rachmatarwata (5) Ismail (2) Marcelino Rumambo Pandin (2) Hendri Saparini (3) Rinaldi Firmansyah (3) Pamijati Pamela Johanna Waluyo (3) 2.475 2.220 3.421 3.422 3.165 3.413 2.214 2.214 1.097 1.388 1.392 - - 10.233 10.233 6.990 6.990 - - 11.370 10.233 10.233 2.475 2.220 13.654 13.655 10.155 10.403 2.214 2.214 12.467 11.621 11.625 Keterangan: (1) THR mengacu pada Tunjangan Hari Raya atau tunjangan hari raya keagamaan (2) Sejak 24 Mei 2019 (3) Sampai dengan 24 Mei 2019 (4) Sampai dengan 18 November 2019 (5) Sampai dengan 23 Desember 2019 186 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKEPESERTAAN BPJS Per 31 Desember 2019, Telkom mengikutsertakan seluruh Dewan Komisaris dan Direksi, beserta keluarganya untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan. Ini merupakan upaya Telkom untuk mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional yang diinisiasi oleh Pemerintah. KOMISARIS INDEPENDEN Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014, Telkom memiliki Komisaris Independen sebanyak 4 orang per 31 Desember 2019. Jumlah tersebut terhitung 67% (puluh tujuh persen) dari jumlah total anggota Dewan Komisaris, yang berarti melebihi ketentuan POJK sebesar 30% (tiga puluh persen). Kriteria penentuan Komisaris Independen dan pengangkatan dalam RUPS mengacu pada: 1. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/02/2015, yaitu mencakup Persyaratan Formal, Persyaratan Materiil, dan Persyaratan Lainnya. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu sebagai berikut: • Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan perusahaan terkait dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen pada periode berikutnya. • Tidak mempunyai saham Telkom baik langsung maupun tidak langsung. • Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Telkom, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Telkom. • Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Telkom. PERNYATAAN INDEPENDENSI Dalam melaksanakan pekerjaannya, Dewan Komisaris harus melaksanakan tugasnya secara independen tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Selain itu dalam komposisi Dewan Komisaris itu sendiri terdapat Komisaris independen yang memiliki syarat yang berdasarkan pada ketentuan yang berlaku di lingkungan Pasar Modal. Mengacu pada Pasal 25, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014, Komisaris Independen yang telah menjabat selama dua periode masa jabatan (dua kali masa jabatan lima tahun) dapat diangkat kembali dengan menyatakan independensinya kepada RUPS dan diungkapkan secara terbuka pada laporan tahunan perusahaan. Per 31 Desember 2019, belum ada Komisaris Independen Telkom yang memenuhi ketentuan tersebut di atas. Tabel berikut mengungkapkan status pernyataan independensi masing-masing Komisaris Independen Telkom per akhir tahun 2019. Pernyataan Independensi Masing-masing Komisaris Independen No. Nama Jabatan Waktu Penandatangan Status 1. 2. 3. 4. Rhenald Kasali Komisaris Utama/ Komisaris Independen Januari 2020 Pertama kali Marsudi Wahyu Kisworo Komisaris Independen Januari 2020 Margiyono Darsasumarja Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi Komisaris Independen April 2017 April 2017 Pertama kali Diperbaharui Diperbaharui 187 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianRAPAT DEWAN KOMISARIS Di Telkom, Dewan Komisaris wajib melaksanakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan atau pada setiap waktu apabila dianggap perlu. Hal tersebut dijalankan sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014, khususnya Pasal 31. Rapat Dewan Komisaris dianggap Kuorum jika lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat tersebut. Dewan Komisaris juga wajib mengadakan Rapat Gabungan bersama dengan Direksi setidaknya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan dan setiap waktu jika diperlukan. Rapat Dewan Komisaris mengambil keputusan dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Jika mufakat tidak dapat tercapai, maka pengambilan keputusan didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang diwakili pada rapat. Dalam hal jumlah suara berimbang, maka keputusan yang diambil adalah yang sesuai dengan pendapat Ketua Rapat. Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat internal sebanyak 22 kali dan Rapat Gabungan bersama Direksi sebanyak 13 kali pada tahun 2019. Berikut tabel yang menampilkan frekuensi kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal, dan frekuensi kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan: Agenda dan Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Internal No. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 1. 24 Januari 2019 1. Persetujuan Penyertaan Modal Telkom Metra untuk diteruskan ke Blanja.com sebesar USD 30 juta 2. Lain-lain a. Perubahan Susunan Keanggotaan Komite b. BPJS Ketenagakerjaan c. Penerimaan Staf Komite Nominasi dan Remunerasi Daftar Kehadiran RK1 N/A MWK1 MGD N/A √ CA √ EHA3 √ IR4 - IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A N/A √ √ √ 2. 7 Februari 2019 1. Permohonan Persetujuan Penyaluran Dana PK melalui BUMN Khusus 2. Lain-lain: a. BPJS Ketenagakerjaan b. Keanggotaan Komite Audit Daftar Kehadiran RK1 N/A MWK1 MGD N/A √ CA √ EHA3 - IR4 √ IS1 N/A MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A √ √ √ 3. 6 Maret 2019 1. Permohonan Persetujuan Final Project NK 2. Permohonan Persetujuan Strategic Fit Project NT 3. Lain-lain: a. Perpanjangan Staf Sekretariat Dewan Komisaris b. Perpanjangan Anggota Komite Audit c. Kebutuhan Alat Pendukung Kerja Daftar Kehadiran RK1 N/A MWK1 MGD N/A √ CA √ EHA3 - IR4 √ IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A N/A √ √ - 4. 1 April 2019 Penentuan Nominasi untuk Calon Direktur Utama dan Komisaris Utama Anak Perusahaan Daftar kehadiran RK1 N/A MWK1 MGD N/A √ CA √ EHA3 - IR4 - IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A N/A √ √ √ 5. 30 April 2019 1. Penentuan Pimpinan RUPS Tahun 2019 2. Pengajuan Bakal Calon Direksi PT Telkom Indonesia, Tbk ke Pemegang Saham Seri A Dwiwarna 3. Penentuan Nominasi untuk Calon Direktur dan Komisaris Anak Perusahaan Daftar Kehadiran RK1 N/A MWK1 MGD N/A √ CA √ EHA3 √ IR4 √ IS1 N/A MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A √ √ √ 188 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 6. 2 Mei 2019 1. Permohonan Persetujuan Strategic Fit Project NT 2. Penentuan Nominasi untuk Calon Direktur dan Komisaris Anak Perusahaan Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A N/A √ √ √ - N/A N/A √ √ √ 7. 13 Mei 2019 1. Usulan Perubahan Anggaran Dasar dalam RUPS 2019 2. Permohonan Persetujuan Release Capex Wifi RKAP 2019 3. Permohonan Persetujuan Final Pelepasan Saham PT Jalin Daftar Kehadiran RK1 N/A MWK1 MGD N/A √ CA √ EHA3 - IR4 √ IS1 N/A MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A √ √ √ 8. 29 Mei 2019 1. Prosedur Usulan AA melalui Penyertaan Modal Anak Perusahaan 2. Kepatuhan Pengangkatan Pengurus Anak Perusahaan 3. Permohonan Persetujuan Final Project NK 4. Penentuan Susunan Keanggotaan Komite 5. Masa Tugas Sekretaris Dewan Komisaris Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 √ IR4 √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A 9. 20 Juni 2019 1. Penentuan Pengurus Anak Perusahaan yang Menjadi Kewenangan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna 2. Penyampaian Draft CSS 2020-2024 Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 - IR4 √ IS1 √ MRP1 - HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A 10. 1 Juli 2019 1. Penentuan Pengurus Anak Perusahaan yang Menjadi Kewenangan Dewan Komisaris 2. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris 3. Penetapan Spesifikasi dan Jenis Kendaraan Dinas Direksi 4. Lain-lain: a. Pengurangan Jumlah Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi b. Rencana Mengundang Bapak Ali Nurdin untuk Memberikan Pembekalan c. Jadwal 1st Round CSS 2020-2024 Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ - √ CA √ EHA3 - IR4 - IS1 √ 11. 9 Juli 2019 Pembahasan Penambahan Biaya Audit Tahun Buku 2018 Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 - IR4 - IS1 √ MRP1 √ MRP1 √ HS2 N/A HS2 N/A RF2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A PJW2 N/A 12. 18 Juli 2019 1. Persetujuan Strategic Fit Project Titan 2. Penentuan Calon Pengurus Anak Perusahaan yang menjadi Kewenangan Dewan Komisaris Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 √ IR4 √ 13. 30 Juli 2019 1. Persetujuan Capex Data Center Cloud (DCC) 2. Pengajuan Usulan Perubahan Uang Saku PDLN Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ - √ CA √ EHA3 √ IR4 - 14. 21 Agustus 2019 1. Persetujuan Capex Data Center Cloud (DCC) 2. Lain-lain: IS1 √ IS1 √ MRP1 - HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A a. Penentuan Tenaga Organik yang Diperbantukan di Sekretariat Dewan Komisaris Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 √ IR4 √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A 189 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 15. 20 September 2019 1. Persetujuan Final Penyertaan Modal PT Telkom Indonesia, Tbk pada PT Dayamitra Telekomunikasi (Project Titan) 2. Persetujuan Release Commitment Budget Capex Tahap II Tahun 2019 3. Lain-lain: a. Project Hyperscale Data Center Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ - √ CA √ EHA3 √ IR4 √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A 16. 25 September 2019 1. Penentuan Pengurusan Anak Perusahaan 2. Perpanjangan Kontrak Kerja Staf Sekretariat Dewan Komisaris 3. Penyesuaian Nama Jabatan dalam kontrak Sdr. Ario Guntoro Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 - 17. 7 Oktober 2019 Update Mengenai Telkom University Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ - CA - EHA3 - IR4 - IR4 - IS1 √ IS1 √ MRP1 √ MRP1 √ HS2 N/A HS2 N/A RF2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A PJW2 N/A 18. 31 Oktober 2019 1. Penyampaian Usulan Perpanjangan Anggota dan Staf Komite 2. Penyampaian Pokok-pokok Arahan Dekom untuk Program kerja dan Anggaran Dekom tahun 2020 3. Rencana Kunjungan Dekom ke Regional Tw IV tahun 2019 4. Jadwal Pembahasan/Pendalaman RKAP 2020 Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 - IR4 - IS1 √ MRP1 - HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A 19. 25 November 2019 1. Usulan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Telkomsel 2. Lain-lain: a. Pengangkatan Komisaris Edwin Hidayat Abdullah sebagai Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II b. Dukungan Data dan Informasi kepada Komisaris Utama dalam berkomunikasi dengan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengenai Pengurus Perseroan c. Pengelolaan Anak Perusahaan TelkomGroup d. Penghapusbukuan Piutang e. Progress Penanganan Pembenahan Senat Telkom University Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 N/A IR4 √ 20. 26 November 2019 1. Pembahasan Turn Around Blanja.com 2. Pembahasan Risk Assessment CSS 2020-2024 3. Pendalaman Data Penghapusbukuan Piutang Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD - √ √ CA - EHA3 N/A IR4 - IS1 √ IS1 - MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A 21. 3 Desember 2019 1. Penetapan Usulan Pengurus Anak Perusahaan (Telkomsel) 2. Update Turn Around Blanja.com 3. Pembahasan Arahan Dewan Komisaris dalam CSS 2020-2024 4. Pembahasan RKAP 2020 Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 N/A IR4 √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A 190 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 22. 17 Desember 2019 1. Persetujuan Rencana Penarikan Pinjaman Jangka Menengah dan Jangka Panjang Telkom Parent Tahun 2020 2. Release Commitment Capex Tahap 1 dalam RKAP 2020 Daftar Kehadiran RK1 MWK1 MGD √ √ √ CA √ EHA3 N/A IR4 √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A PJW2 N/A Keterangan: RK Rhenald Kasali EHA Edwin Hidayat Abdullah MWK Marsudi Wahyu Kisworo MGD Margiyono Darsasumarja IR IS Isa Rachmatarwata HS RF Hendri Saparini 1 Sejak 24 Mei 2019 Rinaldi Firmansyah 2 Sampai dengan 24 Mei 2019 Ismail PJW Pamijati Pamela Johanna Waluyo 3 Sampai dengan 18 November 2019 CA Cahyana Ahmadjayadi MRP Marcelino Rumambo Pandin 4 Sampai dengan 23 Desember 2019 Rekapitulasi Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Internal No. Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Rhenald Kasali (1) Marsudi Wahyu Kisworo (1) Margiyono Darsasumarja Cahyana Ahmadjayadi Edwin Hidayat Abdullah (3) Isa Rachmatarwata (4) Ismail (1) Marcelino Rumambo Pandin (1) Hendri Saparini (2) Rinaldi Firmansyah (2) Pamijati Pamela Johanna Waluyo (2) Keterangan: (1) Sejak 24 Mei 2019 (2) Sampai dengan 24 Mei 2019 (3) Sampai dengan 18 November 2019 (4) Sampai dengan 23 Desember 2019 15 15 22 22 18 22 15 15 7 7 7 14 12 21 20 8 12 14 12 7 7 6 93 80 95 91 44 55 93 80 100 100 86 191 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianAgenda dan Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Rapat Gabungan No. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 1. 29 Januari 2019 1. Kinerja Perseroan Bulan Desember 2018 2. Progress Closing Integrated Audit tahun buku 2018 Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A RA1 N/A N/A HMZ √ √ SC √ √ BW1 N/ - ZA √ √ EA1 N /A N/A EW1 N/A N/A FRD1 N/A √ AS1 N/A √ √ AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ 2. 19 Februari 2019 Kinerja Perseroan Bulan Januari 2019 Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A N/A √ √ √ √ N/A N/A √ √ √ RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 N/A √ √ N/A √ N /A N /A N /A N /A √ √ √ √ √ 3. 22 Maret 2019 Kinerja Perseroan Bulan Februari 2019 Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A N/A √ √ √ √ N/A N/A √ √ √ RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 N/A √ √ N/A √ N/A N/A N/A N/A - √ √ √ √ 4. 29 April 2019 1. Kinerja Perseroan Bulan Maret 2019 2. Laporan Pelaksanaan RUPS Tahun 2019 Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A N/A RA1 N/A HMZ √ √ SC √ √ BW1 N/A √ ZA √ √ N/A N/A √ √ √ EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 N /A N /A N /A N /A √ √ √ √ √ 5. 22 Mei 2019 Kinerja Perseroan Bulan April 2019 Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi 6. 26 Juni 2019 RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 IS1 MRP1 HS2 RF2 PJW2 N/A RA1 N/A N/A HMZ √ √ SC √ √ BW1 N/A √ ZA √ √ N/A N/A √ √ √ EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 N /A N /A N /A N /A √ √ √ √ √ 1. Kinerja Perseroan Bulan Mei 2019 dan Outlook Kinerja Tahun 2019 2. Penyampaian Draft CSS 2020-2024 3. Laporan Kesiapan Pelaksanaan Integrated Audit tahun buku 2019 4. Lain-lain: a. Time frame/tenggat waktu pemenuhan dan tanggapan/laporan hal-hal yang perlu di follow-up b. Penyelesaian notulen Rapat adalah 2 (dua) minggu setelah Ragab Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ √ BW1 √ √ ZA √ IS1 - MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ √ √ √ N/A PJW2 N/A DB2 N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A 7. 30 Juli 2019 1. Kinerja Perseroan Bulan Juni 2019 2. Laporan Persiapan Filling Laporan Keuangan Konsolidasian & Keterbukaan Informasi Semester 1 Tahun 2019 RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ √ BW1 - √ ZA √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ √ √ √ N/A PJW2 N/A DB2 N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A √ - Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi 192 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 8. 28 Agustus 2019 1. Kinerja Perseroan Bulan Juli 2019 2. Penyampaian Final Draft CSS Lite 2020-2024 Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 MRP1 HS2 RF2 PJW2 √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ √ BW1 √ √ ZA - - N/A N/A EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ √ √ √ N/A IS1 √ 9. 25 September 2019 1. Kinerja Perserian Bulan Agustus 2019 2. Penyampaian Presentasi Telkomsel Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi 10. 31 Oktober 2019 Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ √ BW1 √ - ZA √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ √ √ √ N/A 1. Kinerja Perseroan Bulan Oktober 2019 2. Penyampaian CSS Final 2020-2024 3. Penyampaian Usulan Awal RKAP 2020 RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ √ BW1 √ √ ZA √ EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ √ √ √ N/A IS1 √ MRP1 HS2 RF2 PJW2 - N/A N/A 11. 26 November 2019 1. Kinerja Perseroan Bulan September 2019 √ √ - 2. Penyampaian CSS 2020-2024 Per CFU/FU 3. Lain-lain: a. Inorganic Summit b. Penghapus bukuan piutang c. Program Papua Muda Inspiratif RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ √ N/A √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A BW1 √ ZA √ EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ √ √ √ N/A RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 √ N/A √ IS1 √ MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ BW1 - ZA √ EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ √ √ √ N/A Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi 12. 10 Desember 2019 Penyampaian Final RKAP 2020 13. 17 Desember 2019 1. Kinerja Perseroan Bulan November 2019 2. Konsep Streamlining Subsidiaries Daftar Kehadiran Dewan Komisaris Daftar Kehadiran Direksi √ √ RA1 HMZ √ √ √ SC √ RK1 MWK1 MGD CA EHA3 IR4 √ N/A √ IS1 - MRP1 √ HS2 N/A RF2 N/A BW1 √ ZA √ EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 √ - √ √ N/A N/A DB2 N/A PJW2 N/A DB2 N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A N/A DB2 N/A PJW2 N/A DB2 N/A PJW2 N/A DB2 N/A PJW2 N/A DB2 N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A DR2 N/A ASA2 HRH2 N/A N/A Keterangan: RK Rhenald Kasali MWK Marsudi Wahyu Kisworo IR IS Isa Rachmatarwata RA Ririek Adriansyah FRD Faizal Rochmad Djoemadi Ismail HMZ Harry Mozarta Zen AS Achmad Sugiarto MGD Margiyono Darsasumarja MRP Marcelino Rumambo Pandin SC Siti Choiriana AJS Alex Janangkih Sinaga CA Cahyana Ahmadjayadi EHA Edwin Hidayat Abdullah 1 2 Sejak 24 Mei 2019 Sampai dengan 24 Mei 2019 HS RF 3 4 Hendri Saparini Rinaldi Firmansyah Sampai dengan 18 November 2019 ZA EA BW Bogi Witjaksono Zulhelfi Abidin DB DR David Bangun Dian Rachmawan Edwin Aristiawan ASA Abdus Somad Arief Sampai dengan 23 Desember 2019 EW Edi Witjara HRH Herdy Rosadi Harman 193 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianRekapitulasi Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Gabungan No. Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Rhenald Kasali (1) Marsudi Wahyu Kisworo (1) Margiyono Darsasumarja Cahyana Ahmadjayadi Edwin Hidayat Abdullah (3) Isa Rachmatarwata (4) Ismail (1) Marcelino Rumambo Pandin (1) Hendri Saparini (2) Rinaldi Firmansyah (2) Pamijati Pamela Johanna Waluyo (2) Keterangan: (1) Sejak 24 Mei 2019 (2) Sampai dengan 24 Mei 2019 (3) Sampai dengan 18 November 2019 (4) Sampai dengan 23 Desember 2019 8 8 13 13 10 13 8 8 5 5 5 8 8 13 13 8 11 6 6 5 5 5 100 100 100 100 80 85 75 75 100 100 100 Rekapitulasi Kehadiran Direksi dalam Rapat Gabungan No. Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Ririek Adriansyah (1) Harry Mozarta Zen Siti Choiriana Bogi Witjaksono (1) Zulhelfi Abidin Edwin Aristiawan (1) Edi Witjara (1) Faizal Rochmad Djoemadi (1) Achmad Sugiarto (1) Alex Janangkih Sinaga (2) David Bangun (2) Dian Rachmawan (2) Abdus Somad Arief (2) Herdy Rosadi Harman (2) Keterangan: (1) Sejak 24 Mei 2019 (2) Sampai dengan 24 Mei 2019 8 13 13 8 13 8 8 8 8 5 5 5 5 5 8 13 13 6 12 8 7 8 8 4 5 5 5 5 100 100 100 75 92 100 88 100 100 80 100 100 100 100 194 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPENILAIAN TERHADAP KINERJA DEWAN KOMISARIS Melalui RUPS Tahunan, Pemegang Saham mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris berdasarkan Laporan Pelaksanaan Kinerja Dewan Komisaris yang dipertanggungjawabkan untuk tahun buku yang berjalan. Evaluasi kinerja tersebut mencakup tingkat partisipasi anggota Dewan Komisaris dalam rapat dan kegiatan Perusahaan, pencapaian target, dan sasaran kerja, baik dalam menjalankan fungsinya sebagai anggota Dewan Komisaris maupun sebagai anggota komite. PENILAIAN KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko. Secara umum, komite-komite tersebut memiliki kinerja yang baik sepanjang tahun 2019 dan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang dijabarkan sebagai berikut: Komite Kinerja 2019 Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi Evaluasi Komite dan Monitoring Perencanaan dan Risiko • • • • • • Membantu Dewan Komisaris dalam mengawal proses audit yang dilakukan oleh auditor independen dengan baik. Membantu mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap hasil audit internal maupun audit eksternal dengan sangat baik. Membantu Dewan Komisaris memberikan pertimbangan kepada Direksi dalam mengambil keputusan strategis yang tepat. Membantu merumuskan usulan kandidat dan remunerasi Direksi dan top management yang tepat dan wajar. Membantu Dewan Komisaris dalam hal perencanaan bisnis dan manajemen risiko. Membantu Dewan Komisaris memberikan rekomendasi dengan baik terhadap Direksi atas jalannya Telkom dalam jangka panjang, termasuk juga keputusan atas Merger and Acquisition (M&A). PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI Penilaian kinerja Direksi menggunakan balance scorecard pada empat aspek utama yaitu financial, customer, internal business process, dan learning and growth. Selain itu kinerja Direksi juga dinilai berdasarkan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, serta realisasi atas RKAP. Telkom menentukan tiga tipe KPI, yaitu: • Shared KPI, yaitu KPI dengan penamaan, target, realisasi, dan pencapaian yang sama untuk seluruh Direksi. • Common KPI, yaitu KPI dengan penamaan dan target yang sama, namun realisasi dan pencapaian yang berbeda untuk setiap Direksi. • Specific KPI, yaitu KPI yang berbeda untuk masing-masing Direksi dan merupakan program spesifik yang menjadi tugas utama dan prioritas masing-masing Direktur dan Direktorat yang dipimpin. Proses evaluasi kinerja Direksi diawali dengan pengisian realisasi Kontrak Manajemen (KM) secara online dan ditindaklanjuti dengan pertemuan tatap muka untuk proses klarifikasi dan penetapan nilai akhir kinerja, yang akan disampaikan kepada Komite Kinerja dan Direktur Utama untuk penetapan final. Selanjutnya, hasil evaluasi akan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. 195 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKOMITE AUDIT Telkom memiliki Komite Audit yang bekerja berdasarkan 7. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan Audit Committee Charter, yang ditetapkan melalui yang dilakukan oleh auditor internal. Keputusan Dewan Komisaris No.10/KEP/DK/2018 tentang 8. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut temuan auditor Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Audit internal oleh manajemen (Direksi). Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tugas dan fungsi Komite Audit yaitu 9. Menyediakan sarana untuk menerima, menelaah, dan menindaklanjuti pengaduan (Whistleblower) yang membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi mencakup Perseroan, entitas anak dan afiliasi (Definisi pengawasan perusahaan sesuai dengan Peraturan afiliasi sesuai yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1995 OJK No.55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015, tentang Pasar Modal, pada Pasal 1 angka 1). ketentuan US SEC Exchange Act 10A-3, prinsip Good 10. Memonitor kepatuhan Perseroan pada peraturan Corporate Governance (GCG), dan regulasi terkait lainnya. perundang-undangan di bidang pasar modal dan RUANG LINGKUP, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT Ruang lingkup, tugas dan tanggung jawab Komite Audit yaitu: 1. Membantu Dewan Komisaris melakukan proses penunjukan calon auditor independen yang akan melaksanakan integrated audit pada Perseroan dan entitas anak Perseroan yang dikonsolidasi yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan imbalan jasa. 2. Melakukan pengawasan (oversight) atas proses integrated audit pada Perseroan dan proses audit pada entitas anak yang laporan keuangannya dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan. 3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor independen. 4. Memberikan pre-approval untuk jasa-jasa non-audit yang akan ditugaskan kepada auditor independen. 5. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dipublikasikan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. 6. Memonitor kecukupan usaha manajemen untuk membangun dan mengoperasikan pengendalian internal yang efektif, khususnya pengendalian internal atas pelaporan keuangan. peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan usaha Perseroan. 11. Melakukan penelaahan terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko yang dibuat dan dijalankan oleh manajemen. 12. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan (conflict of interest) di dalam Perseroan. 13. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan dan entitas anak yang dikonsolidasi. 14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris. Selanjutnya, Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/ DK/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko (KEMPR) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk mengatur pembagian tugas antara Komite Audit dengan KEMPR, khususnya pada butir 10 dan 11 di atas, sebagai berikut: 1. Komite Audit melakukan penelaahan kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan pasar modal dimana saham Perseroan tercatat, terutama yang terkait dengan risiko-risiko pelaporan keuangan (financial reporting risks). 2. KEMPR melakukan penelaahan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dan risiko- risiko yang terkait dengan usaha Perseroan. 196 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKOMPOSISI KOMITE AUDIT Mengacu kepada Peraturan OJK dan Peraturan US SEC, Komite Audit sedikitnya memiliki tiga orang anggota dengan satu di antaranya merupakan Komisaris Independen sekaligus Ketua Komite Audit. Kemudian, dua anggota Komite Audit lainnya harus merupakan pihak yang independen. Pada tanggal 29 Mei 2019, Telkom telah melakukan RUPS Tahunan dan merubah susunan Dewan Komisaris, termasuk juga pergantian anggota Komisaris Independen. Dengan adanya perubahan tersebut, maka Komite Audit Telkom juga mengalami perubahan dengan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019 tentang Susunan Keanggotaan Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebagai berikut: Jabatan Ketua Sekretaris/Anggota Anggota Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2018 Nama Status Rangkap Jabatan Margiyono Darsasumarja* Komisaris Independen Tjatur Purwadi Rinaldi Firmansyah* Anggota Independen Komisaris/Non-Voting Member Cahyana Ahmadjayadi* Komisaris Independen Sarimin Mietra Sardi Anggota Independen Keterangan: * Profil anggota Komite Audit yang berasal dari Komisaris dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2019 Jabatan Nama dan Status Rangkap Jabatan Dasar Penunjukan Ketua Margiyono Darsasumarja* Komisaris Independen Sekretaris Tjatur Purwadi Anggota Independen Keputusan Dewan Komisaris No.05/KEP/DK/2017 tanggal 28 April 2017, lalu ditetapkan kembali dalam Keputusan Dewan Komisaris No.07/KEP/ DK/2018 tanggal 28 September 2018, dan terakhir ditetapkan kembali melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019. Keputusan Dewan Komisaris No.05/KEP/DK/2014 tanggal 25 Maret 2014, lalu ditetapkan kembali dalam Keputusan Dewan Komisaris No.09/KEP/DK/2016 tanggal 27 Juli 2016, lalu ditetapkan lagi dalam Keputusan Dewan Komisaris No.07/KEP/DK/2018 tanggal 28 September 2018, dan terakhir ditetapkan kembali melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019. Periode Jabatan 2017-Sekarang 2014-Sekarang Anggota Ismail* Komisaris Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019. 2019-Sekarang Marcelino Rumambo Pandin* Komisaris Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019. 2019-Sekarang Sarimin Mietra Sardi Anggota Independen Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/DK/2016 tanggal 31 Maret 2016, lalu ditetapkan lagi dalam Keputusan Dewan Komisaris No.07/KEP/DK/2018 tanggal 28 September 2018, dan ditetapkan kembali melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019. 2016-Sekarang Keterangan: * Profil anggota Komite Audit yang berasal dari Komisaris dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris 197 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROFIL ANGGOTA KOMITE AUDIT DILUAR RANGKAP JABATAN DEWAN KOMISARIS Tjatur Purwadi Sekretaris dan Anggota Independen : Surabaya, 28 Januari 1956 Lahir Usia/Umur : 63 tahun Kewarganegaraan : Indonesia : Bandung Domisili Riwayat Pendidikan 1990 Sarjana Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. 2000 Magister Manajemen bidang Finance, Universitas Padjajaran, Bandung, Indonesia. Dasar Penunjukan Keputusan Dewan Komisaris No.05/KEP/DK/2014 tanggal 25 Maret 2014 dan ditetapkan kembali melalui Keputusan Dewan Komisaris No.07/KEP/DK/2018 tanggal 28 September 2018 dan terakhir ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/DK/2019. Selain menjadi Sekretaris Komite Audit, saat ini tidak ada jabatan lain yang dirangkap Tjatur Purwadi di dalam Perusahaan. Sesuai dengan Keputusan DK tersebut, yang bersangkutan ditunjuk sebagai Sekretaris merangkap anggota independen Komite Audit. Periode Jabatan Tahun 2014 sampai dengan sekarang. Tugas dan Tanggung Jawab Bertugas untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas anggota Komite Audit, melakukan korespondensi, menyiapkan dokumentasi, membuat laporan perubahan Audit Committee Charter, serta mengoordinasikan proses seleksi auditor independen. Riwayat Jabatan 2014 - Sekarang 2012 - 2014 1979 - 2012 Sekretaris/Anggota Komite Audit. Director - Assurance Team KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan/PwC. Indonesia (Persero) PT Telkom Tbk. (Menjabat beberapa jabatan strategis di antaranya Vice President (VP) - Financial & Logistic Policy dan Head of Internal Audit). Sarimin Mietra Sardi Anggota Independen Lahir Usia/Umur Kewarganegaraan : Indonesia : Bandung Domisili : Ujung Pandang, 17 September 1958 : 61 tahun Riwayat Pendidikan 1993 Sarjana Terapan Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta, Indonesia. 2008 Magister Manajemen, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jakarta, Indonesia. Dasar Penunjukan Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/DK/2016 tanggal 31 Maret 2016 dan ditetapkan kembali melalui Keputusan Dewan Komisaris No.07/KEP/DK/2018 tanggal 28 September 2018, dan ditetapkan kembali Surat Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/DK/2019. Sesuai dengan SK Dewan Komisaris tersebut, jabatan yang dibebankan yaitu sebagai anggota tenaga ahli keuangan (Financial Expert) di Komite Audit. Periode Jabatan 31 Maret 2016 sampai dengan sekarang. Tugas dan Tanggung Jawab Bertugas untuk mengawasi dan memantau proses integrated audit, proses konsolidasi laporan keuangan, efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris No. 04/KEP/ DK/2019. Riwayat Jabatan 2016 - Sekarang 1982 - 2014 Anggota Independen Komite Audit. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Pernah menjabat beberapa jabatan strategis di antaranya Deputy SGM Finance Operation dan Direktur Keuangan & SDM Dana Pensiun Telkom). 198 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian INDEPENDENSI KOMITE AUDIT Telkom mewajibkan seluruh anggota Komite Audit untuk memegang teguh integritas dan independensi sejak pertama kali diangkat sehingga kami yakin bahwa keputusan Komite Audit akan berorientasi pada independensi dan terhindar dari tekanan pihak lain dalam menjalankan wewenang tugas dan tanggung jawabnya. KINERJA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT Kinerja dan pelaksanaan kegiatan Komite Audit selama periode laporan telah dirangkum dalam Laporan Kegiatan Komite Audit selama tahun 2019, yang di antaranya berisi informasi tentang: b. Komite Audit telah menelaah dan membahas laporan keuangan konsolidasian auditan dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian dalam Laporan Tahunan (Form 20F) dengan Manajemen Perusahaan. Berkaitan dengan manajemen risiko Perusahaan, Komite Audit mengawasi dan memonitor risiko kecurangan, dan risiko-risiko pelaporan keuangan yang mungkin berdampak material pada penyajian laporan keuangan. c. Selain itu, Komite Audit menelaah dan mendiskusikan dengan Auditor Independen (KAP PSS/EY) atas kepatuhan manajemen terhadap pelaksanaan peraturan pasar modal dan peraturan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan sesuai dengan standar PSA 62 yang mulai dilakukan audit pada tahun 2017. 1. Melakukan evaluasi Auditor Independen yang 3. Melakukan review dan supervisi terhadap rencana mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2018 dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penunjukan Auditor Independen yang akan mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2019 a. Komite Audit membuat laporan evaluasi pelaksanaan audit terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2018 yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Pasar Modal (OJK). b. Berdasarkan laporan Komite Audit atas hasil evaluasi pelaksanaan audit terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2018, Dewan Komisaris mengusulkan calon auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2019 kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan tahun 2019. 2. Melakukan supervisi proses Integrated Audit tahun buku 2019 a. Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Manajemen (VP Financial Policy, SGM Internal Auditor Shared Service of Finance), dan Auditor Independen KAP Purwantono, Sungkoro & Surja firma anggota Ernst & Young Global Limited (KAP PSS/EY) terkait dengan kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan oleh Perusahaan, kelayakan accounting estimate and judgement yang signifikan, dan kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian, serta efektivitas pengendalian internal yang dilaksanakan oleh Manajemen, sehingga kuantitas dan kualitas laporan keuangan yang diterbitkan oleh Manajemen disajikan secara wajar dan tidak terdapat kesalahan penyajian yang material. dan pelaksanaan program kerja Unit Internal Auditor tahun buku 2019 a. Komite Audit telah melakukan review dan pembahasan tentang usulan program kerja Unit Internal Audit tahun 2019 dikaitkan dengan risiko yang kemungkinan terjadi dalam tahun 2019 sebelum program kerja tersebut ditetapkan oleh Manajemen. b. Komite Audit secara triwulanan melakukan pembahasan temuan dan rekomendasi hasil dari proses audit dan konsultasi internal dari Unit Internal Audit, termasuk monitoring tindak lanjut yang telah diselesaikan oleh Manajemen. 4. Melakukan supervisi atas proses audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang dilaksanakan oleh Unit Community Development Center (CDC) tahun buku 2019 Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Manajemen CDC dan auditor independent (KAP PSS/ EY) terkait dengan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2019, proses audit laporan keuangan tahun buku 2019, serta prosedur yang disepakati (Agreed Upon Procedure/AUP) atas kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku dalam pengelolaan program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 5. Melakukan penelaah informasi pengaduan yang masuk melalui program Whistleblower (WBS) tahun buku 2019 Untuk memberikan kesempatan dan kemudahan kepada semua pihak dalam menyampaikan pengaduan baik oleh karyawan TelkomGroup maupun dari luar TelkomGroup (pihak ketiga), Komite Audit menyiapkan sistem aplikasi Whistleblower sehingga dapat diakses dengan mudah dari manapun melalui akses internet. 199 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian RAPAT KOMITE AUDIT Pada tahun 2019, Komite Audit telah mengadakan 29 rapat. Jumlah tersebut memenuhi ketentuan Audit Committee Charter Telkom mengatur bahwa Komite Audit melaksanakan rapat satu kali per bulan dan Peraturan OJK No.55/ POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, khususnya pada Pasal 13, yang menyatakan bahwa Komite Audit melaksanakan rapat secara berkala paling sedikit satu kali dalam tiga bulan. Seluruh rapat Komite Audit diselenggarakan sesuai dengan Audit Committee Charter dan bertujuan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Komite Audit. Berikut ini data yang lebih rinci mengenai kehadiran setiap anggota dalam rapat Komite Audit. Kehadiran Rapat Komite Audit Tahun 2019 No. Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Margiyono Darsasumarja Tjatur Purwadi Ismail (1) Marcelino Rumambo Pandin (1) Sarimin Mietra Sardi Cahyana Ahmadjayadi (2) Rinaldi Firmansyah (2) Keterangan: (1) Sejak 24 Mei 2019 (2) Sampai dengan 24 Mei 2019 29 29 14 14 29 15 15 26 29 11 11 29 15 15 90 100 79 79 100 100 100 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOMITE AUDIT Telkom membutuhkan Komite Audit yang handal dan dapat dipercaya dengan kompetensi terbaik yang sesuai dengan perkembangan bisnis di era digital. Untuk itu, Telkom mengikutsertakan anggota Komite Audit dalam berbagai program kegiatan pendidikan dan pelatihan tahun 2019, sebagai berikut: No. Nama Program Pelatihan Tanggal Lokasi 1. 2. Margiyono Darsasumarja Security & Risk Management, Gartner 9 – 11 September Inggris Tjatur Purwadi 1. ECIIA Conference 2019 2. Certification in Audit Committee 18 – 20 September 5 – 7 November Luksemburg Indonesia Practices, IKAI 3. Ismail 1. ECIIA Conference 2019 2. Certification in Audit Committee 18 – 20 September 5 – 7 November Luksemburg Indonesia Practices, IKAI 4. 5. Marcelino Rumambo Pandin Certification in Audit Committee 5 – 7 November Indonesia Practices, IKAI Sarimin Mietra Sardi ECIIA Conference 2019 18 - 20 September Luksemburg 200 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Peraturan OJK No.34/POJK.04/2015 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk kemudian menyerahkannya kepada RUPS melalui mewajibkan Telkom untuk memiliki Komite Nominasi dan pemegang saham seri A Dwiwarna terkait dengan Remunerasi (KNR). Secara internal, ketentuan mengenai kebijakan, besaran dan/atau struktur remunerasi KNR diatur dalam Pedoman/Piagam Komite Nominasi dan Direksi dan Dewan Komisaris. Remunerasi (Nomination and Remuneration Committee 5. Remunerasi dari Direksi dan Dewan Komisaris yang Charter) yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan bersifat tetap dalam bentuk gaji atau honorarium, Komisaris No.13/KEP/DK/2018 tanggal 31 Desember tunjangan dan fasilitas serta bersifat variabel yang 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) berupa insentif. Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan Perseroan 6. Menelaah perjanjian kerja dan/atau pernyataan kinerja (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dari setiap anggota Direksi. Pedoman/Piagam tersebut berisi tata cara kerja KNR Ketua KNR bertanggung jawab untuk mengoordinir yang bertugas membantu Dewan Komisaris mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan tugas dan tanggung penetapan kualifikasi dan proses nominasi, serta jawab Komite. Kemudian, posisi Sekretaris di dalam KNR remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat eksekutif. Dengan adanya KNR, Telkom berharap proses ditugaskan untuk membantu Ketua dalam mengelola administrasi, dokumen, dan kegiatan. Anggota Komite seleksi dan pengambilan kebijakan remunerasi dapat merupakan pihak yang menyerap aspirasi dan merumuskan dilakukan sesuai dengan pertimbangan profesional dan rekomendasi terkait nominasi dan remunerasi Direksi dan independen tanpa ada tekanan pihak lain. Dewan Komisaris, serta pejabat eksekutif. RUANG LINGKUP, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB KNR Telkom memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi dengan lingkup, tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun kebijakan, kriteria dan seleksi yang dibutuhkan untuk jabatan-jabatan strategis di lingkungan Perseroan yaitu jabatan satu tingkat di bawah Direktur dan Pengurus (anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris) entitas anak konsolidasi yang mengacu pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance. 2. Membantu Dewan Komisaris yang bersama atau berkonsultasi dengan Direksi menyeleksi kandidat untuk jabatan-jabatan strategis di lingkungan Perseroan (anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris) entitas anak konsolidasi. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada pemegang saham seri A Dwiwarna mengenai: a. Komposisi jabatan anggota Direksi. b. Perencanaan suksesi anggota Direksi. c. Penilaian berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi pengembangan kemampuan anggota Direksi. Merujuk kepada Surat Menteri BUMN nomor S.675/ MBU/10/2018 tanggal 18 Oktober 2018, tentang persetujuan usulan, batasan dan/atau kriteria kewenangan Dewan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk., disebutkan adanya pembagian dalam kewenangan untuk pengusulan wakil perseroan di pengurus anak perusahaan perseroan, maka: 1. Kewenangan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, adalah untuk: a. Direktur Utama dan Komisaris Utama Anak Perusahaan Perseroan. b. Pengurus Perusahaan (Direktur dan Komisaris), dengan total aset ≥ 50% dari total aset induk dan/atau revenue anak perusahaan ≥ 50% dari revenue induk. 2. Kewenangan Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia (persero) Tbk., adalah Direktur (selain Direktur Utama) dan Dewan Komisaris (selain Komisaris Utama) di anak perusahaan perseroan dengan total aset ≤ 50% dari total aset perusahaan induk, dan/atau anak perusahaan dengan revenue sebesar ≤ 50% dari total revenue perusahaan induk. Sebagai bagian dari tindak lanjut Surat Menteri BUMN nomor S.675/MBU/10/2018, tanggal 18 Oktober 2018 tersebut, maka pada tahun 2019 Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan kegiatan Uji Kelayakan dan Kepatuhan sebanyak 29 kali, untuk 70 posisi pengurus (target jabatan) dengan 208 kandidat di 11 anak perusahaan dan di Sekertariat Dewan Komisaris. 201 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKOMPOSISI KNR Berdasarkan Peraturan OJK No.34/POJK.04/2015, jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi paling sedikit tiga orang. Salah satunya, yaitu sebagai anggota merangkap Ketua, merupakan Komisaris Independen. Dua anggota lainnya dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak dari luar perseroan, maupun pihak manajemen di bawah Direksi. Hingga akhir periode laporan tahun 2019, KNR Telkom tidak memiliki anggota yang berasal dari pihak eksternal. Komposisi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi diatur melalui Keputusan Dewan Komisaris No.14/KEP/DK/2019 tanggal 17 Desember 2019 tentang Susunan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Surat keputusan tersebut menetapkan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut: Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2018 Jabatan Nama Status Rangkap Jabatan Ketua/Anggota Pamijati Pamela Johanna Waluyo* Komisaris Independen Anggota Rinaldi Firmansyah* Edwin Hidayat Abdullah* Isa Rachmatarwata* Komisaris Komisaris Komisaris Margiyono Darsasumarja* Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi* Komisaris Independen Keterangan: * Profil anggota KNR yang berasal dari Komisaris dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris Jabatan Ketua Anggota Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2019 Nama dan Status Rangkap jabatan Tugas Masing - masing Anggota Cahyana Ahmadjayadi* Komisaris Independen Bertanggung koordinasi pelaksanaan tugas Komite. jawab terhadap pemberian arahan dan Ismail* Komisaris Marcellino Rumambo Pandin* Komisaris Marsudi Wahyu Kisworo* Komisaris Independen Bertanggung jawab untuk mengoordinasikan masukan yang berasal dari pihak yang berhubungan dengan pemegang saham pengendali terkait dengan isu nominasi dan remunerasi. Keterangan: * Profil anggota KNR yang berasal dari Komisaris dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris INDEPENDENSI KNR Telkom memastikan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) memiliki integritas dan independensi yang cukup sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu, Telkom mewajibkan setiap anggota KNR menandatangani pernyataan integritas dan independensi sejak pertama kali diangkat. Tujuannya yaitu agar setiap anggota KNR dapat bekerja secara independen dan profesional, serta menghindari konflik kepentingan. KINERJA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KNR Sepanjang tahun 2019, Komite Nominasi dan Remunerasi telah membantu pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris dalam menghasilkan keputusan-keputusan, melalui pelaksanaan agenda kegiatan, antara lain: 1. Rapat dan Persetujuan Komite Nominasi dan Remunerasi dan Sekretariat Dewan Komisaris, untuk penyelesaian internal sekretariat di dalam lingkungan Dewan Komisaris, sejumlah 23 kegiatan, diantaranya: a. Susunan keanggotaan Komite. b. Administrasi staf maupun anggota Komite dan staf sekretariat Dewan Komisaris. 202 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 2. Pelaksanaan Uji Kelayakan dan Kepatutan pengurus anak perusahaan perseroan, sejumlah 29 kegiatan, dengan pembagian sebagai berikut: a. Kewenangan Pemegang saham Seri A Dwiwarna: No. Posisi Pengurus Anak Perusahaan Jumlah kandidat Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris PT Multimedia Nusantara Komisaris Utama dan Direktur Utama PT PINS Indonesia Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Jalin Pembayaran Nusantara Komisaris Utama ( Ex Officio) PT Infomedia Nusantara CEO dan Komisaris Utama ( Ex Officio) PT Telkom Indonesia International Direktur Utama dan Komisaris Utama ( Ex Officio) PT Telkom Infra Komisaris Utama ( Ex Officio) PT Dayamitra Telekomunikasi Komisaris Utama ( Ex Officio) PT Graha Sarana Duta 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. CEO dan Komisaris Utama ( Ex Officio) 10. Komisaris Utama ( Ex Officio) Total PT Telkomsat PT Metranet 39 10 10 0 5 5 0 0 5 5 79 b. Kewenangan Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia (persero) Tbk.: No. Posisi Pengurus Anak Perusahaan Jumlah kandidat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 4 Direktur dan 1 Komisaris 3 Direktur dan 1 Komisaris 1 Direktur 2 Komisaris 3 Direktur dan 3 Komisaris 4 Direktur dan 1 Komisaris 2 Direktur dan 3 Komisaris 4 Direktur dan 3 Komisaris 4 Direktur dan 2 Komisaris 1 Komisaris PT Telkomsat PT PINS Indonesia PT Jalin Pembayaran Nusantara PT Infomedia Nusantara PT Telkom Indonesia International PT Telkom Infra PT Dayamitra Telekomunikasi PT Telkom Akses PT Graha Sarana Duta PT Metranet Organik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sekretariat Dekom Total 15 12 3 6 18 15 15 21 16 3 5 129 3. Pengajuan bakal calon Direksi Perseroan serta Persetujuan hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan, sejumlah 23 kegiatan, diantaranya: a. Pengajuan Bakal Calon Direksi PT Telkom Indonesia (persero) Tbk. ke pemegang saham Seri A Dwiwarna. b. Penentuan Nominasi untuk Calon Direktur Utama dan Komisaris Utama Anak Perusahaan. c. Penentuan Calon Pengurus Anak Perusahaan yang menjadi Kewenangan Dewan Komisaris. d. Permohonan Pembaharuan Persetujuan Usulan Wakil Perseroan di Anak Perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk. e. Persetujuan Direksi Anak Perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk. 4. Persetujuan Struktur Organisasi satu tingkat dibawah direksi, sejumlah 3 kegiatan, diantaranya: a. Struktur Organisasi Satu Tingkat di bawah Direksi untuk Direktorat Strategic Portfolio dan Direktorat Digital Business. b. Persetujuan Perubahan Struktur Organisasi Satu Tingkat di bawah Direksi untuk Direktorat Keuangan. 5. Persetujuan Remunerasi sejumlah 5 kegiatan, diantaranya: a. Permohonan Tantiem Tahun Buku 2018 dan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2019. b. Penjelasan usulan kontrak management Direktur SP & Direktur DB, Semester II 2019. 203 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian RAPAT KNR Telkom wajib mematuhi Peraturan OJK No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi yang mengatur jumlah minimal Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi paling tidak satu kali dalam empat bulan. Pada tahun 2019, KNR Telkom telah menyelenggarakan rapat sebanyak 82 kali. Kehadiran Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2019 No. Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Cahyana Ahmadjayadi Ario Guntoro Edwin Hidayat Abdullah (4) Ismail (1) Marcelino Rumambo Pandin (1) Marsudi Wahyu Kisworo (1) Isa Rachmatarwata (3) Margiyono Darsasumarja (3) Pamijati Pamela Johanna Waluyo (2) 10. Rinaldi Firmansyah (2) Keterangan: (1) Sejak 29 Mei 2019 (2) Sampai dengan 24 Mei 2019 (3) Sampai dengan 28 Juni 2019 (4) Sampai dengan 18 November 2019 82 82 72 49 49 49 43 43 33 33 76 82 41 42 41 39 23 41 26 32 93 100 57 86 84 80 53 95 79 97 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KNR Sepanjang tahun buku 2019, Telkom belum menyusun kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi para anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. Sejauh ini, KNR didukung oleh konsultan independen yang profesional dan berpengalaman dalam menjalankan kegiatannya dan merumuskan rekomendasi terkait nominasi dan remunerasi. 204 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKOMITE EVALUASI DAN MONITORING PERENCANAAN DAN RISIKO Kegiatan dan pengembangan usaha Telkom di industri telekomunikasi dan digital membutuhkan mekanisme evaluasi, monitoring, dan perencanaan yang baik agar dapat mengelola berbagai risiko yang ada. Untuk itu, Dewan Komisaris Telkom melakukan pengawasan secara kontinu atas perencanaan, manajemen, dan evaluasi risiko perusahaan. Di dalam melaksanakan tugasnya dan sejalan dengan penerapan prinsip GCG, Dewan Komisaris menjalankan tugas dan tanggung jawab pengawasan dibantu oleh Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko (KEMPR). RUANG LINGKUP, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB KEMPR Landasan KEMPR membantu pengawasan oleh Dewan Komisaris Telkom yaitu Pedoman/Piagam Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko (KEMPR) atau Risk and Planning Monitoring and Evaluation Committee Charter. Piagam atau Charter tersebut ditetapkan secara resmi melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/DK/2011 tanggal 24 Maret 2011 perihal Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Ada pun hal-hal yang tercakup dalam Piagam atau Charter antara lain sebagai berikut: 1. Mengatur mengenai pembentukan dan pengangkatan anggota; 2. Struktur dan persyaratan keanggotaan, tugas, kewajiban, dan kewenangan; dan 3. Lingkup pelaksanaan pekerjaan, rapat, pelaporan, masa tugas, dan pendanaan. Kemudian, ruang lingkup, tugas dan tanggung jawab KEMPR dalam membantu Dewan Komisaris mengawasi jalannya perusahaan yaitu: 1. Melakukan evaluasi secara komprehensif atas usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) atau CSS dan Rencana Kegiatan Anggaran Perseroan yang diajukan oleh Direksi; 2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan RJPP dan RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan RKAP yang disahkan oleh Dewan Komisaris; dan 3. Melakukan pemantauan pelaksanaan enterprise risk management di lingkungan Perseroan. 205 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKOMPOSISI KEMPR Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.05/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019 tentang Susunan Keanggotaan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Telkom, maka komposisi anggota KEMPR yaitu sebagai berikut: Komposisi Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko per 31 Desember 2018 Jabatan Ketua Anggota Nama Status Rangkap Jabatan Edwin Hidayat Abdullah* Isa Rachmatarwata* Komisaris Komisaris Cahyana Ahmadjayadi* Komisaris Independen Widia Praptiwi Anggota Independen Keterangan: * Profil anggota KEMPR yang berasal dari Komisaris dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris Komposisi Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko per 31 Desember 2019 Jabatan Nama dan Tugas Masing-masing Anggota Periode Jabatan Status Rangkap Jabatan Ketua Isa Rachmatarwata* Komisaris Memberikan arahan, mengoordinasikan dan memonitor pelaksanaan tugas dari seluruh anggota Komite. Mulai 9 Mei 2018 Anggota Ismail* Komisaris Marsudi Wahyu Kisworo* Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi* Komisaris Independen Widia Praptiwi Anggota Independen • • implementasi Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS, RKAP dan enterprise risk management serta inisiatif pertumbuhan bisnis non-organik. Memberikan kajian, evaluasi dan laporan di bidang hukum, kepatuhan serta pengendalian risiko dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi. Mulai 24 Mei 2019 Mulai 24 Mei 2019 Mulai 8 Mei 2017 Mulai 25 Oktober 2018 Keterangan: * Profil anggota KEMPR yang berasal dari Komisaris dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris 206 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROFIL ANGGOTA KEMPR DILUAR ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Widia Praptiwi Anggota Independen Lahir : 7 Juli 1974 Usia/Umur : 45 tahun Kewarganegaraan : Indonesia Domisili : Jakarta Riwayat Pendidikan 1992 - 1997 Sarjana Akuntansi, Universitas Indonesia. 2001 - 2004 Magister Akuntansi, Universitas Indonesia. Dasar Penunjukan Keputusan Dewan Komisaris No. 09/KEP/DK/2018 tanggal 25 Oktober 2018 dan ditetapkan kembali melalui Keputusan Dewan Komisaris No.05/KEP/DK/2019 tanggal 29 Mei 2019 tentang Susunan Keanggotaan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. INDEPENDENSI KEMPR Telkom mensyaratkan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko (KEMPR) untuk memiliki integritas dan independensi yang baik demi kemajuan perusahaan. Oleh sebab itu, meski tidak diatur oleh regulator, Telkom memastikan setiap anggota KEMPR untuk menandatangani pakta integritas dan independensi. KINERJA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KEMPR 1. Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) a. Evaluasi RJPP 2019-2023 · Kecenderungan penurunan legacy business. · Peningkatan kontribusi digital business. · Perkembangan inisiatif bisnis inorganic. b. Penyusunan RJPP 2020-2024 Fokus KEMPR dalam penyusunan RJPP 2020 -2024 antara lain mengenai: · Peningkatan revenue dari digital connectivity dan digital service. · Pengintesifan dan peningkatan akurasi dari kegiatan bisnis inorganik. · Identifikasi dan mitigasi atas potensi risiko yang berpengaruh pada pencapaian CSS 2020-2024. Periode Jabatan 25 Oktober 2018 sampai 31 Desember 2019. Riwayat Jabatan 2015 - Sekarang Dosen di Universitas Krisnadwipayana Jakarta. 2015 - 2018 Anggota Komite Audit Hotel Indonesia 2002 - 2008 PT Bina Prima Perdana. Natour. Tugas dan Tanggung Jawab Bersama dengan anggota KEMPR lainnya, bertugas untuk mengevaluasi usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) atau CSS dan Rencana Kegiatan Anggaran Perseroan yang diajukan oleh Direksi, mengevaluasi atas pelaksanaan RJPP dan RKAP, serta melakukan pengawasan pelaksanaan enterprise risk management Telkom. 2. Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, serta Belanja Modal a. Fokus Pemantauan RKAP dan Belanja Modal 2019 · Pengendalian pertumbuhan beban terhadap pertumbuhan pendapatan. · Pengembangan dan peningkatan revenue dari inisiatif bisnis digital. · Kinerja anak perusahaan, khususnya yang masuk pada kategori red alert. · Efisiensi dan efektivitas capex, khususnya yang bernilai strategis. b. Evaluasi Usulan RKAP dan Belanja Modal 2020 Evaluasi usulan RKAP dan belanja modal tahun 2020 antara lain menitikberatkan pada 3 (tiga) hal sebagai berikut: · Pengendalian dan peningkatan efisiensi proporsi cash operating expense terhadap revenue. · Peningkatan kualitas sales dan revenue, penurunan churn, dan peningkatan collection rate. · Peningkatan capex healthiness & effectiveness pada semua CFU dan FU. 207 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian 3. Manajemen Risiko Perseroan (Enterprise Risk Management/ERM) Berdasarkan pemantauan atas profil risiko Perseroan, terdapat tiga hal yang mendapatkan perhatian, yaitu: a. Mitigasi atas risiko strategis, finansial, operasional, dan kepatuhan; b. Efektivitas organisasi pengelola ERM di Perseroan; dan c. Integrasi pengelolaan risiko di TelkomGroup. RAPAT KEMPR yang Memerlukan tahun 2019, KEMPR 4. Tindakan Tertentu Direksi Persetujuan Dewan Komisaris Selama telah membantu Dewan Komisaris dalam menelaah usulan-usulan rencana strategis yang disampaikan oleh Direksi, di antaranya: a. Divestasi Saham Telkom di PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN). b. Project NK. c. Release Capex Hyperscale Data Center. d. Project Titan. Pada tahun 2019, KEMPR telah melaksanakan 8 kali rapat Komite yang dihadiri oleh anggota, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut: Kehadiran Rapat Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Tahun 2019 No. Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Isa Rahmatawarta Ismail (1) Marsudi Wahyu Kisworo (1) Cahyana Ahmadjayadi Rinaldi Firmansyah (2) Edwin Hidayat Abdullah (3) Widia Praptiwi Keterangan: (1) Sejak 24 Mei 2019 (2) Sampai dengan 24 Mei 2019 (3) Sampai dengan 18 November 2019 8 4 4 8 4 0 8 7 2 4 8 4 0 8 88 50 100 100 100 0 100 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMPR Telkom memahami bahwa saat ini, aspek risiko dan manajemen risiko mengalami perkembangan yang sesuai dengan kondisi usaha di era digital. Untuk itu, Telkom terus menjaga dan meningkatkan kompetensi anggota KEMPR Telkom dengan mengikutsertakan anggota KEMPR dalam berbagai kegiatan pelatihan dan pendidikan sepanjang tahun 2019, yaitu: No. Tanggal Nama Kegiatan Penyelenggara 25-28 Februari 2019 Mobile World Congress GSM Association 16-19 Juli PSAK-Konvergensi IFRS Ikatan Akuntan Indonesia 2-6 September ERM Fundamental & Certfication Center for Risk Management Studies Indonesia Lokasi Spanyol Indonesia 1. 2. 3. 208 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian DIREKSI Direksi Telkom memiliki tugas dan tanggung jawab kolektif mengelola Perusahaan sesuai dengan ketentuan 6. Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat Anggaran Dasar Perseroan dan Piagam atau Board 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir Charter Direksi. Meski bersifat kolektif, namun setiap kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan; anggota Direksi memiliki kewenangan untuk mengambil 7. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai kebijakan dan memimpin sesuai dengan masing-masing Laporan Tahunan; fungsi yang ditugaskan kepada setiap anggota. 8. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang PIAGAM/BOARD CHARTER DIREKSI Piagam atau Board Charter Direksi yang disahkan melalui Surat Ketetapan Direksi No.PD.604.00/r.00/ HK000/C00-D0030000/2011 tanggal 11 Juli 2011, menjadi pedoman bagi pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya Direksi. Dokumen tersebut memuat pedoman dan tata tertib kerja, wewenang, tugas, tanggung jawab, kewajiban, pembagian tugas, rapat, ketentuan benturan kepentingan, kepemilikan saham, pengaturan mekanisme dan pembagian kerja antar para anggota Direksi yang tidak diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan maupun ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya Board Charter Direksi, diharapkan kinerja Direksi lebih terarah dan bersinergi satu sama lain. WEWENANG, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Anggaran Dasar Telkom menetapkan kewajiban Direksi sebagai berikut: 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; 2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan dan rencana kerja lainnya serta perubahannya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris; 3. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS dan Risalah Rapat Direksi; 4. Membuat Laporan Tahunan yang antara lain berisi laporan keuangan, sebagai wujud pertanggungjawaban pengurus Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang tentang Dokumen Perusahaan; 5. Menyusun laporan keuangan dalam angka 4 di atas berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit; telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri di Bidang Hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; 9. Menyusun laporan lainnya yang diwajibkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam angka 4 dan angka 5 di atas, dan dokumen Perseroan lainnya; 11. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan: Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan, serta dokumen Perseroan lainnya; 12. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu Perseroan; 13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip pengendalian internal, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; 14. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal; 15. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya; 16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal; 17. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPS dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan. 209 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSelain itu, Direksi juga memiliki hak dan wewenang yaitu: 1. Menetapkan kebijakan yang dipandang tepat dalam kepengurusan Perseroan; 2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan kepada seorang atau beberapa orang yang khusus ditunjuk untuk itu termasuk pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama dan/atau badan lain; 3. Mengatur ketentuan tentang pekerja Perseroan termasuk penetapan upah, pensiun atau jaminan hari tua, dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan; 4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Perseroan dan peraturan perundang-undangan; 5. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perusahaan dan/atau Kepala Satuan Pengawas Intern dengan persetujuan Dewan Komisaris; 6. Menghapusbukukan piutang macet dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris selanjutnya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tahunan; 7. Tidak menagih lagi piutang bunga, denda, ongkos, dan piutang lainnya di luar pokok yang dilakukan dalam rangka restrukturisasi dan/atau penyelesaian piutang serta perbuatan lain dalam rangka penyelesaian piutang Perseroan dengan kewajiban melaporkan kepada Dewan Komisaris yang ketentuan dan tata cara pelaporannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris; 8. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar ini dan/atau Keputusan RUPS. Selanjutnya, dalam hal terjadi kerugian atas Perusahaan, setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian dalam menjalankan tugasnya. Anggota Direksi tidak bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan apabila dapat membuktikan: 1. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya. 2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. 3. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian. 4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. KOMPOSISI DIREKSI Pada 24 Mei 2019, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mengubah jabatan Direktur Digital & Strategic Portfolio menjadi dua jabatan selain itu juga terdapat perubahan komposisi direksi yang dapat dilihat pada tabel berikut: Komposisi Direksi per 31 Desember 2018 No. Nama Jabatan Diangkat Berakhir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Alex Janangkih Sinaga Direktur Utama Harry Mozarta Zen Direktur Keuangan (KEU) David Bangun Direktur Digital & Strategic Portfolio (DSP) Dian Rachmawan Direktur Enterprise & Business Service (EBIS) 2014 2016 2017 2014 RUPST 2019 RUPST 2021 RUPST 2019 RUPST 2019 Abdus Somad Arief Direktur Wholesale & International Service (WINS) 2014 RUPST 2019 Herdy Rosadi Harman Direktur Human Capital Management (HCM) Zulhelfi Abidin Direktur Network & IT Solution (NITS) Siti Choiriana Direktur Consumer Service (CONS) 2014 2017 2018 RUPST 2019 RUPST 2022 RUPST 2023 210 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKomposisi Direksi per 31 Desember 2019 No. Nama Jabatan Diangkat Berakhir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ririek Adriansyah Direktur Utama Harry Mozarta Zen Direktur Keuangan (KEU) Siti Choiriana Direktur Consumer Service (CONS) 2019 2016 2018 RUPST 2024 RUPST 2021 RUPST 2023 Bogi Witjaksono Direktur Enterprise & Business Service (EBIS) 2019 RUPST 2024 Zulhelfi Abidin Direktur Network & IT Solution (NITS) Edwin Aristiawan Direktur Wholesale & International Service (WINS) 2017 2019 RUPST 2022 RUPST 2024 Edi Witjara Direktur Human Capital Management (HCM) 2019 RUPST 2024 Faizal Rochmad Djoemadi Direktur Digital Business (DB) Achmad Sugiarto Direktur Strategic Portfolio (SP) 2019 2019 RUPST 2024 RUPST 2024 KEBERAGAMAN DIREKSI Sebagai sebuah badan usaha yang berorientasi pada prinsip-prinsip GCG, Telkom menghargai hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Salah satu perwujudannya yaitu Pemegang Saham Utama dan Pengendali Telkom menjamin tidak adanya diskriminasi dalam pemilihan dan pengangkatan Direksi meski tidak tertuang dalam kebijakan khusus hak asasi manusia. Setiap anggota Direksi terpilih merupakan para profesional yang memiliki keahlian, kecakapan, dan integritas yang baik sesuai dengan kebutuhan Telkom di era digital. Hasil RUPST tahun 2019 menetapkan Sembilan anggota Direksi dengan satu orang Direksi merupakan wanita. Ketetapan tersebut diambil berdasarkan hasil seleksi dan bukan merupakan upaya diskriminasi terhadap posisi Direksi Telkom. Keberagaman Direksi, per 31 Desember 2019 No. Nama Jabatan Gender Latar Belakang Keahlian & Kecakapan Tingkat Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ririek Adriansyah Direktur Utama Pria Teknik Elektro Harry Mozarta Zen Direktur KEU Pria Administrasi Bisnis, dan Keuangan Sarjana Magister Siti Choiriana Direktur CONS Wanita Teknik Elektro dan Manajemen Teknologi Magister Bogi Witjaksono Direktur EBIS Pria Teknik Telekomunikasi Magister Zulhelfi Abidin Direktur NITS Pria Ilmu Komputer Edwin Aristiawan Direktur WINS Pria Manajemen Magister Magister Edi Witjara Direktur HCM Pria Manajemen Strategi Bisnis Doktor Faizal Rochmad Djoemadi Direktur DB Achmad Sugiarto Direktur SP Pria Pria Manajemen Manajemen Doktor Magister Keterangan: KEU Keuangan, CONS Consumer Service, EBIS Enterprise & Business Service, NITS Network & IT Solution, WINS Wholesale & International Service, HCM Human Capital Management, DB Digital Business, SP Strategic Portfolio. 211 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKeberagaman Komposisi Gender Direksi Keberagaman Komposisi Tingkat Pendidikan Direksi 11% Wanita Pria 22% 11% Sarjana Magister Doktor 89% 67% RANGKAP JABATAN DIREKSI Pada tahun 2019, terdapat Direksi Telkom yang memiliki rangkap jabatan, baik di Telkom sebagai induk Perusahaan maupun entitas anak, atau entitas lainnya. Informasi mengenai rangkap jabatan Direksi dapat dilihat pada tabel berikut: Rangkap Jabatan Direksi per 31 Desember 2019 No. Nama Telkom Entitas Anak Jabatan Jabatan Lainnya 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ririek Adriansyah Direktur Utama Tidak Ada Komisaris Utama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Harry Mozarta Zen Direktur KEU Tidak Ada 1. Komisaris Utama PT Graha Sarana Duta (Telkom Property) 2. Komisaris PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Siti Choiriana Direktur CONS Tidak Ada Komisaris Utama PT Telkom Akses (TA) Bogi Witjaksono Direktur EBIS Tidak Ada Zulhelfi Abidin Direktur NITS Tidak Ada 1. Presiden Komisaris PT Teltranet Aplikasi Solusi (Telkom Telstra) 2. Komisaris Utama PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) 3. Komisaris PT Multimedia Nusantara (Metra) Komisaris Utama PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra) Edwin Aristiawan Direktur WINS Tidak Ada 1. Komisaris Utama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) 2. Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Internasional (Telin) 7. Edi Witjara Direktur HCM Tidak Ada 1. Komisaris Utama PT Multimedia Nusantara (Metra) 2. Komisaris Utama PT Infomedia Nusantara (Infomedia) 8. Faizal Rochmad Djoemadi Direktur DB Tidak Ada 1. Komisaris Utama PT Sigma Cipta Caraka (Sigma) 2. Komisaris Utama PT Metra-Net 9. Achmad Sugiarto Direktur SP Tidak Ada Tidak ada Keterangan: KEU Keuangan, CONS Consumer Service, EBIS Enterprise & Business Service, NITS Network & IT Solution, WINS Wholesale & International Service, HCM Human Capital Management, DB Digital Business, SP Strategic Portfolio 212 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianREMUNERASI DIREKSI Telkom memiliki struktur remunerasi Direksi yang mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-04/MBU/2014 jo Nomor : PER-02/MBU/06/2016 jo Nomor: PER-01/MBU/06/2017 jo Nomor: PER-06/ MBU/06/2018 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN. Berdasarkan peraturan tersebut komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari: 1. Gaji/Honorarium; 2. Tunjangan; 3. Fasilitas; dan 4. Tantiem/Insentif Kinerja. Telkom menetapkan remunerasi Direksi melalui prosedur sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan rancangan usulan Remunerasi untuk menyusun remunerasi Direksi. 2. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun kerangka kerja untuk remunerasi Direksi. 3. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kerangka dimaksud kepada Dewan Komisaris. 4. Dewan Komisaris mengusulkan anggota Direksi kepada RUPS. remunerasi bagi 5. RUPS melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Direksi. Penetapan Penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan serta fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan. Sementara tantiem/insentif kerja merupakan imbalan kerja tahunan berdasarkan kinerja Perseroan yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. PROSEDUR DAN MEKANISME REMUNERASI DIREKSI Direksi Meminta KNR* Menyusun draft remunerasi. Hasilnya diajukan ke RUPS. 1 3 5 4 RUPS KNR meminta masukan dari pihak independen 2 Pihak independen memberikan masukan kepada KNR. Sepanjang tahun 2019, Telkom memiliki total remunerasi untuk seluruh Direksi sebesar Rp163,6 miliar dengan pajak dari remunerasi yang ditanggung oleh perusahaan adalah sebesar Rp67,7 miliar. Tabel berikut menggambarkan remunerasi yang diterima oleh Direksi Telkom pada tahun 2019: *KNR: Komite Nominasi dan Remunerasi Rekapitulasi Remunerasi Direksi No. Anggota Direksi Honorarium Tantiem dan THR (1) Tunjangan Lainnya Total 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Ririek Adriansyah (2) Harry Mozarta Zen Siti Choiriana Bogi Witjaksono (2) Zulhelfi Abidin Edwin Aristiawan (2) Edi Witjara (2) Faizal Rochmad Djoemadi (2) Achmad Sugiarto (2) Alex Janangkih Sinaga (3) David Bangun (3) Dian Rachmawan (3) Abdus Somad Arief (3) Herdy Rosadi Harman (3) 2.549 3.732 3.732 2.194 3.732 2.194 2.323 2.190 2.193 1.870 1.590 1.590 1.590 1.698 (Rp juta) - 15.107 10.344 - 15.107 - - - - 17.773 15.107 15.107 15.107 15.107 1.081 933 933 949 935 949 993 949 949 523 741 464 464 464 3.630 19.772 15.009 3.143 19.774 3.143 3.316 3.139 3.142 20.166 17.438 17.161 17.161 17.269 Keterangan: (1) THR mengacu pada Tunjangan Hari Raya atau tunjangan hari raya keagamaan (2) Sejak 24 Mei 2019 (3) Sampai dengan 24 Mei 2019 213 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Selain memberikan remunerasi, Telkom mengikutsertakan Direksi menjadi peserta BPJS Kesehatan. Ini merupakan upaya Telkom mendukung program-program Pemerintah, termasuk juga program Jaminan Kesehatan Nasional. RAPAT DIREKSI Direksi memiliki ketentuan untuk mengadakan rapat internal 1 (satu) kali setiap bulan. Jika diperlukan, Direksi dapat mengadakan rapat lainnya setiap saat. Selain rapat Direksi, Telkom mengadakan Rapat Gabungan antara Direksi bersama dengan Dewan Komisaris minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Di dalam Rapat, Kuorum dicapai apabila lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau diwakili dengan sah secara hukum dalam rapat tersebut. Setiap anggota Direksi yang hadir memiliki satu suara (dan satu suara untuk setiap Direktur lainnya yang diwakili). Mekanisme pengambilan keputusan pada rapat Direksi didasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan akan dilaksanakan berdasarkan atas pengambilan suara mayoritas dari anggota Direksi yang hadir. Direksi Telkom mengadakan rapat Direksi sebanyak 60 kali pada tahun 2019. Tabel berikut menjelaskan frekuensi kehadiran rapat Direksi sepanjang periode laporan tahun 2019: Agenda dan Kehadiran Direksi dalam Rapat Internal No. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 1. 3 Januari 2019 Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Desember 2018 Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A - - - √ √ 2. 9 Januari 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Desember 2018 2. Laporan Kesiapan TelkomClick 2019 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 3. 15 Januari 2019 1. Laporan Format Monitoring Performansi RKAP CFU/FU Tahun 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 4. 22 Januari 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Januari 2019 2. Laporan FU HCM 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ - BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 - N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 5. 29 Januari 2019 1. Laporan Agenda Terbatas 2 Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Januari 2019 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 - N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 6. 6 Februari 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Januari 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ - √ 7. 12 Februari 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 214 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 8. 19 Februari 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Februari 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 9. 26 Februari 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Februari 2019 2. Laporan Rencana Pelaksanaan Peringatan HUT ke-21 BUMN, HUT Bersama BUMN tahun 2019 dan Launching LinkAja 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A - √ - √ √ 10. 5 Maret 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Februari 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 11. 13 Maret 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Maret 2019 2. Laporan Konsolidasi Data Center 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 12. 19 Maret 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Maret 2019 2. Laporan FU DSP: Laporan Customer Experience (CX) 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ - BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ - 13. 22 Maret 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A - √ √ √ √ 14. 27 Maret 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Maret 2019 2. Laporan FU DSP: Telco Digital Maturity 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ - 15. 4 April 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Maret 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 16. 10 April 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Maret & MtD April 2019 2. Update Google Station 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 17. 16 April 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD April 2019 2. Laporan Tema RAPIM TelkomGroup I Tahun 2019 3. Laporan Agenda Terbatas 4. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ - BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 215 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 18. 29 April 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 19. 30 April 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD April 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 20. 7 Mei 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD April 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 21. 14 Mei 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Mei 2019 2. Laporan Program BUMN Hadir untuk Negeri 2019 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 22. 20 Mei 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 23. 21 Mei 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC N/A √ √ BW1 N/A ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 24. 28 Mei 2019 1. Update BOD 2. Update SVP PMO terkait Format Laporan Radir 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 25. 11 Juni 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Mei 2019 2. Update Rencana Pelaksanaan Acara Pisah Sambut BoD & BoC Telkom dan Halal Bi Halal TelkomGroup 2019 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ - √ √ √ - - √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 26. 18 Juni 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue MtD Juni 2019 2. Update Kesiapan Assessment KPKU 2019 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 27. 19 Juni 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ - N/A N/A N/A N/A N/A 28. 20 Juni 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 216 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 29. 25 Juni 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Mei 2019 2. Update Kesiapan Pelaksanaan Seremoni HUT Telkom ke-54 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 30. 2 Juli 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W3 Juni 2019 2. Laporan Kesiapan HUT Telkom ke-54 3. Update Future State Network Architecture 4. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 31. 9 Juli 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Juni 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 32. 16 Juli 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W2 Juli 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 33. 24 Juli 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 34. 30 Juli 2019 1. Laporan Agenda Terbatas 2. Laporan Performansi Operasional & Revenue W4 Juli 2019 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ - - √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 35. 6 Agustus 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Juli 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ - √ √ √ - √ N/A N/A N/A N/A N/A 36. 13 Agustus 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W1 Agustus 2019 2. Update Big Data Platform 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ - √ √ - √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 37. 20 Agustus 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue Full Month Juli 2019 (Closing) & W2 Agustus 2019 2. Laporan Program FU HCM 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ - √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 38. 23 Agustus 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ - √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 217 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 39. 27 Agustus 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W3 Agustus 2019 2. Laporan Progress Implementasi SEADEX (FMC) 3. Update Solusi Digital Agriculture Agree 4. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 40. 3 September 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W4 Agustus 2019 2. Laporan FU DB: Hackaton dan Workshop FU DB 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 41. 10 September 2019 √ - √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue Full Month Agustus (Outlook) & W1 September 2019 2. Laporan Agenda Terbatas 3. Laporan Agenda Terbatas 4. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ - √ √ - √ N/A N/A N/A N/A N/A 42. 17 September 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W2 September 2019 2. Update Game Developer 3. Laporan FU HCM (Digital HC Policy) 4. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ - √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 43. 20 September 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ - - √ - √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 44. 24 September 2019 1. Laporan Agenda Terbatas 2. Laporan Performansi Operasional & Revenue Full Month Agustus (Closing) & W3 September 2019 3. Draft KM Direktorat SP & Direktorat DB Semester II 2019 4. Laporan FU DB: Update SmartCity 5. Update Guidance Penyusunan RKAP 2020 6. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 45. 1 Oktober 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 46. 2 Oktober 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 47. 11 Oktober 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue Full Month September 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 218 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 48. 15 Oktober 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W2 Oktober 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ - √ √ √ √ √ - √ N/A N/A N/A N/A N/A 49. 22 Oktober 2019 1. Laporan Agenda Terbatas 2. Laporan Performansi Operasional & Revenue W3 Oktober 2019 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 50. 25 Oktober 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 51. 5 November 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Oktober 2019 2. Update Wisuda Purnabakti 3. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ - N/A N/A N/A N/A N/A 52. 12 November 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W1 November 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ - N/A N/A N/A N/A N/A 53. 21 November 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD Oktober 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ - - √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 54. 25 November 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 55. 26 November 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W3 November 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 56. 3 Desember 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue W4 November 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ - √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 57. 10 Desember 2019 1. Laporan Performansi Operasional & Revenue (Outlook) YtD November dan W1 Desember 2019 2. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ - √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 58. 13 Desember 2019 Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 219 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianNo. Tanggal Agenda/Pembahasan Rapat 59. 17 Desember 2019 1. Laporan Agenda Terbatas 2. Laporan Performansi Operasional & Revenue YtD November (P&L, AR/BPPU, CF, Capex Weekly) dan W2 Desember 2019 3. Update Smart City (Smart City Navigator, Smart Village Nusantara) 4. Update Kesiapan TelkomClick 2020 5. Laporan Agenda Terbatas Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 √ √ √ √ √ √ - √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 60. 27 Desember 2019 Laporan Performansi Operasional & Revenue W3 Desember 2019 Daftar Kehadiran RA1 HMZ SC BW1 ZA EA1 EW1 FRD1 AS1 AJS2 DB2 DR2 ASA2 HRH2 - √ √ √ √ √ √ - - N/A N/A N/A N/A N/A Keterangan: RA Ririek Adriansyah HMZ Harry Mozarta Zen ZA EA Zulhelfi Abidin Edwin Aristiawan SC Siti Choiriana EW Edi Witjara BW Bogi Witjaksono FRD Faizal Rochmad Djoemadi AS AJS DB DR Achmad Sugiarto Alex Janangkih Sinaga David Bangun Dian Rachmawan ASA HRH 1 2 Abdus Somad Arief Herdy Rosadi Harman Sejak 24 Mei 2019 Sampai dengan 24 Mei 2019 Rekapitulasi Kehadiran Direksi dalam Rapat Internal No. Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Ririek Adriansyah (1) Harry Mozarta Zen Siti Choiriana Bogi Witjaksono (1) Zulhelfi Abidin Edwin Aristiawan (1) Edi Witjara (1) Faizal Rochmad Djoemadi (1) Achmad Sugiarto (1) Alex Janangkih Sinaga (2) David Bangun (2) Dian Rachmawan (2) Abdus Somad Arief (2) Herdy Rosadi Harman (2) Keterangan: (1) Sejak 24 Mei 2019 (2) Sampai dengan 24 Mei 2019 37 60 60 37 60 37 37 37 37 23 23 23 23 23 36 56 56 30 55 35 32 33 33 20 22 21 22 21 97 93 93 81 92 95 86 89 89 87 96 91 96 91 220 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSEKRETARIS PERUSAHAAN Telkom memiliki Sekretaris Perusahaan/Investor Relations yang memfasilitasi komunikasi internal Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, dalam hal komunikasi eksternal, Sekretaris Perusahaan/Investor Relations memiliki fungsi untuk menjalin hubungan antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan, terutama Pemerintah, pemegang saham, dan Otoritas Jasa Keuangan. Dari sisi kepatuhan, Sekretaris Perusahaan juga berperan penting dalam memastikan Telkom dapat mengikuti peraturan perundang-undangan pasar modal. PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN Andi Setiawan Lahir Usia/Umur Kewarganegaraan Domisili : 6 Juni 1978 : 41 tahun : Indonesia : Jakarta Riwayat Pendidikan 2002 Sarjana Manajemen Keuangan, Universitas Indonesia, Indonesia. Dasar Penunjukan Surat Keputusan Direksi Perseroan. Periode Jabatan Berlaku sejak tanggal 4 Maret 2015 sampai dengan sekarang. Riwayat Jabatan 2014-2015 2010-2014 2007-2010 PT Telekomunikasi Selular sebagai GM Investor Relation. PT Summarecon Agung Tbk sebagai Manager Investor Relations. PT Bakrieland Development Tbk sebagai Manager Sekretaris Perusahaan. 2004-2007 PT Pemeringkat Efek Indonesia sebagai Corporate Rating Analyst. FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAAN Fungsi Sekretaris Perusahaan yaitu mencakup: 1. Menyiapkan dan mengomunikasikan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu mengenai kinerja dan prospek Perusahaan kepada pemangku kepentingan. 2. Sinergi dengan unit terkait termasuk dengan entitas anak untuk sosialisasi, implementasi, monitoring, dan penelaahan GCG, beserta pelaksanaannya. 3. Membantu Direksi dalam berbagai kegiatan, informasi, dan dokumentasi antara lain: a. Membuat Daftar Pemegang Saham. b. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat minute of meeting. c. Mengorganisasikan penyelenggaraan RUPS. 4. Memublikasikan informasi Perusahaan secara taktis, strategis, dan tepat waktu. 221 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyiapkan penyelenggaraan RUPS, termasuk materi, khususnya Laporan Tahunan (Annual Report); 2. Menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi; 3. Mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan Perusahaan meliputi dokumen RUPS, risalah rapat Direksi, risalah rapat gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris, dan dokumen- dokumen Perusahaan penting lainnya; dan 4. Menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada stakeholder, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai dokumen publik. Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIS PERUSAHAAN Sepanjang tahun 2019, Sekretaris Perusahaan Telkom telah menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut: No. Tanggal Nama Kegiatan Penyelenggara Lokasi 16 Januari 23 Januari 31 Januari Nomura Indonesia All Access (IDAA) 2019 Nomura Indonesia Investor Day with Citi Citi Singapura Mandiri Investment Forum 2019 Mandiri Sekuritas Indonesia 15 Februari Investor Day with UBS UBS Indonesia Conference 2019 UBS UBS Hong Kong Indonesia J.P. Morgan ASEAN TMT 1x1 Forum J.P. Morgan Singapura 4 Maret 6 Maret 7 - 8 Maret Investor Day with Morgan Stanley Morgan Stanley Inggris 19 Juni 27 Juni Asia TMI Conference 2019 CGS-CIMB 13th Annual Indonesia Conference 10. 12 Juli Investor Day with UBS 11. 7 Agustus CITI - Indonesia Investor Conference 2019 UBS CIMB UBS Citi Indonesia Indonesia Hong Kong Indonesia 26 - 27 Agustus Macquarie ASEAN Conference 2019 Macquarie Singapura 3 September Investor Day with Citi 14. 4 - 5 September Citi's GEMS Conference 2019 15. 6 September Investor Day with Citi 11 - 13 September 26th CLSA Investor Forum 12 - 13 November Daiwa Investment Conference Hong Kong 2019 15 November Investor Day with HSBC Citi Citi Citi CLSA Daiwa HSBC Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Hong Kong Hong Kong Singapura 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 12. 13. 16. 17. 18. 19. 19 & 21 November Investor Day with Macquarie Macquarie Australia 20. 2 - 3 Desember Investor Day with CLSA 21. 4 - 6 Desember Investor Day with BofA CLSA BofA Denmark dan Perancis Inggris 22. 10 - 11 Desember Investor Day with Indonesian Ministry of State-Owned Enterprise Bahana Singapura 222 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEKRETARIS PERUSAHAAN Dalam rangka pengembangan kompetensi Sekretaris Perusahaan/Investor Relation, Perseroan telah melaksanakan pelatihan untuk unit Investor Relation antara lain: No. Tanggal Nama Kegiatan Penyelenggara Lokasi 1. 10 Januari 2. 3. 4. 5. 12 Februari 11 Maret 31 Mei 17 - 21 Juni dan 28 Oktober - 1 November 6. 24 Juni 7. 8. 9. 27 Juni 7 Agustus 13 Agustus 10. 15 Agustus Sosialisasi Perubahan Peraturan Nomor I-A Bursa Efek Indonesia tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat dan Implementasi Notasi Khusus Bursa Efek Indonesia Indonesia Seminar POJK Nomor 36/POJK.04/2018 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Next Step in Sustainability Report: How to Start & Common Technical Issues in Reporting? Bursa Efek Indonesia Indonesia Indonesia BNY Mellon 12th Annual Depositary Receipt Issuers Conference Asia Pacific Leadership Training - Great People Managerial Program 3 BNY Mellon Vietnam Telkom CorpU Indonesia Sosialisasi POJK 14/POJK.04/2019 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Understanding an Award Winning Report & Reporting the SDGs Indonesia • Bursa Efek Indonesia • Asosiasi Emiten Indonesia CSR Works Indonesia Update Knowledge - Macro Economic 2020 & Finance Regulatory Update Telkom CorpU Indonesia Memahami Peraturan Buyback Saham terkait POJK No. 30/POJK.04/2017 Bursa Efek Indonesia Memahami Informasi yang Perlu Disampaikan dalam Laporan Keberlanjutan ProAd Communications Indonesia Indonesia 11. 2 September Sosialisasi Kondisi Terkini dan Prospek Perekonomian ke Depan Telkom CorpU Indonesia 12. 4 - 5 September Asia Sustainability Reporting Summit 2019 13. 22 Oktober Workshop Pemahaman, Perencanaan dan Penyusunan Laporan Keberlanjutan Berdasarkan POJK No. 51/POJK.03/2017 14. 12 - 13 Desember Form 20-F In-depth Workshop 15. 18 Desember Lokakarya Alignment POJK No. 51/POJK.03/2017 dan Monitoring dan Evaluasi SDGs Khususnya Non-Pemerintah Singapura Indonesia Amerika Serikat Indonesia CSR Works International Asosiasi Emiten Indonesia Practising Law Institute • Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) • Otoritas Jasa Keuangan • Bursa Efek Indonesia 16. 20 Desember Forum Koordinasi Investor Relations Bank/ Korporasi 2019 Bank Indonesia Indonesia 223 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianUNIT AUDIT INTERNAL Bagi Telkom, Unit Audit Internal atau Departemen Internal 5. Melakukan review dan/atau audit atas laporan Audit (IA) merupakan katalisator dalam meningkatkan keuangan Perusahaan secara periodik; efektifitas operasional usaha. Pada praktiknya, Unit Audit 6. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan Internal memberikan pandangan dan menyampaikan peraturan dan perundang-undangan yang terkait; berbagai rekomendasi secara independen dan objektif mengenai kondisi pengendalian internal, pengelolaan 7. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya risiko, dan proses Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan dan dana; bisnis Telkom. PEDOMAN/PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) Kegiatan Unit IA Telkom mengacu pada Piagam Internal Audit IA Charter yang memaparkan visi, misi, struktur, status, tugas, tanggung jawab, dan wewenang IA, serta persyaratan personil auditor IA. Penyusunan IA Charter berpedoman pada standar Internasional yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor (IIA), dan tertuang dalam Keputusan Direksi No.Tel.09/PW000/UTA/ COP-C0000000/2015 tanggal 12 Februari 2015 perihal Internal Audit Charter, serta telah disetujui oleh Direktur Utama maupun Komite Audit. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT AUDIT INTERNAL 8. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui, Ketua Komite Audit; 9. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 10. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen Perseroan dan Perusahaan afiliasi Perseroan; 11. Memberikan konsultasi yang dibutuhkan oleh manajemen Perseroan dan Perusahaan afiliasi Perseroan yang sifat cakupan penugasannya telah disepakati; 12. Melakukan kegiatan sebagaimana angka 2 sampai dengan angka 10 pada Perusahaan afiliasi Perseroan atas permintaan Direktur Utama Perseroan (instruksi manajemen); 13. Bekerja sama dengan Komite Audit, termasuk di tindak dalamnya adalah melakukan monitoring lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan yang berdampak signifikan dan melaporkan hasilnya kepada Tugas dan tanggung jawab Internal Audit berdasarkan Komite Audit; Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) yaitu: 1. Menyusun rencana Internal Audit Tahunan; 14. Menyusun metodologi evaluasi dan program untuk meningkatkan mutu kegiatan Internal Audit bekerja 2. Melaksanakan rencana Internal Audit Tahunan yang sama/koordinasi dengan Komite Audit; telah dikonsultasikan kepada Komite Audit atau ditinjau oleh Komite Audit; 15. Melakukan review dan/atau pemeriksaan pendalaman rangka atas permintaan Komite Audit dalam 3. Menguji dan mengevaluasi kecukupan pelaksanaan menindaklanjuti whistleblower dan/atau dugaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko adanya kecurangan (fraud) pada Perseroan atau sesuai dengan kebijakan Perusahaan; Perusahaan afiliasinya, dan menyampaikan hasil 4. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, pemeriksaan tersebut kepada Direktur Utama dan Komite Audit; dan 16. Melakukan pemeriksaan pendahuluan dengan tujuan dan kegiatan lainnya; tertentu. 224 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPROFIL KEPALA UNIT AUDIT INTERNAL Harry Suseno Hadisoebroto Lahir : Bandung, 24 Juni 1966 Usia/Umur : 53 Tahun Kewarganegaraan : Indonesia Domisili : Bandung Riwayat Pendidikan 1990 1999 Graduate Study: Civil Engineering (Ir.), Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia. Postgraduate Study: Engineering - Project Management (MSc.), University of Manchester, Institute Technology, Manchester, Inggris. Science and of Dasar Penunjukan Surat Keputusan Direksi No.1905/PS720/HCC-10/2015 tanggal 9 Juni 2015 yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Juli 2015 hingga saat ini. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Kepala Unit Audit Internal diangkat langsung oleh Direktur Utama. Periode Jabatan 1 Juli 2015 sampai dengan sekarang. Riwayat Jabatan 2015 – Sekarang SVP Internal Audit, PT Telkom Indonesia, Tbk. 2014 - 2015 2011 - 2014 2010 - 2011 SVP Internal Audit, PT Telekomunikasi Seluler VP Infrastructure & Supply Management Audit, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. AVP Infrastructure Audit, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 2007 - 2009 Deputy General Manager Kandatel Malang, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 225 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian STRUKTUR DAN KEDUDUKAN UNIT AUDIT INTERNAL IA Telkom terdiri atas 93 orang Karyawan, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, sejalan dengan prinsip GCG dan ketentuan regulasi yang berlaku. SVP IA yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Jika SVP IA tidak memenuhi persyaratan dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugasnya, maka Direktur Utama dapat memberhentikan SVP IA tersebut dengan persetujuan Dewan Komisaris. Hal ini sejalan dengan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang “Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal”. Masa tugas SVP IA paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu periode berikutnya. Hingga akhir tahun 2019, Berikut adalah bagan struktur organisasi IA Telkom. SVP INTERNAL AUDIT VP PLANNING & DEVELPOMENT AUDIT VP INFRASTRUCTURE & OPERATION AUDIT VP IT AUDIT VP INTEGRATED & FINANCIAL AUDIT AVP SYSTEM DEVELOPMENT QUALITY ASSURANCE AVP INFRASTRUCTURE & SUPPLY AUDIT AVP APPLICATION TRANSACTION AUDIT AVP ICOFR & RISK MANAGEMENT AUDIT AVP RESOURCE & ADMINISTRATION AVP SERVICE OPERATION & SUPPORT AUDIT AVP IS OPERATION AUDIT AVP FINANCIAL & ASSET MANAGEMENT AUDIT AVP AUDIT PARTNER 1 AVP SERVICE DELIVERY AUDIT AVP INFORMATION SECURITY AUDIT AVP A&A COMPLIANCE AUDIT AVP AUDIT PARTNER 2 AVP AUDIT PARTNER 3 POOL OF AUDITOR 226 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPELAKSANAAN KEGIATAN UNIT AUDIT INTERNAL IA Telkom setiap tahun membuat Rencana Kerja yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan Departemen Internal Audit. Pada tahun 2019, Unit IA telah melaksanakan 70 (tujuh puluh) penugasan, yang mencakup kegiatan audit, konsultasi, evaluasi, dan review sebagai berikut: Sub Departemen Audit Konsultansi Review Evaluasi Jumlah Infrastructure & Operation Audit (IOA) Integrated & Financial Audit (IFA) Information & Technology Audit (ITA) Total 9 7 12 28 8 5 9 22 - 15 - 15 - 5 - 5 17 32 21 70 KUALIFIKASI, SERTIFIKASI, DAN KOMPETENSI AUDIT INTERNAL Per 31 Desember 2019, karyawan di IA Telkom memiliki berbagai sertifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya dengan terstandar dan kualitas pengawasan internal dapat terjamin berjalan baik. Berikut adalah detail sertifikasi yang dimiliki oleh anggota Internal Audit Telkom pada akhir 2019. No. Jenis Sertifikasi Jumlah Sertifikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Certification in Risk Management Assurance (CRMA) Certified Accountant (CA) Certified Data Center Specialist (CDCS) Certified Data Center Prosessional (CDCP) Certified Ethical Hacker (CEH) Certified Fraud Examiner (CFE) Certified Forensic Auditor (CFrA) Certified Information Systems Auditor (CISA) Certified Internal Auditor (CIA) Certified IT Infrastructure Library ISO (9000, 9001, 9002, 9003, 14001, 18001, 20000, 22301, 27001) Qualified Internal Audit (QIA) Jumlah 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 7 5 25 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AUDIT INTERNAL Telkom memahami pentingnya menjaga kompetensi anggota Unit Internal Audit. Untuk itu, sepanjang tahun 2019, Telkom mengikutsertakan para anggota Unit Internal Audit pada berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan sebagai berikut: Program Culture Leadership Business Technical Certification Sharing Knowledge Jumlah Jumlah Peserta Jumlah Hari 111 15 54 125 4 7 316 426 73 59 314 8 9 889 227 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Telkom memiiki kewajiban untuk membangun, memelihara, menguji, dan mengungkapkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan, yang sejalan dengan ketentuan SOX Section 404. Selain itu, penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan publik mengenai efektivitas pelaporan keuangan dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia. Terkait hal tersebut, Telkom memiliki SPI di bawah pengawasan Direktur Utama dan Direktur Keuangan, serta dijalankan oleh Direksi, manajemen, dan personel lainnya. KERANGKA (FRAMEWORK) PENGENDALIAN INTERNAL Internal Control-Integrated Framework 2013 dari The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) menjadi referensi penerapan SPI di Telkom. Selain mengacu pada COSO framework, Telkom juga berkomitmen untuk terus memastikan bahwa kebijakan, kepatuhan Perusahaan dan seluruh aktivitas bisnis dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal seperti legal advisory, legal opinion, legal review dan litigation. Unit yang bertanggung jawab dalam kepatuhan terhadap perundang-undangan yaitu Unit Legal & Compliance di bawah Departemen Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Sesuai dengan COSO Framework, Telkom menerapkan lima komponen pengendalian internal yang saling terikat di semua tingkat dan unit bisnis Perusahaan, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian a. Demonstrates commitment to integrity and ethical values. b. Exercises oversight responsibility. c. Establishes structure, authority and responsibility. d. Demonstrates commitment to competence. e. Enforces accountability. 2. Penilaian Risiko a. Specifies relevant objectives b. Identifies and analyzes risk. c. Assesses fraud risk. d. Identifies and analyzes significant change. 3. Aktivitas Pengendalian a. Selects and develops control activities. b. Selects and develops general controls over technology. c. Deploys through policies and procedures. 4. Informasi dan Komunikasi a. Uses relevant information. b. Communicates internally. c. Communicates externally. 5. Aktivitas Pemantauan a. Conducts ongoing and/or separate evaluations. b. Evaluates and communicates deficiencies. 228 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Kelima komponen tersebut telah diterapkan dan diaplikasikan ke dalam kebijakan-kebijakan Telkom, di antaranya sebagai berikut: PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL DI TELKOM Lingkungan Pengendalian · Telkom membangun budaya Perusahaan sebagai panduan bagi para pemegang peran utama dalam membangun pola kepemimpinan dan memperkuat sinergi organisasi, serta mempertinggi sustainability competitive growth berdasarkan nilai- nilai yang telah dirumuskan dalam The Telkom Way. Hal tersebut yang diperkuat dan dipelihara secara berkelanjutan yang mencakup empat dimensi, yaitu dimensi spiritual, dimensi emotional, dimensi intellectual dan dimensi physical sekaligus great spirit dari core values yakni 3S: Solid, Speed, Smart. · Telkom memastikan efektivitas penyelenggaraan aktivitas Internal Audit yang dilaksanakan dengan mengimplementasikan prasyarat SOA 302/404 dan dikelola dengan pendekatan risk based audit. Telkom juga memastikan terselenggaranya koordinasi dan kerja sama yang efektif dengan pihak internal maupun pihak eksternal, serta risiko bisnis pada seluruh aktivitas bisnis telah dikelola secara memadai dengan sistem internal control. · Telkom memiliki Direktori Kompetensi yang menetapkan kebutuhan kompetensi Perusahaan. Salah satunya yaitu Stream Finance yang meliputi kompetensi Corporate Finance dengan sub area kompetensi Capital Structure dan Working Capital Management (Treasury Management). Kemudian, Accounting dengan sub area kompetensi Financial Accounting, Management Accounting dan Corporate Tax. Kebijakan pengembangan kompetensi ditujukan untuk menciptakan karyawan yang unggul, berkualitas global, dan berdaya saing tinggi. Penilaian Risiko · Telkom memiliki beberapa pertimbangan dalam menyusun kebijakan akuntansi seperti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), International Accounting Standards (IAS), Undang-undang yang terkait, dan perubahan lingkungan internal yang berdampak. · Telkom memiliki prinsip asersi keuangan dalam perencanaan ICOFR yang diperhatikan dengan baik oleh semua karyawan yang terkait. · Telkom mengelola risiko Perusahaan yang muncul baik internal maupun eksternal dengan mekanisme yang telah ditentukan. · Telkom juga menerapkan sistem pengendalian kebijakan anti fraud dan memiliki pencegahan potensi fraud. Aktivitas Pengendalian · Telkom menetapkan BPO (Business Process Owner) dan AO (Application Owner) yang memiliki tugas dan tanggung jawab terkait ICOFR. · Kaidah penentuan risiko dan pengendalian internal mengacu pada kebijakan ICOFR yang terdiri dari segregation of duties, penentuan risiko, dan penentuan pengendalian internal. · Telkom memiliki pedoman penerapan sekuriti sistem informasi yang selaras dengan kebutuhan Perusahaan dan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Informasi dan Komunikasi · Telkom memiliki kebijakan akuntansi yang diterapkan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan IFRS, yang diuraikan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan penerapan, termasuk informasi atau data yang terkait dalam proses dan pengungkapan pelaporan keuangan, serta mengatur tentang komponen laporan keuangan konsolidasian. · Telkom memiliki kebijakan teknologi informasi yang memberikan kerangka acuan bagi setiap proses maupun unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI Perusahaan dalam penyusunan dan penetapan petunjuk pelaksanaan dan prosedur. Ruang lingkup peraturan TI di Perusahaan Telkom mencakup aspek tata kelola TI governance dan TI management. Aktivitas Pemantauan · Telkom memiliki Internal Audit Charter yang mencakup persyaratan auditor di unit Internal Audit, yaitu memiliki integritas dan perilaku yang profesional, pengetahuan tentang risiko dan pengendalian yang penting di bidang teknologi informasi, pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. · CEO Telkom senantiasa meningkatkan awareness dari management terkait audit maupun change management dalam bentuk CEO Notes dan menetapkan Integrated Audit, serta membentuk Probis IFRS. Telkom telah melakukan suatu penilaian atas keefektivitasan pengendalian internal atas pelaporan keuangan TelkomGroup pada tanggal 31 Desember 2019. Proses penilaian ini sejalan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Pasal 26 Ayat 2 Tahun 2011 dan berdasarkan hasil penilaiannya secara keseluruhan, Telkom tidak menemukan adanya hal-hal material yang dapat mengindikasikan adanya suatu pengendalian internal atas pelaporan keuangan TelkomGroup yang tidak efektif pada tanggal 31 Desember 2019. 229 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSISTEM MANAJEMEN RISIKO Telkom menerapkan manajemen risiko sebagai bentuk kepatuhan (compliance) terhadap regulasi yang berlaku dan dalam rangka melindungi aset dan kegiatan usaha. Selain itu, penerapan manajemen risiko juga menciptakan nilai (creating value) bagi para pemangku kepentingan. Peran dan fungsi manajemen risiko Telkom yaitu mendukung bisnis telekomunikasi dengan cakupan area bisnis yang luas di tengah berbagai risiko usaha terkait transformasi komunikasi di era digital, investasi yang sangat besar dengan tingkat kompetisi tinggi, perkembangan teknologi yang cepat, dan dinamika regulasi di sektor industri telekomunikasi dan informasi. GAMBARAN UMUM MENGENAI SISTEM MANAJEMEN RISIKO Peraturan Menteri BUMN No.1 Tahun 2011 mewajibkan BUMN, termasuk Telkom menerapkan manajemen risiko. Selain itu, pelaksanaan manajemen risiko juga merupakan kewajiban Telkom sebagai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Saham New York (NYSE) untuk memenuhi Sarbanes-Oxley Act, khususnya article 302 dan 404. Kebijakan dan (Framework) Sistem Manajemen Risiko Peraturan Direksi No.PD.614.00/r.00/HK.200/COP-D0030000/2015 tanggal 30 September 2015 tentang Manajemen Risiko Perusahaan (Telkom Enterprise Risk Management) dan Peraturan Direktur Keuangan nomor PR.614.01/r.00/ HK200/COP-D0030000/2016 tentang Pedoman Implementasi Manajemen Risiko Perusahaan (Telkom Enterprise Risk Management) menjadi landasan Kebijakan Manajemen Risiko Telkom. Kerangka utama Manajemen Risiko di Telkom mengacu kepada kerangka dari COSO (COSO ERM Framework), yang mencakup tiga komponen utama: 1. Penerapan manajemen risiko Perusahaan harus dapat mendukung tujuan Perusahaan dari aspek-aspek strategic, operational, reporting, dan compliance. 2. Manajemen risiko Perusahaan diterapkan pada semua tingkatan organisasi, yaitu Enterprise level, Divisi, Business Unit, dan Subsidiary dalam Perusahaan. 3. Penerapan manajemen risiko Perusahaan terdiri dari 8 komponen proses yaitu: a. Pengembangan lingkungan internal. b. Penetapan tujuan (objective setting). c. Identifikasi kejadian (event identification). d. Penilaian risiko (risk assessment). e. Penanganan risiko (risk response). f. Aktivitas pengendalian (control activities). g. Informasi dan komunikasi (information/communication). h. Pemantauan (monitoring). Referensi dan pedoman lain yang relevan dengan penerapan manajemen risiko di Telkom, antara lain: 1. ISO 31000 Enterprise Risk Management sebagai pembanding dan pelengkap implementasi. 2. ISO 27001 Information Security Management System (ISMS) sebagai referensi dalam pengembangan manajemen risiko untuk menjamin Keamanan Informasi dalam hal Confidentiality, Integrity, dan Availibility. 3. ISO 22301 Business Continuity Management System (BCMS) sebagai referensi dalam upaya menjamin kelangsungan bisnis. 4. ISO 20000 Information Technology Service Management (ITSM) sebagai referensi dalam menjamin layanan IT. 230 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSertifikasi Profesi Unit Manajemen Risiko beranggotakan para profesional yang ahli di bidangnya. Perakhir tahun periode pelaporan, terdapat 4 anggota Unit Manajemen Risiko Telkom yang memiliki sertifikasi profesi terkait manajemen risiko, sebagai berikut: Sertifikasi Profesi Anggota Unit Manajemen Risiko Telkom per 31 Desember 2019 No. Nama Anggota Sertifikasi Tahun Perolehan Status 1. 2. 3. Moh Ahmad Enterprise Risk & Governance (CERG) Dewi Anggraeni Certified Risk Associate Agus Suprijanto • Certified Risk Associate • ERMAP 4. Rudi Sudiro Murbonegoro Certified Risk Associate 2017 2017 2017 2017 2017 Aktif/Sudah diperpanjang 2019 s.d 2021 Aktif/2019 Aktif/2019 Aktif/2019 Aktif/2019 Struktur Organisasi Pengelola Manajemen Risiko Fungsi manajemen risiko Telkom dijalankan oleh Unit Risk Management, Departemen Group Financial Planning Analysis & Control di Direktorat Keuangan. Jumlah pegawai yang menjadi anggota Unit Manajemen Risiko yaitu 8 orang. Pengelolaan fungsi Manajemen Risiko tersebut mengacu kepada Peraturan Direksi dan Peraturan Direktur Human Capital Management tahun 2018, dengan struktur sebagai berikut: SVP GROUP FINANCIAL PLANNING ANALYSIS & CONTROL VP FINANCIAL CONTROLLER CFU CONSUMER WIB & DIGITAL SERVICE VP FINANCIAL CONTROLLER CFU ENTERPRISE AVP MANAGEMENT REPORTING, ANALYSIS & SUPPORT AVP GROUP STRATEGIC BUDGETING & INVESMENT AVP GROUP COASTING MANAGEMENT AVP RISK MANAGEMENT 231 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianJENIS RISIKO DAN CARA PENGELOLAANNYA Telkom mengidentifikasi dan mengelola risiko sosial dan politik, makro ekonomi, bencana, dan risiko lainnya yang bersifat makro di Indonesia. Selain itu, Telkom juga mengidentifikasi dan mengelola risiko operasional, keuangan, hukum, dan kepatuhan, regulasi, risiko inherent bisnis telekomunikasi tetap dan seluler. Di samping itu, Telkom melakukan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko pasar. Risiko-risiko yang dikelola Telkom dapat dilihat berikut ini. Jenis Risiko Risiko yang Dihadapi Dampak Terhadap Telkom Mitigasi/ Pengelolaan Risiko 1. Monitoring gejolak terhadap operasional/layanan. pengaruh politik gangguan sosial 2. Pemeliharaan kewaspadaan melalui peningkatan fungsi safety & security. 1. Monitoring pengaruh makro ekonomi terhadap potensi peningkatan beban melalui program cost leadership. 2. Mencari opportunity spending fokus (maritim, energi, sesuai peningkatan APBN pemerintah wisata, transportasi, dsb). 1. Transfer risiko menggunakan asuransi aset untuk mengantisipasi bencana dan kebakaran. alam 2. Koordinasi dengan ASKALSI (Asosiasi Kabel Laut Seluruh Indonesia) untuk pengamanan SKKL. 3. Preventive & corrective action melalui penyusunan disaster recovery plan dan crisis management team. a. Risiko–risiko yang terkait dengan Indonesia Politik dan Sosial Gangguan stabilitas politik dan gejolak sosial atas isu- isu spesifik. Berdampak negatif bagi bisnis, operasi, keadaan keuangan, hasil usaha, dan prospek serta harga pasar surat berharga. Makro Ekonomi Perubahan aktivitas ekonomi global, regional ataupun di Indonesia. 1. Berpengaruh pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha maupun prospek usaha. Fluktuasi nilai tukar Rupiah. 2. Berdampak material dan merugikan pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha maupun prospek usaha. Peningkatan suku bunga pinjaman. Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau Perusahaan. Risiko Bencana Banjir, petir, angin ribut, tsunami, gempa bumi, letusan gunung berapi, kebakaran, wabah, kekeringan, pemadaman listrik, dan peristiwa lain yang berada di luar kendali Telkom. Mengganggu operasional bisnis dan memberikan dampak negatif terhadap kinerja dan keu tungan, prospek usaha serta harga pasar surat berharga. keuangan 232 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Jenis Risiko Risiko yang Dihadapi Dampak Terhadap Telkom Mitigasi/ Pengelolaan Risiko Risiko lain keterbukaan Standar korporat informasi berbeda Indonesia signifikan dengan yang negara- diterapkan di negara termasuk Amerika Serikat. lain Menggangu operasional bisnis dan memberikan dampak negatif terhadap kinerja dan keuntungan, prospek usaha serta harga pasar surat berharga. keuangan Penggunaan konsultan hukum yang kompeten dan dengan berpengalaman isu-isu hukum korporasi di negara lain khususnya Amerika Serikat. Perbedaan penetapan dividen. peraturan ketetapan Masalah hukum di Indonesia dan Amerika Serikat termasuk ketetapan penerapan hukum. Kemungkinan perbedaan pemegang kepentingan pengendali saham dengan kepentingan dari pemegang saham lain. b. Risiko-risiko terkait bisnis Risiko Operasional Kegagalan keberlanjutan jaringan, gateway pada Telkom atau operator lain. dalam operasi sistem utama, jaringan jaringan negatif Berdampak terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha. Ancaman keamanan fisik dan cyber, seperti pencurian, perusakan atau tindakan lain. Berpengaruh negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi secara material. Risiko internet. terkait layanan Dapat tuntutan merusak reputasi. menghadapi dan hukum 1. Implementasi BCM, BCP, dan DRP. 2. Sertifikasi Integrated Management System (IMS) untuk pengelolaan infrastruktur. 1. Peningkatan Preventive Action berupa Vulnerability Assessment Test Penetration dan secara periodik. 2. Monitor dan jenis Identifikasi serangan semua secara real time serta memilih dan melakukan tindakan yang diperlukan segera. 3. Menyusun rekomendasi penanganan cyber attack berdasarkan analisis historis incident. 4. Koordinasi yang intensif pihak-pihak yang terkait penanganan dengan cyber attack. Peningkatan kehati-hatian dalam penyusunan kontrak dengan mitra penyedia konten. 233 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian Jenis Risiko Risiko yang Dihadapi Dampak Terhadap Telkom Kebocoran akibat kapabilitas faktor eksternal. pendapatan kelemahan internal atau Berdampak negatif pada hasil usaha Telkom. Teknologi baru. Berdampak negatif pada daya saing. masa Keterbatasan operasional, kerusakan atau kehancuran, penundaan atau kegagalan peluncuran, atau pencabutan lisensi Satelit. kondisi Merugikan keuangan, hasil operasi dan kemampuan untuk memberikan layanan. Risiko Keuangan Risiko suku bunga. buruk Berakibat pada bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasional. Risiko nilai tukar mata uang asing. Berdampak negatif pada kondisi keuangan atau hasil operasi. Keterbatasan membiayai belanja modal. Berdampak merugikan secara material terhadap bisnis, kondisi keuangan, kinerja operasional, dan prospek usaha. Mitigasi/ Pengelolaan Risiko waktu 1. Akselerasi deteksi kebocoran dan pendapatan yang terindikasi fraud eksternal secara real time. 2. Monitoring kebocoran khususnya pada call billing. titik rawan pendapatan reject 1. Penyusunan Roadmap Teknologi dengan mem- pertimbangkan teknolo- gi ke depan dan potensi implementasi teknologi kompetitor. 2. Percepatan program (Indonesia Digital IDN Network) untuk mendukung layanan masa depan. 1. Perencanaan penggantian Satelit yang masa operasi akan segera habis. 2. Asuransi operasi Satelit dalam masa aktif. 3. Asuransi Manufacturing dan Launching Satelit baru. 4. Membangun kesepaha- man dengan Regulator terkait pengoperasian Satelit oleh Telkom. swap Kontrak suku bunga dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tenor tetap atas pinjaman tertentu. deposito Penempatan berjangka lindung nilai untuk menutup risiko fluktuasi mata uang asing. dan Menjaga dan meningkatkan Perusahaan performansi untuk memperoleh kepercayaan dari lembaga/ sumber pendanaan Nasional maupun Global. 234 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianJenis Risiko Risiko yang Dihadapi Dampak Terhadap Telkom Mitigasi/ Pengelolaan Risiko Risiko Hukum dan Kepatuhan Risiko Regulasi Hukuman/denda oleh KPPU terkait penetapan harga dan terjadi class action. Menurunkan pendapatan Telkom dan berdampak bisnis, pada negatif reputasi dan keuntungan. Penguatan Legal Review terhadap rencana corporate action atau kontrak tertentu. Perubahan Indonesia Internasional. regulasi atau Berdampak terhadap bisnis, kondisi keuangan, kinerja operasional dan prospek usaha. 1. Analisa dampak rencana regulasi terhadap industri secara umum dan Telkom secara khusus. 2. Memberikan masukan agar peraturan yang akan memberi ditetapkan bagi manfaat perusahaan dan industri. positif Risiko Terkait dengan Bisnis Telekomunikasi Tetap dan Seluler Kehilangan pelanggan sambungan telepon kabel dari pendapatan dan layanan telepon suara kabel. Berpengaruh negatif secara material terhadap hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha Telkom. Persaingan layanan internet (Fixed Broadband). Berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan, kinerja operasional dan prospek usaha. Persaingan layanan seluler. Berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan, kinerja operasional dan prospek usaha. 1. Meningkatkan QoS – Quality of Service pelang- gan telepon kabel. 2. Memberikan Value Added Service. 1. Penguatan persepsi dan kualitas indihome sebagai New Digital Life Style. 2. Percepatan penggelaran infrastruktur layanan fixed broadband. 1. Percepatan penggelaran infrastruktur layanan 4G. 2. Meningkatkan QoS Quality of Service. – TINJAUAN ATAS EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO Selama periode pelaporan, penerapan sistem manajemen risiko Telkom berjalan efektif mengelola berbagai risiko guna mendukung setiap kebijakan dan proses bisnis di Telkom dan anak Perusahaan. Telkom menggunakan aplikasi (tools)/ sistem informasi manajemen risiko sebagai infrastruktur penunjang efektivitas sistem manajemen risiko, antara lain: 1. Generic Tools Enterprise Risk Management Online (ERM Online) yang dipergunakan oleh seluruh unit untuk pengelolaan Risk Assessment. 2. Spesific Tools untuk tujuan pengelolaan risiko tertentu misalnya: a. Aplikasi Fraud Management System (FRAMES) yang dipergunakan untuk sistem deteksi dini potensi Customer Fraud. b. Aplikasi i-Library yang dikelola oleh Divisi Service Operation dan dipergunakan untuk pengelolaan sistem dokumentasi Integrated Management System. c. Aplikasi SMK 3 Online yang dikelola oleh Unit Security & Safety untuk pengelolaan dokumentasi Health and Safety. 235 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPada tahun 2019, Telkom telah melakukan proses evaluasi penilaian efektivitas Implementasi Manajemen Risiko, yaitu: 1. Evaluasi/diskusi one-on-one dengan unit bisnis sesuai kebutuhan. 2. Workshop sharing implementasi dan pengembangan ERM dengan entitas anak sesuai kebutuhan. 3. Program Audit Implementasi Manajemen Risiko sesuai kebutuhan. 4. Evaluasi dengan Komite Risiko, Kepatuhan, dan Revenue Assurance di tingkat Direksi sesuai kebutuhan. 5. Evaluasi dengan Komite Evaluasi Monitoring Perencanaan dan Risiko (KEMPR) sesuai kebutuhan. Selanjutnya, pada tahun 2019, Telkom mendapatkan penghargaan atau sertifikasi dari pihak eksternal atas sistem manajemen risiko yang dijalankan, yaitu: Lembaga Eksternal Jenis Penghargaan TUV Indonesia Surveilance Sertifikasi ISO 9001: Quality Management; ISO 20000: ITSMS, ISO 27001: ISMS, dan ISO 23001: BCMS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNIT MANAJEMEN RISIKO Sepanjang tahun 2019, Telkom mengikutsertakan anggota Unit Manajemen Risiko pada berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan. Tujuannya yaitu untuk mengembangkan kompetensi manajemen risiko serta dapat selalu mengetahui isu terkini mengenai manajemen risiko. Selain itu, Telkom juga melakukan sosialisasi dan workshop terkait pengelolaan manajemen risiko di lingkungan kantor divisi dan anak perusahaan agar terjadi kesamaan persepsi terhadap manajemen risiko di Telkom. Berikut ini tabel yang menjelaskan kegiatan pelatihan manajemen risiko sepanjang tahun 2019. No. Tanggal Jenis Pelatihan Pelatihan Manajemen Risiko Tahun 2019 1. 2. 3. 4. 20 - 21 Februari Pelatihan Risk Register untuk peserta pengelola Risiko dari Unit Bisnis & Divisi, termasuk beberapa subsidiary sebanyak 2 (dua) batch 26 Februari Pelatihan Fraud & Revas 4 - 5 April Update Knowledge COSO 2017 5 - 6 Desember Risk Beyond international Conference 236 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) Sepanjang tahun 2019, sistem pelaporan pelanggaran atau yang dikenal dengan Whistleblowing System (WBS) berjalan baik di Telkom. Mekanisme ini memungkinkan seluruh individu di internal Telkom maupun pihak ketiga melaporkan pelanggaran, kecurangan atau bentuk pelanggaran etika lainnya yang terjadi di Telkom. Semua individu di seluruh jenjang kepegawaian Telkom, termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan anggota-anggota komite di bawah Dewan Komisaris, berhak untuk memanfaatkan WBS. Sejak dibentuk tahun 2006, WBS dikelola oleh Komite Audit melalui keputusan Dewan Komisaris dan diratifikasi dengan keputusan Direksi. Setiap tahun, Telkom melakukan sosialisasi WBS kepada karyawan agar mekanisme tersebut dapat digunakan secara baik dan efektif. MENYAMPAIKAN LAPORAN PELANGGARAN Laporan dapat disampaikan melalui website, email, fax, atau surat dengan alamat: Komite Audit PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk The Telkom Hub, Telkom Landmark Tower Lantai 40 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 52, Jakarta Selatan, 12710 Email: whistleblower@telkom.co.id; ka301@telkom.co.id Fax: +6221 80863540 Website: www.telkom.co.id Pengaduan harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Disampaikan melalui website, email, fax atau surat. 2. Pengaduan yang disampaikan terkait dengan permasalahan pengendalian internal, akuntansi, auditing, pelanggaran peraturan, dugaan kecurangan dan/atau dugaan korupsi, dan pelanggaran kode etik. 3. Informasi yang dilaporkan harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup memadai dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR Telkom menjamin perlindungan atas identitas pelapor yang memanfaatkan mekanisme WBS. Hal ini didasari oleh kebijakan internal berikut: 1. Keputusan Dewan Komisaris No.08/KEP/DK/2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang Kebijakan Prosedur Penanganan Pengaduan (Whistleblower) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Anak-Anak Perusahaan Terkonsolidasi. 2. Peraturan Direksi No.PD.618.00/r.00/HK200/COP-C0000000/2016 tanggal 21 Desember 2016. 3. Keputusan Dewan Komisaris No.01/KEP/DK/2018 tentang Standard Operating Procedure Whistleblower System pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dan Anak-anak Perusahaan Terkonsolidasi. Dalam menindaklanjuti setiap aduan atau laporan, mekanisme WBS Telkom mengedepankan kerahasiaan dan asas praduga tidak bersalah. Tujuannya yaitu untuk mendorong pelaporan pelanggaran yang aman tanpa ada rasa takut atau khawatir akan keselamatannya. PENANGANAN PENGADUAN Mengacu pada Peraturan OJK No.55/POJK.04/2015 dan Sarbanes-Oxley Act 2002 Section 301 tentang Public Company Audit Committee, mekanisme Whistleblowing System merupakan tanggung jawab Komite Audit. Laporan pengaduan oleh internal maupun pihak ketiga yang ditangani Komite Audit mencakup topik berikut: 1. Akuntansi dan auditing. 2. Pelanggaran peraturan. 3. Kecurangan dan/atau dugaan korupsi. 4. Kode etik. 237 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianDalam menangani pengaduan, Telkom menentukan syarat pengaduan tertentu yang memastikan pelapor menyampaikan pengaduan secara bertanggung jawab dan bukan bersifat fitnah terhadap seseorang. Agar laporan dapat segera ditindaklanjuti, perlu dipastikan kebenaran dan ketepatan informasi dengan didukung data-data yang cukup. Beberapa pengaduan WBS tidak dapat ditindaklanjuti karena data dan informasi yang tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. MEKANISME PENANGANAN PENGADUAN Berikut ini diagram mekanisme pengaduan WBS Telkom. U B I S H R S U B S I D I A R Y K O M I T E I N V E S T I G A S I D I R U T K O M I T E A U D I T K a s u s M e n e l a a h M u l a i K e t e r a n g a n : K E K D : K o m i t e E t i k a d a n K e p a t u h a n & D i s i p l i n T L ? S u r a t J a w a b a n i T d a k S u b s i d i a r y I n v e s t i g a s i l o e h S u b s i d i a r y K E K D S u b s i d i a r y P e m b a h a s a n d i 3 . I A S u b s i d i a r y 2 . K o m i t e A u d i t 1 . I D R U T T e r k a i t S u b s i d i a r y C c . S u r a t D R U T k e I S u b s i d i a r i e s ? Y a i T n d a k L a n u t j P e r s e t u u a n j i T d a k i T d a k T e n a g a a h l i P e n u n u k a n j P r o s e s Y a T e n a g a A h l i C C T L ? Y a i T d a k i T d a k I n v e s t i g a s i M e n y u s u l i T m P e r l u A h l i ? I n v e s t i g a s i P e l a k s a n a a n I n v e s t i g a s i L a p o r a n H a s i l K E K D ? N o t a T L Y a L a p o r a n T L Y a Y a T L G a b u n g a n i T d a k A u d i t L a p o r a n H a s i l L a p o r a n K E K D N o t a T L D o k u m e n t a s i l S e e s a i P R O S E S I N V E S T I G A S I P E L A P O R A N D A N T I N D A K L A N J U T B a h a n E v a l u a s i A r s i p G a b u n g a n K E K D Y a G a b u n g a n ? i T m i T d a k L a p o r a n K E K D T L U b i s L a p o r a n T L 238 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian PIHAK YANG MENGELOLA PENGADUAN Mekanisme WBS di Telkom dikelola oleh beberapa pihak yaitu Whistleblower Protection Officer (WPO), Komite Audit, dan Komite Investigasi dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Whistleblower Protection Officer (WPO) merupakan anggota Komite Audit yang bertugas untuk menangani pengaduan dengan melakukan hal-hal berikut: 1. Menerima pengaduan. 2. Mengadministrasikan pengaduan. 3. Memverifikasi awal apakah pengaduan sesuai dengan kriteria. 4. Memonitor tindak lanjut pengaduan. Komite Audit melalui rapat menentukan: 1. Memberikan persetujuan untuk ditindaklanjuti atau tidaknya pengaduan yang diterima. 2. Memberikan persetujuan apakah pengaduan ditindaklanjuti ke pihak internal atau eksternal. 3. Memberikan penilaian apakah tindak lanjut pengaduan sudah memadai atau tidak. Internal Auditor berperan dalam: 1. Melakukan pemeriksaan pendahuluan atas pengaduan yang diterima dari Komite Audit. 2. Membuat laporan pemeriksaan pendahuluan dan menyampaikan ke Direktur Utama ditembuskan ke Komite Audit. Komite Investigasi berperan dalam: 1. Melakukan investigasi lanjutan atas pengaduan yang telah dilakukan pemeriksaan pendahuluan oleh Internal Auditor. 2. Membuat laporan hasil investigasi lanjutan dan menyampaikan ke Direktur Utama dan ditembuskan ke Komite Audit. HASIL PENANGANAN PENGADUAN Telkom menerima 44 pengaduan sepanjang tahun 2019 melalui mekanisme WBS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 pengaduan masuk dalam kategori WBS dan layak untuk ditindaklanjuti. Sebanyak 5 pengaduan telah diselesaikan dengan sanksi atau tindak lanjut. Deskripsi Jumlah pengaduan Memenuhi syarat Tindak lanjut: • Melalui Litigasi • Melalui Non-litigasi Jumlah Keterangan 44 5 0 5 Pengaduan yang diterima Pengaduan yang layak ditindaklanjuti Putusan pengadilan Kebijakan perusahaan 239 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKEBIJAKAN PELAPORAN KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Telkom berupaya mematuhi regulasi yang ada di Indonesia, termasuk Peraturan OJK No.11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka. Untuk itu, Telkom mewajibkan setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Telkom melaporkan secara berkala setiap perubahan kepemilikan saham langsung maupun tidak langsung. Pada Laporan ini Telkom menyediakan informasi tentang kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta perubahannya sepanjang tahun 2019, yang disajikan pada bagian “Komposisi Pemegang Saham”. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN TELKOM Telkom memiliki Program Kepemilikan Saham oleh karyawan dan/atau manajemen, disebut Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan/atau Management Stock Ownership Program (MSOP), yang diselenggarakan pada saat Initial Public Offering (IPO) pada tahun 1995. Kemudian Telkom melaksanakan lagi program kepemilikan saham pada tahun 2013. Pada tahun 2019, Telkom belum mengadakan program ESOP/MSOP kembali, sehingga tidak ada informasi terbaru terkait jumlah saham dan/atau opsi, jangka waktu pelaksanaan, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, dan harga pelaksanaan yang ditampilkan dalam laporan ini. No. Tanggal Jumlah Karyawan Jumlah Saham Nilai Saham 1. 2. 14 November 1995 43.218 116.666.475 lembar 14 Juni 2013 24.993 59.811.400 lembar Rp239 miliar Rp661 miliar (setara dengan 299.057.000 lembar saham setelah stock split) 240 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPERKARA PENTING YANG DIHADAPI Pada tahun 2019, Telkom dan entitas anak sebagai badan usaha menghadapi 70 perkara penting yang terdiri dari 26 perkara hukum pidana dan 44 perkara hukum perdata. Dari jumlah tersebut, total 59 perkara merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya dan 11 dimulai pada tahun 2019. Rekapitulasi Perkara Gugatan Tahun 2017-2019 Permasalah Hukum Status 2019 2018 2017 Pidana Perdata Pidana Perdata Pidana Perdata Dalam proses penyelesaian Sudah memiliki kekuatan hukum tetap Sub Total Total 26 3 29 44 8 52 14 22 36 38 27 65 4 19 23 36 29 65 81 101 88 Permasalahan hukum yang signifikan dan dihadapi Telkom selama periode Januari hingga Desember 2019 dapat dilihat dalam tabel berikut. Perkara Penting yang Dihadapi Tahun 2019 Jenis Pengadilan Pengadilan Tinggi Pokok Perkara Telkom menjadi Terbanding di Pengadilan Tinggi DKI dugaan Jakarta dengan itikad tidak baik adanya penghentian melakukan transponder layanan kepada PT Citra Sari Makmur (PT CSM). Status Perkara Risiko Nilai Tuntutan Pengaruhnya Terhadap Telkom dan Dampak Keuangan - 16 triliun - Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sudah mengeluarkan Putusan Banding yang inti amarnya ialah menyatakan perkara ini adalah wewenang absolut dari Pengadilan Pajak. Selama tahun 2019, selain perkara penting yang dihadapi Telkom dan entitas anak, tidak ada perkara penting perdata atau pidana yang dihadapi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Telkom, baik yang masih menjabat maupun yang telah berakhir jabatannya. INFORMASI TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF Sepanjang periode tahun buku 2019, terdapat beberapa catatan terkait sanksi adminsitratif yang dikenakan kepada Telkom, anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi oleh otoritas Pasar Modal dan otoritas lainnya, sebagai berikut: Sanksi Administratif Tahun 2019 No. Pihak yang Diberi Sanksi Penjelasan Sanksi Administratif Otoritas Pemberi Sanksi Dampak Keuangan 1. Telkom Keterlambatan Keterbukaan Informasi Perjanjian Penyetoran Saham Bersyarat PT Fintek Karya Nusantara oleh Para Investor. OJK Rp2.000.000,- 241 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN KEPADA PUBLIK Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Telkom berupaya menjalin relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan dan menyediakan akses informasi melalui berbagai pendekatan dan jalur komunikasi. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam Good Corporate Governance (GCG). Ketersediaan akses informasi juga dijalankan guna mematuhi ketentuan Peraturan OJK No. 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi dan Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik. Pendekatan serta jalur komunikasi yang diterapkan Telkom antara lain: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Melalui RUPS, Telkom memberikan informasi terkait kinerja perusahaan kepada Pemegang Saham. Dalam RUPS tersebut, Pemegang Saham berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, terutama untuk hal-hal strategis. 2. Website Telkom menyediakan website dengan laman www.telkom.co.id yang tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Informasi terkini mengenai Telkom dapat diakses oleh para pemangku kepentingan melalui website tersebut, termasuk mengenai profil, tata kelola perusahaan, program CSR, karir, serta produk-produk dari Telkom. Selain itu website Telkom juga menyediakan akses laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan lainnya kepada para pemangku kepentingan. 3. Media Sepanjang tahun 2019, Telkom membuat news release dan mengirimkan kepada media massa dalam rangka menyebarluaskan informasi perusahaan kepada para pemangku kepentingan. 4. Pertemuan dengan Analis dan Investor Pertemuan dengan analis dan investor sebagai pemangku kepentingan yang signifikan merupakan upaya Telkom untuk memberikan informasi mengenai kinerja serta prospek Perseroan, maupun memberikan informasi terkini tentang industri telekomunikasi secara umum. 5. Kontak Via E-Mail Fasilitas kontak perusahaan pada website Telkom yang tertera salah satunya yaitu berupa kontak e-mail, yang dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk saling berkomunikasi dengan Telkom. Khusus pelanggan Telkom dapat menggunakan alamat e-mail customercare@telkom.co.id, sedangkan alamat e-mail investor@telkom.co.id ditujukan bagi para investor. 6. Media Internal Telkom memiliki buletin Intra Telkom yang dikelola sebagai sarana informasi, edukasi, dan sosialisasi kepada seluruh karyawan internal perusahaan. 7. Media Sosial Sejalan dengan era digital saat ini, Telkom menggunakan beragam media sosial untuk menjangkau para pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Jalur komunikasi ini juga bermanfaat untuk berkomunikasi dengan generasi muda yang sangat akrab dengan media digital dan media sosial saat ini. Media Sosial Twitter Facebook Instagram Youtube Account @TelkomIndonesia Telkom Indonesia @telkomindonesia Telkom Indonesia Official Followers/Subscribers/ Fans 120.881 Followers 349.386 Fans 297.709 Followers 10.805 Subscribers 242 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian KODE ETIK PERUSAHAAN PEMBERLAKUAN PENERAPAN KODE ETIK BAGI DIREKSI, DEWAN KOMISARIS, DAN KARYAWAN Telkom memiliki kode etik yang berlaku bagi seluruh level organisasi, yang ditetapkan melalui Peraturan Direksi No. PD.201.01/2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup dan Peraturan Direktur Human Capital Management No. PR.209.05/r.00/PS800/COP-A4000000/2017 tentang Etika dan Kepatuhan Karyawan. Penetapan kode etik tersebut dilakukan sesuai ketentuan Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Sarbanes-Oxley Act (SOA) 2002 section 406. Kode etik Telkom mencakup etika usaha yang ditujukan untuk lingkungan eksternal dan etika kerja karyawan yang ditujukan untuk internal Telkom. Etika usaha Telkom berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan keluarga besar karyawan Telkom dalam berhubungan dengan pelanggan, pemasok, kontraktor dan pihak eksternal lainnya yang mempunyai hubungan dengan Perusahaan. Di sisi lain, etika kerja karyawan berlaku bagi sesama karyawan selama bekerja di TelkomGroup. Secara khusus, Board Charter Direksi yang disahkan melalui Peraturan No. PD.604.00/r.00/HK000/C00-D0030000/2011 tanggal 11 Juli 2011 selain berisi tugas dan tanggung jawab Direksi juga mengatur kode etik yang wajib diikuti seluruh Direksi. Kemudian, Board Charter Dewan Komisaris yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris No. 16/KEP/ DK/2013, mencakup juga kode etik bagi setiap anggota Dewan Komisaris, termasuk Komisaris Independen. Disamping kode etik, Telkom mewajibkan karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris untuk menandatangani Pakta Integritas melalui Keputusan Direksi Nomor KD. 36/HK290/COP-D0053000/2009. Pakta Integritas berisi komitmen karyawan dan Direksi untuk tidak melanggar integritas dan kode etik yang ditetapkan. POKOK-POKOK KODE ETIK Kode Etik Telkom yang diberlakukan antara lain mengatur hal-hal pokok mengenai: 1. Etika Kerja Karyawan Sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan dan pemimpin dalam bekerja sehari-hari. 2. Etika Usaha Sistem nilai atau norma yang dianut oleh Perusahaan sebagai acuan perusahaan, manajemen, dan karyawannya untuk berhubungan dengan lingkungan usaha sekitarnya. SOSIALISASI KODE ETIK DAN UPAYA PENEGAKANNYA Pelanggaran atas kode etik akan berpotensi pada pemberian sanksi yang ditentukan setelah melalui investigasi dan berbagai pertimbangan. Kode etik Telkom telah mengatur ketentuan terkait sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran sebagai berikut: No. Hal Pokok Jenis Pelanggaran Sanksi 1. Etika Kerja Karyawan 2. Etika Usaha 1. Pelanggaran Ringan 2. Pelanggaran Sedang 3. Pelanggaran Berat 1. Insider Trading 2. Conflict of Interest 3. Windows dressing 4. Melakukan Gratifikasi Tindakan Administrasi Ringan Tindakan Administrasi Sedang Tindakan Administrasi Berat Keputusan Komite Integritas Keputusan Komite Keputusan Komite Integritas Keputusan Komite Integritas 243 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianUPAYA PENYEBARLUASAN KODE ETIK Upaya penyebarluasan kode etik Telkom dilakukan melalui berbagai pendekatan. Secara rutin, manajemen Telkom mengirimkan materi sosialisasi terkait kode etik kepada karyawan yang mencakup juga topik mengenai GCG, etika bisnis, pakta integritas, fraud, manajemen risiko, pengendalian internal (SOA), whistleblowing, pelarangan gratifikasi, tata kelola TI, keamanan informasi, dan hal-hal lain yang terkait dengan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik dan beretika. Melalui e-learning, Telkom juga melakukan sosialisasi tentang etika bisnis dan kode etik agar karyawan dapat terus memahami dan menerapkan kode etik dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Pendekatan lainnya yaitu melalui kewajiban untuk membuat pernyataan berupa pakta integritas yang ditandatangani dan dipatuhi oleh seluruh karyawan selama menjadi bagian dari entitas Telkom. Pada tahun 2019, upaya penyebarluasan kode etik Telkom dapat dilihat pada tabel berikut: No. Pendekatan Jumlah Terjangkau / Partisipasi 1. 2. 3. E-learning Tatap muka (pelatihan, Forum komunikasi/workshop) Materi sosialisasi melalui portal intranet 181 orang 127 orang 6.102 hit/orang LAPORAN HASIL PENERAPAN KODE ETIK Telkom mencatat total jumlah pelanggaran kode etik tahun 2019 sebanyak 2 (dua) kasus yang terdiri dari 18 (delapan belas) orang pelaku lebih rendah dari tahun sebelumnya sebanyak 9 (sembilan) kasus yang terdiri dari 9 (sembilan) orang pelaku pelanggaran. Secara umum, tren kualitas penerapan kode etik cukup baik sepanjang tahun 2019, terlihat dari jumlah kasus yang turun atau proses penanganan yang lebih baik. Ada keunikan dalam keragaman kasus pelanggaran bahwa kasus di 2019 meskipun hanya 2 (dua) kasus tetapi dilakukan secara bersama-sama, sehingga jumlah pelaku lebih banyak, sedangkan di tahun sebelumnya bersifat individual. Tabel berikut ini menyajikan data mengenai bentuk pelanggaran kode etik, jumlah pelanggaran dan sanksi yang diberikan pada tahun 2019. No. Bentuk Pelanggaran Kode Etik Jumlah Pelanggaran Kode Etik pada Tahun 2019 Sanksi yang Diberikan pada Tahun 2019 Penyalahgunaan barang/aset/ uang Perusahaan/wewenang- jabatan 2 (dua) kasus terdiri dari 18 (delapan belas) orang karyawan Kemangkiran Perkara Tindak Pidana Menolak mutasi Nihil Nihil Nihil 5 (lima) orang : Tindakan Administrasi Sedang, 13 (tigabelas) orang : Tindakan Administrasi Berat terdiri dari : • Demosi : 6 orang • 6 Bulan : 5 orang • 5 Bulan : 1 orang • 4 Bulan : 1 orang Nihil Nihil Nihil 1. 2. 3. 4. 244 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianBUDAYA PERUSAHAAN THE TELKOM WAY The Telkom Way adalah budaya perusahaan yang ditetapkan Direksi sejak tanggal 10 Juni 2013 melalui Keputusan Direksi tentang Arsitektur Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan. Pedoman implementasi The Telkom Way dituangkan dalam Peraturan Direktur Human Capital Management tentang Budaya Perusahaan Telkom. Secara rinci, peraturan tersebut mengatur pelaksanaan Telkom Way dengan mendeskripsikan Do’s dan Dont’s (hal yang baik dan dilarang), dengan demikian setiap individu di TelkomGroup dapat dengan mudah memahami dan menjalankan nilai tersebut. PROGRAM AKTIVASI BUDAYA PERUSAHAAN CEO TelkomGroup dan seluruh pimpinan unit berperan sebagai role model sekaligus penggerak utama dalam program aktivasi budaya perusahaan. Untuk pelaksanaan aktivasi budaya, pimpinan unit menunjuk Culture Agent guna memastikan internalisasi budaya berjalan dengan baik dengan partisipasi seluruh karyawan. Jumlah Culture Agent saat ini adalah 1.827 orang, di mana 1.255 di antaranya merupakan Culture Agent dari unit-unit di Telkom dan 572 orang Culture Agent di anak perusahaan. Untuk membekali tugasnya, seorang Culture Agent harus mengikuti program Culture Agent on Boarding agar memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai budaya perusahaan yang relatif sama. Pimpinan Unit dibantu oleh Culture Agent kemudian membentuk wadah untuk aktivasi budaya di unitnya, yang disebut Komunitas Provokasi Aktivasi Budaya (Kipas Budaya). 245 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianCALENDAR OF CULTURE ACTION Setiap tahun perusahaan menetapkan tema program budaya perusahaan, dimana untuk tahun 2019 adalah Infusing Digital & Innovation to Support CX. Tema ini sejalan dan mendukung program utama perusahaan karena kegiatan budaya perusahaan harus mendukung tujuan perusahaan. Tema tersebut kemudian menjadi landasan bagi penyusunan aktivitas budaya perusahaan selama tahun 2019. Aktivitas budaya setiap tahunnya disusun dalam suatu Calendar of Culture Action (COCA). COCA ini menjadi referensi bagi unit- unit untuk menyusun dan melaksanakan berbagai program aktivasi budaya The Telkom Way dengan terarah, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai tersebut ke dalam perilaku sehari-hari dengan baik guna pencapaian performansi. Pada bulan Agustus 2019, dilakukan penajaman tema aktivasi budaya menjadi Culture to Commerce yang diikuti dengan penyesuaian beberapa kegiatan aktivasi budaya. Hal ini bertujuan untuk lebih menekankan bahwa kegiatan aktivasi budaya harus berdampak terhadap performansi bisnis perusahaan serta mendukung tercapainya tujuan perusahaan. 246 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianMEMBANGUN BUDAYA DIGITAL Dalam rangka mendukung transformasi digital perusahaan, maka dilakukan berbagai program budaya perusahaan yang mendorong perubahan pola pikir, perilaku, kemampuan, dan keahlian yang berorientasi digital, dengan tetap mengacu pada Telkom Way sebagai sistem nilai perusahaan. Salah satu program utama pengembangan budaya digital adalah kegiatan Hack Idea, yaitu wadah penyaluran inovasi karyawan. Hack Idea merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dengan Talent Booster, yaitu pengembangan pengetahuan dan kemampuan inovasi melalui pembelajaran e-learning maupun class room, dilanjutkan dengan penilaian inovasi yang dihasilkan, di mana inovasi yang dinilai layak akan masuk ke dalam tahapan development di bawah bimbingan mentor-mentor yang berpengalaman dan difasilitasi oleh perusahaan dalam program yang disebut AMOEBA. Program ini sudah menghasilkan berbagai produk dan pengembangan proses bisnis internal berbasis digital. Upaya Telkom membangun budaya digital juga tercermin dengan penggunaan berbagai digital tools pada proses bisnis Telkom, antara lain aplikasi operasional harian corporate portal, yang meliputi e-office, e-budgeting, file sharing, collaboration (Diarium), career & succession management (Ingenium), learning & knowledge management (Cognitium), dan lainnya. Sepanjang tahun 2019, Telkom juga membangun budaya digital melalui pelatihan-pelatihan yang berlandaskan pada empat pilar pengembangan: 1. Pengembangan karakter, yang merujuk pada nilai budaya perusahaan The Telkom Way. 2. Pengembangan leadership, untuk membangun kompetensi utama seorang digital leader yang berkarakter baik, berkemampuan bisnis dan leadership kuat, berwawasan nasional, serta berorientasi global. 3. Pengembangan professional, yang menekankan pada aspek soft skill untuk menjadi seorang manager & leader, meliputi antara lain: decision making, people development, teamwork, organization awareness, serta analytical & conceptual thinking. 4. Pengembangan kemampuan dan keahlian teknis, yang dibangun berdasarkan job family, job functions dan job role yang relevan, seperti digital business, user interface (UI) & user experience (UX), data analytics, dan digital marketing. EVALUASI BUDAYA PERUSAHAAN Untuk mengetahui efektivitas implementasi budaya perusahaan, Telkom melakukan evaluasi budaya perusahaan melalui pengukuran OHI (Organizational Health Index) pada akhir tahun 2019. Pengukuran menunjukkan menunjukkan tingkat kesehatan perusahaan masuk dalam kategori Baik dan dengan nilai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, baik secara keseluruhan maupun spesifik untuk aspek yang mengukur culture and climate. 247 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian248 248 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 201906 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 250 Bisnis Berintegritas dan Menghargai Hak Asasi Manusia Tanggung Jawab Barang atau Jasa 255 Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja 258 262 Pengembangan Sosial Kemasyarakatan 265 Kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 249 249 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk06BISNIS BERINTEGRITAS DAN MENGHARGAI HAK ASASI MANUSIA KOMITMEN, KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB SOSIAL Telkom berkomitmen untuk melaksanakan bisnis yang beretika, sehingga terjalin hubungan yang fair dan sehat dengan seluruh stakeholder perusahaan. Komitmen dan tata kelola bisnis yang beretika di Telkom, tertuang pada Kebijakan Direksi Nomor PD.201.01/r,.00/PS150/COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup. Etika bisnis merupakan standar etika usaha (etika perusahaan) dan etika kerja karyawan (etika karyawan) dalam berhubungan dengan stakeholders yang mempunyai hubungan dengan perusahaan. Dalam menjalankan bisnis, Telkom melakukan due diligence internal terhadap dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup dari kegiatan operasi dengan metode diskusi terbatas. Sejalan dengan identifikasi isu-isu penting sosial, ekonomi dan lingkungan hidup, Telkom telah melakukan juga identifikasi terhadap stakeholder penting yang terdampak atau berpengaruh pada dampak dari kegiatan perusahaan, yaitu pelanggan, karyawan, pemegang saham dan investor, Pemerintah, mitra kerja, kreditur, masyarakat, dan media masa. Berikut komitmen Telkom terhadap para stakeholder: 1. Komitmen terhadap Pelanggan 2. Komitmen terhadap Mitra Kerja a. Memberikan informasi dan mudah dimengerti tentang hak dan kewajiban pelanggan sebelum akad/ kontrak berlangganan ditandatangani kedua belah pihak. secara jelas b. Memenuhi hak-hak pelanggan dalam memberikan layanan sesuai dengan yang telah dijanjikan dalam Service Level Guarantee (SLG). c. Menyediakan dan mengelola media kontak pelanggan sehingga memudahkan pelanggan untuk menyampaikan keluhan, feedback serta mencari informasi tentang produk/jasa. a. Memberikan peningkatan skill, kompetensi dan pelatihan tentang produk/jasa, prosedur layanan dan etika pelayanan kepada agen, reseller, instalatur dan setter dalam rangka memberikan pengetahuan produk. Layanan sehingga dapat meningkatkan layanan kepada pelanggan. b. Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan secara fair, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan melibatkan calon pemasok/rekanan yang memiliki reputasi dengan klasifikasi baik, sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip GCG. c. Wajib melakukan seleksi dan evaluasi mitra kerja secara objektif. 3. Komitmen terhadap Kompetitor 4. Komitmen terhadap Sosial Masyarakat a. Usaha untuk mendapatkan informasi tentang bisnis kompetitor/pesaing dilakukan dengan cara yang jujur dan didapatkan dari sumber yang sah. b. Dilarang mendapatkan informasi kompetitor dengan cara ilegal dan tidak etis, antara lain namun tidak terbatas pada spionase, penyadapan dan atau pencurian. 5. Komitmen terhadap Karyawan a. Menghindari praktik diskriminasi karyawan melalui: • Menghormati hak asasi karyawan serta hak dan kewajiban sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerjasama. • Memberikan kesempatan yang sama tanpa membedakan umur, kelompok, suku, bangsa dan agama, almamater dan gender. • Menghargai kebebasan beragama. • Memberikan perlakukan yang setara dan ketenagakerjaan, berkeadilan dalam pemberian benefit dan kompensasi lainnya. hal a. Membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat sekitar tempat usaha perusahaan. b. Mendorong munculnya rasa ikut memiliki dari masyarakat terhadap Perusahaan dengan tujuan agar masyarakat ikut menjaga Perusahaan. c. Mengurangi seminimal mungkin dampak terhadap lingkungan hidup antara lain namun tidak terbatas pada penggalian jalur kabel dan penggunaan frekuensi. b. Menjaga kesehatan, keamanan, keselamatan dan kenyamanan lingkungan kerja melalui: • Memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarga. • Memberikan imbal jasa yang layak dan jaminan pensiun sesuai kemampuan perusahaan. • Mewadahi aspirasi karyawan melalui serikat karyawan dan menjadikannya sebagai mitra dalam membangun bisnis. • Menyediakan lingkungan kerja yang nyaman. 250 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian MELAKSANAKAN OPERASI YANG ADIL Komitmen Anti Persaingan Usaha Tidak Sehat Sebagaimana ditetapkan dalam UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Anti Monopoli), Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dibentuk dengan fungsi sebagai pengawas anti monopoli di Indonesia yang berwenang untuk menerapkan ketentuan UU Anti Monopoli. UU Anti Monopoli diterapkan bersama peraturan lainnya, termasuk Peraturan Pemerintah No.57/2010 tanggal 20 Juli 2010 mengenai Merger dan Akuisisi yang dapat Mengarah pada Praktik-praktik Monopoli atau Praktik Bisnis yang Tidak Sehat. Telkom, sebagai salah satu pelaku industri telekomunikasi dengan pangsa pasar terbesar, menjunjung tinggi ketentuan perundangan dan peraturan terkait tersebut dan menghormati peran KPPU dengan senantiasa melaksanakan praktek bisnis yang mengedepankan persaingan sehat. Kami mengedepankan keunggulan layanan, kelengkapan produk dan infrastruktur pendukung serta efisiensi operasional dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan. Telkom pernah diduga melanggar hukum persaingan usaha pada 2017 karena menjual layanan produk secara bundling yang dipasarkan di bawah ritel merek “IndiHome”. Layanan IndiHome ini memungkinkan pelanggan untuk memilih satu atau lebih layanan Telkom, yang terdiri dari internet broadband, layanan telepon kabel, dan TV interaktif dengan harga yang kompetitif. Pada tanggal 27 September 2017, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memutuskan bahwa penjualan layanan IndiHome secara bundling tersebut tidak melanggar hukum persaingan usaha. Selanjutnya, di tahun 2018, Telkom menerima surat peringatan dari KPPU terkait tuduhan pelanggaran UU Persaingan Usaha. Surat pelanggaran ini telah melalui proses kajian untuk diskusi lebih lanjut dengan KPPU karena alasan penyelidikan yang belum jelas. Berdasarkan komunikasi dengan KPPU, penyelidikan atas dugaan yang tidak jelas ini telah dihentikan. Pada tahun 2019, Telkom menerima panggilan dari KPPU terkait dugaan pelanggaran UU Persaingan Usaha terkait kebijakan Telkom dan Telkomsel yang memblokir akses Netflix. Telkom telah memberikan informasi pada investigasi yang dilaksanakan oleh KPPU dan menyampaikan bahwa Telkom perlu melakukan blokir tersebut karena Netflix belum sepenuhnya patuh pada regulasi di Indonesia terkait dengan konten dan aturan terkait pelaksanaans sensor. Saat ini kami belum mendapatkan informasi dari KPPU dan masih menunggu pernyataan resmi dari KPPU terkait keberlanjutan proses investigasi. Pada bulan November 2019, Telkom juga menerima panggilan dari KPPU mengenai tuduhan pelanggaran Undang- Undang Persaingan Usaha terkait dengan Bisnis Transit Internet Protocol Telkom di Papua. Telkom dipanggil dalam tahap klarifikasi dan belum memasuki tahap investigasi. Kami telah memberikan klarifikasi kepada KPPU pada bulan Desember 2019 dan belum ada konfirmasi resmi lebih lanjut mengenai kasus ini. Selain itu, Telkom juga memiliki kebijakan internal yang mengatur etika usaha dengan kompetitor yang tertuang pada Kebijakan Direksi Nomor PD.201.01/r,.00/PS150/COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup. Dalam usaha untuk mendapatkan informasi tentang bisnis kompetitor, perusahaan berkewajiban untuk melakukan dengan cara yang jujur dan didapatkan dari sumber yang sah. Perusahaan juga melarang informasi yang diperoleh dengan cara ilegal dan tidak etis diantaranya melalui spionase, penyadapan dan atau pencurian. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dalam tiga tahun terakhir, tidak ada denda maupun sanksi yang dikenakan kepada Telkom terkait pelanggaran ketentuan persaingan usaha. 251 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPerlindungan Hak Cipta Dalam rangka melindungi sekaligus memberikan penghargaan terhadap kreativitas hasil riset dan pengembangan produk dan layanan, Telkom telah mendaftarkan sejumlah hak kekayaan ìntelektual yang terdiri dari merek, hak cipta dan paten di Direktorat Jenderal Kekayaan lntelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Kami mendaftarkan berbagai hak kekayaan intelektual, meliputi: • Merek dagang maupun jasa atas produk barang dan layanan jasa perusahaan, logo dan nama perusahaan. • Hak cipta atas logo dan nama perusahaan, logo produk barang dan layanan jasa perusahaan, program-program komputer, riset dan lagu. • Paten atas penemuan-penemuan di bidang teknologi berupa produk, sistem dan metode di bidang telekomunikasì. Dalam hal hak cipta dimiliki oleh perusahaan dengan pihak lain (co owner), maka komersialisasinya harus dengan persetujuan pemilik lainnya (co owner) dan atau sepengetahuan pihak terkait. Kebijakan terkait perlindungan hak cipta, diatur melalui Keputusan Direksi Nomor PD.605.00/r.oo/HK000/COO-D0030000/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Hak Kekayaan Intelektual. Transparansi dalam Pelaksanaan Kegiatan Tender Sesuai dengan kebijakan internal yang tertuang pada Keputusan Direktur Keuangan Nomor PR 301.08/r.02/HK240/ COP-A00110000/2019 tanggal 2 Oktober 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan, kami terus konsisten hingga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan penggunaan sistem e-auction melalui aplikasi yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan proses tender dan negosiasi telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan transparan. Kami melakukan pemilihan pemasok dengan melalui tiga tahapan utama yaitu Registrasi Supplier dimana Supplier melakukan registrasi secara online melalui aplikasi Supply Management and Logistic Enhancement (“SMILE”), kemudian dilanjutkan dengan seleksi supplier dimana kami melakukan assessment pemasok sesuai dengan klasifikasi usaha dan beberapa kriteria lain sehingga menghasilkan ranking dan short-list dan dilanjutkan dengan penetapan Eligible Bidder yaitu pemasok yang berhak atau akan dilibatkan untuk mengikuti proses procurement. Dalam proses seleksi pemasok dan kontraktor, kami turut menilai komitmen setiap calon pemasok dimaksud terhadap pemenuhan aturan di bidang ketenagakerjaan/hak asasi manusia, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Setiap calon pemasok/kontraktor diharuskan mematuhi kriteria ini. Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan, pemilihan pemenang secara elektronik, dan manfaat lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin baik, kewajaran harga, transparansi dan mencegah terjadinya intervensi. Kami juga melakukan penilaian atas kinerja pemasok terkait pemberian dukungan kepada Telkom dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Melalui proses penilaian kinerja tersebut, diharapkan terjalin hubungan kerja sama Telkom dengan para pemasok yang lebih baik, berkelanjutan dan membawa benefit optimal bagi Perseroan. 252 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKEBIJAKAN DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI DAN FRAUD Kebijakan anti korupsi yang dimiliki oleh Telkom antara lain: 1. Keputusan Direksi No.43 tahun 2008 tentang Kebijakan Anti Fraud di Lingkungan Telkom tanggal 2 Desember 2008. 2. Keputusan Direksi Nomor.36/HK290/COP-D0053000/2009 tanggal 20 November 2009 tentang Pakta Integritas. 3. Keputusan Direksi Nomor. PD.201.01/r.00/PS150/COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup. 4. Keputusan Direktur Human Capital Management Nomor. PR.209.04/r.00/PS000/COP-A4000000/2016 tanggal 26 Juli 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi. Telkom menunjukkan komitmen anti korupsi dan fraud melalui tiga pendekatan, yakni: 1. Pencegahan, dilaksanakan melalui penyiapan prosedur kerja yang akuntabel, seperti pada proses pengadaan dan transaksi keuangan, kode etik, budaya perusahaan dan integritas. 2. Pengawasan, dilaksanakan melalui implementasi sistem pengendalian dan pengawasan yang dijalankan oleh Unit Internal Audit. 3. Penindakan, dilaksanakan dengan dukungan sistem Whistleblowing dan bukti-bukti dari Internal Audit. Dalam mendukung penerapan kebijakan anti korupsi, TelkomGroup memiliki berbagai mekanisme terkait anti korupsi. Salah satu di antaranya yaitu mewajibkan karyawan untuk menandatangani Pakta Integritas. Karyawan wajib menghindari adanya benturan kepentingan dan dilarang menerima gratifikasi sesuai dengan prosedur pengendalian gratifikasi. Telkom juga menyediakan portal myintegrity.telkom.co.id dan meningkatkan pemahaman karyawan mengenai anti korupsi dan anti fraud melalui pelatihan. Kemudian, Telkom juga mewajibkan seluruh pejabat eselon I dan II untuk melaporkan harta kekayaannya sesuai prosedur yang berlaku. Ketentuan tersebut merupakan bentuk kepatuhan pada Peraturan Pemerintah yang mengatur kewajiban bagi penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaannya, melalui: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme. 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi 3. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. 4. Keputusan Direktur Human Capital Management Nomor PR.209.03/r.01/PS000/COP-A4000000/2017 tanggal 27 Oktober 2017 tentang Kewajiban Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan TelkomGroup. Komitmen kami dalam anti korupsi dan fraud, juga menjangkau vendor/mitra kami sesuai yang tertuang dalam Kebijakan Perusahaan berupa Keputusan Direktur Keuangan No. PR 301.08/r.02/HK240/COP-A00110000/2019 tanggal 2 Oktober 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan. Dalam proses pengadaan barang dan jasa, kami meminta setiap vendor/mitra untuk menandatangani pakta integritas yang di dalamnya antara lain menyatakan tidak melakukan praktik KKN, kolusi harga dan konflik kepentingan atau conflict of interest. Lebih jauh lagi, komitmen Telkom untuk mencegah korupsi juga tercermin pada inisiatif Telkom untuk menjadi anggota asosiasi Kolaborasi Tunas Integritas dan Rembug Integritas Nasional (RIN) yang diinisiasi oleh para Tunas Integritas dan Pengelola Unit Pengendali Kepatuhan dan Gratifikasi Kementrian Lembaga Organisasi dan Perusahaan (KLOP) sejak tahun 2015. Keikutsertaan Telkom dalam organisasi ini adalah dengan menjadi anggota aktif dalam berbagai event kolaborasi, sebagai narasumber, diskusi panel, dan objek benchmarking bagi KLOP dan Swasta Nasional bidang pembangunan Etika Bisnis dan Integritas. Telkom juga melakukan review dan evaluasi terhadap berbagai mekanisme, inisiatif dan kebijakan internal terkait anti korupsi yang akan digunakan untuk perbaikan ke depannya. Pada tahun 2019, Telkom menempatkan salah seorang karyawannya untuk mengikuti Sertifikasi Ahli Pembangun Integritas (API LSP KPK BNSP) dan sekaligus memperoleh Sertifikat Assesor Ahli Pembangun Integritas dari LSP KPK dalam ajang Sertifikasi Ahli Pembangun Integritas yang diselenggarakan oleh LSP KPK – BNSP. Upaya Telkom untuk mencegah korupsi dan fraud mendapatkan penghargaan dari pemangku kepentingan. Pada tahun 2019, Telkom memperoleh penghargaan sebagai Best State-Owned Enterprise Big Cap dalam ajang The 11th IICD CG Conference and Award yang diselenggarakan oleh IICD. 253 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian MENGHARGAI HAK ASASI MANUSIA Salah satu apresiasi Telkom dan anak perusahaan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) yaitu diwujudkan dalam bentuk dukungan terhadap hak-hak dasar di tempat kerja yang diatur dalam Keputusan Direksi Nomor PD.201.01/r,.00/PS150/ COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang etika bisnis di lingkungan TelkomGroup. Dalam kebijakan tersebut, perusahaan berkomitmen untuk: 1. Menghindari praktik diskriminasi karyawan, dengan memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan umur, kelompok, suku, bangsa, agama dan gender. 2. Menjaga kesehatan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan kerja. 3. Menjamin hak asasi karyawan sebagai warna negara dalam berkumpul, berserikat, berorganisasi dan menyalurkan aspirasi politik dengan batasan tertentu. Upaya tersebut berdampak pada hubungan yang baik antara TelkomGroup dan karyawan, sehingga tidak terjadi adanya tuntutan atau demonstrasi sepanjang tahun 2019. Baik Telkom maupun anak perusahaan TelkomGroup tidak pernah mengalami aksi buruh yang material. Sejalan dengan UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU No.21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, karyawan Telkom mendirikan SEKAR (Serikat Karyawan). Berdasarkan regulasi, SEKAR berhak mewakili karyawan dalam negosiasi kolektif dengan manajemen perusahaan. Pada tanggal 19 Januari 2018, perjanjian ketenagakerjaan kolektif ketujuh disepakati oleh Telkom dan SEKAR, yang berlaku untuk periode dua tahun. Selain SEKAR, asosiasi pekerja lainnya yang ada yaitu Serikat Karyawan Telkomsel, PT Infomedia Nusantara, Metra Digital Media dan Graha Sarana Duta juga serikat pekerja yang didirikan. Serikat Pekerja Telkomsel (SEPAKAT), Serikat Pekerja Infomedia Nusantara (SPIN), Serikat Pekerja Metra Digital Media (Serikat Pekerja Metra Digital atau SPMD), dan Serikat Pekerja Graha Sarana Duta atau SEJAGAD). 254 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian TANGGUNG JAWAB BARANG ATAU JASA Terkait etika usaha dengan pelanggan, kami berkewajiban untuk: 1. Memberikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti tentang hak dan kewajiban pelanggan sebelum akad/ kontrak berlangganan ditandatangani kedua belah pihak. 2. Memenuhi hak-hak pelanggan dalam memberikan layanan sesuai dengan yang dijanjikan dalam Service Level Guarantee (SLG). 3. Menyediakan dan mengelola media kontak pelanggan (loket pengaduan, telepon pengaduan, email dan media lainnya) sehingga memudahkan pelanggan untuk menyampaikan keluhan, feedback serta mencari informasi tentang produk/jasa. Kewajiban ini telah dituangkan pada Keputusan Direksi Nomor PD.201.01/r.00/PS150/COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup. INFORMASI PRODUK Telkom dan anak perusahaan memahami pentingnya pemenuhan hak konsumen untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini mengenai berbagai produk dan layanan. Dengan demikian, konsumen dapat mengambil keputusan yang tepat saat membeli produk dan layanan TelkomGroup sesuai kebutuhan dan keinginannya. Terkait hal tersebut, penyediaan informasi produk dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui informasi produk pada kemasan starter pack mobile, website, kegiatan promosi, dan komunikasi pemasaran yang intensif. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KONSUMEN Program Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA) bertujuan untuk menjamin produk dan layanan yang ditawarkan tidak merugikan konsumen, termasuk dalam hal ini tidak berisiko pada kesehatan dan keselamatan. TIQA memberikan garansi purna jual dan menerapkan kebijakan layanan pelanggan yang menekankan pada service delivery, service assurance, dan pengukuran kualitas layanan. PENGALAMAN PELANGGAN (CUSTOMER EXPERIENCE) Kami berusaha memahami dan mengantisipasi kebutuhan pelanggan untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik dan melampaui harapan dengan memfasilitasi interaksi pelanggan dengan kami, termasuk melalui antarmuka digital untuk pembelian produk dan layanan, melakukan pembayaran, mengajukan permintaan untuk peningkatan layanan atau mengajukan keluhan. Interaksi-interaksi tersebut didukung oleh proses digital. Kami juga memaksimalkan keterlibatan kami dengan pelanggan melalui manajemen hubungan pelanggan yang dikenal dengan Customer Facing Unit (CFU). Kami senantiasa berupaya memperbaiki pengalaman pelanggan, dengan secara aktif mencari umpan balik dan masukan dari pelanggan. Perbaikan yang kami lakukan melalui dua cara, yakni pertama dengan memperbaiki secara cepat hal-hal yang sederhana, seperti perbaikan proses dan training. Cara kedua adalah perbaikan yang bersifat radikal dan menyeluruh, yang meliputi aspek people, process, systems dan tools. Untuk memastikan perbaikan yang kami lakukan sudah diterima dengan memuaskan oleh pelanggan, kami mengukur kemajuannya melalui program close the loop menggunakan metrik pengukuran Net Promote System (NPS) yang sudah berjalan sejak tahun 2018. Melalui NPS, kami ingin mengetahui voice of customer terkini, sebagai masukan dalam perbaikan pengalaman pelanggan. Kami juga melakukan tracking dan monitoring NPS melalui dua level pengukuran, meliputi Top-down NPS (strategic NPS), yaitu persepsi keseluruhan pelanggan tentang Telkom yang diukur oleh pihak eksternal dan buttom-up NPS (episode NPS), yaitu pengalaman pelanggan selama berinteraksi langsung dengan Telkom yang diukur melalui survei internal. Skor NPS kami secara keseluruhan TelkomGroup telah meningkat 4 poin year on year (H2-2018 to H2-2019). Year on year NPS (H2-2018 to H2-2019) di semua CFU meningkat bervariasi antar 2 sampai 13 poin. Kami melihat adanya peningkatan yang konsisten dari pengalaman pelanggan yang membuat kami tetap berkomitmen untuk fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan di tahun-tahun mendatang. 255 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSkor NPS TelkomGroup selama tahun 2018-2019, seperti tertera pada tabel berikut (satuan: poin NPS). Skor NPS Telkom Kenaikan Point 2019 2018 2H 2019 1H 2019 2H 2018 1H 2018 43 2 41 2 39 0 39 - Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap tahun melalui survei Indeks Kepuasan Pelanggan. Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil survei tiga tahun terakhir: Survei CSLS Consumer Customer Satisfaction Index (CSI) Customer Loyalty Index (CLI) Customer Dissatisfaction Index (CDI) Enterprise Customer Satisfaction Index (CSI) Customer Loyalty Index (CLI) Customer Dissatisfaction Index (CDI) 2019 2018 % 2017 88,56 83,44 1,04 97,70 95,20 0,62 87,71 82,84 2,17 98,00 96,10 0,58 86,56 82,01 2,78 97,20 97,40 0,95 Survey Customer Satisfaction and Loyalty Survey (CSLS) tetap dilaksanakan untuk mengetahui informasi-informasi detail yang tidak diakomodasi dalam survey NPS Top Down. CSLS menjawab indeks kepuasan, ketidakpuasan, dan loyalitas pelanggan melalui pendekatan Structured Equation Method (SEM) dengan dimensi Product, Price, Delivery System, Service Mindset dan Relationship yang kemudian diperdalam lagi ke dalam pilar-pilar yang lebih detail dari setiap dimensinya. Dengan pendekatan SEM ini mudah bagi Telkom untuk menelusuri faktor-faktor teknis maupun non- teknis yang kemudian menjadi bahan perbaikan atau Opportunity for Improvement (OFI). LAYANAN PENGADUAN PELANGGAN Telkom memiliki pendekatan tertentu untuk menangani pengaduan konsumen, yang dibedakan antara pelanggan individu dan korporat. Pelanggan individu dapat menyampaikan keluhannya melalui saluran pengaduan sebagai berikut: • Aplikasi : myIndiHome. • Social Media : @IndiHome (Twitter), @IndiHome (Instagram), IndiHome (Facebook). • Sarana pengaduan via web chat di www.indihome.co.id. • E-mail : customercare@telkom.co.id. • Call Center : 147. • Plasa Telkom. Khusus untuk pelanggan seluler, Telkom menyediakan call center “Caroline”, atau customer care online, yaitu: • 188 (24 jam berbayar) untuk pelanggan pascabayar dan prabayar. • 0807-1811811 (tarif lokal PSTN) untuk skala nasional. Selanjutnya, pengaduan oleh pelanggan korporat dapat disampaikan melalui: • 1500250 dan e-mail tele-am@telkom.co.id, dan social media @Smart_Bisnis (Twitter) serta Smartbisnis (Facebook) bagi pelanggan UMKM. • 08001 Telkom atau 08001035566 dan e-mail: c4@telkom.co.id, dan social media @TelkomSolution (Twitter) dan TelkomSolutionID (Facebook) bagi pelanggan korporat dan institusi Pemerintah. 256 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPada tahun 2019, kecepatan penanganan gangguan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Penguatan skill teknisi telah meningkatkan prosentase penyelesaian gangguan. Berikut data waktu rata-rata perbaikan gangguan (Mean Time To Repair atau MTTR) dalam tiga tahun terakhir. Uraian 2019 2018 Jam 2017 Mean Time To Repair (MTTR) 7,10 9,80 23,40 257 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA Komitmen Telkom dalam praktik ketenagakerjaan tertuang pada Keputusan Direksi Nomor PD.201.01/r.00/PS150/ COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup, yang di dalamnya mengatur etika usaha dengan karyawan. Perusahaan berkewajiban menghindari praktik diskriminasi karyawan dan menjaga kesehatan, keamanan, kenyamanan lingkungan kerja. KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA Telkom memiliki praktik ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan regulasi dan etika bisnis yang berlaku internasional. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan Telkom yaitu kesetaraan gender dan kesempatan kerja yang sama tanpa diskriminasi. Di Telkom, baik laki-laki maupun perempuan dapat menjabat atau memegang posisi di berbagai level sesuai kompetensinya. Hal ini sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor PR.208.03/r.00/HK250/COP-B0020000/2012 tanggal 10 September 2012 tentang Manajemen Karir, yang mana pengambilan keputusan karir harus didasarkan pada kesamaan kesempatan (equal opportunity) dengan mengacu pada kriteria yang jelas, terukur dan penilaian objektif. Proses rekrut Telkom dilaksanakan dengan berdasarkan asas terbuka, objektif, efektif dan efisien sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor PR.204.03/r.02/HK200/COP-J2000000/2015 tanggal 26 Juni 2015 tentang Sistem Rekrut. Pada tahun 2019, Telkom merekrut 256 pria dan 231 wanita. Jumlah karyawan pria dan wanita per akhir 2019 sebanyak 17.987 dan 6.285 orang. Besarnya proporsi jumlah karyawan pria terhadap wanita di Telkom bukan karena faktor diskriminasi. Namun hal tersebut disebabkan karena pada kenyataannya lebih banyak pria dibanding wanita yang berminat bekerja di industri telekomunikasi, terutama untuk jenis pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan. Tabel Jumlah Rekrutment Karyawan Berdasarkan Gender Tahun 2017-2019 Uraian Telkom Jumlah 2019 2018 2017 Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah 256 256 231 231 487 487 349 349 212 212 561 561 253 253 160 160 413 413 Keterangan: Untuk tahun 2019 terdapat rekrutment GPTP dari Jalur BUMN dan disabilitas (usia ada yang diatas 30 tahun) Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Gender dan Posisi Managerial per 31 Desember 2017-2019 Uraian Band I Band II Band III Jumlah 2019 2018 2017 Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah 119 604 1.661 2.384 9 62 368 439 128 666 144 607 2.029 2.010 2.823 2.761 6 58 355 419 150 665 111 498 2.365 2.027 3.180 2.636 8 44 319 371 119 542 2.346 3.007 258 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPENDIDIKAN DAN ATAU PELATIHAN Telkom berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pelatihan karyawan yang terbaik karena peningkatan kompetensi karyawan akan berdampak pada peningkatan kinerja Telkom. Program ini didukung kebijakan internal Telkom yaitu: 1. Keputusan Direktur Human Capital and General Affairs Nomor PR.206.03/r.00/HK250/COP-B0200000/2013 tanggal 12 April 2013 tentang Pengembangan Kompetensi. 2. Keputusan Direktur Human Capital Management Nomor PR.207.09/r.00/HK200/COP-B02000000/2013 tanggal 21 Desember 2013 tentang Tunjangan Pendidikan Atas Inisiatif Perusahaan. 3. Keputusan Direktur Human Capital Management Nomor PR.206.09/r.02/HK200/COP-J2000000/2015 tanggal 29 Juni 2015 tentang Sistem Pengembangan Kepemimpinan TelkomGroup. Telkom selalu mengupayakan ada peningkatan secara kuantitatif dan kualitatif untuk pendidikan dan pelatihan karyawan. Pada tahun 2019, Telkom memberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi 8.297 pria dan 4.478 wanita. Jumlah itu secara umum turun karena terjadi perubahan metode learning menjadi self-led learning dimana Telkom menyediakan knowledge repository berdasarkan kebutuhan bisnis. Uraian Pelatihan Sertifikasi Pelatihan Leadership Development Program 2019 2018 2017 Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah Pria Wanita Jumlah 1.213 1.215 571 637 1.784 1.140 1.852 1.048 193 426 1.333 1.474 850 822 321 262 1.171 1.084 Pelatihan Reguler 5.869 3.270 9.139 10.709 1.766 12.475 14.719 6.060 20.779 Jumlah 8.297 4.478 12.775 12.897 2.385 15.282 16.391 6.643 23.034 TINGKAT PERPINDAHAN (TURNOVER) KARYAWAN Tingkat turnover karyawan Telkom pada tahun 2019 mencapai 17,61% dibandingkan dengan 15,03% pada tahun 2018. Sebagian besar karyawan yang meninggalkan Telkom disebabkan karena pensiun. Uraian 2019 2018 2017 Jumlah karyawan Telkom (orang) Jumlah perputaran karyawan Atas permintaan sendiri Menjadi pengurus partai politik Menjadi direksi BUMN/pejabat pemerintah Pelanggaran disiplin Menikah dengan karyawan Telkom Pensiun Wafat Persentase Turnover Keterangan: penyajian kembali dengan memasukkan data pensiun & wafat 11.059 1.947 22 9 2 1.849 65 17,61% 12.765 1.919 13.956 1.506 15 - 4 - 2 1.832 66 15,03% 15 - 4 - 8 1.407 72 10,79% 259 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianREMUNERASI Dalam hal remunerasi, Telkom mematuhi ketentuan regulasi Upah Minimum Provinsi (UMP) dan kebijakan internal yaitu: 1. Keputusan Direksi Nomor KD.28/PS560/SDM-20/2004 tanggal 4 Juni 2004 tentang Sistem Remunerasi 2. Keputusan Direktur Human Capital Management Nomor PR.207.19/r.00/PS560/COP-J2000000/2015 tanggal 8 Desember 2015 tentang Pengaturan Sistem dan Struktur Remunerasi Telkom menetapkan gaji terendah perusahaan Telkom berada di atas UMP. Selain itu, tidak ada perbedaan gaji yang diterima antara karyawan laki-laki dan perempuan pada posisi yang sama. Tabel berikut menunjukkan bahwa ketentuan gaji tersebut berlaku bagi seluruh karyawan Telkom pada berbagai tingkatan. Uraian Manajemen Senior Manajemen Madya Pengawas Lainnya PROGRAM PENSIUN 2019 2018 2017 Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Usia pensiun untuk semua karyawan kami adalah 56 tahun. Kami memiliki dua skema pensiun: (a) Program Pensiun Manfaat Pasti, yang berlaku untuk karyawan tetap yang permanen sebelum 1 Juli 2002 (selain Direktur kami) dan (b) Program Pensiun Iuran Pasti yang berlaku untuk karyawan tetap (selain Direktur kami) yang permanen pada atau setelah 1 Juli 2002. SARANA DAN KESELAMATAN KERJA Dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Telkom memiliki kebijakan internal tentang keselamatan kerja berupa Surat Keputusan Direksi No.37 tahun 2010 tentang Penetapan Kebijakan Pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Perusahaan tertanggal 26 Oktober 2010. Selain itu, Telkom juga mencantumkan juga aspek K3 dalam PKB VII pasal 48 yang menyatakan “Telkom wajib menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawan sesuai perundang-undangan yang berlaku”. Telkom juga menjaga reputasi jam kerja selamat dan zero fatality dalam beberapa tahun terakhir serta menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3). Salah satu inisiatif dalam sistem manajemen K3 yang dilakukan oleh TelkomGroup yaitu melakukan simulasi tanggap darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Serta untuk menjaga konsistensi implementasi SMK3 maka dibuatkan aplikasi di Portal SAS yang memenuhi kriteria dalam Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012. Melalui Program ini, kesiapan keselamatan kerja pada karyawan dirasakan meningkat signifikan. Per 31 Desember 2019, telah mendapatkan sertifikasi SMK3 (Golden Flag) dari Kementerian Tenaga Kerja untuk 54 lokasi kantor TelkomGroup di seluruh Indonesia. TINGKAT KECELAKAAN KERJA Telkom telah mempertahankan zero accident sejak 2016. Hal ini merupakan pencapaian yang baik dari berbagai upaya Telkom untuk menangani keselamatan dan kesehatan karyawan. 260 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianMEKANISME PENGADUAN MASALAH KETENAGAKERJAAN Telkom memahami pentingnya ketenagakerjaan dalam melaksanakan kegiatan usaha dan mencapai target kinerja secara efektif dan efisien. Untuk itu, Telkom mencoba meminimalisir dampak negatif dari berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang ada. Salah satu hal yang Telkom lakukan yaitu menyediakan mekanisme pengaduan karyawan agar sejak awal masalah dapat diketahui dan diselesaikan dengan baik. Pengaduan masalah ketenagakerjaan dapat dilakukan melalui: • HR helpdesk, yaitu mekanisme pengaduan melalui web-in service, email-in service HR_helpdesk@telkom.co.id, phone-in service nomor 1500305 dan Chat-in melalui Whatsapp serta Telegram di nomor 08111-900-305. • HR Wiki, yaitu layanan search engine yang digunakan bagi karyawan untuk mencari informasi seputar ketenagaker- jaan Telkom dan katalog kebijakan human capital Telkom. • Employee aspiration, yaitu adaptasi dari Employee Suggestion System (ESS) yang dapat dimanfaatkan karyawan untuk menyampaikan saran dan aspirasinya. Sepanjang tahun 2019, Telkom menerima 522 pengaduan ketenagakerjaan dan telah diselesaikan sebanyak 490 pengaduan. Sebagian besar pengaduan karyawan mengenai layanan administrasi, manajemen karir dan manajemen waktu. Perbaikan yang telah dilakukan Telkom antara lain: • Pengembangan pengaduan melalui Chat-bot dilengkapi dengan AI (Artificial Intelligence) berkolaborasi dengan Aplikasi Chat-aja!. • Pengembangan dan perbaikan sistem HR Wiki dilengkapi dengan teknologi elastic search untuk meningkatkan user experience. • Penggabungan database katalog kebijakan human capital (semula Employee Reference) ke dalam HR Wiki agar karyawan mengakses informasi human capital melalui satu pintu. 261 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN Perusahaan menempatkan program CSR sebagai salah satu program prioritas perusahaan terkait etika usaha dengan social masyarakat sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor PD.201.01/r.00/PS150/COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup. Dalam mengemban tanggung jawab sosial dan pengabdian masyarakat, perusahaan melakukan hal sebagai berikut: 1. Membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat sekitar tempat usaha perusahaan. 2. Mewujudkan kontribusi sosial, serta memberikan manfaat perusahaan kepada masyarakat. 3. Mendorong rasa ikut memiliki masyarakat terhadap perusahaan dengan tujuan agar masyarakat ikut menjaga aset perusahaan. PENGGUNAAN TENAGA KERJA LOKAL Telkom merupakan badan usaha yang juga menjadi kepanjangan tangan Pemerintah Indonesia untuk berperan sebagai agen pembangunan nasional. Oleh sebab itu, Telkom sangat memperhatikan pemanfaatan tenaga kerja lokal dan vendor lokal sebagai salah satu mekanisme untuk mendukung pembangunan nasional. Per akhir tahun 2019, 99,37% karyawan TelkomGroup merupakan tenaga kerja lokal. Terdapat 151 orang tenaga kerja asing yang dipekerjakan karena memiliki kemampuan yang dibutuhkan Telkom dan juga sebagian bertugas di anak perusahaan yang beroperasi di luar negeri. Sedangkan untuk vendor, mayoritas vendor Telkom berasal dari lokal. Sampai dengan 31 Desember 2019, terdapat 623 vendor lokal dan 10 vendor asing yang tercatat pada aplikasi SMILE. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR Terkait pemberdayaan masyarakat sekitar, Telkom telah merumuskan sebuah pedoman kebijakan dan operasional, yakni peraturan Direksi No. PD.701.00/r.00/PR.000/COP-A3000000/2014 tanggal 14 Oktober 2014 tentang Pengelolaan Telkom Corporate Social Responsibility (Telkom CSR). Pemberdayaan masyarakat di Telkom diwujudkan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Program Corporate Social Responsibility. Program PKBL merupakan inisiatif yang yang dilakukan berdasarkan arahan dan ketentuan Kementerian BUMN mengenai PKBL. Program pemberdayaan masyarakat Telkom tercermin pada kerangka besar “BUMN Hadir untuk Negeri”, yang pada tahun 2019 masih melanjutkan tema “Telkom Indonesia untuk Indonesia”. Program utama yang diusung yaitu Planet – Lingkungan Digital, People – Masyarakat Digital, dan Profit – Ekonomi Digital. Planet People Profit Wifi Corner Disability Care UMKM Go DIgital Board Learning Center & Pustaka Digital Digital Lounge Creative Camp Balai Ekonomi Desa Bedah Rumah Veteran Bantuan Korban Bencana Alam BUMN Hadir di kampus Telkom Peduli Budaya Indonesia Digital Learning Pelatihan Marketing Online Rumah Kreatif BUMN Kampung UMKM Digital Mitra BUMDes Bersama Balai Ekonomi Desa (Balkondes) 262 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSepanjang tahun 2019, Telkom telah mengeluarkan biaya sebesar Rp418,20 miliar untuk penyelenggaraan kegiatan tanggung jawab sosial, yang mencakup juga pemberdayaan masyarakat dan investasi sosial. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp253,44 miliar atau 60,6% disalurkan untuk Program Kemitraan dan Rp115,26 miliar atau 27,5% dimanfaatkan untuk Program Bina Lingkungan. Selebihnya disalurkan melalui Program Corporate Social Responsibility. Berikut dana yang dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat: Uraian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Corporate Social Responsibility 2019 2018 2017 Rp (Miliar) 368,70 253,44 115,26 49,50 385,86 279,98 105,88 39,80 385,58 303,67 81,91 28,50 414,08 Total 418,20 425,66 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program pemberdayaan masyarakat melalui program PKBL, akan dibahas lebih detil pada Bab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada laporan tahunan ini. Program Corporate Social Responsibility (CSR) Selama tahun 2019, Telkom melaksanakan berbagai program CSR-PR yang sebagian berfokus pada pendidikan. Melalui infrastruktur dan layanan terbaik, Telkom mendukung generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang layak, membantu guru meningkatkan kompetensi khususnya terkait digital dan meningkatkan sarana pendidikan di sekolah- sekolah. Sejak tahun 2000, Telkom memulai program Internet Goes to School yang tersebar di lebih dari 70.000 sekolah di Indonesia. Komitmen Telkom untuk meningkatkan kompetensi dilakukan dengan menghadirkan program Bagimu Guru Kupersemhabkan dan Indonesia Digital Learning. Telkom juga mengapresiasi guru-guru melalui penghargaan My Teacher My Hero sebagai program penghargaan bagi guru yang berprestasi dalam pemanfaatan ICT di dunia pendidikan. Untuk mendukung dunia pendidikan, Telkom membangun fasilitas Broadband Learning Center di lebih dari 4.554 lokasi di seluruh Indonesia baik di sekolah, madrasah ataupun ruang publik lainnya. Fasilitas ini dilengkapi dengan sarana Pustaka Digital yang tersebar di 4.124 lokasi termasuk area pelayanan Plasa Telkom dengan koleksi lebih dari 1.000 e-book yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia khususnya di pelosok serta daerah terpencil, terdepan dan terluar. 263 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSebagai bagian dari rangkaian peringatan 54 tahun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Program CSR Peduli Pendidikan Nasional secara simbolis memberikan bantuan kepada siswa dan guru berupa alat bantu ajar dan beasiswa diberikan kepada guru dan siswa yang didatangkan langsung dari Riau, Flores dan Papua yang mewakili wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal). Komitmen Telkom untuk membangun pendidikan Indonesia telah dilakukan sejak lama melalui berbagai program seperti Internet Goes to School, Bagimu Guru Kupersembahkan, Indonesia Digital Learning, My Teacher My Hero, Broadband Learning Center, Pustaka Digital, Employee Volunteer Program, dan AnniverSafari. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendukung program Pemerintah dalam pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi milenial Papua. Telkom menyuguhkan pendidikan formal dan informal guna meningkatkan mutu pendidikan dan daya saing masyarakat Papua. Program ini merupakan salah satu wujud nyata kehadiran Telkom di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. Menteri BUMN RI Rini M. Soemarno (tengah) didampingi oleh Direktur Menteri BUMN Republik Indonesia Rini M. Soemarno menyerahkan Utama Telkom Ririek Adriansyah (kanan) dan Direktur Human Capital simbolis bantuan Renovasi dan Perangkat Digital Learning disaksikan oleh Management Telkom Edi Witjara (kiri) berfoto bersama salah satu Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan Direktur Consumer Service penerima bantuan siswa berprestasi asal Mimika, Papua dalam acara Telkom Siti Choiriana. peringatan 54 tahun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). 264 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP Meskipun secara umum, proses bisnis Telkom di bidang Telekomunikasi, tidak berkaitan langsung dengan lingkungan hidup dibandingkan sektor industri lainnya seperti pertambangan, perkebunan dan penerbangan, Telkom tetap berusaha mengurangi seminimal mungkin dampak terhadap lingkungan hidup. Hal ini sesuai dengan etika usaha perusahaan yang tertuang pada kebijakan nomor PD.201.01/r.00/PS150/COP-B0400000/2014 tanggal 6 Mei 2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan TelkomGroup. PENGGUNAAN MATERIAL DAN ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN DAN DAPAT DIDAUR ULANG Telkom melakukan berbagai upaya guna mengurangi dampak buruk pada lingkungan. Sejak 2010, Telkom telah menggunakan AC berteknologi inverter dan lampu LED. Untuk menghemat penggunaan energi gedung kantor, Telkom menggunakan kaca reflektif dengan ketebalan 6 mm, pada sebagian gedung kantor sehingga mengurangi panas yang masuk, menggunakan skema zoning lighting, yakni membedakan area penyalaan lighting sesuai kebutuhan sehingga mampu menghemat energi dan menerapkan jadwal pengoperasian penerangan maupun perangkat otomatis guna menghemat konsumsi listrik tanpa mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna gedung. Per akhir tahun 2019, TelkomGroup telah melakukan perhitungan konsumsi listrik untuk jaringan tetap dan jaringan seluler, serta operasional Gedung. Total konsumsi energi tahun 2019 untuk ruang lingkup tersebut yaitu 2.159.673.322 KwH, naik 81.551.452 KwH atau 3,9% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini dikontribusi oleh konsumsi listrik untuk jaringan seluler, sejalan dengan peningkatan jumlah BTS. Sedangkan konsumsi listrik untuk STO, mengalami penurunan karena adanya shutdown beberapa STO dan bertransformasi Telkom Cloud atau T-Cloud. Berikut konsumsi listrik selama tiga tahun terakhir: Konsumsi Listrik Jaringan Tetap (STO) Operasional (Gedung) Jaringan Seluler (BTS) 2019 2018 Kwh 2017 310.351.518 327.744.883 338.902.852 73.244.675 71.226.285 69.556.971 1.776.077.129 1.679.150.702 1.549.658.684 Total 2.159.673.322 2.078.121.870 1.958.118.507 Selanjutnya, Telkom menyediakan kendaraan “Employee Shuttle Bus (EMSHUB)” yang turut berkontribusi terhadap penurunan tingkat kemacetan di Kota Jakarta. Kehadiran EMSHUB didukung dengan fasilitas Satellite Office di Bogor, Tangerang dan Bekasi yang memungkinkan karyawan tetap bekerja ketika sedang high traffic. EMSHUB juga memiliki ruang rapat dan ruang kolaborasi yang dilengkapi dengan fasilitas video conference dan high speed internet sehingga dapat bekerja secara mobile dengan nyaman dan tetap produktif. 265 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKonsumsi BBM sebagian besar digunakan untuk keperluan kendaraan operasional, BTS dan STO. Pada tahun 2019, terjadi penurunan konsumsi BBM untuk kendaraan operasional sekitar 70% karena adanya pengurangan 50% jumlah kendaraan operasional yang dilakukan secara bertahap. Berikut konsumsi BBM selama tiga tahun terakhir. Konsumsi BBM Jaringan Tetap (STO) Kendaraan Operasional Jaringan Seluler (BTS) 2019 2018 Liter 2017 1.583.986 N/A N/A 1.463.650 4.799.513 2.545.689 +/- 10.000.000 +/- 12.000.000 +/- 15.000.000 Total +/- 13.047.636 +/- 16.799.513 +/- 17.545.689 Pada wilayah tertentu dimana pasokan listrik yang menjadi sumber daya Base Transceiver Station (BTS) sulit untuk diperoleh, Telkom memanfaatkan panel surya untuk menghasilkan listrik. Tercatat sebanyak 32 lokasi BTS memiliki panel surya dengan kemampuan menghasilkan energi setiap tahun setara 420,480 KwH. Konsumsi air Telkom menggunakan sumber Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Penggunaan air mencakup penggunaan untuk kebutuhan domestik. beberapa upaya efisiensi yang dilakukan yaitu menerapkan kebijakan hemat air dan menggunakan keran-keran otomatis di sebagian gedung Telkom. Berikut konsumsi air pada tahun 2017-2019: Konsumsi Air 2019 2018 Liter 2017 Operasional Kantor 1.881.747 1.779.662 2.034.740 Total 1.881.747 1.779.662 2.034.740 BUDAYA KERJA RAMAH LINGKUNGAN Kami juga berupaya melakukan edukasi terhadap karyawan internal untuk terbiasa manjalankan pola hidup ramah lingkungan. Sejak tahun 2009, Telkom memulai program “Bike to Work” sebagai salah satu kampanye mengurangi emisi carbon. Selain itu, Telkom telah menerapkan konsep kantor tanpa kertas untuk pemakaian kertas seminimum mungkin, diantaranya penggunaan aplikasi nota dinas online, virtual meeting, shared files, online survey dan pelayanan SDM berbasis IT. Selama tahun 2019 terdapat 291.639 Nota Dinas online yang terbit. Apabila setiap nota dinas memerlukan 1 lembar kertas dan ditujukan kepada 2 orang penerima, Telkom telah melakukan penghematan 583.278 lembar kertas (setara dengan 1.166 rim kertas). 266 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKami juga mengedukasi pelanggan dengan menyampaikan tagihan paperless melalui email serta dapat dilihat melalui aplikasi MyIndiHome dan MyTelkomsel. Dari 7,0 juta pelanggan IndiHome dan 6,4 juta pelanggan seluler pascabayar, Telkom dapat menghemat 160,8 juta lembar kertas (setara dengan 321.600 rim kertas) dengan asumsi 1 lembar kertas tagihan per bulannya dalam 1 tahun. PENURUNAN EMISI CARBON Sejauh ini, TelkomGroup baru melakukan perhitungan terbatas terhadap pemakaian energi listrik dan BBM. TelkomGroup mencatat terjadi peningkatan konsumsi listrik sebesar 81.551.452 KwH (setara dengan peningkatan emisi karbon sebesar 28.214 Ton CO2 eg) pada tahun 2019 dan 120.003.363 KwH (setara dengan peningkatan emisi karbon sebesar 41.516 Ton CO2 eg) pada tahun 2018. Sedangkan untuk konsumsi BBM, terjadi penurunan sekitar 3.751.877 liter (setara dengan penurunan emisi karbon sebesar 8.523 Ton CO2 eg) pada tahun 2019 dan 746.176 liter (setara dengan penurunan emisi karbon sebesar 1.695 Ton CO2 eg) pada tahun 2018. Meskipun Telkom belum bisa melakukan penurunan emisi karbon karena peningkatan operasional perusahaan, peningkatan emisi karbon yang dihasilkan mulai mengalami penurunan dari 39.821 Ton CO2 eg menjadi 19.691 Ton CO2 eg. Emisi Carbon Satuan 2019 2018 Peningkatan Konsumsi Listrik Penurunan Konsumsi BBM Ton CO2 eg 28.214 Ton CO2 eg (8.523) Total Peningkatan Emisi Karbon 19.691 41.516 (1.695) 39.821 SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH Pengelolaan limbah di lingkungan Telkom dan anak perusahaan disesuaikan dengan kegatan operasional yang ada. Untuk pengelolaan limbah organik dan non organik, tidak termasuk e-waste, TelkomGroup bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Pemerintah setempat. MEKANISME PENGADUAN MASALAH LINGKUNGAN TelkomGroup berkomitmen untuk peduli terhadap lingkungan hidup, termasuk juga dampak operasi terhadap lingkungan hidup sekitar. Jika terdapat keluhan terkait lingkungan hidup, masyarakat dapat menyampaikan melalui melalui email dan media sosial resmi Telkom. Sepanjang tahun 2019, Telkom dan anak perusahaan tidak terdapat pengaduan lingkungan hidup dari masyarakat. PENGHARGAAN DI BIDANG LINGKUNGAN Pada tahun 2019, Telkom dan anak perusahaan mendapatkan Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019, yaitu Witel Jaktim Juara 2 kategori retrofitted dan GTG Bogor Juara 2 kategori energi manajemen. 267 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian268 268 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 201907 PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) 270 Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 269 269 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk07LAPORAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) Bagi Telkom, Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) menjadi salah satu upaya untuk mengelola dampak dari kebijakan dan kegiatan operasional terhadap masyarakat dan lingkungan alam secara berkesinambungan. Program Kemitraan (PK) merupakan amanat pemerintah untuk menyalurkan dana pinjaman kepada usaha mikro dan kecil serta meningkatkan kapasitas Mitra Binaan, sedangkan Program Bina Lingkungan (BL) merupakan merupakan pemberdayaan kondisi sosial masyarakat yang terdiri dari tujuh objek bantuan, yaitu: 1. Bantuan korban bencana alam 2. Bantuan pendidikan 3. Bantuan peningkatan kesehatan 4. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum 5. Bantuan sarana ibadah 6. Bantuan pelestarian alam 7. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan Digitalisasi Pengelolaan PKBL Telkom telah menggunakan teknologi digital dalam mengelola data Mitra Binaan Program Kemitraan sejak mengimplementasikan Sistem Informasi Manjemen (SIM) PKBL tahun 2007. Kemudian, pada tahun 2016 Telkom menerapkan layanan pengajuan pinjaman dana Program Kemitraan melalui web SmartBisnis serta fasilitas pembayaran angsuran melalui virtual account bank, yaitu Bank Mandiri dan Bank BNI. Pada tahun 2017, pembayaran angsuran melalui virtual account diperluas dalam program sinergi dengan anak perusahaan PT. Finnet Indonesia sebagai aggregator payment point non-bank, termasuk dengan PT Pos indonesia, PT Pegadaian, Alfamart dan Indomaret. Hal tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan Mitra Binaan dalam melakukan pembayaran angsuran. Selain itu, pada tahun 2018, Telkom melakukan inovasi berupa Smart Survey dan SMS Reminder. Kemudian, sepanjang tahun 2019, Telkom kembali melakukan berbagai inovasi dalam hal digitalisasi proses bisnis PKBL, termasuk di dalamnya adalah Dashboard PKBL, sistem pencatatan transaksi kegiatan Bina Lingkungan di aplikasi FiNEC, dan Helpdesk PKBL. DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN UMUM Dasar hukum pelaksanaan kegiatan PKBL telah diatur melalui Undang-undang No.19 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN, serta serangkaian Keputusan Menteri BUMN yang telah berapa kali diubah. Perubahan yang terakhir yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER 02/MBU/07/2017 tanggal 5 Juli 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.PER 09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Dasar Hukum lainnya yaitu Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-564/MBU/08/2018 tanggal 31 Agustus 2018 tentang Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal untuk Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2019. Untuk menjalankan kewajiban ini Telkom telah merumuskan pedoman kebijakan dan operasional, yakni Peraturan Direksi PR.202.60/r.00/HK200/COP-A2000000/2017 tanggal 8 Agustus 2017, tentang Organisasi Community Development Center. 270 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPARAMETER KEBERHASILAN CSR (PKBL) Index Tahun 2019, Perseroan melakukan pengukuran CSR (PKBL) Index dengan pencapaian 76,08%. Pencapaian tersebut menggambarkan bahwa kegiatan CSR yang dilakukan oleh Perseroan berada pada kategori baik atau level strong, dan memberi pengaruh positif terhadap citra Perusahaan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, CSR (PKBL) Index tersebut meningkat dari 72,14% pada tahun 2018. Hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan persepsi mitra binaan/objek bantuan dan masyarakat sekitar terkait terhadap program CSR Telkom, khususnya pada dimensi citizenship dan governance. Net Promotor Score - NPS Dalam mengukur keberhasilan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, Telkom menggunakan pengukuran Net Promotor Score (NPS). Dengan NPS, Telkom mengidentifikasi motivasi masyarakat untuk menganjurkan atau mempromosikan produk dan layanan Telkom. Hasil pengukuran NPS tahun 2019 sebesar 25,23% yang menunjukan nilai positif dari sudut pandang masyarakat dalam merekomendasikan penggunaan produk Telkom. Meski demikian hasil tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 26,6%. Melihat penurunan tersebut, Telkom berupaya memperbaiki ke depan dengan mengambil beberapa langkah strategis, meningkatkan awareness masyarakat terhadap kegiatan PKBL yang dilakukan Telkom melalui program communication dan branding terhadap program unggulan dengan tema dan materi yang menarik, serta melakukan sharing kepada stakehoder terkait dengan program CSR Telkom. Berikut ini tabel yang menyajikan NPS Telkom dalam tiga tahun terakhir. Tabel NPS Telkom Tahun 2017-2019 Kriteria Promoters Passive Detractor NPS 2019 2018 % 2017 38,53 48,18 13,30 25,23 42,23 42,14 15,63 26,60 39,31 35,95 24,74 14,57 271 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianREALISASI PKBL Program Kemitraan Program Kemitraan merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang bertujuan utama untuk meningkatkan pendapatan kegiatan usaha skala mikro dan kecil (usaha mikro, kecil dan menengah/UMKM) melalui pemberian dana pinjaman dengan bunga dan jasa administrasi yang rendah. Pengelolaan Program Kemitraan yang dijalankan oleh Telkom juga difokuskan pada digitalisasi. Oleh sebab itu, selain memberikan pinjaman, Telkom memberikan pelatihan digital bagi Mitra Binaan serta mengikutsertakan Mitra Binaan pada pameran berskala nasional dan internasional. Sepanjang tahun 2019, dana Program Kemitraan yang telah disalurkan Telkom yaitu sebesar Rp253,44 miliar kepada 5.543 UMKM yang bergerak di sektor usaha industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan lain-lain. Berikut ini data realisasi jumlah Mitra Binaan dan Penyaluran dana per sektor usaha dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Tabel Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Jumlah Mitra Binaan Telkom Tahun 2017-2019 No. Sektor Usaha Jumlah Mitra Binaan Total Penyaluran (Rp miliar) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lain-lain BUMN Khusus Sub Jumlah Dana Pembinaan Kemitraan Jumlah CAGR (%) 2019 2018 2017 2019 2018 2017 1.261 2.872 108 144 46 116 985 10 1 1.699 4.028 125 216 80 146 1.683 4.592 120 237 121 199 1.184 1.404 20 — 11 — 46,34 53,86 53,92 108,91 134,39 144,56 4,53 5,80 1,80 4,06 38,28 0,44 25,00 4,17 8,20 2,71 4,78 43,06 0,77 — 4,37 8,56 3,46 6,48 47,80 0,43 — 5.543 7.498 8.367 235,16 251,99 269,58 18,28 27,99 34,09 5.543 7.498 8.367 253,44 279,98 303,67 (26,07) (10,39) (23,63) (9,48) (7,80) (15,86) Jumlah penerima dana Program Kemitraan tahun 2019 turun 26.10% dibanding tahun 2018, sedangkan jumlah dana yang disalurkan pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 10.55%. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya persetujuan tambahan alokasi anggaran Program kemitraan dari Kementerian BUMN. 272 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianPeningkatan Kapasitas Mitra Binaan Pada tahun 2019, Telkom meningkatkan kapasitas Mitra Binaan dengan tiga kegiatan utama yaitu digitalisasi pengelolaan program kemitraan, sertifikasi Mitra Binaan, dan mengadakan pelatihan digital bagi Mitra Binaan. Selain itu Telkom mengikutsertakan Mitra Binaan pada pameran berskala nasional dan internasional, antara lain: Pameran Adiwastra Nusantara di Jakarta tanggal 20 – 24 Maret 2019, Pameran Artigiano in Fiera di Milan - Italia tanggal 30 November - 8 Desember 2019, Pameran Indonesia Creative Product Festival (ICPF) di Kuala Lumpur - Malaysia tanggal 3 - 5 Mei 2019, dan Indonesia Festival di Seoul - Korea Selatan, 20 - 22 September 2019. Efektivitas Penyaluran Dana Program Kemitraan Tahun 2019, Telkom menargetkan efektivitas penyaluran dana Progrm Kemitraan sebesar 90% dari dana tersedia. Efektivitas penyaluran dana Program Kemitraan mencapai 94,40% dengan skor 3. Pencapaian tersebut tidak jauh berbeda dalam tiga tahun terakhir. Tabel Efektivitas Penyaluran Dana Program Kemitraan Telkom Tahun 2017-2019 Program Kemitraan Satuan 2019 2018 2017 Jumlah Dana Disalurkan Jumlah Dana Tersedia Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana Skor Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana Rp Miliar Rp Miliar % 253,44 268,48 94,40 3 279,98 293,87 95,27 3 303,67 328,21 92,52 3 273 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKolektibilitas Pengembalian Dana Program Kemitraan Realisasi kolektibilitas pengembalian dana Program Kemitraan Telkom tahun 2019 mencapai 86,96% dengan skor 3. Dengan target kolektibilitas sebesar 70%, pencapaian tersebut melebihi yang diharapkan. Kinerja tersebut juga relatif konstan dalam tiga tahun terakhir. Tabel Kolektibilitas Pengembalian Dana Program Kemitraan Tahun 2017-2019 Kolektibilitas Satuan 2019 2018 2017 Persentase Kolektibilitas Nilai % 86,96 3 88,85 3 85,17 3 Efektivitas Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Dalam menetapkan target tahun 2019, Telkom diharapkan dapat menyalurkan 80% dana Bina Lingkungan dari alokasi dana sebesar Rp118,93 miliar. Realisasi dana Program Bina Lingkungan tahun 2019 yaitu sebesar Rp115,26 miliar atau 96,91% dari alokasi dana tahun tersebut. Pencapaian di 2019 ini terhitung yang terendah dalam tiga tahun terakhir karena terdapat mandatory program yang di-carry over ke tahun selanjutnya. Tabel Efektivitas Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Telkom Tahun 2017-2019 Program Bina Lingkungan Satuan 2019 2018 2017 Jumlah Dana Disalurkan Alokasi Dana Tersedia Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana Rp Miliar Rp Miliar % 115,26 118,93 96,91 105,88 105,00 100,84 81,91 82,00 99,97 274 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianALOKASI ANGGARAN PKBL Sesuai regulasi Kementerian BUMN, alokasi anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berasal dari penyisihan laba dan/atau berasal dari anggaran yang diperhitungan sebagai biaya BUMN. Pada tahun 2019, total anggaran PKBL turun dari Rp405 miliar di tahun 2018 menjadi Rp383,93 miliar di tahun 2019. Pertimbangan yang mendasari turunnya dana PKBL yaitu penyerapan anggaran tahun sebelumnya dan faktor pertumbuhan berdasarkan rencana program. Tabel Alokasi Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Telkom Tahun 2017-2019 No. Jenis Program Perubahan 2019 2018 2017 % Rp (miliar) 1. 2. Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Jumlah Total (11,67) 13,27 (5,20) 265,00 118,93 383,93 300,00 105,00 405,00 322,00 82,00 404,00 275 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian276 276 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 20190808 LAMPIRAN 278 283 286 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 : Daftar Istilah : Daftar Singkatan : Referensi Silang Surat Edaran OJK NO.30/SEOJK.04/2016 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2019 277 277 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk08LAMPIRAN 1: DAFTAR ISTILAH 2G Singkatan untuk generasi kedua: berkaitan dengan Balanced Scorecard Salah satu alat yang digunakan oleh manager untuk penggunaan teknologi yang memberi pengguna ponsel mengukur kinerja suatu bisnis yang dilihat dari empat fitur yang lebih baik dan memungkinkan orang mengirim perspektif. Keempat perspektif itu terdiri dari perspektif pesan teks (SMS). keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. 3G Istilah umum untuk teknologi telekomunikasi bergerak generasi ketiga. 3G menawarkan koneksi berkecepatan tinggi bagi telepon seluler dan perangkat komunikasi Bandwidth Kapasitas hubungan komunikasi. bergerak lainnya, sehingga memungkinkan jalannya aplikasi video conference dan aplikasi lainnya yang Bapepam-LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, membutuhkan konektivitas broadband ke jaringan merupakan pendahulu OJK. internet. 4G/LTE 4G/LTE adalah teknologi jaringan internet super cepat Brexit Pada 23 Juni 2016, Britania Raya mengadakan referendum di mana mayoritas pemilih memberikan suara mendukung generasi keempat berbasis Internet Protocol (IP) yang Inggris meninggalkan Uni Eropa (umumnya disebut membuat proses transfer data jadi lebih cepat dan stabil. “Brexit”). 5G Generasi kelima komunikasi seluler yang menargetkan Sebagai hasil dari referendum, Pemerintah Inggris telah bernegosiasi dan dapat menegosiasikan lebih lanjut kecepatan data tinggi, latensi berkurang, penghematan persyaratan penarikan Britania Raya dari Uni Eropa dan energi, pengurangan biaya, kapasitas sistem yang lebih hubungan masa depan Inggris dengan Uni Eropa. Efek tinggi, dan konektivitas perangkat yang masif. Brexit akan tergantung pada perjanjian yang timbul dari ADS American Depositary Share (juga dikenal sebagai negosiasi tersebut atau tidak adanya perjanjian tersebut (biasanya disebut “no-deal Brexit”) American Depositary Receipt, atau “ADR”), sertifikat yang diperdagangkan di pasar sekuritas A.S. (seperti New York Broadband Metode pensinyalan yang mencakup atau menangani Stock Exchange) yang mewakili sejumlah saham asing. rentang frekuensi (atau pita) yang relatif luas. Setiap ADS kami mewakili 100 saham common stock. ARPU Average Revenue per User, ukuran yang digunakan BSS Base Station Subsystem yaitu bagian dari jaringan telepon seluler yang bertanggung jawab untuk menangani terutama oleh perusahaan telekomunikasi dan jaringan trafik dan sinyal antara telepon bergerak dan subsistem yang menyatakan berapa banyak pendapatan yang switching jaringan. BSS terdiri dari dua komponen: BTS dihasilkan oleh pengguna secara rata-rata. Ini didefinisikan dan BSC. sebagai total pendapatan dari layanan tertentu dibagi dengan jumlah pengguna layanan tersebut. Backbone Jaringan telekomunikasi utama terdiri dari fasilitas transmisi dan switching yang menghubungkan beberapa node akses jaringan. Tautan transmisi antara node dan fasilitas switching termasuk microwave, kabel bawah laut, satelit, serat optik dan teknologi transmisi lainnya. BTS Base Transceiver Station, peralatan yang mentransmisikan dan menerima sinyal telepon radio ke dan dari sistem telekomunikasi lainnya. 278 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian BUMN Badan Usaha Milik Negara (State-Owned Enterprise/ DBPP Defined Benefit Pension Plan / Program Pensiun Manfaat SOE) adalah perusahaan milik pemerintah, perusahaan Pasti. Suatu jenis program pensiun di mana pemberi milik negara, badan usaha milik negara, perusahaan kerja menjanjikan tunjangan bulanan tertentu pada milik negara, perusahaan milik publik, atau parastatal masa pensiun yang telah ditentukan sebelumnya dengan yang merupakan badan hukum yang dibentuk oleh formula berdasarkan riwayat pendapatan karyawan, Pemerintah untuk melakukan kegiatan komersial atas masa kerja dan usia pekerja, daripada tergantung pada nama Pemerintah sebagai pemilik. pengembalian investasi. Dianggap ‘didefinisikan’ dalam arti bahwa rumus untuk menghitung manfaat pensiun C-Band Alokasi frekuensi untuk satelit komunikasi. C-Band diketahui sebelumnya. menggunakan 3,7-4,2GHz untuk downlink dan 5,925- 6,425Ghz untuk uplink. Frekuensi yang lebih rendah yang DCPP Defined Contribution Pension Plan / Program Pensiun digunakan C-Band lebih baik dalam kondisi cuaca buruk Iuran Pasti. Suatu jenis program pensiun di mana daripada frekuensi Ku-Band. jumlah kontribusi tahunan pemberi kerja ditentukan. Akun individual disiapkan untuk peserta dan tunjangan CFU Customer Facing Unit, mirip dengan unit bisnis strategis, didasarkan pada jumlah yang dikreditkan ke akun-akun ini (melalui kontribusi majikan dan, jika berlaku, kontribusi ini adalah unit organisasi yang berinteraksi dengan karyawan) ditambah pendapatan investasi apa pun atas segmen pelanggan tertentu, dengan tanggung jawab uang di dalam akun. Hanya kontribusi majikan ke akun untuk untung dan rugi masing-masing, dan yang yang dijamin, bukan manfaat di masa depan. Dalam menyusun kembali anak perusahaan dan portofolio bisnis program iuran pasti, manfaat masa depan berfluktuasi yang relevan dengan segmen bisnis tertentu yang menjadi berdasarkan pendapatan investasi. tanggung jawab mereka. Common stock Saham Seri B kami memiliki nilai nominal Rp50 per saham. e-Commerce Electronic Commerce, pembelian dan penjualan produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. CPE Customer Premises Equipment, setiap handset, penerima, set-top box atau peralatan lain yang digunakan oleh e-Procurement Electronic procurement. Proses pengadaan barang dan konsumen layanan nirkabel, telepon kabel atau broadband, jasa yang dilakukan secara online. yang merupakan properti dari operator jaringan dan terletak di lokasi pelanggan. EBITDA Laba usaha sebelum bunga, pajak, penyusutan dan Cyber Attack Cyber attack disengaja untuk eksploitasi sistem komputer, amortisasi. EBITDA disesuaikan dan rasio-rasio terkait lainnya yang terdapat dalam Laporan Tahunan ini perusahaan yang bergantung pada teknologi, dan merupakan indikator tambahan atas kinerja dan likuiditas jaringan. Cyber attack menggunakan kode berbahaya Perusahaan yang merupakan ukuran keuangan yang tidak untuk mengubah kode komputer, logika atau data, yang diatur dalam SAK. mengakibatkan konsekuensi yang mengganggu yang dapat membahayakan data dan menyebabkan cyber crimes, seperti pencurian informasi dan identitas. Edutainment Edukasi dan hiburan (entertainment). Cyber Security Cyber Security adalah upaya untuk melindungi informasi Fiber Optic Kabel yang menggunakan serat optik dan teknologi laser dari serangan dunia maya. Serangan dunia maya dalam dimana pantulan cahaya yang mewakili data dikirim operasi informasi adalah segala bentuk tindakan melalui filamen kaca yang tipis. sengaja untuk mengganggu kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. 279 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianGateway Gateway adalah perangkat yang menjembatani jaringan Intranet jaringan komputer berdasarkan protokol TCP / IP seperti berbasis paket (IP) dan jaringan berbasis sirkuit (PSTN). internet, namun, penggunaannya dibatasi atau ditutup Gbps Gigabyte per second adalah rata-rata jumlah bits, karakter, dan hanya orang atau pengguna tertentu yang dapat masuk dan menggunakan jaringan intranet. atau blok per unit waktu yang bergerak antara perangkat dalam sistem pengiriman data. Biasanya diukur dalam IP Internet Protocol, metode atau protokol yang dengannya kumpulan bit unit per detik atau byte per detik. data dikirim dari satu komputer ke komputer lainnya di internet. GHz Gigahertz, hertz (simbol Hz), adalah satuan frekuensi standar internasional yang didefinisikan sebagai jumlah IPO Initial Public Offering adalah penjualan saham perdana siklus per detik dari fenomena periodik. yang diterbitkan Perusahaan kepada masyarakat. GPRS General Packet Radio Service yang merupakan teknologi IPTV Internet Protocol Television, sebuah sistem di mana packet switching data yang memungkinkan informasi layanan televisi dikirim menggunakan suite Internet untuk dikirim dan diterima di seluruh jaringan bergerak Protocol melalui jaringan packet-switched seperti internet, dan hanya menggunakan jaringan tersebut ketika terdapat alih-alih dikirim melalui format terestrial tradisional, sinyal data yang akan dikirim. satelit, dan televisi kabel. GraPARI Jaringan pelayanan Telkomsel. GSM Global System for Mobile Telecommunication yang merupakan standar Eropa untuk telepon seluler digital. Homes passed Sambungan dengan akses ke jaringan suara telepon tetap, IPTV, dan layanan broadband. ISP Internet Service Provider adalah organisasi yang menyediakan akses internet. Kabel Tetap / Fixed Wireline Jalur kabel atau kabel tetap yang menghubungkan pelanggan di lokasi tertentu ke pertukaran lokal, biasanya dengan nomor telepon individu. Kabel Tidak Bergerak / Fixed Line Fixed wireline dan fixed wireless. IDD International Direct Dialing, layanan yang memungkinkan pelanggan melakukan panggilan internasional tanpa Kartu SIM Kartu Subscriber Identity Module adalah sebuah kartu bantuan atau intervensi operator dari terminal telepon pintar seukuran prangko yang ditaruh di telepon genggam apa pun. yang menyimpan kunci pengenal jasa telekomunikasi. Insider Trading Perdagangan saham perusahaan publik atau sekuritas lain Kewajiban Pelayanan Universal Kewajiban Pelayanan Universal atau Universal Service (seperti obligasi atau opsi saham) oleh individu dengan Obligation (USO), kewajiban layanan yang dikenakan oleh akses ke informasi non publik tentang perusahaan. Pemerintah pada semua penyedia layanan telekomunikasi Di berbagai negara, beberapa jenis perdagangan untuk tujuan menyediakan layanan publik di Indonesia. berdasarkan informasi orang dalam adalah ilegal. Interkoneksi Tautan fisik jaringan operator dengan peralatan atau Ku-Band Band Kurtz-under (Ku band) adalah rentang frekuensi atau segmen dari spektrum radio 11-17GHz. Rentang ini fasilitas yang bukan milik jaringan itu. sering digunakan untuk komunikasi satelit, termasuk VSAT, dan beberapa jenis antena satelit. 280 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianLeased Line Saluran transmisi telekomunikasi khusus yang Pay TV Televisi berbayar, televisi premium, atau saluran premium, menghubungkan satu titik tetap ke titik tetap lainnya, layanan televisi berbasis langganan, biasanya disediakan disewa dari operator untuk penggunaan eksklusif. oleh kabel dan satelit analog dan digital, tetapi juga semakin meningkat melalui televisi digital terestrial dan Market Cap Market cap (market capitalization) atau kapitalisasi pasar internet. adalah nilai pasar dari saham beredar perusahaan yang diperdagangkan secara publik. PoP Point of Presence. Jalur akses, lokasi atau fasilitas yang menghubungkan dan membantu perangkat lain Mbps Megabyte per second, ukuran kecepatan untuk transmisi membangun koneksi dengan Internet, yang mungkin terdiri dari router, switch, server dan perangkat komunikasi sinyal digital dinyatakan dalam jutaan bit per detik. data lainnya. Kami mengoperasikan dua lapisan titik kehadiran, yaitu titik kehadiran utama dan utama. “Titik Metro Ethernet Jembatan atau hubungan antara lokasi yang terpisah utama keberadaan” adalah tulang punggung transportasi yang mengagregasi lalu lintas nasional. “Titik kehadiran secara geografis, jaringan ini menghubungkan pelanggan utama” adalah tulang punggung transportasi regional LAN di beberapa lokasi yang berbeda. agregat yang memiliki kemampuan menciptakan layanan. MHz Megahertz, satuan ukuran frekuensi sama dengan satu Prabayar Jenis layanan komunikasi dimana pelanggan melakukan juta siklus per detik. pembayaran terlebih dahulu di awal agar dapat menggunakan layanan telekomunikasi. Mobile Broadband Istilah pemasaran untuk akses internet nirkabel melalui modem portable, telepon bergerak, modem USB nirkabel PSA 62 Pernyataan Standar Audit No. 62 (PSA 62) adalah atau perangkat bergerak lainnya. pernyataan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Network Access Point Fasilitas pertukaran jaringan publik tempat ISP terhubung dalam pengaturan peering. Indonesia yang menyebutkan bahwa dalam melakukan audit atas laporan keuangan entitas pemerintahan atau penerima lain bantuan keuangan pemerintah yang melakukan penawaran efek melalui Pasar Modal, auditor wajib mematuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal. OJK Otoritas Jasa Keuangan, penerus Bapepam-LK, adalah lembaga independen dengan wewenang untuk mengatur PSTN Public Switched Telephone Network yaitu jaringan telepon dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor yang dioperasikan dan dipelihara oleh Telkom. perbankan, sektor Pasar Modal serta sektor industri keuangan non-bank. Pulsa Unit dalam perhitungan biaya telepon. OTT Over The Top, Istilah umum yang biasa digunakan untuk merujuk pada pengiriman audio, video, dan media lain Reverse Stock Pemampatan jumlah lembar saham menjadi jumlah melalui internet tanpa keterlibatan operator multi-sistem lembar yang lebih sedikit dengan menggunakan nilai dalam kontrol atau distribusi konten. nominal yang lebih tinggi per lembar sahamnya. Pascabayar Jenis layanan komunikasi dimana pelanggan dapat RMJ Regional Metro Junction adalah layanan instalasi jaringan menggunakan layanan telekomunikasi terlebih dahulu kabel antara kota di satu wilayah atau provinsi. kemudian baru membayarnya. RUPS Rapat Umum Pemegang Saham, yang juga dapat berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”). 281 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianSaham Dwiwarna Saham Seri A Dwiwarna memiliki nilai nominal Rp50 per Switching Perangkat elektronik, listrik atau mekanis yang berfungsi saham. Saham Dwiwarna dipegang oleh Pemerintah dan membuka atau menutup sirkuit, melengkapi atau memberikan hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal menghentikan jalur listrik, atau memilih jalur atau sirkuit, tertentu yang terkait dengan tata kelola perusahaan kami. yang digunakan untuk mengarahkan trafik di jaringan telekomunikasi. Satellite Transponder Peralatan relai radio yang tertanam dalam satelit yang menerima sinyal dari bumi dan menguatkan dan Telepon Tidak Bergerak Layanan telepon tidak bergerak kabel dan tidak bergerak mengirimkan kembali sinyal ke bumi. nirkabel. SKKL Sistem Komunikasi Kabel Laut adalah kabel yang TPE Cara normalisasi yang merujuk pada bandwith transponder dibentangkan di bawah laut antara stasiun yang dibangun sederhana mengenai berapa banyak transponder akan di daratan untuk menghantarkan sinyal telekomunikasi digunakan jika total bandwidth yang sama digunakan melalui jalan bawah laut. hanya 36 Mt transponder (1 TPE = 36 MHz). SMS Short Messaging Service atau Layanan Pesan Pendek, Treasury Stock Saham Perusahaan yang dibeli kembali dari peredaraan teknologi yang memungkinkan pertukaran pesan teks untuk sementara. antara ponsel dan antara telepon nirkabel tidak bergerak. SOA Sarbanes-Oxley Act, diberlakukan pada tanggal 30 Juli 2002, juga dikenal sebagai Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act dan Corporate and Auditing Accountability and Responsibility Act. VoIP Voice over Internet Protocol, sarana pengiriman informasi suara menggunakan IP. VPN Virtual Private Network, koneksi jaringan pribadi yang aman, dibangun di atas infrastruktur yang dapat diakses SOX Section 404 SOX Section 404 (Sarbanes-Oxley Act Section 404) publik, seperti internet atau jaringan telepon umum. VPN biasanya menggunakan kombinasi enkripsi, sertifikat mengamanatkan bahwa semua perusahaan publik harus digital, otentikasi pengguna yang kuat, dan kontrol akses membuat kontrol dan prosedur internal untuk pelaporan untuk mengamankan lalu lintas yang dibawanya. VPN keuangan dan harus mendokumentasikan, menguji menyediakan konektivitas ke banyak mesin di belakang dan memelihara kontrol dan prosedur tersebut untuk gateway atau firewall. memastikan efektivitasnya. Stasiun Bumi / Earth Station Antena dan peralatan terkait yang digunakan untuk VSAT Very Small Aperture Terminal, antena yang relatif kecil, biasanya berdiameter 1,5 hingga 3,0 meter, ditempatkan menerima atau mengirim sinyal telekomunikasi melalui di tempat pengguna dan digunakan untuk komunikasi dua satelit. arah oleh satelit. Stock split Pemecahan jumlah saham menjadi jumlah lembar yang Whistleblower Istilah bagi karyawan, mantan karyawan atau pekerja, lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang anggota dari suatu institusi atau organisasi yang lebih rendah per lembar sahamnya secara proposional. melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan kepada pihak yang berwenang. 282 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianLAMPIRAN 2: DAFTAR SINGKATAN Kata Kunci Deskripsi Kata Kunci Deskripsi AAG AC ADS AO ARPU ASEAN ATL ATM AUP BATIC BCM BCP Asia-America Gateway Air Conditioner American Depositary Shares Application Owner Average Revenue Per Unit Association of Southeast Asian Nations Above The Line Anjungan Tunai MandirI Agreed Upon Procedure Bali Annual Telkom International Conferences Business Continuity Management Business Continuity Plan Beban LSA Beban Long Service Award BEI / IDX Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange DMCS Dumai-Malacca Cable System DR DRP DS DSAK DSP EBIS Depositary Receipt Disaster Recovery Plan Depositary Shares Dewan Standar Akuntansi Keuangan Digital & Strategic Portfolio Enterprise & Business Service Edutainment Education and Entertainment EDGE Enhanced Data Rates for GSM Evolution EMSHUB Employee Shuttle Bus ERM ESOP EVP EY Enterprise Risk Management Employee Stock Ownership Program Employee Volunteer Program Ernst & Young FRAMES Fraud Management System Board of Commisioners Board of Directors Badan Penyelenggara Jaminan Sosial FO FU Fiber Optic Functional Unit Gbps Gigabyte per second BOC BOD BPJS BPO BPS BSCS BSI BTL CAGR CAPEX CDC CDI CDN CEO CFO CLI COCA CONS COSO CSI CSR CSS DBPP DCPP Business Process Outsourcing Biro Pusat Statistik Batam-Singapore Cable System British Standard Institution Below The Line Compound Annual Growth Rate Capital Expenditure Community Development Center Customer Dissatisfaction Index Content Delivery Networks Chief Executive Officer Chief Financial Officer Customer Loyalty Index Calendar of Culture Action Consumer Service Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission Customer Satisfaction Index Corporate Social Responsibility Corporate Strategic Scenario Defined Benefit Pension Plan / Program Pensiun Manfaat Pasti Defined Contribution Pension Plan / Program Pensiun Iuran Pasti GCG GHz GSD GTG HCM HIS HR Good Corporate Governance Gigahertz Graha Sarana Duta GraPARI TelkomGroup Human Capital Management High Speed Internet Human Research HSDPA High Speed Downlink Packet Access IA IAS ICOFR ICPF ICT IDN IFRS IGG IICD IMS IoT IPLC ISAK Internal Audit International Accounting Standards Internal Control Over Financial Reporting Indonesia Creative Product Festival Information and Communications Technology Indonesian Digital Network International Financial Reporting Standard Indonesia Global Gateway Indonesian Institute for Corporate Directorship Integrated Management System Internet of Things International Private Leased Circuit Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan 283 DER Debt-To-Equity Ratio Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKata Kunci Deskripsi Kata Kunci Deskripsi International Organization for Standardization PANDI Pengelola nama Domain Internet Indonesia ISO ISP IT Internet Service Provider Information Technology JaKaLaDeMa Jawa Kalimantan Sulawesi Denpasar Jo. KA KAP KEKD KEMPR KEU KIPAS KM KNR KPEI KPI KPKU KPPU KSEI Kwh LED LSE M&A Mataram Juncto Komite Audit Kantor Akuntan Publik Komite Etika dan Kepatuhan & Disiplin Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Keuangan Komunitas Provokasi Aktivasi Kontrak Manajemen Komite Nominasi dan Remunerasi Kliring Penjaminan Efek Indonesia Key Performance Indicator Kriteria Penilaian Kinerja Unggul Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Kustodian Sentral Efek Indonesia Kilo Watt Hour Light Emitting Diode London Stock Exchange Merger & Acquisition MATANUSA Mangkajang-Takisung-Nunukan-Sangatta MDI MNO MTN Metra Digital Investama Mobile Network Operator Medium Term Notes MVNO Mobile Virtual Network Operator Network Access Point Network, IT & Solution Net Promotor Score Nomor Pokok Wajib Pajak New York Stock Exchange Online Charging System Organization for Economic Co-operation and Development SMK3 / OHSAS Organizational Health Index Other Licensed Operator Over The Top SOP SOX SPBU NAP NITS NPS NPWP NYSE OCS OECD OHI OLO OTT 284 PATARA Papua Utara PAYU PKBL PN POJK PoP POTS PR PSAK QMS QoS RJPP RKAP ROA ROE SAK SAS SCP SDM Pay As You Use Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan Negara Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Point of Presence Plain Old Telephone Service Public Relation Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Quality Management System Quality of Service Rencana Jangka Panjang Perusahaan Rencana Kerja Anggaran dan Pendapatan Return on Asset Return on Equity Standar Akuntansi Keuangan Security and Safety Service Control Points Sumber Daya Manusia SEA-ME- WE 5 South East Asia – Middle East – Western Europe 5 SEA-US South East Asia-United States SEC SEOJK SIUP SJC SKKL SLM SLI SMB SMILE Securities and Exchange Commission Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Surat Izin Usaha Perdagangan South East Asia Japan Sistem Komunikasi Kabel Laut Sabang - Lhokseumawe - Medan Sambungan Langsung Internasional Small Medium Business Supply Management and Logistic Enhancement Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Occupational Health and Safety Assessment System Standard Operating Procedures Sarbanes Oxley Act Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKata Kunci Deskripsi Kata Kunci Deskripsi SPI STO TAM TDP THR TIQA TIS TLK TLKM TLT UI UKM Sistem Pengendalian Internal Sentral Telepon Otomat Tele Account Management Tanda Daftar Perusahaan Tunjangan Hari Raya Telkom Integrated Quality Assurance Thailand-Indonesia-Singapore Kode Saham Telkom di New York Stock Exchange Kode Saham Telkom di Bursa Efek Indonesia Telkom Landmark Tower User Interface Usaha Kecil Menengah UMKM Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMP UU UX VAR VOD VoIP VP VPN WBS Upah Minimum Provinsi Undang-undang User Experience Value Added Reseller Voice Over Data Voice over Internet Protocol Vice President Virtual Private Network Whistleblowing System WHOCC World Hub Operation Command Center WIB WINS WPO Wholesale and International Business Wholesale and International Service Whistleblower Protection Officer 285 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianLAMPIRAN 3: REFERENSI SILANG SURAT EDARAN OJK NO.30/SEOJK.04/2016 KRITERIA PENJELASAN HALAMAN BENTUK LAPORAN TAHUNAN Laporan Tahunan disajikan dalam bentuk dokumen cetak dan salinan dokumen elektronik. Laporan Tahunan disajikan dalam bentuk dokumen cetak, dicetak pada kertas yang berwarna terang, berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dapat diperbanyak dengan kualitas yang baik. Laporan Tahunan yang disajikan dalam bentuk salinan dokumen elektronik merupakan Laporan Tahunan yang dikonversi dalam format pdf. √ √ √ I 1 2 3 II 1 a ISI LAPORAN TAHUNAN Ketentuan Umum Laporan Tahunan paling sedikit memuat informasi mengenai: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) ikhtisar data keuangan penting; informasi saham (jika ada); laporan Direksi; laporan Dewan Komisaris; Profil Emiten atau Perusahaan Publik; analisis dan pembahasan manajemen; tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik; laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan 10) surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan. b. Laporan Tahunan dapat menyajikan informasi berupa gambar, grafik, tabel, dan/atau diagram dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas, sehingga mudah dibaca dan dipahami. 2. Uraian Isi Laporan Tahunan a. Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting memuat informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Emiten atau Perusahaan Publik tersebut menjalankan kegiatan usahanya kurang dari 3 (tiga) tahun, paling sedikit memuat: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) pendapatan/penjualan; laba bruto; laba (rugi); jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; total laba (rugi) komprehensif; jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; laba (rugi) per saham; jumlah aset; jumlah liabilitas; 10) jumlah ekuitas; 11) rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; 286 14-17 18-20 31-39 25-29 8-9 99-161 163-247 249-267 301 40-41 √ 14-17 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN 12) 13) 14) 15) 16) 17) rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; rasio laba (rugi) terhadap pendapatan/penjualan; rasio lancar; rasio liabilitas terhadap ekuitas; rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan Emiten atau Perusahaan Publik dan jenis industrinya. b. Informasi Saham Informasi saham (jika ada) paling sedikit memuat: 18-20 1) saham yang telah diterbitkan untuk setiap masa triwulan (jika ada) yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 2 (dua) tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi: a) jumlah saham yang beredar; b) kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; c) harga saham terendah, dan tertinggi, penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan 2) 3) 4) d) volume perdagangan pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. terjadi aksi korporasi, seperti dalam hal pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham, informasi saham sebagaimana dimaksud pada angka 1) ditambahkan penjelasan paling sedikit mengenai: a) tanggal pelaksanaan aksi korporasi; 20 b) rasio pemecahan split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham; saham (stock c) jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan d) harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. dalam hal terjadi penghentian sementara perdagangan saham (suspension), dan/atau (delisting) penghapusan pencatatan saham dalam tahun buku, Emiten atau Perusahaan Publik menjelaskan alasan penghentian sementara (suspension) dan/atau perdagangan saham penghapusan pencatatan saham (delisting) tersebut; dan dalam hal penghentian sementara perdagangan saham (suspension) dan/atau penghapusan pencatatan saham (delisting) sebagaimana dimaksud pada angka 3) masih berlangsung hingga akhir periode Laporan Tahunan, Emiten atau Perusahaan Publik menjelaskan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan penghentian sementara perdagangan saham (suspension) dan/atau penghapusan pencatatan saham (delisting) tersebut. Tidak ada suspension/ delisting Tidak ada suspension/ delisting 287 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN c. Laporan Direksi Laporan Direksi paling sedikit memuat: HALAMAN 31-39 1) uraian singkat mengenai kinerja Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit meliputi: a) strategi dan kebijakan strategis Emiten atau Perusahaan Publik; b) perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan c) kendala yang dihadapi Emiten atau Perusahaan Publik; 2) 3) 4) gambaran tentang prospek usaha; penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; dan perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). d. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling sedikit memuat: 25-29 1) 2) 3) 4) 5) 6) penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik; pengawasan terhadap Emiten atau Perusahaan Publik; implementasi strategi pandangan atas prospek usaha Emiten atau Perusahaan Publik yang disusun oleh Direksi; pandangan atas penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik; perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada); dan frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota Direksi. e. Profil Emiten atau Perusahaan Publik Profil Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit memuat: 8-9 1) 2) 3) 4) 5) 6) nama Emiten atau Perusahaan Publik termasuk apabila terdapat perubahan nama, alasan perubahan, dan tanggal Efektif perubahan nama pada tahun buku; akses terhadap Emiten atau Perusahaan Publik termasuk kantor cabang atau kantor perwakilan yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi: a) alamat; b) nomor telepon; c) nomor faksimile; d) alamat surat elektronik; dan e) alamat Situs Web riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik; visi dan misi Emiten atau Perusahaan Publik; kegiatan usaha menurut anggaran dasar terakhir, kegiatan usaha yang dijalankan pada tahun buku, serta jenis barang dan/atau jasa yang dihasilkan; struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan, paling sedikit sampai dengan struktur 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan; 8 46-47 44-45 48-49 56-57 288 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN 7) profil Direksi, paling sedikit memuat: 68-77 a) nama dan jabatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab; b) foto terbaru; c) usia; d) kewarganegaraan; e) riwayat pendidikan; f) riwayat jabatan, meliputi informasi: 1. dasar hukum penunjukan sebagai anggota Direksi pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan; 2. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/ atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan 3. pengalaman periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik; beserta kerja g) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Direksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada); dan h) hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terAfiliasi; 8) profil Dewan Komisaris, paling sedikit memuat: 58-66 a) nama; b) foto terbaru; c) usia; d) kewarganegaraan; e) riwayat pendidikan; f) riwayat jabatan, meliputi informasi: 1. dasar hukum penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris yang bukan merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan; 2. dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan; 3. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/ atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan 4. pengalaman periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik; beserta kerja g) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada); 289 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN 9) 10) 11) h) hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan lainnya dan pemegang saham Komisaris utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terAfiliasi; dan i) pernyataan Komisaris independensi Independen dalam hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) periode (jika ada); dan j) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada); dalam hal terdapat perubahan susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan, susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terakhir dan sebelumnya; jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia karyawan dalam tahun buku; nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada akhir tahun buku, yang terdiri dari: a) Pemegang saham yang memiliki 5% (lima lebih saham Emiten atau persen) atau Perusahaan Publik; b) Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan c) Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing- masing memiliki kurang dari 5% (lima persen) saham Emiten atau Perusahaan Publik; 58-77 78-82 83-85 12) jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan per akhir tahun buku berdasarkan klasifikasi: 83-85 a) kepemilikan institusi lokal; b) kepemilikan institusi asing; c) kepemilikan individu lokal; dan d) kepemilikan individu asing; 13) 14) informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau bagan; nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, total aset, dan status operasi Emiten atau Perusahaan Publik tersebut (jika ada); Untuk entitas anak, ditambahkan mengenai alamat entitas anak tersebut; informasi 83 86-90 290 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianHALAMAN 91-92 93-94 95-96 95-96 50-55 103-118 127-143 KRITERIA PENJELASAN f. Analisis dan Pembahasan Manajemen 15) 16) 17) 18) kronologi pencatatan saham, jumlah saham, nilai nominal, dan harga penawaran dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Emiten atau Perusahaan Publik dicatatkan (jika ada); selain kronologi pencatatan Efek Efek sebagaimana dimaksud pada angka 15), yang paling sedikit memuat nama Efek, tahun penerbitan, tanggal jatuh tempo, nilai penawaran, dan peringkat Efek (jika ada); lainnya nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang Pasar Modal; dalam hal terdapat profesi penunjang Pasar Modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, komisi (fee), dan periode penugasan; dan 19) penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima Emiten atau Perusahaan Publik baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada), yang memuat: a) nama penghargaan dan/atau sertifikasi; b) Badan atau lembaga yang memberikan; dan c) masa berlaku penghargaan dan/atau sertifikasi (jika ada); Analisis dan pembahasan manajemen memuat analisis dan pembahasan mengenai laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling sedikit memuat: 1) tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai: a) produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; b) pendapatan/penjualan; dan c) profitabilitas; 2) Kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, paling sedikit mengenai: a) aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; b) liabilitas jangka pendek, panjang, dan total liabilitas; liabilitas jangka c) ekuitas; d) pendapatan/penjualan, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan e) arus kas; 3) kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; 144 291 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN 150 145 147-149 4) 5) 6) tingkat kolektibilitas piutang Emiten atau dengan menyajikan Perusahaan perhitungan rasio yang relevan; Publik struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas (capital structure) tersebut disertai dasar penentuan kebijakan dimaksud; struktur modal bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan paling sedikit meliputi: a) tujuan dari ikatan tersebut; b) sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut; c) mata uang yang menjadi denominasi; dan d) langkah yang direncanakan Emiten atau Perusahaan Publik untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait; 7) bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan dalam tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi: 146 a) jenis investasi barang modal; b) tujuan investasi barang modal; dan c) nilai investasi barang modal yang dikeluarkan; 8) 9) informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan (jika ada); prospek usaha dari Emiten atau Perusahaan Publik dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya; 10) perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai: a) pendapatan/penjualan; b) laba (rugi); c) struktur modal (capital structure); atau d) hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik; 11) ingin dicapai Emiten target/proyeksi yang atau Perusahaan Publik untuk 1 (satu) tahun mendatang, mengenai: a) pendapatan/penjualan; b) laba (rugi); c) struktur modal (capital structure); d) kebijakan dividen; atau 151 152-156 157 157 e) hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik; 12) aspek pemasaran atas barang dan/atau jasa Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai strategi pemasaran dan pangsa pasar; 119-126 292 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN 13) uraian mengenai dividen selama 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling sedikit: a) kebijakan dividen; b) tanggal pembayaran dividen kas dan/atau tanggal distribusi dividen non kas; c) jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas); dan d) jumlah dividen per tahun yang dibayar; HALAMAN 158 14) realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum, dengan ketentuan: 159 a) dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan b) dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, maka Emiten menjelaskan perubahan tersebut; 15) informasi material (jika ada), antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/ modal, transaksi Afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku, antara lain memuat: a) tanggal, nilai, dan objek transaksi; b) nama pihak yang melakukan transaksi; c) sifat hubungan Afiliasi (jika ada); d) penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e) pemenuhan ketentuan terkait; 16) perubahan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Emiten atau Perusahaan Publik dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan 17) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); 160 161 161 g. Tata Perusahaan Publik Kelola Emiten atau tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit memuat uraian singkat mengenai: 209-220; 171-181 1) Direksi, mencakup antara lain: a) tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; b) pernyataan bahwa Direksi memiliki pedoman atau piagam (charter) Direksi; c) prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja Emiten atau Perusahaan Publik; 293 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN d) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut; e) informasi mengenai keputusan RUPS 1 (satu) tahun sebelumnya, meliputi: 1. Keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan 2. Alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; f) informasi mengenai keputusan RUPS pada tahun buku, meliputi: 1. Keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan 2. Alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan g) penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Direksi; 2) Dewan Komisaris, mencakup antara lain: 182-195 a) tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; b) pernyataan bahwa Dewan Komisaris memiliki pedoman atau piagam (charter) Dewan Komisaris; c) prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Dewan Komisaris; d) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat tingkat kehadiran rapat rapat Dewan Komisaris, bersama Direksi, dan anggota Dewan Komisaris dalam tersebut; termasuk e) kebijakan Emiten atau Perusahaan Publik tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaannya, paling sedikit meliputi: 1) prosedur pelaksanaan penilaian kinerja; 2) Kriteria yang digunakan; dan 3) pihak yang melakukan penilaian; f) penilaian terhadap kinerja komite yang tugas Dewan mendukung pelaksanaan Komisaris; dan g) dalam hal Dewan Komisaris tidak membentuk Komite Nominasi dan remunerasi, dimuat informasi paling sedikit mengenai: 1) Alasan tidak dibentuknya komite; dan 2) prosedur nominasi dan remunerasi yang dilakukan dalam tahun buku; 294 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianHALAMAN Tidak Relevan KRITERIA PENJELASAN 3) Dewan Pengawas Syariah, bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar, paling sedikit memuat: a) nama; b) tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah; dan c) frekuensi dan cara pemberian nasihat dan saran serta pengawasan pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal terhadap Emiten atau Perusahaan Publik; 4) Komite Audit, mencakup antara lain: 196-200 a) nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite; b) usia; c) kewarganegaraan; d) riwayat pendidikan; e) riwayat jabatan, meliputi informasi: 1. dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite; 2. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/ atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan 3. pengalaman periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik; beserta kerja f) periode dan masa jabatan anggota Komite Audit; g) pernyataan independensi Komite Audit; h) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; i) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan j) pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam (charter) Komite Audit; 5) Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, mencakup antara lain: a) nama dan jabatannya dalam keanggotaan 201-208 komite; b) usia; c) kewarganegaraan; d) riwayat pendidikan; 295 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN e) riwayat jabatan, meliputi informasi: 1. dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite; 2. rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/ atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan 3. pengalaman periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik; beserta kerja f) periode dan masa jabatan anggota komite; g) uraian tugas dan tanggung jawab; h) pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) komite; i) pernyataan independensi komite; j) kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; k) pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan l) uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku; 6) Sekretaris Perusahaan, mencakup antara lain: 221-223 a) nama; b) domisili; c) riwayat jabatan, meliputi informasi: 1. dasar hukum penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan; dan 2. pengalaman periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik; beserta kerja d) riwayat pendidikan; e) pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku; dan f) uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku; 7) Unit Audit Internal, mencakup antara lain: 224-227 a) nama kepala Unit Audit Internal; b) riwayat jabatan, meliputi informasi: 1. dasar hukum penunjukan sebagai kepala Unit Audit Internal; dan 2. pengalaman periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik; beserta kerja c) kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); d) pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku; e) struktur dan kedudukan Unit Audit Internal; f) uraian tugas dan tanggung jawab; 296 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN g) pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) Unit Audit Internal; dan h) uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku; 8) uraian mengenai sistem pengendalian internal (internal control) yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai: 228-229 a) pengendalian keuangan dan operational, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan lainnya; dan b) tinjauan atas Efektivitas sistem pengendalian internal; 9) sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai: 230-236 a) gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko Emiten atau Perusahaan Publik; b) jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan c) tinjauan atas Efektivitas sistem manajemen risiko Emiten atau Perusahaan Publik; 10) perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris (jika ada), antara lain meliputi: a) pokok perkara/gugatan; b) status penyelesaian perkara/gugatan; dan c) pengaruhnya terhadap kondisi Emiten atau Perusahaan Publik; 11) informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas Pasar Modal dan otoritas lainnya pada tahun buku (jika ada); 241 241 12) informasi mengenai kode etik Emiten atau Perusahaan Publik meliputi: 243-244 a) pokok-pokok kode etik; b) bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan c) pernyataan bahwa kode etik berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Emiten atau Perusahaan Publik; 13) 14) informasi mengenai perusahaan (corporate culture) atau nilai-nilai perusahaan (jika ada); budaya uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada), antara lain mengenai: 245-247 240 a) jumlah saham dan/atau opsi; b) jangka waktu pelaksanaan; c) persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan d) harga pelaksanaan; 297 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianHALAMAN 237-239 KRITERIA PENJELASAN 15) uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran atau (whistleblowing Perusahaan Publik (jika ada), antara lain meliputi: system) di Emiten a) cara penyampaian laporan pelanggaran; b) perlindungan bagi pelapor; c) penanganan pengaduan; d) pihak yang mengelola pengaduan; dan e) hasil dari penanganan pengaduan, paling sedikit meliputi: 1. jumlah pengaduan yang masuk dan diproses dalam tahun buku; dan 2. tindak lanjut pengaduan; 16) penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka bagi Emiten yang menerbitkan Efek Bersifat Ekuitas atau Perusahaan Publik, meliputi: 164-170 h. Tanggung Jawab Sosial dan atau Lingkungan Perusahaan Publik Emiten 1) a) pernyataan mengenai rekomendasi yang telah dilaksanakan; dan/atau b) penjelasan atas rekomendasi yang belum dilaksanakan, disertai alasan dan alternatif pelaksanaannya (jika ada); Informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: a) lingkungan hidup, antara lain: 265-267 1. Penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang; 2. sistem pengolahan limbah Emiten atau Perusahaan Publik; 3. mekanisme pengaduan masalah lingkungan; dan 4. sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki; b) praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan 258-261 keselamatan kerja, antara lain: 1. kesetaraan gender dan kesempatan kerja; 2. sarana dan keselamatan kerja; 3. tingkat perpindahan (turnover) karyawan; 4. tingkat kecelakaan kerja; 5. pendidikan dan/atau pelatihan; 6. remunerasi; dan 7. mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan; 298 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019TemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan KonsolidasianKRITERIA PENJELASAN HALAMAN c) pengembangan sosial dan kemasyarakatan, 262-264 antara lain: 1. Penggunaan tenaga kerja lokal; 2. pemberdayaan masyarakat sekitar Emiten atau Perusahaan Publik antara lain melalui penggunaan bahan baku yang dihasilkan oleh masyarakat atau pemberian edukasi; 3. perbaikan sarana dan prasarana sosial; 4. bentuk donasi lainnya; dan 5. komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi di Emiten atau Perusahaan pelatihan mengenai anti korupsi (jika ada); Publik, serta d) tanggung jawab barang dan/atau jasa, antara 255-257 lain: 2) 1. kesehatan dan keselamatan konsumen; 2. informasi barang dan/atau jasa; dan 3. sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan konsumen. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyajikan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada angka 1) pada laporan tersendiri seperti laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau laporan keberlanjutan (sustainability report), Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam Laporan Tahunan; dan 3) Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 2) disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan. Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di indonesia dan telah diaudit oleh Akuntan. laporan keuangan dimaksud memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas laporan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan atau peraturan perundang- undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai laporan berkala Perusahaan Efek dalam hal Emiten merupakan Perusahaan Efek; dan keuangan Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota jawab atas Dewan Komisaris tentang tanggung Laporan Tahunan disusun sesuai dengan format Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini. 301 40-41 i. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit j. Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 299 Laporan Tahunan 2019PT Telkom Indonesia (Persero) TbkTemaHighlight TelkomLaporan Dewan Komisaris dan DireksiTentang TelkomAnalisa dan Pembahasan ManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanProgram Kemitraan dan Bina LingkunganLampiranLaporan Keuangan Konsolidasian300 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 0909 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 302 Laporan Keuangan Konsolidasian Auditan 2019 dan Laporan Keuangan PKBL Auditan 2019 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Laporan Tahunan 2019 Laporan Tahunan 2019 301 09 Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan entitas anaknya Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen 25 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2019 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Halaman 1 2 3 4 5-135 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2019 2018 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha - setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang Persediaan - setelah dikurangi provisi persediaan usang Aset tersedia untuk dijual Pajak dibayar di muka Tagihan restitusi pajak Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Penyertaan jangka panjang Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi Aset pajak tangguhan - bersih Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka - jangka pendek Uang muka pelanggan Utang bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2c,2e,2u,3,30,35 2c,2e,2u,4,30,35 2g,2u,2ad,5,35 2c,30 2g,2u,35 2h,6 2j,9 2t,25a 2t,25b 2c,2i,2m,7,30 2f,2u,8 2l,2m,2ab,9,33 2d,2k,2n,2ab,11 2t,2ad,25f 2c,2g,2i,2n,2t,2u,10,25,30,35 2o,2u,12,35 2c,30 2u,35 2t,25c 2c,2u,13,30,35 2r,14a 2c,30 2c,2p,2u,15a,30,35 2c,2m,2p,2u,2v,15b,30,35 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - bersih Pendapatan diterima di muka - jangka panjang Liabilitas diestimasi penghargaan masa kerja Liabilitas diestimasi manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang 2t,2ad,25f 2r,14b 2s,29 2s,28 jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk - bersih Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2c,2m,2p,2u,2v,16,30,35 2o,2u 1c,18 2w,19 2f,2u,20 27 2b,17 18.242 554 1.792 10.005 292 585 39 2.569 992 6.652 41.722 1.944 156.973 6.446 2.898 11.225 179.486 221.208 819 13.078 449 3.431 13.736 7.352 1.289 8.705 9.510 58.369 1.230 803 1.066 8.078 33.869 543 45.589 103.958 4.953 2.711 408 15.337 76.152 99.561 17.689 117.250 221.208 17.439 1.304 2.126 9.288 727 717 340 2.749 596 7.982 43.268 2.472 143.248 5.032 2.504 9.672 162.928 206.196 993 13.773 448 1.180 12.769 5.190 1.569 4.043 6.296 46.261 1.252 652 852 5.555 33.748 573 42.632 88.893 4.953 2.455 507 15.337 75.658 98.910 18.393 117.303 206.196 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini. 1 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2c,2r,21,30 2019 2018 135.567 130.784 PENDAPATAN Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Beban penyusutan dan amortisasi Beban karyawan Beban interkoneksi Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan lain-lain - bersih LABA USAHA Penghasilan pendanaan Biaya pendanaan Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi Rugi penurunan nilai investasi LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2c,2r,23,30 2k,2l,2m,9,11 2c,2r,2s,22,30 2c,2r,30 2c,2r,24,30 2c,2r,30 2q 2l,2r 2c,30 2c,2p,2r,30 2f,8 2f,8 (BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 2t,2ad,25d Pajak kini Pajak tangguhan LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan komprehensif lain yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada periode berikutnya: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Bagian penghasilan komprehensif lain entitas asosiasi Penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi pada periode berikutnya: Laba (rugi) aktuaria - bersih Penghasilan (rugi) komprehensif lain - bersih 2f,2q,20 2u,20 2f,8 2s,28 (42.226) (23.178) (13.012) (5.077) (6.696) (3.724) (86) 826 (43.791) (21.406) (13.178) (4.283) (6.137) (4.214) 68 1.002 42.394 38.845 1.092 (4.240) (166) (1.172) 1.014 (3.507) 53 - 37.908 36.405 (10.619) 303 (10.316) (9.432) 6 (9.426) 27.592 26.979 (105) 6 16 (2.109) (2.192) 146 (10) (14) 4.820 4.942 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 25.400 31.921 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali LABA PER SAHAM DASAR (dalam jumlah penuh) Laba bersih per saham Laba bersih per ADS (100 saham Seri B per ADS) 2b,17 2b 2y,26 18.663 8.929 27.592 16.624 8.776 25.400 18.032 8.947 26.979 22.844 9.077 31.921 188,40 18.839,68 182,03 18.202,70 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini. 2 i i D v d e n k a s L a b a t a h u n b e r j a a n l S a l d o , 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 9 P e n g h a s i l a n ( r u g i ) k o m p r e h e n s i f n o n p e n g e n d a l i a n a k p e r u s a h a a n P e n a m b a h a n s e t o r a n m o d a l S e t o r a n m o d a l d a r i k e p e n t i n g a n T r a n s a k s i e n t i t a s s e p e n g e n d a l i L a b a t a h u n b e r j a a n l S a l d o , 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 8 P e n g h a s i l a n ( r u g i ) k o m p r e h e n s i f l i a n - l i a n - l i d p e r o e h k e m b a l i i i D v d e n k a s n o n p e n g e n d a l i P e n a r i k a n m o d a l s a h a m y a n g A k u s s i i A k u s s i i i i b s n s i k e p e m i l i k a n k e p e n t i n g a n a n a k p e r u s a h a a n S a l d o , 1 J a n u a r i 2 0 1 8 P e n a m b a h a n s e t o r a n m o d a l 3 C a t a t a n a t a s l a p o r a n k e u a n g a n k o n s o l i d a s a n i t e r l a m p i r m e r u p a k a n b a g a n i i n t e g r a l d a r i l a p o r a n k e u a n g a n k o n s o l i d a s a n i i n i . b e r s h i 2 f , 2 q , 2 s , 2 u , 1 7 2 b , 1 7 1 7 , 2 7 b e r s h i 2 f , 2 q , 2 s , 2 u , 1 7 2 b , 1 7 1 7 , 2 7 4 . 9 5 3 2 . 7 1 1 - - - - - - 4 . 9 5 3 - - ( 8 7 ) - - - - - - - - 2 5 6 - 2 . 4 5 5 - - ( 2 . 4 5 4 ) - - ( 2 2 ) - - - - - - - - - - - 2 . 5 4 1 - - - - 5 . 0 4 0 4 . 9 3 1 ( 2 . 5 4 1 ) 4 0 8 ( 9 9 ) - - - - - 5 0 7 1 3 6 - - - - ( 1 6 ) - 3 8 7 1 5 . 3 3 7 - - - - - - 1 5 . 3 3 7 - - - - - - - . 7 6 1 5 2 . 1 8 6 6 3 . ( 1 9 4 0 ) . ( 1 6 2 2 9 ) - - - . 7 5 6 5 8 . 1 8 0 3 2 . 4 6 7 6 - . 9 9 5 6 1 . 1 8 6 6 3 . ( 2 0 3 9 ) . ( 1 6 2 2 9 ) 2 5 6 - - . 9 8 9 1 0 . 1 8 0 3 2 . 4 8 1 2 - . ( 1 6 6 0 9 ) . ( 1 6 6 0 9 ) - - - - ( 3 8 ) - 1 7 . 6 8 9 8 . 9 2 9 ( 9 . 6 1 8 ) ( 1 5 3 ) 7 0 5 9 9 1 8 . 3 9 3 8 . 9 4 7 1 3 0 - ( 1 0 . 1 3 1 ) ( 6 9 ) 6 5 3 4 1 5 . 3 3 7 . 6 9 5 5 9 . 9 2 7 1 3 1 9 . 4 1 7 U r a i a n C a t a t a n M o d a l s a h a m m o d a l d i s e t o r k e m b a l i e k u i t a s l a i n n y a p e n g g u n a a n n y a p e n g g u n a a n n y a T a m b a h a n i y a n g d p e r o l e h M o d a l s a h a m K o m p o n e n D i t e n t u k a n d i t e n t u k a n B e l u m D i a t r i b u s i k a n k e p a d a p e m i l i k e n t i t a s i n d u k S a l d o l a b a ( A n g k a d a l a m t a b e l i d n y a t a k a n d a a m m l i l i a r a n R u p a h i , k e c u a l i i d n y a t a k a n l a i n ) U n t u k T a h u n y a n g B e r a k h i r p a d a T a n g g a l 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 9 L A P O R A N P E R U B A H A N E K U T A S K O N S O L D A S A N I I I P T T E L E K O M U N K A S I I I N D O N E S A T b k I . I D A N E N T T A S A N A K N Y A P E R U S A H A A N P E R S E R O A N ( P E R S E R O ) l J u m a h b e r s h i n o n p e n g e n d a l i K e p e n t i n g a n 1 1 7 . 2 5 0 2 7 . 5 9 2 ( 2 . 1 9 2 ) ( 2 5 . 8 4 7 ) 7 0 2 6 5 5 9 1 1 7 . 3 0 3 2 6 . 9 7 9 4 . 9 4 2 - ( 2 6 . 7 4 0 ) ( 6 9 ) 2 7 3 4 J u m l a h e k u i t a s 1 1 2 . 1 3 0 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2019 2018 ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan dan operator lain Penerimaan restitusi pajak Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran kas untuk beban Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan dan final Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak pertambahan nilai - bersih Penerimaan (pembayaran) kas lainnya - bersih Arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Hasil dari penjualan aset tetap Hasil dari penempatan aset keuangan lancar lainnya - bersih Hasil dari pelepasan anak perusahaan Hasil dari klaim asuransi Penerimaan dividen dari entitas asosiasi Pembelian aset tetap Pembelian aset takberwujud Akuisisi bisnis setelah dikurangi kas yang diperoleh Penambahan dari penyertaan jangka panjang Kenaikan (penurunan) uang muka dan aset lainnya Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Pencairan utang bank dan pinjaman lainnya Penerimaan setoran modal pada entitas anak dari pemegang saham nonpengendali Pembayaran utang bank dan pinjaman lainnya Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham Perusahaan Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham nonpengendali entitas anak Arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 9 9 8 9,37 11,37 8 15,16 15,16 27 3 3 135.372 1.446 1.093 (56.787) (11.370) (10.348) (4.358) (861) 762 54.949 1.496 1.147 395 197 11 (35.218) (2.008) (1.166) (732) 87 (35.791) 26.524 59 (18.983) (16.229) (9.618) (18.247) 911 (108) 17.439 18.242 127.855 2.578 1.036 (54.099) (12.657) (10.375) (3.735) (3.434) (1.498) 45.671 629 171 - 153 9 (31.562) (2.972) (420) (337) (761) (35.090) 35.364 34 (27.113) (16.609) (10.134) (18.458) (7.877) 171 25.145 17.439 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini. 4 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan dan beroperasi secara komersial pada tahun 1884 berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 7 tanggal 27 Maret 1884 dan diumumkan dalam Berita Negara Hindia Belanda No. 52 tanggal 3 April 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Entitas induk terakhir Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) (Catatan 1c dan 18). Imas Fatimah, S.H. No. 128 Perusahaan didirikan berdasarkan akta notaris tanggal 24 September 1991. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6870.HT.01.01.Th.1991 tanggal 19 November 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No. 210. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, perubahan terakhir dilakukan sehubungan dengan adanya kebutuhan Perusahaan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kemandirian Dewan Komisaris dalam memberikan persetujuan atas tindakan Direksi yang melebihi batasan nilai tertentu serta kebutuhan Perusahaan untuk mengubah ketentuan terkait modal ditempatkan dan disetor, serta modal dasar sehubungan dengan adanya pengalihan saham hasil pembelian kembali melalui penarikan kembali dengan cara pengurangan modal, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Ashoya Ratam, S.H., Mkn. No. 34 dan No. 35 tanggal 15 Mei 2018. Perubahan telah diterima dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan surat No. AHU-AH.01.03.0214555 tanggal 8 Juni 2018 dan Keputusan Menkumham No. AHU-0013328.AH.01.02 tahun 2018 tanggal 2 Juli 2018. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi dan informatika, serta optimalisasi sumber daya Perusahaan untuk menyediakan barang dan/atau jasa berkualitas tinggi dan kompetitif untuk mendapatkan/mengejar laba guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip Perusahaan Terbatas. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan yang meliputi: i. Usaha utama: (a) Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual atau menyewakan, dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang luas dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan- undangan. (b) Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan/menjual, dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang luas dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. (c) Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan. ii. Usaha penunjang: (a) Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika. (b) Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, yang antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, fasilitas pemeliharaan dan perbaikan. (c) Bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka optimalisasi sumber daya informatika, komunikasi atau teknologi yang dimiliki oleh pihak lain pelaku industri informatika, komunikasi dan teknologi, sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. 5 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) Perusahaan memiliki beberapa izin penyelenggaraan jaringan dan/atau jasa dari Pemerintah yang berlaku sampai jangka waktu yang tidak terbatas selama Perusahaan tunduk pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan ketentuan sebagaimana tercantum dalam izin- izin tersebut. Untuk setiap izin, yang diterbitkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (“Menkominfo”), evaluasi dilakukan setiap tahun dan evaluasi menyeluruh dilakukan setiap lima tahun. Perusahaan wajib menyampaikan laporan atas penyelenggaraan jaringan dan/atau jasa berdasarkan izin-izin tersebut diatas setiap tahun kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (“DJPPI”) sebelumnya Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (“DJPT”). Laporan tersebut meliputi beberapa informasi seperti kemajuan pengembangan jaringan, pencapaian standar kualitas jasa, jumlah pelanggan, pembayaran biaya atas hak penyelenggaraan, dan kontribusi pelayanan universal, sementara untuk Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik, Jasa Interkoneksi Internet, dan Jasa Akses Internet terdapat tambahan informasi yang dipersyaratkan seperti kinerja operasi, segmen pelanggan, lalu lintas, dan pendapatan kotor. Rincian izin-izin tersebut adalah sebagai berikut: Izin Izin penerbit uang elektronik Izin penyelenggaraan pengiriman uang Izin penyelenggaraan jasa internet teleponi untuk keperluan publik Izin penyelenggaraan jaringan tetap sambungan langsung jarak jauh Izin penyelenggaraan No. Izin Jenis jasa Izin Bank Indonesia 11/432/DSAP Izin Bank Indonesia 11/23/bd/8 127/KEP/DJPPI/ KOMINFO/3/2016 Penerbit uang elektronik Penyelenggaraan pengiriman uang Jasa internet teleponi untuk keperluan publik Jaringan tetap sambungan langsung jarak jauh 839/KEP/M.KOMINFO/ 05/2016 844/KEP/M.KOMINFO/ 846/KEP/M.KOMINFO/ 05/2016 Jaringan tetap tertutup Jaringan tetap sambungan internasional jaringan tetap tertutup 05/2016 Tanggal penetapan/ perpanjangan 3 Juli 2009 5 Agustus 2009 30 Maret 2016 16 Mei 2016 16 Mei 2016 16 Mei 2016 Izin penyelenggaraan jaringan tetap sambungan internasional Izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis circuit switched Izin penyelenggaraan jasa sistem komunikasi data 948/KEP/M.KOMINFO/ Jaringan tetap 31 Mei 2016 05/2016 lokal berbasis circuit switched 191/KEP/DJPPI/ Jasa sistem 31 Oktober 2016 KOMINFO/10/2016 komunikasi data 6 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) Izin No. Izin Jenis jasa Tanggal penetapan/ perpanjangan Izin penyelenggaraan jasa 2176/KEP/M.KOMINFO/ Jasa akses internet 30 Desember 2016 akses internet 12/2016 Izin penyelenggaraan jasa penyediaan konten Izin penyelenggaraan jasa interkoneksi internet 1040/KEP/M.KOMINFO/ 16/2017 1004/KEP/ Jasa penyediaan 16 Mei 2017 konten M.KOMINFO/2018 Jasa interkoneksi 26 Desember 2018 internet b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Corporate Secretary, Internal Audit, dan Karyawan i. Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan keputusan yang dibuat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) yang dinyatakan dalam akta notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn. No. 133 tanggal 24 Mei 2019 dan No. 54 tanggal 27 April 2018, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris* Komisaris* Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Digital Business Direktur Strategic Portfolio Direktur Enterprise and Business Service Direktur Wholesale and International Services Direktur Human Capital Management Direktur Network, Information Technology and Solution Direktur Consumer Service 2019 Rhenald Kasali - - Ismail Marcelino Rumambo Pandin Marsudi Wahyu Kisworo Cahyana Ahmadjayadi Margiyono Darsasumarja Ririek Adriansyah Harry Mozarta Zen Faizal Rochmad Djoemadi Achmad Sugiarto 2018 Hendri Saparini Edwin Hidayat Abdullah Isa Rachmatarwata Rinaldi Firmansyah - Pamijati Pamela Johanna Cahyana Ahmadjayadi Margiyono Darsasumarja Alex Janangkih Sinaga Harry Mozarta Zen David Bangun - Bogi Witjaksono Dian Rachmawan Edwin Aristiawan Abdus Somad Arief Edi Witjara Herdy Rosadi Harman Zulhelfi Abidin Zulhelfi Abidin Siti Choiriana Siti Choiriana * Berdasarkan SK-271/MBU/11/2019 tanggal 18 November 2019, Edwin Hidayat Abdullah diangkat sebagai Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) dan berdasarkan SK-327/MBU/12/2019 tanggal 23 Desember 2019, Isa Rachmatarwata diangkat sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero), sehingga masa jabatan yang bersangkutan sebagai Komisaris Perusahaan telah berakhir demi hukum. 7 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Corporate Secretary, Internal Audit, dan Karyawan (lanjutan) ii. Komite Audit, Corporate Secretary, dan Internal Audit Susunan Komite Audit, Corporate Secretary, dan Internal Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Corporate Secretary Internal Audit 2019 Margiyono Darsasumarja Tjatur Purwadi Ismail Marcelino Rumambo Pandin Sarimin Mietra Sardi Andi Setiawan Harry Suseno Hadisoebroto 2018 Margiyono Darsasumarja Tjatur Purwadi Rinaldi Firmansyah Cahyana Ahmadjayadi Sarimin Mietra Sardi Andi Setiawan Harry Suseno Hadisoebroto iii. Karyawan Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah 24.272 orang dan 24.071 orang (tidak diaudit). c. Penawaran umum efek Perusahaan Jumlah saham Perusahaan sesaat sebelum penawaran umum perdana (Initial Public Offering atau “IPO”) adalah 8.400.000.000, yang terdiri dari 8.399.999.999 saham Seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah. Pada tanggal 14 November 1995, Pemerintah menjual saham Perusahaan yang terdiri dari 933.333.000 saham baru Seri B dan 233.334.000 saham Seri B milik Pemerintah kepada masyarakat melalui IPO di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), dan penawaran dan pencatatan di Bursa Efek New York (“NYSE”) dan Bursa Efek London (“LSE”) atas 700.000.000 saham Seri B milik Pemerintah dalam bentuk American Depositary Shares (“ADS”). Terdapat 35.000.000 ADS dan masing-masing ADS mewakili 20 saham Seri B pada saat itu. Pada bulan Desember 1996, Pemerintah menjual saham Perusahaan sebanyak 388.000.000 saham Seri B dan selanjutnya pada tahun 1997, Pemerintah membagikan 2.670.300 saham Seri B sebagai insentif bagi para pemegang saham Perusahaan yang tidak menjual sahamnya selama satu tahun terhitung sejak tanggal IPO. Pada bulan Mei 1999, Pemerintah kembali menjual 898.000.000 saham Seri B. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, pada RUPST Perusahaan tanggal 16 April 1999, para pemegang saham Perusahaan memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan yang berasal dari kapitalisasi sebagian tambahan modal disetor melalui pembagian saham bonus sejumlah 746.666.640 lembar saham. Pembagian saham bonus kepada para pemegang saham Perusahaan dilakukan pada bulan Agustus 1999. Pada tanggal 16 Agustus 2007, Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah diamandemen dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berlaku efektif pada tanggal yang sama. Pemberlakuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tidak berdampak terhadap penawaran umum efek Perusahaan. Perusahaan telah memenuhi ketentuan Undang-Undang tersebut. Pada bulan Desember 2001, Pemerintah menjual 1.200.000.000 saham atau 11,9% dari jumlah saham Seri B yang beredar. Pada bulan Juli 2002, Pemerintah kembali menjual 312.000.000 saham atau 3,1% dari jumlah saham Seri B yang beredar. 8 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Penawaran umum efek Perusahaan (lanjutan) Berdasarkan hasil RUPST Perusahaan yang dinyatakan dalam akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LLM. No. 26 tanggal 30 Juli 2004, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemecahan saham Perusahaan untuk Seri A Dwiwarna dan Seri B dari 1 menjadi 2. Untuk 1 saham Seri A Dwiwarna dengan nilai nominal Rp500 dipecah menjadi 1 saham Seri A Dwiwarna dengan nilai nominal Rp250 dan 1 saham Seri B dengan nilai nominal Rp250. Jumlah modal saham dasar Perusahaan setelah pemecahan meningkat dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 39.999.999.999 saham Seri B menjadi 1 saham Seri A Dwiwarna dan 79.999.999.999 saham Seri B, dan jumlah modal saham ditempatkan Perusahaan meningkat dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 10.079.999.639 saham Seri B menjadi 1 saham Seri A Dwiwarna dan 20.159.999.279 saham Seri B. Setelah pemecahan saham, setiap ADS mewakili 40 saham Seri B. Berdasarkan keputusan RUPST Perusahaan tanggal 19 April 2013 yang dinyatakan dalam akta notaris No. 38 tanggal 19 April 2013 oleh Ashoya Ratam, S.H., MKn., para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemecahan saham Perusahaan untuk Seri A Dwiwarna dan Seri B dari 1 menjadi 5. Untuk 1 saham Seri A Dwiwarna dengan nilai nominal Rp250 dipecah menjadi 1 saham Seri A Dwiwarna dengan nilai nominal Rp50 dan 4 saham Seri B dengan nilai nominal Rp50. Jumlah modal saham dasar Perusahaan setelah pemecahan meningkat dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 79.999.999.999 saham Seri B menjadi 1 saham Seri A Dwiwarna dan 399.999.999.999 saham Seri B. Jumlah modal saham ditempatkan Perusahaan meningkat dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 20.159.999.279 saham Seri B menjadi 1 saham Seri A Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham Seri B. Setelah pemecahan saham, setiap ADS mewakili 200 saham Seri B. Efektif tanggal 26 Oktober 2016, Perusahaan melakukan perubahan rasio Depositary Receipt dari 1 ADS mewakili 200 saham Seri B menjadi 1 ADS mewakili 100 saham Seri B (Catatan 18). Informasi laba bersih per ADS pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya konsolidasian telah disesuaikan dengan perubahan rasio ini. Pada tanggal 16 Mei dan 5 Juni 2014, Perusahaan telah melakukan pembatalan pencatatan pada Bursa Efek Tokyo (“TSE”) dan delisting pada LSE. Pada tanggal 31 Desember 2019, seluruh saham Seri B Perusahaan telah dicatatkan pada BEI dan 46.018.374 ADS telah dicatatkan pada NYSE (Catatan 18). Pada tanggal 25 Juni 2010, Perusahaan menerbitkan obligasi Rupiah kedua masing-masing sebesar Rp1.005 miliar untuk Seri A yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dan Rp1.995 miliar untuk Seri B yang berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan dicatatkan di BEI (Catatan 16b.i). Pada tanggal 16 Juni 2015, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahap I Tahun 2015 masing-masing sebesar Rp2.200 miliar untuk Seri A yang berjangka waktu 7 (tujuh) tahun, Rp2.100 miliar untuk Seri B yang berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun, Rp1.200 miliar untuk Seri C yang berjangka waktu 15 (lima belas) tahun dan Rp1.500 miliar untuk Seri D yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dan dicatatkan di BEI (Catatan 16b.i). 9 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Entitas anak Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan telah mengkonsolidasikan laporan keuangan semua entitas anak yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut (Catatan 2b dan 2d): i. Entitas anak dengan kepemilikan langsung: Entitas anak/ domisili PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), Jakarta, Indonesia Jenis usaha/tanggal pendirian atau akuisisi oleh Perusahaan Telekomunikasi - operator fasilitas telekomunikasi dan jasa telepon seluler menggunakan teknologi Global System for Mobile Communication (“GSM”)/ 26 Mei 1995 Tahun dimulainya komersial 1995 Persentase kepemilikan* 2019 2018 65 65 Jumlah aset sebelum eliminasi 2019 82.730 2018 82.650 PT Dayamitra Penyewaan menara 1995 100 100 20.114 13.053 Telekomunikasi (“Dayamitra”), Jakarta, Indonesia telekomunikasi dan jasa telekomunikasi lainnya/ 17 Mei 2001 PT Multimedia Nusantara (“Metra”), Jakarta, Indonesia Jasa jaringan telekomunikasi 1998 100 100 16.478 16.524 dan multimedia/ 9 Mei 2003 PT Telekomunikasi Telekomunikasi/ 1995 100 100 10.970 10.408 Indonesia International (“TII”), Jakarta, Indonesia 31 Juli 2003 PT Graha Sarana Penyewaan kantor dan 1982 100 100 6.055 5.805 Duta ("GSD"), Jakarta, Indonesia manajemen gedung dan jasa pemeliharaan, konsultan sipil, dan pengembang/ 25 April 2001 PT Telkom Akses Pembangunan, jasa dan 2013 100 100 4.436 4.244 (“Telkom Akses”), Jakarta, Indonesia perdagangan bidang telekomunikasi/ 26 November 2012 PT Telkom Satelit Indonesia (“Telkomsat”), Jakarta, Indonesia Telekomunikasi - 1996 100 100 3.309 3.192 menyediakan sistem komunikasi satelit, jasa dan sarana terkait/ 28 September 1995 PT PINS Indonesia Jasa dan pembangunan 1995 100 100 2.995 4.004 (“PINS”), Jakarta, Indonesia telekomunikasi/ 15 Agustus 2002 PT Infrastruktur Pembangunan, jasa dan 2014 100 100 1.706 3.351 Telekomunikasi Indonesia (“Telkom Infratel”), Jakarta, Indonesia perdagangan bidang telekomunikasi/ 16 Januari 2014 PT Metra-Net Jasa portal multimedia/ 2009 100 100 996 782 (“Metra-Net”), Jakarta, Indonesia 17 April 2009 *Persentase kepemilikan sebesar 99,99% disajikan dengan pembulatan menjadi 100%. 10 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Entitas anak (lanjutan) i. Entitas anak dengan kepemilikan langsung (lanjutan): Entitas anak/ domisili PT Napsindo Primatel Internasional (“Napsindo”), Jakarta, Indonesia Jenis usaha/tanggal pendirian atau akuisisi oleh Perusahaan Telekomunikasi - menyediakan Network, Access Point (“NAP”), Voice Over Data (“VOD”), dan jasa terkait lainnya/ 29 Desember 1998 Tahun dimulainya komersial 1999; berhenti beroperasi pada tanggal 13 Januari 2006 Persentase kepemilikan* 2019 2018 Jumlah aset sebelum eliminasi 2019 2018 60 60 5 5 PT Jalin Pembayaran Jasa pembayaran - kegiatan prinsipal, kegiatan switching, kliring, dan settlement/ 3 November 2016 Nusantara (“Jalin”),ª Jakarta, Indonesia 2016 - 100 - 298 ª Perusahaan menjual 67% kepemilikan sahamnya, sehingga Jalin berubah menjadi entitas asosiasi (Catatan 8). *Persentase kepemilikan sebesar 99,99% disajikan dengan pembulatan menjadi 100%. ii. Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung: Entitas anak/ domisili Jenis usaha/tanggal pendirian atau akuisisi oleh Perusahaan PT Sigma Cipta Caraka Jasa teknologi informatika - Tahun dimulainya operasi komersial 1988 Persentase kepemilikan* 2019 100 2018 Jumlah aset sebelum eliminasi 2019 2018 100 6.796 7.785 (“Sigma”), Tangerang, Indonesia implementasi dan integrasi sistem, outsourcing, dan pemeliharaan lisensi piranti lunak/ 1 Mei 1987 Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd., ("Telin Singapore"), Singapore Telekomunikasi/ 6 Desember 2007 PT Infomedia Nusantara (“Infomedia”), Jakarta, Indonesia Jasa data dan informasi - menyediakan jasa informasi telekomunikasi dan jasa informasi lainnya dalam bentuk media cetak dan elektronik, dan jasa call center/ 22 September 1999 PT Telkom Landmark Tower (“TLT”), Jakarta, Indonesia Jasa pengembangan dan manajemen properti/ 1 Februari 2012 Telekomunikasi Indonesia International Ltd. ("Telin Hong Kong"), Hong Kong Telekomunikasi/ 8 Desember 2010 2008 100 100 3.635 3.413 1984 100 100 2.626 2.389 2012 55 55 2.056 2.128 2010 100 100 1.830 1.185 PT Metra Digital Investama (“MDI”), Jakarta, Indonesia Jasa perdagangan informasi dan teknologi multimedia, hiburan dan investasi/ 8 Januari 2013 PT Metra Digital Media Jasa layanan informasi dalam bentuk direktori khusus/ 22 Januari 2013 (“MD Media”), Jakarta, Indonesia 2013 100 100 1.475 979 2013 100 100 1.146 1.339 *Persentase kepemilikan sebesar 99,99% disajikan dengan pembulatan menjadi 100%. 11 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) s d. Entitas anak (lanjutan) ii. Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung (lanjutan): Entitas anak/ domisili PT Finnet Indonesia (“Finnet”), Jakarta, Indonesia Jenis usaha/tanggal pendirian atau akuisisi oleh Perusahaan Jasa teknologi informatika/ Tahun dimulainya operasi komersial 2006 31 Oktober 2005 PT Persada Sokka Tama ("PST"), Jakarta, Indonesia Penyediaan sarana prasarana jaringan telekomunikasi/ 19 Februari 2019 2008 Persentase kepemilikan* 2019 2018 Jumlah aset sebelum eliminasi 2019 2018 60 95 60 1.001 1.011 - 870 - TS Global Network Sdn. Bhd. (“TSGN”), Petaling Jaya, Malaysia Telekomunikasi Indonesia International (“Telin TL”) S.A., Dili, Timor Leste Jasa satelit/ 14 Desember 2017 1996 70 70 732 832 Telekomunikasi/ 11 September 2012 2012 100 100 706 677 PT Melon Indonesia Jasa penjualan konten 2010 100 100 578 457 (“Melon”), Jakarta, Indonesia digital/ 14 November 2016 PT Telkomsel Mitra Inovasi (“TMI”), Jakarta, Indonesia Jasa konsultan manajemen bisnis dan investasi modal/ 18 Januari 2019 PT Swadharma Sarana Informatika (“SSI”), Jakarta, Indonesia Jasa pengisian kas dan pemeliharaan ATM/ 2 April 2018 2019 100 - 569 - 2001 51 51 520 460 PT Administrasi Jasa administrasi asuransi 2002 100 100 395 346 Medika (“Ad Medika”), Jakarta, Indonesia kesehatan/ 25 Februari 2010 PT Graha Yasa Selaras Jasa pariwisata/ 27 April 2012 (”GYS”), Jakarta, Indonesia PT Nusantara Sukses Investasi (“NSI”), Jakarta, Indonesia Jasa dan perdagangan/ 1 September 2014 2012 51 51 288 250 2014 100 100 272 290 *Persentase kepemilikan sebesar 99,99% disajikan dengan pembulatan menjadi 100%. 12 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Entitas anak (lanjutan) ii. Entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung (lanjutan): Entitas anak/ domisili PT Metraplasa (“Metraplasa”), Jakarta, Indonesia Jenis usaha/tanggal pendirian atau akuisisi oleh Perusahaan Jasa jaringan & e-commerce/ 9 April 2012 Tahun dimulainya operasi komersial Persentase kepemilikan* 2019 2018 2012 60 60 214 Jumlah aset sebelum eliminasi 2019 2018 168 PT Nutech Integrasi Jasa penyedia sistem 2001 60 60 177 93 (“Nutech”), Jakarta, Indonesia integrator/ 13 Desember 2017 Telekomunikasi Indonesia International Inc., (“Telkom USA”), Los Angeles, USA Telekomunikasi/ 11 Desember 2013 Telekomunikasi Indonesia International Pty. Ltd., (“Telkom Australia”), Sydney, Australia Telekomunikasi/ 9 Januari 2013 Telekomunikasi Indonesia Intl (Malaysia) Sdn. Bhd. (”Telin Malaysia”), Malaysia Telekomunikasi/ 2 Juli 2013 2014 100 100 89 57 2013 100 100 86 115 2013 70 70 67 76 PT Satelit Multimedia Jasa satelit/ 2013 100 100 16 16 Indonesia (“SMI”), Jakarta, Indonesia 25 Maret 2013 *Persentase kepemilikan sebesar 99,99% disajikan dengan pembulatan menjadi 100%. e. Transaksi akuisisi pada entitas anak i. Metra SSI Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 3, 4, dan 5 Notaris Utiek Rochmuljati Abdurachman, S.H., MLI., M.Kn, tanggal 2 April 2018, Metra membeli saham SSI yang dimiliki oleh Yayasan Danar Dana Swadharma, PT Tri Handayani Utama, dan Koperasi Swadharma sebanyak 14.600 lembar atau setara dengan 36,50% kepemilikan saham dari SSI dengan nilai perolehan sebesar Rp220 miliar. Berdasarkan Akta No. 4 Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., MKn, tanggal 9 April 2018, Perusahaan sebagai pemegang saham Metra menyetujui mengambil bagian atas 11.837 lembar saham baru yang diterbitkan oleh SSI dengan nilai perolehan sebesar Rp178 miliar. Atas perubahan tersebut terdapat perubahan komposisi kepemilikan Perusahaan atas SSI menjadi 51% sehingga Perusahaan memiliki pengendalian atas SSI sebagai entitas anak dengan jumlah harga perolehan sebesar Rp397 miliar (arus kas keluar neto untuk memperoleh pengendalian, setelah dikurangi kas yang diperoleh Rp210 miliar). Harga perolehan transaksi akusisi saham SSI lebih besar dibandingkan porsi kepemilikan pada nilai buku aset bersih yaitu sebesar Rp196 miliar per tanggal 31 Desember 2018, selisih tersebut dicatat sebagai provisional goodwill. Berdasarkan laporan purchase price allocation, selisih nilai wajar aset bersih dicatat sebagai goodwill menjadi Rp179 miliar, dan pada tanggal 31 Desember 2019 Metra telah melakukan penyesuaian atas nilai goodwill tersebut. 13 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Transaksi akuisisi pada entitas anak (lanjutan) i. Metra (lanjutan) PT Collega Inti Pratama (“CIP”) Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 151 dan 152 Notaris Utiek Rochmuljati Abdurachman, SH., MLI., Mkn, tanggal 28 Desember 2018, Sigma membeli saham CIP sebanyak 2.493 saham (setara dengan 67% kepemilikan saham) dari PT Upperco Usaha Maxima dengan harga Rp208 miliar, dan sebanyak 111 saham (setara dengan 3% kepemilikan saham) dari PT Abdi Anugerah Persada dengan harga Rp9 miliar, sehingga kepemilikan Sigma pada CIP menjadi 2.604 saham (setara dengan 70% kepemilikan saham) yang menjadikan Sigma memiliki pengendalian atas CIP sebagai entitas anak dengan jumlah harga perolehan sebesar Rp217 miliar (arus kas keluar neto untuk memperoleh pengendalian, setelah dikurangi kas yang diperoleh Rp188 miliar). Harga perolehan transaksi akusisi saham CIP lebih besar dibandingkan porsi kepemilikan pada nilai buku aset bersih yaitu sebesar Rp165 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2018, selisih tersebut dicatat sebagai provisional goodwill. Berdasarkan laporan purchase price allocation, selisih nilai wajar aset bersih dicatat sebagai goodwill menjadi Rp78 miliar, dan pada tanggal 31 Desember 2019 Metra telah melakukan penyesuaian atas nilai goodwill tersebut. ii. TII TSGN Pada tanggal 14 Desember 2017, TII membeli 49% kepemilikan saham di TSGN sebesar MYR66.150.000 (setara dengan Rp220 miliar). TSGN bergerak dalam jasa penyediaan sistem ICT (Information and Communication Technologies) untuk satellite communication services, satellite bandwith services dan Very Small Aperture Terminal (“VSAT”) services. Kepentingan nonpengendali pada pihak akuisisi diukur pada nilai wajar. Berdasarkan Sale and Subscription Agreement, TII memperoleh hak pengendalian atas TSGN melalui penempatan dan penggantian 3 dari 5 manajemen kunci yang mengendalikan keseluruhan bisnis TSGN. Pada tanggal 25 April 2018, TII kembali membeli 21% kepemilikan saham tambahan. Akuisisi ini akan meningkatkan sinergi serta pendayagunaan aset dan sumber daya antar perusahaan dalam rangka memberikan layanan yang lebih inovatif untuk pelanggan. Nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut: Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Aset lancar lainnya Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Liabilitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh Nilai wajar atas kepentingan nonpengendali Goodwill (Catatan 11) Nilai wajar imbalan yang dialihkan 14 Total 21 18 57 770 20 (422) (155) 309 (157) 68 220 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Transaksi akuisisi pada entitas anak (lanjutan) ii. TII (lanjutan) Telin Malaysia Pada tanggal 18 April 2018, TII kembali membeli 21% kepemilikan saham yang dimiliki oleh Telin Malaysia dengan harga perolehan MYR8.764.798 atau setara dengan Rp31 miliar (arus kas keluar neto untuk memperoleh pengendalian, setelah dikurangi kas yang diperoleh Rp16 miliar) dari Compudyne Telecommunication Systems Sdn., Bhd. Sebelumnya, Telin Malaysia dicatat sebagai perusahaan asosiasi dengan kepemilikan saham 49%. Pada tanggal 31 Desember 2018, TII mengakui provisional goodwill sebesar Rp61 miliar (Catatan 11). Berdasarkan laporan purchase price allocation final di tahun 2019, tidak ada perbedaan signifikan untuk masing-masing aset tetap dan aset takberwujud sehingga tidak ada penyesuaian atas nilai goodwill. Akuisisi Telin Malaysia ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang telekomunikasi. iii. Dayamitra PST Pada tanggal 19 Februari 2019, Dayamitra telah mengakuisisi 95% kepemilikan langsung di PST dari Rahina Dewayani dan Rahayu berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat. Berdasarkan perjanjian tersebut, Dayamitra membeli 95% kepemilikan saham PST senilai Rp1.113 miliar dan wajib membeli sisa 5% kepemilikan saham PST dalam waktu maksimal 24 bulan sejak 8 Maret 2019, dengan harga per saham yang sama dengan akuisisi 95% saham sebelumnya. Sehubungan dengan kewajiban tersebut, pada tanggal 31 Desember 2019 Dayamitra mengakui kewajiban kepada pemilik saham sebelumnya sebesar Rp80 miliar. Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap persyaratan dan kondisi yang terkait dengan transaksi tersebut, disimpulkan bahwa pada tanggal akuisisi Dayamitra telah secara substantif memegang 100% kepemilikan saham PST dan dengan demikian tidak terdapat kepentingan nonpengendali. PST adalah perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sewa menara. Investasi baru ini diharapkan dapat memperkuat portofolio bisnis Perusahaan. Sejak tanggal akuisisi hingga tanggal 31 Desember 2019, total pendapatan dan laba sebelum pajak yang dicatat oleh PST dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah masing- masing sebesar Rp200 miliar dan Rp41 miliar. Transaksi ini diperlakukan sebagai transaksi akuisisi bisnis kombinasi. Pembelian Menara Indosat Pada tanggal 14 Oktober 2019, Dayamitra menandatangani Sales Purchase Agreement ("SPA") dengan PT Indosat Tbk. ("Indosat") terkait pembelian menara milik Indosat. Hal-hal yang ditetapkan dan disepakati secara simultan dengan SPA adalah sebagai berikut: (a) Pengalihan kepemilikan atas 2.100 menara telekomunikasi (3.982 tenant) beserta perizinannya; (cid:1) (b) Pengalihan sewa tanah untuk 1.731 lokasi yang sebelumnya disewa oleh Indosat ke pihak ketiga; (cid:1) (c) Penyewaan sewa tanah untuk 369 lokasi yang dimiliki oleh Indosat; dan (cid:1) (d) Pengalihan kontrak berserta detail pengguna dengan 3.982 penyewa kolokasi yang sudah ada di menara yang diakuisisi. 15 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Transaksi akuisisi pada entitas anak (lanjutan) iii. Dayamitra (lanjutan) Pembelian Menara Indosat (lanjutan) Pada tanggal 20 Desember 2019, Dayamitra dan Indosat telah melakukan penandatanganan Letter Agreement (Closing Memo), sebagai tindaklanjut SPA yang ditandatangani oleh Indosat dan Dayamitra senilai Rp4.443 miliar. Selain itu, disepakati juga penyewaan kembali oleh Indosat atas masing-masing 1 slot di 2.100 menara telekomunikasi yang diakuisisi oleh Dayamitra yang ditandai dengan penandatanganan Master Tower Lease Agreement (“MTLA”). Transaksi akuisisi ini diperlakukan sebagai transaksi akuisisi aset. Nilai wajar aset dan liabilitas teridentifikasi untuk kedua transaksi di atas adalah sebagai berikut: Aset Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar Liabilitas Nilai buku aset neto Selisih nilai wajar dengan nilai buku aset tetap Hubungan pelanggan (aset takberwujud) Pajak tangguhan Nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh Nilai wajar imbalan yang dialihkan Goodwill (Catatan 11) iv. Telkomsel Menara Indosat Saham PST Total 517 3.453 - - 3.970 - 473 - 4.443 4.443 - 146 634 91 (610) 261 398 194 (148) 705 1.172 467 663 4.087 91 (610) 4.231 398 667 (148) 5.148 5.615 467 Berdasarkan akta notaris Bonardo Nasution, S.H. No. 12 tanggal 18 Januari 2019, Telkomsel mendirikan anak perusahaan, TMI. Telkomsel menyetorkan modal awal sebesar Rp550 miliar untuk 549.989 lembar saham dari keseluruhan 550.000 lembar saham TMI yang dibayarkan pada tanggal 18 Februari 2019. TMI bergerak di bidang inovasi dan strategic investment. Investasi baru ini diharapkan dapat memperkuat portofolio bisnis Perusahaan dalam rangka bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital. f. Penyelesaian dan kewenangan penerbitan laporan keuangan konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah disetujui dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Mei 2020. 16 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat KEP-347/BL/2012. a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan perubahan kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam dan dibulatkan menjadi miliaran Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain. Untuk angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini yang masih mengandung nilai tetapi dibawah Rp1 miliar disajikan dengan angka nol. i. Penerapan standar akuntansi baru Pada tanggal 1 Januari 2019, Grup menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. ISAK 33: Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka ISAK 34: Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi tidak menghasilkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun keuangan saat ini atau sebelumnya: • • • PSAK 24 (Amandemen 2018): Imbalan Kerja • PSAK 22 (Penyesuaian 2018): Kombinasi Bisnis • PSAK 26 (Penyesuaian 2018): Biaya Pinjaman • PSAK 46 (Penyesuaian 2018): Pajak Penghasilan • PSAK 66 (Penyesuaian 2018): Pengaturan Bersama ii. Standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif telah diterbitkan sampai Standar akuntansi yang laporan keuangan konsolidasian Grup namun belum berlaku efektif diungkapkan berikut ini. Manajemen bermaksud untuk menerapkan standar tersebut yang dipertimbangkan relevan terhadap Grup pada saat efektif, dan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Grup masih diestimasi pada tanggal 31 Desember 2019. Dalam tahap ini, besaran dampak penyesuaian yang harus dibukukan oleh Grup masih belum dapat ditentukan. tanggal penerbitan 17 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) ii. Standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif (lanjutan) Berlaku efektif 1 Januari 2020: • PSAK 71: Instrumen Keuangan PSAK 71 merevisi persyaratan terkait klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan, termasuk model kerugian kredit ekspektasian untuk menghitung penurunan nilai aset keuangan, dan persyaratan akuntansi lindung nilai secara umum yang baru. PSAK ini tetap mempertahankan kriteria pengakuan dan penghentian pengakuan instrumen keuangan yang sebelumnya diatur dalam PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK 71 menggantikan ketentuan akuntansi instrumen keuangan yang saat ini diatur dalam PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Grup memperkirakan penerapan PSAK 71 tidak berdampak signifikan pada klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan, tidak berdampak pada liabilitas keuangan dan berdampak pada penurunan nilai aset keuangan. • PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan PSAK 72 menetapkan kerangka yang komprehensif untuk menentukan bagaimana, kapan dan seberapa besar suatu pendapatan dapat diakui. PSAK ini memperkenalkan model lima langkah untuk penentuan dan pengakuan pendapatan untuk diterapkan kepada semua kontrak dengan pelanggan. PSAK ini juga memberikan panduan spesifik yang mewajibkan beberapa jenis biaya untuk mendapatkan dan atau memenuhi kontrak untuk dikapitalisasi dan diamortisasi secara sistematis mengacu kepada transfer barang dan jasa kepada pelanggan yang terkait biaya kapitalisasi. PSAK 72 menggantikan sejumlah standar akuntansi pendapatan yang ada saat ini, termasuk PSAK 23: Pendapatan, PSAK 34: Kontrak Konstruksi dan ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan. Grup memperkirakan penerapan PSAK 72 berdampak pada penentuan pengakuan dan pengukuran pendapatan dan kapitalisasi beberapa jenis biaya tertentu yang memenuhi syarat. • PSAK 73: Sewa PSAK 73 menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas sewa dan mensyaratkan penyewa untuk mengukur seluruh sewa menggunakan model akuntansi tunggal yang sama dengan akuntansi sewa pembiayaan menurut PSAK 30. PSAK 73 memberikan dua pengecualian kepada penyewa terkait model akuntansi tersebut, yaitu untuk sewa dengan aset pendasar bernilai rendah dan sewa dengan jangka waktu 12 bulan atau kurang. Pada saat dimulainya masa sewa, penyewa akan mengakui kewajiban untuk melakukan pembayaran sewa dan aset yang mewakili hak untuk menggunakan aset pendasar selama masa sewa. Penyewa juga secara terpisah akan mengakui beban bunga atas kewajiban sewa dan biaya penyusutan pada aset sewa. Akuntansi untuk pesewa berdasarkan PSAK 73 secara substansial tidak berubah dari akuntansi yang diatur dalam PSAK 30. Pesewa akan melanjutkan pengklasifikasian seluruh sewa berdasarkan prinsip klasifikasi sebagaimana yang saat ini diatur dalam PSAK 30. PSAK 73 menggantikan PSAK 30: Sewa dan ISAK 8: Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa. Grup memperkirakan penerapan PSAK 73 berdampak material pada laporan posisi keuangan konsolidasian terutama kenaikan aset hak-guna dan liabilitas sewa dan tidak berdampak material pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 18 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) ii. Standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif (lanjutan) Berlaku efektif 1 Januari 2020 (lanjutan): • Amandemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Amandemen ini mengatur bahwa entitas juga menerapkan PSAK 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama. Amandemen ini diperkirakan tidak berdampak pada laporan posisi keuangan atau laba rugi konsolidasian. • Amandemen PSAK 71: Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif Amandemen ini mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkan kompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. Amandemen ini diperkirakan tidak berdampak pada laporan posisi keuangan atau laba rugi konsolidasian. • Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25: Definisi Material Amandemen ini mengklarifikasi definisi material dengan tujuan untuk menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka konseptual dan beberapa PSAK yang relevan. Selain itu Amendemen ini juga memberikan panduan yang lebih jelas terkait definisi material dalam konteks mengurangi over disclosure karena perubahan ambang batas (thresholds) dari definisi material tersebut. Amandemen ini diperkirakan tidak berdampak pada laporan posisi keuangan atau laba rugi konsolidasian. • Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Judul Laporan Keuangan dan Penyesuaian Tahunan 2019 Amandemen ini membuka opsi yang memperkenankan entitas menggunakan judul laporan selain yang digunakan dalam PSAK 1. Selain itu amandemen ini juga melakukan penyesuaian kalimat pada paragraf 05 untuk menyelaraskannya dengan intensi dari paragraf 05 pada International Accounting Standard (“IAS”) 1 Presentation of Financial Statements. Amandemen ini diperkirakan tidak berdampak pada laporan posisi keuangan atau laba rugi konsolidasian. Berlaku efektif 1 Januari 2021: • PSAK 22: Kombinasi Bisnis Amandemen ini mengklarifikasi definisi bisnis dengan tujuan untuk membantu entitas dalam menentukan apakah suatu transaksi seharusnya dicatat sebagai kombinasi bisnis atau akuisisi aset. Amandemen ini diperkirakan akan berdampak pada transaksi kombinas bisnis Grup di masa depan. Standar baru atau amandemen berikut, dipertimbangkan tidak dapat diaplikasikan bagi Laporan Keuangan Konsolidasian Grup: • ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba, akan berlaku efektif 1 Januari 2020. • Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi, akan berlaku efektif 1 Januari 2022. 19 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak dimana Perusahaan memiliki kendali. Pengendalian timbul ketika Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara spesifik, Grup mengendalikan investee jika dan hanya jika Grup memiliki kekuasaan atas investee, eksposur atau hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil. Umumnya, ada dugaan bahwa mayoritas hak suara menghasilkan kontrol. Untuk mendukung anggapan ini bila Grup memiliki mayoritas atau kurang dari mayoritas hak suara atau hak serupa dari investee, Grup mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah ia memiliki kuasa atas investee, termasuk: i. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee, ii. Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan iii. Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Grup. Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal ketika Grup memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian. Aset, liabilitas, pendapatan, dan beban entitas anak yang diperoleh atau dilepaskan selama periode berjalan dimasukkan ke dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal ketika Grup memperoleh pengendalian hingga tanggal sejak Grup kehilangan pengendalian. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali, meskipun hal ini akan mengakibatkan timbulnya saldo defisit pada kepentingan nonpengendali. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban dan arus kas atas transaksi antar Grup dieliminasi sepenuhnya pada saat konsolidasi. Saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka Grup: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya ketika pengendalian hilang; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian; • mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasian yang dapat diatribusikan pada pemilik Perusahaan. c. Transaksi dengan pihak berelasi Grup mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No.KEP-347/BL/2012. Pihak-pihak yang dipertimbangkan sebagai pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya. Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tersebut, entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. 20 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur (baik eksekutif maupun bukan eksekutif) dari Grup. Status pihak berelasi diperluas sampai dengan manajemen kunci dari entitas anak sampai dengan tingkatan mereka mengarahkan operasi entitas anak dengan tingkat keterlibatan minimal dari manajemen Perusahaan. d. Kombinasi bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan diukur sebesar nilai wajarnya, yang merupakan agregat dari nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diambil alih dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, kepentingan nonpengendali diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dibuat berdasarkan basis tiap transaksi. Biaya terkait akuisisi dicatat sebagai beban pada saat timbulnya. Aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Goodwill awalnya diukur pada harga perolehan, yang merupakan selisih lebih dari nilai agregat imbalan yang dialihkan dan nilai yang diakui oleh kepentingan nonpengendali dan nilai kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya, atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai wajar dari jumlah neto aset yang diakuisisi melebihi nilai agregat imbalan yang dialihkan, Grup menilai kembali apakah semua aset yang diakuisisi dan liabilitas yang diambil alih sudah diidentifikasi dengan benar dan memeriksa prosedur yang digunakan untuk mengukur nilai yang harus diakui pada tanggal akuisisi. Jika hasil penilaian kembali tersebut masih menghasilkan selisih lebih atas nilai wajar dari aset neto diakuisisi atas nilai agregat imbalan yang dialihkan, maka keuntungan diakui pada laba atau rugi. Saat penentuan imbalan dari kombinasi bisnis termasuk imbalan kontinjensi, imbalan kontinjensi ini diukur pada nilai wajar saat tanggal akuisisi. Imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas atau liabilitas keuangan. Jumlah yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar dimana perubahan pada nilai wajar tersebut diakui dalam laba rugi atau ketika penyesuaian dicatat diluar periode pengukuran. Perubahan pada nilai wajar imbalan kontinjensi yang memenuhi persyaratan sebagai penyesuaian periode pengukuran, disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang timbul dari informasi tambahan yang didapat selama periode pengukuran, yang tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akusisi, tentang fakta dan kondisi yang ada pada saat tanggal akuisisi. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi bisnis terjadi, maka Grup akan melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasian. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Perusahaan menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi tambahan tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi. 21 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Kombinasi bisnis (lanjutan) Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Perusahaan atau entitas individual yang berada dalam Grup yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan harus dicatat berdasarkan nilai buku yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of interests). Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuangan selama restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal periode penyajian paling awal. Selisih imbalan yang dibayar atau diterima dengan nilai buku historis terkait dengan nilai tercatat dari kepentingan yang diperoleh, setelah memperhitungkan dampak pajak penghasilan, diakui secara langsung di ekuitas dan disajikan sebagai “Tambahan Modal Disetor” pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada saat penerapan awal PSAK 38 (Revisi 2012), seluruh saldo Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali direklasifikasikan ke akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. e. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas ditangan, kas dan bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya, yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun disajikan sebagai “Aset Keuangan Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 2u). f. Penyertaan pada entitas asosiasi Asosiasi adalah entitas dimana Grup (sebagai investor) memiliki pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan terkait kebijakan keuangan dan operasional investee, tapi tidak termasuk kendali atau kendali bersama atas kebijakan operasional tersebut. Pertimbangan dalam menentukan pengaruh signifikan sama dengan pertimbangan saat menentukan pengendalian atas entitas anak. Grup menghitung investasi pada entitas asosiasi dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Jumlah tercatat investasi disesuaikan untuk mengakui perubahan dalam bagian investor atas aset neto entitas asosiasi sejak tanggal akuisisi. Pada saat perolehan investasi, setiap selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian investor atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari entitas asosiasi dicatat dengan cara sebagai berikut: i. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama termasuk dalam nilai tercatat investasi dan tidak diperkenankan diamortisasi ataupun pengujian penurunan nilai secara individu, dan ii. Setiap selisih lebih bagian investor atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari entitas asosiasi terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan sebagai penghasilan dalam menentukan bagian investor atas laba rugi entitas asosiasi pada periode investasi diperoleh. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian Grup atas hasil operasi entitas asosiasi. Setiap perubahan dalam penghasilan komprehensif lain entitas asosiasi akan disajikan sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Selanjutnya, jika ada perubahan yang langsung diakui dalam ekuitas entitas asosiasi maka Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba dan rugi belum direalisasi yang berasal dari transaksi antara Grup dan entitas asosiasi dieliminasi sejumlah porsi kepemilikan atas entitas asosiasi. 22 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Penyertaan pada entitas asosiasi (lanjutan) Grup pada setiap akhir periode pelaporan menentukan apakah terdapat bukti obyektif bahwa penyertaan pada entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Apabila hal ini terjadi, Grup menghitung dan mengakui nilai penurunan sebagai selisih antara nilai investasi di entitas asosiasi yang dapat terpulihkan dan nilai tercatatnya. Aset-aset ini termasuk dalam “Penyertaan Jangka Panjang” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Mata uang fungsional Cellum Global Zrt (“Cellum”) adalah Forint Hungaria (“HUF”) dan PT Cipta Sari Makmur (“CSM”) adalah Dolar Amerika Serikat (“Dollar”). Untuk tujuan pelaporan investasi tersebut menggunakan metode ekuitas, aset dan liabilitas kedua perusahaan ini pada tanggal laporan posisi keuangan masing-masing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode tersebut. Selisih kurs akibat penjabaran diakui dan dilaporkan sebagai “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. g. Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai. Provisi penurunan nilai piutang dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen terhadap tingkat ketertagihan saldo. Piutang dihapuskan dalam periode ketika piutang tersebut dipastikan tidak dapat ditagih (Catatan 2u). h. Persediaan Persediaan terdiri dari komponen yang kemudian dibebankan pada saat pemakaian. Komponen mewakili terminal telepon, kabel, dan suku cadang lainnya. Persediaan juga termasuk kartu Subscriber Identification Module (“SIM”), pesawat telepon, modem wireless broadband, dan voucer prabayar yang dibebankan pada saat dijual. Biaya persediaan terdiri dari harga pembelian, bea masuk, pajak lainnya, transportasi, penanganan, dan biaya lainnya yang langsung melekat pada akuisisinya. Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah perkiraan harga jual dikurangi biaya untuk menjual. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Jumlah penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi bersih dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi bersih, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban umum dan administrasi pada periode terjadinya pemulihan tersebut. Provisi persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan setiap jenis persediaan pada masa depan. i. Beban dibayar di muka Beban dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. 23 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Aset tersedia untuk dijual Aset (atau kelompok lepasan) diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut dan penjualannya sangat mungkin terjadi. Aset ini dicatat pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Aset yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual direklasifikasi dari aset tetap dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan. k. Aset takberwujud Aset takberwujud terutama terdiri dari piranti lunak. Aset takberwujud diakui jika kemungkinan besar Grup akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset takberwujud tersebut dan biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal. Aset takberwujud dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, apabila ada. Aset takberwujud diamortisasi selama estimasi masa manfaatnya. Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset takberwujud. Apabila nilai tercatat aset takberwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan. Aset takberwujud, kecuali goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset takberwujud sebagai berikut: Piranti lunak Lisensi Aset takberwujud lainnya Tahun 3-6 3-20 1-30 Aset takberwujud dihentikan pengakuannya ketika aset tersebut dilepaskan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasan aset tersebut. Selisih dalam laporan antara nilai tercatat aset dengan hasil neto yang diterima dari pelepasannya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. l. Aset tetap Aset tetap dinyatakan pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset tetap terdiri dari: (a) harga perolehan, (b) setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan, dan (c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap. Setiap bagian aset tetap yang memiliki harga perolehan cukup signifikan terhadap biaya perolehan seluruh aset tetap disusutkan secara terpisah. 24 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Aset tetap (lanjutan) Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Bangunan Renovasi bangunan sewa Peralatan sentral telepon Peralatan telegraf, teleks dan komunikasi data Peralatan dan instalasi transmisi Satelit, stasiun bumi dan peralatannya Jaringan kabel Catu daya Kendaraan Peralatan pengolahan data Peralatan telekomunikasi lainnya Peralatan kantor Aset Customer Premises Equipment (“CPE”) Peralatan lainnya Tahun 15-40 2-15 3-15 5-15 3-25 3-20 5-25 3-20 4-8 3-20 5 2-5 4-5 2-5 Biaya signifikan sehubungan dengan renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan disusutkan selama masa sewa. Metode penyusutan, umur manfaat dan nilai residu dari suatu aset direviu paling tidak setiap akhir tahun buku dan disesuaikan jika diperlukan. Nilai residu dari aset adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh Grup dari pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, ketika aset telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya. Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran dengan aset non-moneter atau kombinasi aset moneter dan non-moneter diukur pada nilai wajar kecuali, (i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar aset yang diterima dan aset yang diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Suku cadang utama dan suku cadang siap pakai yang diperkirakan dapat digunakan lebih dari 12 bulan dicatat sebagai bagian aset tetap. Ketika aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian dan laba atau rugi yang timbul dari pelepasan atau penjualan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Piranti keras komputer tertentu tidak dapat dioperasikan tanpa ketersediaan piranti lunak komputer tertentu. Dalam kondisi tersebut, piranti lunak komputer dicatat sebagai bagian dari piranti keras komputer. Jika piranti lunak komputer berdiri sendiri dari piranti keras komputernya, piranti lunak komputer tersebut dicatat sebagai bagian dari aset takberwujud. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan yang signifikan dikapitalisasi. 25 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Aset tetap (lanjutan) Aset dalam pembangunan diakui sebesar biaya perolehan hingga pembangunan selesai, yang kemudian direklasifikasi ke akun aset tetap yang terkait. Selama masa pembangunan hingga aset tetap siap untuk digunakan/dijual, biaya pinjaman, yang termasuk di dalamnya beban bunga dan selisih kurs yang timbul atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembangunan aset, dikapitalisasi secara proporsional terhadap rata-rata nilai akumulasi pengeluaran selama periode tersebut sepanjang aset tetap tersebut memenuhi definisi aset kualifikasian. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika pembangunan selesai dan aset tetap siap untuk digunakan atau dijual. m. Sewa i. Sebagai lessee Sewa diklasifikasikan pada tanggal permulaan sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Suatu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan saham ke Grup diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada saat dimulainya masa sewa guna usaha pada nilai wajar properti sewa yang disewa atau, jika nilai yang lebih rendah, pada nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan beban sewa sehingga terjadi tingkat bunga yang konstan atas sisa saldo liabilitas. Beban keuangan diakui sebagai beban keuangan dalam laba rugi. Aset sewaan disusutkan selama masa manfaat aset. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan memperoleh kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset tersebut akan disusutkan selama jangka waktu taksiran masa manfaat aset dan masa sewa yang lebih pendek. Sewa operasi adalah sewa selain sewa pembiayaan. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban usaha dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. ii. Sebagai lessor Sewa dimana Grup tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk melakukan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat dari aset sewaan dan diakui selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen diakui sebagai pendapatan pada periode di mana mereka memperolehnya. n. Beban tangguhan - hak atas tanah Hak atas tanah termasuk biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali dicatat sebagai bagian dari aset tetap dan tidak diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode legal hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. o. Utang usaha Utang usaha adalah kewajiban membayar barang dan/atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang. Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. 26 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya dikapitalisasi sebagai pembayaran di muka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait. q. Penjabaran valuta asing Mata uang fungsional dan mata uang pembukuan Grup adalah Rupiah, kecuali Telekomunikasi Indonesia International Ltd., Hong Kong, Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd., Singapura, Telekomunikasi Indonesia International Inc., USA, dan Telekomunikasi Indonesia International S.A., Timor Leste yang menggunakan mata uang Dolar A.S., Telekomunikasi Indonesia International Pty. Ltd., Australia yang menggunakan mata uang Dolar Australia, TS Global Network Sdn. Bhd., dan Telekomunikasi Indonesia International Sdn. Bhd. yang menggunakan Ringgit Malaysia. Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs beli dan jual yang diterbitkan oleh Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dengan rincian sebagai berikut: Dolar A.S. (“US$”) 1 Dolar Australia (“AU$”) 1 Euro (“EUR”) 1 Yen Jepang (“JPY”) 1 Ringgit Malaysia (“MYR”) 1 2019 2018 Beli Jual Beli Jual 13.880 9.724 15.559 127,76 3.390 13.885 9.729 15.571 127,82 3.394 14.375 10.157 16.432 130,56 3.474 14.385 10.167 16.446 130,70 3.480 Laba atau rugi selisih kurs yang timbul, baik yang telah maupun yang belum direalisasi, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian periode berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang timbul dari pinjaman selama pembangunan suatu aset tertentu yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi, dimana pinjaman dapat diatribusikan terhadap pembangunan aset tersebut (Catatan 2l). r. Pengakuan pendapatan dan beban i. Pendapatan telepon selular Pendapatan dari jasa pascabayar, yang terdiri dari pendapatan pemakaian dan biaya abonemen bulanan diakui sebagai berikut: • Pendapatan pulsa dan pemakaian atas jasa nilai tambah diakui berdasarkan penggunaan pelanggan. • Biaya abonemen bulanan diakui sebagai pendapatan pada saat pelanggan berlangganan. 27 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) i. Pendapatan telepon selular (lanjutan) Pendapatan dari jasa prabayar, yang terdiri dari penjualan kartu perdana (yang berisi kartu SIM dan voucer perdana) dan voucer isi ulang diakui pertama kali sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan jumlah panggilan yang berhasil dilakukan dan pemakaian jasa nilai tambah oleh pelanggan atau pada saat sisa pulsa pada voucer prabayar telah habis masa berlakunya. ii. Pendapatan sambungan telepon tidak bergerak Pendapatan dari pemakaian telepon diakui pada saat pelanggan memakai telepon tersebut. Biaya abonemen bulanan diakui sebagai pendapatan pada saat pelanggan berlangganan. Penerimaan dari instalasi sambungan telepon tidak bergerak ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan dasar metode garis lurus sepanjang taksiran jangka waktu hubungan dengan pelanggan berdasarkan informasi historis dan tren pelanggan serta memperbarui evaluasi tersebut setiap tahun. iii. Pendapatan Indihome Pendapatan Indihome berasal dari pelanggan consumer yang berlangganan layanan internet atau lebih dari satu produk retail. Layanan tersebut ditawarkan berdasarkan pascabayar yang ditagih pada bulan berikutnya. Kontrak ditawarkan sebagai kontrak bulan ke bulan dan pendapatan diakui secara bulanan sesuai tagihan paket Indihome. Penerimaan dari instalasi sambungan Indihome ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan dasar metode garis lurus sepanjang taksiran jangka waktu hubungan dengan pelanggan berdasarkan informasi historis dan tren pelanggan serta memperbarui evaluasi tersebut setiap tahun. iv. Pendapatan interkoneksi Pendapatan dari interkoneksi jaringan dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan internasional diakui bulanan berdasarkan lalu lintas tercatat aktual untuk bulan tersebut. Pendapatan interkoneksi terdiri dari pendapatan yang berasal dari panggilan pelanggan operator lain kepada pelanggan Grup (incoming) serta panggilan antar pelanggan operator lain yang melalui jaringan Grup (transit). v. Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika Pendapatan dari komunikasi data dan internet diakui berdasarkan pemakaian, yang diukur berdasarkan jangka waktu pemakaian internet atau berdasarkan jumlah biaya tetap tergantung pengaturan dengan pelanggan. Pendapatan dari penjualan, instalasi dan implementasi piranti lunak dan perangkat keras komputer, jasa pemasangan jaringan data komputer, dan instalasi diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau instalasi perangkat. Pendapatan dari jasa pengembangan piranti lunak komputer diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian. 28 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) vi. Pendapatan jaringan Pendapatan dari jaringan terdiri dari pendapatan dari sewa sirkit dan transponder satelit yang diakui pada periode saat jasa diberikan. vii. Pendapatan lainnya Pendapatan dari penjualan periferal atau perangkat telekomunikasi lainnya diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan. Pendapatan sewa menara telekomunikasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa sesuai kesepakatan dengan pelanggan. Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan. viii. Multiple-element arrangements Ketika dua atau lebih barang dan jasa yang menghasilkan pendapatan dijual sebagai satu unit penjualan, tiap barang atau jasa yang telah dikaji sebagai unit akuntansi terpisah dicatat secara terpisah. Jumlah pendapatan dialokasikan secara terpisah pada tiap barang dan jasa teridentifikasi berdasarkan nilai wajar masing-masing barang dan jasa tersebut dan kriteria pengakuan pendapatan yang tepat diterapkan pada tiap barang dan jasa sebagaimana dijelaskan di atas. ix. Hubungan keagenan Pendapatan dalam hubungan keagenan dicatat sebesar jumlah tagihan bruto kepada pelanggan ketika Grup bertindak sebagai prinsipal dalam penjualan barang dan jasa. Pendapatan dicatat sebesar jumlah bersih yang diperoleh (jumlah yang dibayarkan oleh pelanggan dikurangi jumlah yang dibayarkan kepada pemasok) ketika secara substansi Grup bertindak sebagai agen dan memperoleh komisi dari pemasok atas penjualan barang dan jasa. x. Program loyalitas pelanggan Grup melaksanakan program loyalitas pelanggan dimana pelanggan dapat mengumpulkan poin penghargaan untuk setiap kelipatan tertentu pemakaian jasa telekomunikasi. Poin penghargaan dapat ditukarkan di masa depan dengan barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga, sepanjang ketentuan program lainnya terpenuhi. Imbalan yang diterima dialokasikan antara jasa telekomunikasi dan poin penghargaan yang diberikan, dimana imbalan yang dialokasikan ke poin penghargaan adalah sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar poin penghargaan ditentukan dengan menggunakan data historis tingkat penukaran poin penghargaan dari program sejenis. Nilai wajar poin penghargaan yang diberikan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan ketika poin penghargaan tersebut ditukar oleh pelanggan atau telah habis masa berlakunya. xi. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. s. Imbalan kerja i. Imbalan kerja jangka pendek Seluruh imbalan kerja jangka pendek yang terdiri dari gaji dan imbalan terkait, tunjangan cuti, insentif, dan imbalan kerja jangka pendek lain diakui sebagai biaya yang tidak didiskonto saat karyawan telah memberikan jasa kepada Grup. 29 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s. Imbalan kerja (lanjutan) ii. Imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lain Imbalan pasca kerja terdiri dari program pensiun imbalan pasti yang funded dan unfunded, program pensiun iuran pasti, imbalan pasca kerja lainnya, program imbalan kesehatan pasca kerja imbalan pasti, program imbalan kesehatan kerja iuran pasti, dan kewajiban berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan. Imbalan kerja jangka panjang lain terdiri dari penghargaan masa kerja, cuti masa kerja, dan masa persiapan pensiun. Perhitungan biaya terkait dengan program imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lain dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Kewajiban bersih Perusahaan berkaitan dengan imbalan pasti pensiun dan imbalan kesehatan pasca kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan diperoleh karyawan di masa depan sehubungan dengan jasa di masa sekarang dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar dari aset program. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah, yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban imbalan pasca kerja terkait. Obligasi pemerintah digunakan karena tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi. Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program pensiun imbalan pasti dan imbalan kesehatan pasca kerja serta polis asuransi yang memenuhi syarat. Aset ini diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan. Nilai wajar polis asuransi adalah jumlah yang sama dengan kewajiban yang terkait (dan dapat dikurangi jika jumlah yang dapat diterima dari polis asuransi tidak dapat diperoleh secara penuh). Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, dampak batas atas aset (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto) dan imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto) diakui pada ekuitas melalui penghasilan komprehensif lain di periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laba rugi di periode selanjutnya. Biaya jasa lalu diakui di laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: (a) ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan (b) ketika Grup mengakui biaya restrukturisai terkait. Bunga neto dihitung dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto. Laba atau rugi kurtailmen diakui apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan jumlah karyawan dalam jumlah yang material yang ditanggung oleh suatu program atau apabila terdapat perubahan ketentuan-ketentuan pada suatu program imbalan pasti, dimana bagian yang material dari jasa yang diberikan karyawan pada masa depan tidak lagi memberikan imbalan, atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Laba atau rugi penyelesaian diakui apabila terdapat transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program manfaat pasti (selain pembayaran imbalan sesuai dengan ketentuan program dan termasuk dalam asumsi aktuaria). Untuk program iuran pasti, Perusahaan membayar iuran secara rutin yang merupakan biaya berkala bersih untuk periode iuran tersebut dan dicatat sebagai bagian dari beban karyawan ketika terutang. 30 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s. Imbalan kerja (lanjutan) iii. Kompensasi berbasis saham Perusahaan menjalankan program kompensasi berbasis saham dengan penyelesaian menggunakan ekuitas. Nilai wajar dari jasa karyawan yang dikompensasikan dengan saham Perusahaan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan mengkredit akun tambahan modal disetor pada tanggal pemberian kompensasi. iv. Pensiun dini (“Pendi”) Beban Pendi diakui pada saat Grup berkomitmen untuk membayar pesangon Pendi yang timbul sehubungan dengan tawaran yang diajukan Grup agar karyawan mengundurkan diri secara sukarela. Grup dianggap berkomitmen untuk membayar pesangon Pendi jika, dan hanya jika, Grup telah memiliki rencana formal terinci yang tidak dapat dibatalkan. t. Pajak Pajak Penghasilan (“PPh”) Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak penghasilan tersebut sehubungan dengan transaksi atau kejadian yang diakui secara langsung di ekuitas dimana pajak penghasilannya diakui secara langsung di ekuitas. Aset dan liabilitas pajak kini dihitung sebesar jumlah yang diperkirakan dapat diperoleh atau dibayar dengan menggunakan tarif dan ketentuan pajak yang telah ditetapkan pada setiap tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi perlakuan pajak yang diterapkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT Tahunan”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada Otoritas Pajak. Pemeriksaan pajak Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan SKP diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Perubahan dikarenakan kesalahan akan disajikan berdasarkan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Pajak tangguhan Grup mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada setiap tanggal pelaporan. Grup juga mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak pada masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa depan cukup besar (probable). Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak dan undang-undang pajak pada setiap tanggal pelaporan yang diharapkan berlaku terhadap penghasilan kena pajak ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan dikurangi apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. 31 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) t. Pajak (lanjutan) Pajak tangguhan (lanjutan) Pajak tangguhan suatu transaksi diakui diluar laba rugi, diakui di luar laba rugi. Oleh karena itu, pajak tangguhan atas transaksi tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian atau diakui langsung di ekuitas. Aset and liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh Otoritas Pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan di mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk dipulihkan atau diselesaikan. Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN ii. Ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan Sesuai dengan ISAK 34: Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2019, pengakuan dan pengukuran aset dan liabilitas pajak yang mengandung ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan ditentukan dengan mempertimbangkan apakah diperlakukan secara terpisah atau bersamaan, penggunaan asumsi tentang pemeriksaan atas perlakuan pajak tidak pasti oleh otoritas perpajakan, pertimbangan apakah besar kemungkinan Otoritas Pajak akan menerima perlakuan pajak tidak pasti dan penilaian kembali pertimbangan atau estimasi yang disyaratkan jika terjadi perubahan fakta dan keadaan. Pajak final Peraturan perpajakan Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Mengacu pada revisi PSAK 46, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46. Pajak final atas jasa konstruksi dan sewa disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-Lain - bersih”. u. Instrumen keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset dan liabilitas keuangan diakui pertama kali pada nilai wajar termasuk biaya transaksi. Aset dan liabilitas keuangan ini selanjutnya diukur pada nilai wajar atau biaya diamortisasi menggunakan metode bunga efektif sesuai dengan klasifikasinya. i. Aset keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, atau (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. 32 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Instrumen keuangan (lanjutan) i. Aset keuangan (lanjutan) Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Grup termasuk kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan tidak lancar lainnya dan penyertaan jangka panjang. (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan untuk mengambil keuntungan dalam jangka pendek. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar disajikan sebagai (beban)/penghasilan lain-lain pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dalam periode timbulnya keuntungan atau kerugian tersebut. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi, antara lain, kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha dan piutang lain-lain, dan aset keuangan tidak lancar lainnya (piutang usaha jangka panjang dan kas yang dibatasi penggunaannya). Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui pada nilai wajar termasuk biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya diamortisasi, menggunakan metode bunga efektif. (c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: • investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan Grup sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh Grup sebagai kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. • • Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. 33 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Instrumen keuangan (lanjutan) i. Aset keuangan (lanjutan) (d) Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan tersedia untuk dijual terdiri dari reksadana, obligasi korporasi dan negara, dan modal saham yang dicatat sebagai “Aset keuangan lancar lainnya” dan “Penyertaan jangka panjang” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Penyertaan pada efek yang tersedia untuk dijual (available-for-sale investment) dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan, dan dilaporkan sebagai komponen terpisah pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian hingga terealisasi. Laba atau rugi yang telah direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus. ii. Liabilitas keuangan Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, pinjaman, dan liabilitas lainnya. Pinjaman termasuk utang bank jangka pendek, pinjaman penerusan, obligasi dan wesel bayar, utang bank jangka panjang, pinjaman lainnya dan utang sewa pembiayaan. (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan untuk mengambil keuntungan dalam jangka pendek. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. (b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, pinjaman, dan liabilitas lainnya. Pinjaman termasuk utang bank jangka pendek, pinjaman penerusan, obligasi dan wesel bayar, utang bank jangka panjang, pinjaman lainnya dan utang sewa pembiayaan. 34 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Instrumen keuangan (lanjutan) iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Hak saling hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan sebagai berikut: (a) situasi bisnis yang normal; (b) peristiwa kegagalan; dan (c) peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari Grup dan seluruh pihak lawan. iv. Pengukuran nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar atau liabilitas dapat diselesaikan dengan transaksi yang dilakukan secara wajar. Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan berdasarkan referensi harga pasar kuotasian, tanpa dikurangi biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian tersebut meliputi transaksi pasar wajar terkini, referensi kepada nilai wajar kini instrumen keuangan lainnya yang secara substansi adalah serupa dan analisis arus kas diskonto atau model penilaian lainnya. Analisis nilai wajar instrumen keuangan dan rincian lebih lanjut mengenai penentuan nilai wajar diungkapkan dalam Catatan 35. v. Penurunan nilai aset keuangan Grup mendeteksi penurunan nilai aset keuangannya apabila terdapat bukti objektif adanya peristiwa merugikan (“loss event”) yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap arus kas masa depan dari suatu aset keuangan. Penurunan nilai tersebut diakui apabila loss event tersebut dapat diperkirakan secara andal telah terjadi. Kerugian yang diperkirakan akan timbul akibat dari peristiwa masa depan tidak boleh diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya diamortisasi, Grup terlebih dahulu menilai apakah penurunan nilai terjadi secara individual untuk aset keuangan yang secara individu memang signifikan, atau secara gabungan apabila aset keuangan tersebut secara individu tidak signifikan. Jika Grup tidak menemukan bukti yang objektif atas penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individu, terlepas apakah signifikan maupun tidak, aset keuangan tersebut dimasukkan dalam kelompok aset keuangan dengan karakteristik risiko kredit serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tidak diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya diamortisasi diukur dari perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (diluar rugi kredit yang diperkirakan muncul di masa depan yang belum terjadi saat ini). Arus kas masa depan ini didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset berkurang melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi. 35 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Instrumen keuangan (lanjutan) v. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal pelaporan Grup menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa suatu investasi atau grup investasi mengalami penurunan nilai. Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain konsolidasian dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain konsolidasian diakui dalam laba rugi sebagai kerugian penurunan nilai. Jumlah kerugian kumulatif tersebut merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui. vi. Penghentian pengakuan instrumen keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh resiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial kepada pihak lain. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan saat kewajiban kontraktual untuk membayar dilepaskan, dibatalkan atau berakhir. v. Sukuk Ijarah Sukuk Ijarah yang diterbitkan oleh Grup diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi terkait. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui pada laporan laba rugi sebagai beban penerbitan sukuk. Sukuk Ijarah, setelah disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi yang belum diamortisasi, disajikan sebagai bagian dari liabilitas. w. Modal saham yang diperoleh kembali Saham diperoleh kembali dicatat dengan menggunakan nilai perolehannya sebagai “Modal Saham yang Diperoleh Kembali” dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Harga pokok dari penjualan/pengalihan saham yang diperoleh kembali dicatat dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Modal saham diperoleh kembali yang dialihkan dalam bentuk kepemilikan saham karyawan dicatat sebesar nilai wajarnya. Selisih antara harga perolehan kembali dan harga jual kembali/nilai pengalihan saham dicatat sebagai "Tambahan Modal Disetor". x. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. Untuk dividen interim, Perusahaan mengakui sebagai liabilitas berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris. y. Laba per saham dan laba per ADS Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode tersebut. Laba per ADS dihitung dengan mengalikan laba per saham dasar dengan 100, yaitu jumlah lembar saham per ADS. Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan yang berpotensi dilutif. 36 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) z. Informasi segmen Informasi segmen Grup disajikan menurut segmen operasi yang telah diidentifikasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); ii. hasil operasinya direviu secara reguler oleh Pengambil Keputusan Operasional (PKO) Grup, misalnya Dewan Direksi untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. iii. aa. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban Provisi untuk kontrak yang memberatkan diakui ketika kontrak tersebut menjadi memberatkan sebesar mana yang lebih rendah antara biaya neto memenuhi kontrak dengan denda atau kompensasi yang dibayar jika tidak memenuhi kontrak. ab. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Grup menentukan jumlah terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (“UPK”) yang mana aset tercakup (“aset UPK”). Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan dibebankan pada operasi berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Penyusutan dan Amortisasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya, untuk aset selain goodwill, mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka jumlah terpulihkan aset tersebut diestimasi. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya, untuk aset selain goodwill, dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi konsolidasian. 37 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) ab. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun dan ketika terdapat keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai. Penurunan nilai untuk goodwill ditentukan dengan menilai jumlah terpulihkan dari UPK (atau kelompok UPK) yang mana goodwill tercakup. Jika nilai terpulihkan dari UPK lebih rendah dari nilai tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode mendatang. ac. Klasifikasi lancar dan tidak lancar Grup menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan klasifikasi lancar/tak lancar. Suatu aset disajikan lancar bila: i. akan direalisasi, dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal, ii. untuk diperdagangkan, iii. akan direalisasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, atau kas atau setara kas kecuali yang dibatasi penggunaannya atau akan digunakan untuk melunasi suatu liabilitas dalam paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Aset yang tidak memenuhi kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Suatu liabilitas disajikan lancar bila: i. akan dilunasi dalam siklus operasi normal, ii. untuk diperdagangkan, iii. akan dilunasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, atau iv. tidak ada hak tanpa syarat untuk menangguhkan pelunasannya dalam paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Liabilitas yang tidak memenuhi kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas tidak lancar. ad. Pertimbangan, estimasi dan asumsi akuntansi yang penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat keputusan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan yang menyertainya, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian tentang asumsi dan perkiraan ini dapat menghasilkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode mendatang. i. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Pajak penghasilan Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang hasil pajak akhirnya tidak pasti. Grup mengakui liabilitas untuk area pemeriksaan pajak yang diantisipasi berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan terutang. Jika hasil akhir pajak berbeda dengan jumlah yang sudah dicatat, selisihnya akan mempengaruhi aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan pada periode ditentukannya hasil pajak tersebut. Rincian atas sifat dan jumlah tercatat pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 25. 38 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) ad. Pertimbangan estimasi dan asumsi akuntansi yang penting (lanjutan) ii. Estimasi dan asumsi Estimasi dan asumsi terus dievaluasi dan didasarkan kepada pengalaman historis dan faktor- faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Grup membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi akuntansi yang dihasilkan, menurut definisi, jarang yang sama dengan hasil aktualnya. Estimasi dan asumsi pada saat tanggal pelaporan yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas selama satu tahun laporan keuangan ke depan dipaparkan di bawah. (a) Imbalan pasca kerja Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuaria berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan tingkat pengembalian investasi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja. Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto tersebut adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini dari estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Jika terdapat peningkatan peringkat seperti pada obligasi pemerintah atau penurunan tingkat bunga sebagai hasil dari peningkatan kondisi ekonomi, maka akan terdapat dampak material terhadap tingkat diskonto yang digunakan dalam menentukan kewajiban pasca kerja. Asumsi kunci kewajiban imbalan pasca kerja lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 28 dan 29. (b) Umur manfaat aset tetap Grup mengestimasi umur manfaat aset tetap berdasarkan ekspektasi penggunaan aset oleh Grup dengan mempertimbangkan rencana strategi usaha, perkembangan teknologi di masa depan, dan perilaku pasar. Estimasi umur manfaat aset tetap adalah berdasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal, dan pengalaman untuk aset yang sejenis. Grup melakukan reviu atas estimasi umur manfaat sekurang-kurangnya setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dengan estimasi sebelumnya, yang dikarenakan adanya perubahan ekspektasi daya pakai aset akibat pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan aset. Jumlah beban tercatat setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap merupakan perubahan estimasi akuntansi dan diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada periode perubahan dan periode mendatang. Rincian atas sifat dan jumlah tercatat atas aset tetap diungkapkan pada Catatan 9. 39 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) ad. Pertimbangan estimasi dan asumsi akuntansi yang penting (lanjutan) ii. Estimasi dan asumsi (lanjutan) (c) Provisi untuk penurunan nilai piutang Grup mengevaluasi adanya bukti obyektif bahwa piutang usaha mengalami penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan. Provisi atas penurunan nilai piutang usaha dan piutang lain-lain, dihitung berdasarkan kondisi terkini dan tingkat ketertagihan historis piutang usaha. Provisi ini disesuaikan secara berkala untuk mencerminkan hasil aktual dan taksiran. Rincian atas sifat dan jumlah tercatat provisi penurunan nilai piutang diungkapkan pada Catatan 5. (d) Uji penurunan nilai aset tidak lancar dan goodwill Penerapan metode akuisisi dalam suatu kombinasi bisnis mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill, yang tidak diamortisasi namun diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya dan setiap terdapat indikasi penurunan nilai. Perhitungan arus kas masa depan dalam menentukan nilai wajar aset tetap dan aset tidak lancar lainnya dari entitas yang diakuisisi pada tanggal akuisisi melibatkan estimasi yang signifikan. Walaupun manajemen berkeyakinan bahwa asumsi yang digunakan adalah tepat dan memiliki dasar yang kuat, perubahan signifikan pada asumsi tersebut dapat mempengaruhi secara material evaluasi atas nilai terpulihkan dan dapat menimbulkan penurunan nilai sesuai PSAK 48: Penurunan Nilai Aset. (e) Akuisisi Grup mengevaluasi setiap transaksi akuisisi untuk menentukan akan diperlakukan sebagai akuisisi aset atau kombinasi bisnis. Untuk transaksi yang diperlakukan sebagai akuisisi aset, harga pembelian dialokasikan untuk aset yang diperoleh, tanpa pengakuan goodwill. Untuk akuisisi yang memenuhi definisi kombinasi bisnis, Grup menerapkan metode akuisisi akuntansi atas aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan hasil operasi disertakan dengan hasil Grup dari tanggal akuisisi masing- masing. Setiap kelebihan dari harga pembelian dibayar atas jumlah yang diakui untuk aset yang diperoleh dan liabilitas diambil alih dicatat sebagai goodwill. Grup terus mengevaluasi akuisisi yang diperhitungkan sebagai kombinasi bisnis untuk jangka waktu tidak melebihi satu tahun setelah tanggal akuisisi yang berlaku dari setiap transaksi untuk menentukan apakah penyesuaian tambahan diperlukan untuk alokasi harga pembelian yang dibayarkan untuk aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih biasanya ditentukan dengan menggunakan salah satu perkiraan biaya penggantian atau metode penilaian arus kas diskonto. Ketika menentukan nilai wajar dari aset berwujud yang diperoleh, Grup memperkirakan biaya untuk mengganti aset dengan aset baru dengan mempertimbangkan faktor seperti umur, kondisi dan masa manfaat ekonomi dari aset. Ketika menentukan nilai wajar dari aset tidak berwujud yang diperoleh, Grup memperkirakan tingkat diskonto yang berlaku dan waktu dan jumlah arus kas masa depan, termasuk tingkat dan persyaratan atas perpanjangan dan pengurangan. 40 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS Kas Bank Pihak berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (“BNI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (“BRI”) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (“BTN”) Lain-lain Sub-jumlah Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk. (“Bank Permata”) PT Bank HSBC Indonesia ("HSBC") The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. ("HSBC Hongkong") Standard Chartered Bank (“SCB”) PT Bank Pembangunan Daerah (“BPD”) PT Bank Bukopin Tbk. (“Bank Bukopin”) Lain-lain Sub-jumlah Jumlah bank Deposito berjangka Pihak berelasi BNI BRI BTN Bank Mandiri Sub-jumlah 2019 Saldo 2018 Saldo Mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah Mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah - - 9 1 0 1 0 - 6 0 0 - 3 - - 0 - 4 - 14 6 - 11 1 - - 0 - 8 1 27 4 1 0 0 0 - 32 - 36 - 4 - 16 37 1.407 122 23 1 0 0 1.033 86 0 0 198 44 51 20 0 2.985 335 62 3 188 10 0 150 7 121 76 0 358 113 17 13 12 7 3 1 0 1.476 4.461 2.693 450 2.561 500 2.733 49 1.129 215 10.330 - - 10 1 1 8 0 - 2 0 0 - 2 - - 0 - 2 - 12 5 - 10 1 - - 0 - 8 1 17 6 0 2 0 0 - 58 - 47 - 31 - 16 36 1.199 139 20 1 1 0 791 28 0 0 728 31 342 15 0 3.295 218 30 1 181 9 0 148 14 43 6 0 165 115 20 8 21 2 14 0 0 995 4.290 2.640 837 1.911 676 2.559 446 611 230 9.910 Mata uang Rp Rp US$ EUR HKD JPY AUD Rp US$ SGD EUR Rp US$ Rp Rp US$ Rp US$ Rp US$ HKD Rp US$ SGD Rp Rp US$ Rp US$ EUR TWD MYR AUD SGD MOP HKD Rp US$ Rp US$ Rp US$ Rp US$ 41 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2019 Saldo 2018 Saldo Mata uang Mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah Mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah Deposito berjangka (lanjutan) Pihak ketiga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (“BJB”) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (“Bank CIMB Niaga”) PT Bank Mega Tbk. (“Bank Mega”) Bank Bukopin PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (“BTPN”) United Overseas Bank Limited (“UOB Singapore”) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Lain-lain Rp Rp US$ Rp Rp Rp US$ US$ Rp Rp US$ MYR Sub-jumlah Jumlah deposito berjangka Jumlah - - 29 - - - - - - - 8 9 1.394 992 398 400 10 1 - - 20 57 112 30 3.414 13.744 18.242 - - - - - - 25 30 - - - 11 1.295 190 - 365 248 181 363 429 40 53 - 39 3.203 13.113 17.439 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing 2019 4,00% - 9,25% 0,50% - 3,30% 2018 2,60% - 9,25% 0,50% - 3,75% Pihak berelasi dimana Grup melakukan penempatan dananya merupakan bank milik negara. Grup menempatkan sebagian besar kas dan setara kasnya di bank-bank tersebut karena mereka memiliki jaringan cabang yang luas di Indonesia dan dipertimbangkan sebagai bank yang sehat secara finansial karena dimiliki oleh negara. 42 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 2019 Saldo 2018 Saldo Mata uang asing Mata uang (dalam jutaan) Setara Rupiah Mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah Deposito berjangka Pihak berelasi BNI Pihak ketiga SCB Lain-lain Jumlah deposito berjangka Aset keuangan tersedia untuk dijual Pihak berelasi PT Bahana TCW Investment Management (“Bahana TCW”) PT Mandiri Manajemen Investasi Jumlah aset keuangan tersedia untuk dijual Rekening penampungan Lainnya Jumlah Rp US$ Rp US$ Rp Rp Rp US$ MYR Rp MYR - 8 - 5 - - - 1 6 - 2 - 111 18 71 200 71 - 71 142 15 19 102 5 554 - 8 - 6 - - - 0 5 - - 1 116 - 88 205 91 379 470 136 1 16 476 - 1.304 Seluruh deposito berjangka di atas memiliki tanggal jatuh tempo lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun, dengan tingkat bunga per tahun sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing 2019 6,50% 1,20% - 2,51% 2018 5,00% 1,35% - 2,18% 43 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA Piutang usaha berhubungan dengan non-retail, dengan rincian sebagai berikut: jasa yang diberikan kepada pelanggan retail dan a. Berdasarkan pelanggan (i) Pihak berelasi BUMN Indonusa Indosat Lain-lain Jumlah Provisi penurunan nilai piutang Jumlah bersih (ii) Pihak ketiga Pelanggan individual dan bisnis Penyelenggara jasa telekomunikasi internasional luar negeri Jumlah Provisi penurunan nilai piutang Jumlah bersih b. Berdasarkan umur (i) Pihak berelasi Sampai dengan 3 bulan 3 sampai dengan 6 bulan Lebih dari 6 bulan Jumlah Provisi penurunan nilai piutang Jumlah bersih (ii) Pihak ketiga Sampai dengan 3 bulan 3 sampai dengan 6 bulan Lebih dari 6 bulan Jumlah Provisi penurunan nilai piutang Jumlah bersih 44 2019 2018 1.604 494 150 459 2.707 (915) 1.792 2019 2018 13.710 1.583 15.293 (5.288) 10.005 2019 2018 1.563 237 907 2.707 (915) 1.792 2019 2018 9.270 1.077 4.946 15.293 (5.288) 10.005 1.649 522 219 467 2.857 (731) 2.126 12.044 1.542 13.586 (4.298) 9.288 1.748 296 813 2.857 (731) 2.126 8.006 1.502 4.078 13.586 (4.298) 9.288 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) b. Berdasarkan umur (lanjutan) (iii) Umur total piutang usaha 2019 2018 Sebelum provisi Provisi penurunan nilai piutang Sebelum provisi Provisi penurunan nilai piutang Belum jatuh tempo Jatuh tempo sampai dengan 3 bulan Jatuh tempo lebih dari 3 bulan sampai dengan 6 bulan Jatuh tempo lebih dari 6 bulan Jumlah 8.250 2.583 1.314 5.853 18.000 395 513 458 4.837 6.203 7.512 2.244 1.797 4.890 16.443 394 281 329 4.025 5.029 Grup telah membentuk provisi penurunan nilai piutang usaha berdasarkan tingkat penurunan nilai historis secara kolektif dan historis kredit para pelanggan secara individual. Grup tidak membedakan piutang usaha pihak berelasi dan piutang usaha pihak ketiga dalam menilai jumlah yang jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilai tercatat piutang usaha Grup yang tidak diturunkan nilainya masing-masing sebesar Rp3.942 miliar dan Rp4.296 miliar. Manajemen telah menyimpulkan bahwa piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya, termasuk piutang usaha yang belum jatuh tempo dan juga tidak diturunkan nilainya, adalah terutang dari para pelanggan dengan tingkat ketertagihan yang baik dan diharapkan dapat terpulihkan. tempo tetapi telah jatuh c. Berdasarkan mata uang (i) Pihak berelasi Rupiah Dolar A.S. Lain-lain Jumlah Provisi penurunan nilai piutang Jumlah bersih (ii) Pihak ketiga Rupiah Dolar A.S. Dolar Australia Lain-lain Jumlah Provisi penurunan nilai piutang Jumlah bersih 2019 2018 2.705 2 0 2.707 (915) 1.792 2019 2018 12.883 2.298 12 100 15.293 (5.288) 10.005 2.850 7 0 2.857 (731) 2.126 11.348 2.118 19 101 13.586 (4.298) 9.288 45 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) d. Mutasi provisi penurunan nilai piutang Saldo awal Provisi yang diakui selama tahun berjalan (Catatan 24) Penghapusbukuan piutang Saldo akhir 2019 2018 5.029 2.283 (1.109) 6.203 4.331 1.724 (1.026) 5.029 Penghapusbukuan piutang merupakan penghapusbukuan piutang usaha pihak berelasi dan pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa saldo provisi atas penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Pada tanggal 31 Desember 2019, piutang usaha tertentu entitas anak sebesar Rp6.812 miliar telah dijaminkan dalam beberapa perjanjian pinjaman (Catatan 15 dan 16c). 6. PERSEDIAAN Komponen Kartu SIM dan voucer prabayar Lain-lain Jumlah Provisi atas persediaan usang Komponen Kartu SIM dan voucer prabayar Lain-lain Jumlah Jumlah bersih 2019 2018 351 154 172 677 (62) (28) (2) (92) 585 Mutasi provisi atas persediaan usang adalah sebagai berikut: Saldo awal Provisi yang diakui selama tahun berjalan Penghapusbukuan persediaan Saldo akhir 2019 2018 67 25 - 92 429 137 218 784 (38) (28) (1) (67) 717 53 22 (8) 67 Manajemen berpendapat bahwa saldo provisi atas persediaan usang cukup untuk menutup kerugian akibat dari penurunan nilai persediaan karena usang. Persediaan yang diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban usaha operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi pada tahun 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp1.727 miliar dan Rp2.625 miliar (Catatan 23). 46 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN (lanjutan) Persediaan tertentu entitas anak sebesar Rp343 miliar telah dijaminkan dalam beberapa perjanjian pinjaman (Catatan 16c). Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, modul (bagian dari aset tetap) dan komponen dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp112 miliar dan Rp125 miliar, yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lain. Total nilai pertanggungan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp155 miliar dan Rp176 miliar. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang muncul dari risiko yang ditanggung. 7. ASET LANCAR LAINNYA Rincian dari aset lancar lainnya adalah sebagai berikut: Izin penggunaan frekuensi dibayar di muka (Catatan 33c.i) Sewa dibayar di muka Uang muka Gaji dibayar di muka Lain-lain Jumlah 2019 2018 3.879 1.403 670 189 511 6.652 3.636 1.382 1.803 200 961 7.982 8. PENYERTAAN JANGKA PANJANG Grup memiliki penyertaan saham pada beberapa entitas sebagai berikut: Penyertaan jangka panjang Persentase kepemilikan Saldo awal Penambahan (pengurangan) 2019 Bagian laba (rugi) bersih Dividen Bagian penghasilan komprehensif lain Penurunan nilai Saldo akhir pada entitas asosiasi: Tiphonea Finaryab Indonusac Jalind Cellume ILCSf GSNg Teltraneth Lain-laini Sub-jumlah Penyertaan jangka panjang lainnya Jumlah penyertaan jangka panjang 24,00 26,58 20,00 33,00 30,40 49,00 45,00 51,00 6,32-32,00 1.602 - 210 - 79 44 14 - 4 1.953 519 - 484 - 70 - - - 34 (2) 586 215 88 (217) - 7 (8) (13) (1) (24) 2 (166) (11) - - - - - - - - (11) - - 19 - - (0) - 0 - 1 - 20 - (1.172) - - - - - - - - (1.172) 526 267 210 77 71 31 13 11 4 1.210 - 734 2.472 801 (166) (11) 20 (1.172) 1.944 47 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Ringkasan informasi keuangan investasi Grup yang diperhitungkan dengan menggunakan metode ekuitas untuk tahun 2019: Laporan posisi keuangan Aset lancar Aset tidak lancar Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Ekuitas (defisit) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya Pendapatan Beban operasional Penghasilan (beban) lain-lain termasuk biaya pendanaan - bersih Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) tahun berjalan Laba (rugi) komprehensif lain Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Tiphone Finarya Indonusa Jalin Cellum ILCS GSN Teltranet Lain-lain 8.165 778 (3.824) (741) 4.378 2.382 132 (1.533) (3) 978 495 253 (534) (278) (64) 100 222 (78) (10) 234 28.442 (27.621) (321) 500 (138) 362 77 38 (877) 17 (822) 1 (821) - 794 (738) 205 (148) 1 57 (10) 47 (1) 2 59 (17) 42 (0) 14 17 (10) (27) (6) 13 (40) - (27) - (27) - 119 41 (95) (2) 63 17 169 (2) (155) 29 291 66 (356) (58) (57) 615 4.033 (1.089) (5.101) (1.542) 206 (212) (16) (22) (4) (26) 0 7 (9) (0) (2) (0) (2) - 195 (242) (15) (62) (43) (105) 2 784 (800) (128) (144) (1) (145) - 439 (821) 46 42 (27) (26) (2) (103) (145) 31 2018 Persentase kepemilikan Saldo awal Penambahan (pengurangan) Bagian laba (rugi) bersih Dividen Bagian penghasilan komprehensif lain Penurunan nilai Saldo akhir Penyertaan jangka panjang pada entitas asosiasi: Tiphonea Indonusac Cellume ILCSf GSNg Lain-laini Teltraneth Sub-jumlah Penyertaan jangka panjang lainnya Jumlah penyertaan jangka panjang 24,00 20,00 30,40 49,00 45,00 25,00-32,00 51,00 1.539 221 - 43 14 4 18 1.839 - - 84 - - - - 84 309 253 87 (11) (5) 1 0 0 (19) 53 - 2.148 337 53 (9) - - - - - - (9) - (9) (15) - - 0 - 0 1 (14) - - - - - - - - 1.602 210 79 44 14 4 - 1.953 - (43) 519 (14) (43) 2.472 48 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Ringkasan informasi keuangan investasi Grup yang diperhitungkan dengan menggunakan metode ekuitas untuk tahun 2018: ©© Laporan posisi keuangan Aset lancar Aset tidak lancar Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Ekuitas (defisit) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya Pendapatan Beban operasional Penghasilan (beban) lain-lain termasuk biaya pendanaan - bersih Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) tahun berjalan Laba (rugi) komprehensif lain Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Tiphone Indonusa Teltranet ILCS GSN Cellum Lain-lain 7.615 892 (1.466) (3.062) 3.979 29.228 (28.117) (391) 720 (137) 583 (63) 449 310 (571) (297) (109) 824 (583) (39) 202 (55) 147 (3) 520 144 269 116 (269) (138) (22) 132 47 (87) (2) 90 184 - 154 - 338 206 (264) 164 (162) (13) (71) 12 (59) 1 (58) 1 3 (1) 2 - 2 5 (5) 1 1 (0) 1 - 1 22 43 (23) (20) 22 22 (46) (10) (34) - (34) - 201 601 (663) (1.863) (1.724) 95 (233) (33) (171) (1) (172) - (34) (172) a Tiphone berdiri pada tanggal 25 Juni 2008 dengan nama PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. Tiphone bergerak di bidang perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon seluler berikut suku cadang, aksesoris, pulsa serta jasa perbaikan dan penyediaan konten melalui anak perusahaan. Pada tanggal 18 September 2014, Perusahaan melalui PINS melakukan pembelian 25% saham kepemilikan di Tiphone senilai Rp1.395 miliar. Nilai wajar penyertaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar Rp526 miliar dan Rp1.649 miliar. Nilai wajar dihitung dengan mengalikan jumlah lembar saham dengan harga pasar pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp300 dan Rp940 per lembar saham. Rekonsiliasi informasi keuangan dan nilai tercatat penyertaan jangka panjang pada Tiphone pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Aset Liabilitas Aset bersih Bagian Grup atas aset bersih (24,00% tahun 2019 dan 2018) Goodwill Penurunan nilai Nilai tercatat penyertaan jangka panjang 2019 2018 8.943 (4.565) 4.378 1.051 647 (1.172) 526 8.507 (4.528) 3.979 955 647 - 1.602 b Pada tanggal 21 Januari 2019, Telkomsel mendirikan anak perusahaan PT Fintek Karya Nusantara (“Finarya”) dengan modal awal Rp25 miliar dan pada tanggal 22 Februari 2019 Telkomsel mengalihkan asetnya sebesar Rp 150 miliar. Atas akuisisi ini Telkomsel memperoleh masing-masing 2.499 dan 14.974 lembar saham (kepemilikan saham 100%). Telkomsel dengan PT Mandiri Capital Indonesia, PT BRI Ventura Indonesia, PT BNI Sekuritas, PT Jasamarga Tollroad Operator, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero), PT Pertamina Retail, PT Kereta Commuter Indonesia (“KCI”), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Danareksa Capital, menandatangani perjanjian pemegang saham pada tanggal 31 Juli 2019, 31 Oktober 2019, dan 31 Desember 2019 sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor oleh masing-masing pemegang saham. Pada tanggal 31 Desember 2019, Telkomsel memiliki 48.530 lembar saham atau setara dengan 26,58% kepemilikan saham. c Indonusa sebelumnya adalah entitas anak. Pada tahun 2013 Perusahaan menjual 80% kepemilikan sahamnya. Pada tanggal 14 Mei 2014, berdasarkan Surat Sirkuler Pemegang Saham Indonusa yang tercakup dalam akta notaris No. 57 tanggal 23 April 2014 oleh FX Budi Santoso Isbandi, S.H., yang disetujui oleh Menkumham dalam Surat No. AHU-02078.40.20.2014 tanggal 29 April 2014, pemegang saham Indonusa menyetujui atas peningkatan jumlah saham yang diterbitkan dan dibayar penuh sejumlah Rp80 miliar. Perusahaan telah menggunakan haknya atas saham yang diterbitkan dan melakukan pengalihan ke Metra sehingga kepemilikan Metra atas Indonusa meningkat menjadi 4,33% dan kepemilikan Perusahaan atas Indonusa menjadi 15,67%. d Jalin sebelumnya adalah entitas anak. Pada tanggal 19 Juni 2019 Perusahaan menjual 67% kepemilikan sahamnya kepada PT Danareksa (Persero) (“Danareksa”) senilai Rp395 miliar. e Investasi pada Cellum dicatat dengan metode ekuitas berdasarkan perjanjian pernyertaan saham baru bersyarat antara Metranet dengan Cellum Global Zrt pada tanggal 30 Januari 2018. Cellum adalah perusahaan penyedia solusi mobile payment dan commerce services. f PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (“ILCS“) bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa layanan E-trade logistic dan jasa terkait lainnya. g Pada tanggal 31 Agustus 2017, NSI dan pihak ketiga mendirikan PT Graha Sakura Nusantara (“GSN“) yang menjalankan usaha h real estate, pemasaran perumahan dan apartemen. Investasi pada Teltranet dicatat dengan metode ekuitas berdasarkan perjanjian antara Metra dengan Telstra Holding Singapore Pte. Ltd. pada tanggal 29 Agustus 2014. Teltranet bergerak dalam bidang jasa sistem komunikasi. Metra tidak memiliki pengendalian dalam menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Teltranet. i Bagian kumulatif rugi atas investasi lain-lain yang tidak diakui hingga tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah Rp480 miliar. 49 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP Harga perolehan: Aset tetap pemilikan langsung Tanah Bangunan Renovasi bangunan sewa Peralatan sentral telepon Peralatan telegraf, teleks dan komunikasi data Peralatan dan instalasi transmisi Satelit, stasiun bumi dan peralatannya Jaringan kabel Catu daya Peralatan pengolahan data Peralatan telekomunikasi lainnya Peralatan kantor Kendaraan Peralatan lainnya Aset dalam pembangunan Aset sewa pembiayaan Peralatan dan instalasi transmisi Peralatan pengolahan data Kendaraan Peralatan kantor Aset CPE Catu daya Aset Pola Bagi Hasil (“PBH”) Jumlah 1 Januari 2019 Akuisisi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ Translasi 31 Desember 2019 1.626 11.833 1.375 15.291 1.586 141.408 11.972 45.451 17.864 14.265 3.423 2.142 641 94 4.876 5.603 1 578 16 22 125 252 280.444 6 12 - - - 686 - - - 10 - 7 - - 81 - - 1 - - - - 803 16 779 37 1.228 675 6.768 108 8.197 793 709 1.904 208 99 57 14.923 - - 54 30 - - - 36.585 - (4) (58) (61) - (6.240) (11) (113) (253) (107) - (101) (167) - (20) (102) - (80) (4) - - - (7.321) (4) 1.442 195 890 (3) 9.128 275 822 1.709 1.532 13 105 (5) (28) (17.241) (1) - (50) - - (125) (163) (1.509) 1.644 14.062 1.549 17.348 2.258 151.750 12.344 54.357 20.113 16.409 5.340 2.361 568 123 2.619 5.500 1 503 42 22 - 89 309.002 1 Januari 2019 Akuisisi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ Translasi 31 Desember 2019 Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai: Aset tetap pemilikan langsung Bangunan Renovasi bangunan sewa Peralatan sentral telepon Peralatan telegraf, teleks dan komunikasi data Peralatan dan instalasi transmisi Satelit, stasiun bumi dan peralatannya Jaringan kabel Catu daya Peralatan pengolahan data Peralatan telekomunikasi lainnya Peralatan kantor Kendaraan Peralatan lainnya Aset sewa pembiayaan Peralatan dan instalasi transmisi Peralatan pengolahan data Kendaraan Peralatan kantor Aset CPE Catu daya Aset PBH Jumlah Nilai buku bersih 3.405 949 10.550 1.320 74,247 5.005 12.185 12.316 10.747 1.029 1.312 281 75 3.241 1 126 70 20 73 244 137.196 143.248 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 726 198 1.488 260 11.059 818 2.349 1.454 1.304 737 383 72 1 587 - 72 3 - - - 21.511 (4) (56) (45) - (5.260) (10) (102) (239) (61) - (55) (137) - (94) - (58) (3) - - - (6.124) (14) - (17) - (53) (4) (261) 65 (13) - 38 (6) (10) - - (25) (26) - (73) (155) (554) 4.113 1.091 11.976 1.580 79.993 5.809 14.171 13.596 11.977 1.766 1.678 210 66 3.734 1 115 44 20 - 89 152.029 156.973 50 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) 1 Januari 2018 Akuisisi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ Translasi 31 Desember 2018 Harga perolehan: Aset tetap pemilikan langsung Tanah Bangunan Renovasi bangunan sewa Peralatan sentral telepon Peralatan telegraf, teleks, dan komunikasi data Peralatan dan instalasi transmisi Satelit, stasiun bumi, dan peralatannya Jaringan kabel Catu daya Peralatan pengolahan data Peralatan telekomunikasi lainnya Peralatan kantor Kendaraan Peralatan lainnya Aset dalam pembangunan Aset sewa pembiayaan Peralatan dan instalasi transmisi Peralatan pengolahan data Kendaraan Peralatan kantor Aset CPE Catu daya Aset Pola Bagi Hasil (“PBH”) Jumlah 1.519 9.802 1.257 18.463 1.583 133.797 9.300 47.155 16.279 13.294 1.659 1.557 439 97 4.415 5.582 83 401 80 22 215 252 267.251 46 43 - - - - - - 13 23 - 46 6 - 2 - - - - - - - 179 39 67 23 818 3 3.266 2.414 5.887 484 140 1.765 471 203 18 17.821 21 - 176 4 - - - 33.620 - (1) (24) (1.920) - (6.398) (3) (36) (187) (540) - (18) (1) - (23) - (82) - (68) - (90) - 22 1.922 119 (2.070) - 10.743 261 (7.555) 1.275 1.348 (1) 86 (6) (21) (17.339) - - 1 - - - - (9.391) (11.215) 1.626 11.833 1.375 15.291 1.586 141.408 11.972 45.451 17.864 14.265 3.423 2.142 641 94 4.876 5.603 1 578 16 22 125 252 280.444 1 Januari 2018 Akuisisi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi/ Translasi 31 Desember 2018 Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai: Aset tetap pemilikan langsung Bangunan Renovasi bangunan sewa Peralatan sentral telepon Peralatan telegraf, teleks, dan komunikasi data Peralatan dan instalasi transmisi Satelit, stasiun bumi, dan peralatannya Jaringan kabel Catu daya Peralatan pengolahan data Peralatan telekomunikasi lainnya Peralatan kantor Kendaraan Peralatan lainnya Aset sewa pembiayaan Peralatan dan instalasi transmisi Peralatan pengolahan data Kendaraan Peralatan kantor Aset CPE Catu daya Aset PBH Jumlah Nilai buku bersih a. Laba dari penjualan aset tetap 2.880 823 14.553 802 69.240 4.334 17.864 11.154 10.236 602 1.036 226 96 2.638 76 66 80 20 120 234 137.080 130.171 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku bersih Laba dari pelepasan atau penjualan aset tetap - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 513 150 1.307 518 10.958 677 2.076 1.332 1.040 428 290 62 4 603 7 60 44 - 43 10 20.122 (1) (24) (1.920) - (5.579) (3) (36) (177) (519) - (18) (1) - - (82) - (54) - (90) - 13 - (3.390) - (372) (3) (7.719) 7 (10) (1) 4 (6) (25) - - - - - - - (8.504) (11.502) 3.405 949 10.550 1.320 74.247 5.005 12.185 12.316 10.747 1.029 1.312 281 75 3.241 1 126 70 20 73 244 137.196 143.248 2019 2018 1.496 (853) 643 629 (1) 628 51 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) b. Lain-lain (i) Pada tanggal 31 Desember 2019, UPK yang menghasilkan proyeksi arus kas masuk adalah sambungan nirkabel tidak bergerak, seluler, dan lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset dari UPK tersebut pada tanggal 31 Desember 2019. (ii) Bunga yang pinjaman pembangunan sejumlah Rp99 miliar dan Rp271 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasi berkisar antara 4,12%-11% dan 9,68%-11% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. dikapitalisasi dalam aset ke (iii) Tidak ada rugi selisih kurs yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. (iv) Pada tahun 2019 dan 2018, Grup telah mendapat klaim asuransi atas aset tetap yang hilang dan rusak masing-masing sebesar Rp197 miliar dan Rp153 miliar dan dicatat sebagai bagian dari lain “Penghasilan Lain-Lain” dalam konsolidasian. Pada tahun 2019 dan 2018, nilai tercatat aset tetap tersebut masing-masing sebesar Rp165 miliar dan Rp51 miliar, telah dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. laba rugi dan penghasilan komprehensif laporan (v) Di tahun 2019 dan 2018, Telkomsel memutuskan untuk mengganti peralatan tertentu dengan nilai tercatat bersih masing-masing sebesar Rp267 miliar dan Rp341 miliar, sebagai bagian dari program modernisasi, dan melakukan percepatan pencatatan penyusutan. Dampak penambahan beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp259 miliar. Pada tahun 2018, umur manfaat lisensi piranti lunak radio dan peralatan pengolahan data diubah masing-masing dari 7 tahun menjadi 10 tahun dan dari 3 tahun menjadi 5 tahun. Dampak tanggal pengurangan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp637 miliar. penyusutan berakhir beban tahun untuk pada yang Dampak perubahan umur manfaat ini atas laba sebelum pajak di masa yang akan datang, sebagai berikut: Tahun 2020 2021 2022 Kenaikan (Penurunan) 266 18 (106) 52 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) b. Lain-lain (lanjutan) (vi) Pada tahun 2019 dan 2018, peralatan Telkomsel dengan nilai tercatat bersih masing-masing sebesar Rp803 miliar dan Rp777 miliar ditukarkan dengan peralatan Ericsson AB, PT Ericsson Indonesia, PT Huawei Tech Investment, PT Nokia Solutions and Networks Indonesia, dan PT ZTE Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2019, peralatan Telkomsel dengan nilai tercatat bersih Rp39 miliar akan ditukarkan, dan oleh karenanya peralatan tersebut direklasifikasi sebagai aset tersedia untuk dijual pada laporan posisi keuangan konsolidasian. (vii) Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di berbagai daerah di Indonesia dengan status Hak Guna Bangunan (“HGB”) berjangka waktu 10-50 tahun yang akan habis masa berlakunya antara tahun 2019 sampai dengan tahun 2069. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan terdapat kesulitan untuk memperpanjang hak atas tanah pada saat berakhirnya hak tersebut. (viii) Pada tanggal 31 Desember 2019, aset tetap milik Grup kecuali tanah, dengan nilai tercatat bersih sebesar Rp150.891 miliar telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, gempa bumi dan risiko lainnya, termasuk gangguan bisnis, dengan jumlah keseluruhan pertanggungan sebesar Rp18.190 miliar, USD74 juta, HKD8 juta, SGD269 juta, TWD21 juta, dan MYR39 juta dan first loss basis sebesar Rp2.760 miliar. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. (ix) Pada tanggal 31 Desember 2019, tingkat persentase penyelesaian aset dalam pembangunan adalah sekitar 32,39% dari nilai kontrak dengan perkiraan penyelesaian sampai dengan November 2021. Saldo aset dalam pembangunan tersebut terutama terdiri dari bangunan, peralatan dan instalasi transmisi, jaringan kabel dan catu daya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi penyelesaian aset dalam pembangunan. (x) Seluruh aset yang dimiliki Perusahaan telah dijaminkan dalam perjanjian obligasi (Catatan 16b.i). Aset tetap entitas anak tertentu dengan biaya perolehan sebesar Rp11.147 miliar telah dijaminkan dalam beberapa perjanjian pinjaman (Catatan 15, 16c dan 16d). (xi) Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap Grup yang telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp60.081 miliar. Grup saat ini sedang melakukan modernisasi aset jaringan untuk menggantikan aset tetap yang sudah disusutkan secara penuh. (xii) Pada tahun 2019, nilai wajar tanah dan bangunan Grup, yang ditentukan berdasarkan Nilai Jual tanah dan bangunan yang bersangkutan adalah sebesar (“NJOP”) Objek Pajak Rp36.842 miliar. (xiii) Telkomsel menandatangani perjanjian dengan perusahaan penyedia menara lainnya untuk penyewaan ruangan di menara telekomunikasi (slot) dan lokasi menara dengan jangka waktu selama 10 tahun. Telkomsel dapat memperpanjang periode sewa berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Disamping itu, Grup juga memiliki komitmen berkaitan dengan sewa pembiayaan untuk peralatan dan instalasi transmisi, peralatan pengolahan data, peralatan kantor, kendaraan, dan aset CPE dengan hak opsi untuk membeli aset-aset pembiayaan tertentu pada akhir masa sewa pembiayaan. 53 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) c. Aset sewa pembiayaan Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa depan untuk aset sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Selanjutnya Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan Bunga Nilai kini bersih atas pembayaran minimum sewa pembiayaan Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 15b) Bagian jangka panjang (Catatan 16) 2019 2018 - 936 785 607 255 85 45 2.713 (373) 2.340 (764) 1.576 1.049 945 781 605 254 85 45 3.764 (619) 3.145 (807) 2.338 Rincian utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. PT Profesional Telekomunikasi Indonesia PT Solusi Tunas Pratama PT Putra Arga Binangun PT Mandiri Utama Finance Lain-lain (masing-masing dibawah Rp75 miliar) Jumlah 2019 2018 868 723 148 125 80 396 2.340 1.089 930 181 159 186 600 3.145 54 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Rincian dari aset tidak lancar lainnya adalah sebagai berikut: Tagihan restitusi pajak (Catatan 25b) Sewa dibayar di muka Izin penggunaan frekuensi dibayar di muka - setelah dikurangi bagian jangka pendek (Catatan 7) Pajak dibayar di muka (Catatan 25a) Beban tangguhan Uang muka pembelian aset tetap Obligasi konversi Setoran jaminan Lain-lain Jumlah 2019 2018 3.666 3.170 1.488 678 570 481 319 210 643 11.225 2.450 2.662 1.743 1.142 474 387 213 356 245 9.672 Sewa dibayar di muka merupakan pembayaran atas perjanjian sewa jaringan dan peralatan telekomunikasi serta sewa tanah dan bangunan oleh Perusahaan dan beberapa entitas anak dengan jangka waktu di atas 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, beban tangguhan mencerminkan Hak Penggunaan yang Tidak Dapat Dibatalkan (Indefeasible Right of Use atau “IRU”). Jumlah beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp66 miliar dan Rp56 miliar. 11. ASET TAKBERWUJUD Rincian aset takberwujud adalah sebagai berikut: Nilai tercatat bruto: Saldo, 1 Januari 2019 Penambahan Akuisisi Pengurangan Reklasifikasi/translasi Saldo, 31 Desember 2019 Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai: Saldo, 1 Januari 2019 Beban amortisasi Pengurangan Reklasifikasi/translasi Saldo, 31 Desember 2019 Nilai buku bersih Goodwill Piranti lunak Lisensi Aset takberwujud lainnya Jumlah 1.066 - 467 (104) 3 1.432 (29) - - - (29) 1.403 10.680 1.942 - (166) 24 12.480 (6.896) (1.165) 71 (410) (8.400) 4.080 94 4 - (12) 10 96 (81) (357) 2 343 (93) 3 687 511 379 (14) 8 1.571 (489) (145) 14 9 (611) 960 12.527 2.457 846 (296) 45 15.579 (7.495) (1.667) 87 (58) (9.133) 6.446 55 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) Rincian aset takberwujud adalah sebagai berikut (lanjutan): Nilai tercatat bruto: Saldo, 1 Januari 2018 Penambahan Akuisisi Pengurangan Reklasifikasi/translasi Saldo, 31 Desember 2018 Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai: Saldo, 1 Januari 2018 Beban amortisasi Pengurangan Reklasifikasi/translasi Saldo, 31 Desember 2018 Nilai buku bersih Goodwill Piranti lunak Lisensi Aset takberwujud lainnya Jumlah 680 - 422 - (36) 1.066 (29) - - - (29) 1.037 8.387 2.328 1 (51) 15 10.680 (5.714) (1.226) 51 (7) (6.896) 3.784 84 14 2 (11) 5 94 (71) (9) 4 (5) (81) 13 635 19 - - 33 687 (442) (49) - 2 (489) 198 9.786 2.361 425 (62) 17 12.527 (6.256) (1.284) 55 (10) (7.495) 5.032 (i) Goodwill timbul dari akuisisi Sigma (2008), Admedika (2010), data center PT Bina Data Mandiri (“BDM”) (2012), Contact Centres Australia Pty. Ltd. (2014), PT Media Nusantara Data Global (“MNDG”) (2015), Melon dan PT Griya Silkindo Drajatmoerni (“GSDm”) (2016), TSGN dan Nutech (2017), SSI, CIP, dan Telin Malaysia (2018), dan PST (2019) (Catatan 1d). (ii) Beban amortisasi diakui sebagai bagian dari “Penyusutan dan Amortisasi” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Sisa periode amortisasi dari aset takberwujud piranti lunak adalah 1- 5 tahun. (iii) Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah tercatat bruto dari aset takberwujud yang telah diamortisasi seluruhnya dan masih digunakan adalah sebesar Rp5.526 miliar. 12. UTANG USAHA Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: Pihak berelasi Pembelian peralatan, barang, dan jasa Utang kepada penyelenggara telekomunikasi lainnya Sub-jumlah Pihak ketiga Pembelian peralatan, barang, dan jasa Beban pemakaian frekuensi radio, beban hak Penyelenggaraan, dan Kewajiban Pelayanan Universal (“KPU”) Utang kepada penyelenggara telekomunikasi lainnya Sub-jumlah Jumlah Utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar A.S. Lain-lain Jumlah Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 56 2019 2018 683 136 819 804 189 993 10.634 10.874 1.374 1.070 13.078 13.897 1.471 1.428 13.773 14.766 2019 2018 12.027 1.823 47 13.897 11.726 2.978 62 14.766 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Rincian beban yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut: Operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Umum, administrasi, dan pemasaran Gaji dan tunjangan Beban bunga dan administrasi bank Jumlah 14. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA a. Pendapatan diterima di muka jangka pendek Kartu pulsa prabayar Jasa telekomunikasi lainnya Sewa menara telekomunikasi Lain-lain Jumlah b. Pendapatan diterima di muka jangka panjang Jasa telekomunikasi lainnya Hak penggunaan yang tidak dapat dibatalkan Jumlah 2019 2018 8.450 2.658 2.412 216 13.736 8.013 2.299 2.219 238 12.769 2019 2018 5.212 1.323 617 200 7.352 2019 2018 476 327 803 4.374 284 356 176 5.190 394 258 652 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN a. Utang bank jangka pendek Kreditur Pihak berelasi 2019 Saldo terutang Mata uang Mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah 2018 Saldo terutang Mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah Bank Mandiri BNI PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah”) Sub-jumlah Pihak ketiga HSBC MUFG Bank, Ltd. ("MUFG Bank") PT Bank DBS Indonesia ("DBS") PT Bank UOB Indonesia ("UOB") SCB PT Bank Central Asia Tbk. ("BCA") Bank CIMB Niaga Lain-lain Sub-jumlah Jumlah Rp Rp Rp Rp US$ Rp Rp US$ Rp Rp Rp Rp Rp - - - - 0 - - 1 - - - - - 2.400 1.238 17 3.655 1.754 4 1.705 722 13 500 150 124 78 - 5.050 8.705 - - - - 0 - - 1 - - - - - - 956 - 956 317 4 1.295 699 13 580 100 - 78 1 3.087 4.043 57 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan) a. Utang bank jangka pendek (lanjutan) Beberapa informasi lain yang signifikan terkait utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Peminjam Mata Uang Total fasilitas (dalam miliar)* Jatuh tempo fasilitas pinjaman Periode pembayaran bunga Tingkat suku bunga per tahun Jaminan** Perusahaan Rp 2.400 21 November 2020 Triwulanan 3 Bulan JIBOR + 0,6% Tidak ada Mandiri 2019 BNI 2014 - 2017 Sigmaa, GSD Rp Rp Telkom Infratel, Infomediab, Sigmah, MD Media, Metranet Sigmac,h Rp Sigmac,h US$ Rp Sigma, Melon, Metra, MD Media, PINS 525 3.160 9 Januari 2020 - 8 November 2020 9 Januari 2020 - 19 Desember 2020 Bulanan Bulanan 600 0,004 1.484 31 Juli 2020 Bulanan 31 Juli 2020 Bulanan Bulanan, Triwulanan 8 April 2020 - 30 Agustus 2020 Rp 2.360 23 Januari 2020 - 29 Oktober 2020 Bulanan, Triwulanan Rp 600 26 Februari 2020 Bulanan Perusahaan, Infomedia, Metra, GSD, PINS, Telkom Infratel Telkom Infratel, Infomedia Nutech Rp Sigmad,e US$ 4 0,02 18 Oktober 2020 Bulanan 31 Juli 2020 Semesteran Finnetf Rp 500 20 Desember 2020 Bulanan 8,41% - 9,00% Piutang usaha dan aset tetap Piutang usaha 1 bulan JIBOR + 2,20% - 2,50% 6,74% Piutang usaha 4,12% Piutang usaha Piutang usaha 1 bulan JIBOR + 0,60% - 0,70% 3 bulan JIBOR + 1,00% Tidak ada 1 bulan JIBOR + 0,70% - 0,95% 3 bulan JIBOR + 1,00% 1 bulan JIBOR + 0,70% Tidak ada 10,50% 3,25% (US$), 10,75% (Rp) Tidak ada Piutang usaha 1 bulan JIBOR + 2,00% Tidak ada 2013 - 2019 HSBC 2018 2018 2018 - 2019 MUFG Bank 2018 - 2019 DBS 2018 2016 2016 UOB 2016 SCB 2015 BCA 2019 GSDg Rp Telkom Infratel Rp 150 600 16 April 2020 Bulanan Cost of fund + 2,50% Tidak ada 30 April 2020 - 22 Mei 2020 Bulanan 1 bulan JIBOR + 1,75% Piutang usaha Bank CIMB Niaga 2013 GSDh Rp 85 1 Januari 2020 Bulanan 10,90% - 11,50% Piutang usaha dan aset tetap * Disajikan dalam mata uang asal. ** Lihat Catatan 5 dan Catatan 9 untuk piutang usaha dan aset tetap yang dijaminkan. a Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 23 April 2019. b Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 28 Maret 2018 dan 6 Juli 2018. c Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 16 Juli 2018. d Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 5 Desember 2018. e Fasilitas dalam mata uang Dolar A.S. Penarikan dapat dilakukan dalam mata uang Dolar A.S. dan Rupiah. f Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 5 Juni 2018. g Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 18 Januari 2019. h Perpanjangan otomatis jika belum dilunasi. 58 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan) a. Utang bank jangka pendek (lanjutan) Sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian, Grup diharuskan untuk menaati semua persyaratan atau batasan seperti adanya batasan bahwa Perusahaan harus memiliki kepemilikan saham mayoritas paling sedikit 51% terhadap anak perusahaan dalam perjanjian dan mempertahankan rasio-rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup telah memenuhi ketentuan mengenai rasio keuangan tersebut, kecuali untuk pinjaman tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup telah memperoleh persetujuan (waiver) dari pemberi pinjaman untuk tidak mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut, kecuali untuk Telkom Infratel, waiver dari BCA diterima pada tanggal 27 Januari 2020. Pada tanggal 26 Februari 2018, Perusahaan, Telkom Infratel, dan Infomedia menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan DBS sebesar Rp600 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan sebesar Rp125 miliar. Pada tanggal 27 Maret 2019, Perusahaan, TII, Infomedia, dan Metra menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan MUFG Bank sebesar Rp600 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan sebesar Rp180 miliar. Pada tanggal 8 April 2019, Perusahaan, Metra, MD Media, dan Metranet menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan HSBC sebesar Rp1.000 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan sebesar Rp582 miliar. Pada tanggal 24 Juni 2019, Perusahaan, Infomedia, MD Media, dan Telkom Infratel menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan MUFG Bank sebesar Rp1.560 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan sebesar Rp400 miliar. Pada tanggal 30 Agustus 2019, Perusahaan, Sigma, dan Melon menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan HSBC sebesar Rp500 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan sebesar Rp216 miliar. Pada tanggal 29 Oktober 2019, Perusahaan dan GSD menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan MUFG Bank sebesar Rp900 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan sebesar Rp814 miliar. Pada tanggal 21 November 2019, Perusahaan, Dayamitra, dan GSD menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan Bank Mandiri sebesar Rp2.400 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, seluruh fasilitas telah digunakan. Fasilitas utang bank yang diperoleh Grup digunakan untuk keperluan modal kerja. b. Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 2019 2018 194 2.491 5.434 627 764 9.510 198 525 4.472 294 807 6.296 Pinjaman penerusan (two-step loans) Obligasi dan wesel bayar Utang bank Pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan Jumlah Catatan 16a 16b 16c 16d 9c 59 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA Pinjaman penerusan (two-step loans) Obligasi dan wesel bayar Utang bank Pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan Jumlah Catatan 16a 16b 16c 16d 9c 2019 2018 542 7.467 21.171 3.113 1.576 33.869 751 9.956 18.753 1.950 2.338 33.748 Jadwal pembayaran pokok utang pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Catatan Jumlah 2021 Tahun 2022 2023 2024 Selanjutnya Pinjaman penerusan (two-step loans) 16a Obligasi dan wesel bayar 16b 16c Utang bank 16d Pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan 9c Jumlah 542 7.467 21.171 3.113 1.576 33.869 178 477 7.148 852 675 9.330 141 2.198 3.464 853 550 7.206 125 - 5.852 862 233 7.072 98 - 2.312 460 77 2.947 - 4.792 2.395 86 41 7.314 a. Pinjaman penerusan (two-step loans) Pinjaman penerusan (two-step loans) adalah pinjaman tanpa jaminan yang diperoleh Pemerintah yang kemudian diteruskan kepada Perusahaan. Pinjaman yang diperoleh hingga bulan Juli 1994 dicatat dan terutang dalam Rupiah berdasarkan kurs pada tanggal penarikan pinjaman. Pinjaman yang diperoleh setelah bulan Juli 1994 terutang dalam mata uang asalnya dan keuntungan atau kerugian selisih kurs yang terjadi ditanggung oleh Perusahaan. 2019 Saldo terutang Mata uang Kreditur Bank luar negeri Mata uang Yen US$ Rp Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 15b) Bagian jangka panjang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah 3.839 9 - 491 120 125 736 (194) 542 2018 Saldo terutang Mata uang asing (dalam jutaan) 4.607 13 - Setara Rupiah 602 188 159 949 (198) 751 Kreditur Bank luar negeri Periode jadwal Mata uang Yen US$ Rp pembayaran Semesteran Semesteran Semesteran Pembayaran bunga Semesteran Semesteran Semesteran Tingkat bunga per tahun 2,95% 3,85% 8,38% Pinjaman tersebut ditujukan untuk membiayai pengembangan infrastruktur dan sarana penunjang telekomunikasi. Pinjaman ini akan dilunasi dalam angsuran semesteran dan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tahun 2024. Sejak 2008, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman penerusan dan periode penarikan pinjaman penerusan tersebut telah berakhir. 60 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) a. Pinjaman penerusan (two-step loans) (lanjutan) Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: a. Rasio projected net revenue to projected debt service harus melebihi 1,2:1 untuk pinjaman penerusan yang berasal dari Bank Pembangunan Asia (“ADB”). b. Pendanaan dari sumber internal (laba sebelum penyusutan dan biaya pendanaan) harus melebihi 20% dari rata-rata jumlah pengeluaran barang modal tahunan untuk pinjaman penerusan yang berasal dari ADB. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi ketentuan rasio-rasio tersebut di atas. b. Obligasi dan wesel bayar 2019 Saldo terutang 2018 Saldo terutang Obligasi dan wesel bayar Obligasi 2010 Seri B 2015 Seri A Seri B Seri C Seri D Wesel bayar jangka menengah (Medium term notes atau "MTN") MTN I Telkom Tahun 2018 Seri A Seri B Seri C MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 Seri A Seri B Seri C Jumlah Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi Jumlah Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun (catatan 15b) Bagian jangka panjang i. Obligasi Tahun 2010 Mata uang (dalam jutaan) Rupiah Mata uang asing Setara Mata uang asing Setara (dalam jutaan) Rupiah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp - 1.995 - 1.995 - - - - - - - - - - 2.200 2.100 1.200 1.500 - 200 296 - 296 182 9.969 (11) 9.958 (2.491) 7.467 - - - - 2.200 2.100 1.200 1.500 - - - - - - 262 200 296 264 296 182 10.495 (14) 10.481 (525) 9.956 Obligasi Seri B Pokok utang 1.995 Penerbit Perusahaan Tempat pencatatan BEI Tanggal terbit 25 Juni 2010 Jatuh tempo 6 Juli 2020 Periode pembayaran bunga Kuartalan Tingkat bunga per tahun 10,20% Obligasi ini tidak dijaminkan dengan jaminan khusus tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perusahaan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari (Catatan 9b.x). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Bahana Sekuritas (“Bahana”), PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan bertindak sebagai Wali Amanat adalah Bank CIMB Niaga. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi pada tanggal 26 September 2018, wali amanat obligasi berganti menjadi BTN. Perusahaan menerima hasil penerbitan obligasi ini pada tanggal 6 Juli 2010. 61 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) b. Obligasi dan wesel bayar (lanjutan) i. Obligasi (lanjutan) Tahun 2010 (lanjutan) Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk membiayai belanja modal yang meliputi: wave broadband (pita lebar, softswitching, datakom, teknologi informasi, dan lainnya), infrastruktur (backbone, metro network, regional metro junction, internet protocol, dan sistem satelit) dan optimasi legacy dan fasilitas penunjang (fixed wireline dan wireless). tanggal 31 Desember 2019, peringkat obligasi Perusahaan yang diberikan oleh Pada PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) adalah idAAA (Triple A). Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan dipersyaratkan untuk menaati semua pembatasan, termasuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (a) Debt to equity tidak lebih dari 2:1. (b) EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 5:1. (c) Debt service coverage minimal sebesar 125%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio tersebut di atas. Tahun 2015 Obligasi Pokok utang Seri A Seri B Seri C Seri D Total 2.200 2.100 1.200 1.500 7.000 Penerbit Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Tempat pencatatan BEI BEI BEI BEI Tanggal terbit Jatuh tempo 23 Juni 2015 23 Juni 2022 23 Juni 2015 23 Juni 2025 23 Juni 2015 23 Juni 2030 23 Juni 2015 23 Juni 2045 Periode pembayaran bunga Kuartalan Kuartalan Kuartalan Kuartalan Tingkat bunga per tahun 9,93% 10,25% 10,60% 11,00% Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perusahaan baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari (Catatan 9b.x). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah Bahana, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk. Sedangkan bertindak sebagai Wali Amanat adalah Bank Permata. Perusahaan menerima hasil penerbitan obligasi ini pada tanggal 23 Juni 2015. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk pengembangan usaha: broadband, backbone, metro network, regional metro junction, information technology application and support, dan akuisisi beberapa perusahaan baik dalam lingkup domestik maupun internasional. Pada tanggal 31 Desember 2019, peringkat obligasi Perusahaan yang diberikan oleh Pefindo adalah idAAA (Triple A). Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan dipersyaratkan untuk menaati semua pembatasan, termasuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (a) Debt to equity tidak lebih dari 2:1. (b) EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 4:1. (c) Debt service coverage minimal sebesar 125%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio tersebut di atas. 62 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) b. Obligasi dan wesel bayar (lanjutan) ii. Wesel bayar MTN I Telkom Tahun 2018 Wesel bayar Seri A Seri B Seri C Mata uang Pokok utang Tanggal terbit Jatuh tempo Rp Rp Rp 262 4 September 2018 14 September 2019 200 4 September 2018 4 September 2020 296 4 September 2018 4 September 2021 758 Periode Tingkat pembayaran bunga bunga Kuartalan Kuartalan Kuartalan per tahun Jaminan 7,25% 8,00% 8,35% Seluruh aset Seluruh aset Seluruh aset Berdasarkan Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes (“MTN”) I Telkom Tahun 2018 yang dinyatakan dalam akta Notaris No. 24 tanggal 31 Agustus 2018 oleh Fathiah Helmi, S.H., Perusahaan menerbitkan MTN dengan keseluruhan nilai pokok MTN yaitu sebanyak- banyaknya sebesar Rp758 miliar yang diterbitkan secara berseri. Bertindak sebagai Arranger atas MTN adalah Bahana, PT BNI Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. BTN sebagai Agen Pemantau, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) bertindak sebagai Agen Pembayaran dan Kustodian. MTN tersebut diterbitkan tanpa melalui transaksi regular di bursa (private placement). Dana yang diperoleh dari MTN tersebut digunakan untuk pengembangan jaringan akses dan backbone. Pada tanggal 31 Desember 2019, peringkat MTN yang diberikan oleh Pefindo adalah idAAA (Triple A). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan dipersyaratkan menaati seluruh perjanjian dan pembatasan termasuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (a) Debt to equity tidak lebih dari 2:1. (b) EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 4:1. (c) Debt service coverage minimal sebesar 125%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio tersebut di atas. MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 Jaminan Hak manfaat obyek Ijarah Hak manfaat obyek Ijarah Hak manfaat obyek Ijarah Wesel bayar Mata uang Seri A Rp Pokok utang Tanggal terbit Jatuh tempo Periode imbalan 264 4 September 2018 14 September 2019 Kuartalan Cicilan imbalan per tahun 19 Seri B Seri C Rp Rp 296 4 September 2018 4 September 2020 Kuartalan 182 4 September 2018 4 September 2021 Kuartalan 742 24 15 58 63 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) b. Obligasi dan wesel bayar (lanjutan) ii. Wesel bayar (lanjutan) MTN Syariah Ijarah I Telkom Tahun 2018 (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan MTN Syariah Ijarah Telkom Tahun 2018 yang dinyatakan dalam akta Notaris No. 26 tanggal 31 Agustus 2018 oleh Fathiah Helmi, S.H., Perusahaan menerbitkan MTN Syariah Ijarah dengan keseluruhan nilai pokok MTN Syariah Ijarah yaitu sebanyak-banyaknya sebesar Rp742 miliar yang diterbitkan secara berseri. Bertindak sebagai Arranger atas MTN adalah Bahana, PT BNI Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. BTN sebagai Agen Pemantau, dan KSEI bertindak sebagai Agen Pembayaran dan Kustodian. MTN Syariah Ijarah tersebut diterbitkan tanpa melalui transaksi regular di bursa (private placement). Dana yang diperoleh dari MTN Syariah Ijarah tersebut digunakan untuk pengembangan jaringan akses dan backbone. Objek Ijarah dari MTN Syariah Ijarah tersebut berupa jaringan telekomunikasi di wilayah D.I. Yogyakarta yaitu jaringan kabel, peralatan teknologi informasi, dan alat-alat produksi layanan telekomunikasi lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2019, peringkat MTN Syariah Ijarah yang diberikan oleh Pefindo adalah idAAA Sy (Triple A Syariah). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan dipersyaratkan menaati seluruh perjanjian dan pembatasan termasuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (a) Debt to equity tidak lebih dari 2:1. (b) EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 4:1. (c) Debt service coverage minimal sebesar 125%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio tersebut di atas. 64 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) Kreditur Mata uang 2019 Saldo terutang 2018 Saldo terutang Mata uang Mata uang asing Setara (dalam jutaan) Rupiah asing Setara (dalam jutaan) Rupiah c. Utang bank Pihak berelasi Bank Mandiri BNI BRI BNI Syariah Sub-jumlah Pihak ketiga MUFG Bank Bank Sindikasi BCA DBS UOB Singapore PT Bank BTPN ("BTPN") (dahulu "Sumitomo") Citibank HSBC Bank of China ANZ Bank CIMB Niaga UOB PT Bank ICBC Indonesia ("ICBC") Exim Bank of Malaysia Berhad Japan Bank for International Cooperation ("JBIC") Lain-lain Sub-jumlah Jumlah Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi Utang bank yang jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 15b) Bagian jangka panjang - - - - - 8 - 37 - - 40 - - - - - - - - 8 - - 11 7.611 5.898 1.758 52 15.319 2.981 108 1.250 514 1.665 770 556 537 500 500 500 440 439 357 159 28 - 9 38 11.351 26.670 (65) 26.605 (5.434) 21.171 - - - - 4.546 6.826 1.248 - 12.620 - 10 - 37 - - 49 - - - - - - - - 23 3 - 13 3.011 144 1.750 532 740 379 710 661 1.000 - - 440 462 428 204 81 45 33 46 10.666 23.286 (61) 23.225 (4.472) 18.753 Rp Rp Rp Rp Rp US$ Rp US$ Rp Rp US$ Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp MYR US$ Rp MYR 65 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) c. Utang bank (lanjutan) Informasi lain yang signifikan terkait utang bank pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Total fasilitas (dalam miliar)* Pembayaran periode berjalan (dalam miliar)* Mata Uang Jadwal pembayaran Periode pembayaran bunga Tingkat suku bunga per tahun Jaminan** Rp 2.342 31 2018 - 2026 Rp 8.112 3.779 2016 - 2033 Rp 9.455 3.449 2018 - 2025 Rp 3.763 255 2019 - 2026 Bulanan, Kuartalan 8,75%, 9,00% Bulanan, Kuartalan 1 bulan JIBOR + 2,20% - 2,50%; 3 bulan JIBOR + 1,85% - 2,25% Bulanan, Kuartalan 8,50% - 9,00% Kuartalan 3 bulan JIBOR + 0,60% - 1,85% Piutang usaha dan seluruh aset Piutang usaha, persediaan, dan aset tetap Piutang usaha, persediaan, dan aset tetap Tidak ada Peminjam GSD, Perusahaan Perusahaan, GSD, TLT, Sigma, Dayamitra, Telkom Infratel Perusahaan, Telkomsela,b, Balebat GSD, Dayamitra, Telkomsel Perusahaan Rp 2.000 48 2021 - 2026 Kuartalan 9,00% Seluruh asset Perusahaan, Dayamitra, GSD GSD, Metra, Infomedia, Dayamitra TII Rp 1.253 195 2019 - 2025 Rp 3.950 1.980 2016 - 2025 US$ 0,01 0,002 2019 - 2022 Kuartalan 3 bulan JIBOR + 1,85% - 2,00% Aset tetap Kuartalan 3 bulan JIBOR + 1,43% - 2,15% Kuartalan 3 bulan LIBOR + 1,25% Aset tetap dan kontrak sewa Tidak ada Perusahaan, GSD TII Rp 3.000 US$ 0,09 500 2016 - 2022 Kuartalan 3 bulan JIBOR + 2,00% - 2019 - 2024 Semesteran 6 bulan LIBOR + 1,25% Seluruh aset Tidak ada Perusahaan Rp 1.000 500 2019 - 2020 Kuartalan 8,50% Tidak ada PST Rp 805 102 2017 - 2024 Metra, Dayamitra, Telkom Infratel Rp 1.470 117 2018 - 2026 Kuartalan 10,00%- 10,50% Kuartalan 3 bulan JIBOR + 1,50% - 1,85% Aset tetap Aset tetap BNI 2018 - 2019 2013 - 2018 Bank Mandiri 2017 - 2018 2017 - 2019 BRI 2019 2017 - 2019 MUFG Bank 2015 - 2018 2018 Bank Sindikasi 2015 2018 Citibank 2018 BCA 2016 - 2018 2017 - 2019 66 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) c. Utang bank (lanjutan) Peminjam Mata Uang Total fasilitas (dalam miliar)* Pembayaran periode berjalan (dalam miliar)* Jadwal pembayaran Periode pembayaran bunga Tingkat suku bunga per tahun Jaminan** TII US$ 0,06 0,009 2019 - 2024 GSD, Metra, Infomedia, Dayamitra, TII Rp 1.309 214 2016 - 2023 Bulanan 1 bulan LIBOR + 1,25% Tidak ada Kuartalan 3 bulan JIBOR + 1,44% - 2,15% Tidak ada UOB Singapore 2016 BTPN 2015 - 2019 Bank CIMB Niaga 2011 UOB 2016 DBS 2016 2017 - 2019 ICBC 2017 Exim Bank of Malaysia Berhad 2016 HSBC 2019 Bank of China 2019 GSD Rp 41 7 2012 - 2021 Bulanan 9,75% 2017-2019 GSD, Metra Rp 695 108 2018 - 2024 Kuartalan 3 bulan JIBOR + 1,50% ANZ 2015 - 2017 GSD, PINS Rp 500 - 2020 Aset tetap dan kontrak sewa Tidak ada Kuartalan 3 bulan JIBOR + 2,00% Tidak ada Kuartalan 3 bulan JIBOR + 2,20% Aset tetap Dayamitra Rp 500 71 2018 - 2024 Nutech Rp 6 1 2017 - 2021 Bulanan 11,00% PINS, Dayamitra, Telkomsat Rp 1.030 108 2018 - 2026 Kuartalan 3 bulan JIBOR + 1,50%-1,85% Piutang usaha dan aset tetap Tidak ada GSD Rp 272 45 2017 - 2023 Kuartalan 3 bulan JIBOR + 2,36% Piutang usaha dan aset tetap TII MYR 0,06 0,015 2017 - 2020 Bulanan ECOF + 1,89% Tidak ada Telkomsela Rp 1.000 500 2019 - 2021 Bulanan 1 bulan JIBOR + 0,60% Tidak ada Telkomsela Rp 1.000 500 2019 - 2021 Bulanan 1 bulan JIBOR + 0,60% Tidak ada * Disajikan dalam mata uang asal ** Lihat Catatan 5, Catatan 6 dan Catatan 9 untuk piutang usaha, persediaan dan aset tetap yang dijaminkan. a Telkomsel tidak memberikan jaminan apa pun atas setiap pinjaman atau fasilitas kredit lainnya. Persyaratan dari berbagai pinjaman antara Telkomsel dengan krediturnya dan penyedia dana, mengharuskan ketaatan terhadap sejumlah jaminan dan larangan termasuk persyaratan keuangan dan lainnya, diantaranya pembatasan atas jumlah dividen dan bentuk distribusi laba lainnya yang dapat berdampak buruk pada kemampuan Telkomsel untuk memenuhi persyaratan dari fasilitas-fasilitas tersebut. Persyaratan dari perjanjian yang relevan juga meliputi klausul gagal bayar dan gagal bayar silang. Pada tanggal 31 Desember 2019, Telkomsel memenuhi persyaratan tersebut di atas. b Berdasarkan amandemen terakhir tanggal 11 Desember 2018. 67 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) c. Utang bank (lanjutan) Sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian, Grup diharuskan untuk menaati semua persyaratan atau batasan seperti adanya pembatasan pembagian dividen, pembatasan perolehan utang baru, termasuk mempertahankan rasio-rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup telah memenuhi ketentuan mengenai rasio keuangan tersebut, kecuali untuk pinjaman tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup telah memperoleh persetujuan (waiver) dari pemberi pinjaman atas tidak terpenuhinya rasio-rasio keuangan kecuali current ratio untuk posisi keuangan Telkom Infratel. Waiver untuk Telkom Infratel diterima pada tanggal 27 Januari 2020, sehingga pada tanggal 31 Desember 2019, pinjaman kepada BCA sebesar Rp50 miliar telah diklasifikasikan kembali sebagai liabilitas lancar. Pada tanggal 13 Maret 2015, Perusahaan, GSD, Metra dan Infomedia menandatangani perjanjian kredit dengan BTPN, MUFG Bank, ANZ, dan bank sindikasi (BCA dan BNI) dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp750 miliar, Rp750 miliar, Rp500 miliar, dan Rp3.000 miliar. Berdasarkan amandemen pada tanggal 2 Agustus 2016, Dayamitra dan Telkom Akses dimasukkan sebagai peminjam ke perjanjian fasilitas kredit BTPN dan MUFG Bank, serta mengecualikan GSD dari perjanjian tersebut. Berdasarkan amandemen terakhir pada tanggal 13 Maret 2017, PINS dimasukkan sebagai salah satu peminjam dalam perjanjian fasilitas kredit ANZ. Pada tahun 2017, PINS melakukan penarikan fasilitas kredit sebesar Rp200 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan dari BTPN, MUFG Bank, dan ANZ masing-masing sebesar Rp82,5 miliar, Rp82,5 miliar, dan Rp60 miliar. Pada tanggal 24 Maret 2017, Perusahaan, Dayamitra, Sigma, GSD, dan TII menandatangani perjanjian kredit dengan BRI, BNI, dan Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp1.000 miliar, Rp2.005 miliar, dan Rp1.500 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan dari BNI dan Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp68 miliar dan Rp5 miliar. Pada tanggal 30 Maret 2017, Perusahaan, GSD, Metra, Dayamitra, PINS, dan Telkomsat menandatangani perjanjian kredit dengan MUFG Bank, BTPN, DBS, Bank CIMB Niaga, dan BCA, dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp400 miliar, Rp400 miliar, Rp850 miliar, Rp495 miliar, dan Rp850 miliar. Berdasarkan amandemen pada tanggal 29 Juni 2017, BCA setuju Telkom Infratel menggantikan PINS selaku debitur yang dapat melakukan penarikan kredit. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan dari MUFG Bank, BTPN, DBS, Bank CIMB Niaga, dan BCA masing-masing sebesar Rp79 miliar, Rp79 miliar, Rp420 miliar, Rp20 miliar, dan Rp564 miliar. Pada tanggal 27 Maret 2018, Perusahaan dan Dayamitra menandatangani perjanjian kredit dengan BRI, Bank Mandiri dan MUFG Bank, dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp200 miliar, Rp775 miliar, dan Rp800 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, semua fasilitas sudah digunakan. Pada tanggal 15 Januari 2019, Perusahaan, Infomedia, TII, Telkom Infratel, Telkomsat, dan Sigma menandatangani perjanjian kredit dengan BTPN dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp628 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan dari BTPN sebesar Rp538 miliar. Pada tanggal 19 Juni 2019, Perusahaan dan Dayamitra menandatangani perjanjian dengan BNI dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp2.160 miliar dan Rp840 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan dari BNI sebesar Rp2.800 miliar. Pada tanggal 8 Juli 2019, Perusahaan, PINS, dan GSD menandatangani perjanjian kredit dengan Bank CIMB Niaga dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp500 miliar, Rp300 miliar, dan Rp200 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan Bank CIMB Niaga sebesar Rp908 miliar. Pada tanggal 21 November 2019, Perusahaan, Dayamitra, dan GSD menandatangani perjanjian dengan Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp1.400 miliar, Rp1.113 miliar, dan Rp200 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan Bank Mandiri sebesar Rp2.069 miliar. Fasilitas utang bank yang diperoleh Grup tersebut digunakan untuk keperluan modal kerja. 68 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) d. Pinjaman lainnya Kreditur PT Sarana Multi Infrastruktur Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi Jumlah Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun (catatan 15b) Bagian jangka panjang i. Dayamitra Mata uang Rp Saldo terutang 2019 2018 3.748 (8) 3.740 (627) 3.113 2.250 (6) 2.244 (294) 1.950 Peminjam Mata uang Total fasilitas (dalam miliar) Pembayaran periode berjalan (dalam miliar) Jadwal pembayaran Tingkat suku bunga per tahun Jaminan PT Sarana Multi Infrastruktur 12 Oktober 2016 Dayamitra 29 Maret 2017 Dayamitra Rp Rp 700 600 100 Semesteran (2018-2024) 86 Semesteran (2018-2024) 3 bulan JIBOR + 1,85% 3 bulan JIBOR + 1,85% Aset tetap (Catatan 9) Aset tetap (Catatan 9) Berdasarkan perjanjian tersebut, Dayamitra diharuskan memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan, diantaranya mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (a) Debt to equity tidak lebih dari 5:1. (b) Net Debt to EBITDA tidak lebih dari 4:1. (c) Debt service coverage minimal 100%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Dayamitra telah memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio tersebut di atas. ii. Perusahaan PT Sarana Multi Infrastruktur 14 November 2018 29 Maret 2019 Peminjam Mata uang Total fasilitas (dalam miliar) Pembayaran periode berjalan (dalam miliar) Jadwal pembayaran Tingkat suku bunga per tahun Jaminan Perusahaan Perusahaan Rp Rp 1.000 2.273 110 Semesteran (2019-2023) - Semesteran (2020-2024) 8,35% Tidak ada 8,49% Tidak ada Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan, diantaranya mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (a) Debt to equity tidak lebih dari 2:1. (b) EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 4:1. (c) Debt service coverage minimal 125%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio tersebut di atas. 69 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PINJAMAN JANGKA PANJANG DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) d. Pinjaman lainnya (lanjutan) iii. Telkomsat Peminjam Mata uang Total fasilitas (dalam miliar) Pembayaran periode berjalan (dalam miliar) Jadwal pembayaran Tingkat suku bunga per tahun Jaminan PT Sarana Multi Infrastruktur 29 Maret 2019 Telkomsat Rp 164 - Semesteran (2020-2024) 8,49% Tidak ada Berdasarkan perjanjian tersebut, Telkomsat diharuskan memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan, diantaranya mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (a) Debt to equity tidak lebih dari 2:1. (b) EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 4:1. (c) Debt service coverage minimal 125%. Pada tanggal 31 Desember 2019, Telkomsat telah memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio tersebut di atas. Pada tanggal 29 Maret 2019, Perusahaan, Telkomsat, dan Telkom Infratel menandatangani perjanjian kredit dengan PT Sarana Multi Infrastruktur dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp2.273 miliar, Rp164 miliar, dan Rp563 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, fasilitas yang belum digunakan dari PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp1.206 miliar, termasuk sebesar Rp563 miliar oleh Telkom Infratel. 17. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian kepentingan nonpengendali adalah sebagai berikut: Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak: Telkomsel GSD Metra TII Jumlah Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) tahun berjalan entitas anak: Telkomsel Metra TII GSD Jumlah 2019 2018 17.221 230 130 108 17.689 17.899 212 171 111 18.393 2019 2018 9.029 (53) (5) (42) 8.929 8.937 11 7 (8) 8.947 70 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) Entitas anak dengan kepemilikan nonpengendali yang material Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kepemilikan kepentingan nonpengendali yang dianggap material oleh Perusahaan adalah kepemilikan kepentingan nonpengendali atas Telkomsel sebesar 35% (Catatan 1d). Ringkasan informasi keuangan Telkomsel dibawah ini disajikan berdasarkan nilai sebelum eliminasi saldo dan transaksi antar perusahaan. Ringkasan laporan posisi keuangan Aset lancar Aset tidak lancar Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Jumlah ekuitas Yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan Beban operasi Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - bersih Laba tahun berjalan dari operasi yang masih berlanjut Penghasilan (rugi) komprehensif lain - bersih Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Dividen yang dibayar kepada kepentingan nonpengendali Ringkasan laporan arus kas Kegiatan operasi Kegiatan investasi Kegiatan pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 2019 2018 18.657 64.073 (20.892) (12.629) 49.209 31.988 17.221 16.836 65.814 (20.737) (10.767) 51.146 33.247 17.899 2019 2018 91.088 (56.097) (389) 34.602 (8.803) 25.799 (424) 25.375 9.029 8.490 89.246 (55.286) 124 34.084 (8.548) 25.536 356 25.892 8.937 10.105 2019 2018 41.515 (13.448) (25.943) 2.124 36.848 (16.095) (24.867) (4.114) 71 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. MODAL SAHAM Keterangan Saham Seri A Dwiwarna Pemerintah Saham Seri B Pemerintah The Bank of New York Mellon Corporation* Direksi (Catatan 1b): Ririek Adriansyah Harry Mozarta Zen Faizal Rochmad Djoemadi Bogi Witjaksono Edi Witjara Siti Choiriana Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah Keterangan Saham Seri A Dwiwarna Pemerintah Saham Seri B Pemerintah The Bank of New York Mellon Corporation* Komisaris (Catatan 1b): Hendri Saparini Rinaldi Firmansyah Direksi (Catatan 1b): Alex Janangkih Sinaga Dian Rachmawan Abdus Somad Arief Herdy Rosadi Harman Harry Mozarta Zen David Bangun Siti Choiriana Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah Jumlah saham 1 51.602.353.559 4.601.837.380 1.156.955 474.692 126.800 55.000 32.500 540 42.856.179.173 99.062.216.600 2019 Persentase kepemilikan Jumlah modal disetor 0 52,09 4,65 0 0 0 0 0 0 43,26 100,00 0 2.580 230 0 0 0 0 0 0 2.143 4.953 Jumlah saham 2018 Persentase kepemilikan Jumlah modal disetor 1 51.602.353.559 4.944.921.880 654.505 454.113 1.683.359 1.575.562 1.515.022 1.514.720 689.492 1.000 540 42.506.852.847 99.062.216.600 0 52,09 4,99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 42,92 100,00 0 2.580 247 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.126 4.953 * The Bank of New York Mellon Corporation bertindak sebagai lembaga penyimpanan untuk saham ADS Perusahaan. Perusahaan hanya menerbitkan 1 saham Seri A Dwiwarna yang dimiliki oleh Pemerintah dan tidak dapat dialihkan kepada siapapun, dan mempunyai hak veto dalam RUPS Perusahaan berkaitan dengan pengangkatan dan penggantian Dewan Komisaris dan Direksi, penerbitan saham baru, serta perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. 72 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. TAMBAHAN MODAL DISETOR Hasil penjualan 933.333.000 saham di atas nilai nominal melalui IPO pada tahun 1995 2019 2018 1.446 1.446 Selisih lebih harga penjualan kembali 211.290.500 saham I atas biaya tahap yang diperoleh kembali pada perolehannya Selisih lebih harga penjualan kembali 215.000.000 saham yang diperoleh kembali pada tahap II atas biaya perolehannya Selisih lebih harga pengalihan saham yang diperoleh kembali untuk program kepemilikan saham karyawan atas biaya perolehannya Selisih lebih harga penjualan kembali 22.363.000 sisa saham yang diperoleh kembali pada tahap III atas biaya perolehannya Selisih lebih harga penjualan kembali 864.000.000 saham yang diperoleh kembali pada tahap IV atas biaya perolehannya Kapitalisasi menjadi 746.666.640 saham Seri B pada tahun 1999 Pengurangan tambahan modal disetor sebagai akibat penarikan modal saham yang diperoleh kembali Selisih atas akuisisi kepentingan nonpengendali Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Jumlah bersih 544 576 228 36 1.996 (373) (2.454) (22) 734 2.711 544 576 228 36 1.996 (373) (2.454) (22) 478 2.455 Di tahun 2019, terdapat transaksi restrukturisasi entitas sepengendali terkait perubahan kepemilikan saham Telkomsel di Finarya dan Perusahaan di Jalin, masing-masing sebesar Rp17 miliar dan Rp239 miliar. 20. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi Laba belum direalisasi atas kepemilikan efek yang tersedia untuk dijual Selisih transaksi akuisi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada entitas anak Komponen ekuitas lainnya Jumlah 2019 2018 568 386 54 (637 ) 37 408 673 386 48 (637) 37 507 73 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PENDAPATAN Pendapatan telepon Telepon bergerak Telepon tidak bergerak Jumlah pendapatan telepon Pendapatan interkoneksi Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika Internet dan data selular Internet, komunikasi data, dan jasa teknologi informatika Short Messaging Services (“SMS”) Lain-lain Jumlah pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika Pendapatan jaringan Pendapatan Indihome Pendapatan lainnya CPE dan terminal Sewa menara telekomunikasi Penjualan periferal Call center service E-payment E-health Lain-lain Jumlah pendapatan lainnya Jumlah pendapatan 2019 2018 25.090 2.888 27.978 6.286 55.675 9.027 7.063 1.023 72.788 1.848 18.325 1.732 1.239 1.109 800 566 523 2.373 8.342 135.567 30.431 3.195 33.626 5.463 45.154 10.386 9.185 827 65.552 1.707 14.310 1.450 909 1.851 1.052 449 563 3.852 10.126 130.784 Rincian dari komponen pendapatan neto yang diperoleh Grup dari transaksi keagenan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Pendapatan bruto Kompensasi kepada penyedia jasa nilai tambah Pendapatan neto 2019 2018 57.983 (2.308) 55.675 46.672 (1.518) 45.154 Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. Penyajian akun pendapatan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2018 telah disesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2019. Ikhtisar akun Pendapatan yang disesuaikan tahun 2018 adalah sebagai berikut: Sebelum penyesuaian Penyesuaian Setelah penyesuaian Pendapatan telepon Telepon tidak bergerak Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika Internet, komunikasi data, dan jasa teknologi informatika TV berbayar Lain-lain Pendapatan jaringan Pendapatan Indihome 5.888 (2.693) 3.195 19.454 2.508 852 1.723 - (9.068) (2.508) (25) (16) 14.310 10.386 - 827 1.707 14.310 74 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. BEBAN KARYAWAN Rincian dari beban karyawan adalah sebagai berikut: Gaji dan tunjangan Cuti, insentif, dan tunjangan lainnya Beban pensiun berkala, bersih (Catatan 28) Beban penghargaan masa kerja (Catatan 29) Beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala, bersih (Catatan 28) Beban pensiun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan (Catatan 28) Beban imbalan pasca kerja lainnya (Catatan 28) Lain-lain Jumlah 2019 2018 7.945 3.538 840 290 167 136 33 63 13.012 8.077 3.292 1.120 161 335 113 32 48 13.178 Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 23. BEBAN OPERASI, PEMELIHARAAN DAN JASA TELEKOMUNIKASI Rincian dari beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi adalah sebagai berikut: Operasi dan pemeliharaan Beban pemakaian frekuensi radio (Catatan 33c.i) Sewa sirkit dan CPE Beban hak penyelenggaraan dan KPU Beban pokok penjualan handset (Catatan 6) Listrik, gas, dan air Sewa menara Beban pokok penjualan kartu SIM dan voucer (Catatan 6) Sewa kendaraan dan fasilitas pendukung Asuransi Lain-lain Jumlah Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian dari beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: Provisi penurunan nilai piutang (Catatan 5d) Beban umum Jasa profesional Pelatihan, pendidikan, dan rekrutmen Perjalanan Rapat Sumbangan sosial Beban penagihan Lain-lain Jumlah Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 75 2019 2018 24.410 5.736 4.793 2.370 1.109 1.102 641 618 466 246 735 42.226 25.214 5.473 5.125 2.297 1.860 1.051 480 765 413 193 920 43.791 2019 2018 2.283 1.653 793 461 410 276 200 176 444 6.696 1.724 1.792 823 463 415 233 181 157 349 6.137 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Perusahaan: PPh Pasal 22 - Pembelian barang Pasal 23 - Penyerahan jasa PPN Entitas anak: PPh PPh Badan Pasal 4 (2) - Pajak final Pasal 23 - Penyerahan jasa PPN Jumlah pajak dibayar di muka Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang (Catatan 10) b. Tagihan restitusi pajak Perusahaan: PPh Badan PPN Entitas anak: PPh PPh Badan Pasal 23 - Penyerahan jasa PPN Jumlah tagihan restitusi pajak Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang (Catatan 10) 2019 2018 6 90 678 - 13 2 2.458 3.247 (2.569) 678 2019 2018 406 2.046 992 44 1.170 4.658 (992) 3.666 - 63 1.048 14 - 1 2.765 3.891 (2.749) 1.142 494 1.119 406 - 1.027 3.046 (596) 2.450 76 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Utang pajak Perusahaan: PPh Pasal 4 (2) - Pajak final Pasal 21 - PPh pribadi Pasal 22 - Pembelian barang Pasal 23 - Penyerahan jasa Pasal 25 - Angsuran PPh Badan Pasal 26 - PPh Wajib Pajak Luar Negeri Pasal 29 - PPh Badan PPN atas Pemungutan Pajak ("WAPU") Entitas anak: PPh Pasal 4 (2) - Pajak final Pasal 21 - PPh pribadi Pasal 22 - Pembelian barang Pasal 23 - Penyerahan jasa Pasal 25 - Angsuran PPh Badan Pasal 26 - PPh Wajib Pajak Luar Negeri Pasal 29 - PPh Badan PPN Jumlah utang pajak 2019 2018 43 101 7 38 6 9 1.059 487 1.750 153 108 3 80 7 5 473 852 1.681 3.431 d. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2019 2018 Kini Perusahaan Entitas anak Tangguhan Perusahaan Entitas anak Beban pajak penghasilan bersih 1.272 9.347 10.619 (82) (221) (303) 10.316 18 47 3 36 1 3 - 334 442 75 113 5 110 14 7 389 25 738 1.180 236 9.196 9.432 (103) 97 (6) 9.426 77 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut (lanjutan): Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan estimasi laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: 2019 2018 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Penambahan kembali eliminasi konsolidasian Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan eliminasi Dikurangi: laba entitas anak sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan sebelum dikurangi pajak penghasilan atas pajak final - Perusahaan Dikurangi: penghasilan yang telah dikenakan pajak final Laba sebelum pajak penghasilan setelah dikurangi penghasilan atas pajak final - Perusahaan Perbedaan temporer: Provisi penurunan nilai piutang Provisi imbalan karyawan Hak atas tanah, aset takberwujud, dan lainnya Pendapatan instalasi tangguhan Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya berkala bersih Perbedaan nilai buku aset tetap menurut akuntansi dan pajak Beban yang masih harus dibayar dan provisi persediaan usang Sewa pembiayaan Jumlah perbedaan temporer - bersih Perbedaan tetap: Imbalan karyawan Sumbangan Beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala bersih Beban untuk mendapatkan pendapatan obyek PPh final Bagian laba bersih entitas asosiasi dan entitas anak Pendapatan lain-lain dari hasil pemeriksaan pajak Lain-lain Jumlah perbedaan tetap - bersih Kompensasi rugi fiskal Penghasilan kena pajak - Perusahaan Beban pajak penghasilan kini Beban pajak penghasilan final Beban pajak penghasilan kini atas pemeriksaan pajak Jumlah beban pajak penghasilan kini - Perusahaan Beban pajak penghasilan kini - entitas anak Jumlah beban pajak penghasilan kini 37.908 23.555 61.463 (41.390) 20.073 (515) 19.558 641 74 48 2 (348) (309) (20) (7) 81 225 212 167 133 (13.911) (483) 25 (13.632) - 6.007 1.201 70 1 1.272 9.347 10.619 36.405 25.933 62.338 (43.322) 19.016 (425) 18.591 193 (381) 52 92 133 (180) 146 (10) 45 215 123 335 123 (17.852) (56) (138) (17.250) (986) 400 80 57 99 236 9.196 9.432 78 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut (lanjutan): Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak perusahaan 20% terhadap laba sebelum pajak penghasilan setelah dikurang pendapatan yang dikenakan pajak final dan beban pajak bersih pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: 2019 2018 Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian Dikurangi: pendapatan yang dikenakan pajak final – bersih konsolidasian Beban pajak penghasilan dihitung pada tarif Perusahaan 20% Perbedaan pada tarif pajak entitas anak Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan Beban pajak penghasilan final Pajak tangguhan yang tidak diakui Lain-lain Beban pajak penghasilan bersih 37.908 (1.138) 36.770 7.354 1.557 764 73 323 245 10.316 36.405 (1.277) 35.128 7.026 1.753 398 60 (2) 191 9.426 Undang-Undang Pajak No. 36 tahun 2008 menerapkan peraturan di bawah Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 56/2015 mengenai pemberian pengurangan tarif pajak sebesar 5% dari tarif pajak tertinggi kepada perusahaan yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di BEI dengan jumlah paling sedikit 40% dari jumlah seluruh saham yang disetor perusahaan dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pemegang saham, dimana kepemilikan masing-masing tidak boleh melebihi 5%. Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa dalam waktu paling singkat 183 hari kalender dalam jangka waktu satu tahun fiskal. Perusahaan telah memenuhi seluruh kriteria yang telah dipersyaratkan, sehingga untuk perhitungan beban pajak kini dan liabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan menurunkan tarif pajak sebesar 5%. Perusahaan menerapkan tarif pajak sebesar 20% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Entitas anak menerapkan tarif pajak sebesar 25% untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Perusahaan akan menyampaikan perhitungan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini di atas dalam SPT Tahunan PPh Badan untuk tahun fiskal 2019 kepada kantor pajak dan dilaporkan berdasarkan peraturan yang berlaku. Terdapat perbedaan antara jumlah PPh Badan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dengan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan dikarenakan penyesuaian atas koreksi pajak yang berasal dari hasil pemeriksaan tahun 2017. e. Pemeriksaan pajak (i) Perusahaan PPN Tahun 2007 Pada tanggal 15 November 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk PPN masa pajak Januari s.d. September dan November 2007 senilai Rp142 miliar. 79 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (i) Perusahaan (lanjutan) PPN Tahun 2007 (lanjutan) Pada tanggal 20 Januari 2014, Perusahaan mengajukan keberatan dan pada bulan Desember 2014, Otoritas Pajak menerbitkan keputusan penolakan atas keberatan yang diajukan oleh Perusahaan. Perusahaan menerima hasil pemeriksaan kurang bayar PPN senilai Rp22 miliar (termasuk denda Rp10 miliar) dan telah dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Sedangkan atas PPN interkoneksi international incoming call senilai Rp120 miliar (termasuk denda Rp39 miliar) dicatat sebagai tagihan restitusi pajak. Pada tanggal 12 Maret 2015, Perusahaan telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak atas penolakan keberatan terhadap pemeriksaan atas PPN interkoneksi international incoming call. Pada tanggal 1 dan 2 Agustus 2017, Pengadilan Pajak menerbitkan putusan atas proses banding PPN interkoneksi international incoming call tersebut, dimana dalam putusannya dinyatakan bahwa transaksi atas interkoneksi international incoming call adalah penyerahan jasa kena pajak dan dikategorikan sebagai ekspor jasa kena pajak dan terutang PPN sebesar 0% dan mengabulkan seluruh permohonan banding Perusahaan. Pada bulan September 2017, Perusahaan menerima restitusi pajak senilai Rp116 miliar dan saldo tersisa senilai Rp5 miliar telah dikompensasikan sebagai pembayaran Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk PPh Pasal 21 dan SKPKB untuk PPN WAPU dan PPN Jasa Luar Negeri untuk masa pajak tahun 2012. Pada tanggal 26 Oktober dan 23 November 2017, Perusahaan menerima pemberitahuan dari Pengadilan Pajak bahwa Otoritas Pajak mengajukan memori peninjauan kembali. Pada tanggal 23 November dan 21 Desember 2017, sebagai tanggapan atas memori peninjauan kembali dari Otoritas Pajak, Perusahaan mengajukan kontra memori peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung atas perkara PPN interkoneksi international incoming call. Pada bulan September dan November 2018, Perusahaan menerima putusan Mahkamah Agung yang diputuskan pada bulan April dan Oktober 2018 sebagai hasil pemeriksaan pajak untuk masa pajak Juni s.d. Agustus dan November 2007 dengan putusan menolak permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Otoritas Pajak dan memperkuat putusan Pengadilan Pajak. Pada bulan Januari, Februari dan Maret 2019, Perusahaan menerima putusan dari Mahkamah Agung yang diputuskan pada bulan Oktober dan Desember 2018 sebagai hasil dari pemeriksaan pajak untuk masa pajak Januari s.d. April dan September 2007. Pada tanggal 19 September 2019, Perusahaan menerima putusan Mahkamah Agung yang diputuskan pada tanggal 8 Mei 2019 atas sengketa pajak masa Mei 2007. Berdasarkan hasil keputusan tersebut, Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Otoritas Pajak dan menguatkan keputusan Pengadilan Pajak. Dengan demikian, Perusahaan telah menerima seluruh putusan Mahkamah Agung atas sengketa PPN interkoneksi international incoming call atas masa pajak Januari s.d. September dan November 2007 yang menguatkan penerapan PPN atas transaksi interkoneksi international incoming call yang dilakukan Perusahaan. 80 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (i) Perusahaan (lanjutan) PPh dan PPN Tahun 2011 Pada tanggal 21 Oktober 2014, Perusahaan menerima SKPKB dari Otoritas Pajak untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPKB tersebut, Perusahaan menerima SKPKB PPN masa pajak Januari s.d. Desember 2011 senilai Rp182,5 miliar (termasuk denda Rp60 miliar) dan SKPKB PPh Badan senilai Rp2,8 miliar (termasuk denda Rp929 juta). Bagian yang telah diterima senilai Rp4,7 miliar (termasuk denda Rp2 miliar) atas SKPKB PPN telah dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Sedangkan atas PPN interkoneksi international incoming call senilai Rp177,9 miliar (termasuk denda Rp58 miliar) dicatat sebagai tagihan restitusi pajak. PPN Tahun 2011 Pada tanggal 7 Januari 2015, Perusahaan telah mengajukan keberatan. Atas keberatan tersebut, pada tanggal 20 Oktober 2015, Otoritas Pajak telah menerbitkan putusan penolakan keberatan. Sebagai tanggapan atas putusan keberatan tersebut, pada tanggal 20 Januari 2016, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak atas penolakan keberatan terhadap pemeriksaan atas PPN interkoneksi international incoming call. Pada tanggal 4 dan 5 April 2017, Pengadilan Pajak menerbitkan putusan yang diputuskan pada tanggal 20 Maret 2017 atas proses banding terkait PPN interkoneksi international incoming call. Dalam putusannya, dinyatakan bahwa transaksi atas PPN interkoneksi international incoming call adalah penyerahan jasa kena pajak dan dikategorikan sebagai ekspor jasa kena pajak dan terutang PPN sebesar 0% dan mengabulkan seluruh permohonan Perusahaan untuk masa pajak Januari dan September s.d. Desember 2011 senilai Rp73,9 miliar. Pengadilan Pajak menolak banding yang diajukan oleh Perusahaan untuk masa pajak Februari s.d. Agustus 2011 senilai Rp104 miliar, dikarenakan Perusahan dianggap tidak memenuhi ketentuan formal. Atas putusan penolakan tersebut, pada tanggal 19 dan 21 Juni 2017, Perusahaan mengajukan memori peninjauan kembali. Pada bulan Mei 2017, Perusahaan menerima pengembalian atas restitusi pajak untuk masa pajak Januari dan September s.d. Desember 2011 senilai Rp73,9 miliar yang dikompensasi dengan STP 2013 dan 2014 masing-masing senilai Rp59,9 miliar dan Rp14 miliar. Pada tanggal 15 Oktober 2018, Perusahaan menerima pemberitahuan dari Pengadilan Pajak bahwa Otoritas Pajak mengajukan memori peninjauan kembali untuk masa pajak Januari dan September s.d. Desember 2011. Pada tanggal 13 November 2018, Perusahaan mengajukan kontra memori peninjauan kembali untuk masa pajak Januari dan September s.d. Desember 2011 kepada Mahkahmah Agung. Pada bulan April dan November 2018, Perusahaan menerima pemberitahuan dari Pengadilan Pajak bahwa Otoritas Pajak mengajukan kontra memori peninjauan kembali untuk masa pajak Februari s.d. Agustus 2011. Pada bulan Mei s.d. September dan November 2019, Perusahaan telah menerima putusan Mahkamah Agung yang diputuskan pada bulan Maret, April, Mei, Juli, Agustus, dan September 2019, dimana Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali Perusahaan atas masa pajak Februari, Maret, dan Mei s.d. Agustus 2011, serta menolak permohonan peninjauan kembali Otoritas Pajak atas masa pajak Januari dan September s.d. Desember 2011. Pada tanggal 21 Agustus 2019, Perusahaan menerima pengembalian atas restitusi pajak untuk masa pajak Maret, Mei, dan Juni 2011 senilai Rp44 miliar. Atas putusan masa pajak April 2011 yang diputuskan pada bulan April 2019, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali Perusahaan dan putusan tersebut sudah diunggah melalui laman Mahkamah Agung. Dengan demikian, sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, seluruh proses peninjauan kembali atas masa pajak Januari s.d. Desember 2011 telah mendapatkan kekuatan hukum dari Mahkamah Agung. 81 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (i) Perusahaan (lanjutan) PPh dan PPN Tahun 2012 Pada tanggal 3 Mei 2016, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan masa pajak Januari s.d. Desember 2012. Pada tanggal 3 November 2016, Otoritas Pajak menerbitkan SKPKB PPh Badan senilai Rp991,6 miliar (termasuk denda Rp321,6 miliar), SKPKB PPN senilai Rp467 miliar (termasuk denda Rp153,5 miliar), SKPKB PPN atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak (“JKP”) dari Luar Daerah Pabean senilai Rp1,2 miliar (termasuk denda Rp392 juta), SKPKB PPN WAPU senilai Rp57 miliar (termasuk denda Rp18,5 miliar), tagihan pajak PPN senilai Rp37,5 miliar, SKPKB PPh Pasal 21 senilai Rp16,2 miliar (termasuk denda Rp5,3 miliar), SKPKB PPh Final Pasal 21 senilai Rp1,2 miliar (termasuk denda Rp407 juta), SKPKB PPh Pasal 23 senilai Rp63,5 miliar (termasuk denda Rp20,6 miliar), SKPKB PPh Pasal 4 (2) senilai Rp25 miliar (termasuk denda Rp8,1 miliar), dan SKPKB PPh Pasal 26 senilai Rp197,6 miliar (termasuk denda Rp64 miliar). Perusahaan telah menyetujui senilai Rp35,2 miliar terkait perhitungan kembali pengkreditan pajak masukan atas penyelenggaraan jasa interkoneksi international incoming call, Rp613,3 juta atas Pajak Penghasilan, dan Rp311,5 juta atas PPh Pasal 26 dan telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2016. Pada tanggal 16 November 2016, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan lainnya. Pada tanggal 1 Maret 2017 dan 9 Mei 2017, Perusahaan menerima surat keputusan dari Otoritas Pajak atas kurang bayar PPN Jasa Luar Negeri senilai Rp1,8 juta (termasuk denda Rp0,6 juta) dan kurang bayar PPN WAPU senilai Rp4,4 miliar (termasuk denda Rp1,4 miliar). Atas keputusan keberatan tersebut, Perusahaan menerima keputusan tersebut. Pada tanggal 19 Oktober 2017, Otoritas Pajak menerbitkan surat keputusan keberatan yang diajukan oleh Perusahaan dimana Otoritas Pajak telah mengurangi kurang bayar atas PPh Badan dan menambah kurang bayar atas PPh Pasal 21, PPh Pasal 21 Final, PPh Pasal 23, PPh Pasal 4 (2) dan PPh Pasal 26 dengan rincian kurang bayar Pajak Pasal 21 senilai Rp20,7 miliar (termasuk denda Rp6,7 miliar), kurang bayar PPh Pasal 21 Final senilai Rp23,8 miliar (termasuk denda Rp7,7 miliar), kurang bayar PPh Pasal 23 senilai Rp115,7 miliar (termasuk denda Rp37,5 miliar), kurang bayar PPh Pasal 4 (2) senilai Rp25 miliar (termasuk denda Rp8,1miliar), kurang bayar PPh Pasal 26 senilai Rp197,6 miliar (termasuk denda Rp64,1 miliar), dan kurang bayar PPh Badan senilai Rp496,4 miliar (termasuk denda Rp161 miliar). Pada tanggal 30 dan 31 Oktober 2017, Otoritas Pajak menerbitkan surat keputusan atas keberatan yang diajukan oleh Perusahaan untuk PPN masa pajak Januari s.d. Desember 2012 dimana Otoritas Pajak telah menambahkan dan mengurangi jumlah kurang bayar yang masih harus dibayar oleh Perusahaan senilai Rp429,3 miliar (termasuk denda Rp141,2 miliar). Atas keputusan keberatan tersebut, pada tanggal 17 dan 26 Januari 2018, Perusahaan mengajukan banding dan telah menempuh serangkaian sidang banding. Pada bulan September 2018, Otoritas Pajak menerbitkan surat keputusan (pembetulan) atas keberatan yang diajukan oleh Perusahaan, dimana Otoritas Pajak telah mengurangi jumlah kurang bayar atas PPN untuk masa pajak Maret, April, September, dan Desember 2012 senilai Rp9,9 miliar (termasuk denda Rp3,2 miliar). Sehingga, sampai dengan 31 Desember 2018, kurang bayar atas PPN untuk masa pajak Januari s.d. Desember 2012 senilai Rp419,4 miliar (termasuk denda Rp138 miliar). 82 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (i) Perusahaan (lanjutan) PPh dan PPN Tahun 2012 (lanjutan) Pada tanggal 16 Desember 2019, Perusahaan menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas sengketa pajak atas semua jenis pajak tahun 2012. Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian permohonan banding yang diajukan Perusahaan terkait pajak penghasilan sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar untuk PPh Pasal 21 senilai Rp52,4 juta (termasuk denda Rp17 juta), PPh Pasal 23 senilai Rp1,4 miliar (termasuk denda Rp0,4 miliar), PPh Pasal 26 senilai Rp802,6 juta (termasuk denda Rp260,3 juta), dan PPh Pasal 4 (2) senilai Rp1,3 juta (termasuk denda Rp0,4 juta). Untuk permohonan banding atas PPh Pasal 21 Final, Pengadilan Pajak mengabulkan seluruh permohonan Perusahaan. Selanjutnya, Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian permohonan banding terkait PPh Badan dan PPN yang diajukan Perusahaan, sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar untuk PPh Badan senilai Rp29,6 miliar (termasuk denda Rp9,6 miliar) dan PPN senilai Rp51,1 miliar (termasuk denda Rp17,5 miliar). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan telah menerima seluruh Salinan Putusan Banding tersebut di atas dan setuju untuk membayar kurang bayar atas PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Pasal 4 (2), PPh Badan, dan PPN. PPN Masa November dan Desember Tahun 2014 Pada tanggal 11 September 2017 dan 9 Januari 2018, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan masa Pajak Desember dan November 2014 untuk klaim restitusi lebih bayar pembetulan SPT PPN masa pajak Desember dan November 2014, masing- masing senilai Rp129 miliar dan Rp86,7 miliar. Pada tanggal 25 Juli dan 7 September 2018, Otoritas Pajak menerbitkan SKPLB untuk masa pajak Desember dan November 2014 masing- masing senilai Rp122,5 miliar dan Rp84,4 miliar. Pada tanggal 24 Agustus 2018, Perusahaan menerima restitusi senilai Rp122,5 miliar untuk masa pajak Desember 2014. Pada bulan Oktober 2018, Perusahaan menerima restitusi senilai Rp80,8 miliar dan Rp3,6 miliar untuk masa pajak November 2014 yang telah dikompensasikan sebagai pembayaran SKPKB PPN atas pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean masa pajak Maret, April, dan Juni 2015, STP PPN masa November 2014 dan surat ketetapan pajak lainnya. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan tidak menerima Surat Ketetapan Pajak atas masa Januari s.d. Oktober 2014. PPh dan PPN Tahun 2015 Pada tanggal 23 Agustus 2016, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan masa pajak Januari s.d. Desember 2015. Pada tanggal 25 April 2017, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) PPh Badan senilai Rp147 miliar, SKPKB PPN senilai Rp13 miliar (termasuk denda Rp4,1 miliar), SKPKB PPN WAPU senilai Rp6 miliar (termasuk denda Rp1,5 miliar), dan SKPKB PPN atas Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean senilai Rp55,3 miliar (termasuk denda Rp16,8 miliar). Perusahaan juga menerima STP atas PPN senilai Rp34 miliar, PPN WAPU senilai Rp7 miliar, dan PPN atas Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean senilai Rp8 miliar. Perusahaan setuju untuk menerima putusan pemeriksaan senilai Rp17 miliar atas PPh Badan, mengalihkan perhitungan pajak atas realisasi ganti rugi migrasi Flexi senilai Rp42 miliar yang sebelumnya dilaporkan pada SPT PPh Badan tahun 2015 ke SPT PPh Badan tahun 2016. Perusahaan juga menerima ketetapan kurang bayar PPN, kurang bayar PPN WAPU, serta STP PPN WAPU senilai Rp26 miliar. Bagian yang telah diterima telah dibebankan pada laporan laba rugi dan komprehensif lain konsolidasian tahun 2017. Pada tanggal 24 Juli 2017, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Otoritas Pajak atas SKPLB PPh Badan dengan keberatan senilai Rp210,5 miliar dan PPN atas pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean senilai Rp55 miliar. 83 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (i) Perusahaan (lanjutan) PPh dan PPN Tahun 2015 (lanjutan) Pada tanggal 3 dan 22 Mei 2018, Otoritas Pajak menerbitkan surat keputusan keberatan atas SKPLB PPN atas pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean yang mengurangkan jumlah pajak yang masih harus dibayar senilai Rp54,6 miliar dan mengabulkan seluruh keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan telah menyetujui hasil dari Otoritas Pajak atas SKPLB PPN atas pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean senilai Rp793 juta dan telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2018. Pada tanggal 18 Juli 2018, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Keputusan Keberatan atas SKPLB PPh Badan yang menambah jumlah pajak yang masih harus diterima senilai Rp76 miliar. Atas keputusan keberatan tersebut, pada tanggal 10 Oktober 2018, Perusahaan mengajukan banding. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, proses banding masih berlangsung. PPh dan PPN Tahun 2016 Pada tanggal 25 Agustus 2017, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan masa pajak Januari s.d. Desember 2016. Pada tanggal 7 Juni 2018, Otoritas Pajak menerbitkan SKPLB PPh Badan senilai Rp15,3 miliar, SKPKB PPh Pasal 26 senilai Rp556,7 juta (termasuk denda Rp180,5 juta) dan SKPLB PPN senilai Rp922,7 miliar. Perusahaan setuju untuk menerima putusan pemeriksa atas PPh Badan senilai Rp15,3 miliar dan saldo tersisa senilai Rp99,1 miliar telah dibebankan sebagai pajak kini atas pemeriksaan pajak, kurang bayar PPh Pasal 26 senilai Rp557 juta, kredit pajak PPN senilai Rp10,5 milliar, STP PPN WAPU senilai Rp7,1 miliar, PPN atas pemberian cuma-cuma senilai Rp7,3 miliar, PPN atas pengalihan aset senilai Rp1,2 miliar, dan STP PPN senilai Rp1,7 miliar. Bagian yang telah diterima telah dibebankan pada laporan laba rugi dan komprehensif lain konsolidasian tahun 2018. Pada bulan Juli 2018, Perusahaan menerima restitusi pajak senilai Rp882,7 miliar dan untuk sisa saldo senilai Rp39,9 miliar telah dikompensasikan ke STP PPN senilai Rp31,9 miliar, PPN WAPU senilai Rp7,1 miliar, PPh Pasal 23 senilai Rp556 juta, dan PPh Pasal 21 senilai Rp300 juta. Atas surat ketetapan tersebut, pada tanggal 31 Agustus 2018, Perusahaan mengajukan keberatan atas pengenaan PPN terkait interkoneksi international incoming call senilai Rp151,7 miliar dan STP PPN senilai Rp30,3 miliar. Pada tanggal 11 Maret dan 27 Mei 2019, Otoritas Pajak menerbitkan surat putusan atas keberatan Perusahaan, dimana Otoritas Pajak mengabulkan semua keberatan Perusahaan dan menambah jumlah kelebihan bayar untuk masa pajak Januari s.d. Desember 2016. Pada bulan April dan Juli 2019, Perusahaan menerima restitusi pajak senilai Rp151,7 miliar dan senilai Rp1,9 juta telah dikompensasikan ke PPh Pasal 21 untuk beberapa masa pajak. PPh dan PPN Tahun 2017 Pada tanggal 6 November 2018, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan masa pajak Januari s.d. Desember 2017. 84 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (i) Perusahaan (lanjutan) PPh dan PPN Tahun 2017 (lanjutan) Pada tanggal 13 dan 14 November 2019, Otoritas Pajak menerbitkan SKPLB PPh Badan senilai Rp294,4 miliar dari pengajuan lebih bayar senilai Rp294,5 miliar, SKPLB PPN senilai Rp746,9 miliar dari pengajuan lebih bayar senilai Rp748,3 miliar, dan SKPKB PPh Pasal 21 senilai Rp1,8 miliar (termasuk denda Rp0,5 miliar). Perusahaan setuju atas koreksi pajak senilai Rp1,5 miliar yang terdiri atas PPh Badan senilai Rp0,1 miliar dan PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan senilai Rp1,4 miliar. Selanjutnya, Perusahaan menerima STP dan SKPKB atas PPN WAPU masing-masing senilai Rp1,2 miliar dan Rp957 juta (termasuk denda Rp0,3 miliar). Pada tanggal 14 November 2019, Otoritas Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) untuk PPN atas Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean, PPh Pasal 21 Final, PPh Pasal 22, PPh Pasal 26, dan PPh Pasal 4 (2). Bagian yang telah diterima oleh Perusahaan telah dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan telah menerima restitusi PPh Badan senilai Rp292,3 miliar dan senilai Rp2,1 miliar telah dikompensasikan ke SKPKB dan STP PPN WAPU. PPh tahun 2018 Pada bulan Desember 2019, Perusahaan melaporkan lebih bayar dan mengajukan restitusi dalam SPT Tahunan Pembetulan PPh Badan tahun 2018 senilai Rp102,7 miliar. Sampai dengan penerbitan ini, Perusahaan belum menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan dari Otoritas Pajak, sebagai tindak lanjut dari pengajuan restitusi tersebut di atas. laporan keuangan (ii) Telkomsel PPh dan PPN Tahun 2006 Pada bulan Desember 2013, Pengadilan Pajak telah menerima banding Telkomsel atas PPN dan PPh tahun 2006 senilai Rp116 miliar. Pada bulan Februari 2014, Telkomsel menerima pengembalian pajak. Pada tanggal 3 Juli 2015, dalam hal menanggapi surat Telkomsel untuk klaim pendapatan bunga atas putusan PPN dan PPh untuk tahun 2006, Otoritas pajak menginformasikan bahwa klaim tersebut tidak bisa dikabulkan. Otoritas Pajak mengajukan memori peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 19 Agustus 2016, Telkomsel menerima pemberitahuan dari Pengadilan Pajak bahwa Otoritas Pajak mengajukan memori peninjauan kembali ke Mahkamah Agung atas PPN untuk tahun 2006 senilai Rp108 miliar. Telkomsel mengajukan kontra memori peninjauan kembali dan telah dikirim pada tanggal 14 September 2016. Pada bulan April 2017, Otoritas Pajak telah mengabulkan klaim Telkomsel atas pendapatan bunga yang akan dikompensasikan ke pembayaran cicilan PPh Badan untuk periode April 2017. Pada bulan Juli 2018, Telkomsel menerima keputusan dari Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa Mahkamah Agung menolak permintaan peninjauan kembali Otoritas Pajak. 85 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (ii) Telkomsel (lanjutan) PPh dan PPN Tahun 2010 Pada bulan Mei dan Juni 2012, Telkomsel menerima pengembalian denda atas kurang bayar PPh Pasal 25 untuk tahun 2010 senilai Rp15,7 miliar berdasarkan putusan Pengadilan Pajak. Pada tanggal 17 Juli 2012, Otoritas Pajak mengajukan memori peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak. Pada tanggal 14 September 2012, Telkomsel mengajukan kontra memori peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 24 Mei 2012, Telkomsel mengajukan keberatan kepada Otoritas Pajak atas kurang bayar PPN senilai Rp290,6 miliar (termasuk denda Rp67 miliar) untuk tahun 2010 dan dicatat sebagai tagihan restitusi pajak. Pada tanggal 2 Mei 2016, Telkomsel menerima surat pemberitahuan bahwa Otoritas Pajak mengajukan memori peninjauan kembali atas kurang bayar PPN tahun 2010 senilai Rp290,6 miliar. Pada tanggal 27 Mei 2016, Telkomsel mengajukan kontra memori peninjauan kembali. Pada bulan Juli 2016, Telkomsel mengakui denda pajak senilai Rp15,7 miliar sebagai beban. Pada tanggal 9 Mei 2017, Telkomsel menerima keputusan dari Mahkamah Agung yang menolak banding Telkomsel, sehingga atas kurang bayar PPN tersebut telah dilakukan pembayaran pada tanggal 10 Juli 2017. Pada tanggal 19 Juli 2017, Telkomsel mengajukan peninjauan kembali tahap kedua atas keputusan Mahkamah Agung. Pada tanggal 8 Agustus 2018, Mahkamah Agung mengabulkan pengajuan banding Telkomsel. Pada tanggal 18 Februari 2019, Telkomsel menerima Surat Pelaksanaan Putusan Peninjauan Kembali (“SP2PK”) dari Kantor Pajak terkait PPN tahun fiskal 2010 senilai Rp290,6 miliar. Pada tanggal 25 Maret 2019, Telkomsel menerima pembayaran SP2PK dari Kantor Pajak terkait PPN untuk tahun 2010 senilai Rp290,6 miliar. PPh dan PPN Tahun 2011 Pada tanggal 15 Februari 2016, Telkomsel mengajukan banding kepada Otoritas Pajak atas kurang bayar PPh Badan senilai Rp250 miliar (termasuk denda Rp81,1 miliar). Selanjutnya, pada tanggal 17 Maret 2016, Telkomsel juga mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak atas kurang bayar PPN senilai Rp1,2 miliar (termasuk denda Rp392 juta). Pada tanggal 6 Februari 2017, Telkomsel menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas PPN senilai Rp1,2 miliar yang mendukung Telkomsel. Selanjutnya, Telkomsel menerima restitusi pajak di bulan Maret dan Juni 2017. Pada tanggal 2 Maret 2017, Telkomsel menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas kurang bayar PPh Badan yang menerima sebagian dari banding Telkomsel senilai Rp247,6 miliar dan mencatatnya sebagai tagihan restitusi pajak. Pada tanggal 31 Agustus 2017, Telkomsel menerima restitusi pajak. Di bulan Juli dan Oktober 2017, Telkomsel menerima pemberitahuan dari Mahkamah Agung bahwa Otoritas Pajak mengajukan memori peninjauan kembali atas kurang bayar PPh Badan dan PPN masing-masing senilai Rp62 miliar dan Rp1,2 miliar. Atas hal ini, Telkomsel mengajukan kontra memori peninjauan kembali di bulan Agustus dan November 2017. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, Telkomsel telah menerima keputusan resmi dari Mahkamah Agung secara parsial, dimana Mahkamah Agung menolak permintaan Otoritas Pajak berkaitan dengan PPN senilai Rp1,1 miliar. 86 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Pemeriksaan pajak (lanjutan) (ii) Telkomsel (lanjutan) PPh dan PPN Tahun 2011 (lanjutan) Pada tanggal 17 Oktober 2019, Telkomsel mengirimkan surat kepada Pengadilan Pajak untuk meminta keputusan resmi terkait kasus PPN tahun 2011 yang mendukung Telkomsel sebagaimana yang telah diumumkan oleh Mahkamah Agung. Pada bulan Oktober 2019, Telkomsel telah menerima keputusan dari Mahkamah Agung yang menolak permintaan Otoritas Pajak atas PPh Badan senilai Rp62 miliar. PPh dan PPN Tahun 2014 Pada tanggal 31 Mei 2019, Telkomsel menerima SKPKB dan STP untuk tahun fiskal 2014 senilai Rp150,6 miliar (termasuk denda Rp54,6 miliar). Telkomsel menerima atas bagian senilai Rp16,5 miliar dan telah dilakukan pembayaran pada tanggal 27 Juni 2019 dan dicatat sebagai beban lain-lain. Pada tanggal 20 Agustus 2019, Telkomsel telah membayar sebesar Rp99,1 miliar dan mencatat sebagai tagihan restitusi pajak. Selanjutnya pada tanggal 23 Agustus 2019, Telkomsel mengajukan keberatan kepada Otoritas Pajak senilai Rp134,1 miliar. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, proses keberatan masih berlangsung. PPh dan PPN Tahun 2015 Pada tanggal 1 Agustus 2019, Telkomsel menerima SKPKB dan STP untuk tahun fiskal 2015 senilai Rp384,8 miliar (termasuk denda Rp128,6 miliar) dan telah dibayar penuh pada tanggal 28 Agustus 2019. Atas nilai tagihan sebesar Rp34,6 miliar dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya dan saldo tersisa senilai Rp350,2 miliar dicatat sebagai tagihan restitusi pajak. Pada tanggal 24 September 2019, Telkomsel mengajukan keberatan kepada Otoritas Pajak senilai Rp350,2 miliar. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, proses keberatan masih berlangsung. 87 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) f. Aset dan liabilitas pajak tangguhan Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: (Dibebankan) dikreditkan ke laporan laba rugi 31 Desember 2018 Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lainnya Dibebankan ke ekuitas dan reklasifikasi 31 Desember 2019 Perusahaan Aset pajak tangguhan: Beban pensiun dan beban imbalan pasca kerja lainnya berkala bersih Provisi penurunan nilai piutang Perbedaan nilai buku aset tetap menurut akuntansi dan pajak Provisi imbalan karyawan Pendapatan instalasi tangguhan Beban yang masih harus dibayar dan provisi persediaan usang Hak atas tanah, aset takberwujud, dan lainnya Jumlah aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan: Penilaian investasi jangka panjang Sewa pembiayaan Jumlah liabilitas pajak tangguhan Jumlah aset pajak tangguhan Perusahaan - bersih Aset pajak tangguhan entitas anak lainnya - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Telkomsel Aset pajak tangguhan: Provisi imbalan karyawan Provisi penurunan nilai piutang Jumlah aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan: Sewa pembiayaan Perbedaan nilai buku aset tetap menurut akuntansi dan pajak Amortisasi lisensi Jumlah liabilitas pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Telkomsel - bersih Liabilitas pajak tangguhan entitas anak lainnya - bersih Liabilitas pajak tangguhan - bersih 663 632 420 215 92 79 9 2.110 (11) (1) (12) 2.098 406 2.504 641 270 911 (896) (616) (118) (1.630) (719) (533) (1.252) (70) 128 7 15 0 (4) 10 86 - (4) (4) 82 152 234 83 (11) 72 (203) 68 (33) (168) (96) 165 69 244 - - - - - - 244 - - - 244 10 254 141 - 141 - - - - 141 16 157 - - - - - - - - - - - - (94) (94) - - - - (9) - (9) (9) (195) (204) 837 760 427 230 92 75 19 2.440 (11) (5) (16) 2.424 474 2,898 865 259 1.124 (1,099) (557) (151) (1.807) (683) (547) (1.230) 88 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) f. Aset dan liabilitas pajak tangguhan (lanjutan) (Dibebankan) dikreditkan ke laporan laba rugi 31 Desember 2017 Dibebankan ke penghasilan komprehensif lainnya Dibebankan ke ekuitas dan reklasifikasi 31 Desember 2018 Perusahaan Aset pajak tangguhan: Beban pensiun dan beban imbalan pasca kerja lainnya berkala bersih Provisi penurunan nilai piutang Perbedaan nilai buku aset tetap menurut akuntansi dan pajak Provisi imbalan karyawan Pendapatan instalasi tangguhan Beban yang masih harus dibayar dan provisi persediaan usang Hak atas tanah, aset takberwujud, dan lainnya Rugi fiskal Jumlah aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan: Sewa pembiayaan Penilaian investasi jangka panjang Jumlah liabilitas pajak tangguhan Jumlah aset pajak tangguhan Perusahaan - bersih Aset pajak tangguhan entitas anak lainnya - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Telkomsel Aset pajak tangguhan: Provisi imbalan karyawan Provisi penurunan nilai piutang Jumlah aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan: Sewa pembiayaan Perbedaan nilai buku aset tetap menurut akuntansi dan pajak Amortisasi lisensi Jumlah liabilitas pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Telkomsel - bersih Liabilitas pajak tangguhan entitas anak lainnya - bersih Liabilitas pajak tangguhan - bersih 1.102 594 240 247 74 43 (1) 172 2.471 1 (11) (10) 2.461 343 2.804 677 184 861 (561) (552) (225) (1.338) (477) (456) (933) 27 38 180 (32) 18 36 10 (172) 105 (2) - (2) 103 76 179 83 86 169 (335) (64) 107 (292) (123) (50) (173) (466) - - - - - - - (466) - - - (466) (8) (474) (119) - (119) - - - - (119) (5) (124) - - - - - - - - - - - - - (5) (5) - - - - - - - - (22) (22) 663 632 420 215 92 79 9 - 2.110 (1) (11) (12) 2.098 406 2.504 641 270 911 (896) (616) (118) (1.630) (719) (533) (1.252) Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah agregat perbedaan temporer yang terkait dengan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi atas liabilitas pajak tangguhan yang belum diakui adalah masing-masing sebesar Rp29.731 miliar dan Rp31.461 miliar. Realisasi dari aset pajak tangguhan tergantung kepada kemampuan Grup dalam menghasilkan laba fiskal di masa depan. Meskipun tidak ada jaminan atas realisasi tersebut, Grup yakin bahwa kemungkinan besar aset pajak tangguhan tersebut akan terealisasi melalui pengurangan atas laba fiskal masa depan ketika perbedaan temporer terpulihkan. Jumlah aset pajak tangguhan tersebut diperkirakan dapat direalisasi, namun bisa berkurang jika laba fiskal di masa depan lebih kecil dari pada yang diestimasikan. g. Administrasi Sejak tahun 2008 s.d. 2019, secara berturut-turut Perusahaan berhak memperoleh insentif pengurangan tarif pajak sebesar 5% karena telah memenuhi persyaratan sesuai dengan PP No. 81 tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 77 tahun 2013 dan diubah terakhir dengan PP No. 56 tahun 2015, serta PMK No. 238/PMK.03/2008. Berdasarkan hal tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan menghitung pajak tangguhannya dengan menggunakan tarif 20%. 89 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PERPAJAKAN (lanjutan) g. Administrasi (lanjutan) Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa Perusahaan dan entitas anaknya dalam negeri menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. Indonesia tanggal 6 Juni 2012 sebagaimana telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Menteri Keuangan Republik No. 85/PMK.03/2012 telah diubah oleh PMK No. 136/PMK.03/2012 tanggal 16 Agustus 2012 tentang penunjukan BUMN untuk memungut, menyetor, dan melaporkan PPN atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (“PPnBM”) yang berlaku efektif pada 1 Juli 2012 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 224/PMK.011/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang penunjukan kembali BUMN sebagai pemungut PPh Pasal 22 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PMK No. 34/PMK.010/2017 tanggal 1 Maret 2017. Perusahaan telah melakukan pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPN dan PPnBM serta PPh Pasal 22 sesuai dengan peraturan tersebut. Pada bulan Mei 2019, Perusahaan ditetapkan sebagai PKP Beresiko Rendah melalui Keputusan DJP Keuangan No.KEP-00080/WPJ.19/KP.04/2019. No. 39/PMK.03/2018 tanggal 12 April 2018 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PMK No. 117/PMK.03/2019 tanggal 6 Agustus 2019, maka Perusahaan dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan. Peraturan Menteri dengan Sesuai 26. LABA PER SAHAM DASAR Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp18.663 miliar dan Rp18.032 miliar dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sejumlah 99.062.216.600 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Jumlah rata-rata tertimbang juga memperhitungkan rata-rata tertimbang atas dampak transaksi modal saham yang diperoleh kembali dalam perubahan transaksi pembelian saham kembali selama tahun berjalan. Laba per saham dasar masing-masing sejumlah Rp188,40 dan Rp182,03 (dalam jumlah penuh) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan yang berpotensi dilutif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. 27. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan hasil RUPST Perusahaan yang dinyatakan dalam akta notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn. No. 54 tertanggal 27 April 2018, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas dan dividen kas spesial untuk tahun buku 2017 masing-masing sebesar Rp13.287 miliar (Rp134,13 per lembar saham) dan Rp3.322 miliar (Rp33,53 per lembar saham). Berdasarkan hasil RUPST Perusahaan yang dinyatakan dalam akta notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn. No. 133 tertanggal 24 Mei 2019, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas dan dividen kas spesial untuk tahun buku 2018 masing-masing sebesar Rp10.819 miliar (Rp109,22 per lembar saham) dan Rp5.410 miliar (Rp54,61 per lembar saham). 90 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM (lanjutan) Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Saldo laba dicadangkan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar Rp15.337 miliar. 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA Rincian liabilitas manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya adalah sebagai berikut: Catatan 2019 2018 Liabilitas diestimasi manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya Pensiun Perusahaan - funded Manfaat pasti Manfaat tambahan Perusahaan - unfunded Telkomsel Telkomsat MD Media Infomedia Liabilitas diestimasi manfaat pensiun Imbalan kesehatan pasca kerja Imbalan pasca kerja lainnya Kewajiban pensiun berdasarkan Undang- Undang Ketenagakerjaan Jumlah 28a.i.a 28a.i.a.i 28a.i.a.ii 28a.i.b 28a.ii 28b 28c 28d 2.338 - 1.479 2.209 0 0 0 6.026 996 366 690 8.078 1.057 6 1.830 1.541 0 0 - 4.434 195 419 507 5.555 Beban manfaat pensiun yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: Catatan 2019 2018 Beban pensiun Perusahaan - funded Manfaat pasti Manfaat tambahan Perusahaan - unfunded Telkomsel MD Media Infomedia Telkomsat Beban pensiun berkala, bersih Beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala, bersih Beban imbalan pasca kerja lainnya Beban pensiun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Jumlah 28a.i.a 28a.i.a.i 28a.i.a.ii 28a.i.b 28a.ii 22 22,28b 22,28c 22,28d 91 362 1 163 314 0 0 0 840 167 33 136 1.176 511 69 198 342 0 0 0 1.120 335 32 113 1.600 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) Beban manfaat pensiun yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut (lanjutan): Laba (rugi) aktuaria program manfaat pasti Catatan 2019 2018 Perusahaan - funded Manfaat pasti Manfaat tambahan Perusahaan - unfunded Telkomsel MD Media Infomedia Telkomsat 28a.i.a 28a.i.a.i 28a.i.a.ii 28a.i.b 28a.ii Beban imbalan kesehatan pasca kerja Beban imbalan pasca kerja lainnya Beban pensiun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Sub-jumlah Pajak tangguhan dengan tarif pajak yang berlaku Laba (rugi) aktuaria program manfaat pasti - bersih 28b 28c 28d 25f a. Beban manfaat pensiun i. Perusahaan a. Funded i. Manfaat pasti (1.116) 7 (94) (561) 0 0 0 (634) (15) (107) (2.520) 411 (2.109) 1.236 934 137 514 0 0 0 2.559 24 14 5.418 (598) 4.820 Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti bagi karyawan tetap yang mulai bekerja sebelum 1 Juli 2002. Program pensiun ini diatur didalam undang-undang pensiun Indonesia dan dikelola oleh Dana Pensiun Telkom (“Dapen”). Pengelolaan Dana Pensiun sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun dan Arahan Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri dilaksanakan oleh Dewan Pengurus. Dewan Pengurus diawasi oleh Dewan Pengawas yang terdiri dari perwakilan Perusahaan dan peserta. Manfaat pensiun yang dibayar dihitung berdasarkan gaji pokok pada saat mulai pensiun dan masa kerja karyawan. Karyawan yang ikut serta dalam program pensiun ini membayar kontribusi 18% (sebelum Maret 2003: 8,4%) dari gaji pokok ke dana pensiun. Perusahaan memberikan kontribusi kepada Dapen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp233 miliar. Perusahaan tidak memberikan kontribusi kepada Dapen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Risiko yang terekspos pada program manfaat pasti adalah risiko seperti volatilitas aset dan perubahan imbal hasil obligasi. Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat diskonto yang merujuk kepada tingkat imbal hasil obligasi pemerintah, jika imbal hasil aset program lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit program. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah akan meningkatkan liabilitas program, walaupun hal ini akan saling hapus secara sebagian dengan kenaikan dari nilai obligasi program yang dimiliki. Perusahaan memastikan bahwa posisi investasi telah diatur dalam kerangka asset-liability matching (“ALM”) yang telah dibentuk untuk mencapai hasil jangka panjang yang sejalan dengan liabilitas pada program pensiun imbalan pasti. Dalam kerangka ALM, tujuan Perusahaan adalah untuk menyesuaikan aset-aset dan liabilitas pensiun dengan berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dalam menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal, dengan mempertimbangkan tingkat risikonya. Investasi pada program telah terdiversifikasi dengan baik, sehingga kinerja buruk satu investasi tidak akan memberikan dampak material bagi seluruh kelompok aset. 92 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) i. Perusahaan (lanjutan) a. Funded (lanjutan) i. Manfaat pasti (lanjutan) Tabel berikut ini menyajikan perubahan liabilitas manfaat pensiun, perubahan aset program pensiun, status pendanaan program pensiun, dan jumlah bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 untuk program pensiun manfaat pasti: Perubahan liabilitas manfaat pensiun Liabilitas manfaat pensiun pada awal tahun Dibebankan pada laba rugi: Beban jasa Beban bunga Kontribusi peserta program pensiun (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran pensiun Liabilitas manfaat pensiun pada akhir tahun Perubahan aset program pensiun Nilai wajar aset program pensiun pada awal tahun Pendapatan bunga Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Kontribusi pemberi kerja Kontribusi peserta program pensiun Pembayaran pensiun Penyisihan manfaat tambahan Beban administrasi program Nilai wajar aset program pensiun pada akhir tahun Liabilitas diestimasi manfaat pensiun pada akhir tahun 2019 2018 20.121 22.354 259 1.599 33 1.514 (1.465) 22.061 384 1.459 38 (2.691) (1.423) 20.121 2019 2018 19.064 1.524 398 233 32 (1.465) - (63) 19.723 2.338 20.814 1.357 (1.455) - 38 (1.423) (205) (62) 19.064 1.057 93 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) ii. Perusahaan (lanjutan) a. Funded (lanjutan) i. Manfaat pasti (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset program terdiri dari: Kas dan setara kas Instrumen ekuitas: Keuangan Barang konsumen Infrastruktur, peralatan dan transportasi Konstruksi, properti dan real estat Industri dasar dan bahan kimia Perdagangan, jasa dan investasi Tambang Agrikultur Industri lainnya Reksadana berbasis saham Instrumen keuangan pendapatan tetap: Obligasi korporasi Obligasi pemerintah Reksadana Saham non publik: Penempatan langsung Properti Lainnya Jumlah 2019 Harga kuotasian Tidak memiliki harga kuotasian - di pasar aktif 521 2018 Harga kuotasian Tidak memiliki harga kuotasian - di pasar aktif 873 1.735 1.085 540 210 135 395 159 70 292 1.027 - 6.493 85 - - - 12.747 - - - - - - - - - - 6.077 - - 374 186 339 6.976 1.456 1.336 530 199 124 420 112 55 362 1.336 - 6.166 54 - - - 13.023 - - - - - - - - - - 5.267 - - 288 178 308 6.041 Aset program pensiun termasuk didalamnya saham Seri B yang dikeluarkan oleh Perusahaan dengan nilai wajar Rp346 miliar dan Rp372 miliar, yang mewakili 1,75% dan 1,95% dari total aset program pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, dan obligasi yang dikeluarkan oleh Perusahaan dengan nilai wajar masing-masing senilai Rp341 miliar dan Rp314 miliar mewakili masing-masing 1,73% dan 1,65% dari total aset per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Perkiraan pengembalian ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar untuk pengembalian keseluruhan masa liabilitas dengan mempertimbangkan perpaduan portofolio dari aset program. Hasil aktual aset program adalah Rp1.858 miliar dan Rp(158) miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Berdasarkan Peraturan Perusahaan yang diterbitkan tanggal 14 Januari 2014 mengenai kebijakan pendanaan Dapen, Perusahaan tidak akan memberikan kontribusi ke Dapen bila Rasio Kecukupan Pendanaan (RKD) Dapen diatas 105%. Berdasarkan tanggal 31 Desember 2019, RKD Dapen dibawah 105% sehingga Perusahaan akan memberikan kontribusi pemberi kerja ke program pensiun manfaat pasti di tahun 2020. laporan keuangan Dapen pada Berdasarkan Peraturan Perusahaan yang diterbitkan tanggal 7 Juni 2017 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dapen, Perusahaan memberikan manfaat lain berupa manfaat tambahan di tahun 2017 sebesar Rp4,5 juta kepada penerima manfaat pensiun bulanan dari peserta yang berhenti bekerja sebelum akhir bulan Juni 2002 dan Rp2,25 juta kepada penerima manfaat pensiun bulanan dari peserta yang berhenti bekerja sejak akhir bulan Juni 2002 sampai dengan akhir April 2017. 94 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) i. Perusahaan (lanjutan) a. Funded (lanjutan) i. Manfaat pasti (lanjutan) Perubahan liabilitas diestimasi manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Liabilitas diestimasi manfaat pensiun (beban manfaat pensiun dibayar di muka) pada awal tahun Beban pensiun berkala bersih Penyisihan manfaat tambahan Kontribusi pemberi kerja (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Liabilitas diestimasi manfaat pensiun pada akhir tahun 2019 2018 1.057 398 - (233) 1.514 (398) 2.338 1.540 548 205 - (2.691) 1.455 1.057 Komponen beban pensiun berkala bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sebagai berikut: 2019 2018 Beban jasa Beban administrasi program Beban bunga bersih Beban pensiun berkala bersih Dibebankan kepada entitas anak berdasarkan perjanjian Beban pensiun berkala bersih dikurangi jumlah yang dibebankan kepada entitas anak 259 63 76 398 (36) 362 384 62 102 548 (37) 511 Jumlah yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada tahun berjalan: Penyesuaian atas pengalaman Perubahan asumsi finansial Perubahan asumsi demografik Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Jumlah bersih 2019 2018 (677) 1.952 239 (398) 1.116 329 (3.020) - 1.455 (1.236) 95 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) ii. Perusahaan (lanjutan) a. Funded (lanjutan) i. Manfaat pasti (lanjutan) Penilaian aktuaria atas program pensiun manfaat pasti dilakukan berdasarkan perhitungan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pada laporan masing-masing tertanggal 20 April 2020 dan 1 April 2019 yang dilakukan oleh PT Towers Watson Purbajaga (“TWP”), aktuaris independen yang berasosiasi dengan Willis Towers Watson (“WTW”) (dahulu Towers Watson). Asumsi dasar aktuaria yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan kompensasi Tabel tingkat kematian di Indonesia ii. Manfaat tambahan 2019 2018 7,25% 8,00% 2011 8,25% 8,00% 2011 Berdasarkan Peraturan Perusahaan yang diterbitkan tanggal 7 Juni 2017 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dapen, Perusahaan membentuk dana manfaat tambahan yang bersumber dari hasil pengembangan program pensiun paling banyak 10%, dengan ketentuan Rasio Kecukupan Dana (“RKD”) diatas 105% dan tingkat pengembalian investasi diatas suku bunga aktuaria untuk pendanaan. 2019 2018 Perubahan liabilitas manfaat pensiun Liabilitas manfaat pensiun pada awal tahun Dibebankan pada laba rugi: Beban bunga Laba aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran pensiun Liabilitas manfaat pensiun pada akhir tahun Perubahan aset program pensiun Nilai wajar aset program pensiun pada awal tahun Pendapatan bunga dari aset Penyisihan manfaat tambahan Pengembalian atas aset program pensiun Pembayaran manfaat pensiun Nilai wajar aset program pensiun pada akhir tahun (Surplus) defisit pada program Perubahan dampak batas atas yang tidak termasuk dalam bunga Liabilitas diestimasi manfaat pensiun pada akhir tahun 96 104 9 (17) (96) - 98 8 - (5) (96) 5 (5) 5 - 1.076 69 (948) (93) 104 - - 205 (14) (93) 98 6 - 6 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) i. Perusahaan (lanjutan) a. Funded (lanjutan) ii. Manfaat tambahan (lanjutan) Aset program untuk manfaat tambahan telah disisihkan sejak 2018 sesuai persetujuan Dewan Pengawas. Per tanggal 31 Desember 2019, aset program tersebut telah habis dibayarkan ke penerima manfaat pensiun. Perubahan liabilitas manfaat tambahan pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Liabilitas manfaat tambahan pensiun pada awal tahun Beban pensiun berkala bersih Penyisihan manfaat tambahan Laba aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pengembalian aset program pensiun Liabilitas diestimasi manfaat pensiun pada akhir tahun 2019 2018 6 1 - (12) 5 - 1.076 69 (205) (948) 14 6 Komponen beban manfaat tambahan pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Beban pensiun 2019 2018 1 69 Jumlah yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Laba aktuaria yang diakui pada tahun berjalan: Penyesuaian atas pengalaman Perubahan asumsi finansial Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Perubahan batas atas asset yang tidak termasuk dalam bunga Jumlah bersih 2019 2018 (17) - 5 5 (7) (773) (175) 14 - (934) 97 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) ii. Perusahaan (lanjutan) a. Funded (lanjutan) ii. Manfaat tambahan (lanjutan) Penilaian aktuaria atas program pensiun manfaat tambahan dilakukan berdasarkan perhitungan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pada laporan masing-masing tertanggal 20 April 2020 dan 1 April 2019 yang dilakukan oleh TWP, aktuaris independen yang berasosiasi dengan WTW. Asumsi dasar aktuaria yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: 2019 2018 Tingkat pengembalian investasi Tingkat diskonto Tingkat suku bunga aktuaria pendanaan Tingkat kenaikan kompensasi Tabel tingkat kematian di Indonesia b. Unfunded 7,25% 9,00% - 9,50% 9,30% - 10,00% 8,25% 9,25% - 9,50% 9,25% - 9,50% 8,00% 2011 8,00% 2011 Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti tanpa pendanaan dan program pensiun iuran pasti untuk karyawannya. Program pensiun iuran pasti diselenggarakan bagi karyawan tetap yang mulai bekerja pada atau setelah tanggal 1 Juli 2002. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”). Kontribusi Perusahaan kepada DPLK dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji karyawan dimana untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp55 miliar dan Rp13 miliar. Sejak tahun 2007, Perusahaan memberlakukan manfaat pensiun berdasarkan uniformulation bagi peserta sebelum 20 April 1992 dan peserta sejak 20 April 1992 yang mulai diterapkan bagi karyawan yang akan pensiun terhitung sejak 1 Februari 2009. Pada tahun 2010, Perusahaan menggantikan uniformulation dengan Manfaat Pensiun Sekaligus (“MPS”). MPS diberikan bagi karyawan yang telah mencapai usia pensiun, kematian, atau cacat sejak 1 Februari 2009. Perusahaan juga menyelenggarakan manfaat bagi karyawan yang akan memasuki masa persiapan pensiun, dimana karyawan tidak aktif selama periode 6 bulan sebelum mencapai usia pensiun yakni 56 tahun yang disebut dengan Masa Persiapan Pensiun (“MPP”). Selama periode tersebut, karyawan tetap menerima manfaat-manfaat yang diselenggarakan bagi pegawai aktif, diantaranya termasuk, namun tidak terbatas pada gaji regular, kesehatan, cuti besar, bonus, dan manfaat-manfaat lainnya. Sejak tahun 2012, Perusahaan memberlakukan ketentuan baru MPP yang mulai diterapkan bagi karyawan yang akan pensiun terhitung sejak 1 April 2012, dimana karyawan harus mengajukan permohonan MPP terlebih dahulu dan apabila tidak mengajukan MPP, maka dianggap tetap akan bekerja sampai dengan masa pensiun. 98 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) i. Perusahaan (lanjutan) b. Unfunded (lanjutan) Tabel berikut ini menyajikan perubahan liabilitas program pensiun manfaat pasti tanpa pendanaan MPS tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: dan MPP berakhir tahun untuk pada yang 2019 2018 Liabilitas diestimasi manfaat pensiun tanpa pendanaan pada awal tahun Beban jasa Beban bunga bersih (Laba) rugi aktuaria diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran manfaat oleh pemberi kerja Liabilitas diestimasi manfaat pensiun tanpa pendanaan pada akhir tahun 1.830 29 134 94 (608) 1.479 Komponen biaya manfaat pensiun untuk 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: tahun yang berakhir pada 2.384 54 144 (137) (615) 1.830 tanggal Beban jasa Beban bunga bersih Jumlah 2019 2018 29 134 163 54 144 198 Jumlah yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada tahun berjalan: Penyesuaian atas pengalaman Perubahan asumsi demografik Perubahan asumsi finansial Jumlah bersih 2019 2018 12 37 45 94 27 (21) (143) (137) Penilaian aktuaria atas program pensiun manfaat pasti dilakukan berdasarkan perhitungan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pada laporan masing-masing tertanggal 20 April 2020 dan 1 April 2019 yang dilakukan oleh TWP, aktuaris independen yang berasosiasi dengan WTW. Asumsi dasar aktuaria yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan kompensasi Tabel tingkat kematian di Indonesia 2019 2018 6,50% - 7,25% 6,10% - 8,00% 2011 8,00% - 8,25% 6,10% - 8,00% 2011 99 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) ii. Telkomsel Telkomsel menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti bagi para karyawannya. Berdasarkan program ini, para karyawan berhak atas manfaat pensiun berdasarkan gaji dasar terakhir atau gaji bersih yang diterima dan masa kerja karyawan. Program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik negara, di bawah suatu kontrak asuransi anuitas. Sampai dengan tahun 2004, kontribusi karyawan terhadap program ini adalah sebesar 5% dari gaji pokok bulanan dan kontribusi atas sisa jumlah yang diperlukan untuk mendanai program tersebut ditanggung oleh Telkomsel. Mulai tahun 2005, kontribusi ditanggung sepenuhnya oleh Telkomsel. Kontribusi Telkomsel ke Jiwasraya Rp207 miliar dan Rp125 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018. ini menyajikan perubahan liabilitas manfaat pensiun, perubahan aset Tabel berikut program pensiun, status pendanaan program pensiun, dan nilai bersih yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 untuk program pensiun manfaat pasti: Perubahan liabilitas manfaat pensiun Liabilitas manfaat pensiun pada awal tahun Dibebankan pada laba rugi: Beban jasa Beban bunga (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran pensiun Liabilitas manfaat pensiun pada akhir tahun Perubahan aset program pensiun Nilai wajar aset program pensiun pada awal tahun Pendapatan bunga Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Kontribusi pemberi kerja Pembayaran pensiun Nilai wajar aset program pensiun pada akhir tahun Liabilitas diestimasi manfaat pensiun pada akhir tahun 2019 2018 2.734 2.928 187 224 614 (21) 3.738 1.193 97 53 207 (21) 1.529 2.209 213 203 (583) (27) 2.734 1.089 74 (68) 125 (27) 1.193 1.541 100 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) ii. Telkomsel (lanjutan) Perubahan liabilitas diestimasi manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: Liabilitas diestimasi manfaat pensiun pada awal tahun Beban manfaat pensiun (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Kontribusi pemberi kerja Liabilitas diestimasi manfaat pensiun pada akhir tahun 2019 2018 1.541 314 614 (53) (207) 2.209 1.839 342 (583) 68 (125) 1.541 Komponen biaya manfaat pensiun untuk 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: tahun yang berakhir pada tanggal Beban jasa Beban bunga bersih Jumlah 2019 2018 187 127 314 213 129 342 Jumlah yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada tahun berjalan: Penyesuaian atas pengalaman Perubahan asumsi finansial Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Jumlah bersih 2019 2018 115 499 (53) 561 192 (774) 68 (514) 101 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a. Beban manfaat pensiun (lanjutan) ii. Telkomsel (lanjutan) Penilaian aktuaria atas program pensiun manfaat pasti dilakukan berdasarkan perhitungan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dengan laporan tertanggal masing-masing 28 Februari 2020 dan 14 Februari 2019 yang dilakukan oleh TWP, aktuaris independen yang berasosiasi dengan WTW. Asumsi dasar aktuaria yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan kompensasi Tabel tingkat kematian di Indonesia b. Imbalan kesehatan pasca kerja 2019 2018 7,50% 8,00% 2011 8,25% 8,00% 2011 Perusahaan menyelenggarakan program imbalan kesehatan pasca kerja untuk semua karyawannya yang sudah bekerja sebelum tanggal 1 November 1995 dengan masa kerja 20 tahun atau lebih pada saat pensiun, dan anggota keluarganya yang memenuhi syarat. Ketentuan untuk masa kerja selama 20 tahun ini tidak berlaku bagi karyawan yang memasuki masa pensiun sebelum tanggal 3 Juni 1995. Program ini tidak berlaku bagi karyawan yang mulai bekerja pada Perusahaan sejak tanggal 1 November 1995. Program jaminan kesehatan pasca kerja tersebut dikelola oleh Yayasan Kesehatan Telkom (“Yakes Telkom”). Program imbalan kesehatan pasca kerja iuran pasti diselenggarakan bagi karyawan tetap yang mulai bekerja pada atau setelah tanggal 1 November 1995 atau karyawan dengan masa kerja kurang dari 20 tahun pada saat pensiun. Perusahaan tidak memberikan kontribusi ke Yakes untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Tabel berikut ini menyajikan perubahan liabilitas imbalan kesehatan pasca kerja, perubahan aset program imbalan kesehatan pasca kerja, status pendanaan program imbalan kesehatan pasca kerja, dan jumlah bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: Perubahan liabilitas imbalan kesehatan pasca kerja Liabilitas diestimasi imbalan kesehatan pasca kerja pada awal tahun Dibebankan pada laba rugi: Beban bunga (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran imbalan kesehatan pasca kerja Liabilitas diestimasi imbalan kesehatan pasca kerja pada akhir tahun Perubahan aset program Nilai wajar aset program pada awal tahun Pendapatan bunga Pengembalian aset program (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Pembayaran imbalan kesehatan pasca kerja Beban administrasi program Nilai wajar aset program pada akhir tahun 2019 2018 12.423 15.448 1.062 1.102 905 (567) (3.641) (486) 13.823 12.423 12.228 1.045 271 (567) (150) 12.827 13.029 927 (1.082) (486) (160) 12.228 Liabilitas diestimasi imbalan kesehatan pasca kerja pada akhir tahun 996 195 102 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) b. Imbalan kesehatan pasca kerja (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset program terdiri dari: Kas dan setara kas Saham publik: Industri keuangan Manufaktur dan konsumen Infrastruktur dan telekomunikasi Konstruksi Grosir Tambang Industri lainnya: Bioteknologi dan industri farmasi Jasa Agrikultur Lainnya Reksadana berbasis ekuitas Instrumen keuangan pendapatan tetap: Reksadana pendapatan tetap Saham non-publik: Penempatan privat Jumlah 2019 Harga kuotasian Tidak memiliki harga kuotasian - di pasar aktif 563 2018 Harga kuotasian Tidak memiliki harga kuotasian - di pasar aktif 1.115 954 706 317 181 159 117 96 75 49 3 1.202 8.071 - 12.493 - - - - - - - - - - - - 334 334 799 799 332 190 177 77 85 60 32 3 1.204 7.020 - 11.893 - - - - - - - - - - - - 335 335 Aset program Yakes juga termasuk saham Seri B yang diterbitkan Perusahaan dengan nilai wajar sebesar Rp222 miliar dan Rp249 miliar yang merupakan 1,73% dan 2,03% dari keseluruhan aset program masing-masing pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Perkiraan pengembalian ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar untuk pengembalian keseluruhan masa liabilitas dengan mempertimbangkan perpaduan portofolio dari aset program. Hasil aktual aset program adalah Rp1.166 miliar dan Rp(315) miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Perubahan liabilitas diestimasi imbalan kesehatan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: Liabilitas diestimasi imbalan kesehatan pasca kerja pada awal tahun Beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala (Laba) rugi aktuaria yang diakui di penghasilan komprehensif lainnya Pengembalian aset program (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Liabilitas diestimasi imbalan kesehatan pasca kerja pada akhir tahun 2019 2018 195 167 905 (271) 996 2.419 335 (3.641) 1.082 195 103 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) b. Imbalan kesehatan pasca kerja (lanjutan) Komponen beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Beban administrasi program Beban bunga bersih Jumlah beban imbalan kesehatan pasca kerja 2019 2018 150 17 167 160 175 335 Jumlah yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya sebagai berikut: (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada tahun berjalan: Penyesuaian atas pengalaman Perubahan asumsi finansial Perubahan asumsi demografik Pengembalian aset program pensiun (setelah dikurangi nilai yang termasuk dalam beban bunga bersih) Jumlah bersih 2019 2018 810 1.190 (1.095) (271) 634 (1.100) (2.541) - 1.082 (2.559) tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 pada Penilaian aktuaria untuk program imbalan kesehatan pasca kerja dilakukan berdasarkan perhitungan pada tertanggal 20 April 2020 dan 1 April 2019 yang dilakukan oleh TWP, aktuaris independen yang berasosiasi dengan WTW. Asumsi dasar aktuaria yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: laporan masing-masing Tingkat diskonto Tingkat pertumbuhan beban kesehatan untuk tahun depan Tingkat tren beban kesehatan Tahun tingkat tren beban kesehatan tercapai Tabel tingkat kematian di Indonesia 8,00% 7,00% 7,00% 2019 2011 8,75% 7,00% 7,00% 2018 2011 2019 2018 c. Imbalan pasca kerja lainnya Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja lainnya dalam bentuk uang tunai yang dibayarkan pada saat karyawan pensiun atau saat pemutusan hubungan kerja. Imbalan pasca kerja lainnya tersebut adalah Biaya Fasilitas Perumahan Terakhir (“BFPT”) dan Biaya Perjalanan Pensiun dan Purnabhakti (“BPP”). 104 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) c. Imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan) Perubahan liabilitas diestimasi imbalan pasca kerja lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: Liabilitas diestimasi imbalan pasca kerja lainnya pada awal tahun Dibebankan pada laba rugi: Beban jasa kini Beban bunga bersih (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran manfaat oleh Perusahaan Liabilitas diestimasi imbalan pasca kerja lainnya pada akhir tahun 2019 2018 419 4 29 15 (101) 366 510 6 26 (24) (99) 419 Komponen beban 31 Desember 2019 dan 2018: imbalan pasca kerja lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal Beban jasa kini Beban bunga bersih Jumlah 2019 2018 4 29 33 Jumlah yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya sebagai berikut: (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada tahun berjalan: Penyesuaian atas pengalaman Perubahan asumsi demografik Perubahan asumsi finansial Jumlah (25) 20 20 15 2019 2018 6 26 32 40 (34) (30) (24) tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pada Penilaian aktuaria untuk program imbalan pasca kerja lainnya dilakukan berdasarkan perhitungan pada tertanggal 20 April 2020 dan 1 April 2019 yang dilakukan oleh TWP, aktuaris independen yang berasosiasi dengan WTW. Asumsi dasar aktuaria yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: laporan masing-masing Tingkat diskonto Tabel tingkat kematian di Indonesia 2019 2018 6,25% 2011 8,00% 2011 d. Kewajiban pensiun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan, Perusahaan dan entitas anak diharuskan untuk memberikan manfaat pensiun minimum, jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang diselenggarakan, kepada para karyawannya yang mencapai usia pensiun. Jumlah tercatat kewajiban tambahan ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp690 miliar dan Rp507 miliar. Beban pensiun yang dibebankan adalah sebesar Rp136 miliar dan Rp113 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Catatan 22). (Laba) rugi aktuaria yang diakui pada penghasilan komprehensif lainnya adalah sebesar Rp107 miliar dan Rp(14) miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. 105 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) e. Profil jatuh tempo atas liabilitas manfaat pasti Waktu perkiraan pembayaran manfaat dan rata-rata tertimbang durasi atas liabilitas manfaat pasti untuk 2019 adalah sebagai berikut (dalam miliaran Rupiah): Perkiraan pembayaran manfaat Perusahaan Funded Manfaat pasti Manfaat tambahan Unfunded Telkomsel Imbalan kesehatan pasca kerja Imbalan pasca kerja lainnya 18.392 21.855 20.154 15.351 4.265 468 32 0 - - - - - - - - 1.587 125 52 18 - - - - 3.486 9.420 7.150 1.267 - - - - 6.064 8.001 7.501 4.123 958 42 0 - 418 68 38 3 - - - - 10,16 tahun 10,16 tahun 4,69 tahun 10,44 tahun 13,34 tahun 3,65 tahun 16.370 20.349 16.207 9.400 3.383 644 62 2 - - 20 38 30 50 101 - 948 160 29 9 - - - - 2.498 7.880 6.680 1.580 - - - - 5.620 6.913 6.217 3.193 661 22 0 - 485 91 39 3 - - - - 9,11 tahun 9,11 tahun 3,97 tahun 10,58 tahun 17,41 tahun 3,13 tahun Jangka waktu 31 Desember 2019 Dalam 10 tahun kedepan Dalam 10-20 tahun Dalam 20-30 tahun Dalam 30-40 tahun Dalam 40-50 tahun Dalam 50-60 tahun Dalam 60-70 tahun Dalam 70-80 tahun Rata-rata tertimbang durasi atas liabilitas manfaat pasti 31 Desember 2018 Dalam 10 tahun kedepan Dalam 10-20 tahun Dalam 20-30 tahun Dalam 30-40 tahun Dalam 40-50 tahun Dalam 50-60 tahun Dalam 60-70 tahun Dalam 70-80 tahun Rata-rata tertimbang durasi atas liabilitas manfaat pasti f. Analisis sensitivitas Perubahan 1% pada tahun 2019 atas liabilitas manfaat pasti sebagai berikut: tingkat diskonto dan tingkat gaji akan memberikan dampak pada 31 Desember 2019 Sensitivitas Didanai: Manfaat pasti Manfaat tambahan Tidak didanai Telkomsel Imbalan kesehatan pasca kerja Imbalan pasca kerja lainnya 31 Desember 2018 Sensitivitas Didanai: Manfaat pasti Manfaat tambahan Tidak didanai Telkomsel Imbalan kesehatan pasca kerja Imbalan pasca kerja lainnya Tingkat diskonto Tingkat gaji Peningkatan 1% Penurunan 1% Jumlah peningkatan (penurunan) Peningkatan 1% Penurunan 1% Jumlah peningkatan (penurunan) 2.416 - 33 777 1.888 13 1.832 (1) 38 562 1.815 13 257 - 34 390 2.030 - 275 - 42 294 1.783 - (275) - (43) (366) (1.689) - (286) - (45) (276) (1.508) - (1.952) - (40) (686) (1.551) (12) (1.568) (2) (41) (497) (1.428) (12) 106 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) f. Analisis sensitivitas (lanjutan) Analisis sensitivitas dilakukan dengan menggunakan metode yang mengekstrapolasi dampak atas liabilitas manfaat pasti sebagai akibat perubahan atas asumsi utama yang muncul pada akhir periode pelaporan. Hasil sensitivitas tersebut diatas menentukan dampak secara individu atas liabilitas manfaat pasti masing-masing program pada akhir tahun. Dalam kenyataannya, setiap program bergantung pada beberapa hal lain eksternal yang dapat menyebabkan liabilitas manfaat pasti bergerak baik searah maupun berlawanan, dan sensitivitas setiap program dapat berubah secara bervariasi dari waktu ke waktu. Tidak terdapat perubahan metode dan asumsi yang digunakan dalam menghitung analisis sensitivitas dari periode sebelumnya. 29. PENGHARGAAN MASA KERJA (“LONG SERVICE AWARDS” atau “LSA”) Telkomsel dan Telkomsat memberikan penghargaan dalam bentuk uang tunai atau sejumlah hari cuti tertentu kepada karyawan yang telah memenuhi syarat masa kerja tertentu, termasuk LSA dan Long Service Leaves (“LSL”). LSA diberikan saat karyawan mencapai kelipatan tahun tertentu atau saat pemutusan hubungan kerja. LSL dalam bentuk sejumlah hari cuti atau uang tunai, tergantung persetujuan manajemen, diberikan kepada karyawan yang memenuhi syarat masa kerja dan dengan usia minimum tertentu. Liabilitas yang timbul sehubungan dengan penghargaan ini ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, sebesar Rp1.066 miliar dan Rp852 miliar masing- masing pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Manfaat yang dibebankan adalah sebesar Rp290 miliar dan Rp161 miliar masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Catatan 22). tahun yang berakhir pada 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI a. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi Rincian hubungan dan sifat akun/transaksi dengan pihak berelasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Pihak Berelasi Pemerintah Menteri Keuangan Hubungan Pemegang saham utama BUMN Indosat Entitas sepengendali Entitas sepengendali Sifat Saldo Akun/ Transaksi Pendapatan jasa internet dan data, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya, beban operasional dan perbaikan, penghasilan pendanaan, biaya pendanaan, dan investasi pada instrumen keuangan Pendapatan jasa internet dan data, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya, beban operasi, dan pembelian aset tetap Pendapatan interkoneksi, pendapatan sewa jaringan, pendapatan atas penggunaan satelit transponder, beban interkoneksi, beban penggunaan fasilitas telekomunikasi, beban operasional dan pemeliharaan, dan beban atas penggunaan data jaringan sistem komunikasi PT Pertamina (Persero) Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan (“Pertamina”) Bank milik negara Bank Mandiri Entitas sepengendali Entitas sepengendali BNI Entitas sepengendali pendapatan jasa telekomunikasi lainnya Penghasilan pendanaan dan biaya pendanaan Pendapatan jasa internet dan data, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya, penghasilan pendanaan, dan biaya pendanaan Pendapatan jasa internet dan data, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya, penghasilan pendanaan, dan biaya pendanaan 107 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) a. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Rincian hubungan dan sifat akun/transaksi dengan pihak berelasi yang signifikan adalah sebagai berikut (lanjutan): Pihak Berelasi BRI Hubungan Entitas sepengendali BTN Entitas sepengendali Sifat Saldo Akun/ Transaksi Pendapatan jasa internet dan data, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya, penghasilan pendanaan, dan biaya pendanaan Pendapatan jasa internet dan data, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya, dan penghasilan pendanaan PT Kereta Api Indonesia Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan pendapatan (“KAI”) jasa telekomunikasi lainnya PT Pegadaian (“Pegadaian”) Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan pendapatan PT Garuda Indonesia (“Garuda Indonesia”) PT Kimia Farma (“Kimia Farma”) PT Pos Indonesia (“Pos Indonesia”) Perum Peruri (“Peruri”) Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan pendapatan Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan pendapatan jasa telekomunikasi lainnya jasa telekomunikasi lainnya jasa telekomunikasi lainnya Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan pendapatan Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan pendapatan jasa telekomunikasi lainnya jasa telekomunikasi lainnya PT Taspen (“Taspen”) Entitas sepengendali Pendapatan jasa internet dan data, dan pendapatan PT Asuransi Jasa Indonesia Entitas sepengendali (“Jasindo”) jasa telekomunikasi lainnya Beban asuransi asset tetap PT Perusahaan Listrik Negara Entitas sepengendali Beban listrik (“PLN”) PT Mandiri Manajemen Investasi Bahana TCW PT Sarana Multi Infrastruktur Tiphone Indonusa Teltranet PT Poin Multi Media Nusantara Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas sepengendali Entitas asosiasi Entitas asosiasi Entitas asosiasi Entitas berelasi lainnya (“POIN”) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual dan obligasi Biaya pendanaan Distribusi kartu SIM dan voucer prabayar Beban TV berbayar Beban CPE Pembelian handset PT Perdana Mulia Makmur Entitas berelasi lainnya Pembelian handset (“PMM”) Yakes Koperasi Pegawai Telkom Entitas berelasi lainnya Entitas berelasi lainnya Beban pengobatan Pembelian aset tetap, pembangunan dan (“Kopegtel”) Koperasi Pegawai Telkomsel Entitas berelasi lainnya (“Kisel”) instalasi, beban sewa bangunan, beban sewa mobil, pembelian mobil, pembelian barang dan jasa pembangunan, beban jasa pemeliharaan dan kebersihan, dan bagi hasil pendapatan PBH Pendapatan jasa internet dan data, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya, beban sewa mobil, beban pencetakan dan pendistribusian tagihan pelanggan, beban jasa penagihan, beban jasa-jasa lainnya, distribusi kartu SIM dan voucer prabayar, dan pembelian aset tetap PT Graha Informatika Nusantara Entitas berelasi lainnya Pendapatan jasa jaringan, beban operasi dan (“Gratika”) Direksi Komisaris Personil manajemen kunci Personil pengawas pemeliharaan, pembelian aset tetap dan jasa konstruksi, dan distribusi kartu SIM dan voucer prabayar Gaji dan fasilitas Gaji dan fasilitas Jumlah saldo dari piutang dan utang usaha pada akhir tahun bebas dari bunga dan penyelesaiannya akan terjadi dalam bentuk kas. Tidak ada jaminan yang disediakan atau diterima untuk setiap piutang dan utang usaha dengan pihak berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup mencatat adanya penambahan nilai provisi yang diakui selama tahun berjalan dari pihak berelasi sebesar Rp184 miliar. Penilaian ini dilakukan di setiap tahun dengan menilai status masa kini dari piutang yang ada dan historis penagihan piutang yang lalu. 108 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi Pendapatan Pemegang saham utama Pemerintah Entitas sepengendali Indosat BRI BNI Taspen BTN Pegadaian Pos Indonesia Bank Mandiri Pertamina Peruri Kimia Farma KAI Garuda Indonesia Lain-lain Sub-jumlah Entitas berelasi lainnya Entitas asosiasi Jumlah Beban Entitas sepengendali PLN Indosat Jasindo Lain-lain Sub-jumlah Entitas berelasi lainnya Kopegtel Kisel PMM POIN Yakes Lain-lain Sub-jumlah Entitas asosiasi Indonusa Teltranet Lain-lain Sub-jumlah Jumlah Penghasilan pendanaan Entitas sepengendali Bank milik negara Lain-lain Jumlah 2019 % terhadap jumlah pendapatan Jumlah 2018 % terhadap jumlah Jumlah pendapatan 101 860 619 578 298 258 229 216 204 196 164 161 144 112 824 4.863 105 75 5.144 0,07 0,63 0,46 0,43 0,22 0,19 0,17 0,16 0,15 0,14 0,12 0,12 0,11 0,08 0,61 3,59 0,08 0,06 3,80 258 1.002 397 188 7 179 228 50 173 183 120 72 83 105 762 3.549 73 55 3.935 0,20 0,77 0,30 0,14 0,01 0,14 0,17 0,04 0,13 0,14 0,09 0,06 0,06 0,08 0,57 2,70 0,06 0,04 3,00 2019 Jumlah % terhadap jumlah beban 2018 % terhadap jumlah Jumlah beban 2.434 676 267 147 3.524 1.049 818 587 547 133 141 3.275 437 173 79 689 7.488 2,59 0,72 0,28 0,16 3,75 1,12 0,87 0,63 0,58 0,14 0,15 3,49 0,47 0,18 0,08 0,73 7,97 2.596 933 349 189 4.067 916 850 836 850 128 190 3.770 306 181 11 498 8.335 2,79 1,00 0,38 0,20 4,37 0,98 0,91 0,90 0,91 0,14 0,20 4,04 0,33 0,19 0,01 0,53 8,94 2019 % terhadap jumlah penghasilan pendanaan 2018 % terhadap jumlah penghasilan pendanaan Jumlah Jumlah 743 10 753 68,04 0,92 68,96 596 6 602 58,78 0,59 59,37 109 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi (lanjutan) Biaya pendanaan Pemegang saham utama Pemerintah Entitas sepengendali Bank milik negara Sarana Multi Infrastruktur Jumlah 2019 2018 Jumlah % terhadap jumlah biaya pendanaan Jumlah % terhadap jumlah biaya pendanaan 33 1.332 263 1.628 0,78 31,42 6,20 38,40 41 1.140 110 1.291 1,17 32,51 3,14 36,82 Pembelian asset tetap (Catatan 9) Entitas sepengendali Entitas berelasi lainnya Kopegtel Lain-lain Jumlah Distribusi kartu SIM dan voucer Entitas berelasi lainnya Tiphone Kisel Gratika Jumlah 2019 Jumlah % terhadap jumlah pembelian 2018 % terhadap jumlah Jumlah pembelian 69 158 115 273 342 0,19 0,44 0,32 0,76 0,95 178 144 328 472 650 0,56 0,46 1,04 1,50 2,06 2019 Jumlah % terhadap jumlah pendapatan 2018 % terhadap jumlah Jumlah pendapatan 5.927 5.077 563 11.567 4,37 3,75 0,42 8,54 4.390 4.221 474 9.085 3,36 3,23 0,36 6,95 c. Saldo akun dengan pihak berelasi Kas dan setara kas (Catatan 3) Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 4) Piutang usaha - bersih (Catatan 5) Aset lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya 2019 % terhadap jumlah aset Jumlah 2018 % terhadap jumlah Jumlah aset 13.315 71 1.792 111 31 6,02 0,03 0,81 0,05 0,01 13.205 470 2.126 159 44 6,40 0,23 1,03 0,08 0,02 110 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) c. Saldo akun dengan pihak berelasi (lanjutan) 2019 Jumlah % terhadap jumlah liabilitas 2018 % terhadap jumlah Jumlah liabilitas Utang usaha (Catatan 12) Pemegang saham utama Menteri Keuangan Entitas sepengendali BUMN Indosat Sub-jumlah Entitas berelasi lainnya Kopegtel Lain-lain Sub-jumlah Jumlah Beban yang masih harus dibayar Pemegang saham utama Pemerintah Entitas sepengendali BUMN Bank milik negara Sub-jumlah Entitas berelasi lainnya Kisel Lain-lain Jumlah Uang muka pelanggan Pemegang saham utama Pemerintah Entitas sepengendali PLN Jumlah Utang bank jangka pendek (Catatan 15) Pinjaman penerusan (Catatan 16a) Utang bank jangka panjang (Catatan 16c) Pinjaman lainnya (Catatan 16d) 5 206 68 274 269 271 540 819 6 88 75 163 188 15 372 19 6 25 3.655 736 15.319 3.740 0,00 0,20 0,07 0,27 0,26 0,26 0,52 0,79 0,01 0,09 0,07 0,16 0,18 0,01 0,36 0,02 0,01 0,03 3,52 0,71 14,74 3,60 2 294 122 416 279 296 575 993 7 86 61 147 183 13 350 19 12 31 956 949 12.620 2.244 0,00 0,33 0,14 0,47 0,31 0,33 0,64 1,11 0,01 0,10 0,07 0,17 0,21 0,01 0,40 0,02 0,01 0,03 1,08 1,07 14,20 2,52 d. Perjanjian signifikan dengan pihak berelasi i. Pemerintah Perusahaan memperoleh pinjaman penerusan dari Pemerintah (Catatan 16a). 111 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) d. Perjanjian signifikan dengan pihak berelasi (lanjutan) ii. Indosat Perusahaan mengadakan perjanjian dengan telekomunikasi internasional kepada masyarakat. Indosat untuk menyelenggarakan jasa Perusahaan juga mengadakan perjanjian interkoneksi dengan Indosat antara jaringan telepon tidak bergerak (“Public Switched Telephone Network” atau “PSTN”) milik Perusahaan dan jaringan telekomunikasi bergerak selular GSM milik Indosat dalam rangka penyelenggaraan jasa Indosat Multimedia Mobile serta penyelesaian hak dan liabilitas interkoneksi terkait. juga mengadakan perjanjian dengan jaringan Perusahaan telekomunikasi bergerak selular GSM milik Indosat dengan PSTN Perusahaan, yang memungkinkan pelanggan masing-masing perusahaan untuk melakukan panggilan domestik antara jaringan telekomunikasi bergerak selular GSM milik Indosat dan jaringan tidak bergerak Perusahaan, serta memungkinkan pelanggan Indosat untuk mengakses jasa SLI Perusahaan dengan menekan “007”. Indosat untuk interkoneksi Perusahaan selama ini menangani pembuatan kuitansi tagihan dan melakukan penagihan kepada pelanggan untuk Indosat. Indosat secara bertahap akan mengambil alih kegiatan tersebut dan melakukan sendiri penerbitan kuitansi tagihan dan melakukan penagihan secara langsung. Perusahaan menerima kompensasi dari Indosat yang dihitung sebesar 1% dari jumlah yang ditagih oleh Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Januari 1995, ditambah dengan beban pemrosesan tagihan yang ditetapkan sebesar jumlah tertentu untuk setiap data (record). Pada tanggal 11 Desember 2008, Perusahaan dan Indosat sepakat untuk memberlakukan tarif biaya layanan SLI, besaran tarif tersebut telah memperhitungkan besaran kompensasi penerbitan kuitansi tagihan dan penagihan. Kesepakatan ini berlaku efektif di tahun berjalan dan berlaku selanjutnya sampai ada Berita Acara Kesepakatan baru. Pada tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan dan Indosat menandatangani amandemen atas perjanjian kerja sama interkoneksi untuk jaringan tidak bergerak (lokal, Sambungan Langsung Jarak Jauh (“SLJJ”), dan internasional) dan jaringan bergerak dalam rangka implementasi liabilitas tarif berbasis biaya berdasarkan Peraturan Menkominfo No. 8 tahun 2006. Amandemen ini berlaku efektif mulai 1 Januari 2007. Telkomsel telekomunikasi internasional kepada pelanggan jaringan bergerak selular GSM. juga mengadakan perjanjian dengan Indosat untuk menyelenggarakan jasa Perusahaan menyediakan layanan sirkit langganan kepada Indosat dan entitas anaknya, yaitu PT Indosat Mega Media dan PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”). Saluran ini dapat digunakan perusahaan-perusahaan tersebut untuk hubungan telepon, telegraf, data, teleks, faksimili, atau jasa telekomunikasi lainnya. Dayamitra menandatangani SPA dengan Indosat terkait pembelian menara milik Indosat. Selain itu, disepakati juga penyewaan kembali oleh Indosat atas menara telekomunikasi yang diakuisisi oleh Dayamitra yang ditandai dengan penandatanganan MTLA (Catatan 1e). iii. Lain-lain Kisel adalah koperasi yang didirikan oleh karyawan Telkomsel, bergerak dalam jasa penyewaan kendaraan, percetakan dan distribusi tagihan pelanggan, penagihan, dan jasa-jasa lainnya yang bermanfaat bagi Telkomsel. Telkomsel juga mengadakan perjanjian penjualan dengan Kisel untuk distribusi kartu SIM dan voucer pulsa isi ulang. 112 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) e. Remunerasi personil manajemen kunci dan pengawas Personil manajemen kunci adalah Direksi Perusahaan dan personil pengawas adalah Dewan Komisaris. Perusahaan memberikan remunerasi dalam bentuk honor dan fasilitas untuk keperluan tugas operasional Dewan Komisaris dan imbalan kerja jangka pendek berupa gaji dan fasilitas untuk keperluan tugas operasional Direksi. Jumlah tunjangan tersebut adalah sebagai berikut: 2019 % terhadap jumlah Jumlah beban Jumlah 2018 % terhadap jumlah beban Direksi Dewan Komisaris 270 123 0,29% 0,13% 360 166 0,39% 0,18% Jumlah yang disajikan pada tabel diatas adalah jumlah yang diakui sebagai beban selama periode laporan keuangan. 31. SEGMEN OPERASI Grup memiliki empat segmen utama yang dilaporkan, yaitu mobile, consumer, enterprise, dan Wholesale and International Business (“WIB”). Segmen mobile menyediakan produk mobile voice, SMS, value added service, dan mobile broadband. Segmen consumer menyediakan jasa Indihome (terdiri dari jasa telepon tidak bergerak, TV berbayar, dan internet), dan jasa telekomunikasi lainnya yang diberikan kepada pelanggan perumahan. Segmen enterprise menyediakan solusi end-to-end ke pelanggan korporat dan institusional. Segmen WIB menyediakan jasa interkoneksi, sewa sirkit, satelit, VSAT, broadband access, teknologi informasi, data dan jasa internet yang diberikan ke operator telekomunikasi lainnya dan pelanggan internasional. Segmen lain-lain merupakan segmen digital services yang tidak memenuhi persyaratan pengungkapan dari laporan segmen ini. Tidak terdapat segmen operasi yang digabungkan dalam menentukan laporan segmen. Manajemen memantau hasil operasi unit bisnis secara terpisah untuk tujuan pengambilan keputusan tentang alokasi sumber daya dan menilai kinerja. Kinerja segmen dinilai berdasarkan laba atau rugi usaha segmen yang diukur sesuai dengan laba atau rugi usaha dalam laporan keuangan konsolidasian. Namun demikian, kegiatan pendanaan dan pajak penghasilan tidak dievaluasi secara terpisah dan tidak dialokasikan ke segmen operasi. Pendapatan dan beban segmen meliputi juga transaksi antar segmen operasi dan dinilai sebesar nilai yang dipercaya manajemen untuk merepresentasikan nilai pasar. Hasil segmen Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan segmen Beban segmen Hasil segmen Informasi lain Pembelian barang modal Penyusutan dan amortisasi Provisi diakui selama periode berjalan Mobile Consumer Enterprise WIB Lain-lain Total segmen Penyesuaian dan Eliminasi Jumlah konsolidasian 2019 87.897 3.163 91.060 (56.864) 34.196 17.706 786 18.492 (15.904) 2.588 18.701 16.834 35.535 (36.768) (1.233) 10.609 16.265 26.874 (21.111) 5.763 197 1.289 1.486 (1.546) (60) 135.110 38.337 173.447 (132.193) 41.254 457 (38.337) (37.880) 39.020 1.140 135.567 - 135.567 (93.173) 42.394 (11.963) (13.829) (10.581) (3.438) (5.614) (2.737) (7.907) (3.262) (21) (21) (36.086) (23.287) (499) 109 (36.585) (23.178) (521) (665) (973) (121) (13) (2.293) 10 (2.283) 113 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SEGMEN OPERASI (lanjutan) Hasil segmen Pendapatan Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan segmen Beban segmen Hasil segmen Informasi lain Pembelian barang modal Penyusutan dan amortisasi Provisi diakui selama periode berjalan Mobile Consumer Enterprise WIB Lain-lain Total segmen Penyesuaian dan Eliminasi Jumlah konsolidasian 2018 85.338 3.880 89.218 (55.449) 33.769 13.891 2.290 16.181 (15.531) 650 21.054 17.995 39.049 (37.833) 1.216 10.084 16.678 26.762 (20.634) 6.128 130 886 1.016 (1.073) (57) 130.497 41.729 172.226 (130.520) 41.706 287 (41.729) (41.442) 38.581 (2.861) 130.784 - 130.784 (91.939) 38.845 (14.373) (13.095) (6.958) (3.060) (5.325) (2.128) (6.321) (3.146) (18) (21) (32.995) (21.450) (625) 44 (33.620) (21.406) (438) (438) (764) (71) (5) (1.716) (8) (1.724) Penyesuaian dan eliminasi: Hasil segmen Rugi usaha unit bisnis Eliminasi dan penyesuaian lainnya Laba usaha konsolidasi Informasi geografis: Informasi pendapatan di bawah berdasarkan lokasi unit bisnis. Pendapatan eksternal Indonesia Luar negeri Jumlah 2019 2018 41.254 (599) 1.739 42.394 41.706 (798) (2.063) 38.845 2019 2018 130.989 4.578 135.567 127.438 3.346 130.784 Aset operasional tidak lancar untuk tujuan segmen ini terdiri dari aset tetap dan aset takberwujud. Aset operasional tidak lancar Indonesia Luar negeri Jumlah 2019 2018 159.811 3.608 163.419 144.631 3.649 148.280 tabel 114 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TARIF JASA TELEKOMUNIKASI Berdasarkan UU No. 36 tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2000, tarif penyelenggaraan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi ditetapkan oleh penyelenggara berdasarkan jenis tarif, struktur, dan dengan mengacu pada formula batasan tarif jasa telekomunikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. a. Tarif telepon tidak bergerak Pemerintah telah mengeluarkan formula penyesuaian tarif baru yang diatur dalam Peraturan Menkominfo No. 15/PER/M.KOMINFO/4/2008 tanggal 30 April 2008 tentang “Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Teleponi Dasar yang Disalurkan melalui Jaringan Tetap”. Peraturan ini menggantikan peraturan sebelumnya No. 09/PER/M.KOMINFO/02/2006. Berdasarkan peraturan tersebut, struktur tarif jasa teleponi dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap terdiri dari: i. Biaya aktivasi ii. Biaya berlangganan iii. Biaya penggunaan iv. Biaya fasilitas tambahan. b. Tarif telepon selular 7 April tanggal Peraturan Menkominfo Pada No. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 tentang ”Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Selular” yang memberikan pedoman untuk menentukan tarif selular dengan formula yang terdiri dari unsur biaya elemen jaringan dan biaya aktivitas layanan retail. Peraturan ini menggantikan peraturan sebelumnya No. 12/PER/M.KOMINFO/02/2006. 2008, Menkominfo menerbitkan Berdasarkan Peraturan Menkominfo No. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 tanggal 7 April 2008, jenis tarif penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan bergerak selular dapat terdiri dari: i. Tarif jasa teleponi dasar ii. Tarif jelajah, dan/atau iii. Tarif jasa multimedia, dengan struktur tarif sebagai berikut: i. Biaya aktivasi ii. Biaya berlangganan bulanan iii. Biaya penggunaan iv. Biaya fasilitas tambahan. c. Tarif interkoneksi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”), dalam suratnya No. 262/BRTI/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011, memutuskan untuk mengubah tarif interkoneksi SMS menjadi berbasis biaya dengan tarif maksimal sebesar Rp23 per SMS efektif sejak tanggal 1 Juni 2012 dan berlaku untuk seluruh operator penyelenggara telekomunikasi. 115 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TARIF JASA TELEKOMUNIKASI (lanjutan) c. Tarif interkoneksi (lanjutan) surat Direktur Jenderal Berdasarkan Informatika tanggal 30 Januari 2014, Direktur Jenderal No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 Penyelenggaraan Pos dan Informatika memutuskan untuk menerapkan tarif interkoneksi baru yang berlaku efektif sejak 1 Februari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016 dan dapat dievaluasi setiap tahun oleh BRTI. Sebagai tindak lanjut, Perusahaan dan Telkomsel diminta untuk menyampaikan usulan Dokumen Penawaran Interkoneksi (“DPI”) kepada BRTI untuk dievaluasi. Penyelenggaraan Pos dan Selanjutnya, BRTI melalui suratnya No. 60/BRTI/III/2014 tanggal 10 Maret 2014 dan No. 125/BRTI/IV/2014 tanggal 24 April 2014 menyetujui revisi DPI Telkomsel dan Perusahaan terkait tarif interkoneksi. Melalui surat tersebut, BRTI juga menyetujui perubahan tarif interkoneksi SMS menjadi Rp24 per SMS. Pada tanggal 18 Januari 2017, BRTI melalui suratnya No. 20/BRTI/DPI/I/2017 dan No. 21/BRTI/DPI/I/2017, memutuskan untuk tetap memberlakukan tarif interkoneksi sesuai dengan DPI Perusahaan dan Telkomsel tahun 2014 sampai dengan tarif interkoneksi yang baru ditetapkan. d. Tarif sewa jaringan Melalui Peraturan Menkominfo No. 03/PER/M.KOMINFO/1/2007 tanggal 26 Januari 2007 tentang “Sewa Jaringan”, Pemerintah mengatur bentuk penyediaan, jenis, struktur tarif, dan formula tarif layanan untuk sewa jaringan. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menkominfo tersebut, maka Pemerintah mengeluarkan Keputusan Direktur No. 115 Tahun 2008 tanggal 24 Maret 2008 tentang “Persetujuan terhadap Dokumen Jenis Layanan Sewa Jaringan, Besaran Tarif Sewa Jaringan, Kapasitas Tersedia Layanan Sewa Jaringan, Kualitas Layanan Sewa Jaringan, dan Prosedur Penyediaan Layanan Sewa Jaringan Tahun 2008 Milik Penyelenggara Dominan Layanan Sewa Jaringan”, sebagai persetujuan atas usulan Perusahaan. Jenderal Pos dan Telekomunikasi e. Tarif jasa lainnya Tarif sewa satelit, jasa teleponi, dan multimedia lainnya ditentukan oleh penyedia layanan dengan memperhitungkan berbagai pengeluaran dan harga pasar. Pemerintah hanya menetapkan formula tarif untuk layanan teleponi dasar. Tidak ada aturan untuk tarif atas jasa-jasa lainnya. 116 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN a. Pembelian barang modal Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah ikatan pembelian barang modal berdasarkan kontrak, terutama sehubungan dengan pengadaan dan instalasi untuk keperluan data, internet, dan jasa teknologi dan informatika, selular, peralatan transmisi, dan jaringan kabel adalah sebagai berikut: Mata uang Jumlah dalam mata uang asing (dalam jutaan) Setara Rupiah Rupiah Dolar A.S. Euro HKD Jumlah - 87,78 1,06 0,77 9.412 1.219 16 1 10.648 Jumlah di atas termasuk perjanjian-perjanjian signifikan berikut: (i) Perusahaan Pihak yang terkait dengan kontrak Tanggal perjanjian awal Perusahaan, TII dan NEC Corporation 12 Mei 2016 Perusahaan Diangraha dan PT Datacomm 19 November 2018 Perusahaan dan PT NEC Indonesia 26 Maret 2019 Perusahaan dan PT Lintas Teknologi Indonesia Perusahaan dan PT Huawei Tech Investment 6 April 2019 18 September 2019 Perusahaan dan PT ZTE Indonesia 10 Oktober 2019 Perusahaan dan PT ZTE Indonesia 16 Desember 2019 Perusahaan dan PT Pembangunan Deltamas Perusahaan dan PT Huawei Tech Investment 19 Desember 2019 23 Desember 2019 Perusahaan dan PT ZTE Indonesia 27 Desember 2019 Perusahaan dan PT NEC Indonesia 31 Desember 2019 Bagian yang signifikan dari perjanjian Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Sistem Komunikasi Kabel Laut (“SKKL”) Indonesia Global Gateway Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Ekspan Metro Ethernet Platform Nokia-ALU Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Radio IP Backhaul Node-B Telkomsel Platform NEC Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Dual Wavelength Division Multiplexing ("DWDM") Platform Nokia 2018 Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan OTN VCN Platform Huawei Fase II Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan OLT Platform ZTE Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan DWDM dan OTN Platform ZTE Perjanjian Pembelian Tanah di Greenland International Industrial Center (“GIIC”) - Kota Deltamas Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan DWDM Platform Huawei Perjanjian pengadaan dan pemasangan VIMS Platform ZTE Perjanjian Pengadaan dan Pemasangan Ekspan ISP SKKL Platform NEC Transport PoP Tahap-2 117 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Pembelian barang modal (lanjutan) (ii) Telkomsel Pihak yang terkait dengan kontrak Tanggal perjanjian awal Bagian yang signifikan dari perjanjian 17 April 2008 Perjanjian Kombinasi 2G dan 3G Pembangunan Jaringan Telkomsel, PT Ericsson Indonesia, Ericsson AB, PT Nokia Siemens Networks, NSN Oy, dan Nokia Siemens Network GmbH & Co. KG Telkomsel, PT Ericsson Indonesia, dan PT Nokia Siemens Networks Telkomsel, Amdocs Software Solutions Limited dan PT Application Solutions Company, Liability 17 April 2008 8 Februari 2010 Telkomsel dan PT Application Solutions 8 Februari 2010 Telkomsel dan PT Huawei Tech Investment Telkomsel dan Wipro Limited dan PT WT Indonesia 25 Maret 2013 23 April 2013 Telkomsel dan PT Ericsson Indonesia 22 Oktober 2013 Support Technical Perjanjian untuk Dukungan Teknik (TSA) untuk Jaringan Kombinasi 2G dan 3G Perjanjian Online Charging System (“OCS”) and Service Control Points (“SCP”) System Solution Development untuk Perjanjian Menyediakan Jasa technical support untuk OCS dan SCP Perjanjian untuk Dukungan Teknik (TSA) untuk Pengadaan Gateway GPRS Support Node (“GGSN”) Service Complex Perjanjian Pengembangan dan Pengadaan OSDSS Solution Perjanjian Pengadaan GGSN Service Complex Rollout Telkomsel, PT NSNI, NSN Oy, PT Huawei Tech Investment, dan PT ZTE Indonesia Telkomsel, Data Indonesia, dan PT Huawei Tech Investment PT Dimension 1 Februari 2018 Perjanjian Pengadaan Ultimate Radio Network Infrastructure ROA dan TSA 1 April 2018 Perjanjian untuk Pengadan Mobile Network Router Infrastruktur Telkomsel, PT Sigma Solusi Integrasi, Oracle Corporation, dan PT Phincon 5 Juli 2019 Perjanjian Pengadaan, Pengembangan dan Dukungan Customer Relationship Management (“CRM”) System Integrator Teknis untuk Tanggal perjanjian awal Bagian yang signifikan dari perjanjian 1 Desember 2015 Jasa Sewa Pengadaan Perjanjian Transponder Perjanjian Pengadaan Entitlement of PLCN Cable System Perjanjian Pengadaan Pembangunan Data Center Singapore. Design dan (iii) TII Pihak yang terkait dengan kontrak Telin Hong Kong dan Measat Satellite System Sdn. Bhd. TII and HKT Global Singapore Pte. Ltd. 12 September 2019 Telin Singapore dan LSK Engineering (S) Pte Ltd 1 Agustus 2019 118 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian pinjaman dan fasilitas kredit lainnya (i) Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki fasilitas bank garansi untuk jaminan penawaran (tender bond), pelaksanaan (performance bond), pemeliharaan (maintenance bond), setoran jaminan, dan uang muka (advance payment bond) berbagai proyek Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas yang digunakan Kreditur BRI BNI Bank Mandiri Jumlah Jumlah fasilitas 500 500 500 1.500 Akhir periode fasilitas 14 Maret 2020 31 Maret 2020 23 Desember 2021 Mata uang asal Rp Rp Rp Mata uang asal (dalam jutaan) - - - Setara Rupiah 291 386 290 967 (ii) Telkomsel memiliki fasilitas bank garansi dengan BRI sebesar Rp1.000 miliar. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 25 September 2022. Pada tanggal 31 Desember 2019, Telkomsel telah menggunakan fasilitas bank garansi sebesar Rp531 miliar sebagai garansi atas perjanjian pembayaran untuk biaya hak pakai tahunan yang akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan sebesar Rp20 miliar sebagai jaminan pelaksanaan frekuensi radio yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2020 (Catatan 33c.i). Telkomsel memiliki fasilitas bank garansi dengan BCA sebesar Rp150 miliar. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 15 April 2020. Pada tanggal 31 Desember 2019, Telkomsel telah menerbitkan bank garansi sebesar Rp2 miliar sebagai jaminan pelaksanaan M2M. Telkomsel juga memiliki fasilitas bank garansi dengan BNI sebesar Rp2.100 miliar. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 11 Desember 2020. Telkomsel menggunakan fasilitas ini untuk surety bond sebesar Rp1.030 miliar sebagai jaminan pelaksanaan frekuensi radio 2,3 GHz (Catatan 33c.i) dan performance bond sebesar Rp4 miliar sebagai jaminan pelaksanaan M2M. (iii) TII memiliki fasilitas bank garansi sebesar US$15 juta atau setara dengan Rp202 miliar dari Bank Mandiri dan telah diperbaharui sesuai dengan adendum VIII (kedelapan) pada tanggal 18 Desember 2019 dengan batas kredit maksimum sebesar US$25 juta atau setara dengan tanggal Rp353 miliar. Fasilitas 31 Desember 2019, TII belum menggunakan fasilitas bank garansi tersebut. tanggal 23 Desember 2020. Pada ini berakhir pada (iv) Pada tanggal 31 Desember 2019, Sigma memiliki sisa fasilitas bank garansi dari BNI sebesar Rp119 miliar. c. Lainnya (i) Penggunaan frekuensi radio Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 80 tanggal 2 November 2015, yang menggantikan Peraturan Pemerintah No. 76 tanggal 15 Desember 2010, Telkomsel harus membayar biaya penggunaan frekuensi radio tahunan untuk pita frekuensi 800 Megahertz (“MHz”), 900 MHz, dan 1800 MHz ditentukan menggunakan formula yang ditetapkan dalam Peraturan. Sebagai penerapan atas Peraturan Pemerintah tersebut, Perusahaan dan Telkomsel telah membayar biaya penggunaan frekuensi radio tahunan sejak 2010. 119 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Lainnya (lanjutan) (i) Penggunaan frekuensi radio (lanjutan) Berdasarkan Surat Keputusan Menkominfo No. tanggal 15 November 2017, yang menggantikan Surat Keputusan No. 42 Tahun 2014 tanggal 29 Januari 2014, Menkominfo memberikan wewenang kepada Telkomsel untuk: 1. Layanan telekomunikasi bergerak dengan pita frekuensi radio di 800 MHz, 900 MHz, 1800 Tahun 1987 2017 MHz, 2,1 GHz, dan 2,3 GHz; dan 2. Layanan telekomunikasi dasar. pada Surat Keputusan Menkominfo No. Mengacu 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009, No. 191 Tahun 2013, No. 509 Tahun 2016, No. 1896 Tahun 2017 dan No. 806 Tahun 2019, Telkomsel diharuskan, antara lain untuk: 1. Membayar iuran tahunan Biaya Hak Penyelenggara (“BHP”) yang dihitung berdasarkan formula tertentu selama jangka waktu lisensi (10 tahun) sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan. BHP terutang pada saat diterimanya Surat Pemberitahuan Pembayaran dari DJPPI. Iuran tahunan BHP terutang sampai dengan berakhirnya periode lisensi. 2. Mengeluarkan setiap tahunnya performance bond sebesar Rp20 miliar untuk pita frekuensi 2,1 GHz dan surety bond sebesar Rp1,03 triliun untuk pita frekuensi 2,3 GHz (Catatan 33b.ii). (ii) Pembayaran sewa minimum masa depan sewa operasi Grup menandatangani beberapa perjanjian sewa menyewa dengan pihak ketiga maupun pihak berelasi yang tidak dapat dibatalkan. Perjanjian tersebut meliputi sewa jaringan, peralatan telekomunikasi serta tanah dan bangunan dengan jangka waktu bervariasi berkisar 1 sampai dengan 10 tahun yang akan berakhir bervariasi antara tahun 2020 hingga 2029. Periode sewa menyewa dapat diperpanjang berdasarkan perjanjian oleh kedua belah pihak. Jumlah pembayaran dan penerimaan sewa minimum di masa yang akan datang untuk perjanjian sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: Sebagai lessee Sebagai lessor Jumlah 18.344 8.526 Kurang dari 1 tahun 1-5 tahun Lebih dari 5 tahun 5.084 1.722 10.597 4.446 2.663 2.358 120 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Lainnya (lanjutan) (iii) KPU tanggal Menkominfo menerbitkan Peraturan Menkominfo No. 17 Tahun 2016 26 September 2016 yang menggantikan Surat Keputusan Menkominfo No. 45 Tahun 2012 dan peraturan-peraturan sebelumnya yang terkait kebijakan program KPU. Peraturan tersebut mengharuskan penyelenggara telekomunikasi untuk memberikan kontribusi sebesar 1,25% dari pendapatan kotor penyelenggaraan telekomunikasi (dengan mempertimbangkan piutang tidak tertagih dari penyelenggaraan telekomunikasi dan/atau beban interkoneksi dan/atau beban ketersambungan dan/atau pendapatan yang tidak diperhitungkan sebagai pendapatan kotor penyelenggara telekomunikasi) untuk pengembangan KPU. Selanjutnya, Peraturan Menkominfo No. 17 tahun 2016 tanggal 26 September 2016 digantikan dengan Peraturan Menkominfo No. 19 tahun 2016 yang berlaku pada tanggal 4 November 2016. Peraturan tersebut menetapkan bahwa kontribusi pengembangan KPU berlaku efektif untuk tahun 2016 dan seterusnya. Berdasarkan Peraturan Menkominfo No. 25 tahun 2015 tanggal 30 Juni 2015, dalam hal penyediaan akses dan layanan telekomunikasi di daerah pedesaan (Program KPU), penyedia dipilih melalui proses seleksi oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika dan (“BTIP”) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menkominfo Informatika Pedesaan No. 18/PER/M.KOMINFO/11/2010 tanggal 19 November 2010. Berdasarkan Peraturan Menkominfo No. 3 tahun 2018 tanggal 23 Mei 2018, BPPPTI berganti nama menjadi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (“BAKTI”). Berikutnya, Peraturan Menkominfo No. 25 tahun 2015 digantikan dengan Peraturan Menkominfo No. 10 tahun 2018. (“BPPPTI”). BPPPTI menggantikan Balai Telekomunikasi Pada tanggal 27 Desember 2011, Telkomsel (atas nama Konsorsium Telkomsel, konsorsium yang dibentuk dengan Dayamitra pada 9 Desember 2011) ditunjuk oleh BPPPTI semua paket sebagai penyedia Program KPU di daerah perbatasan untuk (paket 1 - 13) dengan total harga sebesar Rp830 miliar. Pada tanggal tersebut, Telkomsel juga ditunjuk oleh BPPPTI sebagai penyedia Program KPU (Upgrading) “Desa Pinter” atau “Desa Punya Internet” untuk paket 1, 2, dan 3 dengan total harga sebesar Rp261 miliar. Pada tahun 2015, program tersebut dihentikan. Pada Januari 2016, Telkomsel mengajukan klaim arbitrase ke BANI terkait penyelesaian dari sisa piutang atas penyelenggaraan program tersebut. 22 Juni tanggal keputusan BANI 2017, Telkomsel menerima Pada No. 792/1/ARB-BANI/2016 yang menginstruksikan BPPPTI untuk membayar kompensasi kepada Telkomsel sebesar Rp217 miliar, dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, Telkomsel telah menerima pembayaran dari BAKTI sebesar Rp91 miliar (sebelum pajak). surat Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilai tercatat piutang Telkomsel terkait program KPU tersebut yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif masing-masing adalah sebesar Rp115 milliar. 121 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING Saldo aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing adalah sebagai berikut: 2019 Dolar A.S. Setara Rupiah (dalam jutaan) (dalam jutaan) (dalam jutaan) (dalam miliaran) Yen Jepang Lain-lain* Aset Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Aset lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Utang bank jangka pendek Uang muka pelanggan Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas lainnya Jumlah liabilitas Aset (liabilitas) bersih 178,66 14,18 0,12 165,16 0,31 - 63,29 421,72 (0,08) (131,14) (4,17) (46,57) (1,19) (0,23) (22,31) (71,12) (13,94) (290,75) 130,97 1,18 - - - - - 49,15 50,33 - (4,25) - (152,56) - - (767,90) (3.071,59) - (3.996,30) (3.945,97) 9,42 1,74 - 8,96 0,05 0,89 12,28 33,34 - (5,23) (13,92) (2,02) - - (4,36) (0,38) (0,01) (25,92) 7,42 2.612 221 2 2.409 5 12 1.044 6.305 (1) (1.869) (251) (691) (16) (3) (469) (1.386) (194) (4.880) 1.425 2018 Dolar A.S. Setara Rupiah (dalam jutaan) (dalam jutaan) (dalam jutaan) (dalam miliaran) Yen Jepang Lain-lain* Aset Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Aset lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Utang bank jangka pendek Uang muka pelanggan Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas lainnya Jumlah liabilitas Aset (liabilitas) bersih 253,37 14,56 0,49 146,39 0,34 - 57,42 472,57 (0,21) (206,20) (3,63) (47,10) (1,15) (0,76) (18,77) (93,41) (19,63) (390,86) 81,71 8,02 - - - - - - 8,02 - (33,39) - (15,64) - - (767,90) (3.839,49) - (4.656,42) (4.648,40) 10,50 1,30 - 9,55 0,12 0,51 1,17 23,15 - (4,99) (4,44) (2,51) - - (4,07) (4,71) - (20,72) 2,43 3.802 223 7 2.238 6 14 840 7.130 (3) (3.037) (111) (709) (17) (11) (430) (1.917) (284) (6.519) 611 *Aset dan liabilitas dalam mata uang asing disajikan dalam setara Dolar A.S. dengan menggunakan kurs beli dan jual yang diterbitkan oleh Reuters pada akhir periode pelaporan. Aktivitas Grup memiliki kemungkinan terhadap berbagai risiko keuangan termasuk dampak perubahan harga pasar surat utang dan efek, nilai tukar mata uang asing, dan tingkat bunga. Jika Grup melaporkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2019 menggunakan kurs tanggal 22 Mei 2020, keuntungan selisih kurs yang belum terealisasi sebesar Rp51 miliar. 122 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN a. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan i. Klasifikasi (a) Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha dan lain-lain, bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset keuangan tersedia untuk dijual Penyertaan tersedia untuk dijual Jumlah aset keuangan (b) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan di amortisasi Utang usaha dan utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Pinjaman Utang bank jangka pendek Pinjaman penerusan (two-step loans) Obligasi dan wesel bayar Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pinjaman lainnya Liabilitas lainnya Jumlah liabilitas keuangan ii. Nilai wajar 2019 2018 18.242 483 12.089 258 1.124 32.196 2019 2018 14.346 13.736 8.705 736 9.958 26.605 2.340 3.740 194 80.360 17.439 834 12.141 460 1.204 32.078 15.214 12.769 4.043 949 10.481 23.225 3.145 2.244 261 72.331 Tabel dibawah ini menggambarkan perbandingan nilai buku dan nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan, selain dari itu nilai wajar instrumen keuangan dipertimbangkan mendekati nilai buku sebagai hasil dari pendiskontoan yang tidak signifikan: Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan Jumlah nilai tercatat Nilai wajar Harga pasar aset atau liabilitas sejenis pada pasar aktif (level 1) menggunakan Input signifikan yang dapat diobservasi Input signifikan yang tidak dapat diobservasi 2019 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar Penyertaan tersedia untuk dijual Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya disajikan Pinjaman Pinjaman penerusan (two-step loans) Obligasi dan wesel bayar Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pinjaman lainnya Liabilitas lainnya Jumlah (level 2) (level 3) - - - - - - - - 1.053 759 991 26.537 2.340 3.709 194 35.583 1.124 1.124 71 736 9.958 26.605 2.340 3.740 194 44.697 759 10.897 26.537 2.340 3.709 194 45.560 - 9.906 - - - - 9.977 123 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) a. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Nilai wajar (lanjutan) Tabel dibawah ini menggambarkan perbandingan nilai buku dan nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan, selain dari itu nilai wajar instrumen keuangan dipertimbangkan mendekati nilai buku sebagai hasil dari pendiskontoan yang tidak signifikan (lanjutan): Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan menggunakan 2018 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar Penyertaan tersedia untuk dijual Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya disajikan Pinjaman Pinjaman penerusan (two-step loans) Obligasi dan wesel bayar Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pinjaman lainnya Liabilitas lainnya Jumlah Jumlah nilai tercatat Nilai wajar Harga pasar aset atau liabilitas sejenis pada pasar aktif (level 1) Input signifikan yang dapat diobservasi (level 2) Input signifikan yang tidak dapat diobservasi (level 3) 1.204 1.204 470 - 734 949 10.481 23.225 3.145 2.244 261 41.509 898 10.894 22.878 3.145 2.154 261 41.434 - 9.380 - - - - 9.850 - - - - - - - 898 1.514 22.878 3.145 2.154 261 31.584 Keuntungan atas pengukuran nilai wajar yang diakui pada laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2019 senilai Rp6 miliar. Tidak ada perpindahan antar hirarki nilai wajar selama tahun 2019. Rekonsiliasi saldo awal dan akhir untuk investasi yang nilai wajarnya diukur dengan input signifikan yang tidak dapat diobservasi (level 3) pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah: Saldo awal Laba (rugi) yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Pembelian/penambahan Penjualan Saldo akhir 734 3 390 (74) 1.053 373 (43) 438 (34) 734 2019 2018 124 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) a. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) iii. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah jumlah suatu aset dapat ditukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, antara berbagai pihak secara arm’s length transaction. Grup menentukan pengukuran nilai wajar untuk tujuan pelaporan dari tiap kelas aset dan liabilitas keuangan berdasarkan metode dan asumsi sebagai berikut: (a) Aset tersedia untuk dijual terutama terdiri dari saham, reksadana, obligasi korporasi dan Pemerintah, dan obligasi konversi. Saham dan reksadana yang aktif diperdagangkan di pasar yang tersedia dinyatakan pada nilai wajarnya dengan menggunakan kuotasi harga pasar atau jika tidak dikuotasi, ditentukan menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar obligasi konversi ditentukan dengan menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Obligasi korporasi dan Pemerintah dinyatakan pada nilai wajar dengan referensi harga dari surat berharga yang sejenis pada tanggal pelaporan. (b) Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang diestimasikan dengan mendiskontokan arus kas kontraktual masa depan dari tiap liabilitas pada tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada Grup untuk liabilitas sejenis yang jatuh temponya bisa diperbandingkan oleh para pelaku bank Grup, kecuali untuk obligasi yang didasarkan pada harga pasar. Estimasi nilai wajar bersifat judgmental dan melibatkan batasan-batasan yang beragam, termasuk: (a) Nilai wajar disajikan tidak mempertimbangkan dampak fluktuasi mata uang di masa depan. (b) Estimasi nilai wajar tidak selalu mengindikasikan nilai yang Grup akan catat pada saat pelepasan/penghentian aset dan liabilitas keuangan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Aktivitas Grup mengandung berbagai macam risiko keuangan, seperti risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga pasar, dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Grup bertujuan untuk meminimalkan kerugian atas nilai aset dan liabilitas yang dapat timbul dari pergerakan nilai tukar mata uang asing dan pergerakan tingkat suku bunga. Manajemen mempunyai kebijakan tertulis untuk manajemen risiko valuta asing yang sebagian besar melalui penempatan deposito berjangka dan lindung nilai untuk mengantisipasi risiko fluktuasi valuta asing untuk jangka waktu 3 sampai dengan 12 bulan. Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh unit Corporate Finance di bawah kebijakan- kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Unit Corporate Finance mengidentifikasi, mengevaluasi, dan melakukan aktivitas lindung nilai risiko-risiko keuangan. i. Risiko nilai tukar mata uang asing Grup rentan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing atas transaksi penjualan, pembelian, dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing. Transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing terutama dalam Dolar A.S. dan Yen Jepang. Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Grup tidak material. Risiko kenaikan nilai tukar mata uang asing terhadap liabilitas Grup diharapkan dapat saling hapus dengan dampak dari nilai tukar atas deposito berjangka dan piutang dalam mata uang asing yang ditetapkan minimal 25% dari liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing yang terutang. 125 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) i. Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur aset dan liabilitas keuangan Grup terhadap risiko nilai tukar mata uang: 2019 2018 Dolar A.S. (dalam miliar) Yen Jepang (dalam miliar) Dolar A.S. (dalam miliar) Yen Jepang (dalam miliar) 0,42 (0,29) 0,13 0,05 (4,00) (3,95) 0,47 (0,39) 0,08 0,01 (4,66) (4,65) Aset keuangan Liabilitas keuangan Eksposur bersih Analisis sensitivitas Penguatan Dolar A.S. dan Yen Jepang, sebagaimana diindikasikan di bawah, terhadap Rupiah pada 31 Desember 2019 akan menurunkan ekuitas dan laba atau rugi sebesar jumlah yang ditunjukkan di bawah. Analisis ini didasarkan pada varian nilai tukar mata uang asing yang Grup pertimbangkan sebagai sangat mungkin terjadi pada tanggal pelaporan. Analisis mengasumsikan bahwa seluruh variabel lain, pada khususnya tingkat bunga, tidak berubah. 31 Desember 2019 Dolar A.S. (penguatan 1%) Yen Jepang (penguatan 5%) Ekuitas/ laba (rugi) 18 (25) Pelemahan Dolar A.S. dan Yen Jepang terhadap Rupiah pada 31 Desember 2019 akan mempunyai dampak yang setara tetapi berlawanan terhadap jumlah yang ditunjukkan di atas, pada dasar seluruh variabel lain tidak berubah. ii. Risiko harga pasar Grup rentan terhadap perubahan dalam harga pasar atas utang dan ekuitas terkait penyertaan tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar penyertaan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lainnya. Kinerja penyertaan tersedia untuk dijual Grup dimonitor secara berkala, bersama dengan penilaian secara teratur mengenai keterkaitannya dengan rencana strategis jangka panjang Grup. Pada tanggal 31 Desember 2019, manajemen mempertimbangkan risiko harga untuk penyertaan tersedia untuk dijual adalah tidak material dalam hal dampak yang mungkin terjadi pada laba rugi dan total ekuitas dari perubahan dalam nilai wajar yang sangat mungkin terjadi. 126 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) iii. Risiko tingkat suku bunga Pergerakan tingkat suku bunga diawasi untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap posisi keuangan. Pinjaman dalam berbagai tingkat suku bunga menyebabkan Grup terpapar risiko tingkat suku bunga (Catatan 15 dan 16). Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Grup melakukan analisis pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. Pada tanggal pelaporan, profil risiko tingkat bunga pinjaman yang dikenakan bunga milik Grup adalah sebagai berikut: Pinjaman bunga tetap Pinjaman bunga mengambang 2019 2018 (23.001) (29.083) (21.260) (22.827) Analisis sensitivitas untuk pinjaman bunga mengambang Pada 31 Desember 2019, penurunan (kenaikan) 25 poin dasar pada tingkat bunga pinjaman bunga mengambang akan menaikan (menurunkan) ekuitas dan laba atau rugi masing-masing sebesar Rp73 miliar. Analisis mengasumsikan bahwa seluruh variabel lain, pada khususnya nilai tukar mata uang asing, tidak berubah. iv. Risiko kredit Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit atas aset keuangan Grup: 2019 2018 Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Piutang usaha dan lain-lain, bersih Aset tidak lancar lainnya Jumlah 18.242 554 12.089 258 31.143 17.439 1.304 12.141 460 31.344 Grup rentan terhadap risiko kredit terutama dari piutang usaha dan piutang lain-lain. Risiko kredit dikendalikan dengan pengawasan terus menerus atas saldo dan penagihan. Risiko kredit yang berasal dari saldo bank dan institusi keuangan dikelola oleh Grup melalui Unit Corporate Finance sesuai dengan kebijakan tertulis dari Grup. Grup menempatkan sebagian besar kas dan setara kasnya di bank milik pemerintah karena bank milik pemerintah memiliki jaringan cabang terluas di Indonesia dan dipertimbangkan sebagai bank terpercaya. Oleh karena itu, penempatan ini bertujuan untuk meminimalisasi kerugian secara finansial yang berasal dari potensi kegagalan dalam pembayaran dari bank dan institusi keuangan. Risiko kredit pelanggan dikelola dengan memantau saldo piutang dan penagihannya secara berkala. Piutang usaha dan piutang lain-lain tidak memiliki suatu konsentrasi utama risiko kredit dimana tidak ada saldo piutang pelanggan yang melebihi 4,09% dari piutang usaha dan piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2019. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk mengawasi dan mempertahankan eksposur risiko kredit yang minimal, dimana Grup telah menyediakan provisi yang memadai untuk menutupi kerugian yang timbul dari piutang yang tidak tertagih berdasarkan data kerugian historis. 127 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan) v. Risiko likuiditas Risiko likuiditas timbul apabila Grup mengalami kesulitan untuk memenuhi liabilitas keuangan ketika liabilitas keuangan tersebut jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dalam upaya pemenuhan liabilitas keuangan Grup. Grup secara terus menerus melakukan analisis untuk mengawasi rasio- rasio likuiditas laporan posisi keuangan, seperti antara lain: rasio lancar dan rasio debt equity terhadap persyaratan-persyaratan yang diharuskan perjanjian utang. Berikut adalah analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan: 2019 Utang usaha dan lain-lain Beban yang masih harus dibayar Pinjaman Pinjaman penerusan (two-step loans) Obligasi dan wesel bayar Utang bank Pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan Liabilitas lainnya Jumlah 2018 Utang usaha dan lain-lain Beban yang masih harus dibayar Pinjaman Pinjaman penerusan (two-step loans) Obligasi dan wesel bayar Utang bank Pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan Liabilitas lainnya Jumlah Nilai buku Arus kas tercatat wajib 2020 2021 2022 2023 2024 dan selanjutnya 14.346 (14.346) (14.346) 13.736 (13.736) (13.736) - - - - - - - - 736 9.958 35.310 3.740 2.340 194 80.360 (804) (17.454) (40.732) (4.534) (2.713) (223) (94.542) (222) (3.402) (15.956) (926) (936) (12) (49.536) (196) (1.231) (8.495) (1.082) (785) (52) (11.841) (154) (2.817) (4.435) (1.010) (607) (53) (9.076) (132) (507) (6.417) (948) (255) (53) (8.312) (100) (9.497) (5.429) (568) (130) (53) (15.777) Nilai buku Arus kas tercatat wajib 2019 2020 2021 2022 15.214 (15.214) (15.214) 12.769 (12.769) (12.769) - - - - 2023 dan selanjutnya - - - - 949 10.481 27.268 2.244 3.145 261 72.331 (1.075) (19.050) (33.363) (2.905) (3.764) (306) (88.446) (242) (1.562) (10.434) (490) (1.049) (16) (41.776) (232) (3.436) (9.160) (570) (945) (36) (14.379) (205) (1.231) (3.991) (533) (781) (36) (6.777) (159) (2.817) (3.219) (495) (605) (109) (7.404) (237) (10.004) (6.559) (817) (384) (109) (18.110) Perbedaan antara nilai buku tercatat dengan arus kas wajib merupakan nilai bunga. Nilai bunga dari pinjaman mengambang ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga efektif pada tanggal pelaporan. 128 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN MODAL Struktur modal Grup adalah sebagai berikut: Utang jangka pendek Utang jangka panjang Total utang Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Jumlah 2019 2018 Jumlah Bagian Jumlah Bagian 8.705 43.379 52.084 5,74% 28,61% 34,35% 4.043 40.044 44.087 2,83% 28,00% 30,83% 99.561 151.645 65,65% 100,00% 98.910 142.997 69,17% 100,00% Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemegang kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Secara berkala, Grup melakukan penilaian utang untuk menilai kemungkinan pembiayaan kembali kewajiban yang ada dengan yang baru yang memiliki biaya yang lebih efisien yang akan mengarahkan pada biaya utang yang lebih optimal. Dalam kasus kas menganggur dengan kesempatan investasi terbatas, Grup akan mempertimbangkan membeli kembali saham-sahamnya atau membayar dividen kepada para pemegang sahamnya. Sebagai tambahan untuk patuh kepada pembatasan-pembatasan utang, Grup juga menjaga struktur modalnya pada tingkat yang diyakini tidak akan membahayakan peringkat kredit dan yang hampir setara dengan pesaingnya. Rasio utang terhadap ekuitas (perbandingan utang dengan bunga bersih terhadap total ekuitas) adalah rasio yang dimonitor oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur modal Grup dan mengkaji efektifitas utang Grup. Grup memonitor tingkat utangnya untuk meyakinkan bahwa rasio utang terhadap ekuitas sesuai atau dibawah rasio yang ditetapkan dalam pinjaman kontraktual dan bahwa rasio tersebut sebanding atau lebih baik daripada entitas industri telekomunikasi lain dalam area regional. Rasio utang terhadap ekuitas Grup pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: Jumlah utang dengan bunga Dikurangi: kas dan setara kas Utang bersih Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Rasio utang bersih terhadap ekuitas 2019 2018 52.084 (18.242) 33.842 99.561 33,99% 44.087 (17.439) 26.648 98.910 26,94% Sebagaimana disajikan dalam Catatan 16, Grup dipersyaratkan untuk memelihara rasio utang terhadap ekuitas dan rasio debt service coverage tertentu oleh kreditur. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Grup telah mematuhi persyaratan permodalan yang diberikan oleh pihak eksternal. 129 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) a. Aktivitas non-kas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 f. Sejak awal tahun 2020, penyebaran pandemik COVID-19 telah berdampak terhadap aktivitas bisnis adalah sebagai berikut: Penambahan aset tetap melalui: Utang usaha Sewa pembiayaan Kapitalisasi bunga Uang muka Penambahan aset takberwujud melalui: Utang usaha 2019 2018 5.459 84 99 - 4.275 201 270 2.837 684 235 b. Perubahan dalam kenaikan liabilitas dari kegiatan pendanaan adalah sebagai berikut: 1 Januari 2019 Arus kas Akuisisi valuta asing Sewa baru - - - 4.657 Perubahan nontunai Perubahan Perubahan 31 Desember Utang bank jangka pendek Pinjaman penerusan (two step loan) Obligasi dan wesel bayar Utang bank jangka panjang Pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan Jumlah liabilitas dari aktivitas pendanaan 4.043 949 10.481 23.225 2.244 3.145 (198) (526) 2.917 1.498 (807) - - 520 - - 44.087 7.541 520 lainnya 2019 5 - 3 (4) (2) - 2 8.705 736 9.958 26.605 3.740 2.340 52.084 (15) - (53) - - (68) - - - - 2 2 38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN a. Perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan (share buyback), dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1.500 miliar dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak tanggal 30 Maret 2020 sampai dengan 29 Juni 2020. b. Pada tanggal 11 Januari 2020, Telkomsel melakukan pelunasan pinjaman kepada Bank Mandiri sebesar Rp3.000 miliar. c. Pada tanggal 11 Mei 2020, TII telah melakukan pelunasan pinjaman kepada MUFG Bank sebesar US$6,7 juta atau setara dengan Rp101 miliar. d. Pada bulan Januari 2020, Perusahaan menerima restitusi pajak atas PPN masa pajak Februari dan Agustus 2011 dan Januari s.d Desember 2017 masing-masing senilai Rp29,6 miliar dan Rp747 miliar. e. Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu. Tarif pajak yang baru tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pengukuran aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan mulai tahun pajak 2020. 130 131 dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, akibat adanya pembatasan aktivitas dan kegiatan sosial. Dalam hal ini Pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan untuk menyikapi dan mengantisipasi dampak dari pandemik ini. Grup telah menentukan, bahwa kejadian ini adalah peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan, sehingga laporan keuangan konsolidasian ini tidak disesuaikan dengan dampak pandemik COVID-19 karena proses penanganan oleh Pemerintah masih berlangsung dan tidak dapat ditentukan jangka waktunya, sehingga dampak-dampak spesifik seperti misalnya terhadap bisnis, pendapatan dan nilai terpulihkan dari aset dan liabilitas Grup, belum dapat ditentukan secara andal. Operasi Perusahaan telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus COVID-19 yang dimulai di Cina dan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Efek virus COVID-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk efek terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Efek masa depan dari virus COVID-19 terhadap Indonesia dan Perusahaan masih belum dapat ditentukan saat ini. Peningkatan jumlah infeksi COVID-19 yang signifikan atau penyebaran yang berkepanjangan dapat mempengaruhi Indonesia dan Perusahaan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari virus COVID-19 dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, telah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (“IHSG”) dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang sebagian disebabkan oleh dampak virus COVID-19. Untuk mengatasi kondisi-kondisi di atas, Perusahaan telah dan berencana melakukan hal-hal sebagai berikut: uang asing. i. Menyesuaikan beberapa program dan inisiatif untuk memberikan layanan kepada pelanggan dengan mempercepat digitalisasi penjualan untuk memastikan ketersediaan produk dan layanan. ii. Mempertahakan arus kas Perusahaan untuk menjadi positif dan memitigasi risiko fluktuasi mata iii. Mengintensifkan efisiensi memprioritaskan program dan inisiatif. iv. Memastikan kesiapan sistem dan jaringan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) f. Sejak awal tahun 2020, penyebaran pandemik COVID-19 telah berdampak terhadap aktivitas bisnis dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, akibat adanya pembatasan aktivitas dan kegiatan sosial. Dalam hal ini Pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan untuk menyikapi dan mengantisipasi dampak dari pandemik ini. Grup telah menentukan, bahwa kejadian ini adalah peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan, sehingga laporan keuangan konsolidasian ini tidak disesuaikan dengan dampak pandemik COVID-19 karena proses penanganan oleh Pemerintah masih berlangsung dan tidak dapat ditentukan jangka waktunya, sehingga dampak-dampak spesifik seperti misalnya terhadap bisnis, pendapatan dan nilai terpulihkan dari aset dan liabilitas Grup, belum dapat ditentukan secara andal. Operasi Perusahaan telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus COVID-19 yang dimulai di Cina dan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Efek virus COVID-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk efek terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Efek masa depan dari virus COVID-19 terhadap Indonesia dan Perusahaan masih belum dapat ditentukan saat ini. Peningkatan jumlah infeksi COVID-19 yang signifikan atau penyebaran yang berkepanjangan dapat mempengaruhi Indonesia dan Perusahaan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari virus COVID-19 dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, telah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (“IHSG”) dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang sebagian disebabkan oleh dampak virus COVID-19. Untuk mengatasi kondisi-kondisi di atas, Perusahaan telah dan berencana melakukan hal-hal sebagai berikut: i. Menyesuaikan beberapa program dan inisiatif untuk memberikan layanan kepada pelanggan dengan mempercepat digitalisasi penjualan untuk memastikan ketersediaan produk dan layanan. ii. Mempertahakan arus kas Perusahaan untuk menjadi positif dan memitigasi risiko fluktuasi mata uang asing. iii. Mengintensifkan efisiensi memprioritaskan program dan inisiatif. iv. Memastikan kesiapan sistem dan jaringan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. 131 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. RINGKASAN PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ANTARA PSAK DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (“IFRS”) Dibawah ini disajikan ikhtisar perbedaan signifikan antara PSAK dan IFRS untuk tahun 2019. Dampak perbedaan antara PSAK dan IFRS atas pos-pos dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut: ASET Kas dan setara kas Piutang usaha - setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang Pihak berelasi Pihak ketiga Aset kontrak Piutang lain-lain - setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang Biaya kontrak Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar Penyertaan jangka panjang Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset hak-guna Aset pajak tangguhan - bersih Aset kontrak Biaya kontrak Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka – jangka pendek Liabilitas kontrak Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas pajak tangguhan – bersih Pendapatan diterima di muka – jangka panjang Liabilitas kontrak Liabilitas lainnya Pinjaman jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk - bersih Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS Referensi PSAK REKONSILIASI IFRS d 18.242 (1) 18.241 b,c,d b,c,d c d c d,e d a,e e c,d,e c c,d e b b e c c e c,d,e c c e d,e f d c,d,e c,d,e 1.792 10.005 - 292 - 6.652 41.722 1.944 156.973 - 2.898 - - 11.225 179.486 (51) (730) 629 (36) 534 (1.150) (805) 255 (3.799) 20.893 (119) 315 651 (3.542) 14.654 1.741 9.275 629 256 534 5.502 40.917 2.199 153.174 20.893 2.779 315 651 7.683 194.140 221.208 13.849 235.057 819 13.078 13.736 7.352 - 9.510 58.369 1.230 803 - 543 33.869 45.589 1.423 (1.445) (975) (7.352) 7.430 2.242 11.633 12.761 - 7.430 3.899 2.980 13.409 61.349 (26) (803) 805 (55) 1.204 - 805 488 10.974 10.895 44.843 56.484 103.958 13.875 117.833 2.711 408 91.489 99.561 17.689 117.250 (734) (186) 1.155 1.977 222 92.644 235 (261) (26) 99.796 17.428 117.224 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 221.208 13.849 235.057 132 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. RINGKASAN PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ANTARA PSAK DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (“IFRS”) (lanjutan) Dampak perbedaan atas pos-pos Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 antara PSAK dan IFRS adalah sebagai berikut: PENDAPATAN Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Beban penyusutan dan amortisasi Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan lain-lain - bersih LABA USAHA Penghasilan pendanaan Biaya pendanaan Referensi PSAK REKONSILIASI IFRS c c,e a,e d c d d e c,e 135.567 (10) 135.557 (42.226) (23.178) (6.696) (3.724) (86) 826 42.394 1.092 (4.240) 4.773 (4.026) 489 308 (3) 69 1.600 (37.453) (27.204) (6.207) (3.416) (89) 895 43.994 3 (1.212) 1.095 (5.452) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 37.908 391 38.299 (BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN (10.316) (123) (10.439) LABA TAHUN BERJALAN 27.592 268 27.860 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan komprehensif lain yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada periode berikutnya: Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penghasilan komprehensif lain - bersih d 6 (2.192) 3 3 9 (2.189) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 25.400 271 25.671 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali LABA PER SAHAM DASAR (dalam jumlah penuh) Laba bersih per saham Laba bersih per ADS (100 saham Seri B per ADS) 18.663 8.929 27.592 16.624 8.776 25.400 405 (137) 268 405 (134) 271 19.068 8.792 27.860 17.029 8.642 25.671 188,40 18.839,68 4,09 192,49 408,83 19.248,51 133 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. RINGKASAN PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ANTARA PSAK DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (“IFRS”) (lanjutan) a. Hak atas tanah Berdasarkan PSAK, hak atas tanah dicatat sebagai bagian dari aset tetap dan tidak diamortisasi kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Berdasarkan IFRS, hak atas tanah dicatat sebagai sewa pembiayaan dan disajikan sebagai bagian dari aset hak-guna. Hak atas tanah diamortisasi selama masa sewa. b. Transaksi dengan pihak berelasi Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten, atau Perusahaan Publik, entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. Berdasarkan IFRS, entitas berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan. Pemerintah dalam hal ini mengacu pada pemerintah, instansi pemerintah dan lembaga sejenis baik lokal, nasional, maupun internasional. c. Pengakuan pendapatan dan beban Berdasarkan PSAK, untuk penjualan barang, pendapatan diakui jika entitas sudah mentransfer seluruh risiko atas barang kepada pembeli atas penjualan barang dan entitas tidak lagi memiliki pengendalian efektif atas barang tersebut. Sedangkan untuk penjualan jasa, pendapatan diakui jika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal dan tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal. Beban diakui pada saat terjadinya. Berdasarkan IFRS, pendapatan diakui ketika pengendalian atas suatu produk atau jasa ditransfer kepada pelanggan dan diukur berdasarkan nilai yang diharapkan diterima dalam suatu kontrak dengan pelanggan. Lebih lanjut, ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan, entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai aset kontrak atau liabilitas, bergantung pada hubungan antara kinerja dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang. Selain itu, IFRS mensyaratkan biaya yang timbul atas perolehan kontrak dan biaya pemenuhan kontrak sebagai aset sepanjang memenuhi persyaratan tertentu. d. Instrumen keuangan Berdasarkan PSAK, pengklasifikasian aset keuangan diklasifikasikan berdasarkan intensi manajemen. Pengakuan cadangan kerugian atas aset keuangan menggunakan metode incurred loss dimana cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika kualitas aset keuangan telah menurun. Berdasarkan IFRS, pengklasifikasian aset keuangan diklasifikasikan berdasarkan model bisnis entitas dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan. Pengakuan cadangan kerugian atas aset keuangan menggunakan metode expected credit loss dimana cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk sepanjang aset keuangan tersebut dimiliki oleh Perusahaan dan dimulai sejak aset keuangan tersebut diperoleh. 134 PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Angka dalam tabel dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. RINGKASAN PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ANTARA PSAK DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (“IFRS”) (lanjutan) e. Sewa PSAK mensyaratkan penyewa dan pihak yang menyewakan untuk mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda. Berdasarkan IFRS sewa dikategorikan sebagai sewa operasi apabila memenuhi dua syarat yaitu sewa jangka pendek dan sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah. Penerapan IFRS 16 akan menyebabkan peningkatan aset sewaan dan liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan penyewa, sementara Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) dari penyewa juga akan meningkat. Sementara pihak yang menyewakan akan terus mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi dan memperhitungkan kedua jenis sewa tersebut secara berbeda. f. Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Menurut PSAK, selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali masuk ke dalam kelompok tambahan modal disetor di ekuitas. Sementara menurut IFRS, selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali masuk ke dalam kelompok laba ditahan. 135 LEMBAR UMPAN BALIK LAPORAN TAHUNAN 2019 PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) TBK Terima kasih atas kesediaan Anda untuk membaca Laporan Tahunan 2019 ini. Sebagai bagian dari upaya untuk menyempurnakan isi pelaporan tahun berikutnya. kami mengharapkan kiranya Anda berkenan memberikan masukan dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini. PERTANYAAN 1. Menurut Anda, Laporan Tahunan ini telah memberikan informasi bermanfaat mengenai berbagai aktivitas yang telah dilaksanakan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. SS S RR TS STS 2. Menurut Anda, materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan mudah dimengerti dan dipahami. SS S RR TS STS 3. Menurut Anda, materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap, mencakup semua isu keberlanjutan. SS S RR TS STS 4. Menurut Anda, materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Keterangan: SS S RR TS STS SS: Sangat Setuju S: Setuju RR: Rata-rata TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju 5. Menurut Anda, informasi apa saja yang telah disampaikan dalam pelaporan ini dan dirasakan bermanfaat? a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6. Menurut Anda, informasi apa saja yang telah disampaikan dalam pelaporan ini dan dirasakan kurang berguna? a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7. Menurut Anda, bagaimana dengan tampilan pelaporan ini baik dari isi desain dan tata letak serta foto-foto yang disertakan? a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8. Menurut Anda, informasi apa saja yang dirasakan kurang dan harus dilengkapi dalam Laporan Tahunan mendatang? a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Profil Anda Nama Lengkap : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Umur dan Jenis Kelamin : . . . . . . . . . . .Thn L / P (coret yang tidak perlu) Lembaga/Perusahaan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Jenis Lembaga/Perusahaan : Pemerintah Industri LSM Masyarakat Media Lain-lain Pengembalian formulir dan hal-hal lain terkait Laporan Tahunan 2019 dapat disampaikan kepada: Investor Relations The Telkom Hub, Telkom Landmark Tower Lantai 39 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710 Tel Fax : (6221) 521 5109 : (6221) 522 0500 email : investor@telkom.co.id Website : www.telkom.co.id TIM PRODUKSI LAPORAN TAHUNAN Melakukan pekerjaan yang baik, tidak selalu tentang inovasi yang mengesankan. Kadang-kadang hanya tentang melakukan sesuatu dengan dedikasi sederhana. Terima kasih untuk kontribusi terbaiknya! NARASUMBER Adrian Sulistiono Gandung Ratri Taluningtias Filda Trya Winanda Adriani Agung Kertioso Agung Nugroho Githa Kharismawati Hany Ghina Laudza Haris Widjanarko Ressa Luthfi Rusminar Riffa Rufaida Rizky Vindi N Joko Susilo Rizki Utami Rizky Fauzi Agung Prasetyo Budi Hazim Ahmadi Rohmat Nugroho Adinda Syifaurrohmah Agus Purwanto Agus Wachid Agus Windarto Hendra Gunawan Hendra Kurniawan Romles Simanjuntak Natazha Ronny Rahmat Hidayat Hendra Marta Mulyana Saiful Arifin DESIGNER Agustinus Budi Wibowo Hendri Purnaratman Sang Kompiang Muliartawan PT Desain Nindya Amarta (DNA Komunika) Ahmad Zamri Ahmed Yasser Ambar Permana Anang Supriadi Hepta Yuniarita Heru Kurniawan Hery Saepul Azis Hery Susanto Santi Indrawati Setio Nuranto Shera Aulia Sinai Handayani Ananto Dwi Nugroho I Wayan Sukerata Sindu Yuwana, IR. MM Andri Herawan Sasoko Anggia Permata Ida Widayani Imam Rijanto Sonny Komara Sri Safitri Anggoro Kurnianto Widiawan Indrama Yusuf Muda Purba Steffi Susyati Fransiska Hutasoit Annisa Arnizanthya Irphan Wijaya Antonius Dwi Ananto Ismanto Sudaryadi Suhartono www.dnakomunika.com COPYWRITER Matahati Insphira PRINTING PT Metra Digital Media (MD MEDIA) PHOTOGRAPHY Mike Marcus Jarot Widyatmoko Sukma Nandini Asep Taryaman Kurnia Rimadani Bagas Satyaparahatma Lola Bastarawanto Taufik Hendra Lukmana Bagaskoro Rizky Pradana M. Rivai Tadjudin Bima Aryo Putro Malikoeswari S Junainah Junike Laura Kenny Nazar Mario Holasan Lubis Maya Putri Arini Meilia Candrawati Sumarno Suroso Yulianto Surya Mardi Dominic Susilo Budi Utomo Teuku M Marsya Utami Saritidar Uum Suryaman Valian Kusumawardhana Wahyu Winarto, MM Ardi Desento Arieyanto Arif Rudiana Aryandi Bonny S Buddy Restiady Budi Cahyadinata Budi Wahyudi Burhanuddin Chairudin Mirza Melani Muchlis Moechtar Wibowo Sigit Sudjendro Mochamad Yazid Saktiono Widhiowati Moh Ahmad Widuri Meintari Kusumawati TALENT KOMUNITAS FOTOGRAFI TELKOMGROUP (KFT) Ery Punta H Taufik Zamzami Suleksono Andri MR Arya Pradana Nugrahandito Elnofian Gde Ivan Syahputra Gama Bismatama Prasetyo Kenneth Li Pritjohan Agung Winawang Ryan Arifianto Nugroho Sofyan Chintia Febrianti Soepardi Mohammad Satria Utama Willy Arief Yudhistira Cholis Safrudin Dendi Feriandi Desi Ariani Dessy Sandra Devindra Kamal Didi Haryadi Didit Dwiantoro Dinoor Susatyo Muhamad Patria Narotama Widjaja Winda Susliani Muhamad Wahyudi Wintoko M Pribadi Muhammad Arief Setiawan Yanti Lestari Muhammad Ramli Yantito Simanjuntak Nadifa Amalia Gunadi Putri Yota Yoedi Goestinnenda Nova Yuanita Novangga Yuddy Aryadi Yudha Bestari Novy Kartikayanti Yusfi Ardiansyah Dwi Fitri Parmania Nur Firman Yudhi Wirawan Elysabeth Damayanti Nurcholis Feri Ahmadi TIM PENYUSUN Endang Trisia Era Azura Fadjrul Falah Fahmi Khaudzi Fauzan Feizal Fenni Linting Pradipta Wismaya Alby Andi Setiawan Prayudi Nugroho Pujo Pramono Dewi Erni Ambarsari Putri Irmawati Yuniasari Heti Triaswati Putriana Rahmatika Hendra Priatna Raden Achmad Faisal Mohammad Izzatullah Ferry Studiyono Purba Raden Bayu Hartoko Anisa Ayu Artati Fikri Akhmadi Raden Dekki Krismasasono Kartika Ayu Ningrum Fitriansyah Nasution Fridh Zurriady Ridwan Raden Riharso Ratri Natarini Thalia Isavani Candri Yuniar Roisy Ahmad Fitriadi Annisa Arnizanthya Arnesius Victor Leleuly Enishaputri Endriastari Evan Christopher Ikenny Rachmawati Muhammad Fadhil Narda Virelia Ni Putu Desy Cristiana Y Rakhmawati Fitri Putranti Riama Gupfietta S Rizkya LN Syanita Febrianti PHOTO LOCATION Vertical Garden, Telkom Landmark Tower Lapangan Banteng GraPari TelkomGroup Graha Merah Putih Telkom Digital Experience (TDX) Stasiun Sudirman Halte Gelora Bung Karno 2019 Laporan Tahunan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Investor Relations Telkom Landmark Tower Lantai 39 The Telkom Hub Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, Indonesia T +62 21 521 5109 F +62 21 522 0500 e-mail: investor@telkom.co.id www.telkom.co.id
Continue reading text version or see original annual report in PDF format above